JEMBATAN LENGKUNG
JEMBATAN LENGKUNG
A UMUM
A UMUM
Krisis moneter yang terjadi dewasa ini ternyata tidak hanya berdampak negatif dengan naiknya; Krisis moneter yang terjadi dewasa ini ternyata tidak hanya berdampak negatif dengan naiknya; (atau lebih tepat "bergantinya") harga-harga bahan konstruksi khususnya besi. Hal ini (atau lebih tepat "bergantinya") harga-harga bahan konstruksi khususnya besi. Hal ini menyebabkan harga satuan per-meter panjang Jembatan gelagar besi yang selama in berkisarĀ menyebabkan harga satuan per-meter panjang Jembatan gelagar besi yang selama in berkisarĀ antara Rp. 2 juta sampai Rp. 3 juta berubah mendekati Rp. 5 juta . Jika dipaksakan antara Rp. 2 juta sampai Rp. 3 juta berubah mendekati Rp. 5 juta . Jika dipaksakan Ā penggunaan jembatan gelagar besi, maka dikhawatirkan dana P3DT akan tersedot habis hanya Ā penggunaan jembatan gelagar besi, maka dikhawatirkan dana P3DT akan tersedot habis hanya untuk membangun jembatan. Berpijak kepada prinsip dasar P3DT dimana sedapat mungkin untuk membangun jembatan. Berpijak kepada prinsip dasar P3DT dimana sedapat mungkin dana tertinggal di desa, maka pemilihan alternatif jembatan lengkung untuk kasus-kasus dana tertinggal di desa, maka pemilihan alternatif jembatan lengkung untuk kasus-kasus tertentu akan banyak menghemat
tertentu akan banyak menghemat biaya.biaya. Sehubungan di dalam Buku P
Sehubungan di dalam Buku P etunjuk Teknis P3DT belum tercantum spesifikasi untuk jenis;etunjuk Teknis P3DT belum tercantum spesifikasi untuk jenis; konstruksi Jembatan Lengkung, maka penulis mencoba mengajukan spesifikasi, teknis yang konstruksi Jembatan Lengkung, maka penulis mencoba mengajukan spesifikasi, teknis yang sebagian besar diambil dari literatur karangan Ir. J.Honing berjudul Konstruksi-Konstruksi: sebagian besar diambil dari literatur karangan Ir. J.Honing berjudul Konstruksi-Konstruksi: Bangunan Air terbitan PT. Pradnya Paramita tahun 1977. Secara
Bangunan Air terbitan PT. Pradnya Paramita tahun 1977. Secara umum, manfaat penggunaanumum, manfaat penggunaan Ā jembatan lengkung antara lain :
Ā jembatan lengkung antara lain :
1
1.. Penggunaan teknologi sederhana dan mudah dikerjakanPenggunaan teknologi sederhana dan mudah dikerjakan 2.
2. Berdaya tahan tinggiBerdaya tahan tinggi 3.
3. Biaya jauh lebih mm ah (jikadibandingkan JBt atau JBs) dengan penghematan 35 %Biaya jauh lebih mm ah (jikadibandingkan JBt atau JBs) dengan penghematan 35 % 4.
4. Fenggunaan material dan tenaga lokalFenggunaan material dan tenaga lokal
B. JENIS-JENIS KONSTRUKSI JEMBATAN LENGKUNG
B. JENIS-JENIS KONSTRUKSI JEMBATAN LENGKUNG
Di Indonesia, model konstruksi jembatan lengkung sudah digunakan sejak lama dan
Di Indonesia, model konstruksi jembatan lengkung sudah digunakan sejak lama dan terbukti diterbukti di Ā banyak tempat mampu bertahan hingga berpuluh tahun. Jenis konstruksi yang biasa digunakan Ā banyak tempat mampu bertahan hingga berpuluh tahun. Jenis konstruksi yang biasa digunakan
adalah : adalah :
1
1.. Jembatan lengkung dari batu bataJembatan lengkung dari batu bata 2.
2. Jembatan lengkung dari batu sungai/gunungJembatan lengkung dari batu sungai/gunung 3.
3. Jembatan lengkung dengan beton tanpa tulanganJembatan lengkung dengan beton tanpa tulangan
C. SPESIFIKASI TEKNIS
C. SPESIFIKASI TEKNIS
Jembatan lengkung mengandalkan kekuatan pada kemampuan menahan gaya desakĀ Jembatan lengkung mengandalkan kekuatan pada kemampuan menahan gaya desakĀ dan materialnya sehingga' cukup berisiko jika sampai terjadi gaya tank yang cukup besar. dan materialnya sehingga' cukup berisiko jika sampai terjadi gaya tank yang cukup besar. Oleh k
Oleh karena itu pembangunan jembatan jenis ini tidak disarankan pada lokasi dimana tanaharena itu pembangunan jembatan jenis ini tidak disarankan pada lokasi dimana tanah dasar
dasar mengalami kembang-susut ymengalami kembang-susut yang cukup ang cukup besar. Persyaratbesar. Persyaratan teknis lainnya adalah :an teknis lainnya adalah : 1.
1. Bentang Bentang maksimum maksimum lengkungan lengkungan 4 4 MM 2.
2. Bcatuk lengkung setengah lingkaran ( boleh tembereng dengan persyaraian khusus)Bcatuk lengkung setengah lingkaran ( boleh tembereng dengan persyaraian khusus) 3.
3. Jumlah lengkung maksimum disesuaikan tampang basah Jumlah lengkung maksimum disesuaikan tampang basah aliran airĀ aliran airĀ 4.
D. BAGIAN-BAGIAN JEMBATAN
I Penampang
Permulaan lengkungan dibuat setinggi muka air banjir (MAB) sehingga penampang aliran air menjadi suatu empat persegipanjang dengan lebarĀ w dan tinggi dari lantai sampai permulaan lengkungan h. Tinggi lantainya disamakan dengan tinggi dasarĀ sungai.
2. Dinding-dinding tegakĀ
Dinding-dinding tegak biasanya dibuat berbentuk trapesium dengan bidang luarnya diberi kemiringan
5:1.
Tebalnya dinding tegakĀD
diukur pada pertengahan tinggi antara lantai dan permulaan Iengkungan - ditentukan dengan rumus berikut:a. pada Iengkungan setengah lingkaran : D = 0,292 + 1/6 h + 5/24 w, atau
= 0,30 + 0,17 h + 0,21 w Ā b. pada Iengkungan tembereng Hngkaran
w 3 w -p
D = 0,292 + 1/6 h +Ā ā
.---8 w+p
ā¦ā¦ā¦...(1)
ā¦ā¦ā¦(2)
dengan : h = tinggi dari lantai dasar sampai permulaan lengkungan w= jarak/Iebar lengkungan
Ā p = tinggi dari dasar permulaan lengkungan sampai puncak lengkungan
Rumus-rumus di atas hanya berlaku untuk penimbunan tanah di atas lengkungan maksimum 120 Cm. Bila tebalnya Iebih dari 120 Cm, maka tebalnya ditentukan dengan rumus:
D1= D + 1/12Ā gĀ , dimanaĀ gĀ adalah tebal timbunan tanah.
Pada tabel I dapat diketahui tebal-tebal dari dinding tegak (dalam Cm) untukĀ lengkungan setengah lingkaran dan tembereng lingkaran dihitung rnenurut rumus i dan 2. Panah : Lebar, adalah perbandingan antaraĀ p dan w, untuk lengkungan setengah lingkaran adalah 1/2.
3. Lengkungan-lengkungan
Bila terdapat cukup tinggi bangunan (yaitu antara MAB dengan permukaan jalan), selalu akan dipakai lengkungan berbentuk setengah lingkaran karena dinding tegaknya akan lebih kecil daripada bila dengan lengkung tembereng.
Antara tepi atas lengkungan dengan permukaan jalan minimal harus ada pengisian tanah setebal 40Cm, bila tinggi ini tidak tercapai maka dibuatlah lengkungan tembereng dengan syarat tinggiĀ ptidak boleh lebih kecil dari 1/5w. Bila dengan cara ini belum juga mencukupi,
maka dipakailah lengkung kembar.
Tebalnya puncak .engkungau setengah lingkaran dan tembereng, dapat d.tentukan dengan
rumus: w rĀ
dĀ =--- + āĀ ā¦ā¦ā¦.ā¦ā¦ā¦.ā¦. (3) 60 30
dimana : w = lebar lengkungan ( m )
rĀ = jari-jari Ungkaran dalam lengkungan ( m )
Rumus di atas hanya berlaku untuk tebal timbunan tanah tidak lebih tinggi dan 120 Cm,
untuk timbunan lebih dari 120 Cm dipakai rumus ;
dĀ 1=dĀ 1 + 1 Ā gĀ ā¦ā¦ā¦ (4)
24
Untuklengkung beton, tebal puncaknya diambil:
dĀ 1= ¾ d ā¦ā¦ā¦ (5)
dan tebal permuaiannya:
dĀ Ā gĀ = 1 1/3 dĀ 1=d ā¦ā¦ā¦.⦠(6)
Rumus di atas hanya berlaku untukĀ w maksimum 4 M.
Daftar II memberikan tebal lengkungan beton dinyatakan dalam Cm menurut rumus 5 dan 6. Khusus untuk lengkung batu bata, tebal puncak dan permulaan sama dengan tebal:
dĀ 1= 1 ½ d ā¦ā¦ā¦ (7)
Bila suatu lengkungan tembok dengan batu pecah, hanya batu pecah berbentukĀ Ā panjanglah boleh dipakai. Lengkung beton berbentuk setengah lingkaran biasanya
dilakukan dengan permulaannya membuat sudut 300 dengan bidang datar. Campuran betonnya 1 PC : 2Ps : 3 Kr.
4.
Tiang-tiang pemikul antara
Lebar maksimum yang diizinkan pada lengkangan biasanya 4m (lengkung setengah lingkaran), sedangkan lengkungan tembereng sebaliknya tidak lebih dari 3 m. bila diperlukan jarak yang lebih besar, dibuat dua atau lebih lengkungan yang
dipisahkan oleh satu atau lebih dari satu tiang antara. Tebal minimal tiang antara adalah 60 Cm, dan tergantung dari tebal lengkung pada permulaan. Biasanya tebal tiang antara ditentukan dengan rumus ārumus sebagai berikut:
»«AT>tiringĀ
ā
a. Pada timbunan tanah maksimal 120 Cm:
D2=0,3 + 2 dĀ Ā g ā¦ā¦ā¦.(8)
Ā b. Ā pada timbunan tanah di atas 120 Cm:
D2=0,30 + 2 dĀ Ā gĀ 1 + g ā¦ā¦ā¦(9)
24
Untuk mencegah tekanan ke sisi tiang-tiang, kedua lengkungan harus dibuat serentak. Supaya desakan pada pengaliran air dapat dikurangi, tiang-tiang di sebelah hulu dibentuk lengkung tirus dan di sebelah hilir dibentuk lengkung setengah Jingkaran sampai setinggi MAB.
5. Penembokan bidang miring
Lengkungan biasanya diberi suatu penembokan bidang dengan kemiringan minimal 1 : 6. Bila dinding tegak dari batu sungai, maka penembokan bidang miringnya juga dari batu sungai. Bidang atasnya biasanya ditutup dengan lapisan beton setebal 6 mm deng an campuran 1 PC : 2 Ps : 4 Kr.
I. Tebal dinding tegakĀ
dĀ( dalam Cm )
leb ar dalam m I.- 1,50
2,-tanah : Lebar 1/2 1/3 1/4 1/5 1/2 1/3 '/4 1/5 1/2 1/3 '/Ā« 1/5 tingginya tembokĀ 2 ing tcgak : 1 67 71 73 75 77 83 87 90 87 96 101 104 1,20 7C. 74 77 78 81 87 91 93 91 99 104 103 1,40 73 78 80 82 84 89 94 96 94
103
108 111 1,60 76 81 83 85 87 93 97 100 97106
111 114 1,80 80 84 87 88 91 97 101 103 10! 109 114 118 2 83 88 90 92 94 100 104 106 104 113 118 121 2,20 87 91 93 95 07 103 107 110 107 116 121 124 2,40 90 94 97 98 101 107 111 113 111 119 124 128 2,60 93 98 100 102 104 110 114 116 114 123 128 131 2,80 97 101 103 105 107 113 117 120 117 126 131 134 3 100 104 107 108 111 117 121 123 121 129 134 138 lebar dalam m 2,50 3,--- 3,50 4,---tanah ; Lebar 1/2 1/2 1/4 1/5 1/2 1/3 1/4 1/5 1/2 1/3 1/4 1/5 1/2 1/3 1/4 1/5 tingginya IembokĀ 2tegak : 1 98 108 115 119 !08 121 128 133 119 133 142 148 129 146 156 163 1,20 101 112 118 122 112 124 132 137 122 137 145 151 132 149 Ā _159_Ā 166 1 , 40 105 115 121 125 115 128 135 140 125 140 149 155 136 153 163 169 1,60 103 118 125 129 118 131 138 143 128 143 152 158 139 156 166 173 1,80 111 122 128 132 122 134 142 147 132 147 155 161 142 159 169 176 2 114 125 131 135 125 138 Ā _145J 150 135 150 159 165 145^ 163 173 179 2,20 118 128 135 139 129 14! 148 153 139 153 162 168 r !49 166 176 1S3 2,40 121 132 138 142 132 144 152 157 142 157 165 171 152 169 179 186 2,60 125 135 141 145 135 148 155 160 145 160 169 175 156 173 183 189 2,80 128 138 145 149 138 151 158 163 149 163 172 178 159 176 185 193 3 131 142 148 152 142 154 162 167 152 158 175 181 162 179 189 196II. Tebal Lengkungan Beton ( dalam Cm )
k lengkungan w dalam m Anak panah : jarak =
½ 1/3 1/4 1/5 dĀ tĀ dĀ Ā gĀ dĀ tĀ dĀ Ā gĀ dĀ tĀ dĀ Ā gĀ dĀ tĀ dĀ Ā gĀ 1 __ 11 14 12 16 13 17 14 18 1,50 14 JS 15 19 15 20 17 22 2,ā 17 22 18 23 18 24 20 26 2,50 19 25 20 26 21 27 22 29 3 __ 21 28 22 29 23 30 24 32 3,50 23 30 24 31 25 33 27 35 4,āĀ 25Ā 33 26 34 27 36 29 38
Lengkung-lengkung tembereng dengan anak panah =p= Lebar Jangkah (W) Lengkung setengah lingkaran 1/3 W 1/4 W1 1/5 W 1/6 W 1/7 W 1/8 W 1/9 W 1/10 W Terhitung dengan meter (dl)
1 0,15 0,15 0,16 0,17 0,18 0,19 0,20 0,21 0,22 2 0,22 0,18 0,24 0,25 0,27 0,28 0,30 0,31 0,33 3 0,27 0,28 0,30 0,32 0,34 0,36 0,38 0,39 0,41 4 0,32 0,34 0,36 0,38 0,40 0,42 0,44 0,46 0,48 5 0,37 0,38 0,41 0,43 0,46 0,48 0,50 0,53 0,55 6 0,42 0,43 0,45 0,48 0,51 0,54 0,56 0,59 0,61 7 0,46 0,47 0,50 0,53 0,56 0,59 0,61 0,65 0,67 8 0,50 0,51 0,54 0,57 0,60 0,64 0,67 0,69 0,72 9 0,54 0,55 0,58 0,62 0,65 0,68 0,71 0,74 0,77 10 0,58 0,59 0,62 0,66 0,69 0,73 0,76 0,79 0,82 11 0,61 0,63 0,66 0,70 0,74 0,77 0,81 0,84 0,87 12 0,65 0,67 0,70 0,74 0,78 0,82 0,85 0,89 0,92