• Tidak ada hasil yang ditemukan

T LIN 1303107 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T LIN 1303107 Chapter5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Triyanto, 2016

PRINSIP DAYA SANJUNG DAN DAYA LUKA PADA TUTURAN DAN TINDAK TUTUR PROGRAM TELEVISI INDONESIA LAWAK KLUB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

BAB V

PENUTUP

Pada bab terakhir ini dipaparkan simpulan atas seluruh hasil penelitian

yang telah dilakukan. Pemaparan tersebut berkenaan dengan temuan tentang

muatan daya sanjung dan daya luka pada tuturan dan tindak tutur program televisi

Indonesia Lawak Klub. Tidak lupa disertakan saran berkaitan dengan penelitian

yang akan datang.

4.1

Simpulan

Dari proses penelitian yang telah dilakukan, ditemukan 118 tuturan.

Ke-118 tuturan tersebut dengan rincian 11 tuturan bermuatan daya sanjung dan 107

tuturan bermuatan daya luka. Namun hal ini bukan menjadi tolak ukur bahwa

tuturan bermuatan daya luka memiliki frekuensi yang lebih tinggi dibandingkan

tuturan bermuatan daya sanjung pada program televisi yang menjadi objek

penelitian ini.

Untuk mencapai simpulan tentang tuturan yang bermuatan daya sanjung

dan daya luka tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisis semantik leksikal

terhadap tuturan-tuturan tersebut. Analisis semantik leksikal dilakukan untuk

mengkaji makna dari setiap kata dan konstituen kata. Setelah ditemukan makna

dari setiap kata dan konstituen kata, dilakukan penyimpulan makna setiap tuturan

(2)

76

Triyanto, 2016

PRINSIP DAYA SANJUNG DAN DAYA LUKA PADA TUTURAN DAN TINDAK TUTUR PROGRAM TELEVISI INDONESIA LAWAK KLUB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari proses analisis semantik leksikal tersebut, belum ditemukan muatan

daya sanjung dan daya luka pada setiap tuturan. Untuk itu dilakukan analisis lebih

lanjut dengan menggunakan pendekatan pragmatik. Berdasarkan pendekatan

pragmatik tersebut, ditemukanlah pemuatan daya sanjung dan daya luka dalam

setiap tuturan.

Tuturan bermuatan daya sanjung dan daya luka yang ditemukan dalam

penelitian ini merupakan tuturan yang ditujukan atau diniatkan sebagai humor.

Karena itu, ketika tuturan-tuturan tersebut direalisasikan oleh penuturnya, ada

unsur-unsur menyanjung secara berlebihan atau melukai wajah mitra tutur sebagai

upaya untuk menciptakan suasana humor tersebut.

Pada setiap tuturan tersebut, muatan daya sanjung dan daya luka

ditentukan oleh upaya penutur dalam ‘memperlakukan’ wajah mitra tutur. Jika

penutur memuliakan wajah mitra tutur, tuturan yang direalisasikannya bermuatan

daya sanjung. Begitu juga sebaliknya jika penutur menistakan wajah mitra tutur,

tuturannya tersebut mengandung daya luka. Upaya tersebut dapat dikaji dari

ilokusi yang terdapat pada setiap tuturan.

Upaya ‘memperlakukan’ wajah tersebut bukan pada situasi yang

sesungguhnya (truth condition). Hal itu karena analisis yang dilakukan terhadap

data tuturan ini bukan pada konteks yang sesungguhnya melainkan pada konteks

humor. Karena itu analisis yang dilakukan berdasarkan felicity condition. Dengan

begitu, ilokusi yang ditemukan pada setiap tuturan bukan sungguh-sungguh

diniatkan oleh penutur untuk menyanjung ataupun menistakan wajah mitra tutur.

(3)

77

Triyanto, 2016

PRINSIP DAYA SANJUNG DAN DAYA LUKA PADA TUTURAN DAN TINDAK TUTUR PROGRAM TELEVISI INDONESIA LAWAK KLUB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menciptakan tuturan yang ditujukan sebagai humor, penutur

memilih tuturan yang memiliki deviasi leksikon yang pada akhirnya turut

menentukan tingkat sanjungan atau tingkat penistaan. Tingkat sanjungan (level of

appreciation) yang terjadi adalah sedang (medium/mild) atau berat

(heavy/serious). Kemudian tingkat penistaan (level of face affront) dari setiap

tuturan pun sedang (medium/mild) atau berat (heavy/serious).

Selanjutnya ditinjau dari aspek tindak tutur, tindak tutur-tindak tutur yang

direalisasikan juga bermuatan daya sanjung atau daya luka. Misalnya pada tindak

tutur asertif, penutur menyatakan bahwa mitra tuturnya seekor hewan. Lalu pada

tindak tutur direktif, penutur menyuruh mitra tutur untuk mencuci piring padahal

mitra tutur adalah seorang narasumber, dan sebagainya.

4.2

Saran

Penelitian tentang ‘perlakuan’ terhadap wajah mitra tutur khususnya

menggunakan teori daya sanjung dan daya luka dalam konteks humor masih

jarang dilakukan sehingga peneliti menyarankan kepada para peneliti berikutnya

untuk melakukan penelitian dengan topik yang sama. Dengan

penelitian-penelitian berikutnya yang mengangkat topik tersebut, akan tergambar semakin

jelas mengenai muatan daya sanjung dan daya luka pada tuturan humor. Selain

itu, penelitian ini masih terbatas pada salah satu program humor yang ditayangkan

oleh sebuah stasiun televisi swasta nasional. Karena itu, peneliti memberikan

saran agar skup penelitian-penelitian berikutnya semakin luas yaitu

(4)

78

Triyanto, 2016

PRINSIP DAYA SANJUNG DAN DAYA LUKA PADA TUTURAN DAN TINDAK TUTUR PROGRAM TELEVISI INDONESIA LAWAK KLUB

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

humor di televisi. Penelitian-penelitian baru tersebut diharapkan akan semakin

memberikan kontribusi tentang gambaran humor di Indonesia berdasarkan analisis

Referensi

Dokumen terkait

Implikatur apa yang terdapat dalam tuturan pada acara Indonesia Lawak Klub episode “hak asasi monyet”.

tuturan meminta maaf dalam pidatonya terkait kasus asap Riau. Realisasi kesantunan tindak tutur permintaan maaf SBY

ANALISIS PRAGMATIK UNTUK TUTURAN PERMINTAAN MAAF PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA DALAM KASUS KABUT ASAP RIAU.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pelesetan Abreviasi dalam Tuturan Panelis Acara Indonesia Lawak Klub (ILK) Ttrans 7 (Suatu Kajian Morfosemantik). Penggunaan Abreviasi dalam Bahasa

[PJ]. Variasi pasangan tutur bagian inti memiliki frekuensi paling besar pada rangkaian pasangan tutur PJ sebanyak 64.9% dengan fungsi tuturan untuk

Representasi Diri Pasangan Calon Presiden Dan Wakil Presiden Republik Indonesia Dalam Iklan Kampanye Pemilu 2014 Di Media Televisi (Kajian Linguistik Fungsional)..

bahwa jenis tindak tutur yang paling banyak digunakan konselor yaitu direktif.. kemudian asertif, ekspresif, komisif dan

dihitung berdasarkan jenis tindak tutur yang muncul pada tuturan konselor yang. nantinya akan memberi pertimbangan dalam