• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Manajemen Energi (SME) Energy Management System (EnMS)"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Sistem Manajemen Energi (SME)

Energy Management System (EnMS)

HOTEL BENCHMARKING TOOLS AND STRATEGIC

ENERGY MANAGEMENT PILOT PROGRAM

(2)

Outline Presentasi:

1. Latar Belakang

2. Definisi dan Pengertian

3. Manfaat Implementasi

4. Tahapan Pelaksanaan

5. Peraturan, Standarisasi dan Sertifikasi

6. Penutup

(3)

1. Situasi Umum Penerapan Penghematan Energi

• Industri dan Bangunan biasanya telah memiliki Tim Engineering yang mengelola operasional dan pemeliharaan utilitas dan peralatan.

• Program dan kegiatan penghematan energi telah dilakukan akan tetapi belum dilakukan usaha pencapaian target, monitoring dan evaluasi secara khusus. • Program penghematan energi dilakukan secara sporadis dan tidak

bekesinambungan.

• Pelaksanaan kegiatan penghematan energi biasanya sangat tergantung kepada keberadaan kapasitas personil yang paling berkompeten dan pelaksanaannya tergantung juga kepada situasi keuangan organisasi.

• Kurangnya kapasitas dan keahlian Tim Energi atau kurangnya komitmen Top Manajemen terhadap implementasi usaha penghematan energi.

(4)

Penerapan Penghematan Energi secara Konvensional

P4

0 5 10

Tahun

Biaya energi kembali tinggi dan dilakukan audit lagi.

Implementasi penghematan energi dilakukan dan biaya

energi rendah Proses yang berulang terjadi. Hasil Audit mengidentifikasi penghematan energi Biaya energi tinggi,

dilakukan Audit Energi

(5)

Penerapan Penghematan Energi dengan SME

Manajemen ingin biaya

penggunaan energi dikurangi

Tahap Pengembangan

Penerapan SME semakin mengurangi biaya energi

Tahap Ekspansi

Penghematan energi secara berkelanjutan Implementasi

Opsi No/Low Cost

Penerapan SME akan menghindari kenaikan

(6)

2. Definisi dan Pengertian:

• SME adalah tata cara yang memungkinkan organisasi untuk membangun sistem dan proses secara manajerial dan teknis untuk mengelola penggunaan energi secara rasional dan meningkatkan kinerjanya termasuk dalam usaha efisiensi penggunaan energi dengan tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi atau layanan. • SME dimaksudkan untuk mengelola secara aktif usaha penghematan pengunaan

energi dan penurunan biaya energi.

• Implementasi SME sangat fleksibel dan dapat diterapkan di segala bidang dan ukuran pengguna energi intensif khususnya di sektor industri dan bangunan.

• SME telah digunakan secara global dan menjadi standar sertifikasi internasional bagi usaha pengelolaan energi melalui ISO 50001.

• SME ISO 50001 dapat diintegrasikan dengan sistem lainnnya.

(7)
(8)

3. Manfaat Implementasi SME

• Dengan SME maka usaha penghematan energi dapat dilakukan secara komprehensif, terarah, menurut prioritas, dan berkelanjutan.

• Penghematan energi berarti juga mengurangi biaya enrgi dan mengurangi emisi gas rumah kaca yang berdampak negatif terhadap lingkungan.

• Terbentuknya Tim Energi yang secara aktif akan melakukan usaha penghematan energi, serta meningkatkan kapasitas dan keahlian Tim Energi.

• Mengikuti peraturan-peraturan terkait yang sifatnya mengikat ataupun secara sukarela.

• Mendokumentasikan segala hal yang terkait dengan penerapan sistem dan usaha penghematan energi

(9)

4. Tahapan Pelaksanaan SME

4.1. Komitmen Manajemen 4.2. Kebijakan dan Peraturan 4.3. Tim Energi

4.4. Review Penggunaan Energi dan Audit Energi

4.5. Perencanaan Kegiatan Penghematan Energi (Rencana Aksi) 4.6. Pelaksanaan Kegiatan Penghematan Energi (Implementasi) 4.7. Monitoring, Pengukuran, dan Verfikasi

4.8. Tahapan Evaluasi

(10)

4.1. Komitmen Manajemen

• Mempunyai komitmen pelaksanaan upaya penghematan energi dalam jangka panjang dan berkelanjutan.

• Top Manajemen menyusun dan mengimplementasikan kebijakan energi.

• Membentuk dan menugaskan Tim Energi untuk merencanakan dan melaksanakan penghematan energi.

• Menyediakan sumber daya dalam rangka pelaksanakan upaya penghematan energi. • Mengkomunikasikan dan mensosialisasikan pentingnya upaya penghematan energi

ke semua jajaran di organisasi.

 Komitmen dari Pimpinan Organisasi merupakan kunci utama akan keberhasilan dan didukung oleh Tim Energi dan semua tingkatan dan fungsi organisasi yang ada.

(11)

4.2. Kebijakan Energi

• Kebijakan Energi merupakan dokumen tertulis yang merupakan manifestasi dari Komitmen dari Top Manajemen.

• Kebijakan Energi hendaknya disosialisasikan ke semua kalangan pegawai di organisasi, direview secara berkala dan diperbaiki jika diperlukan.

• Kebijakan Energi merupakan dokumen singkat yang berisikan:  Komitmen akan perbaikan kinerja energi yang berkelanjutan

 Komitmen untuk mengikuti segala peraturan yang berlaku sehubungan dengan penggunaan dan penghematan energi

 Berupaya untuk melakukan pemilihan atau pembelian terhadap produk, desain atau layanan yang hemat energi

(12)

4.3. Tim Energi

• Management Representative (MR), 1 orang • Manajer Energi, 1 orang

• Anggota Tim Energi, 2 – 5 orang

 Dalam struktur yang sederhana MR dapat merangkap menjadi Manajer Energi  Anggota Tim Energi dapat disesuaikan dengan kapasitas/kompleksitas Bangunan

dan berasal dari beberapa perwakilan divisi/departemen, misalnya: dari Bagian Teknis/Engineering, R & D, Bagian Finansial/Accounting, Bagian Umum , dll.  Tim Energi disarankan secara berkala mengikuti pelatihan/workshop guna

meningkatkan kapasitas dan keahliannnya.

(13)

4.4. Review Penggunaan Energi

• Energy Review dan perencanaan penghematan energi idealnya dapat dilakukan oleh Tim Energi sendiri.

• Jika diperlukan maka Tim Energi bisa mengadakan training Audit Energi untuk meningkatkan keahlian dan kapasitas Tim Energi.

• Tahap perencanaan detail kegiatan penghematan energi dapat juga melibatkan pihak ketiga (konsultan) untuk melakukan Audit Energi, yaitu: “proses evaluasi

pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan pengguna sumber energi”

(14)

Tahapan Perencanaan Penghematan Energi

P14

Energy Review

(15)

Energy Review

• Energy Review atau analisa penggunaan energi adalah analisa data dan penggunaan energi (listrik, gas, BBM, dll).

• Mengetahui total konsumsi energi secara berkala (tahunan), fluktuasi pengguaan energi (bulanan atau harian) dan pemetaan berdasarkan sumber energi dan pengguna energi.

• Menghitung IKE (Intensitas Konsumsi Energi) atau EnPIs (Energy Performance

Indicators), misalnya untuk industri kWh/unit produk atau untuk bangunan kWh/m2.

• Identifikasi SEUs (Significant Energy Uses) yaitu pengguna energi siknifikan, yang dapat berarti pengguna energi terbesar atau yang memiliki potensi penghematan terbesar.

• Mengidentifikasi drivers (faktor-faktor pendorong) penggunaan energi, misalnya konsumsi energi dipengaruhi siknifikan oleh jumlah produksi (dianalisa atau dibuktikan dengan analisa regresi).

• Mengetahui baseload (beban-dasar) dari penggunaan energi saat beroperasi. • Menetapkan baseline (acuan-dasar) atau periode waktu tertentu sebagai acuan

(16)

Intensitas Konsumsi Energi (IKE) dan

Energy Performance Indicators (EnPI)

Penerapan EnPI dapat disesuaikan dengan faktor penting/pendorong yang paling berpengaruh terhadap penggunaan energi.

P16 Hotel Building 1 (kWh/m2) Kitchen kWh/meal package kg gas/meal package Hotel Building 2 (kWh/room sold Boiler kg gas/cloth)

lt solar/m3 hot water

Chiller or AC

kWh/m2 (cooled area)

(17)

Pengertian Audit Energi

• Proses evaluasi pemanfaatan energi dan identifikasi peluang penghematan

energi serta rekomendasi peningkatan efisiensi pada pengguna energi dan

pengguna sumber energi dalam rangka konservasi energi.

• Jenis-jenis Audit Energi:

- Audit Energi Singkat Walkthrough Audit)

- Audit Energi Awal (Preliminary Energy Audit )

- Audit Energi Rinci (Detail Energy Audit).

(18)

Pengertian Jenis Audit Energi

(berdasarkan definisi SNI 6196-2011 di Sektor Bangunan)

• Audit energi singkat (Walkthrough Audit), adalah kegiatan audit energi yang meliputi pengumpulan data historis, data dokumentasi bangunan gedung yang tersedia dan observasi, perhitungan intensitas konsumsi energi (lKE) dan kecenderungannya, identifikasi potensi penghematan energi dan penyusunan laporan audit.

• Audit energi awal (Preliminary Energy Audit ) adalah kegiatan audit energi yang disertai dengan pengukuran sesaat, dan penghitungan analisa finansial sederhana terhadap potensi penghematan energi

• Audit energi rinci (Detail Energy Audit) merupakan kegiatan lanutan hasil

rekomentasi kegiatan audit sebelumnya dan bila nilai IKE lebih besar dari nilai target yang ditentukan (benchmark), disertai dengan pengukuran detail dan lengkap, dan analisis teknis dan finansial.

(19)

Posisi Audit Energi di dalam SME

(20)

4.5. Perencanaan Penghematan Energi

• Identifikasi peluang dan penyusunan rencana kegiatan penghematan:  Opsi No/Low Cost

 Opsi Medium Cost  Opsi High Cost

• Penentuan batasan kegiatan penghematan energi dalam batasan fisik atau

organisasi, misalnya: chiller, lighting, hot water, kamar hotel, ruang meeting, ruang masak, basement/parkir, melibatkan personel departemen engineering atau seluruh komponen organisasi

• Penentuan tujuan dan target penghematan

• Penentuan prioritas kegiatan dan tahapan kerja • Penyusunan rencana aksi

(21)

4.6. Pelaksanaan Penghematan Energi

Mana yang akan

dilakukan terlebih

dahulu ?

(22)

4.7. Monitoring, Pengukuran dan Verifikasi

• Menenentukan rencana monitoring berdasarkan kegiatan/program yang akan dijalankan

• Pengukuran dapat memakai peralatan manual ataupun atomatis. Pada kasus tertentu mungkin akan membutuhkan penambahan alat ukur

• Pelaksanaan monitoring, pengukuran, dan penghitungan penghematan energi yang didapat

• Verifikasi hasil penghematan energi dari skenario baseline dan target yang ingin dicapai

 Review penggunaan energi, analisa, monitoring dan penentuan target dapat

menggunakan metode sederhana dengan Analisa Regresi dan Cusum dengan menggunakan program Ms. Excel, ataupun dengan Tool Model Manajemen Energi seperti RetScreen Plus (freeware)

(23)

Tool SME: RETScreen Plus

Bisa didownload (freeware) di:

www.retscreen.net

(24)

4.8. Tahapan Evaluasi

• Internal audit, yaitu evaluasi terhadap proses dan hasil implementasi penghematan energi dibandingkan terhadap tujuan dan target awal kegiatan. Internal audit idealnya dilakukan oleh Tim Internal yang berbeda fungsi dan tugasnya untuk menjaga

obyektifitas penilaian.

• Manajemen Review merupakan sistem evaluasi yang melibatkan Pimpinan

Organisasi bersama dengan Tim Energi dan dilakukan secara rutin dan berkala untuk mengevaluasi pelaksanaan penghematan energi, dan melakukan upaya perbaikan apabila ditemukan kekurangan selama kurun waktu implementasi

(25)

4.9. Perbaikan Berkelanjutan (Continual Improvement)

• Perbaikan berkelanjutan merupakan proses berulang yang menghasilkan peningkatan kinerja energi dan pelaksanaan sistem manajemen energi • Perbaikan secara berkelanjutan dapat dalam hal sbb:

 Dalam proses menetapkan tujuan, target dan identifikasi peluang perbaikan dan penghematan energi

 Dalam usaha perbaikan terus-menerus atas peningkatan kinerja energi secara keseluruhan, dan konsisten dengan kebijakan energi yang telah ditetapkan.

(26)

5. Peraturan, Standaridsasi, dan Sertifikasi

Peraturan berkaitan dengan Sektor Bangunan:

• PP No 70 tahun 2009 tentang Konservasi Energi

• Permen ESDM No 14 tahun 2012 tentang Manajemen Energi

Standarisasi (SNI) berkaitan dengan Sektor Bangunan:

• SNI 6196-2011: Prosedur Audit Energi Pada Bangunan Gedung • SNI 6197-2011: Konservasi Energi Sistem Pencahayaan

• SNI 6389-2011: Konservasi Energi Selubung Bangunan pada Bangunan Gedung • SNI 6390 2011: Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung

(27)

5. Peraturan, Standaridsasi, dan Sertifikasi

Sistem dan Program Sertifikasi di Sektor Bangunan:

• Green Building • Eco-Hotel

(28)

6. Penutup

• Sistem Manajemen Energi (SME) merupakan sistem yang efektif dan fleksibel untuk diterapkan dalam mengelola penggunaan energi secara rasional termasuk dalam usaha penghematan energi di sektor bangunan

• Penerapan SME dapat disederhanakan dan disesuaikan dengan kondisi pengguna energi di berbagai sektor bangunan (hotel, perkantoran, mall, dll)

• SME telah digunakan secara global dan menjadi standar sertifikasi internasional bagi usaha pengelolaan energi dan penghematan energi

• Penerapan SME dapat saling mendukung bagi implementasi program standarisasi dan sertifikasi lainnya (misalnya Green Building dan Eco-Hotel)

(29)

Terima Kasih

Bayuaji Kencana Technical Advisor bayuaji.kencana@iced.or.id Cell +62 811 978 1099

USAID - Indonesia Clean Energy Development Project Tifa Building, Suite 504, Jalan Kuningan Barat 26

Jakarta Selatan 12710 Indonesia Tel +62 21 5296 4445

Referensi

Dokumen terkait

4. Istilah bunga yang digunakan dalam Pasal ini berarti penghasilan dari semua jenis tagihan hutang, baik yang dijamin dengan hipotik maupun yang tidak dan baik yang mempunyai hak

Salah satu sel bahan bakar yang saat ini sedang dikembangkan adalah direct methanol fuel cell (DMFC) yang menggunakan polimer sebagai membran elektrolit dan bekerja pada

Sebaliknya, ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh pegawai bisa berakibat fatal yaitu menurunnya kinerja dari pegawai itu sendiri (Susilaningsih,

9 Saya dikenal buruk dilingkungan saya tinggal 10 Saya merasa tingkah laku saya sedikit bermasalah 11 Saya minder dengan keadaan diri saya yang sekarang 12 Saya tidak

Indikator yang memiliki nilai skor tertinggi dalam keputusan konsumen untuk membeli tanaman hias adalah indikator hobby dan yang paling terendah adalah kebiasaan

Pada entitas administrasi hal-hal yang dapat dilakukan adalah mengakses informasi, menambah dan mengubah data uset, data dosen, data mahasiswa, data ruangan belajar, data

Pada variabel media sosial online, pernyataan dimana Live music yang dicantumkan dalam profile Twitter @BD_Alsut sebagai pembeda dari restoran seafood lainnya membuat saya

Berdasarkan pada jenis alat tangkap, ikan jambal merupakan jenis yang paling banyak tertangkap dengan jaring ukuran mata jaring 5-7 inci diikuti oleh ikan nila yang tertangkap