• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester II pada bulan maret sampai dengan bulan Mei Tahun Pelajaran 2013/2014.Penelitian dilaksanakan di kelas V SDN Tlogojati 1 Wonosobo Provinsi Jawa Tengah. Alasan mengambil lokasi atau tempat ini dengan pertimbangan, banyaknya siswa yang tidak memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, peneliti cukup mengenal lingkungan sekolah dan warga sekolah, sehinggamemudahkan dalam mencari data, peluang waktu yang cukup dan subyek penelitian yang sesuai dengan tujuan dan sasaran peneliti.Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 1 Tlogojati Wonosobo tahun pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah siswa 31 anak, laki-laki 11 anak dan perempuan 20 anak.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Suharsimi Arikunto, 2006:118). Sedangkan Menurut Sugiyono (2008:60), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti yaitu: a. Variabel Bebas

Dalam penelitian ini variabel bebas yang diteliti yaitu model pembelajaran Discovery.

Model pembelajaran Discovery

Model pembelajaran Discovery adalah pembelajaran yang menuntun untuk siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dansebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

(2)

Model pembelajaran Discovery yang diterapkan dalam pembelajaran IPA kelas V dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Stimulasi b. Perumusan masalah c. Pengumpulan data d. Analisis data e. Generalisasi b. Variabel Terikat

Dalam Penelitian ini variabel terikat yang diteliti yaitu hasil belajar siswa.Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar mengajar yang dapat berupa perubahan tingkah laku, pengetahuan yang ia miliki maupun nilai evaluasi. Dalam penelitian ini hasil belajar diambil dari tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus. Hasil belajar yang diambil yaitu hasil belajar IPA kelas V pada setiap siklus.

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan terdiri dari dua siklus, yaitu siklus pertama dan siklus kedua. Tiap siklus terdiri atas tiga kali tatap muka. Gambaran umum yang dilakukan pada tiap siklus adalah sebagai berikut: Siklus I

Tujuan dari siklus I adalah untuk mengetahui sejauh mana konsep pemahaman siswa terhadap materi IPA yang akan diberikan. Selain itu juga sebagai landasan yang bisa digunakan dalam merancang kegiatan pada siklus 2. Tahapan dalam siklus I yaitu:

1. Perencanaan

i. Membuat rencana pembelajaran.

ii. Standar Kompetensi: 5 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya.

(3)

iii. Kompetensi Dasar: 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

iv. Menyusun lembar kerja siswa. v. Mempersiapkan pedoman observasi. vi. Membuat dan menyusun alat evaluasi.

vii. Menetapkan kegiatan pertemuan sebanyak tiga kali dan tes evaluasi dilakukan pada akhir pertemuan ketiga.

2. Pemberian Tindakan

Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran discovery dengan rencana tindakan yang akan dilakukan sebagai berikut:

i. Menyampaikan pembelajaran tujuan pembelajaran.

ii. Menginformasikan model pembelajaran yang digunakan kepada siswa. iii. Mengajukan sebuah pertanyaan kepada siswa.

iv. Siswa berfikir dan mencari jawaban mengenai pertanyaan guru, dan memastikan setiap siswa mengetahui dan memahami jawaban tersebut. v. Menyebutkan satu nomor dan siswa yang ditunjuk guru mengemukakan

jawabannya.

vi. Membahas secara bersama hasil jawaban yang dikemukakan oleh siswa. vii. Membagikan LKS pada tiap – tiap siswa.

viii. Menyimpulkan materi. 3. Observasi

Tahap observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti. Objek yang diobservasi yakni proses pembelajaran IPA dengan penerapan model pembelajaran discovery. Yakni observasi kegiatan belajar mengajar pada guru dan siswa.

4. Refleksi

Refleksi dari penelitian siklus pertama menguraikan masalah – masalah yang ditemukan pada tahap perancanaan, pemberian tindakan dan observasi. Menelaah keberhasilan dan kelemahan dalam pembelajaran IPA melalui model

(4)

pembelajaran discovery. Hasil refleksi menjadi masukan dalam melakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus II.

Silklus II

Tujuan dari siklus II adalah untuk mengetahui sejauh mana peningkatan yang terjadi pada siswa yang telah diberikan tindakan pada siklus I. Tahapan dalam siklusII yaitu:

1. Perencanaan

i. Melanjutkan tahap perencanaan yang telah dilakukan pada siklus II. ii. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

iii. Standar Kompetensi: 5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

iv. Kompetensi Dasar: 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

v. Dari hasil refleksi pada siklus I, peneliti menyusun rencana baru untuk ditindak lanjuti, antara lain mengawasi siswa lebih tegas lagi dan memberikan arahan atau motivasi kepada siswa yang kurang memperhatikan pelajaran atau tidak aktif.

vi. Memberikan motivasi kepada siswa agar lebih bersemangat lagi untuk belajar IPA.

2. Pemberian Tindakan

Tindakan siklus II ini adalah melanjutkan langkah-langkah yang telah dilakukan pada siklus I dan beberapa perbaikan yang dianggap perlu dalam memecahkan masalah yang muncul pada siklus sebelumnya. Tindakan yang perlu dilakukan adalah melanjutkan tindakan model pembelajaran discovery, anak yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas diberikan bimbingan secara langung dan sesekali diarahkan secara klasikal, lembar jawaban dari masing-masing individu dikoreksi dan dibetulkan kemudian dikembalikan, kemudian untuk soal yang dianggap perlu penjelasan lebih lanjut, maka dibahas secara klasikal mengenai penyelesaian soal tersebut dan guru memberikan pujian dan semangat kepada siswa di kelas V.

(5)

3. Observasi

Mengamati aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa pada pada saat pembelajaran IPA yang menggunakan model pembelajaran discovery. Observasi dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.

4. Refleksi

Pada tahap ini, hasil refleksi disesuaikan dengan lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti yang akan digunakan untuk mengevaluasi keterampilan guru, aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa.

3.4 Data dan Cara Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis Data

Menurut Arikunto (2009) : Data kualitatif adalah data yang diwujudkan dengan kalimat penjelas dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses pembelajaran menggunakan lembar pengamatan keterampilan guru dan aktivitas siswa yang diklasifikasikan menjadi sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurang (K). Dan data kuantitatif menurut Arikunto (2009) adalah data yang berbentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian ini, data kuantitatif yang dikumpulkan adalah data hasil belajar (evaluasi) mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Tlogojati Wonosobo Semester II tahun 2013/2014 melalui Siklus I dan Siklus II.

3.4.2 Pengumpulan Data a. Observasi

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2007: 220), observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Sedangkan menurut (Kunandar 2008: 128), data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan siklus penelitian tindakan kelas dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran.

(6)

Observasi adalah pengamatan yang diperoleh secara langsung dengan jalan melihat dan mengamati kegiatan guru dan siswa, dengan menggunakan lembar observasi agar data tersebut bersifat objektif. Model observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan pembelajaran melalui model pembelajran discovery pada mata pelajaran IPA siswa kelas V SD Negeri 1 Tlogojati Wonosobo Semester II tahun 2013/2014.

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Lembar Observasi

No. Aspek Indikator Nomor

1. Pra Pembelajaran a. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. b. Memeriksa kesiapan siswa.

1 2 2. Membuka Pelajaran c. Melakukan kegiatan apersepsi

d. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan di capai.

3 4 3. Stimulasi e. Membimbing siswa untuk

menggali apa yang telah diketahui tentang materi yang akan dipelajari.

f. Melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari dengan siswa.

5

6

4. Perumusan Masalah g. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan

h. Merespon pertanyaan siswa dengan baik.

7

8 5. Pengumpulan Data i. Memberi kebebasan siswa

untuk memilih dan mencari data yang sesuai dan dibutuhkan.

9

6. Analisis Data j. Mencocokkan hasil dari percobaan yang telah dilakukan siswa.

10

7. Generalisasi k. Membimbing siswa dalam menyimpulkan percobaan.

(7)

b. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2009) dokumentasi berarti barang-barang tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, foto, dan sebagainya. Dokumentasi yang dilakukan peneliti pada SDN Tlogojati digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan oleh peneliti yang di lakukan di SD Negeri 1 Tlogojati wonosobo berupa daftar nilai siswa. Untuk memberikan gambaran secara kongkret mengenai kegiatan siswa dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung. Peneliti menggunakan dokumen berupa foto.

c. Tes

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data utama dalam penelitian ini adalah tes evaluasi hasil belajar dalam bentuk tes pilihan ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar IPA siswa kelas V pokok Gaya.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antaragaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal 5.1 Mendeskripsikan

hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya

gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)

Menunjukkan contoh gaya gravitasi, gaya magnet dan manfaat gravitasi.

1, 2, 3, 4

Menyebutkan apa yang mempengaruhi besar gesekan suatu benda.

5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

Menunjukkan bagian dan manfaat dari magnet.

(8)

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II

Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan antaragaya, gerak, dan energi, serta fungsinya

Kompetensi Dasar Indikator Nomor

Soal 5.2 Menjelaskan pesawat

sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat

Menjelaskan bahwa pesawat sederhana dapat meringankan dan mempercepat pekerjaan.

1, 2, 3, 5, 8

Menyebutkan bagian-bagian dari pesawat sederhana (titik tumpu, beban, dan kuasa).

4, 6, 9, 10

Menyebutkan jenis prinsip pesawat sederhana

7, 11, 12, 13, 14, 15

3.5 Uji Validitas dan Realibilitas Instrumen a) Uji Validitas Instrumen

Sebelum dijadikan instrumen evaluasi, soal – soal yang akan dijadikan instrumen evaluasi akan diuji validitas terlebih dahulu untuk mengetahui apakah soal – soal tersebut valid atau tidak. Hal ini untuk menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika soal –soal tersebut dinyatakan valid, maka artinya soal – soal tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Sugiyono (2010: 173), menyatakan instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Menurut Priyanto (2010) bahwa keputusan pada uji validitas biasanya menggunakan batasan tabel r dari (Azwar, 1999) dalam Priyatno (2010). Untuk batasan tabel r dengan N = 30 maka didapat tabel r sebesar 0,349. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item diangap tidak valid. Uji validitas pada penelitian ini menggunakan program SPSS 17.0.

(9)

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Soal Siklus I

Soal Pilihan Ganda

Valid Tidak Valid

1, 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25

2, 4, 15, 19

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas I adalah dari 25 soal yang diujikan, 21 soal dinyatakan valid dan 4 soal dinyatakan tidak valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di dalam lampiran.

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Soal Siklus II

Soal Pilihan Ganda

Valid Tidak Valid

1,2, 3, 4, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 25

5, 9, 10, 15, 22, 24

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa hasil uji validitas II adalah dari 25 soal yang diujikan, 19 soal dinyatakan valid dan 6 soal dinyatakan tidak valid, untuk lebih jelasnya dapat dilihat di dalam lampiran.

b) Uji Reliabilitas Instrumen

Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach’s). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan beberapakali untuk mengukur obyek yang sama,akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 173). Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995), sebagai berikut :

(10)

a ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima 0,7 < a ≤ 0,8 : Dapat diterima 0,8 < a ≤ 0,9 : Reliabilitas bagus a > 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.871 25

*dicopy langsung dari SPSS 17.0 for Windows

Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai reliabilitasnya adalah 0,871 yang berarti reliabilitas bagus.

Tabel 3.7 Uji Reliabilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.848 25

Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai reliabilitasnya adalah 0,848 yang berarti reliabilitas bagus.

*dicopy langsung dari SPSS 17.0 for Windows

3.6 Indikator Kinerja

Dalam penelitian ini indikator kinerja atau patokan keberhasilan yang digunakan oleh peneliti adalah indikator proses dan indikator hasil.

3.6.1 Indikator Proses

Indikator proses yaitu indikator keberhasilan prosespembelajaran. Pembelajaran dikatakan berhasil jika proses pembelajaran berada pada kategori sangat baik yaitu (skor 38-44). Indikator proses ini diukur dengan menghitung

(11)

rata-rata hasil observasi kegiatan mengajar guru dalam menggunakan model pembelajaran discovery. Pedoman observasi guru mengajar menggunakan model discovery yaitu seperti yang ada pada tabel berikut ini

Tabel 3.8 Pedoman Observasi

No Rentang Skor Kriteria

1 11-19 Kurang 2 20-28 Cukup 3 29-37 Baik 4 38-44 Sangat baik Jumlah 3.6.2 Indikator Hasil

Indikator Hasil adalah hasil akhir dari jumlah hasil belajar siswa setelah mengerjakan soal tes. Ketuntasan hasil belajar siswa mata pelajaran IPA, peneliti memberi target minimal 80% dari jumlah siswamemperoleh nilai di atas KKM (75).

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis lembar observasi sedangkan deskriptif kuantatif digunakan untuk menganalisis lembar evaluasi siswa (hasil tes). Untuk keperluan analisis data kualitatif diperoleh dari lembar observasi, sedangkan untuk keperluan analisis data kuantitatif diperoleh dari hasil tes siswa.

Gambar

Tabel 3.6 Uji Reliabilitas  Reliability Statistics
Tabel 3.8  Pedoman Observasi

Referensi

Dokumen terkait

Variasi formula membran hidrogel didesain dengan komposisi persentase jumlah gelatin yang lebih banyak dibandingkan dengan etil selulosa untuk menghasilkan membran

Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana ses eorang melakukan tindakan yang eorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang

KARYA CIPTA UTAMA GUGUR TEKNIS.. P6

Dari hasil pengujian independent samples T-Test yang dilakukan pada karakteristik jenis kelamin responden, menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan derajat antara

Berdasarkan model yang terbentuk diatas dapat menjelaskan bahwa pada saat persentase tingkat partisipasi angkatan kerja kurang dari 62,53068 artinya adalah jika

pada agama, dan juga masuk d alam lapang pergerakan ko- munis , dan saya mengaku juga bahwa tambah terbukanya fikiran saya di lapang kebenaran atas perintah agama Islam itu, tidak

Sementara itu dari kawasan eropa, setelah bergerak fluktuatif, pasar saham Ero- pa berhasil ditutup menguat diawal pekan seiring kenaikan harga minyak dalam dua hari