• Tidak ada hasil yang ditemukan

TI-2121: Proses Manufaktur

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TI-2121: Proses Manufaktur"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

TI-2121: Proses Manufaktur

Teori Pemesinan Logam

Laboratorium

LaboratoriumSistemSistemProduksiProduksi www.lspitb.org

www.lspitb.org ©

©20032003

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

1. Hasil Pembelajaran

Umum:

ƒ Memberikan mahasiswa pengetahuan yang

komprehensif tentang dasar-dasar proses pemesinan dan mesin perkakas, proses forming dan molding, metrology dan aplikasi terhadap kualitas produk dan analisis system manufaktur.

Khusus:

ƒ Memberikan pemahaman terhadap proses pemesinan serta gaya-gaya yang terjadi saat pemotongan.

(2)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 3

Istilah

Machining = pemesinan

Shear deformation = deformasi potong

Chip = gram

Cutting tool = pahat

Material removal = pembentukan/pembuangan

material

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Klasifikasi Proses Material Removal (1)

• Biasanya dilakukan setelah proses manufaktur lainnya seperti: casting, forging, drawing dll.

(3)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 5

Pemesinan

Proses manufaktur yang menggunakan pahat

untuk memotong material sesuai dengan bentuk

yang diinginkan

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pemesinan: keunggulan

Keragaman material kerja

ƒ Hampir semua logam dapat dipotong

ƒ Plastik dan plastik komposit juga dapat dipotong ƒ Ceramic sulit untuk dipotong (keras & getas)

Keragaman geometri potong

ƒ Fitur standar: lubang, slot, step dll ƒ Fitur non-standar: tap hole, T slot

Keakuratan dimensi

ƒ Toleransi hingga ± 0.025mm

Permukaan potong yang baik

(4)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 7

Pemesinan: kerugian

Material terbuang

ƒ Gram yang dihasilkan oleh pemotongan→ waste

Waktu pemotongan

ƒ Waktu pemotongan relatif lebih lama dibandingkan dengan proses lainnya seperti casting atau forging

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Proses Pemesinan Umum

(a) turning (b) drilling

(c) peripheral milling (d) face milling

(5)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 9

Pahat

Rake: mengarahkan aliran gram

Flank: celah antara pahat dan permukaan setelah

pemoongan; melindungi permukaan hasil

pemotongan dari abrasi

(a) single point tool (b) Multiple cutting tool edges

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Parameter Pemotongan

MRR = material removal rate mm

3

/s

(6)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 11

Jenis Pemotongan

Roughing

ƒ Pemotongan awal hingga volume sedikit lebih besar dari volume akhir produk

ƒ Feed berkisar 0.4 ∼ 1.25mm/rev ƒ Depth berkisar 2.5 ∼ 20mm

Finishing

ƒ Pemotongan akhir untuk memperoleh dimensi, toleransi dan kerataan permukaan yang diinginkan

ƒ Feed berkisar 0.125 ∼ 0.4mm/rev ƒ Depth berkisar 0.75 ∼ 2.0mm

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Mesin Perkakas

Tool penetration beneath original work surface Work feeds in direction perpendicular to tool axis Tool rotates. Speed = surface speed of tool Milling machine Milling Depth of cut = depth of hole Tool feeds in direction parallel to tool axis Tool rotates. Drill

bit diameter determines hole diameter Drill press Drilling Tool penetration beneath original work surface Tool is fed parallel to work axis Workpiece rotates. Speed = surface speed of workpiece Lathe Turning Depth of Cut Feed Speed Machine tool Operation

(7)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 13

Teori Pembentukan Gram (1)

Chip thickness rasio

α

α

φ

α

φ

φ

sin

1

cos

tan

)

cos(

sin

r

r

r

l

l

t

t

s s c o

=

=

=

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Teori Pembentukan Gram (2)

Shear strain

φ

α

φ

γ

γ

=

=

+

BD

DC

AD

BD

AB

(8)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 15

Pembentukan Gram Aktual (1)

Deformasi potong tidak terjadi pada bidang tetapi

pada zona tertentu

Terbentuknya secondary shear akibat friksa gram

dengan permukaan pahat (rake)

Formasi gram bergantung pada material dan

parameter pemotongan

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Pembentukan Gram Aktual (2)

(a) Discontinuous chip

• Material getas dengan kecepatan potong rendah

• Feed tinggi dan depth besar sehingga friksi pahat & material tinggi

(b) Continuous chip

ƒ Material ductile denga kecepatan potong tinggi

ƒ Feed dan depth rendah

ƒ Permukaan potong halus/baik

ƒ Khusus untuk turning, continuous chip dapat mengakibatkan kekusutan

(9)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 17

Pembentukan Gram Aktual (3)

(c) Continuous chip with Built-Up Edge (BUE)

ƒ Material ductile dengan kecepatan potong rendah

ƒ Siklus BUE: form, growth, break-off ƒ Umum pahat berkurang

(d) Serrated chips

ƒ Sering disebut: shear-localized and segmented

ƒ Terbentuk karena siklus antara: shear

strain tinggi dan shear strain rendah

ƒ Terjadi pada material yang sulit dipotong: titanium alloy, nickel-base superalloy dll atau pada pemotongan dengan kecepatan yang sangat tinggi (high speed machining)

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Gaya Pemotongan Logam (1)

F = friction force

N = normla force to friction

µ = coefficient of friction

S = shear stress

Fs = shear force β µ tan S N F

A

F

s s = = =

(10)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 19

Gaya Pemotongan Logam (2)

F = friction force

N = normla force to friction

Fs = shear force

Fn = normal force to shear

Fc = cutting force

Ft = thrust force

φ

φ

φ

φ

α

α

α

α

cos

sin

sin

cos

sin

cos

cos

sin

F

F

F

F

F

F

F

F

F

F

t c n t c s t c t c

N

F

+

=

+

=

+

=

+

=

) cos( ) sin( ) cos( sin ) sin( ) cos( ) cos( ) cos( sin ) cos( α β φ α β α β φ φ α β α β φ α β α β φ φ α β − + − = − + − = − + − = − + − =

F

t

F

F

t

F

s o t s o c w S w S

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Persamaan Merchant (1)

Shear stress

ƒ φ = shear angle that minimizes energy

Persamaan merchant

ƒ Mendeskipsikan hubungan rake angle, tool-chip friction dan shear plane angle

ƒ Membesarnya rake angle mengakibatkan shear plane angle membesar

ƒ Mengecilnya friction angle mengakibatkan shear plane angle membesar

2

2

45

)

sin

/

(

sin

cos

β

α

φ

φ

φ

φ

τ

+

=

=

w

t

F

F

o t c

(11)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 21

Persamaan Merchant (2)

Pembesaran shear plane angle → shear plane area mengecil → shear force mengecil → energy pemotongan mengecil → temperatur pemotongan kecil → pemotongan lebih mudah

Cara pembesaran shear plane angle

ƒ Memperbesar rake angle

ƒ Mengecilkan friction angle (dengan menggunakan lubrikasi)

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Tenaga dan Energi Pemotongan (1)

Cutting power (Pc)

Cutting horse power (HPc)

Gross power of the machine tool motor

ƒ E = mechanical efficiency

E

E

HP

HP

P

P

c g c s

=

atau

=

v

F

P

c

=

c

33000

v

F

HP

c c

=

(12)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 23

Tenaga dan Energi Pemotongan (2)

Unit power (Pu)

Specific energy (HPu)

MRR

MRR

HP

HP

P

P

c u c u

=

atau

=

w

w

v

v

MRR

U

t

F

t

F

P

P

o c o c c u

=

=

=

=

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

(13)

TI2121 - Proses Manufaktur - 9 25

Temperatur Pemotongan (1)

T = rata-rata kenaikan temperatur

U = energy pemotongan

V = kecepatan potong

to = ketebalan gram sebelum pemotongan

ρC = volume panas material

K = thermal diffusivity

=

K

t

v

o

C

U

T

333 . 0

4

.

0

ρ

Departemen Teknik Industri FTI-ITB

Temperatur Pemotongan (2)

Experimentally measured cutting temperatures plotted against speed for three work materials

Referensi

Dokumen terkait

Untuk meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN. 03 Karangsari Kecamatan Jatiyoso tahun

Masalah yang terjadi adalah kelemahan atau ketidakmampuan pada anak yang disertai keterbatasan dalam kemampuan kemandirian misalnya dalam hal mengurus diri ( oral

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa terjadi peningkatan writing skills peserta didik melalui penerapan model Problem Based Learning pada materi Sistem

Pada dokumen yang relevan baik yang berupa lembar kerja, hasil karya, maupun kumpulan dokumen yang dipelajari siswa terutama yang berupa tugas dari pendidik

Angkutan yang digunakan masyarakat pada trayek ini adalah angkutan pedesaan. dengan jumlah tempat duduk 26

[r]

[r]

Strategi pembelajaran ini menuntut siswa untuk lebih aktif dalam proses pembela jaran karena guru akan menunjuk siswa secara acak untuk menjawab pertanyaan yang diajukan sehingga