• Tidak ada hasil yang ditemukan

S SEJ 0802971 Bibliography

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S SEJ 0802971 Bibliography"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Tedy Bachtiar, 2015

Tarik Ulur Pelaksanaan Sistem Tebu Rakyat Intensifikasi Pada Petani Pabrik Gula Karangsuwung Di Kecamatan Karangsembung Tahun 1975-1997

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Adisasmito, K. (1982). Evaluasi Pelaksanaan Inpres Tahun 1975 sampai dengan Tahun

Giling 1980. Pasuruan : BP3G.

Breman, J. (1986). Penguasaan Tanah dan Tenaga Kerja (Jawa di Masa Kolonial).

Jakarta: LP3ES.

Breman, J. dan Wiradi, G. (2004). Masa Cerah dan Masa Suram di Pedesaan Jawa.

Jakarta: LP3ES.

Gottschlak, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Hamidah, E. (2000). Pendapatan Petani Tebu Rakyat pada Berbagai Bentuk Pengelolaan

(Studi Kasus Usaha Tani Tebu Rakyat di Kabupaten Jombang Provinsi Jatim).

Tesis. Bandung: Tidak diterbitkan.

Ismaun. (2005). Pengantar Sejarah Sebagai ilmu dan wahana pendidikan. Bandung :

Historia Utama Press

Kanumoyoso, B. (2001). Nasionalisasi Perusahaan Belanda di Indonesia. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Kartodirdjo, S. dan Suryo, D. (1991). Sejarah Perkebunan di Indonesia : Kajian Sosial

Ekonomi”. Aditya Media: Yogyakarta.

Lauer R .H (1993) Perspektif tentang perubahan Sosial . Jakarta : PT. Rineka Cipta

Mubyarto. (1983). Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Jakarta Sinar Harapan.

Mubyarto. (1984). Masalah Industri Gula di Indonesia. Yogyakarta: BPFE.

Mubyarto. (1989). Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3S.

Mubyarto, dkk. (1992). Tanah dan Tenaga Kerja: (Kajian Sosial Ekonomi). Yogyakarta:

Aditya Media.

Mubyarto dan Daryanti. (1991). Gula, Kajian Sosial-Ekonomi. Yogyakarta: Aditya

Media.

Muttaqien, A. (2012). Undang-Undang Perkebunan, Wajah Baru Agrarian Wet: Dasar

dan Alasan Pembatalan Pasal-pasal Kriminalisasi oleh Mahkamah Konstitusi.

Jakarta: Elsam-Sawit Watch-Pilnet.

(2)

Redfield, R. (1982). Masyarakat Petani dan Kebudayaan. Jakarta: Rajawali.

Ritzer, G. (1992). Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta: Rajawali Press.

Ritzer, G dan Douglas, J.G. (2004). Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana.

Raharjo. (1990). Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yoyakarta: Gadjah Mada

University Press.

Rustiani, F. (1997). Mengenal Usaha Pertanian Kontrak: (Contrak Farming). Bandung :

Yayasan AKATIGA.

Scott J, C. (1976). Moral Ekonomi Petani, Pergolakan dan Subsistensi di Asia Tenggara.

Jakarta. LP3ES.

Sjamsuddin, H. (2007). Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak

Soekanto, S. (1998). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo.

Soekartawi. (1994). Pembangunan Pertanian. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Sukesi, K. (2002). Hubungan Kerja Dan Dinamika Hubungan Gender Dalam Sistem

Pengusahaan Tebu Rakyat. Malang: Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya.

Supardan, D. (2007). Pengantar Ilmu Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.

Jakarta: Bumi Aksara.

Tambunan, T. (2003). Perkembangan Sektor Pertanian Di Indonesia: (Beberapa Isu

Penting). Jakarta: Ghalia Indonesia.

UPI. (2014). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : Universitas Pendidikan

Indonesia.

Widodo, S. (1980). Pengantar Politik Pertanian. Yogyakarta: Fakultas Pertanian UGM

Wirioatmodjo, Boedijono, dkk. (1984). Pergulaan Di Indonesia Dan Prospeknya Di

Masa Mendatang. Pasuruan: Balai Penelitian Perusahaan Gula.

Wolf, E. R. (1985). Petani dalam Tinjauan Antropologis. Jakarta: Rajawali Press.

Sumber Jurnal :

Fadhilah R (2011) Analisis Kemitraan Antara PG Jatitujuh Dengan Petani Tebu Rakyat

di Majalengka, Jawa Barat. Jurnal Transdisiplin Sosiologi, Komunikasi, dan

(3)

http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/viewFile/5824/4492 [16 oktober

2014]

Hidayaturrahman (2000) Petani Lokal dan Kapitalisme (Studi Respon Petani Lokal

Terhadap Kebijakan Pertanian di Desa Nungga dan Desa Maria Kabupaten Bima).

Jurnal Administrasi Negara, Vol 1 (1) September 72 – 87 Halaman. Tersedia :

http://web.iaincirebon.ac.id/ebook/moon/Rural&Village/Petani%20dan%20Kapita

lisme.pdf [16 oktober 2014]

Idhofah. F (2014) Tebu Rakyat Intensifikasi P.G Poerwodadi Magetan 1965-1970.Journal

VERLEDEN Vol 4 (2), 199 halaman. Tersedia :

http://journal.unair.ac.id/filerPDF/verledencb408c1d76abs.pdf [16 oktober 2014]

Ramadhan, B.N.(2012) Perkembangan sistem kepemilikan tanah pada perkebunan tebu di

Sindanglaut (1870-1968). Vol 1 (1) Tersedia :

http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1775 [ 20 juni 20114]

Sumber Skripsi :

Irianti, S.(1985). Pendapatan Karakteristik Petani Peserta Program Tebbu Rakyat

Intensifikasi di Wilayah Kerja Pabrik Gula karangsuwung PTP XIV (PERSERO)

Cirebon Jawa Barat. Skripsi Sarjana FP IPB Bogor : tidak diterbitkan

Subagja, R. (2010). Industri Gula di Cirebon Tahun 1830-2003. Skripsi Sarjana FIB

UNPAD Bandung : tidak diterbitkan

Yunisari, D.( 2011) “Budidaya Tebu Rakyat Intensifikasi: Kehidupan Petani Tebu Di

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon Tahun 1975-1997.” Skripsi Sarjana

FPIPS UPI Bandung : tidak diterbitkan.

Sumber Publikasi Departemen:

Departemen Pertanian Direktorat Jendral Perkebunan. (1980). Pedoman Pelaksanaan

Unit Pelaksana Proyek Pada Budidaya Tebu. Jakarta: Departemen Pertanian

(4)

Sumber Dokumen:

Badan Pusat Statistik. (1977/1978). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1979/1980).. Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1980). Penduduk Kabupaten Cirebon 1980 Menurut Kecamatan

Dan Desa. Cirebon: Kantor Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1981). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1982). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1983). Potensi Desa Kabupaten Cirebon 1983. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1984). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1985). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1986). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1987). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1988). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1989). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1990). Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Wilayah

Admistratif Propinsi Jawa Barat. Jawa Barat: Kantor Statistik Propinsi Jawa

Barat.

__________________. (1991). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

(5)

__________________. (1993). Potensi Desa Kabupaten Cirebon (Hasil Sensus

Pertanian 1993). Cirebon: Kantor Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1995). Kabupaten Cirebon Dalam Angka. Cirebon: Kantor

Statistik Kabupaten Cirebon.

__________________. (1996). Kecamatan Karangsembung.Dalam Angka. Cirebon:

Kantor Kecamatan Karangsembung.

__________________. (1997). Kecamatan Karangsembung.Dalam Angka. Cirebon:

Kantor Kecamatan Karangsembung.

Dinas Perkebunan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat. (1992). Pelaksanaan Tebu

Rakyat Intensifikasi Di Wilayah Kerja Upp-TRI Karangsuwung: Kantor UPP-TRI

Wilayah PG. Karangsuwung

Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat. (1992). Program Bimas Tebu Rakyat

Intensifikasi Musim Tanam Tahun 1992/1993 di Jawa Barat. Jawa Barat: Kantor

UPP-TRI Wilayah PG. Karangsuwung

Satuan Pelaksana Bimas. (1996). Proyeksi Areal Indikatif Tebu Rakyat Intensifikasi

Musim Tanam Tahun 1997/1998 di Kabupaten Daerah Tingkat II Cirebon.

Sumber: Kantor UPP-TRI Wilayah PG. Karangsuwung.

Sumber Internet :

Asnur, Daniel. (1999). Pelaksanaan Kebijakan Tebu Rakyat Intensifikasi (TRI). [Online].

Tersedia : http://www.smecda.com/deputi7/file makalah/07 10 Pelaksanaan

TRI.pdf. [10 Juli 2010].

Edi Tjahjono, P. (1998). Manisnya Tebu, Pahitnya Nasib Petani Tebu Rakyat

Intensifikasi. [Online]. Tersedia:

http://apchr.murdoch.edu.au/minihub/maillist.html. [20 Mei 2010].

Kabupaten-kabupaten di Cirebon dalam angka, 2001 [Online]. Tersedia :

(6)

Kutipan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 1958 (LN 1958/162; TLN

NO. 1690) [Online]. Tersedia: www.bphn.go.id/data/documents/58uu086.doc [10

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Tingkat Kepuasan Petani Tebu Rakyat Pabrik Gula (PG) Semboro Kabupaten Jember ; Luqmanul Hakim, 081510601078; 2013: Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Tanggung jawab Pabrik Gula Trangkil terhadap petani tebu ialah harus menghabiskan dan mengolah tebu milik petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Trangkil,

Kerja Sama Usaha tani Tebu Rakyat (KSU-TR), yaitu kerja sama saling menguntungkan dalam melaksanakan usaha tani tebu antara petani/kelompok tani/Koperasi dengan Pabrik

Perkembangan kehidupan petani bunga hias desa Cihideung Kecamatan Parongpong tahun 1988- 2012.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Pelaksanaan program TRI di Kecamatan Karangsembung telah mengalami berbagai hambatan, Peran Pabrik gula dalam hal ini dirasa kurang maksimal dalam rangka

9 Tahun 1975 sebagai kebijakan baru dalam bidang industri gula yang menggantikan tatanan hubungan produksi gula tebu dari sistem penyewaan tanah petani oleh pabrik

Menurut (Aminah, 2009) suatu kemitaraan antara pabrik gula dan tebu dijalani antara petani tebu dan pabrik gula saling membutuhkan dan saling melengkapi disitu

Tanggung jawab Pabrik Gula Trangkil terhadap petani tebu ialah harus menghabiskan dan mengolah tebu milik petani tebu yang bermitra dengan Pabrik Gula Trangkil, memberikan penyuluhan