• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Sindrom Gawat Nafas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Sindrom Gawat Nafas"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.

1.1 1 LaLatatar r BeBelalakakangng

Syndrome gawat nafas (respiratory distress syndrome) adalah istilah Syndrome gawat nafas (respiratory distress syndrome) adalah istilah yang digunakan unyuk disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini yang digunakan unyuk disfungsi pernapasan pada neonatus. Gangguan ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keerlambatan perkembangan merupakan penyakit yang berhubungan dengan keerlambatan perkembangan maturitas paru(Whalley dan wong,1995). Gangguan ini biasanya juga di kenal maturitas paru(Whalley dan wong,1995). Gangguan ini biasanya juga di kenal den

denga ga namnama a hyhyalinaline e memmembranbrane e disdiseaseease(HMD(HMD) ) ataatau u penpenyayakit kit memmembranbranee hy

hyalinaline, e, karkarena ena padpada a penpenyakyakit it ini ini selselalu alu ditditemuemukn kn memmembrabran n hiahialin lin yayangng melapisi alveoli.

melapisi alveoli. RDS

RDS serisering ng ditditemuemukan kan padpada a baybayi i preprematmatureure. . InsiInsidendens s berberbanbandindingg terbal

terbalik ik dengadengan usia n usia kehamkehamilan dan ilan dan berat badan. Artinyberat badan. Artinya a semakisemakin muda n muda usiausia keham

kehamilan ilan ibu semakin ibu semakin tinggtinggi i kejadikejadian an RDS pada RDS pada bayi tersebut. Sebaliknybayi tersebut. Sebaliknya,a, semakin tua usia kehamilan semakin rendah kejadian RDS.

semakin tua usia kehamilan semakin rendah kejadian RDS.

Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi  pada ba

 pada bayi yang yi yang lahir lahir dengan usia dengan usia kehamilan kehamilan kurang dari kurang dari 28 minggu, 28 minggu, 15-30%15-30%  pada bayi

 pada bayi antara antara 32-36 minggu dan 32-36 minggu dan jarang sekali jarang sekali ditemukan pada ditemukan pada bayi cukupbayi cukup  bulan(matur).

 bulan(matur). Insidens Insidens pada bapada bayi premature yi premature kulit kulit putih lebih putih lebih tinggi dari tinggi dari padapada  bayi

 bayi kulit kulit hitam hitam dan dan lebih lebih sering sering terjadi terjadi pada pada bayi bayi laki-laki laki-laki dari dari pada pada bayibayi  perempuan (Nelson,1999). Selain itu kenaikan frekuensi juga

 perempuan (Nelson,1999). Selain itu kenaikan frekuensi juga ditemukan padaditemukan pada  bayi yang

 bayi yang lahir dari lahir dari ibuyang menderita gangguan ibuyang menderita gangguan perfusi darah perfusi darah uterus selamauterus selama kehamilan misalnya,ibu penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta kehamilan misalnya,ibu penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta  perdarahan antepartum.

 perdarahan antepartum.

1.2

1.2 Rumusan Rumusan MasalahMasalah Ber

Berdasadasarkarkan n urauraian ian padpada a latlatar ar belbelakaakang,ng,makmaka a dapdapat at dirdirumumuskuskanan masalahnya “Sindrom Gawat Napas”

(2)

1.3

1.3 Tujuan Tujuan PenelitianPenelitian 1

1..33..1 1 TTuujjuuaan n UUmumum m :: T

Tuujujuan an ppemembbuuatataan n mmaakkaalalah h iinni i uunnttuuk k mmeemmppeerorolleehh  pengetahuan mengenai Sindrom Gawat Napas

 pengetahuan mengenai Sindrom Gawat Napas

1

1.3.3.2 .2 TuTujjuauan n KKhhususuuss 1.

1. MenMengegetatahuhui i titingngkakat t pepengngetetahahuauan n mamahahasissiswawa/m/mahahasiasiswi diswi di Siti Khadijah mengenai Sindrom Gawat Napas.

Siti Khadijah mengenai Sindrom Gawat Napas. 2.

2. MeMembmbererikikan an pepengngetetahahuauan n kekepapada da mamahahasisiswswa/a/mamahahasisiswswii Siti Khadijah Palembang mengenai Sindrom Gawat Napas.

Siti Khadijah Palembang mengenai Sindrom Gawat Napas.

1.4

1.4 Manfaat Manfaat PenelitianPenelitian 1

1.4.4.1 .1 SeSecacarra a TeTeororititisis Men

Menamambah bah khkhasaasananah h ilmilmu u teterurutamtama a dadalam lam kekepeperawrawatatanan khususnya mengenai respiratory distress syndrome.

khususnya mengenai respiratory distress syndrome. 1

1.4.4.2 .2 SeSecacarra a PrPraaktktisis 1

1.. BaBaggi Ki Keleloommpopok k  Unt

Untuk uk memmemperoperoleh leh penpengalgalamaaman n dan dan wawwawasan asan menmengengenaiai re

ressppiirraattoory ry diissttrresd ess s sysynnddroromme e sesehhiinngggga a tteerrppaaccu u uunnttuuk k  men

meningingkatkatkan kan potpotensi ensi dirdiri i sehsehubuubungangan n dendengan gan penpenaggaggulaulangangann Sindrom Gawat Napas.

Sindrom Gawat Napas. 2.

2. BaBagi Igi Insnstititutusi Pesi Pendndididikikanan

Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan

dan menmenambambah ah wawwawasaasan n bagbagi i mahmahasisasiswa wa keskesehaehatan tan khukhususnsusnyaya mahasiswa ilmu keperawatan dalam hal pemahaman perkembangan mahasiswa ilmu keperawatan dalam hal pemahaman perkembangan dan

dan upayupaya a pencegpencegahan yang ahan yang berhuberhubungbungan an dengadengan n SindSindrom Gawatrom Gawat  Napas yang sebaiknya dimulai sedini mungkin

(3)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1

2.1 DefinDefinisiisi

Sindrom distress pernapasan dapat dibagi menjadi : Sindrom distress pernapasan dapat dibagi menjadi : 1

1.. SSininddrorom m DiDiststreres Ps Perernnapapasasan an DeDewawasa sa ( ( AARDRDS S )) 2.

2. SiSindndrorom Dm Disistrtres pes perernanapapasasan In Ididiopopatatik Bik Bayayi Bai Baru ru LaLahihir ( Ir ( IRDRDS )S )

ARDS

ARDS adalah suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan luasadalah suatu penyakit yang ditandai oleh kerusakan luas alveolus dan atau membran kapiler paru. ARDS selalu terjadi setelah suatu alveolus dan atau membran kapiler paru. ARDS selalu terjadi setelah suatu gangguan besar p

gangguan besar pada sistem paru, ada sistem paru, kardiovaskuler atau tubkardiovaskuler atau tubuh secara luas.uh secara luas. Hyaline Membrane Disease dikenal juga sebagai respiratory distress Hyaline Membrane Disease dikenal juga sebagai respiratory distress sydrome yang idiopatik, merupakan keaadaan akut yang terutama ditemukan sydrome yang idiopatik, merupakan keaadaan akut yang terutama ditemukan  pada bayi

 pada bayi prematur sprematur saat lahir aat lahir atau segera atau segera setelah lahir, setelah lahir, lebih sering lebih sering pada bayipada bayi dengan usia gestasi

dengan usia gestasi dibawah 32 minggu yang mempunyai berat dibawah 1500dibawah 32 minggu yang mempunyai berat dibawah 1500 gram. Kira-kira 60% bayi

gram. Kira-kira 60% bayi yang lahir sebelum gestasi yang lahir sebelum gestasi 29 minggu mengalam29 minggu mengalamii RDS.

RDS.

Respiratory distres syndrome adalah perkembangan yang imatur pada Respiratory distres syndrome adalah perkembangan yang imatur pada sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru. RDS sistem pernafasan atau tidak adekuatnya jumlah surfaktan dalam paru. RDS dikatakan sebagai Hyaline Membrane Disesae.

dikatakan sebagai Hyaline Membrane Disesae.

RDS adalah keadaan hipoksia dan cedera paru yang terjadi akibat RDS adalah keadaan hipoksia dan cedera paru yang terjadi akibat atelektasis primer yang luas.

atelektasis primer yang luas. Ban

Bangungunan an parparu u janijanin n dan dan proprodukduksi si surfsurfactactan an penpentinting g untuntuk uk funfungsigsi resp

respirairasi si nornormalmal. . BanBangungunan an parparu u dardari i proprodukduksi si surfsurfaktaktan an berbervarvariasi iasi padpadaa ma

masinsing-mg-masiasing ng babayyi. i. BayBayi i prpremematatur ur lalahihir r sebsebelelum um prprododukuksi si susurfrfactactanan me

memamadadai. i. SuSurfarfactctanan, , susuatatu u sensenyayawa wa lilipopoprprototein ein yayang ng memengngisi isi alalveveololi,i, me

mencncegegah ah alalveveololar ar cocolalaps ps dadan n memenunururunknkan an kekerjrja a rerespspirirasasi i dedengnganan men

menuruurunkankan n tegtegangangan an perpermumukaankaan. . PadPada a defdefisiisiensi ensi sursurfactfactan, an, tegteganganganan  permukaan

 permukaan meningkat, meningkat, menyebabkan menyebabkan kolapsnya kolapsnya alveolar alveolar dan dan menurunnyamenurunnya komplians paru,

komplians paru, yang mana akan yang mana akan mempengaruhi ventilasi alveolar mempengaruhi ventilasi alveolar sehinggasehingga terjadi hipoksemia dan hiperkapnia dengan acidosis respiratory. Reduksi pada terjadi hipoksemia dan hiperkapnia dengan acidosis respiratory. Reduksi pada ven

ventiltilasi asi akaakan n menmenyebyebabkabkan an venventiltilasi asi dan dan perperfusfusi i sirksirkulaulasi si parparu u menmenjadjadii  buruk,

(4)

metabo

metabolik lik terjadi berhubunterjadi berhubungan gan dengdengan an atelekatelektasis tasis dan dan kegagkegagalan alan pernafpernafasanasan yang progresif.

yang progresif. Atelek

Atelektasis tasis primeprimer r mengmengacu acu kepadkepada a keadaakeadaan n kolapkolapsnya snya alveoalveoluslus seca

secara ra subsubstanstansial sial yayang ng dijdijumpumpai ai padpada a baybayi i barbaru u lahlahir. ir. DenDengan gan kolkolapsyapsyaa alv

alveoleolus us makmaka a venventiltilasi asi berberkurkurangang. . TimTimbul bul hiphipoksoksia ia yayang ng menmenyebyebabkabkanan cedera paru

cedera paru dan terpacunydan terpacunya a reaksi peradanganreaksi peradangan. . PeradaPeradangan menyebabngan menyebabkankan edema dan

edema dan pembpembengkaengkakkan ruang kkan ruang intersinterstisium yang tisium yang semaksemakin in menumenurunkanrunkan  pertukaran gas

 pertukaran gas antara antara kapiler dan kapiler dan alveolus yang alveolus yang masih berfungsi. masih berfungsi. PeradanganPeradangan  juga

 juga menyebabkan menyebabkan terbentuknya terbentuknya membran-membran membran-membran hialin hialin yang yang merupakanmerupakan aku

akumulmulasi asi fibfibrin rin putputih ih di di alvalveoleolus. us. PenPengengendapdapan an fibfibrin rin terstersebuebut t semsemakiakinn men

menuruurunkankan n perpertuktukaran aran gas gas sertserta a comcomplipliancance e parparu u makmaka a usausaha ha berbernapnapasas meningkat.

meningkat. Penu

Penurunan ventilasi runan ventilasi alveoalveolus lus menymenyebabkan penurunan V/Q ebabkan penurunan V/Q dandan va

vasosokokonsnstrtrikiksi si ararteterioriol l paparuru. . VaVasosokokonsnstrtrikiksi si paparu ru dadapapat t memenynyebaebabkbkanan  peningkatan volume

 peningkatan volume dan tekanan dan tekanan jantung kanan, jantung kanan, sehingga terjsehingga terjadi adi pirau darapirau darahh dari atrium kanan, melalui foramen ovale bayi baru lahir yang masih paten, dari atrium kanan, melalui foramen ovale bayi baru lahir yang masih paten, langsung ke atrium kiri. Demikian juga, resistensi paru yang tinggi juga dapat langsung ke atrium kiri. Demikian juga, resistensi paru yang tinggi juga dapat menyebabkan darah deoksigenasi melewatkan paru dan langsung di salurkan menyebabkan darah deoksigenasi melewatkan paru dan langsung di salurkan ke sisi kiri tubuh melalui duktus arteriosus dan menyebabkan pirau kanan ke ke sisi kiri tubuh melalui duktus arteriosus dan menyebabkan pirau kanan ke kiri. Pirau kanan ke kiri memperburuk keadaan hipoksia, sehingga timbul kiri. Pirau kanan ke kiri memperburuk keadaan hipoksia, sehingga timbul sianosis berat.

sianosis berat.

Untuk setiap usaha melakukan ventilasi pada alveolus yang kolaps, Untuk setiap usaha melakukan ventilasi pada alveolus yang kolaps,  bayi

 bayi harus harus mengeluarkan mengeluarkan sejumlah sejumlah besar besar energi. energi. Pengeluaran Pengeluaran energi energi tersebuttersebut akan diiringi oleh peningkatan kebutuhan oksigen yang semakin memperah akan diiringi oleh peningkatan kebutuhan oksigen yang semakin memperah sianosis. Seiring dengan peningkatan kebutuhan oksigen bayi terperangkap sianosis. Seiring dengan peningkatan kebutuhan oksigen bayi terperangkap dalam suatu siklus umpan balik positif.

dalam suatu siklus umpan balik positif. Pad

Pada a awaawalnylnya a baybayi i akaakan n memmemperperlihalihatkatkan n napnapas as yayang ng cepcepat at dandan dangkal sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan oksigennya yang tinggi, dangkal sebagai usaha untuk memenuhi kebutuhan oksigennya yang tinggi, sehi

sehinga nga padpada a anaanalislisis is gas gas dardarah ah mumula-mla-mula ula terjterjadi adi alkalkaloalosisi sisi resprespirairatortorik ik  karena karbon dioksida terbuang. Namun, bayi akan segera kelelahan karena karena karbon dioksida terbuang. Namun, bayi akan segera kelelahan karena ke

kesusulilitatan n mmenenggemembbanangkgkan an alalveveololuus s ddan an ppararuunynya a dadan n titidadak k dadappatat mem

(5)

 bernapas

 bernapas melambat melambat dan dan gas gas darah darah memperlihatkan memperlihatkan asidosis asidosis respiratorik respiratorik dandan dimulainya kegagalan pernapasan.

dimulainya kegagalan pernapasan.

Maka dijelaskan dengan skema ini Maka dijelaskan dengan skema ini





 Peningkatan Usaha Bernap Peningkatan Usaha Bernapasas





+ + ++

 

 

Peningkatan Kebutuhan OksigenPeningkatan Kebutuhan Oksigen

 

Sewaktu

Sewaktu usaha bernapas meningkat maka kebutuhan oksigen jugausaha bernapas meningkat maka kebutuhan oksigen juga meningkat yang kemudian meningkatkan usaha bernapas.

meningkat yang kemudian meningkatkan usaha bernapas.

2.2

2.2 EtiolEtiologiogi 2

2..22..1 1 IIRRDDSS 1.

1. PrePrematmaturiuritas dengatas dengan n parparu-pu-paru yang imataru yang imatur ur (ge(gestasstasi i dibdibawah 32awah 32 minggu) dan tidak adanya, gangguan atau defisiensi surfactant

minggu) dan tidak adanya, gangguan atau defisiensi surfactant 2.

2. BayBayi prematui prematur yang r yang lahir dlahir dengan engan operasoperasi Caesar i Caesar  3.

3. PenuPenurunan suprunan suplay oksilay oksigen saat janin atgen saat janin atau saat kelahau saat kelahiran pada bayiran pada bayii matur atau prematur.

matur atau prematur.

2

2..22..2 2 AARRDDSS Te

Terjrjadadi i akakibibat at cecededera ra lalangngsusung ng papada da kakapipileler r paparu ru atatauau alveolus.Namun karena kapiler dan alveolus berhubungan sangat erat alveolus.Namun karena kapiler dan alveolus berhubungan sangat erat maka destruksi yang luas pada salah satunya biasanya menyebabkan maka destruksi yang luas pada salah satunya biasanya menyebabkan destru

destruksi ksi yang lain.Hal ini yang lain.Hal ini terjadi akibat pengeluaraterjadi akibat pengeluaran n enzimenzim-enzim-enzim litik oleh sel-sel yang mati,serta reaksi peradangan yang terjadi setelah litik oleh sel-sel yang mati,serta reaksi peradangan yang terjadi setelah cedera dan kematian sel.contoh-contoh kondisi yang mempengaruhi cedera dan kematian sel.contoh-contoh kondisi yang mempengaruhi kapiler dan alveolus disajikan di bawah ini.

(6)

1.

1. DeDeststruruksksi Kapi Kapililer er  Apabil

Apabila a kerusakerusakan berawal kan berawal di di membmembran ran kapilkapiler,maker,maka a akanakan te

terjrjadadi i pepergrgererakakan an plplasasmma a dadan n sesel l dadararah h memerarah h kekeruruanangagann int

intersterstisiuisium. m. Hal Hal ini ini menmeningingkatkatkan kan jarajarak k yayang ng harharus us di di temtempuhpuh oksig

oksigen en dan dan karbokarbondiokndioksida sida untuuntuk k berdifberdifusi, usi, sehinsehingga gga kecepkecepataata  pertukaran

 pertukaran gas gas menurun. menurun. Cairan Cairan yang yang menumpuk menumpuk di di cairancairan interstisium bergerak ke dalam alveolus,mengencerkan surfaktan interstisium bergerak ke dalam alveolus,mengencerkan surfaktan dan meningkat

dan meningkatkan tegangan permukaankan tegangan permukaan. . Gaya yang Gaya yang di perlukandi perlukan un

untutuk k memengngemembabangngkakan n alvalveoeolulus s memenjnjadadi i sansangagat t memeniningngkakat.t. Pe

Peniningngkakatatan n tetegagangngan an pepermrmukukaaaan n diditamtambabah h ololeh eh ededemema a dadann  pembengkakan

 pembengkakan ruang ruang interstisium interstisium dapat dapat menyebabkan menyebabkan atelektasisatelektasis kom

kompresi yang presi yang luas, sehinggluas, sehingga a compcompliance paru liance paru berkuberkurang. Hal rang. Hal iniini ke

kemumudiadian n memenynyebebabkabkan an pepenunururunanan n veventntililasasi i dadan n hihipopoksksiaia.. Pen

Penyeyebab bab kerkerusausakan kan kapkapileiler r parparu u antantara ara lailain n adaadalah lah sepsepticeticemiamia,,  pancreatitis

 pancreatitis dan dan uremia. uremia. Pneumonia, Pneumonia, inhalasi inhalasi asap, asap, trauma trauma dandan tenggelam juga dapat merusak kapiler.

tenggelam juga dapat merusak kapiler. 2.

2. DeDeststruruksksi Alvei Alveololusus Apabil

Apabila a alveoalveolus lus adalah tempat awal adalah tempat awal terjaditerjadinya kerusakan,nya kerusakan, m

makaka a luluas as pepermrmukukaaaan n yyanang g tetersrsededia ia ununtutuk k pepertrtukukararan an gagass  berkurang

 berkurang sehingga sehingga kecepatan kecepatan pertukaran pertukaran gas gas juga juga menurun.menurun. Pe

Penynyebebab ab kekerurusaksakan an alalveveololus us anantatara ra lalain in adadalaalah h pnpneueumomoninia,a, aspirasi dan inhalasi asap. Toksisitas oksigen yang timbul setelah aspirasi dan inhalasi asap. Toksisitas oksigen yang timbul setelah

24-24-36 36 jam jam teraterapi pi oksoksigeigen n tintinggiggi, , jugjuga a dapdapat at menmenjadi jadi penpenyeyebabbab kerusakan membran alveolus melalui pembentukan radikal-radikal kerusakan membran alveolus melalui pembentukan radikal-radikal  bebas oksigen.

 bebas oksigen. Tan

Tanpa pa okoksigsigen, en, jarijaringangan n vasvaskulkular ar dan dan parparu u menmengalgalamiami hipo

hipoksia sehinksia sehingga semagga semakin memykin memyebabkan cedebabkan cedera dan era dan kematikematianan se

sel. l. ApApababilila a alalveveololus us dadan n kakapipileler r tetelalah h rurusasak, k, mamaka ka rereakaksisi  peradangan akan

 peradangan akan terpacu yang terpacu yang menyebabkan terjadinya menyebabkan terjadinya edema danedema dan  pembengkakan

 pembengkakan ruang ruang interstisium interstisium serta serta kerusakan kerusakan kapiler kapiler dandan al

(7)

terbentuk membran hialin didalam alveolus. Membran ini adalah terbentuk membran hialin didalam alveolus. Membran ini adalah  pengendapan

 pengendapan fibrin fibrin putih putih yang yang bertambah bertambah secara secara progresif progresif dandan sem

semakin akin menmengurgurangangi i perpertuktukaran aran gas.gas.AkhAkhirnyirnya a terterjadi jadi fibfibrosirosiss men

menyebyebabkabkan an alvalveoleolus us lenlenyayap. p. VenVentiltilasi, asi, resprespirasirasi i dan dan perperfusifusi semuanya terganggu. Angka kematian akibat ARDS adalah sekitar  semuanya terganggu. Angka kematian akibat ARDS adalah sekitar  50%.

50%.

2.3

2.3 FaktFaktor or ResiResikoko 1

1.. PPrreemmaattuurriittaass 2

2.. KKeelloommppook k bbaayyi i bbaarru u llaahhiir  r   Se

Semamakin kin prpremematatur ur baybayi i semsemakiakin n tintinggggi i terterjadjadi i IRIRDSDS, , selsel-se-sell alveolus penghasil surfaktan belum matang sampai usia gestasi antara 28 alveolus penghasil surfaktan belum matang sampai usia gestasi antara 28 dan 32 minggu.

dan 32 minggu.

Ada 3 hal berkaitan dengan IRDS : Ada 3 hal berkaitan dengan IRDS :

• Bayi yang lahir sebelum surfaktan terbentuk Bayi yang lahir sebelum surfaktan terbentuk 

Di

Di alvalveoleolus us akaakan n menmenghaghadapdapi i tegtegangangan an perpermumukaan kaan alvalveoleolus us yayangng sa

sangngat at titingnggi gi sesetitiap ap kakali li bebernrnapapasas, , inini i beberprpereran an memenynyebebababkakann atelektasis primer yang dijumpai pada IRDS

atelektasis primer yang dijumpai pada IRDS

• AlveoAlveolus lus baybayi i prematprematur ur berukberukuran sangat uran sangat kecil dan kecil dan tidak berlipat-tidak

berlipat-lipat lipat

Ini merupakan faktor yang berperan meningkatkan tekanan yang harus Ini merupakan faktor yang berperan meningkatkan tekanan yang harus dilakukan untuk mengatasi tegangan permukaan

dilakukan untuk mengatasi tegangan permukaan

• BaBayyi i prpremematatur ur mememmililikiki i ototot ot dadada da yyanang g lelemamah h dadan n bebelulumm

 berkembang  berkembang

Mu

Muststahahil il babayi yi tatanpnpa a susurfarfaktktan an dadapapat t beberhrhasasil il memengngemembabangngkakann alveolusnya dari waktu ke waktu,napas demi napas.

alveolusnya dari waktu ke waktu,napas demi napas. 3

3.. KKeelloommppook k llaaiin n bbaayyi i bbaaru laru lahhiir r yyanang g bbeerresesiikko o mmeennddeerriita IRta IRDDSS ad

adalaalah h baybayi i yyang ang lalahihir r dadari ri ibibu u DiDiababeteetes s MelMelititus us DeDepependndenen-in-insusulilin.n. Ta

Tampmpakaknynya a isisululin in yyanang g didisusuntntikikkakan n memengnghahambmbat at pepembmbenentutukkkkanan surfaktan.

surfaktan.

2.4

2.4 Gambaran KGambaran Klinis ( bialinis ( biasanya sesanya sejak lahir jak lahir )) 1

(8)

2

2.. PPeennuurruunnaann ComplianceCompliance ParuParu 3

3.. PPeerrnnaappaassaan yn yaanng dag dannggkkaal dal dan n cceeppaat pat padda mua mullaannyya a yyaanngg menyebabkan alkalosis respiratorik karena ( CO2 ) karbondioksida banyak  menyebabkan alkalosis respiratorik karena ( CO2 ) karbondioksida banyak  terbang.

terbang. 4

4.. PPeenniinnggkkaattaan kn keecceeppaattaan pn peennaappaassaann 5

5.. KKuulliit t kkeehhiittaammaan n aakkiibbaat t hhiippookkssiiaa 6

6.. RRetetrarakksi si anantatargrgia ia atatau au dadadda sa setetiaiap kp kalali bi berernanappasas 7

7.. NNaappaas s ccuuppiinng g hhiidduunngg 8

8.. BBaannyyaak k bbaayyi i sseellaammaat t ddaarri i IIRRDDSS, , ddiimmaanna a ggeejjaalla a mmeerreedda a ddaann menghilang biasanya dalam 3 hari.

menghilang biasanya dalam 3 hari. 9

9.. TTaakkiippnneea a ( ( > > 6600xx//mmnntt)) 1

100.. MMeennddeennggkkuur  r  

Didapatkan gejala lain seperti : Didapatkan gejala lain seperti : 1

1.. BBrraaddiikkaardrdii 2

2.. HHiippootteennssii 3

3.. KaKardrdioiommegegalalii 4.

4. EdeEdema tema terutrutama diama didaedaerah dorah dorsal tarsal tangangan atau kn atau kakiaki 5

5.. HHiippootteerrmmii 6.

6. ToTonunus ots otot yot yanang meg menunururunn

2.5

2.5 PatofisiologiPatofisiologi

Bayi prematur lahir dengan kondisi paru yang belum siap sepenuhnya Bayi prematur lahir dengan kondisi paru yang belum siap sepenuhnya untuk berfungsi sebagai organ pertukaran gas yang efektif. Hal ini merupakan untuk berfungsi sebagai organ pertukaran gas yang efektif. Hal ini merupakan fak

faktotor r krkrititis is dadalalam m teterjarjadidinynya a RDRDS. S. KeKetitidadaksksiaiapapan n paparu ru memenjnjalalanankakann fungsinya tersebut terutama disebabkan oleh kekurangan atau tidak adanya fungsinya tersebut terutama disebabkan oleh kekurangan atau tidak adanya surfaktan.

surfaktan.

Surfaktan adalah substansi yang merendahkan teganagn permukaan Surfaktan adalah substansi yang merendahkan teganagn permukaan alv

alveoleolus us sehisehinggngga a tidtidak ak terjterjadi adi kolkolaps aps padpada a akhakhir ir ekspekspirasirasi i dan dan mammampupu me

menahnahan an sisisa sa ududara ara fufungngsisiononal al ( ( kakapapasitsitas as reresidsidu u fufungngsisiononal al ) ) ( ( IlIlmumu kesehatan anak, 1985 ).

kesehatan anak, 1985 ).

Surfaktan juga menyebabkan ekspansi paru pada tekanan intraalveolar  Surfaktan juga menyebabkan ekspansi paru pada tekanan intraalveolar  y

(9)

menimbulkan ketidakseimbangan inflasi saat inspirasi dan kolaps alveoli saat menimbulkan ketidakseimbangan inflasi saat inspirasi dan kolaps alveoli saat ek

ekspspirirasiasi. . TkTkananpa pa susurfarfaktktan an jajaninin n titidadak k dadapapat t memenjnjagaga a paparurunynya a tetetaptap mengembang. Oleh karena itu perlu usaha yang keras untuk mengembangkan mengembang. Oleh karena itu perlu usaha yang keras untuk mengembangkan  parunya.pada

 parunya.pada setiap setiap hembusan hembusan napas napas (ekspirasi) (ekspirasi) sehingga sehingga untuk untuk pernapasanpernapasan  berikutnya

 berikutnya dibutuhkan dibutuhkan tekanan tekanan negatif negatif intratoraks intratoraks yang yang lebih lebih besar besar dengandengan disertai usaha inspirasi yang kuat. Akibatnya setiap kali bernapas menjadi disertai usaha inspirasi yang kuat. Akibatnya setiap kali bernapas menjadi sukar seperti saat

sukar seperti saat pertampertama a kali bernapakali bernapas s ( saat ( saat kelahikelahiran ). ran ). SebagSebagai akibatnyai akibatnyaa  janin

 janin lebih lebih banyak banyak menghabiskan menghabiskan oksigen oksigen untuk untuk menghasilkan menghasilkan energi energi iniini da

dariripapada da yyang ang ia ia teterimrima a dadan n inini i memenynyebebabkabkan an baybayi i kekelelelalahahan. n. DeDengnganan me

meniningngkakatntnya ya kekelelelahlahan an babayi yi akakan an ktktididakakmamampmpuauan n memempmperertahtahanankakann  pengembangan paru ini dapat meny

 pengembangan paru ini dapat menyebabkan atelektasis.ebabkan atelektasis.

Tidak adanya stabilitas dan atelektasis akan meningkatkan pulmonary Tidak adanya stabilitas dan atelektasis akan meningkatkan pulmonary vascular resistance (PVR) yang nilainya menurun pada ekspansi paru normal. vascular resistance (PVR) yang nilainya menurun pada ekspansi paru normal. Aki

Akibatbatnynya a terterjadi jadi hiphipopeoperfurfusi si jarijaringangan n parparu u dan dan selaselanjunjutnytnya a menmenuruurunkankann aliran darah pulmonal. Di samping itu peningkatan PVR juga menyebabkan aliran darah pulmonal. Di samping itu peningkatan PVR juga menyebabkan  pembalikan parsial

 pembalikan parsial sirkulasi darah sirkulasi darah janin dengan arajanin dengan arah aliran h aliran dari kanan dari kanan ke kirike kiri melalui duktus arterious dn foramen ovale.

melalui duktus arterious dn foramen ovale. Kol

Kolaps aps parparu u ( ( ateateleklektasitasis s ) ) akaakan n menmenyeyebabbabkan kan ganganggugguan an venventiltilasiasi  pulmonal

 pulmonal yang yang menimbulkan menimbulkan hipoksia. hipoksia. Akibat Akibat dari dari hipoksia hipoksia adalahadalah konstruksi vaskularisasi pulmonal yag menimbulkan penurunan oksigenisasi konstruksi vaskularisasi pulmonal yag menimbulkan penurunan oksigenisasi  jaringan

 jaringan dan dan selanjutnya selanjutnya menyebabkan menyebabkan metabolisme metabolisme anaerobic. anaerobic. MetabolismeMetabolisme ana

anaeroerobik bik menmenghaghasilksilkan an timtimbunbunan an asam asam laklaktat tat sehsehingingga ga terjterjadi adi asidasidosiosiss metabo

metabolik lik pada bayi pada bayi dan penurunadan penurunan n curah jantung yang curah jantung yang menumenurunkarunkan n perfuperfusisi ke organ vital. Akibat lain adalah kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus ke organ vital. Akibat lain adalah kerusakan endotel kapiler dan epitel duktus alv

alveoleolus us yayang ng menmenyebyebabkabkan an terterjadijadinynya a tratransunsudasdasi i ke ke daldalam am alvalveoleoli i dandan terbentuknya fibrin. Fibrin bersama-sama dengan jarngan epitel yang nekrotik  terbentuknya fibrin. Fibrin bersama-sama dengan jarngan epitel yang nekrotik  membentuk suatu lapisan yang disebut membran hialin. Membran ialin ini membentuk suatu lapisan yang disebut membran hialin. Membran ialin ini melapisi alveoli dan menghambat pertukaran gas.

melapisi alveoli dan menghambat pertukaran gas. At

Atlelektktasasis is mmenenyyebebababkakan n ppararu u titidadak k mmamampu pu mmenenggeleluauarkrkanan karbo

karbondiokndioksida sida dari dari sisa sisa pernapernapasan sehingga pasan sehingga terjadi asidosis terjadi asidosis respirarespiratorik.torik. Pe

Penunururunanan n PH PH memenynyebaebabkbkan an vavasosokokontntririksksi i yyang ang mamakikin n beberarat. t. DeDengnganan  penurunan sirkulasi paru

(10)

PH juga akan menurun tajam serta materi yang diperlukan untuk produksi PH juga akan menurun tajam serta materi yang diperlukan untuk produksi surfaktan tidak mengalir ke dalam alveoli.

surfaktan tidak mengalir ke dalam alveoli.

Sintesis surfaktan dipengaruhi sebagian oleh PH, suhu, dan perfusi Sintesis surfaktan dipengaruhi sebagian oleh PH, suhu, dan perfusi no

normrmalal. . AsAsfifikksisia, a, HHipipooksksememiaia, , ddan an isiskkememia ia paparu ru teterurutatamma a dadalalamm hu

hububungnganannynya a dedengngan an hihipopovovolemlemia, ia, hihipopotetensnsi, i, dadan n strstresess s didingngin in dadapapatt menekan sintesis surfaktan. Lapisan epitel paru dapat juga terkena trauma menekan sintesis surfaktan. Lapisan epitel paru dapat juga terkena trauma akibat kadar oksigen yang tinggi dan pengaruh penatalaksanna pernapasan akibat kadar oksigen yang tinggi dan pengaruh penatalaksanna pernapasan yang mengakibatkan penurunan surfaktan lebih lanjut.

yang mengakibatkan penurunan surfaktan lebih lanjut.

RDS adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dan mengikuti masa RDS adalah penyakit yang dapat sembuh sendiri dan mengikuti masa deteriosasi ( kurang lebih 48 jam ) dan jika tidak ada komplikasi paru akan deteriosasi ( kurang lebih 48 jam ) dan jika tidak ada komplikasi paru akan mem

membaibaik k daldalam am 72 72 jamjam. . ProProses ses perperbaibaikan kan ini ini teruterutamtama a dikdikaitaitkan kan dendengangan meningkatkan produksi dan ketersediaan materi surfaktan.

meningkatkan produksi dan ketersediaan materi surfaktan.

2.6

2.6 Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan Diagnostik  2.6.1

2.6.1 Penentuan faktor komplikasi perlu dilakukan denganPenentuan faktor komplikasi perlu dilakukan dengan tes spesifik, seperti :

tes spesifik, seperti : 1

1.. DDaarraahh 2.

2. Urine Urine dan gdan glukoslukosa darah a darah ( un( untuk mtuk mengetaengetahui hui hipoghipoglikemlikemia )ia ) 3.

3. KalsiuKalsium serum ( um serum ( untuk mntuk meningeningkatkan hkatkan hipokaipokalsemia )lsemia ) 4.

4. AnaliAnalisis gas sis gas darah darah ( men( menentukentukan PH an PH serum serum )) 5.

5. PaOPaO2 ( te2 ( tes uns untuk htuk hipoipoksiksia )a )

2.

2.6.6.2 2 DiDiagagnonoststik ik prprenenatatalal

Untuk menentukan maturitas paru dilakukan pemeriksaan ( tes Untuk menentukan maturitas paru dilakukan pemeriksaan ( tes ccaaiirran an aammnniioon n ) ) yyaang ng ddiisesebbuut t rarassiio o LL//S S ( ( lleessiittiin n bbaannddiinngg spingomielin ). Rasio L/S ini berguna untuk menentukan maturitas spingomielin ). Rasio L/S ini berguna untuk menentukan maturitas  paru. Fosfolipid

 paru. Fosfolipid disintesis disintesis di sel di sel alveolar alveolar dan kinsentrasi dan kinsentrasi dalam cairandalam cairan am

amninion on selselalalau au beberurubabah h selselamama a mamasa sa kekehahamimilalan. n. PaPada da mumulalanynyaa spingomielin lebih banyak, tetapi kira-kira pada usia kehamilan 32-33 spingomielin lebih banyak, tetapi kira-kira pada usia kehamilan 32-33 mi

mingnggu gu kokonsnsenenrarasi si memenjnjadadi i seseimimbabang ng kekemumudidian an spspiningogomimielielinn  berkurang dan

 berkurang dan lesitin lesitin meningkat secmeningkat secara berarara berarti ti sampai ussampai usia ia kehamilankehamilan 35 minggu dengan rasio 2:1.

(11)

2.7

2.7 PenatalaksanaanPenatalaksanaan 2

2..77..1 1 KKeeppeerraawwaattaann 1.

1. PePengngobobatatan an RRDS DS ddiaiararahhkakan n ununtutuk k ppenencecegagahhanan

Pencegahan Penyebab lain dari kematian bayi antara lain adalah Pencegahan Penyebab lain dari kematian bayi antara lain adalah  perhatian

 perhatian terhadap di terhadap di mana dan mana dan dalam posisi dalam posisi apa apa bayi ditempatkanbayi ditempatkan dan usaha-usaha untuk mencegah penganiyayaan anak.

dan usaha-usaha untuk mencegah penganiyayaan anak. 2.

2. PePembmbereriaian mn mininum um peper or oraral tl tididak ak didipeperbrbololehehkakan sn selelamama fa fasasee aku

akut t penpenyayakitkit, , karkarena ena dapdapat at menmenyeyebabbabkan kan aspiaspirasirasi. . PemPemberiberianan minum dapat diberikan melalui parenteral.

minum dapat diberikan melalui parenteral. 3

3.. TTiinnddaakkaan n PPeenndduukkuunng g yyaanng g KKrruussiiaall

• Mempertahankan ventilasi dan oksigenisasi adekuatMempertahankan ventilasi dan oksigenisasi adekuat •

• Mempertahankan keseimbangan asam-basaMempertahankan keseimbangan asam-basa •

• Mempertahankan suhu lingkungan netralMempertahankan suhu lingkungan netral •

• Mempertahankan perfusi jaringan yang adekuatMempertahankan perfusi jaringan yang adekuat •

•Mencegah hipotermiaMencegah hipotermia •

• Mempertahankan cairan dan elektrolit yang adekuatMempertahankan cairan dan elektrolit yang adekuat

4

4.. PPeerrttiimmbbaannggaan Kn Keeppeerraawwaattaann Da

Dalalam m memerarawawat t babayyi i RDRDS S peperarawawat t haharurus s memelalakukukakann ob

obseservrvasasi i cecermrmat at dadan n inintetensnsifif, , mmasasalalah ah kkomomplplekeks s yyanangg  berhubungan dengan terapi pernapasan harus diperhatikan terutama  berhubungan dengan terapi pernapasan harus diperhatikan terutama  pengobatan yang kontinu terhadap hipoksemia dan

 pengobatan yang kontinu terhadap hipoksemia dan asidosis. Fungsiasidosis. Fungsi keperawatan yang paling penting adalah mengamati respon bayi keperawatan yang paling penting adalah mengamati respon bayi terhadap terapi, mucus mungkin terkumpul di saluran pernapasan terhadap terapi, mucus mungkin terkumpul di saluran pernapasan yang akan

yang akan mengmenghambat saluran hambat saluran pernapernapasan dan pasan dan srlang endotraksrlang endotrakeaea (ET). Pengisapan hanya dilakukan bila diperlukan dan berdasarkan (ET). Pengisapan hanya dilakukan bila diperlukan dan berdasarkan  pertimbangan

 pertimbangan terhadap terhadap bayi bayi tersebut. tersebut. Pertimbangan Pertimbangan terhadapterhadap  pengisapan

(12)

oksigenisasi rendah, kelebihan kelembaban paada selang ET dan oksigenisasi rendah, kelebihan kelembaban paada selang ET dan kepekaan bayi.

kepekaan bayi. Pad

Pada a saat saat memelakulakukan kan penpengisgisapaapan n mumukuskus, , perperawaawat t harharusus menyadari dan waspada tentang hal berikut.

menyadari dan waspada tentang hal berikut. Pe

Pengngisaisapapan n bubukakan n prprososededur ur yayang ng amaman an kakarenrena a dadapapatt menyebabkan spasme bronkus, bradikardia karena stimulasi saraf  menyebabkan spasme bronkus, bradikardia karena stimulasi saraf  fag

fagal, al, hiphipoksoksia, ia, dan dan penpeningingkatkatan an tektekanaanan n intintracracranranial ial sehsehinginggaga mendorong bayi pada keadaan hemoragi intraventrikular. Tindakan mendorong bayi pada keadaan hemoragi intraventrikular. Tindakan ini tidak

ini tidak boleh dilakuboleh dilakukan secara kan secara rutinrutin, , tehnik pengistehnik pengisapan ini apan ini dapatdapat me

menynyebebababkakan n ininfefeksksi, i, kekerurusasakakan n jajalalan n pepernrnapapasasan an babahkhkanan  pneumotoraks.

 pneumotoraks.

Penting diperhatiakn bahwa pengisapan yang terus menerus Penting diperhatiakn bahwa pengisapan yang terus menerus akan ikut mengeluakan udara bersamaan dengan keluarnya mucus. akan ikut mengeluakan udara bersamaan dengan keluarnya mucus. Oleh karena itu sekali pengisapan tidak boleh lebih dari 5 detik  Oleh karena itu sekali pengisapan tidak boleh lebih dari 5 detik  ( pengisapan menyebabkan saluran udara terambat )

( pengisapan menyebabkan saluran udara terambat ) Tu

Tujujuan an pepengngisaisapapan n jaljalan an nanapapas s bubuatatan an adadalaalah h memenjnjagagaa terbukanya jalan napas, bukan bronkus. Pengisapan yang dilakukan terbukanya jalan napas, bukan bronkus. Pengisapan yang dilakukan di luar ET dapat menyebabkan lesi trauma pada trakea.

di luar ET dapat menyebabkan lesi trauma pada trakea. Awasi oksigenisa

Awasi oksigenisasi si atau atau oksimoksimeter eter denydenyut ut nadi sebelum,nadi sebelum, sela

selama ma dan dan sesusesudah dah penpengisagisapan pan untuntuk uk memmemberi beri penpenilailaian ian yayangng terus menerus

terus menerus terhadterhadap ap status oksigenisstatus oksigenisasi asi dan untuk dan untuk menghmenghindarindarii hipoksemia.

hipoksemia.

2

2..77..2 2 MMeeddiiss

Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit Pengobatan yang biasa diberikan selama fase akut penyakit RDS adalah :

RDS adalah : 1.

1. AnAntitibibiototikika unta untuk muk mencencegegah inah infefeksi sksi sekekunundeder r  2.

2. FuFurorosemsemid untid untuk meuk memfmfasiasilitlitasi redasi redukuksi caisi cairaran ginjn ginjal danal dan menurunkan cairan paru

menurunkan cairan paru 3

3.. FFeennoobbaarrbbiittaall 4

4.. ViVitatammin in E E ununtutuk k mmenenuururunnkakan n prprooduduksksi i raraddikikal al bbebebasas oksigen

(13)

5.

5. MetMetililksksanantitin ( n ( teteofofililin dain dan kafn kafein ) unein ) untutuk menk mengogobabati apnti apneaea dan untuk pemberhentian dari pemakaian ventilasi mekanik  dan untuk pemberhentian dari pemakaian ventilasi mekanik  6

6.. SSaallaah h ssaattu u ppeennggoobbaattaan n tteerrbbaarru u ddaan n tteellaah h ddiitteerriimmaa  penggunaanya adalah pemberian

 penggunaanya adalah pemberian surfaktan eksogen surfaktan eksogen.. Surfakatan eksogen

Surfakatan eksogen adalah derivate dari sumber alami misalnyaadalah derivate dari sumber alami misalnya manusia ( di dapat dari cairan amnion atau paru sapi,tetapi bisa manusia ( di dapat dari cairan amnion atau paru sapi,tetapi bisa  juga berbentuk surfakatan buatan )

 juga berbentuk surfakatan buatan )

2.8

2.8 KompliKomplikasikasi

Sebagian bayi yang selamat dari RDS kemudian mengidap displasia Sebagian bayi yang selamat dari RDS kemudian mengidap displasia  bronkupulmonaris, yaitu suatu penyakit pernapasan kronik yang ditandai  bronkupulmonaris, yaitu suatu penyakit pernapasan kronik yang ditandai oleholeh  pembentukkan jaringn parut di alveolus, peradangan alveolus dan kapiler, dan  pembentukkan jaringn parut di alveolus, peradangan alveolus dan kapiler, dan

hipertensi paru. hipertensi paru.

Tanda-tanda dispnu dan hipoksia dapat berlanjut dan menyebabkan Tanda-tanda dispnu dan hipoksia dapat berlanjut dan menyebabkan kelelahan, kegagalan pernapasan, dan kematian bayi, biasanya dalam 3 hari. kelelahan, kegagalan pernapasan, dan kematian bayi, biasanya dalam 3 hari.

(14)

BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP

3.1

3.1 KesimKesimpulapulann ARDS

ARDS adaadalah lah suatsuatu u penpenyayakit kit yayang ng ditditandandai ai oleoleh h kerkerusausakan kan lualuass alveolus dan atau membran kapiler paru. ARDS selalu terjadi setelah suatu alveolus dan atau membran kapiler paru. ARDS selalu terjadi setelah suatu gangguan besar p

gangguan besar pada sistem paru, ada sistem paru, kardiovaskuler atau tubkardiovaskuler atau tubuh secara luas.uh secara luas. Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi Persentase kejadian menurut usia kehamilan adalah 60-80% terjadi  pada ba

 pada bayi yang yi yang lahir lahir dengan usia dengan usia kehamilan kehamilan kurang dari kurang dari 28 minggu, 28 minggu, 15-30%15-30%  pada bayi

 pada bayi antara antara 32-36 minggu dan 32-36 minggu dan jarang sekali jarang sekali ditemukan pada ditemukan pada bayi cukupbayi cukup  bulan(matur).

 bulan(matur). Insidens Insidens pada bapada bayi premature yi premature kulit kulit putih lebih putih lebih tinggi dari tinggi dari padapada  bayi

 bayi kulit kulit hitam hitam dan dan lebih lebih sering sering terjadi terjadi pada pada bayi bayi laki-laki laki-laki dari dari pada pada bayibayi  perempuan (Nelson,1999). Selain itu kenaikan frekuensi juga

 perempuan (Nelson,1999). Selain itu kenaikan frekuensi juga ditemukan padaditemukan pada  bayi yang

 bayi yang lahir dari lahir dari ibuyang menderita gangguan ibuyang menderita gangguan perfusi darah perfusi darah uterus selamauterus selama kehamilan misalnya,ibu penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta kehamilan misalnya,ibu penderita diabetes, hipertensi, hipotensi, seksio serta  perdarahan antepartum.

 perdarahan antepartum.

3.2

3.2 SaraSarann

Saran yang

Saran yang dapat diberikadapat diberikan n dari makalah ini dari makalah ini adalah laksanakadalah laksanakanlahanlah  penatalaksanaan

 penatalaksanaan yang yang sebaik-baiknya pada sebaik-baiknya pada neonatus neonatus dengan dengan sindroma sindroma gawatgawat nafas ini, sehingga pada akhirnya akan dapat menurunkan angka kematian nafas ini, sehingga pada akhirnya akan dapat menurunkan angka kematian neonatus

neonatus

-- BBaaggi i MMaahhaassiisswwaa Dihar

Diharapkan mahasiswa apkan mahasiswa dapat melakukan pengkajian yang dapat melakukan pengkajian yang lebihlebih lengkap untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mampu memberikan lengkap untuk mendapatkan hasil yang optimal dan mampu memberikan asu

asuhan han yanyang g komkompetpeten en bagbagi i paspasienien. . MahMahasiasiswa swa jugjuga a dihdiharaarapkapkan n dapdapatat mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama proses pembelajaran di mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya selama proses pembelajaran di lapangan.

(15)

Dih

Diharaparapkan kan bimbimbinbingan gan yanyang g seoseoptiptimal mal munmungkigkin n dardari i penpendiddidik ik  lapan

lapangan gan dalam membimbidalam membimbing ng mahasimahasiswa swa di di lapanglapangan an dalam memberikadalam memberikann asuhan kebidanan dan keperawatan bagi pasien sehingga mahasiswa dapat asuhan kebidanan dan keperawatan bagi pasien sehingga mahasiswa dapat mengevaluasikan teori dan praktek yang telah diperolehnya.

mengevaluasikan teori dan praktek yang telah diperolehnya. -- BBagagi pi pasasieien n dadan kn keleluuararggaa

Diharapkan kepada klien agar menerapkan asuhan kebidanan yang Diharapkan kepada klien agar menerapkan asuhan kebidanan yang te

telalah h didibeberirikakan n babaik ik beberurupa pa titindndakakan an pepencncegegahahan an mmauaupupun n dadalalamm  pelaksanaannya

(16)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. 2000.

Corwin, Elizabeth J. 2000. Buku Saku Patofisiologi. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGCJakarta: EGC Surasmi, Asrinin. 2003.

Surasmi, Asrinin. 2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: EGCJakarta: EGC http://hyaline.membrane.disease/respiratory.distress.syndrome.blogspod.c http://hyaline.membrane.disease/respiratory.distress.syndrome.blogspod.c om/html

om/html Sabtu : 25-10-2009/11.15 WIBSabtu : 25-10-2009/11.15 WIB FKUI .1985.

FKUI .1985. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I.Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Jakarta: EGCJakarta: EGC Ladewig,patricia,dkk.2006.

Ladewig,patricia,dkk.2006. Buku  Buku Saku Saku Asuhan Asuhan Keperawatan Keperawatan Ibu Ibu BayiBayi  Baru Lahir Edisi 5.

 Baru Lahir Edisi 5.Jakarta: EGCJakarta: EGC Manuaba, Ida Bagus Gde

Manuaba, Ida Bagus Gde. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGCJakarta: EGC Mansjoer, A dkk. 2002.

Mansjoer, A dkk. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI. Jakarta : FKUI  Ngatisyah.2005.

 Ngatisyah.2005. Perawatan Anak Sakit Edisi 2. Perawatan Anak Sakit Edisi 2.Jakarta: EGCJakarta: EGC Pelatihan PONED Komponen Neonatal 28-30 Oktober 2004) Pelatihan PONED Komponen Neonatal 28-30 Oktober 2004) Surasmi,Asrining,dkk.2003.

Surasmi,Asrining,dkk.2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi. Perawatan Bayi Resiko Tinggi.Jakarta: EGCJakarta: EGC http://askep-askeb-kita.blogspot.com/

(17)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

KATA

KATA PNGANTAR...PNGANTAR... ... ii DAFTAR

DAFTAR ISI...ISI... ... iiii BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1... 1.1... LatarLatar Belakang... Belakang... ... 11 1.2... 1.2... RumusanRumusan Masa Masalah.lah... ... 11 1.3... 1.3... TujuanTujuan Penelitian Penelitian ... ... 22 1.4... 1.4... ManfaatManfaat Penelitian Penelitian ... ... 22 BAB II PEMBAHASAN BAB II PEMBAHASAN 2.1... 2.1... DefinisiDefinisi ...3 ...3 2.2... 2.2... EtiologiEtiologi ...5 ...5 2.3... 2.3... FaktorFaktor Resiko... Resiko... ... 77 2.4... 2.4... GambaranGambaran Klini

Klinis s ( ( biasbiasanya anya sejasejak k lahir lahir )...)... . 77 2.5... 2.5... PatofisioloPatofisiolo gi.. gi... ... 88 2.6... 2.6... PemeriksaPemeriksa an an Diagnostik..Diagnostik... ... 1010 2.7... 2.7... PenatalaksPenatalaks anaa anaan n ... ... 1111

(18)

2.8...

2.8... KomplikasKomplikas i

i ... ... 1313 BAB III PENUTUP

BAB III PENUTUP

3.1... 3.1... KesimpulaKesimpula n... n... . 1414 3.2... 3.2... SaranSaran ...14 ...14 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA KATA PENGANTAR  KATA PENGANTAR  Puj

Puji dan Syuki dan Syukur Penulur Penulis is ucaucapkapkan ke n ke HadHadirat Tuhirat Tuhan Yang Maha Esaan Yang Maha Esa kar

karena berkena berkat limpaat limpahan Rahmhan Rahmat at dan Karudan Karuniania-Ny-Nya a sehisehinggngga a PenPenuliulis s dapdapatat me

menynyusuusun n mamakakalah lah inini i yayang ng beberjurjududull "Sindrom Gangguan Nafas Pada"Sindrom Gangguan Nafas Pada Neonatus"

Neonatus" tepat pada waktunya.tepat pada waktunya.

Penulis

Penulis menyadari bahwa menyadari bahwa didalam pembuatan didalam pembuatan makalah ini makalah ini berkat bantuanberkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, un

untutuk k ititu u dadalam keselam kesempmpataatan n inini i PePenunulilis s memengnghahatuturkrkan an rasrasa a hohormrmat at dadann terima

terimakasih kasih yanyang g sebesar-sebesar-besarnybesarnya a kepadkepada a Dosen PembimbDosen Pembimbing ing dan semua dan semua pihak pihak  yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para  pembaca.

 pembaca. Penulis Penulis menyadari menyadari bahwa bahwa makalah makalah ini ini masih masih jauh jauh dari dari kesempurnaankesempurnaan ii ii

(19)

 baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis

 baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, untuk itu Penulis mengharapkanmengharapkan kritik dan sar

kritik dan saran dari pembacan dari pembaca, atas kritik dan saranna, atas kritik dan sarannya, Penulya, Penulis is mengmengucapkucapkanan terimakasih.

terimakasih.

Pa

Paririamamanan, , DeDesemsembeber r 20201212

Penulis Penulis

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Pengaruh Pembiayaan Murabahah Koperasi Insan Mandiri Terhadap Profitabilitas Usaha Anggota, dapat digunakan sebagai masukan dan bahan pertimbangan

Agar kepuasan pengguna bisa memberikan pengaruh terhadap intensitas memakai, hal yang perlu ditingkatkan adalah meningkatkan kemudahan dalam penggunaan Aplikasi

Selain sebagai figur dokter yang dikenal merakyat, ia juga memiliki totalitas dalam memperjuangkan persyarikatan Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan.. Sewaktu

Keseluruhan faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dalam matriks internal dan eksternal yang telah diidentifikasi dalam matriks EFAS dan IFAS

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara pemberdayaan karyawan dengan komitmen organisasi, peran atau sumbangan pemberdayaan karyawan

Secara umum petani di Kabupaten Tegal baik petani cabai, bawang merah dan padi mempunyai tingkat pengetahuan yang rendah terhadap pengelolaan pestisida yang sesuai dengan

Salahsatu permasalahannya adalah status gizi kurang ataupun gizi lebih, penyebab terjadinya permasalahan gizi tersebut adalah diduga karena pola makan yang salah atau tidak tepat