KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI
2012
2013
2014
2012
2013
2014
1. PROGRAM BINA PEMBANGUNAN DAERAH
190,8
212,2 235,9 263,1
a. Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah
Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU 26/2007 Jumlah Penyusunan NSPM Penataan Ruang Daerah. 4 Permendagri 2 Permendagri 2 Permendagri 2 Permendagri 7,8 7,9 8,6 9,0
Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah :
Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
60% daerah 70% daerah 80% daerah 100% daerah
Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah Pemekaran.
Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang sudah disempurnakan. 2 daerah 3 daerah 3 daerah 4 daerah
Jumlah BKPRD yang terbentuk. 60% daerah 70% daerah 80% daerah 90% daerah
Terselenggaranya Rakernas BKPRN. 1 kegiatan - 1 kegiatan
-Terselenggaranya Raker BKPRD. - 2 kegiatan - 2 kegiatan
Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam Penataan Ruang (Pemda, BKPRD dan DPRD).
1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Penataan Ruang. 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
Monitoring dan Evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan ruang di Daerah.
Jumlah kegiatan evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan ruang. 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
b. Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan Jumlah naskah akademis UU tentang Perkotaan 1 22,0 23,3 34,6 38,8
Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan 1
Jumlah uji publik RUU Perkotaan 1
Jumlah UU 1
Tersedianya Peraturan Daerah tentang penyediaan perumahan untuk MBR.
Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn penyediaan perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan.
10 10 10 10
Tersedianya kebijakan/pedoman dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan perkotaan
Jumlah kebijakan/pedoman dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan perkotaan
1
Jumlah pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.
1
Jumlah personil Pemda dan masy yang mengikuti training mengenai pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.
100 100 100 100
Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.
1
Jumlah prov, kab/kota yang mendapat fasilitasi Pemda dalam mengoptimalkan pengendalian masalah sosial dan penyakit menular.
7 provinsi dan 30 kab/kota 7 provinsi dan 30 kab/kota 7 provinsi dan 30 kab/kota Tersusunnya UU ttg Perkotaan
Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.
Tersusunnya kebijakan Kemendagri terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.
ALOKASI (Miliar Rupiah)
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah dalam Penataan Ruang.
Meningkatnya keterpaduan dalam penataan ruang
NO
PROGRAM/
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Jumlah pedoman dalam rangka penguatan peran lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi percepatan pembangunan perkotaan.
1
Jumlah kelembagaan masyarakat (LKM) yang difasilitasi 50 50 50 50
Jumlah pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan
1
Jumlah sosialisasi pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan
10 15 15
Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan kebijakan daerah tentang pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya
Jumlah kota yang memiliki perda tentang pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya
15 15
Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki data base dan terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan perkotaan
20 30 40 50
Jumlah aplikasi data base sistem informasi kawasan perkotaan 20 30 40 50
Jumlah pedoman pembentukan lembaga/badan pengelola kawasan perkotaan
1
Jumlah fasilitasi pembentukan lembaga/badan pengelola kawasan perkotaan
2
Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk penyiapan pola pengelolaan kawasan perkotaan
5 5 5
Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan 4 4 4 4
Jumlah Kerjasama City Sharing 10 10 10 10
Jumlah kerjasama sister city 4 4 4 4
Jumlah Kerjasama Sister City yang berjalan (terlaksana) 10 10 10 10
Jumlah Badan Kerjasama Kawasan Metropolitan yang terbentuk. 2 2 2 2
Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang tersusun scr memadai 5 5 5 5
Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas kawasan perkotaan non otonom
Jumlah supervisi dan fasilitasi pembentukan, batas, fungsi dan luas kawasan perkotaan
20 20 20 20
Jumlah pedoman pembentukan forum koordinasi pembangunan perkotaan di tingkat provinsi
1
Jumlah forum koordinasi pembangunan perkotaan tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar
5 5 5
Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
Jumlah kota terfasilitasi dalam penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana
15 15 15
Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan kebijakan daerah tentang pengelolaan sampah
Jumlah Kota yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda tentang pengelolaan sampah
50 50 50 50
Tersusunnya pedoman dalam rangka penguatan peran lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi percepatan pemb.perkotaan.
Tersusunnya pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan
Terlaksananya kerjasama city sharing
Terlaksananya kerjasama sister city
Terbangunnya sistem informasi dan data base perkotaan yang terintegrasi mulai dari kab/kota, provinsi dan pusat.
Terbentuknya lembaga dan badan pengelola kawasan perkotaan
Terlaksanannya Kerjasama Pembangunan Perkotaan Kawasan Metropolitan
Terbentuknya forum koordinasi pembangunan perkotaan di tingkat provinsi
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam pembentukan Pokja sanitasi perkotaan
62 72 82 100
Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri terkait dengan percepatan pembangunan sanitasi perkotaan
1
Jumlah kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional 1 Jumlah kota yang memiliki kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional
10 10 10
Jumlah evaluasi kota yang telah menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional
10 10
Tersusunnya pedoman tentang penataan kelembagaan ekonomi perkotaan
Jumlah Pedoman tentang penataan kelembagaan ekonomi perkotaan 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi
Jumlah kebijakan/pedoman SPP (kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yg harus tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)
1 kebijakan Permendagri mengenai Pedoman SPP
Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan penyiapan kebutuhan perencanaan pembangunan perkotaan sesuai SPP
10 kab/kota di 3 provinsi 10 kab/kota di 3 provinsi 10 kab/kota di 3 provinsi
Jumlah kawasan perkotaan yg dievaluasi di bidang pengembangan Inovasi Pengelolaan Perkotaan (IMP)
250 250
Jumlah sistem penilaian IMP Award yang disempurnakan 1 1
Jumlah Prov, kab/kota yang terfasilitasi dan tersupervisi dalam penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda
5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota
Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda terkait PSU di daerah
10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi
Jumlah kebijakan/dokumen tentang standar pengukuran besaran RTH kawasan perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.
1 pedoman .
Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi untuk penyusunan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.
4 6 8 10
Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda berkaitan dengan pemberian IMB
Jumlah daerah terfasilitasi dalam penyusunan perda berkaitan dengan pemberian IMB
50 50 50 50
Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam penyelenggaraan perencanaan di kawasan perkotaan
10 10 10 10
Jumlah pedoman koordinasi pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan
1
Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan dan pengendalian provinsi (5 wilayah)
5 5 5
Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan
1 1 1
Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan ( kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yang harus tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)
Terlaksananya penilaian terhadap daerah yang mengikuti IMP Award
Terfasilitasi dan tersupervisinya penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda Tersusun dan terlaksananya kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional
Terumuskannya kebijakan Kemendagri terkait dengan percepatan pembangunan sanitasi perkotaan
Tersusunnya standar pengukuran besaran RTH kawasan perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.
Meningkatnya kinerja pemerintah daerah dalam perencanaan perkotaan dan melaksanakan tertib ruang
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
c. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tersusunnya regulasi/ kebijakan pengembangan ekonomi lokal dan daerah terkait dengan Optimalisasi Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah
Jumlah regulasi/kebijakan yang disusun dan disahkan, terkait dengan optimalisasi potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah.
1 1 1 1 20,542 21,775 54,248 57,503
Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah terutama di bidang permodalan dan perijinan usaha
Jumlah SOP/Institusi/Unit Pelayanan Terpadu (UPT) untuk pelaksanaan OSS (One Stop Services), termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan khusus lainnya.
1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT
Mempercepatproses perijinan di daerah Prosentase jumlah daerah yang membentuk PTSP 40% 50% 60% 70%
Prosentase PTSP yang siap menerapkan SPIPISE 30% 40% 50% 60%
Pembatalan Perda bermasalah 100% 100% 100% 100%
Prosentase daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha 40% 50% 60% 70%
Tersedianya data dan informasi yang terkait dengan potensi, sarana dan prasarana, kerjasama dan kelembagaan ekonomi daerah
Jumlah data/info yang tersedia terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana, Kerjasama dan Kelembagaan Ekonomi Daerah.
3 dokumen data/info berkaitan dengan potensi,
promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan ekda.
3 dokumen data/info berkaitan dengan potensi, promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan
ekda.
4 dokumen data/info berkaitan dengan potensi, promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan
ekda.
4 dokumen data/info berkaitan dengan potensi,
promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan ekda.
Jumlah desiminasi/sosialisasi terkait dengan pengemmbangan ekonomi daerah dibidang Potensi, Promosi, Sarana & Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi daerah
3 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi
daerah.
3 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.
5 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.
5 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi
daerah.
Terfasilitasinya Daerah dalam memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah
Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam upaya memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah
17 prov/kab/ kota 21 prov/kab/ kota 23 prov/ kab/ kota 25 prov/ kab/ kota
Terlaksananya peningkatan wawasan aparatur dlm bidang pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
Jumlah workshop / studi banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah.
1 1 1 1
Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penganggaran program/kegiatan pengembangan ekonom lokal dan daerah.
Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif 1 2 2 2
Jumlah tenaga fasilitator, baik di pusat maupun daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan strategis lainnya
3 3 3 3
Prosentase jumlah lembaga fasilitasi di daerah 1 1 1 1
Meningkatnya ketersediaan tenaga fasilitasi dan jangka waktu fasilitasi kepada pelaku usaha ekonomi daerah mengenai kualitas produksi, pengolahan dan pemasaran
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri dan kawasan strategi lainnya.
10 bln 10 bln 10 bln 10 bln
Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan daerah
Prosentase jumlah forum kerjasama antar daerah yang terbentuk. 30% 30% 40% 50%
Prosentase jumlah sektor bidang ekonomi yang dikerjasamakan oleh daerah.
40% 50% 55% 60%
Jumlah MoU PPP - 1 dokumen hasil kajian pelaksanaan
kerjasama ekonomi yang dilaksanakan oleh daerah bersama
swasta.
1 dokumen tindak lanjut berupa inventarisasi jumlah daerah yang
bermitra dengan swasta.
1 dokumen pengembangan jumlah daerah yang bermitra dengan swasta.
Jumlah daerah yang difasilitasi dalam kaitan kerjasama dengan AIPD AusAid, Care Int, Plan Int dan CHF Int.
19 Provinsi 19 Provinsi 21 Provinsi 23 Provinsi
Jumlah pedum kerjasama ekonomi daerah yang disosialisasikan dan dilaksanakan didaerah.
1 1 1 1
Jumlah instrumen kerjasama ekonomi daerah yang disosialisasikan dan dilaksanakan.
1 1 1 1
Terlaksananya koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan
Persentase daerah yang menerapkan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan potensi perekonomian daerah
60% 75% 85% 100% 66,753 80,728 30,572 35,406
Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
2 pedoman 3 pedoman 4 pedoman 5 pedoman
Persentase wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil
40% 60% 80% 90%
Terwujudnya optimalisasi pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan kawasan strategis dan cepat tumbuh
Prosentase Pemda yang mengimplementasikan kebijakan terkait dengan PNPM-PISEW (9 Provinsi, 34 Kabupaten)
40% 60% 80% 90%
Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Persentase terfasilitasinya wilayah perbatasan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi. 25% 50% 75% 100% 2. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA 10.033,4 9.883,1 9.633,9 9.644,9
a. Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP)
Pelayanan percepatan penanggulangan kemiskinan, pengangguran di kecamatan dan desa (PNPM-Perdesaan) sesuai standar.
1. Cakupan penerapan PNPM-MP dan penguatan PNPM : 4.940 kec 4.943 kec 4.946 kec 4.949 kec 9.583,0 8.188,8 7.911,7 7.897,6
a. PNPM-MP Inti 4.911 kec 4.871 kec 4.848 kec 4.845 kec
Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil d. Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
b. PNPM Penguatan (temasuk didalam lokasi PNPM Inti:
· PNPM-MP Perbatasan 85 kec 85 kec 85 kec 85 kec
· PNPM-MP Generasi 120 kec 120 kec 120 kec 120 kec
· PNPM-MP SPP-SPPN 91 kab 123 kab 133 kab 133 kab
2. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan (kecamatan)
9 Kec - -
-b. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan
Mewujudkan pemerintahan desa yang demokratis dan efektif dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pelayanan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan melalui Bintek konsulidasi , inventarisasi serta sosialisasi RUU tentang Desa.
33 Prov, 90 Kab, 1 Produk Hukum
33 Prov, 100 Kab 33 Prov, 100 Kab 33 Prov, 100 Kab 33,9 355,9 377,9 345,9
Jumlah kantor desa yang sudah dibangun dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat
20 kantor desa 80 kantor desa 80 kantor desa 100 kantor desa
Mengembangkan manajemen pemerintahan desa yang efektif, dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pengelolaan keuangan dan aset desa serta kelurahan melalui Bintek, inventarisasi dan pendataan keuangan dan asset desa, pengembangan desa wisata sebagai sumber PAD
18 Provinsi 64 Kabupaten 22 Provinsi 110 Kab. 26 Provinsi 130 Kab 32 Provinsi 192 Kab
Memperkuat kemampuan Perangkat Desa dan anggota Badan Perwakilan Desa, agar mampu menyelenggarakan pemerintahan desa secara demokratis dan efektif.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pengembangan desa dan kelurahan melalui Penyusunan Standarisasi Operasional Pelayanan, Orinetasi, Bimtek, Regulasi, Koordinasi dan konsultasi.
16 Provinsi 16 Kabupaten 32 Desa
20 Provinsi 40 Kabupaten 80 Desa 24 Provinsi 48 Kabupaten 96 Desa 32 Provinsi 64 Kabupaten 128 Desa
Meningkatnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam peningkatan kapasitas melalui TOT, Bimtek peningkatan kapasitas aparat desa dan kelurahan
720 Orang dari 32 Prov, 22 Kab/Kota
800 Orang dari 32 Provinsi, 25 Kab/Kota
880 Orang dari 32 Provinsi, 28 Kab/Kota
1000 Orang dari 32 Provinsi, 32 Kab/Kota
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pemantapan Badan Permusyawaratan Desa melalui Bintek, Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan evaluasi
18 Provinsi 64 Kabupaten 128 BPD
22 Provinsi 110 Kab. 220 BPD 26 Provinsi 130 Kab 260 BPD 32 Provinsi 192 Kab 384 BPD
c. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan Desa Lingkup Regional
Meningkatkan kapasitas Aparat dan Masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa.
Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur desa/kelurahan sesuai standar
30 Angkt 30 Angkt 30 Angkt 30 Angkt 29,4 77,4 77,4 77,4
Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan sesuai standar
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Biaya rata-rata pelayanan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga, termasuk pembayaran gaji pegawai
100% 100% 100% 100%
d. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan Pelatihan Masyarakat
Pelayanan pengembangan kelembagaan dan pelatihan masyarakat sesuai standar.
Jumlah fasilitasi pelatihan yang diberikan Provi, Kab/Kota dan Balai PMD bagi masyarakat perdesaan melalui standar penyusunan kurikulum dan modul, Koordinasi, sinkronisasi serta TOT.
15 Angkt 600 orang dari 32 Prov.
18 Angkt 720 orang dari 32 Prov 20 Angkt 800 orang dari 32 Prov 25 Angkt 1000 orang dari 32 Prov
30,0
236,5 238,9 236,5
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pendataan potensi desa melalui :
a) Pendataan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan 33 prov, 400 Kab 33 prov, 415 Kab 33 prov, 425 Kab 33 prov, 468 Kab
b) Penyelenggaraan Lomba Desa/Kelurahan 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam Pendataan Program masuk desa dan peningkatan system perencanaan partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan dan Monitoring dan evaluasi.
32 provinsi, 17 kabupaten 24 kegiatan di 32 provinsi, 24 kabupaten
28 kegiatan di 32 provinsi, 28 kabupaten
32 kegiatan di 32 provinsi, 32 kabupaten
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam penataan ruangan kawasan pedesaan melalui fasilitasi Pemda dalam penyusunan perda tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan koordinasi.
20 kab di 15 provinsi 30 kab di 15 provinsi 40 kab di 20 provinsi 50 kab di 25 provinsi
Menata kembali peranan dan fungsi lembaga masyarakat, khususnya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Atau Sebutan Lain.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam penataan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan di desa melalui Bimtek, pelatihan, pendataan
32 prov 33 prov, 468 kab, 12 lkeg 33 prov, 468 kab, 12 lkeg 33 prov, 468 kab, 12 lkeg
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelatihan masyarakat.
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam kapasitas kelembagaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan
32 prov 32 prov 32 prov 32 prov
Tersusunnya RTR desa oleh Kab/Kota. Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota 60 kab 75 kab 90 kab 120 kab
e. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang di fasilitasi dalam kesejahteraan sosial melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi (termasuk penguatan kelembagaan HIV dan AIDS)
33 Prov 33 Prov, 25 Kab, 8 Keg 33 Prov, 30 Kab, 7 Keg 33 Prov, 36 Kab, 10 Keg 31,3 143,3 143,3 143,3
Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.
33 prov, 200 kab 33 prov, 468 kab 33 prov, 468 kab 33 prov, 468 kab
Pelayanan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat sesuai standar.
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.
33 Prov, 30 Kab 33 Prov, 50 Kab 33 Prov, 50 Kab 33 Prov, 50 Kab
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pembinaan budaya nusantara melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.
17 Kab 35 Kab 40 Kab 50 Kab
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemberdayaan perempuan melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.
20 Kab. di 15 Provinsi 30 Kab di 15 Provinsi 40 Kab di 20 Provinsi 50 Kab di 25 Provinsi
f. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Terwujudnya usaha masyarakat di perdesaan yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat tertinggal melalui PNPM PISEW
33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov 91,5 360,0 386,0 413,5
Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat di perdesaan yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha ekonom keluarga melalui TOT dan pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan usaha ekonomi keluarga masyarakat pesisir serta penguatan kelembagaan BUMKEL.
12 Kab 35 Kab 40 Kab 50 Kab
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha ekonom masyarakat tertinggal melalui pelatihan, pemetaan/identifikasi, koordinasi, sosialisasi, penyusunan proksi kemiskinan serta pengemb. Usaha ekonomi bagi kelompok masyarakat di desa tertinggal;
33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov
Jumlah Prov, Kab/Kota yang di fasilitasi dalam usaha perkreditan dan simpan pinjam melalui Monitoring, Evaluasi, Pendataan, Pola Pendampingan, Pembinaan dan Pengawasan.
33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov
Jumlah Unit Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan/UED-SP yang mandiri
35 Unit LKMD/ UED-SP 100 Unit LKMD/ UED-SP 150 Unit LKMD/ UED-SP 200 Unit LKMD/ UED-SP Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pengembangan
dan pengelolaan pasar desa/ pasar lokal dan pengembangan informasi pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD.
33 Prop, 10 Kab, 35 Desa 33 Prop, 10 Kab, 100 Desa 33 Prop, 10 Kab, 150 Desa 33 Prop, 10 Kab, 160 Desa
Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa.
Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat sesuai standar.
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha pertanian dan pangan di perdesaan melalui Bintek CPPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, koordinasi, pengembangan serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).
33 Prov, 20 Kab 33 Prov, 25 Kab, 8 Keg 33 Prov, 30 Kab, 7 Keg 33 Prov, 36 Kab, 10 Keg
g. Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Teknologi Tepat Guna
Pelayanan pengelolaan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai standar.
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pelaksanaan pengelolaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan melalui pelatihan, rakor, supervisi, dan evaluasi dengan kegiatan:
159,8
405,7 370,7 390,7
(a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot project DME 14 desa di 13 provinsi 17 desa di 16 provinsi 17 desa di 16 provinsi 20 desa di 20 provinsi
(b) Pengelolaan Desa Hutan 4 desa, 4 provinsi 4 desa, 4 provinsi 5 desa, 4 provinsi 5 desa, 5 provinsi
(c) Pengelolaan Hutan Mangrove 1 desa, 1 provinsi 1 desa, 1 provinsi 2 desa, 2 propinsi 2 desa, 2 provinsi
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana perdesaan melalui :
33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 7 Keg 33 Prov, 10 Keg
a) Jumlah orientasi, pelatihan, koordinasi, bintek AMPL yang akan dilaksanakan
33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 7 Keg 33 Prov, 10 Keg
b) Jumlah Cakupan lokasi Garapan PAMSIMAS 15 prov, 110 Kab/Kota 15 prov, 110 Kab/Kota -
-Jumlah hasil kajian dan pemetaan kebutuhan teknologi perdesaan yang diterapkan termasuk di wilayah perbatasan.
32 provinsi, 50 kab. Tertinggal
32 provinsi, 50 kab. Tertinggal 32 provinsi, 50 kab. Tertinggal 32 provinsi, 50 kab. Tertinggal
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemasyarakatan dan kerjasama teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek Posyantekdes, pelaksanaan Gelar TTG, Koordinasi, dan Monev
33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8
UMK
33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK
33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK
33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK
Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, dan Monev
32 Prov 32 Prov 32 Prov 32 Prov
Jumlah Cakupan PNPM-LMP. 78 kec di 27 kab di 6 prov 78 kec di 27 kab di 6 prov -
-Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa.
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
3. PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH
265,8
84,8 97,4 114,6
a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah pada aspek pelaksanaan dan pengembangan urusan pemerintahan daerah, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan.
Jumlah Peraturan Pemerintah tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32 Tahun 2004.
1 Peraturan Pemerintah 11,5 13,2 13,7 14,5
Jumlah Sosialisasi penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L dan Pemerintah Daerah.
1 Paket
Persentase pelaksanaan urusan yang telah menjadi kewenangan pemerintahan daerah
70% 75% 90% 100%
Persentase daerah yang sudah menyelesaikan perda mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.
70% 100% -
-Persentase Perda kewenangan/urusan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah dievaluasi.
70% 100% -
-Jumlah bidang urusan yang telah disusun Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan fasilitasi implementasi
18 bidang urusan 31 bidang urusan Mantapnya pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan
pemerintahan daerah
Mantapnya pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan pemerintahan
daerah
Terwujudnya harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah, baik di Pusat maupun antara Pusat dan Daerah dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.
Persentase harmonisasi peraturan perundang-undangan sektoral dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat
30% 40% 50% 60%
Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
Persentase daerah yang dievaluasi kinerja penyelenggaranan pemerintahan
100% 100% 100% 100% 11,5 12,5 13,0 13,5
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai tindaklanjut dari pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintahan daerah
Persentase daerah yang meningkat kinerja pemerintahan daerahnya dalam penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah
70% 80% 85% 90%
c Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah
Tersusunnya SPM Bidang lainnya yang belum diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2009
Jumlah SPM yang ditetapkan 17 SPM 2,5
Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah
10 SPM 17 SPM 5,0 5,5 2,5 2,5
Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya 17 bidang SPM
Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya 17 bidang SPM
d Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik di Daerah
Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah. b Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
e. Penataan Daerah Otonom dan Otonomi Khusus
Terevaluasinya perkembangan Daerah Otonom Baru Persentase daerah otonom baru (< 3 th) yang dievaluasi 100% 100% 6,5 7,0 2,0 2,0
f. Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan
penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007
100% 100% 100% 100% 4,0 4,0 4,0 4,0
Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah
0 (nol) 0 (nol) 0 (nol) 0 (nol)
g. Pembinaan administrasi pejabat negara di daerah dan DPRD
Kapasitas kepala daerah dan pimpinan DPRD yang memadai dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
Kepala daerah di 113 kabupaten/kota. Kepala daerah di 56 kabupaten/kota. Kepala daerah di 86 kabupaten/kota. Kepala daerah di 70 kabupaten/kota. 3,7 4,0 4,0 4,0 Pimpinan DPRD di 326 Kab/Kota Jumlah laporan evaluasi terhadap peningkatan kapasitas kepala daerah dan DPRD
1 paket
Jumlah perwakilan dari masing-masing komisi DPRD yang mengikuti diklat Regulatory Impact Assesment (RIA) atau harmonisasi peraturan perundangan.
Komisi DPRD di 165 Kab/Kota
Komisi DPRD di 161 Kab/Kota
Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD
1 paket
h Penyusunan Peraturan Perundangan Pemerintahan Daerah
Terselenggaranya dukungan pelayanan teknis dan administrasi berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah
Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004
45% 100% 3,5 1,5 1,5 1,5
Jumlah sosialisasi peraturan bidang otonomi daerah 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
4. PROGRAM
PENGUATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM
252,6
307,0 369,6 439,5
a. Pengembangan Kawasan dan Otorita Meningkatnya pengembangan kawasan dan otorita di daerah Persentase fasilitasi kawasan otorita, kawasan industri dan perdagangan bebas, dan kawasan kepentingan umum yang dikelola dan dikembangkan
70% 80% 85% 90% 14,0 20,8 28,0 35,6
Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca Bencana/pengurangan resiko bencana
Jumlah daerah yang mendapat sarpras dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana
13 14 18 20 34,1 41,0 49,2 59,0
Meningkatnya kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan bencana daerah dan bahaya kebakaran
Persentase fasilitasi peningkatan kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran
75% 75% 75% 75%
c. Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah serta Kerjasama Daerah
Meningkatnya daerah yang menerima manfaat dari kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik
Persentase peningkatan jumlah daerah yang melaksanakan kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik.
15% 15% 20% 20% 22,8 27,4 32,8 39,4
Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD yang mengikuti kegiatan orientasi bagi peningkatan kemampuan dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan daerah, legislasi, penganggaran, dan pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan pembangunan.
Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, dalam rangka penghentian/pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru.
Meningkatnya kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD
b. Pengembangan Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Jumlah sistem database dan sistem monev kerja sama daerah yang disusun
1 laporan
Jumlah pemetaan pelaksanaan Kerjasama Daerah baik yang sukses maupun yang gagal
1 paket
Jumlah pemutakhiran pemetaan pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal
1 paket 1 paket
Meningkatnya kerjasama antar daerah Persentase jumlah kegiatan fasilisasi kerjasama antar daerah yang diusulkan
75% 75% 75% 75%
Terlaksananya administrasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan.
Persentase kabupaten/kota yang telah melaksanakan pelayanan administrasi terpadu kecamatan
20% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan
30% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan
40% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan
50% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan
d. Pengembangan dan Penataan Wilayah Administrasi dan Perbatasan
Jumlah rumusan kebijakan dan produk hukum penataan wilayah administrasi dan penegasan batas daerah, pengembangan wilayah perbatasan, toponimi, dan pertanahan.
4 4 4 4 145,2 176,2 213,0 253,1
Jumlah segmen penataan dan penegasan batas wilayah administrasi perbatasan antar daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Perundangan
15 segmen 15 segmen 15 segmen 15 segmen
Persentase pemetaan rupabumi (toponimi) 35% 55% 75% 100%
Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara
Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai
3 3 3 3
Terfasilitasinya penguatan kelembagaan wilayah perbatasan antar negara
Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.
50% 75% 85% 100%
Meningkatnya sarpras perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar dalam rangka pelayanan umum pemerintahan
Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar yang mendapat sarpras perbatasan antar negara
50% 75% 85% 100%
Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG)
Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG
6 6 6 6
5. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN DALAM NEGERI
217,1
188,3 210,1 234,4
a. Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen
Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat Pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.
Jumlah perda yang dikaji 9.000 perda 3.000 perda 2.500 perda 2.500 perda 3,5 2,5 2,0 2,0 Terfasilitasinya pengembangan dan penataan wilayah
administrasi, penegasan batas daerah, perbatasan antar negara, toponimi, dan pertanahan
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
b. Jumlah PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 yang disahkan 1 PP 1,5 1,5 1,5 1,5
Persentase daerah yang melaksanakan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007
60% 40%
Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007
1 laporan 1 laporan
Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 1 laporan 6. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 61,1 67,2 73,9 81,3
a. Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan
Persentase Provinsi, kabupaten/kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan
75% 80% 85% 90% 2,7 2,9 3,2 3,5
Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK 75% 80% 85% 90%
Jumlah Permendagri 3 3 3 3
Jumlah Surat Edaran Mendagri 1 SE 1 SE 1 SE 1 SE
b. Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah Persentase kabupaten/kota yang proporsi belanja langsungnya lebih
besar dari belanja tidak langsung
40% 50% 55% 60% 6,7 7,4 8,3 9,4
Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah (Propinsi)
27% 28% 29% 30%
Penetapan APBD secara tepat waktu Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. 70% 80% 85% 90%
Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Kab/Kota
7,30% 7,50% 7,80% 11,80% 5,5 6,2 6,8 7,7
Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Provinsi
45% 45,50% 46% 48%
Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah dan pengelolaan barang milik daerah
Persentase rata-rata hasil penerimaan Investasi dan barang milik daerah terhadap PAD
4% 5% 6% 7%
Meningkatnya kemampuan administrasi pendapatan dan investasi daerah
Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi peningkatan kemampuan administrasi pendapatan dan investasi daerah
20% 30% 40% 50%
Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Persentase daerah provinsi, Kab/Kota ber-LKPD dengan status WTP. 15% 50% 75% 100% 3,8 4,2 4,6 5,0
Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu
Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.
60% 70% 80% 90%
d. Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah
c. Pembinaan Administrasi Pendapatan dan Investasi Daerah
Meningkatnya pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah
Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja
Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No 41 tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat perundang-undangan sektor dalam pembentukan organisasi sektor di daerah.
Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
7. PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN
157,2
124,4 130,5 163,6
a. Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pemerintahan dan Politik
Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS Daerah untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, politik dan penerapan SPM di daerah
Jumlah sosialisasi Grand Strategy penyelenggaraan diklat 1 paket - - - 14,8 6,6 6,6 19,3
Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy penyelenggaraan diklat di 33 provinsi di 33 provinsi di 33 provinsi di 33 provinsi
Jumlah camat peserta diklat teknis pemerintahan 90
Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan pemerintahan dan politik bagi anggota DPRD, pejabat pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM
2 2 2 2
Orientasi Kepemimpinan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bagi Bupati/Wakil Bupati Dan Walikota/Wakil Walikota
6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang
Jumlah angkatan diklat calon camat 1 1 1
8. PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
1.110,4
3.875,7 1.557,7 116,0
Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.
497 497 497 497 1.000,0 3.760,1 1.441,9
Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari
24,75 juta jiwa di 75 kab/kota
100,51 juta jiwa di 300 kab/kota 32,54 juta jiwa di 122 kab/kota
b. Pengelolaan Informasi Manajemen Kependudukan
Terlaksananya penataan sistem koneksi SIAK yang berbasis NIK dengan sistem informasi Kementerian/Lembaga melalui pembangunan dan pengembangan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional
Jumlah koneksitas Kementerian/ Lembaga yang telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan data warehouse NIK Nasional.
5 K/L 6 K/L 2 K/L 24,0 28,8 34,5 41,5
Jumlah smart card atau dokumen lainnya yang diterbitkan oleh Kementerian/ Lembaga yang telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional untuk peningkatan pelayanan publik
4 5 8 6
c. Penataan Kebijakan Perkembangan Kependudukan
Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang baik sebagai upaya reformasi pelayanan registrasi penduduk dan pencatatan sipil.
Jumlah daerah yang telah menetapkan perda sebagai amanat UU No. 23 tahun 2006 dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan
304 Kab/Kota 497 Kab/kota 4,0 3,4 2,7 1,9
Jumlah peraturan pelaksana UU No. 23 Tahun 2006 dan peraturan tentang penyelenggaraan registrasi penduduk dan catatan sipil
5 Permendagri 4 Permendagri 3 Permendagri 2 Permendagri
a. Pengembangan Sistem Adminstrasi Kependudukan (SAK) Terpadu 1)
Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi 66 68 - 70 139,0 134,6 143,7 142,7
Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil - - 3
-Indeks Kebebasan Sipil 78 79 - 80
Indeks Hak-Hak Politik 66 68 - 70
Prosentase kebijakan/peraturan perundangan yang dilaksanakan oleh pemda dan para pemangku kepentingan
70% 75% 80% 80%
Prosentase forum dialog publik yang efektif 70% 75% 80% 80%
a. Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaratan
Terlaksananya penyusunan kebijakan, fasilitasi dan dukungan bagi peningkatan peran organisasi politik dan kemasyarakatan
1. Prosentase kemajuan rancangan revisi terbatas UU Parpol 100% 50,4 51,1 55,0 54,1
2. Jumlah parpol yang mendapatkan fasilitasi peningkatan kapasitas 9 parpol 9 parpol 9 parpol 9 parpol
3. Jumlah dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil - - 1 Dokumen
-4. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang mendapatkan peningkatan kapasitas
500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL
5. Prosentase kemajuan rancangan revisi UU No. 8 tahun 1985 tentang Ormas
80% 100%
6. Prosentase kemajuan penyusunan rumusan kebijakan, perbaikan mekanisme dan prosedur penyelenggaraan kebijakan publik yang melibatkan masyarakat
75% 85% 90% 100%
7. Prosentase kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund 25% 50% 75% 85%
8. Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP Insentif Perpajakan.
1 laporan masukan hasil pertemuan/forum
1 laporan masukan hasil uji publik 1 laporan sosialisasi
-9. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi peningkatan peran FKUB
70% 75% 80% 85%
10. Jumlah dokumen evaluasi UU No 9 Tahun 1961 mengenai Pengumpulan Uang atau Barang
1 1 -
-11. Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi 50 50 50 50
9. PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
Meningkatnya komitmen dan dukungan pemangku kepentingan terhadap berjalannya proses demokratisasi dan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
12. Prosentase kumulatif wilayah Indonesia yang mendapatkan fasilitasi peningkatan peran forum publik
50% 55% 60% 65%
13. Tahapan perumusan kebijakan yang mendorong peran dan keberlanjutan organisasi politik dan kemasyarakatan dan mendorong kerja sama organisasi kemasyarakatan dengan pemda
Finalisasi PP tentang Partai Lokal di Aceh
50% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil
60% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil
65% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil
70 % pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil
· Rancangan PP tentang Bantuan Keuangan Parpol
· Finalisasi PP tentang Bantuan Keuangan Parpol
· Rancangan Permendagri tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Keuangan Parpol
· Finalisasi Permendagri tentang Pedoman pelaksanaan Bantuan Keuangan Parpol
14. Tingkat kepuasan pelayanan organisasi kemasyarakatan, termasuk data basenya.
60% 65% 70% 75%
15. Tingkat kepuasan layanan admi-nistrasi penelitian dan orang asing 70% 75% 80% 85%
16. Jumlah Parpol yang mendapatkan bantuan keuangan 9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI
9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI
9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI
9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI
17. Jumlah laporan pelaksanaan verifikasi, fasilitasi audit, penguatan kelembagaan dan evaluasi keuangan Parpol
1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%
1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%
1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%
1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%
b. Fasilitasi Penanganan Konflik Terlaksananya penyusunan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik
1. Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik 50% 85% 90% 100% 18,3 18,3 18,7 19,0
2. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian konflik
60% 65% 70% 75%
3. Jumlah angkatan aparatur pemda yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan manajemen konflik dan negosiasi
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
4. Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan
· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat)
· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)
· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)
· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)
· 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 10 wilayah potensi konflik· 10 wilayah potensi konflik · 10 wilayah potensi konflik · 10 wilayah potensi
konflik
5. Jumlah dokumen laporan situasi daerah 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin
6. Jumlah paket kerjasama dengan organisasi masyarakat sipil dalam penanganan konflik
100 paket kerjasama di 33 provinsi
100 paket kerjasama di 33 provinsi 100 paket kerjasama di 33 provinsi 100 paket kerjasama di 33 provinsi
c. Pengembangan Nilai-Nilai Kebangsaan Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan
1. Prosentase jumlah penyelesaian rumusan kebijakan pengembangan nilai kebangsaan Indonesia yang tepat waktu
75% 80% 85% 87% 8,9 9,1 11,7 11,7
2. Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan · 1 Modul Wawasan Kebangsaan
· 1 Modul Wawasan Kebangsaan · 1 Modul Wawasan Kebangsaan · 1 Modul Bingkai Kebangsaan
· 1 Modul Pembauran Kebangsaan
· 1 Modul Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa
· 1 Modul Ketahanan Bangsa
· 1 Modul Bela Negara · 1 Modul Bela Negara · 1 Modul Bela Negara
· 1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Pranata Sosial
· 1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Budaya
3. Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah
15 20 25 25
4. Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang)
7 provinsi (tiap provinsi 7 orang) 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang) 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang)
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
d. Pembinaan dan Pengembangan Budaya Politik
Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan budaya politik yang berdasarkan pada 4 pilar negara (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI)
1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan budaya politik yang akuntabel dan tepat waktu
75% 80% 85% 90% 20,5 21,0 21,2 21,8
2. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan pendidikan perdamaian yang akuntabel dan tepat waktu
75% 77,50% 80% 82,50%
3. Jumlah paket kerja sama pembinaan dan pengembangan budaya politik di wilayah miskin, terisolasi, perbatasan dan kaum marjinal
134 134 134 134
4. Jumlah paket kerja sama sosialisasi perundang-undangan dan cinta tanah air
134 paket kerjasama di 33 provinsi
134 paket kerjasama di 33 provinsi 134 paket kerjasama di 33 provinsi 134 paket kerjasama di 33 provinsi
5. Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kewarganegaraan
33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi
6. Jumlah akumulasi provinsi yang membangun dan memperkuat pusat pendidikan kewarganegaraan/politik rakyat
10 provinsi 15 provinsi 20 provinsi 25 provinsi
7. Jumlah materi/modul pendidikan politik bagi calon pemilih pemula 3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula
3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula
3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula
3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula
e. Lembaga Perwakilan dan Partisipasi Politik Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi lembaga perwakilan dan partisipasi politik
1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan fasilitasi lembaga perwakilan dan pengembangan partisipasi politik yang akuntabel dan tepat waktu
75% 85% 87,50% 90% 16,1 13,8 14,1 13,1
2. Prosentase penyusunan mekanisme partisipasi politik rakyat dalam keterlibatan penyusunan kebijakan publik dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan tepat waktu
75% 85% 87,50% 90%
3. Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja antar pemerintah dengan lembaga perwakilan
75% 85% 87,50% 90%
4. Jumlah forum komunikasi politik 3 3 3 3
5. Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik yang tepat waktu
80% 85% 90% 95%
6. Jumlah dokumen evaluasi sistem dan pelaksanaan pemilihan umum 1 1 1 1
7. Prosentase kemajuan penetapan rancangan revisi UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum
-2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
9. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD
100% - -
-10. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD
100% - -
-11. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden
100% - -
-12. Jumlah paket kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dalam peningkatan partisipasi politik perempuan
100 100 100 100
Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan Tupoksi Sekretariat Jenderal dan Kementerian Dalam Negeri untuk kategori fasilitas tertentu.
519,5
283,0 418,6 189,4
Persentase pembangunan sarana dan prasarana kampus IPDN Daerah. 50% (4 daerah) 100% (4 daerah) 100% (2 daerah) 100% (1 daerah)
11. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan.
Persentase hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti. 50% 55% 60% 65% 35,1 30,5 30,7 30,9
10. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dan terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana kementerian.
2012
2013
2014
2012
2013
2014
RENCANA 2011
Prakiraan Maju
RENCANA
2011
Prakiraan Maju
NO
KEGIATAN PRIORITAS
SASARAN
INDIKATOR
12. PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatnya transparansi dan akuntabilitas keuangan.
Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di unit kerja lingkup Kemendagri
80% 80% 90% 90% 43,8 33,5 36,8 39,6
Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan di provinsi
80% 80% 90% 90%
Persentase tingkat penyelesaian kasus-kasus dan pengaduan khusus ata Petunjuk Menteri di unit kerja lingkup Kemendagri dan Provinsi serta Kabupaten/Kota tertentu.
80% 80% 80% 80%
Peningkatan jumlah lulusan pendidikan kader dengan predikat “Dengan Pujian” dan atau “cum laude”.
4% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 228,6 225,3 225,6 225,8
Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4)
Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2
13.254,4 15.449,4 13.164,4 11.685,7
TOTAL ALOKASI
13. PENDIDIKAN KEPAMONGPRAJAAN Tersedianya kader aparatur Pemerintahan Dalam Negeri yang professional dan berkualitas pada derajat program vokasi, akademik dan profesi.
Peningkatan rata-rata nilai pendidikan (pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan)