• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyusunan Tor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penyusunan Tor"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

2. Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Anggaran

2. Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Anggaran

Sekretariat Kabinet

Sekretariat Kabinet

STANDAR PELAYANAN

STANDAR PELAYANAN

PENGKOORDINASIAN PENYUSUNAN ANGGARAN

PENGKOORDINASIAN PENYUSUNAN ANGGARAN

SEKRETARIAT KABINET SEKRETARIAT KABINET BAGIAN KESATU BAGIAN KESATU PENDAHULUAN PENDAHULUAN A.

A. Dasar Dasar HukumHukum

1.

1. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 17 17 Tahun Tahun 2003 2003 tentang tentang Keuangan Keuangan Negara;Negara;

2.

2. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 1 1 Tahun Tahun 2004 2004 tentang tentang PerbendaharaanPerbendaharaan

Negara;

Negara;

3.

3. Undang-Undang Undang-Undang Nomor Nomor 25 25 Tahun Tahun 2004 2004 tentang tentang Sistem Sistem PerencanaanPerencanaan

Pembangunan Nasional;

Pembangunan Nasional;

4.

4. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 20 20 Tahun Tahun 2004 2004 tentang tentang Rencana Rencana KerjaKerja

Pemerintah;

Pemerintah;

5.

5. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 21 21 Tahun Tahun 2004 2004 tentang tentang Rencana Rencana KerjaKerja

dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

6.

6. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 24 24 Tahun Tahun 2005 2005 tentang tentang Standar Standar 

 Akuntansi Pemerintah;

 Akuntansi Pemerintah;

7.

7. Peraturan Pemerintah Peraturan Pemerintah Nomor Nomor 2 2 Tahun Tahun 2006 2006 tentang tentang Tata Tata CaraCara

Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerima Hibah serta Penerusan

Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerima Hibah serta Penerusan

Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;

Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri;

8.

8. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah Nomor Nomor 40 40 Tahun Tahun 2006 2006 tentang tentang Tata Tata CaraCara

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;

9.

9. Peraturan Presiden Peraturan Presiden Nomor Nomor 31 31 Tahun Tahun 2005 2005 tentang tentang SekretariatSekretariat

Negara dan

Negara dan Sekretariat Sekretariat Kabinet, sebagaimana Kabinet, sebagaimana telah diubah telah diubah dengandengan

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007;

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007;

10.

10. Keputusan Presiden Nomor 42 Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang PedomanTahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

11. Peraturan

(2)

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.05/2007 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Penyusunan, Penelaahan, Pengesahan dan Pelaksanaan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran; 12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 46/PMK.02/2008 tentang Tata

Cara Revisi anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan Perubahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2008;

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 64/PMK.02/2008 tentang Standar Biaya Umum;

14. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 3 Tahun 2007 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran pada Bagian  Anggaran 007 (Sekretariat Negara);

15. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 7 Tahun 2007 tentang Pedoman pembayaran Honorarium, Uang Lembur, Uang Makan dan Perjalanan Dinas pada Satuan Kerja Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara);

16. Peraturan Menteri Sekretaris Negara Nomor 43 Tahun 2008 tentang Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara) Tahun Anggaran 2008;

17. Peraturan Sekretaris Kabinet Nomor 1 Tahun 2006 tentang Kedudukan,Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.

B. Latar Belakang

Sebagai upaya mewujudkan transparansi, akuntabilitas, efektivitas dan efisiensi serta menjamin kelancaran pelaksanaan penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet, diperlukan Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Anggaran Sekretariat Kabinet.

C. Maksud dan Tujuan

Maksud penetapan standar pelayanan ini adalah sebagai panduan pengkoordinasian penyusunan anggaran di lingkungan Sekretariat Kabinet.

(3)

Tujuan penetapan standar pelayanan ini adalah untuk memperkuat sistem kerja terencana yang mampu mendukung kelancaran penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet.

D. Ruang Lingkup

1. Unit Pelayanan yang mengkoordinasikan penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet adalah Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kabinet.

2. Pelaksana Pelayanan adalah para pejabat dan pegawai Biro Perencanaan dan Keuangan yang secara teknis dan administratif  memiliki tugas dan tanggung jawab mengkoordinasikan penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet.

3. Penanggung jawab Pelayanan adalah Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi.

4. Sasaran yang akan dicapai adalah tersusunnya dokumen anggaran Sekretariat Kabinet.

5. Pengguna Pelayanan adalah seluruh satuan organisasi/unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet.

6. Keluaran Pelayanan adalah dokumen anggaran Sekretariat Kabinet. 7. Kemanfaatan Pelayanan adalah terselenggaranya pengkoordinasian

penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet. 8. Definisi Peristilahan:

a. Dokumen anggaran meliputi dokumen: 1) Rencana Kerja (Renja);

2) Rencana Kerja dan Anggaran (RKA);

3) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

b. Rencana Kerja (Renja) adalah dokumen perencanaan Kementerian Negara/Lembaga untuk periode 1 (satu) tahun;

(4)

c. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu Kementerian Negara/Lembaga yang merupakan penjabaran Rencana Kerja Pemerintah dan Rencana Strategis Kementerian Negara/Lembaga dalam 1 (satu) tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya;

d. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah dokumen pelaksanaan anggaran yang memuat sasaran yang hendak dicapai, program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan untuk mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana setiap satuan kerja, serta pendapatan yang diperkirakan;

e. Pagu Indikatif adalah prakiraan pagu anggaran yang diberikan kepada Kementerian/Lembaga untuk setiap program sebagai acuan dalam penyusunan Renja;

f. Pagu Sementara adalah pagu anggaran yang didasarkan atas kebijakan umum dan prioritas anggaran hasil pembahasan pemerintah pusat dengan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai acuan dalam penyusunan RKA;

g. Pagu Definitif adalah pagu anggaran yang didasarkan atas Undang Undang APBN sebagai acuan penyusunan RKA;

h. Term of Reference (TOR) adalah dokumen yang berisi penjelasan atau keterangan mengenai kegiatan yang diusulkan untuk dianggarkan;

i. Rincian Anggaran Biaya (RAB) adalah dokumen yang berisi rincian dari komponen masukan/input dari kegiatan/subkegiatan serta besaran dana masing-masing komponen;

  j. Satuan Anggaran Per Satuan Kerja (SAPSK) adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rincian perhitungan biaya per kegiatan sebagai dasar penyusunan DIPA;

(5)

k. Hari adalah hari kerja kedinasan dari Senin sampai dengan Jumat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang kepegawaian.

9. Pelaksana pengkoordinasian penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet memiliki kompetensi sesuai dengan jenjang masing-masing.

(6)

BAGIAN KEDUA

KERANGKA PROSEDUR DAN STANDAR PELAYANAN

A. Kerangka Prosedur 

1. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja

1. Persiapan Administrasi Penyusunan Renja (maksimal 1 hari)

3. Penyusunan Rancangan Awal Renja oleh satuan organisasi/unit kerja (minimal 5 hari)

5. Pengumpulan data dan koordinasi dengan satuan organisasi/unit kerja (minimal 5 hari)

6. Penyusunan Rancangan Renja (minimal 5 hari)

7. Pelaksanaan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi Rancangan Renja dengan Bagian Anggaran 007 (minimal 5 hari)

8. Finalisasi Rancangan Renja (minimal 3 hari)

4. Penerimaan Rancangan Awal Renja dari satuan organisasi/unit kerja (minimal 1 hari)

2. Penyampaian memorandum perihal permintaan data rancangan Renja kepada satuan organisasi/unit kerja

(maksimal 1 hari)

(7)

2. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran

3. Pengkoordinasian... 1. Penerimaan SEB Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu

Indikatif dari Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari)

2. Penyusunan RKA berdasarkan pagu indikatif (minimal 7 hari)

3. Penyampaian RKA berdasarkan pagu indikatif kepada Bagian Anggaran 007 maksimal 1 hari

4. Penerimaan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara (maksimal 1 5. Penyusunan RKA sesuai dgn ketetapan SE Menkeu ttg Pagu Sementara ( min 7 hari ) 6. Penyampaian RKA berdasarkan pagu sementara kepada Direktorat Jenderal Anggaran,

Depkeu dan Bappenas melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari)

7. Pembahasan RKA a u sementara den an Komisi II DPR RI maksimal 1 hari 8. Penelaahan RKA pagu sementara dengan DJA, Depkeu (maksimal 1 hari) 9. Pen em urnaan RKA hasil enelaahan minimal 3 hari

10. Penyampaian RKA pagu sementara hasil penelaahan kepada Komisi II DPR RI dan Depkeu melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari)

11. Penerimaan Surat Edaran Menteri Keuangan tentangPagu Definitif  (maksimal 1 hari)

13. Penyampaian RKA berdasarkan pagu definitif kepada Direktorat Jenderal Anggaran, Depkeu dan Bappenas melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari)

12. Penyusunan RKA sesuai dgn ketetapan SE Menkeu tentang Pagu Definitif (min 7 hari)

14. Pembahasan RKA Pagu Definitif dengan DJA Depkeu (minimal 1 hari) 15. Penyempurnaan RKA hasil pembahasan (minimal 3 hari)

16. Penyampaian RKA pagu Definitif kepada Direktorat Jenderal Anggaran dan Bappenas melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari)

(8)

3. Pengkoordinasian Penyusunan Dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

4. Pengkoordinasian... 2. Penyusunan Konsep DIPA

berdasarkan SAPSK min 3 hari

3. Penyampaian Konsep DIPA Setkab kepada

Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Depkeu melalui Bagian Anggaran 007

(maksimal 1 hari)

4. Pembahasan dan penelaahan Konsep DIPA dengan Direktorat Jenderal

Perbendaharaan, Depkeu (maksimal 1 hari)

5. Finalisasi Konsep DIPA (minimal 4 hari)

6. Penyampaian Konsep DIPA Setkab hasil finalisasi kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Depkeu melalui Bagian Anggaran 007

(maksimal 1 hari) 1. Penerimaan Penetapan

Menkeu tentang Satuan  Anggaran per Satuan Kerja

(9)

4. Pengkoordinasian Penyusunan Revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

5. Pengkoordinasian... 1. Persiapan teknis dan

administrasi (minimal 2 hari)

2. Penelitian usulan revisi DIPA (minimal 5 hari)

3. Penyusunan usulan revisi DIPA (minimal 3 hari)

4. Penyampaian usulan revisi kepada Departemen Keuangan (maksimal 1 hari)

6. Penerimaan SAPSK revisi DIPA (maksimal 1 hari)

8. Pembahasan konsep revisi DIPA dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan,

Depkeu (maksimal 1 hari) 5. Pembahasan usulan

revisi DIPA (maksimal 1 hari)

7. Penerimaan usulan konsep revisi DIPA (maksimal 1 hari)

9. Penerimaan DIPA hasil revisi (maksimal 1 hari)

(10)

5. Pengkoordinasian Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

B. Prosedur... 1. Persiapan teknis dan

administrasi maksimal 2 hari

2. Penelitian usulan Revisi POK DIPA (minimal 5 hari)

3. Penyusunan Revisi POK DIPA (minimal 5 hari)

4. Penyampaian Revisi POK DIPA (maksimal 1 hari)

(11)

B. Prosedur Pelayanan

1. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja

a. Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kabinet menyiapkan administrasi penyusunan Renja berupa memorandum perihal permintaan data terkait dengan Rancangan Awal Renja kepada seluruh satuan organisasi/unit kerja (maksimal 1 hari).

b. Penyampaian memorandum perihal permintaan data Rancangan   Awal Renja kepada satuan organisasi/unit kerja (maksimal 1

hari).

c. Satuan organisasi/unit kerja menyusun Rancangan Awal Renja berpedoman pada format dan berdasarkan TOR serta RAB satuan organisasi/unit kerja (minimal 5 hari).

d. Satuan organisasi/unit kerja menyampaikan Rancangan Awal Renja kepada Biro Perencanaan dan Keuangan (minimal 1 hari). e. Pengumpulan data dan koordinasi dengan satuan organisasi/

unit kerja (minimal 5 hari).

f. Penyusunan Rancangan Renja oleh Biro Perencanaan dan Keuangan (minimal 5 hari):

1). Input data Renja ke dalam aplikasi Renja;

2). Penyampaian soft copy  dan hard copy  Rancangan Awal Renja Bagian Anggaran 007.

g. Biro Perencanaan dan Keuangan melaksanakan kegiatan koordinasi dan sinkronisasi dalam rangka penelaahan Rancangan Awal Renja dengan Bagian Anggaran 007 (minimal 5 hari).

h. Finalisasi Rancangan Renja untuk disampaikan kepada Sekretariat Negara (minimal 3 hari):

1). Perumusan/formulasi Rancangan Renja; 2). Penyusunan Rancangan Renja.

(12)

i. Pembahasan Renja dalam forum Trilateral yaitu Bagian   Anggaran 007/Sekretariat Negara, Bappenas dan

DJA-Departemen Keuangan (maksimal 2 hari). Kegiatan pembahasan meliputi :

1). Penyesuaian/penambahan program kementerian negara/ lembaga agar lebih konsisten dengan tugas dan fungsi kementerian negara/ lembaga;

2). Penempatan kegiatan pada program yang sesuai sehingga keluaran/output  kegiatan akan menunjang tercapainya hasil/sasaran/ output program;

3). Penyempurnaan nomenklatur kegiatan dan sub kegiatan agar sedapat mungkin mencerminkan tugas dan fungsi menunjukkan dukungan terhadap pencapaian sasaran program dan menggambarkan output /keluaran yang hendak dicapai;

4). Pengelompokkan kegiatan yang terkait dengan program tertentu;

5). Penetapan kegiatan prioritas kementerian negara/lembaga.

2. Pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran a. Penerimaan Surat Edaran Bersama Menteri PPN/Kepala

Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Indikatif dari Koordinator Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara) (maksimal 1 hari).

b. Penyusunan RKA berdasarkan pagu indikatif (minimal 7 hari). c. Penyampaian RKA berdasarkan pagu indikatif kepada Bagian

 Anggaran 007 (maksimal 1hari).

d. Penerimaan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara dari Koordinator Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara) (maksimal 1 hari).

(13)

e. Penyusunan RKA berdasarkan pagu sementara (minimal 7 hari) dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1). Kesesuaian dengan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara;

2). Pengunaan pendekatan penganggaran terpadu; 3). Kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM); 4). Standar biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; 5). Bagan Akun Standar (BAS);

6). Jenis belanja mengikat dan tidak mengikat;

7). Penggunaan nomenklatur kegiatan/sub kegiatan; 8). Kelengkapan dokumen pendukung (TOR dan RAB).

f. Penyampaian RKA berdasarkan pagu sementara kepada Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan dan Bappenas melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

g. Pembahasan RKA pagu sementara dengan Komisi II DPR/Panitia Anggaran (maksimal 1 hari).

h. Penelaahan RKA Pagu Sementara dengan Direktorat Jenderal   Anggaran (DJA) Departemen Keuangan terkait dengan Surat

Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara, prakiraan maju, dan standar biaya yang telah ditetapkan serta kelengkapan TOR dan RAB (maksimal 1 hari).

i. Penyempurnaan RKA hasil penelaahan dengan Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan (minimal 3 hari).

  j. Penyampaian RKA pagu sementara hasil penelaahan kepada Komisi II DPR/Panitia Anggaran dan Departemen Keuangan melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

k. Penerimaan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Definitif dari Bagian Anggaran 007 (Sekretariat Negara) (maksimal 1 hari).

(14)

l. Penyusunan RKA pagu definitif berdasarkan persetujuan DPR atas RUU tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan merupakan penyesuaian atas perolehan pagu definitif sesuai Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Definitif Kementerian Negara/Lembaga (minimal 7 hari).

m. Penyampaian RKA pagu definitif kapada Direktorat Jenderal   Anggaran Departemen Keuangan dan Bappenas melalui

Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

n. Pembahasan RKA pagu definitif dengan Direktorat Jenderal   Anggaran (DJA) Departemen Keuangan. Pembahasan yang

dilakukan terkait dengan Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Definitif, dan Peraturan Menteri Keuangan tentang petunjuk penyusunan dan penelaahan RKA, serta ketentuan-ketentuan mengenai pengalokasian anggaran/ posting  dan standar biaya yang telah ditetapkan (minimal 1 hari).

o. Penyempurnaan RKA pagu definitif hasil pembahasan dengan Direktorat Jenderal Anggaran Departemen Keuangan (minimal 3 hari).

p. Penyampaian RKA Pagu Definitif kepada Direktorat Jenderal  Anggaran Departemen Keuangan dan Bappenas melalui Bagian  Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

3. Pengkoordinasian Penyusunan Dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

a. Biro Perencanaan dan Keuangan menerima Penetapan Menteri Keuangan tentang Satuan Anggaran per Satuan Kerja (SAPSK) (maksimal 1 hari).

b. Penyusunan konsep DIPA berdasarkan SAPSK (minimal 3 hari). c. Penyampaian Konsep DIPA Sekretariat Kabinet kepada

Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

(15)

d. Pembahasan dan penelaahan konsep DIPA yang meliputi penelaahan kesesuaian data SAPSK dengan konsep DIPA bersama Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan (maksimal 1 hari).

e. Finalisasi konsep DIPA (minimal 4 hari):

1). Penyempurnaan konsep DIPA hasil penelaahan;

2). Persetujuan Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi selaku Kuasa Pengguna Anggaran.

f. Penyampaian Konsep DIPA hasil finalisasi Sekretariat Kabinet kepada Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan melalui Bagian Anggaran 007 (maksimal 1 hari).

4. Pengkoordinasian Penyusunan Revisi Dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

a. Persiapan teknis dan administrasi usulan revisi DIPA (minimal 2 hari):

1). Penerimaan usulan revisi DIPA dari satuan organisasi/unit kerja;

2). Penyiapan aplikasi RKA dan DIPA serta dokumen anggaran yang terkait dengan revisi DIPA.

b. Penelitian usulan revisi DIPA (minimal 5 hari):

1). Penelitian dan penelaahan usulan revisi DIPA berdasarkan ketentuan dan tata cara revisi DIPA;

2). Penelitian dan penelaahan kesesuaian RAB dan TOR dengan Standar Biaya Umum (SBU), akun standar, pagu anggaran yang tersedia serta latar belakang diusulkannya revisi DIPA.

c. Penyusunan usulan revisi DIPA (minimal 3 hari): 1). Penginputan data dalam aplikasi RKA;

2). Penyiapan hard copy dan soft copy data RKA; 3). Penyiapan data pendukung usulan revisi DIPA;

(16)

4). Pembuatan konsep memo pengantar Karo Perencanaan dan Keuangan dan surat pengantar dari Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi ke Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Anggaran dan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan;

5). Pengajuan konsep surat usulan revisi DIPA beserta hard  copy dan soft copy  data RKA kepada Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi oleh Karo Perencanaan dan Keuangan.

d. Penyampaian usulan revisi DIPA beserta data pendukungnya kepada Menteri Keuangan c.q. DJA dan DJPb (maksimal 1 hari). e. Pembahasan usulan revisi DIPA bersama dengan Departemen

Keuangan (maksimal 1 hari).

f. Penerimaan SAPSK revisi DIPA (maksimal 1 hari): 1). Penerimaan SAPSK;

2). Penelitian SAPSK yang meliputi, pagu anggaran program, kegiatan, sub kegiatan, serta akun standar, rincian belanja, satuan biaya, volume pekerjaan dan indikator keluaran. g. Penerimaan usulan konsep revisi DIPA (maksimal 1 hari)

h. Pembahasan konsep revisi DIPA dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan (maksimal 1 hari).

i. Penerimaan DIPA hasil revisi (maksimal 1 hari):

1). Penerimaan DIPA hasil revisi dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan setelah disahkan olen Menteri Keuangan;

2). Penelitian kesesuaian DIPA revisi dengan SAPSK dan RKA.

(17)

5. Pengkoordinasian Penyusunan Revisi Petunjuk Operasional Kegiatan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)

a. Persiapan teknis dan administrasi melalui penerimaan usulan revisi POK dari satuan organisasi/unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet (maksimal 2 hari).

b. Penelitian usulan revisi POK DIPA (minimal 5 hari):

1). Penelitian dan penelaahan data pendukung usulan revisi POK DIPA berupa RAB, TOR maupun price list .

2). Penelitian kesesuaian usulan revisi beserta data pendukungnya dengan SBU, akun standar, pagu anggaran yang tersedia serta latar belakang diusulkannya revisi POK DIPA.

c. Penyusunan revisi POK DIPA (minimal 5 hari):

1). Penyiapan konsep revisi POK DIPA dengan memperhatikan kesesuaian alokasi anggaran yang tersedia, akun standar, sub kegiatan, kegiatan, program dan rincian kegiatan;

2). Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kabinet menyampaikan konsep revisi POK DIPA kepada Kuasa Pengguna Anggaran;

3). Penyusunan revisi POK DIPA yang sudah disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

d. Penyampaian revisi POK DIPA kepada satuan organisasi/unit kerja pengusul (maksimal 1 hari).

C. Persyaratan 1. Administratif 

a. Surat Edaran Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan tentang Pagu Anggaran Kementerian/ Lembaga;

b. data usulan dokumen anggaran dari satuan organisasi/unit kerja; c. RKA beserta data dukung berupa TOR, RAB dan price list ;

(18)

d. data/referensi berupa peraturan perundang-undangan/buku/ dokumen lainnya yang terkait dengan sistem perencanaan dan penganggaran.

2. Kompetensi Pelaksana

a. mampu melaksanakan koordinasi penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet;

b. mampu memformulasikan target atau sasaran kegiatan yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) ke dalam kebijakan penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet;

c. mampu mengidentifikasi permasalahan dokumen perencanaan dan anggaran;

d. menguasai program aplikasi anggaran;

e. mampu mengolah dan menganalisis data anggaran;

f. mampu mengoperasikan program MS Office dan internet serta aplikasi Renja, RKA dan DIPA.

D. Sarana dan Prasarana Pelayanan

 Alat tulis kantor, alat pengolah data dan presentasi, kendaraan, ruang kerja dan ruang rapat, serta program aplikasi anggaran.

E. Biaya Pelayanan Tidak ada.

F. Tempat Pelayanan

Lingkungan Sekretariat Kabinet dan apabila diperlukan dapat diselenggarakan di luar kantor.

G. Peringatan

1. Keterlambatan penyampaian bahan penyusunan anggaran dari satuan organisasi/unit kerja kepada Biro Perencanaan dan Keuangan akan mengakibatkan keterlambatan penyusunan dokumen anggaran Sekretariat Kabinet.

(19)

2. Keterlambatan penyusunan dokumen anggaran Sekretariat Kabinet akan mengakibatkan tertundanya ketersediaan anggaran guna menunjang pelaksanaan tugas seluruh satuan organisasi/unit kerja di lingkungan Sekretariat Kabinet.

H. Jadwal Pelayanan

Pengkoordinasian penyusunan anggaran Sekretariat Kabinet diselenggarakan selama hari dan jam kerja kedinasan, dan dalam hal kebutuhan mendesak diselenggarakan di luar hari dan jam kerja kedinasan.

I. Mekanisme Penanganan Pengaduan/Tindak Lanjut atas Masukan/ Keluhan dari Pengguna Pelayanan

Pengaduan/masukan berkaitan dengan pelayanan disampaikan kepada Deputi Sekretaris Kabinet Bidang Administrasi, dan selanjutnya secara berjenjang dapat menugaskan kepada pejabat di bawahnya untuk menindaklanjuti pengaduan/masukan dimaksud.

BAGIAN KETIGA PENUTUP

Evaluasi Standar Pelayanan Pengkoordinasian Penyusunan Anggaran Sekretariat Kabinet ini dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.

Referensi

Dokumen terkait

Web pada awalnya adalah ruang informasi dalam internet, dengan menggunakan teknologi hypertext, pemakai dituntun untuk menemukan informasi dengan mengikuti link yang disediakan

Mikrokontroler Arduino Uno bisa digunakan sebagai elemen pengontrol pada alat pengukur suhu udara karena mikrokontroler ini sudah memiliki rangkaian ADC internal yang

Recognizes that addressing resilience requires taking a systems view , and that these can occur at multiple scales and with different levels of

Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia terwujud berkat perjuangan bangsa Indonesia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa serta atas berkat rahmat Allah Yang

Salah satu penelitian yang membahas wanprestasi dalam pelaksaan perjanjian sewa-menyewa adalah penulisan hukum yang ditulis oleh Rachel Ulitinawati pada tahun 2013

Dari hasil analisis data KSU. Hal ini menunjukan bahwa stingkat solvabilitas KSU. BMT Muamalat Brebes selama lima tahun dalam klasifikasi koperasi yang sangat

[r]

Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah di lingkungan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Tahun Anggaran 2013 akan