• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 1203189 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 1203189 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Anak usia dini merupakan masa golden age dimana pada masa ini potensi

anak harus dikembangkan secara optimal. Karakteristik anak usia dini

mempunyai berbagai perkembangan yaitu kognitif, motorik, bahasa, dan

psikososial. Karakteristik tersebut harus ditunjang dengan pengasuhan yang

sesuai, agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Daya

kreativitas anak usia dini harus terus dioptimalkan secara maksimal, sehingga

pengasuhan yang diberikan harus sesuai dengan tumbuh kembang anak.

Tumbuh kembang anak merupakan hasil dari interaksi antara faktor genetik

dan faktor lingkungan (Soetjiningsih, 2012, hlm. 127). Lingkungan sangat

berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak yang akan melahirkan generasi

yang sehat secara fisik, mental, serta sosial.

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.

Keluarga memiliki fungsi untuk merawat dan mengasuh anak secara optimal,

meskipun tidak semua anak beruntung dapat diasuh oleh keluarga sendiri.

Anak yang kurang beruntung seperti tidak mempunyai keluarga atau orang

tuanya meninggal, kurang mampu, banyak yang dirawat di Panti Sosial

Asuhan Anak (PSAA). PSAA merupakan sebuah lembaga pengganti fungsi

orang tua bagi anak-anak terlantar dan memiliki tanggung jawab dalam

memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak-anak terlantar terutama

kebutuhan fisik, mental, dan sosial pada anak asuh.

Pengasuh di Panti Asuhan sangat berperan dalam perawatan maupun

pengasuhan anak. Pengasuh hendaknya memiliki pengetahuan, keterampilan

dan sikap yang dapat menunjang pertumbuhan dan perkembangan anak. Agar

pengasuh mampu memberikan perawatan dan pengasuhan pada anak perlu

memiliki keterampilan dalam merawat dan cara mengasuh anak dengan baik.

Aspek lain yang perlu dimiliki pengasuh adalah perilaku yang menjadi

suritauladan bagi anak. Hasil penelitian menyatakan bahwa perilaku pengasuh

(2)

Kondisi ini dikarenakan anak akan mengidentifikasi orang terdekatnya

termasuk pengasuhnya (Evin, 2012).

Kualitas pengasuh salah satunya perlu didukung oleh kompetensi

pengasuh dari pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam memberikan

pengasuhan anak dan pengalaman dalam merawat dan mendidik anak. Hasil

penelitian menyatakan bahwa kualitas pengasuh memiliki peran strategis

dalam mewujudkan layanan pengasuhan di PSAA. Pengasuh merupakan

orang pertama yang berada dan berbaur bersama anak, sehingga tumbuh

kembang anak lebih banyak dipengaruhi oleh pengasuh (Budiharjo, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut, bahwa kualitas pengasuh dalam pengasuhan dan

perawatan anak, didukung oleh kompetensi pengasuh dalam aspek

pengetahuan, sikap dan keterampilan pengasuh. Umumnya kompetensi dan

pengalaman pengasuh yang ada di Panti Asuhan belum menunjukan

kompetensi yang diharapkan sebagai pengasuh anak.

Pengasuh hendaknya dapat menjadi sosok pengganti orang tua bagi anak,

karena bukan hanya memberikan perawatan, akan tetapi harus mampu

memberikan kasih sayang terhadap anak yang diasuhnya. Untuk menunjang

kompetensi pengasuh dalam pengasuhan di Panti Asuhan telah mendapatkan

pelatihan mengenai pengasuhan anak akan tetapi pelatihan tersebut kurang

optimal. Peningkatan kualitas pengasuhan dan perawatan anak salah satunya

adalah melalui pelatihan-pelatihan yang diadakan baik oleh instansi

pemerintah, universitas maupun masyarakat.

Pelatihan pengasuhan anak merupakan kegiatan yang memberikan layanan

kepada pengasuh Panti Asuhan. Pembelajaran pengasuhan anak dapat

menjadi salah satu solusi, yaitu salah satunya dengan adanya pelatihan

pengasuhan anak. Pelatihan yang ada di Panti Asuhan belum terprogram

secara terstruktur, sehingga pengasuh kesulitan dalam menerapkan perawatan

dan pengasuhan yang belum dikuasai oleh pengasuh. Pelatihan yang

diberikan kepada pengasuh di Panti Asuhan dilakukan tidak secara berkala,

sehingga pelatihan pun kurang maksimal.

Berdasarkan hasil wawancara kepada pengelola Panti Asuhan di Panti

(3)

sebagian besar pengasuh belum kompeten, baik dari latar belakang

pendidikan, pengalaman dalam mengasuh anak serta pengasuh kurang

mengikuti pelatihan pengasuhan anak. Sebagian pengasuh hanya berbekal

hati nurani dan keinginan menjadi pengasuh. Pengasuh perlu mendapatkan

pelatihan untuk meningkatkan kemampuan pengasuh dalam merawat dan

mengasuh anak dalam kegiatan sehari-harinya.

Pelatihan yang diikuti para pengasuh tidak diselenggarakan secara berkala.

Pelatihan yang ada diberikan oleh lembaga seperti dinas sosial maupun

kegiatan lain yang sejenis yang dilakukan oleh mahasiswa ataupun instansi

pendidikan lainnya. Meningkatkan kualitas pengasuh dalam memberikan

pengasuhan anak perlu ditunjang dengan adanya pelatihan yang terstruktur.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa pembekalan pengetahuan dan

keterampilan merupakan salah modal besar yang membantu para pengasuh

dalam memenuhi dan meningkatkan kebutuhannya melalui pelaksanaan

program pelatihan pengasuhan anak (Jelita, 2015). Berdasarkan pernyataan

tersebut maka perlu merancang program pelatihan secara terstruktur.

Berangkat dari fenomena tersebut maka penulis merasa tertarik untuk

melakukan penelitian pengembangan program pelatihan pengasuhan anak di

Panti Asuhan Se-Kota Bandung, peneliti merasa program pelatihan

pengasuhan anak perlu dikembangkan agar pengasuh Panti Asuhan

mempunyai kompetensi yang optimal. Pemilihan masalah ini terkait dengan

pengetahuan dan pemahaman bidang studi bimbingan perawatan anak melalui

mata kuliah di Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Masalah yang dapat diidentifikasi dari latar belakang tersebut diatas adalah:

1. Kompetensi pengasuh dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap

pengasuh perlu ditingkatkan.

2. Penguatan kompetensi pengasuhan hanya diperoleh dari latihan mengasuh

anak yang diselenggaraakn oleh lembaga seperti Dinas Sosial maupun

kegiatan lain yang sejenis yang dilakukan oleh mahasiswa ataupun instansi

(4)

3. Pelatihan yang telah dilaksanakan memungkinkan untuk dikembangkan

menjadi program pelatihan secara terstruktur.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang diidentifikasi dari latar belakang maka rumusan

masalah penelitian secara umum yaitu “Bagaimana mengembangkan program

pelatihan pengasuhan anak di Panti Asuhan Se-Kota Bandung khususnya usia

3-5 tahun?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan program

pelatihan pengasuhan anak usia 3-5 tahun di Panti Asuhan Se-Kota Bandung.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

a. Menganalisis kebutuhan berdasarkan program pelatihan di Panti Asuhan

Se-Kota Bandung bagi anak usia 3-5 tahun.

b. Merancang program pelatihan pengasuhan anak usia 3-5 tahun, terdiri dari

komponen: identitas program, tujuan, materi, metode, media dan skenario

pelatihan.

c. Melakukan proses expert judgement program pelatihan pengasuhan anak

usia 3-5 tahun oleh ahli yaitu ahli pendidikan anak, pelatihan dan pengurus

Panti Asuhan.

d. Menghasilkan program pelatihan pengasuhan anak usia 3-5 tahun yang

(5)

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah sebagai bagian pengembangan

ilmu pengetahuan dan seni (IPTEK) khususnya dalam bidang pelatihan

pengasuhan anak.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1. Bagi Panti Asuhan

Hasil dari penelitian ini dapat dimanfaatkan dan dijadikan sumber bagi

Panti Asuhan atau lembaga pelayanan anak untuk memperkaya program

pelatihan mengenai pengasuhan anak.

2. Bagi Penulis

Manfaat dari penelitian ini adalah menjadi sumber pengetahuan dan

pengalaman bagi peneliti tentang pengembangan program pelatihan

pengasuhan anak di Panti Asuhan Se-Kota Bandung.

F. Sistematika penulisan

Pembahasan dan laporan hasil penelitian akan disusun berdasarkan pada

sistematika berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab I Menguraikan kajian latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN TEORI

Bab II Menguraikan teori yang berkaitan tentang konsep program pelatihan

yang meliputi pengertian program pelatihan, jenis-jenis program pelatihan,

prinsip-prinsip pelatihan, manfaat pelatihan, komponen pelatihan,

mengembangkan program pelatihan yang meliputi identifikasi kebutuhan,

identitas program, tujuan pelatihan, pendekatan pelatihan, materi pelatihan,

metode pelatihan, media pelatihan, skenario pelatihan, standar pelaksana

(6)

III METODE PENELITIAN

Bab III Menguraikan mengenai metode penelitian yang terdiri dari lokasi

penelitian, sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan

data dan analisis data penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bab IV Membahas hasil penelitian dan pembahasan berisikan deskripsi data,

analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab V Berisikan simpulan dan saran akhir penelitian dan saran-saran

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Sipil yang berkeahlian khusus dilingkungan Dinas yang diberi tugas untuk mengawasi peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan dan melakukan pengujian terhadap peralatan

Ilmu Faal Olahraga (Fisiologi Olahraga): Fungsi Tubuh Manusia pada Olahraga untuk Kesehatan dan Prestasi.. Theoretical and Practical Applications of Mental

3,10,11 TRT memperlihatkan penurunan sarkopenia yang berhubungan dengan hipogonadisme pada lelaki usia

[r]

[r]

[r]

Pada tahap ini dilakukan proses pengolahan data baik data primer, maupun

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan Pendidikan Sarjana Strata I ( S1 ) Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik