25 BAB IV ANALISIS DATA
Bab IV (empat) memuat analisis data penelitian tentang Karungut yang terbagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu analisis lirik dan analisis struktural dari komposisi karungut. Analisis lirik merupakan analisis tentang pesan yang terkandung sebagai akibat komunikasi yang terjadi serta merefleksikan hubungan naskah (yang berupa lirik karungut) dengan lingkungan sekitarnya dan para pendengar Karungut, sedangkan analisis struktural dari komposisi Karungut meliputi penulisan melodi Karungut dalam notasi balok, bentuk, pola ritme, dan harmonisasi akor.
Tahap pengumpulan data yang meliputi observasi lapangan, pengumpulan buku-buku, dokumen-dokumen, serta rekaman audio-visual penunjang tentang Karungut, telah terkumpulah sekitar 52 tembang Karungut. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Berthy S. Toreh tentang Karungut sebagai karya sastra, juga setelah melewati proses pengolahan data yaitu tahap inventaris dan pemetaan data-data yang sudah didapatkan, dapat disimpulkan bahwa Karungut dapat dibagi menjadi 6 (enam) tema berdasarkan liriknya, yaitu:
a. Karungut tentang cinta.
b. Karungut tentang pembangunan budaya. c. Karungut tentang nasihat atau himbauan. d. Karungut tentang menidurkan anak.
e. Karungut tentang dongeng atau pemujaan terhadap suatu benda, tokoh maupun tempat.
f. Karungut tentang penyambutan dan ungkapan syukur.
Analisis struktural dari komposisi Karungut dilakukan dengan memilih 6 (enam) Karungut sebagai contoh untuk mewakili tiap tema di atas.
26 A. Karungut Cinta
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan cinta. Berikut ini merupakan salah satu contoh dari Karungut cinta.
Tabel 4.1 Lirik dan Terjemahan Karungut Cinta
LIRIK TERJEMAHAN
Sahindai aku mambuka suara tabe manyapai je tundah kula
Mangesah panyaku tuntang panyupa Pangalaman belum melai dunia Metuh aku handak bakesah Akan jarahan kakare itah
Mengesah cinta je nyama-nyamah Haranan pangarang puji nampayah Ampi nyelu due ribu ije
Pikiran bingung atei kapehe Cinta dumah bara kanih kate Uluh bawi manaksir hatue Amun cinta je jadi dinu
Nanjung hayak sambil marayu
Maja akan ka huma ngguang bapa indu Mikeh tau maimbit je alem minggu
Amun uluh bakas jadi i nenga Maimbit andi blua bara huma Harun manyewut cinta membara Ela sampai uluh beken je tau umba Metuh mananjung je benteng jalan Lembut kahanyi dengan pasangan Bundaran KB atawa taman Huang hete eka pacaran
Sebelum aku membuka suara Salam sujud sanak saudara Bercerita tentang
Pengalaman hidup dalam dunia Di sini aku hendak bercerita Untuk kita semua
Mengisahkan tentang cinta Yang pengarang pernah lihat Pada tahun 2001
Pikiran bingung hati sakit Cinta datang dari sana-sini Perempuan menyukai laki-laki Kalau cinta menghampiri Jalan-jalan sambil merayu
Bertamu ke rumah bertemu bapak dan ibu
Siapa tahu dapat ijin mengajak bermalam minggu
Kalau orangtua sudah memberi ijin Membawa adik keluar dari rumah Itu baru disebut cinta membara Jangan sampai orang lain ikut Pada saat di pertengahan jalan Timbul keberanian dengan pasangan Di bundaran KB atau di taman Di situlah tempat pacaran
27
Sampai hete munduk badue Hatapaya bau hayak imbing lenge Heka kanih je heka hete
Tatekat bubuhit ngaria pehe Jetuh karungut je asi-asi Mangesah cinta je kawan bawi Haranan cinta ber-ganti-ganti Are uluh hatue sampai kalahi Haranan bawi cinta mandue
Mananjung hagandeng je himbing lenge Dia paduli kalunen are
Sama kilau tiket dia pamate Mahi nampayah hatue bakena Sampai babular tapayah mata Dia katawan je kana mama Taluh je bahalap manjadi papa Mahalau lagu aku manyupa Akan jarahan generasi muda Hati2 dengan ramu harta Awi uluh bawi racun dunia Haranan cinta je paham nyangit Sungei danau nyewutku bukit Atei baduruh angat bara langit Hatue hancur je lepah duit Amun cinta je jadi lengket Sama kilau je parmen karet Ibarat nyamuk te je mamepet Nyamuk kamangat tege marapet Due ribu iji cinta bahaya
Bara je bujang sampai ka janda Dia paduli je kana mama Asal duit lancar i nenga
Aku mameteh akan tundah pahari
Sampai di situ duduk berdua Berpandang-pandangan sambil berpegangan tangan
Capek sini capek sana Sampai lelah duduk di taman Karungut ini kasihan sekali
Mengisahkan tentang cinta para wanita Tentang cinta yang datang dan pergi Banyak laki-laki sampai berkelahi Tentang cinta wanita yang mendua Jalan sambil bergandengan tangan Tidak peduli dengan orang banyak Sama seperti amplop dan perangko Jika melihat lelaki rupawan
Sampai-sampai mata berbinar
Sampai tidak tahu kalau itu pria berumur Hal yang baik menjadi buruk
Melalui lagu aku menyapa Untuk kaum generasi muda Hati-hatilah dengan harta
Karena perempuan adalah racun dunia Karena cinta yang terlalu mendalam Sungai danau dikira bukit
Hati sakit seperti jatuh dari langit Para lelaki hancur kehabisan duit Jika cinta telah lengket
Sama dengan permen karet Ibarat nyamuk menghisap darah Nyamuk enak badan gatal
Tahun 2001, cinta yang berbahaya Dari yang bujang sampai ke janda Tidak peduli dengan usia
Asal uang lancar diberi
28
Akan jalahan je awang bawi Ela ngatumba ampin ka rami Tau pahawen je kula biti
Pahari je sakula tundah jalahan Ela ngatumba parubahan jaman Kahaban kapehe keleh i nahan Mangat ketun lulus ujian Karungut sampai te katuh helu Akan jalahan je ngawa ngaju Sarita pandang je genteng gentu Ihat mahibur je bujang balu Sampai hetuh tandas sarita Ngesah cinta anak tabela Aku mangarang je mahi umba Manyalur bakat kawan tabela
Untuk para kaum wanita Jangan ikut yang ramai
Bisa membuat malu diri sendiri
Untuk saudara-saudari yang bersekolah Jangan ikut perubahan jaman
Rasa sakit bisa ditahan Supaya kalian bisa lulus ujian Karungut ini sampai disini dulu Untuk saudara-saudari dari mana saja Cerita panjang kesana-kesini
Cuma untuk menghibur para bujangan Sampai disini dulu cerita kita
Yang mengisahkan kisah cinta anak muda
Aku mengarang hanya untuk ikut Menyalurkan bakat para orang muda
Karungut Cinta mengisahkan tentang kisah cinta yang dialami langsung oleh pengarungut atau pelagu karungut pada tahun 2001. Percintaan antara muda-mudi dan kesenangan-kesenangan duniawi pada masa muda yang banyak menimbulkan konflik dan sakit hati. Sarat akan pesan-pesan moral dan amanat dari orangtua bagi para muda-mudi terutama generasi sekarang untuk pintar-pintar menjaga diri, hindari cinta yang buta, serta himbauan untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan agar tidak terjatuh dalam jerat harta dan kesenangan-kesenangan masa muda yang sia-sia. Dalam karungut ini para pemuda-pemudi juga dihimbau untuk mengutamakan pendidikan dibandingkan cinta masa muda. Jangan sampai lalai untuk menyelesaikan pendidikan yang sedang ditempuh.
Karungut Cinta terdiri dari 18 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama dan kedua merupakan pendahuluan yang merupakan pengantar bagi para pendengar Karungut. Bait ketiga sampai keenam
29
belas merupakan isi dari Karungut yang memuat himbauan-himbauan dan pesan-pesan moral. Dua bait terakhir yaitu bait ketujuh belas dan delapan belas merupakan bagian penutup dari Karungut Cinta. Pada bagian penutup pengarungut pamit mohon undur diri dan memohon maaf kepada para pendengar apabila ada kata-kata yang tidak berkenan. Secara lirik dapat disimpulkan bahwa Karungut Cinta dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Pendahuluan
Memuat garis besar dari isi karungut cinta. b. Isi
Merupakan pengembangan dan penjabaran lebih mendetail dari bagian pendahuluan.
c. Penutup
Merupakan pengulangan secara garis besar dari sebagian pendahuluan dan isi untuk memperjelas tujuan dari sang pengarungut sekaligus memuat kata-kata penutup dari sang pengarungut.
Pelantunan Karungut Cinta diiringi oleh dua kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut. Progresi akor yang digunakan dalam lagu Karungut Cinta adalah i-v-i.
Notasi 4.1 Pola Ritme Kacapi Karungut Cinta
30
Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Cinta berbentuk
strophic1, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat bagian
berdasarkan baris per baitnya, yaitu: bagian a, a, b, c yang memuat pengenalan melodi Karungut Cinta.
Notasi 4.3 Empat Bagian Karungut Cinta
Didahului dengan intro dari instrumen pengiring Karungut Cinta yaitu dua
kacapi dan electric bass sebanyak satu birama dan interlude tiap sebelum memasuki
dua bait berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Cinta menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura yang terletak pada pertengahan kata.
1
Strophic: Bentuk musik sama namun lirik berbeda di setiap baitnya. Leon Stein. Structure &
31
Notasi 4.4 Teknik acciaccatura Pada Karungut Cinta
Tiap bait Karungut Cinta memiliki dua frase. Tiap frase memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan a, sedangkan frase kedua meliputi bagian b dan c. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Cinta disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.5 Frase 1 Karungut Cinta
Notasi 4.6 Frase 2 Karungut Cinta
32 B. Karungut Pembangunan Budaya
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan pembangunan budaya. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Mahaga Pembangunan
Budaya Itah.
Tabel 4.2 Lirik dan Terjemahan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
LIRIK TERJEMAHAN
Are ampun ba-rata rata Dengan ka kare i tundah kula Kalutuh auh helu sarita
Pembangunan budaya itah mahaga Hetuh aku handak bakesah
Akan jalahan je kula tundah Keleh mambangun je bujur buah Mapalampang utus je ayun itah Ayu itah kawang tabela
Itah mambangun je ela laya Kalute kea seni budaya Manggatang utus sribu sarita Keleh mahaga budaya itah
Budaya Dayak Kalimantan Tengah Mahalau lagu kesenian daerah Mapalapang sewut je kula kondah
Mudahan belum ruhui rahayu Tolong hadohop jete i nggawu Keleh hapakat mambangun lewu Mangat itah bajeleng dinu Amun belum ela hakapehe Bakas tabela bawi hatue Are suku bangsa bara hete2 Sampai tepun petak mananas are
Mohon maaf sebesar-besarnya Kepada semua sanak saudara Beginilah dulu ceritanya Pembangunan budaya kita jaga Disini aku hendak bercerita Untuk saudara-saudara sekalian
Marilah kita membangun dengan benar Budaya yang kita punya
Mari kita anak-anak muda Jangan lalai untuk membangun Begitu juga dengan seni budaya Yang mengangkat seribu cerita Mari kita menjaga budaya kita Budaya Dayak Kalimantan Tengah Melalui lagu kesenian daerah
Kita memperkenalkan saudara-saudara kita
Semoga hidup adil dan makmur Yang dicari hidup bergotong royong Marilah bersama-sama membangun desa Supaya kita cepat mendapatkannya Kalau hidup janganlah saling menyakiti Tua muda perempuan laki-laki
Banyak suku bangsa datang dari mana-mana
33
Itah belum baatei bulat
Mambangun lewu huwang kapakat Ela uluh luar ma keme kamangat Je tepun kajang je bisa kuat
Mahaga lewu keleh buah buah Mangat nihau ampin kasusah Are uluh dumah satar batambah Panatau panuhan i nduan lepah Manggatang utus ela lah nduen Ela balihi bara uluh beken Mangat pambelum dia mahamen Mapahinje utus keleh badehen Mangat belum je ela kalah Ela baya je tege kesah
Awang je sanang mandohop je susah Tundah jalahan saling nampayah
Hajambang karungut baku manyupa Akan jalahan je mina mama
Keleh mahaga seni budaya Bara kota sampai ka desa Sampai hetuh saritai in sanan Akan ku pahari tundah jalahan Palampang sewut budaya te huran Akan pangingat andau harian
Kalau kita hidup dengan hati yang baik Membangun desa dengan bersepakat Jangan orang luar yang merasa nikmat Yang mempunyai semangat yang bisa kuat
Jagalah desa kita sebaik mungkin Supaya hilang kesusahan kita Karena pendatang makin bertambah Harta kekayaan alam kita sampai habis Budaya jangan sampai diambil
Jangan tertinggal dari orang lain
Supaya kehidupan kita tidak memalukan Menyatukan satu dengan yang lain Supaya hidup tidak ketinggalan Jangan hanya bercerita
Jika hidupmu senang bantulah yang susah
Sanak saudara saling memperhatikan Inilah karungut untuk menyapa Untuk bibi dan paman
Marilah memelihara seni budaya Dari kota sampai ke desa
Sampai disini cerita yang dapat saya berikan
Untuk sanak saudara sekalian Tentang budaya kita dahulu
Sebagai pengingat di kemudian hari
Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah merupakan Karungut yang sarat akan pesan-pesan dan amanat-amanat untuk menjaga dan membangun budaya. Secara spesifik ditujukan kepada masyarakat Dayak Kalimantan Tengah sebagai himbauan agar dapat membangun dan memperhatikan satu sama lain, dan budaya yang sudah
34
ada dalam lingkup masyarakat Dayak Kalimantan Tengah tetaplah dilakukan. Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah juga merupakan himbauan untuk melestarikan budaya gotong-royong, saling menolong dari desa sampai kota, yang tua maupun yang muda, agar ruhuy rahayu, hidup adil dan makmur dapat tercapai walaupun para pendatang dari suku-suku lain ikut tinggal di daerah mereka.
Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah terdiri dari 12 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama dan kedua merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Mahaga
Pembangunan Budaya Itah. Bait ketiga sampai kesebelas merupakan isi dan inti
pesan-pesan dalam Karungut ini, sedangkan bait keduabelas sebagai bagian penutup. Pengarungut mohon undur diri dari para pendengar Karungut dengan mengulangi garis besar dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah untuk menegaskan dan mengingatkan kembali maksud dan tujuan dari Karungut Mahaga Pembangunan
Budaya Itah.
Pelantunan Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dan electric bass dalam melantunkan Karungut. Progresi akor yang digunakan dalam lagu Karungut Mahaga Pembangunan Budaya
Itah adalah i-v-i.
Notasi 4.7 Pola Ritme Kacapi Mahaga Pembangunan
Notasi 4.8 Pola Ritme Bass Mahaga Pembangunan
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) karungut Mahaga
35
dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah.
Notasi 4.9 Empat Bagian Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah Didahului dengan intro dari instrumen pengiring yaitu kacapi dan electric bass sebanyak enam birama dan interlude sebelum memasuki dua bait berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Mahaga Pembangunan Budaya Itah menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan teknik slide yang terletak pada pertengahan kata.
36
Notasi 4.11 Teknik slide karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
Tiap bait Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.12 Frase 1 Karungut Mahaga Pembangunan Budaya Itah
37 C. Karungut Himbauan atau Nasehat
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan himbauan atau nasehat. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Marawei Sakula.
Tabel 4.3 Lirik dan Terjemahan Karungut Marawei Sakula
LIRIK TERJEMAHAN
Tabe salamat je tundah kula Mina mama bakas tabela Kalutuh auh kabar sarita Riwut marawei tu anak sakula
Ayo sakula tu mangat harati Anak tabela tuh hatue bawi Ela ketun sampai balihi Wayah jetuh hung sakula rami Ketun balajar je tutu tutu Narai bewei ai ajar guru Amun ketun je uras tau
Cakap mandai hung satiap nyelu
Awang ji sampai sakula tamat Awang batitel awang bapangkat Manggau nah gawi saraba mangat Balajar belum bapikir kabuat
Amun lah jatun ku mandinun gawi Pambelum mangat tapi tau harati Narai kahandak uras menjadi Bara kareh kawal dia balihi
Maka jete je tundah kula Ela laya anak tu sakula
Itah hinje bakas malan manana Anak jarian jadi sarjana
Salam sujud dengan sanak keluarga Bibi paman tua muda
Begini yang saya beritakan Angin menghimbau supaya anak sekolah
Ayo sekolah supaya pintar Anak muda laki perempuan
Jangan sampai ada yang ketinggalan Karena saat ramai bersekolah
Belajarlah kalian dengan benar Apa saja yang diajarkan oleh guru Kalau kalian mengetahui segala sesuatu Setiap tahun akan naik kelas
Bagi yang sekolah sampai tamat
Bagi yang memiliki gelar & berpangkat Mencari kerja sangatlah mudah
Belajar tentang kehidupan, berpikir mandiri
Kalaupun tidak mendapatkan pekerjaan Kehidupan jadi mudah karena pintar Apa yang kita inginkan dapat tercapai Tidak akan ketinggalan dari kawan -kawan
Karena itu saudara-saudara Jangan lalai menyekolahkan anak Kita yang tua bekerja berladang Anak-anak menjadi sarjana
38
Ketun anak aken tabela Ela sampai dia atun sakula Pasi ketun amun dia
Susah pambelum nyangkelang kula
Beken kea amun harati Naharep uluh sama i bahanyi Dia bapilih je ampin gawi Bara je isut tau manjadi Amun bahanyi dia sakula Dia katawan buah dengan sala Malanggar hukum mahi narima Ampin jaria tame panjara Narai ketun metuh tabela Tutu-tutu amun intu sakula Ela laya je ngaju ngawa Manyasal rahian dia baguna Metuh tabela sakula cangkal Huang huma rajin balajar Ela balihi je bara kawal Rahian andau dia manyasal
Awi sakula jete awi mambatang Pahayak dengan katekang huang Angat balajar je dia kurang Rahian andau lampang hagatang Aluh tuh bewei taluh nyarita Akan ketun anak tabela Tutu-tutu amun sakula Ela bahanyi nukep narkoba
Jadi kalian anak-anak muda Jangan sampai tidak sekolah Kasihan kalau tidak sekolah Miskin kehidupan di antara kawan-kawan
Lain halnya jika kita pintar Menghadapi orang pasti berani
Tidak pilih-pilih apapun jenis pekerjaan Dari yang kecil bisa jadi besar
Kalau berani tidak sekolah Tidak mengerti benar dan salah Kalau melanggar hukum diterima saja Akhirnya masuk penjara
Pada saat kalian masih muda Benar-benarlah kalau di sekolah Jangan lalai pergi kesana kemari Menyesal kemuian tidak berguna Pada saat muda giatlah sekolah Kalau di rumah rajin belajar
Jangan ketinggalan dari kawan-kawan Supaya kemudian hari tidak menyesal Pendidikan itu yang paling utama Bersama dengan semangat yang keras Kalau kita belajar sungguh-sungguh Kehidupan kemudian hari akan terangkat
Ini saja yang saya ceritakan Untuk kalian anak-anak muda Benar-benarlah kalau sekolah Jangan berani mendekati narkoba
Karungut Marawei Sakula merupakan karungut himbauan untuk sekolah. Karungut ini menghimbau agar setiap anak sekolah dan mengecap pendidikan yang
39
layak sebagai bekal hidup, jangan lalai untuk belajar bersungguh-sungguh dan menyelesaikan pendidikan agar tidak ada penyesalan di kehidupan masa mendatang. Generasi muda diharapkan kelak dapat hidup mandiri, membangun daerah, dan ikut memajukan pendidikan untuk generasi muda selanjutnya.
Karungut Marawei Sakula terdiri dari 13 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Marawei Sakula. Bait kedua sampai keduabelas merupakan isi dan inti dari himbauan-himbauan karungut ini. Bait ketigabelas merupakan bagian penutup yang berisi permohonan pamit dari pengarungut dengan mengulangi garis besar dari tujuan Karungut Marawei Sakula. Dalam bagian penutup pengarungut menekankan kembali kepada generasi muda agar benar-benar menjalani jenjang pendidikan dengan baik dan menjauhi hal-hal yang dapa merusak diri seperti narkoba.
Pelantunan Karungut Marawei Sakula diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok), rabab, katambung, dan electric bass sebagai instrumen tambahan dalam melantunkan karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut
Marawei Sakula bertahan di akor i.
Notasi 4.14 Pola Ritme Kacapi Marawei Sakula
Notasi 4.15 Pola Ritme Rabab Marawei Sakula
40
Notasi 4.17 Pola Ritme Bass Marawei Sakula
Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Marawei Sakula i-v-i.
Secara struktural kebentukan lagu (song form) dari Karungut Marawei Sakula berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4 dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris per baitnya yaitu a, b, a, b dan diawali dengan intro sebanyak sepuluh birama.
Notasi 4.18 Empat Bagian Karungut Marawei Sakula
Instrumen pengiring pokok yaitu dua kacapi mendahului dalam tiga birama pertama, kemudian disusul oleh rabab, katambung dan electric bass sebanyak tujuh birama. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki dua bait berikutnya.
Jika ditulis dalam penotasian barat, Marawei Sakula menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura yang terletak pada pertengahan kata. Terdapat juga triul besar dalam penulisan melodi Karungut Marawei Sakula.
41
Notasi 4.19 Teknik acciaccatura dalam Karungut Marawei Sakula
Notasi 4.20 Contoh Penggunaan Triul Besar dalam Karungut Marawei Sakula Tiap bait karungut Marawei Sakula memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda namun dilantunkan dengan melodi yang sama. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian a dan b. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari karungut Marawei Sakula disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.21 Frase 1 Karungut Marawei Sakula
42 D. Karungut Menidurkan Anak
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan menidurkan anak. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Patiruh Anak.
Tabel 4.4 Lirik dan Terjemahan Karungut Patiruh Anak
LIRIK TERJEMAHAN
Lampang isut tandak kandayu Mulih pahayak riwut balemu Manyampai jalan je tukep keiu Patiruh anak je busu tempu Batiruh anak garing tarantang Panyambung tiang bandera panjang Gulung hai garing tarantang
Akan menyanang je atei huang Batiruh anak jagau harati Bitim barigas bajeleng hai Indum bapam sanupi nupi Mahaga anak tarantang biti Batiruh anak je bawi busu Bara halemei sampai hanjewu Hajat niat dia bagetu
Tuh a rajakim malajur dinu Batiruh anak tajalan atei Bara hanjewu sampai halemei Manunggu bapam buli namuei Manggau akam penyang karuhei Suni harati je busu tandang Batiruh malis je melai tuyang Capat hai je pating kambang Indum bapam baatei sanang Iyoh anak je bwi mantuh
Muncul satu nyanyian karungut Mengalir bersama angin seppo-sepoi Membawa kisah ini
Menidurkan anak bungsu tersayang Tidurlah anak tumpuan harapan Menjadi generasi penerus
Cepatlah dewasa hai tumpuan harapan Untuk membahagiakan hati dan rasa Tidurlah anak jagoan pintar
Tubuh sehat tumbuh pesat Ibu ayah serasa bermimpi Mengasuh anak belahan jiwa Tidurlah anak si Putri bungsu Dari petang hingga pagi Tidur tidak putus-putus Itu namanya rejeki pasti dapat Tidurlah anak tambatan hati Dari pagi hingga petang
Menanti ayahmu pulang dari rantau Mencari bagimu bekal hidup Tenang diam si Bungsu
Tidurlah nyenyak dalam ayunan Cepatlah besar si Kuntum Bunga Ibu dan ayah bersuka hati
43
Ela manangis gulung batiruh Ajarku akam belum sanunuh Dia balihi je bara uluh Tarantang biti kaleka huang Tarung saritam tau hakunbang Pendeng hada je bauntunggang Nampayah kulam je rami bangang Sukup kasinta angatku denagm Tajalan atei je indum bapam Asin hatalla harajur akam
Belum batuah nyangkelang kulam Sinta, katau tuntung kahandak Kalu te kaharap dengan anak Kahai miar tau hakuntak Jajalan sampai angat kahandak Anak harati je eka sinta
Ma rajaki melai dunia Kahanjaku kilau indu bapa Harajur lampang sewut sarita Tikas tuh helu sarita lampang Patiruh anak ka leka huang Taruna tumang ba umur panjang Bereng salamat je belum sanang
Jangan menangis cepatlah tidur Doaku bagimu belum tercapai Tidak tertinggal dari orang lain Belahan jiwa, tambatan hati
Reputasimu tersohor kemana mana Dirikan pengaman di pintu rumah Menyaksikan teman-teman bermain Terpenuhi rasa kasih sayangku padamu Tumpuan hati ibu ayahmu
Kasih Tuhan selalu melimpah untukmu Hidup sukses di antara sesamamu Cinta, kasih dan sukacita
Demikian harapanku padamu, anak Seiring bertumbuh pandai berkata Demikian tercapai harapan hati Anak pintar, tumpuan kasih Hidup sukses dalam dunia
Kebahagian kami sebagai orang tua Selalu tersohor kehormatanmu Sampai di sini cerita dilantunkan Menidurkan anak tambatan hati Muda cakap berumur panjang Badan selamat, hidup sejahtera
Karungut Patiruh Anak merupakan nyanyian dari seorang ibu yang sedang menidurkan anaknya ketika suaminya pergi merantau untuk bekerja. Dalam lantunan Karungutnya sang ibu membisikkan harapannya untuk anaknya di masa mendatang serta berdoa agar semua harapannya untuk sang anak dapat tercapai pada waktunya.
44
Karungut Patiruh Anak terdiri dari 12 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Patiruh Anak. Bait kedua sampai kesebelas merupakan isi dari Karungut ini. Bait keduabelas merupakan bagian penutup Karungut Patiruh Anak.
Pelantunan Karungut Patiruh Anak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok), rabab dan electric bass sebagai instrument tambahan dalam melantunkan karungut. Progresi akor yang digunakan dalam Karungut Patiruh Anak bertahan di akor i.
Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument suling dayak, dilanjutkan dengan intro sebanyak sembilan birama yang didahului oleh instrumen kacapi dalam empat birama pertama, dan disusul oleh electric bass sebanyak lima birama sebelum pengarungut masuk. Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki bait berikutnya.
Notasi 4.23 Pola Ritme Kacapi Patiruh Anak
Notasi 4.24 Pola Ritme Bass Patiruh Anak
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Patiruh Anak berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi Karungut Patiruh Anak.
45
Notasi 4.25 Empat Bagian Karungut Patiruh Anak
Dalam penulisan melodi Patiruh Anak terdapat teknik sekuen. Bagian ketiga (c) pada karungut Patiruh Anak merupakan sekuen dari bagian pertama (a).
Notasi 4.26 Bagian a karungut Patiruh Anak
Notasi 4.27 Bagian c karungut Patiruh Anak
Jika ditulis dalam penotasian barat, karungut Patiruh Anak menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan mordent, serta teknik slide yang terletak pada pertengahan kata.
46
Notasi 4.28 Teknik acciaccatura dalam Karungut Patiruh Anak
Notasi 4.29 Teknik mordent dalam Karungut Patiruh Anak
Notasi 4.30 Teknik slide dalam Karungut Patiruh Anak
Tiap bait Karungut Patiruh Anak memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Patiruh Anak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.31 Frase 1 Karungut Patiruh Anak
47 E. Karungut Dongeng dan Pemujaan
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan dongeng maupun pemujaan. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Kayau
Pulang Guntu Manyang.
Tabel 4.5 Lirik dan Terjemahan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
LIRIK TERJEMAHAN
Tege kesah hung jaman huran Asal bara sungei Katingan Ie melai danau payawan
Pahayak karungut aku mansanan Kayau pulang due pahari
Hatue bakena hayak harati Bereng barigas rajin bagawi Tasewut menteng je hayak sakti Ewendue belum dengan indu Sanang pangkeme ewen batelu Aluh dia bajawet ramu
Tapi ruhui rahayu dengan uluh lewu Bakesah indu akan pulang ewendue kaka Bahwa tege bawi hung desa
Ie inguwu awi indu bapa Guntu Manyang inyewut ara Pire-pire pemuda je jadi helu Dia ulih mambuka lawang kuwu Hai syarat ewen balaku
Uka tau mandinun Manyang Guntu Lepah huang ewen barima
Paksa palua sluruh kesaktian Uka lawang kuwu tau imbuka
Ije garakan ewen sampai sapau huma Duhung nangking melai kahang Mekeh tege taluh je manyarang Tangkas sigap garak Kayau Pulang
Dahulu kala ada cerita Berasal dari sungai Katingan Dia tinggal di Danau Panyawan Saya akan bercerita melalui karungut Dua bersaudara, Kayau Pulang Pria yang tampan dan pintar Badan sehat, suka bekerja Gagah dan juga sangat sakti
Mereka berdua tinggal dengan sang ibu Hidup bertiga dengan senang
Walaupun tidak berlimpah harta Tapi hidup rukun damai dengan warga Berceritalah ibu pada Pulang dan kakaknya Bahwa di desa ada gadis
Yang dipingit oleh ibu dan ayahnya Guntu Manyang nama mereka Beberapa pria sudah lebih dahulu Tidak dapat membuka Lawang Kuwu Syarat yang diminta sangatlah tinggi Agar bisa mendapatkan Manyang Guntu Oleh rasa penasaran mereka
Terpaksa mengeluarkan seluruh kesaktian Supaya Lawang Kuwu bisa dibuka
Satu gerakan mereka sampai ke atap Senjata Duhung di pinggang dikeluarkan Takut ada yang mau menyerang
48
Tarewen dahan guntu manyang Hatue misek syarat narai je nyadia Uka tau bawi narima
Guntu Manyang palus nyarita Kandi undang sarak ems due te kua Huang kueh eka manggau
Kayau Pulang harus mandinu Raja Habehet Kilat Hapanau Liu jete aran je uluh tempu
Tantangan halangan dia paduli Tikat bulat ewndue handi Aluh are jematei jadi
Haranan pahimat paham hai Tende helu eka Nyai Tamanang
Uka manamba kasaktian Kayau Pulang Indu badoa akan anak tarantang Mangat salamat sampai tujuan huang Guntu Manyang mandohop kea Mantehau sahabat ayun bapa Mangat umba malindung jalana Manduan panatau je ayun raja Ije bulan nahalau jadi
Ewen duwe hindai buli
Raja Habehet Kilat katawan jadi Pandumah pamuda badue biti Salenga kaput saluruh kerajaan Karen pangawal uras dia gitan Panik raja dia karuan
Hantun pangawal bagalimpangan Raja Habehat Kilat dia malawan Ie manyarah palakun kamala intan Kandi undang sarak amas palus induan Kayau Pulang sanang pikiran
Sapandumah Kayau Pulang Inyambut awi ambi tamanang Uluh lewu hanjak rantang
Membuat kaget Guntu Manyang
Mereka bertanya syarat yang harus diikuti Supaya dapat diterima oleh para gadis Guntu Manyang lalu bercerita
Katanya, Kendi Udang dan Sisir Emas Dimana tempat mencarinya?
Kayau Pulang harus mendapatkannya Raja Habehet Kilat Hapanau Liu Itulah nama pemiliknya
Tantangan halangan tidak dipedulikan Tekad bulat berdua sang adik
Walaupun banyak yang sudah meninggal Keinginan mereka sangatlah besar Singga dulu ke tempat Nyai Tamanang Untuk menambah kesaktian Kayau Pulang Ibu berdoa untuk anak-anaknya
Semoga selamat tiba di tempat tujuan Guntung Manyang turut membantu Memanggil teman dari ayah mereka Supaya ikut melindungi perjalanan mereka Mengambil kejayaan milik raja
Satu bulan sudah berlalu
Mereka berdua belum juga pulang Raja Habehet Kilat sudah mengetahui Kedatangan kedua pemuda
Tiba-tiba seluruh kerajaan menjadi gelap Semua pengawal tidak kelihatan
Raja menjadi sangatlah panik Mayat pengawal bergelimpangan Raja Habehet Kilat tidak melawan Menyerahkan yang diminta kamala intan Lalu diambilah Kendi Udang, Sisir Emas Senang pikiran Kayau Pulang
Setibanya Kayau Pulang
Disambut oleh nenek Tamanang Orang desa bersukacita
49
Sanang pangkeme bawi Guntu Manyang Pentas inampa puna rame tutu
Mangawin due biti bawi kuwu Kayau Pulang kumi-kumi bau Pesta inampa sampai andau kauju
Senang dirasakan gadis Guntu Manyang Pentas yang dibuat sangatlah ramai Menikahkan dua orang gadis pingitan Kayau Pulang senyum-senyum wajahnya Pesta dibuat sampai tujuh hari
Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang merupakan karungut legenda yang mengisahkan tentang dua saudara laki-laki yaitu Kayau dan Pulang, serta dua saudara perempuan yaitu Guntu dan Manyang yang diambil dari legenda turun-temurun yang ada di lingkup masyarakat Kalimantan Tengah. Karungut ini mengisahkan tentang dua bersaudara sakti yaitu Kayau dan Pulang yang ingin meminang Guntu dan Manyang. Persyaratan yang diberikan tidaklah mudah. Persyaratan yang pertama mereka harus bisa membuka lawang kuwu, sedangkan persyaratan yang kedua mereka harus mengambil kendi udang dan sisir emas dari raja Habehet Kilat Hapanau Liu yang memiliki prajurit-prajurit yang tangkas. Legenda ini berakhir bahagia. Kayau dan Pulang, dengan kesaktian dan keinginan kuat yang mereja miliki, berhasil memenuhi semua persyaratan yang diberikan Guntu dan Manyang. Pesta pernikahan dua pasang muda-mudi ini digelar hingga tujuh hari lamanya.
Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang terdiri dari 17 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar atau perkenalan dari Karungut
Kayau Pulang Guntu Manyang. Bait kedua sampai ketujuh belas merupakan isi yang
memuat alur cerita dari legenda Kayau Pulang Guntu Manyang.
Pelantunan Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dalam melantunkan karungut, keyboard dan triangle sebagai instrumen tambahan.
Diawali dengan permainan ad libitum dari instrument kacapi dan dilanjutkan dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring. Interlude dilantunkan sebanyak tiga birama sebelum memasuki bait berikutnya.
50
Notasi 4.33 Pola Ritme Kacapi Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.34 Pola Ritme Keyboard Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.35 Pola Ritme Triangle Kayau Pulang Guntu Manyang
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Kayau Pulang
Guntu Manyang berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi
menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a, b, c, d yang memuat pengenalan melodi Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.
51
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura, appoggiatura dan mordent yang terletak pada pertengahan kata. Penggunaan triul besar juga ditemukan dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang.
Notasi 4.37 Teknik acciaccatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.38 Teknik appogiatura dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.39 Teknik mordent dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
Notasi 4.40 Contoh Triul Besar dalam Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang Tiap bait Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
52
Notasi 4.41 Frase 1 Karungut Kayau Pulang Guntu Manyang
53 F. Karungut Penyambutan dan Ungkapan Syukur
Terdapat berbagai macam Karungut yang bertemakan penyambutan dan ungkapan syukur. Berikut ini merupakan salah satu contohnya, yaitu Karungut Pesta
Kahanjak.
Tabel 4.6 Karungut Pesta Kahanjak
LIRIK TERJEMAHAN
Wayah karungut lampang sarita Tabe salamat je tundah kula Jalanan tarandang je tulak maja Manalih pesta je tame huma Kilau tingang nusa je hadurut Kalute jalanang ku bara pahandut Manulak lewun je Tjilik Riwut Sampet nganjuri bahi karungut
Mangguang tewah kambang jalanan Lewu Nyai Balau katika huran Tuh bapa Sri rawei manduan Tumbang lambaing eka nyandehan Sana sampai je lewu Tewah
Hasundan dengan je kula tundah Angat kaharu puna karinah Tahi nyelu bulan dia hatampayah Te tagal hanjak je buli huma Pahari rupit nampa acara Ulih mangumpul je tundah kula Bawi hatue bakas tabela
Pesta kahanjak ayun bapa Sri Pantis Kahayan yang di segani Tambiku Raya jebara miri
Saat karungut di susun
Salam sejahtera semua kerabat Dalam perjalan pergi bertandang Ketempat syukuran masuk rumah baru Seperti enggang nusa yang beringan Demikian perjalananku dari desa pahandut Meninggalkan kampung halaman Tjilik Riwut
Mencuri waktu menyusun karungut Ke desa tewah tujuan utama
Desa Nyai Balau di zaman dulu Memenuhi undangan bapa Sri
Tumbang lambaing tempat menginap Setibanya di Desa Tewah
Bertemu dengan sanak saudara Rasa rindu tidak terkira
Bertahun tahun tidak berjumpa
Wujud suka cita mamasuki rumah baru Saudara bersaudara membuat acara Mempertemukan seluruh kerabat Wanita pria, tua muda
Pesta syukuran keluarga Bapak Sri Tokoh Kahayan yang di segani
54
Kanuah jagau manuk baputi Kalute kahain kuasaan Tuhan Pahinje miri dengan Kahayan
Hanjak hasundau kula jalahan Kilau kanuah je amas intan Hajamban pesta ayun bapa Sri Rata hasundau pahari biti Nasai manari barami rami Marung karungut baganti-ganti Mina indu ika mendeng mansana Dia balihi mina indu raya
Bapa penyang je tege umba Dia nalingau seni budaya Bapa Ucang je tau marung
Pahari enggeng tinai manyambung Tau manimang bahalap balengkung Ulih manyanang je atei itung Pahari ihin je bara eka Taharu tutu angatku dengae Pahari saladin je bapa pika Karas pangureh hayak ka jenta Dia manyangka dia mangira Dengan bapa Pritis aku hasupa Guruku huran metuh sakula Angat kataharu dia langena Pahari ganis kea atun gitan Kawalku sakula katika huran Kalute ampin kambang jalanan Are hasundau ungkup babuhan Bapa uming nyusun acara
Nenek ku Raya dari Tumbang Miri Seolah bertemu pusaka “ayam jago putih” Begitu besar kuasa Tuhan
Mempertemukan keluarga Miri dengan Kahayan
Suka ria bertemu sanak saudara Serasa mendapat emas intan
Melalui acara syukuran keluarga bapak Sri Bertemu seluruh sanak saudara
Menari manasai beramai-ramai Melantunkan karungut silih berganti Bibi dan ibu Ika mendendangkan mansana Tidak ketinggalan bibi dan ibu Raya Bapak Penyang juga tampil
Tidak melupakan seni budaya
Bapa Ucang yang mahir mengarungut Saudara Enggeng ikut melanjutkan Pandai meningkahi dan indah suaranya Sanggup untuk menghibur hati
Saudara Ihin yang di panggil bapak Eka Saya rindu sekali padanya
Saudara Saladin yang di panggil bapak Pika Suka bercanda dan juga ramah
Tidak menyangka tidak mengira Dengan bapak Pritis aku bertemu Guruku dulu semasa sekolah Rasa rindu tak terkatakan Saudara Ganis juga datang Kawanku semasa sekolah dulu Demikian lika liku perjalanan Banyak bertemu dengan kerabat Bapak Uming yang menyusun acara
55
Pahari ipul gitan babala Nasai manari ngantiring kula Ngaliling bentuk labehun huma Are bawei je tundah kula
Dia ulih ku nyewut je sampai lepah Amun tege rajaki tuah
Ngalambang tinai hung beken kesan Sana jadi kakare gawi
Halalian ekaa tunda pahari Jalanangku tinai je mules buli Palangkaraya sandehan hati Auh kesah je dia panjang Tikas te bewei sarita lampang Tabe salamat je kula nduang Bereng barigas baatei sanang
Saudara Ipul tampak hadir
Menari manasai mengajak semua orang Mengeliling ruang tengah rumah Sungguh banyak sanak keraba Tidak mampu ku sebut seluruhnya Jika ada rezeki tuah
Bertemu lagi di lain kesempatan Setelah selesai semua acara
Kerabat kembali ke tempat masing-masing Aku kembali pulang
Palangkaraya tempat tinggal yang tetap Demikian kisah singkat
Sampai disini cerita di susun Salam sejahtera, semua saudara Badan sehat hati gembira
Karungut Pesta Kahanjak merupakan Karungut ungkapan perasaan bahagia yang diciptakan oleh pengarungut dalam perjalanan ke acara syukuran rumah baru kerabatnya. Mulai dari perjalanan menuju ke tempat acara, waktu pelaksanaan acara, hingga waktu perpisahan ketika tiap orang harus kembali ke rumahnya masing-masing. Rasa syukur dapat berkumpul bersama keluarga bersama keluarga dan kerabat sambil melepas rindu karena sudah lama berpisah tergambar jelas dalam lirik Karungut Pesta Kahanjak.
Karungut Pesta Kahanjak terdiri dari 17 bait dan memiliki rima yang sama pada tiap baitnya, yaitu a-a-a-a. Bait pertama merupakan bagian pendahuluan yang berfungsi sebagai bagian pengantar dari Karungut Pesta Kahanjak. Bait kedua sampai keenambelas merupakan isi dan inti pesan-pesan dalam Karungut ini, sedangkan bait ketujuhbelas sebagai bagian penutup. Pengarungut mohon undur diri dari para pendengar karungut.
56
Pelantunan Karungut Pesta Kahanjak diiringi oleh kacapi sebagai instrumen primer (pokok) dalam melantunkan Karungut, katambung dan bass electric sebagai instrumen tambahan.
Diawali dengan intro sebanyak enam birama oleh seluruh instrumen pengiring.
Interlude dilantunkan sebanyak empat birama sebelum memasuki bait berikutnya.
Notasi 4.43 Pola Ritme Kacapi Pesta Kahanjak
Notasi 4.44 Pola Ritme Bass Pesta Kahanjak
Notasi 4.45 Pola Ritme Katambung Pesta Kahanjak
Secara struktural kebentukan lagunya (song form) Karungut Pesta Kahanjak berbentuk strophic, menggunakan tanda sukat 4/4, dan dapat dibagi menjadi empat bagian berdasarkan baris perbaitnya yaitu a,b,c,d yang memuat pengenalan melodi Karungut Pesta Kahanjak.
57
Notasi 4.46 Empat Bagian Karungut Pesta Kahanjak
Jika ditulis dalam penotasian barat, Karungut Pesta Kahanjak menggunakan teknik ornamentasi yaitu acciaccatura dan mordent yang terletak pada pertengahan kata.
Notasi 4.47 Teknik acciaccatura dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak
Notasi 4.48 Teknik mordent dalam Melodi Karungut Pesta Kahanjak
Tiap bait Karungut Pesta Kahanjak memiliki dua frase. Frase pertama dan frase kedua memiliki pola ritme yang berbeda dan dilantunkan dengan melodi yang berbeda. Frase pertama meliputi bagian a dan b, sedangkan frase kedua meliputi bagian c dan d. Pengembangan pola ritme dan melodi dalam bait-bait berikutnya dari
58
Karungut Pesta Kahanjak disesuaikan dengan jumlah suku kata per bagian di tiap baitnya.
Notasi 4.49 Frase 1 Karungut Pesta Kahanjak