• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN/LEMBAGA : KEMENTERIAN DALAM NEGERI

2012

2013

2014

2012

2013

2014

1. PROGRAM BINA PEMBANGUNAN DAERAH

190,8

212,2 235,9 263,1

a. Fasilitasi Penataan Ruang Daerah dan Lingkungan Hidup di Daerah

Tersusunnya PP Sesuai Amanat UU 26/2007 Jumlah Penyusunan NSPM Penataan Ruang Daerah. 4 Permendagri 2 Permendagri 2 Permendagri 2 Permendagri 7,8 7,9 8,6 9,0

Tersusunnya Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah :

Meningkatnya (Persentase) Penyelesaian Perda Sesuai Amanat UU 26/2007 dan Undang-Undang 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

60% daerah 70% daerah 80% daerah 100% daerah

Bantuan Penyusunan Rencana Tata Ruang Daerah Pemekaran.

Jumlah RTR Daerah Pemekaran yang sudah disempurnakan. 2 daerah 3 daerah 3 daerah 4 daerah

Jumlah BKPRD yang terbentuk. 60% daerah 70% daerah 80% daerah 90% daerah

Terselenggaranya Rakernas BKPRN. 1 kegiatan - 1 kegiatan

-Terselenggaranya Raker BKPRD. - 2 kegiatan - 2 kegiatan

Terselenggaranya Peningkatan SDM dalam Penataan Ruang (Pemda, BKPRD dan DPRD).

1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan

Sosialisasi Peraturan Perundang-Undangan Penataan Ruang. 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan

Monitoring dan Evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan ruang di Daerah.

Jumlah kegiatan evaluasi kinerja penyelenggaraan penataan ruang. 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan

b. Fasilitasi pembangunan kawasan perkotaan Jumlah naskah akademis UU tentang Perkotaan 1 22,0 23,3 34,6 38,8

Jumlah rancangan UU ttg Perkotaan 1

Jumlah uji publik RUU Perkotaan 1

Jumlah UU 1

Tersedianya Peraturan Daerah tentang penyediaan perumahan untuk MBR.

Jumlah Peraturan Daerah berkaitan dgn penyediaan perumahan bagi MBR di kawasan perkotaan.

10 10 10 10

Tersedianya kebijakan/pedoman dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan perkotaan

Jumlah kebijakan/pedoman dalam rangka optimalisasi pemanfaatan lahan perkotaan

1

Jumlah pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.

1

Jumlah personil Pemda dan masy yang mengikuti training mengenai pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.

100 100 100 100

Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.

1

Jumlah prov, kab/kota yang mendapat fasilitasi Pemda dalam mengoptimalkan pengendalian masalah sosial dan penyakit menular.

7 provinsi dan 30 kab/kota 7 provinsi dan 30 kab/kota 7 provinsi dan 30 kab/kota Tersusunnya UU ttg Perkotaan

Tersusunnya pedoman peningkatan peran PKL dan peremajaan kawasan kumuh perkotaan dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan di perkotaan.

Tersusunnya kebijakan Kemendagri terkait dgn pengendalian masalah sosial dan penyakit menular di kawasan perkotaan.

ALOKASI (Miliar Rupiah)

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

Meningkatnya Pemahaman Aparat Daerah dalam Penataan Ruang.

Meningkatnya keterpaduan dalam penataan ruang

NO

PROGRAM/

(2)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Jumlah pedoman dalam rangka penguatan peran lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi percepatan pembangunan perkotaan.

1

Jumlah kelembagaan masyarakat (LKM) yang difasilitasi 50 50 50 50

Jumlah pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan

1

Jumlah sosialisasi pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan

10 15 15

Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan kebijakan daerah tentang pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya

Jumlah kota yang memiliki perda tentang pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya

15 15

Jumlah kab/kota, provinsi yang memiliki data base dan terintegrasi dalam satu sistem informasi kawasan perkotaan

20 30 40 50

Jumlah aplikasi data base sistem informasi kawasan perkotaan 20 30 40 50

Jumlah pedoman pembentukan lembaga/badan pengelola kawasan perkotaan

1

Jumlah fasilitasi pembentukan lembaga/badan pengelola kawasan perkotaan

2

Jumlah kota yang difasilitasi dalam untuk penyiapan pola pengelolaan kawasan perkotaan

5 5 5

Jumlah Best Practices Perkotaan Unggulan 4 4 4 4

Jumlah Kerjasama City Sharing 10 10 10 10

Jumlah kerjasama sister city 4 4 4 4

Jumlah Kerjasama Sister City yang berjalan (terlaksana) 10 10 10 10

Jumlah Badan Kerjasama Kawasan Metropolitan yang terbentuk. 2 2 2 2

Jumlah Rencana Objek Kerjasama yang tersusun scr memadai 5 5 5 5

Tertatanya batas, fungsi, nama dan luas kawasan perkotaan non otonom

Jumlah supervisi dan fasilitasi pembentukan, batas, fungsi dan luas kawasan perkotaan

20 20 20 20

Jumlah pedoman pembentukan forum koordinasi pembangunan perkotaan di tingkat provinsi

1

Jumlah forum koordinasi pembangunan perkotaan tingkat provinsi di 5 wilayah pulau besar

5 5 5

Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana

Jumlah kota terfasilitasi dalam penyusunan perda pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana

15 15 15

Terfasilitasinya pemda dalam penyusunan kebijakan daerah tentang pengelolaan sampah

Jumlah Kota yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda tentang pengelolaan sampah

50 50 50 50

Tersusunnya pedoman dalam rangka penguatan peran lembaga masyarakat perkotaan dalam peran sertanya bagi percepatan pemb.perkotaan.

Tersusunnya pedoman pengelolaan dan pelestarian bangunan warisan budaya di perkotaan

Terlaksananya kerjasama city sharing

Terlaksananya kerjasama sister city

Terbangunnya sistem informasi dan data base perkotaan yang terintegrasi mulai dari kab/kota, provinsi dan pusat.

Terbentuknya lembaga dan badan pengelola kawasan perkotaan

Terlaksanannya Kerjasama Pembangunan Perkotaan Kawasan Metropolitan

Terbentuknya forum koordinasi pembangunan perkotaan di tingkat provinsi

(3)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Jumlah kab/kota yang terfasilitasi dalam pembentukan Pokja sanitasi perkotaan

62 72 82 100

Jumlah kebijakan/pedoman Depdagri terkait dengan percepatan pembangunan sanitasi perkotaan

1

Jumlah kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional 1 Jumlah kota yang memiliki kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional

10 10 10

Jumlah evaluasi kota yang telah menerapkan modernisasi pengelolaan pasar tradisional

10 10

Tersusunnya pedoman tentang penataan kelembagaan ekonomi perkotaan

Jumlah Pedoman tentang penataan kelembagaan ekonomi perkotaan 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi 10 Kab/Kota di 5 Provinsi

Jumlah kebijakan/pedoman SPP (kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yg harus tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)

1 kebijakan Permendagri mengenai Pedoman SPP

Jumlah prov, kab/kota yang difasilitasi dan penyiapan kebutuhan perencanaan pembangunan perkotaan sesuai SPP

10 kab/kota di 3 provinsi 10 kab/kota di 3 provinsi 10 kab/kota di 3 provinsi

Jumlah kawasan perkotaan yg dievaluasi di bidang pengembangan Inovasi Pengelolaan Perkotaan (IMP)

250 250

Jumlah sistem penilaian IMP Award yang disempurnakan 1 1

Jumlah Prov, kab/kota yang terfasilitasi dan tersupervisi dalam penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda

5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota 5 prov, 10 kab/kota

Jumlah prov, kab/kota yang terfasilitasi dalam penyusunan Perda terkait PSU di daerah

10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi 10 kab/kota dari 3 provinsi

Jumlah kebijakan/dokumen tentang standar pengukuran besaran RTH kawasan perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.

1 pedoman .

Jumlah Kabupaten/kota yang terfasilitasi untuk penyusunan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.

4 6 8 10

Terlaksananya fasilitasi pemda dalam penyusunan perda berkaitan dengan pemberian IMB

Jumlah daerah terfasilitasi dalam penyusunan perda berkaitan dengan pemberian IMB

50 50 50 50

Jumlah daerah yg terfasilitasi dalam penyelenggaraan perencanaan di kawasan perkotaan

10 10 10 10

Jumlah pedoman koordinasi pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan

1

Jumlah kegiatan koordinasi pengawasan dan pengendalian provinsi (5 wilayah)

5 5 5

Jumlah hasil evaluasi kinerja pemda dalam pengawasan dan pengendalian pembangunan perkotaan

1 1 1

Tersusunnya Pedoman Standar Pelayanan Perkotaan ( kebijakan mengenai jenis-jenis pelayanan yang harus tersedia dalam suatu kawasan perkotaan)

Terlaksananya penilaian terhadap daerah yang mengikuti IMP Award

Terfasilitasi dan tersupervisinya penyelenggaraan penyerahan aset PSU dari pengembang ke Pemda Tersusun dan terlaksananya kebijakan tentang pengelolaan pasar tradisional

Terumuskannya kebijakan Kemendagri terkait dengan percepatan pembangunan sanitasi perkotaan

Tersusunnya standar pengukuran besaran RTH kawasan perkotaan dan perda terkait RTH di kawasan perkotaan.

Meningkatnya kinerja pemerintah daerah dalam perencanaan perkotaan dan melaksanakan tertib ruang

(4)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

c. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tersusunnya regulasi/ kebijakan pengembangan ekonomi lokal dan daerah terkait dengan Optimalisasi Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah

Jumlah regulasi/kebijakan yang disusun dan disahkan, terkait dengan optimalisasi potensi, promosi, sarana dan prasarana, kerjasama serta kelembagaan ekonomi daerah.

1 1 1 1 20,542 21,775 54,248 57,503

Berkembangnya lembaga usaha ekonomi daerah terutama di bidang permodalan dan perijinan usaha

Jumlah SOP/Institusi/Unit Pelayanan Terpadu (UPT) untuk pelaksanaan OSS (One Stop Services), termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan khusus lainnya.

1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT 1 SOP /Institusi/UPT

Mempercepatproses perijinan di daerah Prosentase jumlah daerah yang membentuk PTSP 40% 50% 60% 70%

Prosentase PTSP yang siap menerapkan SPIPISE 30% 40% 50% 60%

Pembatalan Perda bermasalah 100% 100% 100% 100%

Prosentase daerah yang mengurangi biaya untuk berusaha 40% 50% 60% 70%

Tersedianya data dan informasi yang terkait dengan potensi, sarana dan prasarana, kerjasama dan kelembagaan ekonomi daerah

Jumlah data/info yang tersedia terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana, Kerjasama dan Kelembagaan Ekonomi Daerah.

3 dokumen data/info berkaitan dengan potensi,

promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan ekda.

3 dokumen data/info berkaitan dengan potensi, promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan

ekda.

4 dokumen data/info berkaitan dengan potensi, promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan

ekda.

4 dokumen data/info berkaitan dengan potensi,

promosi, sarana & pras, kerjasama serta kelembagaan ekda.

Jumlah desiminasi/sosialisasi terkait dengan pengemmbangan ekonomi daerah dibidang Potensi, Promosi, Sarana & Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi daerah

3 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi

daerah.

3 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.

5 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.

5 des/sos terkait dengan pengembangan ekonomi

daerah.

Terfasilitasinya Daerah dalam memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah

Jumlah daerah yang terfasilitasi dalam upaya memecahkan permasalahan implementasi kebijakan yang terkait dengan Potensi, Promosi, Sarana dan Prasarana, Kerjasama serta Kelembagaan Ekonomi Daerah

17 prov/kab/ kota 21 prov/kab/ kota 23 prov/ kab/ kota 25 prov/ kab/ kota

Terlaksananya peningkatan wawasan aparatur dlm bidang pengembangan ekonomi lokal dan daerah.

Jumlah workshop / studi banding mengenai pengembangan ekonomi lokal dan daerah.

1 1 1 1

Terbentuknya forum lintas stakeholder terkait perencanaan dan penganggaran program/kegiatan pengembangan ekonom lokal dan daerah.

Jumlah forum lintas stakeholder yang aktif 1 2 2 2

Jumlah tenaga fasilitator, baik di pusat maupun daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri, dan kawasan strategis lainnya

3 3 3 3

Prosentase jumlah lembaga fasilitasi di daerah 1 1 1 1

Meningkatnya ketersediaan tenaga fasilitasi dan jangka waktu fasilitasi kepada pelaku usaha ekonomi daerah mengenai kualitas produksi, pengolahan dan pemasaran

(5)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Jangka waktu penyelenggaraan fasilitasi di daerah, termasuk di kawasan transmigrasi, agropolitan/minapolitan, kawasan sentra produksi, klaster industri dan kawasan strategi lainnya.

10 bln 10 bln 10 bln 10 bln

Meningkatnya kualitas kerja sama antar daerah dan kemitraan pemerintah swasta dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal dan daerah

Prosentase jumlah forum kerjasama antar daerah yang terbentuk. 30% 30% 40% 50%

Prosentase jumlah sektor bidang ekonomi yang dikerjasamakan oleh daerah.

40% 50% 55% 60%

Jumlah MoU PPP - 1 dokumen hasil kajian pelaksanaan

kerjasama ekonomi yang dilaksanakan oleh daerah bersama

swasta.

1 dokumen tindak lanjut berupa inventarisasi jumlah daerah yang

bermitra dengan swasta.

1 dokumen pengembangan jumlah daerah yang bermitra dengan swasta.

Jumlah daerah yang difasilitasi dalam kaitan kerjasama dengan AIPD AusAid, Care Int, Plan Int dan CHF Int.

19 Provinsi 19 Provinsi 21 Provinsi 23 Provinsi

Jumlah pedum kerjasama ekonomi daerah yang disosialisasikan dan dilaksanakan didaerah.

1 1 1 1

Jumlah instrumen kerjasama ekonomi daerah yang disosialisasikan dan dilaksanakan.

1 1 1 1

Terlaksananya koordinasi pengelolaan dan pengembangan kawasan

Persentase daerah yang menerapkan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan potensi perekonomian daerah

60% 75% 85% 100% 66,753 80,728 30,572 35,406

Jumlah pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil

2 pedoman 3 pedoman 4 pedoman 5 pedoman

Persentase wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil, yang mengimplementasikan pedoman/kebijakan terkait dengan pengembangan wilayah perbatasan dan pulau-pulau kecil

40% 60% 80% 90%

Terwujudnya optimalisasi pengembangan wilayah tertinggal, perbatasan, pesisir dan pulau kecil dan kawasan strategis dan cepat tumbuh

Prosentase Pemda yang mengimplementasikan kebijakan terkait dengan PNPM-PISEW (9 Provinsi, 34 Kabupaten)

40% 60% 80% 90%

Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi Kawasan Perbatasan Persentase terfasilitasinya wilayah perbatasan untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi. 25% 50% 75% 100% 2. PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA 10.033,4 9.883,1 9.633,9 9.644,9

a. Peningkatan Kemandirian Masyarakat Perdesaan (PNPM-MP)

Pelayanan percepatan penanggulangan kemiskinan, pengangguran di kecamatan dan desa (PNPM-Perdesaan) sesuai standar.

1. Cakupan penerapan PNPM-MP dan penguatan PNPM : 4.940 kec 4.943 kec 4.946 kec 4.949 kec 9.583,0 8.188,8 7.911,7 7.897,6

a. PNPM-MP Inti 4.911 kec 4.871 kec 4.848 kec 4.845 kec

Meningkatnya pertumbuhan dan pemerataan hasil pembangunan kawasan perbatasan dan pulau-pulau kecil d. Fasilitasi Pengembangan Wilayah Terpadu

(6)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

b. PNPM Penguatan (temasuk didalam lokasi PNPM Inti:

· PNPM-MP Perbatasan 85 kec 85 kec 85 kec 85 kec

· PNPM-MP Generasi 120 kec 120 kec 120 kec 120 kec

· PNPM-MP SPP-SPPN 91 kab 123 kab 133 kab 133 kab

2. Cakupan wilayah kegiatan rekonstruksi dan rehabilitasi pasca bencana krisis di Kab. Nias dan Nias Selatan (kecamatan)

9 Kec - -

-b. Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan

Mewujudkan pemerintahan desa yang demokratis dan efektif dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pelayanan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan melalui Bintek konsulidasi , inventarisasi serta sosialisasi RUU tentang Desa.

33 Prov, 90 Kab, 1 Produk Hukum

33 Prov, 100 Kab 33 Prov, 100 Kab 33 Prov, 100 Kab 33,9 355,9 377,9 345,9

Jumlah kantor desa yang sudah dibangun dalam rangka pemberian pelayanan kepada masyarakat

20 kantor desa 80 kantor desa 80 kantor desa 100 kantor desa

Mengembangkan manajemen pemerintahan desa yang efektif, dengan tetap mengakui dan menghormati kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai perkembangan masyarakat.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pengelolaan keuangan dan aset desa serta kelurahan melalui Bintek, inventarisasi dan pendataan keuangan dan asset desa, pengembangan desa wisata sebagai sumber PAD

18 Provinsi 64 Kabupaten 22 Provinsi 110 Kab. 26 Provinsi 130 Kab 32 Provinsi 192 Kab

Memperkuat kemampuan Perangkat Desa dan anggota Badan Perwakilan Desa, agar mampu menyelenggarakan pemerintahan desa secara demokratis dan efektif.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pengembangan desa dan kelurahan melalui Penyusunan Standarisasi Operasional Pelayanan, Orinetasi, Bimtek, Regulasi, Koordinasi dan konsultasi.

16 Provinsi 16 Kabupaten 32 Desa

20 Provinsi 40 Kabupaten 80 Desa 24 Provinsi 48 Kabupaten 96 Desa 32 Provinsi 64 Kabupaten 128 Desa

Meningkatnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi penyelenggaraan pemerintahan desa.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam peningkatan kapasitas melalui TOT, Bimtek peningkatan kapasitas aparat desa dan kelurahan

720 Orang dari 32 Prov, 22 Kab/Kota

800 Orang dari 32 Provinsi, 25 Kab/Kota

880 Orang dari 32 Provinsi, 28 Kab/Kota

1000 Orang dari 32 Provinsi, 32 Kab/Kota

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pemantapan Badan Permusyawaratan Desa melalui Bintek, Orientasi, Koordinasi, Monitoring dan evaluasi

18 Provinsi 64 Kabupaten 128 BPD

22 Provinsi 110 Kab. 220 BPD 26 Provinsi 130 Kab 260 BPD 32 Provinsi 192 Kab 384 BPD

c. Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Dan Desa Lingkup Regional

Meningkatkan kapasitas Aparat dan Masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan desa.

Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan aparatur desa/kelurahan sesuai standar

30 Angkt 30 Angkt 30 Angkt 30 Angkt 29,4 77,4 77,4 77,4

Jumlah pelatihan di bidang pemberdayaan lembaga masyarakat desa/kelurahan sesuai standar

(7)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Biaya rata-rata pelayanan urusan ketatausahaan, kepegawaian, keuangan, administrasi umum, perpustakaan, perlengkapan dan rumah tangga, termasuk pembayaran gaji pegawai

100% 100% 100% 100%

d. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan Pelatihan Masyarakat

Pelayanan pengembangan kelembagaan dan pelatihan masyarakat sesuai standar.

Jumlah fasilitasi pelatihan yang diberikan Provi, Kab/Kota dan Balai PMD bagi masyarakat perdesaan melalui standar penyusunan kurikulum dan modul, Koordinasi, sinkronisasi serta TOT.

15 Angkt 600 orang dari 32 Prov.

18 Angkt 720 orang dari 32 Prov 20 Angkt 800 orang dari 32 Prov 25 Angkt 1000 orang dari 32 Prov

30,0

236,5 238,9 236,5

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pendataan potensi desa melalui :

a) Pendataan dan Pendayagunaan Profil Desa/Kelurahan 33 prov, 400 Kab 33 prov, 415 Kab 33 prov, 425 Kab 33 prov, 468 Kab

b) Penyelenggaraan Lomba Desa/Kelurahan 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa 5 Kelurahan dan 5 Desa

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam Pendataan Program masuk desa dan peningkatan system perencanaan partisipatif melalui Sosialisasi, Bimtek, Pelatihan dan Monitoring dan evaluasi.

32 provinsi, 17 kabupaten 24 kegiatan di 32 provinsi, 24 kabupaten

28 kegiatan di 32 provinsi, 28 kabupaten

32 kegiatan di 32 provinsi, 32 kabupaten

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam penataan ruangan kawasan pedesaan melalui fasilitasi Pemda dalam penyusunan perda tentang tata ruang kawasan perdesaan, pengembangan Pusat pertumbuhan antar desa (PPTAD), bimtek, dan koordinasi.

20 kab di 15 provinsi 30 kab di 15 provinsi 40 kab di 20 provinsi 50 kab di 25 provinsi

Menata kembali peranan dan fungsi lembaga masyarakat, khususnya Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa Atau Sebutan Lain.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam penataan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan di desa melalui Bimtek, pelatihan, pendataan

32 prov 33 prov, 468 kab, 12 lkeg 33 prov, 468 kab, 12 lkeg 33 prov, 468 kab, 12 lkeg

Peningkatan kapasitas kelembagaan dan pelatihan masyarakat.

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam kapasitas kelembagaan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan

32 prov 32 prov 32 prov 32 prov

Tersusunnya RTR desa oleh Kab/Kota. Tersusunnya RTR desa oleh kab/kota 60 kab 75 kab 90 kab 120 kab

e. Fasilitasi Pemberdayaan Adat dan Sosial Budaya Masyarakat

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang di fasilitasi dalam kesejahteraan sosial melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi (termasuk penguatan kelembagaan HIV dan AIDS)

33 Prov 33 Prov, 25 Kab, 8 Keg 33 Prov, 30 Kab, 7 Keg 33 Prov, 36 Kab, 10 Keg 31,3 143,3 143,3 143,3

Jumlah Provinsi dan Kabupaten yang di fasilitasi dalam pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga (PKK) melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.

33 prov, 200 kab 33 prov, 468 kab 33 prov, 468 kab 33 prov, 468 kab

Pelayanan pengembangan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat sesuai standar.

(8)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam Pengembangan dan perlindungan tenaga kerja melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.

33 Prov, 30 Kab 33 Prov, 50 Kab 33 Prov, 50 Kab 33 Prov, 50 Kab

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pembinaan budaya nusantara melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.

17 Kab 35 Kab 40 Kab 50 Kab

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemberdayaan perempuan melalui penyusunan regulasi, pedoman, standarisasi, bintek, orientasi dan sosialisasi.

20 Kab. di 15 Provinsi 30 Kab di 15 Provinsi 40 Kab di 20 Provinsi 50 Kab di 25 Provinsi

f. Pengembangan Usaha Ekonomi Masyarakat Terwujudnya usaha masyarakat di perdesaan yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pengembangan usaha ekonomi masyarakat tertinggal melalui PNPM PISEW

33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov 91,5 360,0 386,0 413,5

Terwujudnya usaha ekonomi masyarakat di perdesaan yang maju, mandiri dan berorientasi pada pemenuhan permintaan pasar, dalam rangka meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha ekonom keluarga melalui TOT dan pelatihan kewirausahaan, dan pengembangan usaha ekonomi keluarga masyarakat pesisir serta penguatan kelembagaan BUMKEL.

12 Kab 35 Kab 40 Kab 50 Kab

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha ekonom masyarakat tertinggal melalui pelatihan, pemetaan/identifikasi, koordinasi, sosialisasi, penyusunan proksi kemiskinan serta pengemb. Usaha ekonomi bagi kelompok masyarakat di desa tertinggal;

33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov

Jumlah Prov, Kab/Kota yang di fasilitasi dalam usaha perkreditan dan simpan pinjam melalui Monitoring, Evaluasi, Pendataan, Pola Pendampingan, Pembinaan dan Pengawasan.

33 Prov 33 Prov 33 Prov 33 Prov

Jumlah Unit Lembaga Keuangan Mikro Perdesaan/UED-SP yang mandiri

35 Unit LKMD/ UED-SP 100 Unit LKMD/ UED-SP 150 Unit LKMD/ UED-SP 200 Unit LKMD/ UED-SP Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pengembangan

dan pengelolaan pasar desa/ pasar lokal dan pengembangan informasi pasar melalui Bintek Pengelolaan Pasar Desa bagi aparat pemerintah Desa, Pengelola Pasar dan BPD.

33 Prop, 10 Kab, 35 Desa 33 Prop, 10 Kab, 100 Desa 33 Prop, 10 Kab, 150 Desa 33 Prop, 10 Kab, 160 Desa

Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa.

Jumlah ketersediaan sarana dan prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa

(9)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat sesuai standar.

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam usaha pertanian dan pangan di perdesaan melalui Bintek CPPD Provinsi dan Kabupaten/Kota, koordinasi, pengembangan serta pemberian stimulan kepada kelompok masyarakat pengelola Cadangan Pangan Pemerintah Desa (CPPD).

33 Prov, 20 Kab 33 Prov, 25 Kab, 8 Keg 33 Prov, 30 Kab, 7 Keg 33 Prov, 36 Kab, 10 Keg

g. Fasilitasi Pengelolaan Sumber Daya Alam Dan Teknologi Tepat Guna

Pelayanan pengelolaan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai standar.

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pelaksanaan pengelolaan konservasi dan rehabilitasi lingkungan perdesaan melalui pelatihan, rakor, supervisi, dan evaluasi dengan kegiatan:

159,8

405,7 370,7 390,7

(a) pemanfaatan lahan kritis sebagai pilot project DME 14 desa di 13 provinsi 17 desa di 16 provinsi 17 desa di 16 provinsi 20 desa di 20 provinsi

(b) Pengelolaan Desa Hutan 4 desa, 4 provinsi 4 desa, 4 provinsi 5 desa, 4 provinsi 5 desa, 5 provinsi

(c) Pengelolaan Hutan Mangrove 1 desa, 1 provinsi 1 desa, 1 provinsi 2 desa, 2 propinsi 2 desa, 2 provinsi

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pembangunan sarana dan prasarana perdesaan melalui :

33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 7 Keg 33 Prov, 10 Keg

a) Jumlah orientasi, pelatihan, koordinasi, bintek AMPL yang akan dilaksanakan

33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 32 Kab 33 Prov, 7 Keg 33 Prov, 10 Keg

b) Jumlah Cakupan lokasi Garapan PAMSIMAS 15 prov, 110 Kab/Kota 15 prov, 110 Kab/Kota -

-Jumlah hasil kajian dan pemetaan kebutuhan teknologi perdesaan yang diterapkan termasuk di wilayah perbatasan.

32 provinsi, 50 kab. Tertinggal

32 provinsi, 50 kab. Tertinggal 32 provinsi, 50 kab. Tertinggal 32 provinsi, 50 kab. Tertinggal

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemasyarakatan dan kerjasama teknologi tepat guna melalui Pelatihan, Bintek Posyantekdes, pelaksanaan Gelar TTG, Koordinasi, dan Monev

33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8

UMK

33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK

33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK

33 Provinsi, 35 Kab/Kota, 4 Pokmas, 20 Posyantekdes, 8 UMK

Jumlah Prov dan Kab/Kota yang akan di fasilitasi dalam pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan lahan dan pesisir perdesaaan melalui identifikasi, pelatihan, bintek, rakor, dan Monev

32 Prov 32 Prov 32 Prov 32 Prov

Jumlah Cakupan PNPM-LMP. 78 kec di 27 kab di 6 prov 78 kec di 27 kab di 6 prov -

-Meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana perdesaan terutama sarana prasarana pemasaran hasil produksi masyarakat desa.

(10)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

3. PROGRAM PENGELOLAAN DESENTRALISASI DAN OTONOMI DAERAH

265,8

84,8 97,4 114,6

a. Penataan Urusan Pemerintahan Daerah dan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Terselenggaranya penguatan dan pemantapan urusan pemerintahan daerah pada aspek pelaksanaan dan pengembangan urusan pemerintahan daerah, serta evaluasi dan pelaporan pelaksanaan urusan pemerintahan.

Jumlah Peraturan Pemerintah tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, sebagai turunan dari revisi UU No. 32 Tahun 2004.

1 Peraturan Pemerintah 11,5 13,2 13,7 14,5

Jumlah Sosialisasi penyempurnaan pembagian urusan pemerintahan antar tingkat pemerintahan kepada K/L dan Pemerintah Daerah.

1 Paket

Persentase pelaksanaan urusan yang telah menjadi kewenangan pemerintahan daerah

70% 75% 90% 100%

Persentase daerah yang sudah menyelesaikan perda mengenai kewenangan/urusan (wajib dan pilihan) pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota.

70% 100% -

-Persentase Perda kewenangan/urusan pada pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota yang telah dievaluasi.

70% 100% -

-Jumlah bidang urusan yang telah disusun Norma Standar Prosedur Kriteria (NSPK) oleh K/L dan fasilitasi implementasi

18 bidang urusan 31 bidang urusan Mantapnya pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan

pemerintahan daerah

Mantapnya pelaksanaan urusan yang menjadi kewenangan pemerintahan

daerah

Terwujudnya harmonisasi peraturan perundang-undangan terkait dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah, baik di Pusat maupun antara Pusat dan Daerah dalam rangka reformasi regulasi secara bertahap.

Persentase harmonisasi peraturan perundang-undangan sektoral dengan peraturan perundang-undangan desentralisasi dan otonomi daerah di pusat

30% 40% 50% 60%

Terevaluasinya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah

Persentase daerah yang dievaluasi kinerja penyelenggaranan pemerintahan

100% 100% 100% 100% 11,5 12,5 13,0 13,5

Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagai tindaklanjut dari pengawasan dan evaluasi kinerja pemerintahan daerah

Persentase daerah yang meningkat kinerja pemerintahan daerahnya dalam penyelenggaraan desentralisasi dan otonomi daerah

70% 80% 85% 90%

c Penetapan Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik yang selaras antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah

Tersusunnya SPM Bidang lainnya yang belum diterbitkan sampai dengan akhir tahun 2009

Jumlah SPM yang ditetapkan 17 SPM 2,5

Jumlah Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah diterapkan oleh Daerah

10 SPM 17 SPM 5,0 5,5 2,5 2,5

Jumlah bidang SPM yang dimonitor penerapannya 17 bidang SPM

Jumlah bidang SPM yang dievaluasi penerapannya 17 bidang SPM

d Penerapan Indikator Utama Pelayanan Publik di Daerah

Meningkatnya Implementasi Urusan Pemerintahan Daerah dan Standar Pelayanan Minimal (SPM) di Daerah. b Pengembangan Kapasitas dan Evaluasi

(11)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

e. Penataan Daerah Otonom dan Otonomi Khusus

Terevaluasinya perkembangan Daerah Otonom Baru Persentase daerah otonom baru (< 3 th) yang dievaluasi 100% 100% 6,5 7,0 2,0 2,0

f. Penghentian/pembatasan pemekaran wilayah Persentase evaluasi setiap usulan pemekaran, penggabungan, dan

penghapusan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007

100% 100% 100% 100% 4,0 4,0 4,0 4,0

Jumlah daerah otonom baru yang terbentuk berdasarkan usulan Pemerintah

0 (nol) 0 (nol) 0 (nol) 0 (nol)

g. Pembinaan administrasi pejabat negara di daerah dan DPRD

Kapasitas kepala daerah dan pimpinan DPRD yang memadai dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

Kepala daerah di 113 kabupaten/kota. Kepala daerah di 56 kabupaten/kota. Kepala daerah di 86 kabupaten/kota. Kepala daerah di 70 kabupaten/kota. 3,7 4,0 4,0 4,0 Pimpinan DPRD di 326 Kab/Kota Jumlah laporan evaluasi terhadap peningkatan kapasitas kepala daerah dan DPRD

1 paket

Jumlah perwakilan dari masing-masing komisi DPRD yang mengikuti diklat Regulatory Impact Assesment (RIA) atau harmonisasi peraturan perundangan.

Komisi DPRD di 165 Kab/Kota

Komisi DPRD di 161 Kab/Kota

Jumlah laporan evaluasi kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD

1 paket

h Penyusunan Peraturan Perundangan Pemerintahan Daerah

Terselenggaranya dukungan pelayanan teknis dan administrasi berkualitas di lingkungan Direktorat Jenderal Otonomi Daerah

Persentase penyelesaian penyusunan peraturan pelaksanaan UU hasil revisi UU No. 32 Tahun 2004

45% 100% 3,5 1,5 1,5 1,5

Jumlah sosialisasi peraturan bidang otonomi daerah 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket

4. PROGRAM

PENGUATAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN UMUM

252,6

307,0 369,6 439,5

a. Pengembangan Kawasan dan Otorita Meningkatnya pengembangan kawasan dan otorita di daerah Persentase fasilitasi kawasan otorita, kawasan industri dan perdagangan bebas, dan kawasan kepentingan umum yang dikelola dan dikembangkan

70% 80% 85% 90% 14,0 20,8 28,0 35,6

Meningkatnya sarpras Pemerintahan Pasca Bencana/pengurangan resiko bencana

Jumlah daerah yang mendapat sarpras dalam rangka pencegahan dan penanggulangan bencana

13 14 18 20 34,1 41,0 49,2 59,0

Meningkatnya kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan bencana daerah dan bahaya kebakaran

Persentase fasilitasi peningkatan kapasitas aparat dalam upaya penanggulangan bencana dan bahaya kebakaran

75% 75% 75% 75%

c. Penyelenggaraan Hubungan Pusat dan Daerah serta Kerjasama Daerah

Meningkatnya daerah yang menerima manfaat dari kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik

Persentase peningkatan jumlah daerah yang melaksanakan kerjasama daerah dalam bidang ekonomi, prasarana dan pelayanan publik.

15% 15% 20% 20% 22,8 27,4 32,8 39,4

Jumlah kepala daerah dan pimpinan DPRD yang mengikuti kegiatan orientasi bagi peningkatan kemampuan dalam menjalankan fungsi-fungsi kepemimpinan daerah, legislasi, penganggaran, dan pengawasan, serta inovasi pemerintahan dan pembangunan.

Terlaksananya seluruh mekanisme pengusulan pemekaran dan penggabungan daerah sesuai dengan PP No 78 tahun 2007, dalam rangka penghentian/pembatasan pemekaran wilayah/pembentukan daerah otonom baru.

Meningkatnya kualitas Perda yang berasal dari usul inisiatif DPRD

b. Pengembangan Manajemen Pencegahan dan Penanggulangan Bencana

(12)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Jumlah sistem database dan sistem monev kerja sama daerah yang disusun

1 laporan

Jumlah pemetaan pelaksanaan Kerjasama Daerah baik yang sukses maupun yang gagal

1 paket

Jumlah pemutakhiran pemetaan pelaksanaan kerja sama daerah baik yang sukses maupun yang gagal

1 paket 1 paket

Meningkatnya kerjasama antar daerah Persentase jumlah kegiatan fasilisasi kerjasama antar daerah yang diusulkan

75% 75% 75% 75%

Terlaksananya administrasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan.

Persentase kabupaten/kota yang telah melaksanakan pelayanan administrasi terpadu kecamatan

20% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan

30% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan

40% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan

50% daerah kabupaten/kota telah memiliki dan menerapkan regulasi pelayanan terpadu di tingkat kecamatan

d. Pengembangan dan Penataan Wilayah Administrasi dan Perbatasan

Jumlah rumusan kebijakan dan produk hukum penataan wilayah administrasi dan penegasan batas daerah, pengembangan wilayah perbatasan, toponimi, dan pertanahan.

4 4 4 4 145,2 176,2 213,0 253,1

Jumlah segmen penataan dan penegasan batas wilayah administrasi perbatasan antar daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Perundangan

15 segmen 15 segmen 15 segmen 15 segmen

Persentase pemetaan rupabumi (toponimi) 35% 55% 75% 100%

Meningkatnya kemampuan pengelolaan Pos Lintas Batas (PLB) internasional dan tradisional secara terpadu yang telah disepakati antar negara

Jumlah Pos lintas Batas tradisional dan internasional dengan kualitas manajemen pengelolaan serta fasilitas pendukung yang memadai

3 3 3 3

Terfasilitasinya penguatan kelembagaan wilayah perbatasan antar negara

Prosentase penguatan kelembagaan di pusat dan daerah dalam rangka penanganan perbatasan antar negara.

50% 75% 85% 100%

Meningkatnya sarpras perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar dalam rangka pelayanan umum pemerintahan

Prosentase jumlah kab/kota di wilayah perbatasan antar negara dan pulau-pulau terluar yang mendapat sarpras perbatasan antar negara

50% 75% 85% 100%

Meningkatnya kerjasama perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG)

Jumlah provinsi yang termasuk ke dalam perbatasan antar negara (SOSEKMALINDO, JBC RI-RDTL, JBC RI-PNG

6 6 6 6

5. PROGRAM DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA KEMENTERIAN DALAM NEGERI

217,1

188,3 210,1 234,4

a. Penataan Produk Hukum dan Pelayanan Bantuan Hukum Departemen

Percepatan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan di tingkat Pusat dan daerah hingga tercapai keselarasan arah dalam implementasi pembangunan.

Jumlah perda yang dikaji 9.000 perda 3.000 perda 2.500 perda 2.500 perda 3,5 2,5 2,0 2,0 Terfasilitasinya pengembangan dan penataan wilayah

administrasi, penegasan batas daerah, perbatasan antar negara, toponimi, dan pertanahan

(13)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

b. Jumlah PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 yang disahkan 1 PP 1,5 1,5 1,5 1,5

Persentase daerah yang melaksanakan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007

60% 40%

Jumlah laporan monitoring pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007

1 laporan 1 laporan

Jumlah laporan evaluasi pelaksanaan PP pengganti PP No. 41 Tahun 2007 1 laporan 6. PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH 61,1 67,2 73,9 81,3

a. Pembinaan dan Fasilitasi Dana Perimbangan Peningkatan efektifitas pemanfaatan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan

Persentase Provinsi, kabupaten/kota yang telah memanfaatkan DAK sesuai Petunjuk Pelaksanaan

75% 80% 85% 90% 2,7 2,9 3,2 3,5

Optimalisasi penyerapan DAK oleh daerah Persentase daerah yang telah Optimal (100%) menyerap DAK 75% 80% 85% 90%

Jumlah Permendagri 3 3 3 3

Jumlah Surat Edaran Mendagri 1 SE 1 SE 1 SE 1 SE

b. Pembinaan Administrasi Anggaran Daerah Persentase kabupaten/kota yang proporsi belanja langsungnya lebih

besar dari belanja tidak langsung

40% 50% 55% 60% 6,7 7,4 8,3 9,4

Persentase rata-rata belanja modal terhadap total belanja daerah (Propinsi)

27% 28% 29% 30%

Penetapan APBD secara tepat waktu Persentase jumlah APBD yang disahkan secara tepat waktu. 70% 80% 85% 90%

Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Kab/Kota

7,30% 7,50% 7,80% 11,80% 5,5 6,2 6,8 7,7

Persentase rata-rata perolehan pajak dan retribusi daerah terhadap APBD Provinsi

45% 45,50% 46% 48%

Meningkatnya Optimalisasi investasi daerah dan pengelolaan barang milik daerah

Persentase rata-rata hasil penerimaan Investasi dan barang milik daerah terhadap PAD

4% 5% 6% 7%

Meningkatnya kemampuan administrasi pendapatan dan investasi daerah

Persentase kabupaten daerah tertinggal yang memperoleh fasilitasi peningkatan kemampuan administrasi pendapatan dan investasi daerah

20% 30% 40% 50%

Provinsi dan kabupaten/ kota memiliki Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) berstatus Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

Persentase daerah provinsi, Kab/Kota ber-LKPD dengan status WTP. 15% 50% 75% 100% 3,8 4,2 4,6 5,0

Penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD secara tepat waktu

Persentase penetapan dan penyampaian Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang disahkan secara tepat waktu.

60% 70% 80% 90%

d. Pembinaan dan Fasilitasi Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah

c. Pembinaan Administrasi Pendapatan dan Investasi Daerah

Meningkatnya pendapatan daerah yang bersumber dari pajak daerah dan retribusi daerah

Penataan Kelembagaan, Ketatalaksanaan, Analisis Jabatan, dan Pelaporan Kinerja

Tersusunnya peraturan pemerintah pengganti PP No 41 tahun 2007 dan peraturan-peraturan pelaksanaannya agar organisasi perangkat daerah dapat efektif dan efisien dalam melaksanakan seluruh SPM yang telah ditetapkan serta mengharmoniskan dengan amanat perundang-undangan sektor dalam pembentukan organisasi sektor di daerah.

Peningkatan kualitas belanja daerah dalam APBD Tersusunnya kebijakan/regulasi di bidang fasilitasi dana perimbangan yang dapat diimplementasikan di daerah

(14)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

7. PROGRAM PENDIDIKAN DAN LATIHAN

157,2

124,4 130,5 163,6

a. Pendidikan dan Pelatihan Bidang Pemerintahan dan Politik

Terintegrasinya seluruh diklat bagi PNS Daerah untuk menunjang penyelenggaraan pemerintahan, politik dan penerapan SPM di daerah

Jumlah sosialisasi Grand Strategy penyelenggaraan diklat 1 paket - - - 14,8 6,6 6,6 19,3

Jumlah daerah pelaksana Grand Strategy penyelenggaraan diklat di 33 provinsi di 33 provinsi di 33 provinsi di 33 provinsi

Jumlah camat peserta diklat teknis pemerintahan 90

Jumlah provinsi/angkatan diklat penguatan pemerintahan dan politik bagi anggota DPRD, pejabat pemerintahan Provinsi dan Kabupaten dan Kota, Kecamatan, Kelurahan dan Desa untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan, politik dan SPM

2 2 2 2

Orientasi Kepemimpinan Dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bagi Bupati/Wakil Bupati Dan Walikota/Wakil Walikota

6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang 6 angk @ 50 orang

Jumlah angkatan diklat calon camat 1 1 1

8. PROGRAM PENATAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

1.110,4

3.875,7 1.557,7 116,0

Jumlah kabupaten/kota yang memberikan Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada setiap penduduk.

497 497 497 497 1.000,0 3.760,1 1.441,9

Jumlah penduduk yang menerima e-KTP berbasis NIK dengan perekaman sidik jari

24,75 juta jiwa di 75 kab/kota

100,51 juta jiwa di 300 kab/kota 32,54 juta jiwa di 122 kab/kota

b. Pengelolaan Informasi Manajemen Kependudukan

Terlaksananya penataan sistem koneksi SIAK yang berbasis NIK dengan sistem informasi Kementerian/Lembaga melalui pembangunan dan pengembangan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional

Jumlah koneksitas Kementerian/ Lembaga yang telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan data warehouse NIK Nasional.

5 K/L 6 K/L 2 K/L 24,0 28,8 34,5 41,5

Jumlah smart card atau dokumen lainnya yang diterbitkan oleh Kementerian/ Lembaga yang telah mengembangkan data warehouse berbasis data kependudukan dengan NIK Nasional untuk peningkatan pelayanan publik

4 5 8 6

c. Penataan Kebijakan Perkembangan Kependudukan

Terwujudnya Sistem Administrasi Kependudukan yang baik sebagai upaya reformasi pelayanan registrasi penduduk dan pencatatan sipil.

Jumlah daerah yang telah menetapkan perda sebagai amanat UU No. 23 tahun 2006 dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan

304 Kab/Kota 497 Kab/kota 4,0 3,4 2,7 1,9

Jumlah peraturan pelaksana UU No. 23 Tahun 2006 dan peraturan tentang penyelenggaraan registrasi penduduk dan catatan sipil

5 Permendagri 4 Permendagri 3 Permendagri 2 Permendagri

a. Pengembangan Sistem Adminstrasi Kependudukan (SAK) Terpadu 1)

Terlaksananya tertib administrasi kependudukan dengan tersedianya data dan informasi penduduk yang akurat dan terpadu.

(15)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

Indeks Kinerja Lembaga Demokrasi 66 68 - 70 139,0 134,6 143,7 142,7

Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil - - 3

-Indeks Kebebasan Sipil 78 79 - 80

Indeks Hak-Hak Politik 66 68 - 70

Prosentase kebijakan/peraturan perundangan yang dilaksanakan oleh pemda dan para pemangku kepentingan

70% 75% 80% 80%

Prosentase forum dialog publik yang efektif 70% 75% 80% 80%

a. Fasilitasi Organisasi Politik dan Kemasyaratan

Terlaksananya penyusunan kebijakan, fasilitasi dan dukungan bagi peningkatan peran organisasi politik dan kemasyarakatan

1. Prosentase kemajuan rancangan revisi terbatas UU Parpol 100% 50,4 51,1 55,0 54,1

2. Jumlah parpol yang mendapatkan fasilitasi peningkatan kapasitas 9 parpol 9 parpol 9 parpol 9 parpol

3. Jumlah dokumen Indeks Kesehatan Masyarakat Sipil - - 1 Dokumen

-4. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang mendapatkan peningkatan kapasitas

500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL 500 Ormas, LSM dan LNL

5. Prosentase kemajuan rancangan revisi UU No. 8 tahun 1985 tentang Ormas

80% 100%

6. Prosentase kemajuan penyusunan rumusan kebijakan, perbaikan mekanisme dan prosedur penyelenggaraan kebijakan publik yang melibatkan masyarakat

75% 85% 90% 100%

7. Prosentase kemajuan pengembangan Democracy Trust Fund 25% 50% 75% 85%

8. Jumlah laporan fasilitasi pertemuan, forum dan uji publik untuk masukan penyusunan naskah akademis dan draft RPP Insentif Perpajakan.

1 laporan masukan hasil pertemuan/forum

1 laporan masukan hasil uji publik 1 laporan sosialisasi

-9. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan sosialisasi dan fasilitasi peningkatan peran FKUB

70% 75% 80% 85%

10. Jumlah dokumen evaluasi UU No 9 Tahun 1961 mengenai Pengumpulan Uang atau Barang

1 1 -

-11. Jumlah publikasi best practices dan inovasi praktek demokrasi 50 50 50 50

9. PROGRAM PEMBINAAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Meningkatnya komitmen dan dukungan pemangku kepentingan terhadap berjalannya proses demokratisasi dan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa

(16)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

12. Prosentase kumulatif wilayah Indonesia yang mendapatkan fasilitasi peningkatan peran forum publik

50% 55% 60% 65%

13. Tahapan perumusan kebijakan yang mendorong peran dan keberlanjutan organisasi politik dan kemasyarakatan dan mendorong kerja sama organisasi kemasyarakatan dengan pemda

Finalisasi PP tentang Partai Lokal di Aceh

50% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil

60% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil

65% pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil

70 % pemda bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil

· Rancangan PP tentang Bantuan Keuangan Parpol

· Finalisasi PP tentang Bantuan Keuangan Parpol

· Rancangan Permendagri tentang Pedoman Pelaksanaan Bantuan Keuangan Parpol

· Finalisasi Permendagri tentang Pedoman pelaksanaan Bantuan Keuangan Parpol

14. Tingkat kepuasan pelayanan organisasi kemasyarakatan, termasuk data basenya.

60% 65% 70% 75%

15. Tingkat kepuasan layanan admi-nistrasi penelitian dan orang asing 70% 75% 80% 85%

16. Jumlah Parpol yang mendapatkan bantuan keuangan 9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI

9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI

9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI

9 Parpol yang mendapat kursi di DPR RI

17. Jumlah laporan pelaksanaan verifikasi, fasilitasi audit, penguatan kelembagaan dan evaluasi keuangan Parpol

1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%

1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%

1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%

1 Laporan verifikasi, 1 laporan fasilitasi audit, 1 laporan penguatan kelembagaan, dan 1 laporan evaluasi bantuan keuangan Parpol%

b. Fasilitasi Penanganan Konflik Terlaksananya penyusunan kebijakan dan fasilitasi penanganan konflik

1. Prosentase kemajuan penetapan UU Penanganan Konflik 50% 85% 90% 100% 18,3 18,3 18,7 19,0

2. Prosentase kumulatif provinsi/ kabupaten/kota yang mendapatkan fasilitasi pembentukan dan fasilitasi pelembagaan penguatan forum dialog penyelesaian konflik

60% 65% 70% 75%

3. Jumlah angkatan aparatur pemda yang mendapatkan pendidikan dan pelatihan manajemen konflik dan negosiasi

(17)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

4. Jumlah wilayah yang mendapatkan fasilitasi penanganan konflik berkaitan dengan aspek pemerintahan dan keamanan

· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat)

· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)

· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)

· 7 wilayah pasca konflik (NAD, Kalteng, Sulteng, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan NTT)

· 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 16 wilayah rawan konflik · 10 wilayah potensi konflik· 10 wilayah potensi konflik · 10 wilayah potensi konflik · 10 wilayah potensi

konflik

5. Jumlah dokumen laporan situasi daerah 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin 1 laporan puskomin

6. Jumlah paket kerjasama dengan organisasi masyarakat sipil dalam penanganan konflik

100 paket kerjasama di 33 provinsi

100 paket kerjasama di 33 provinsi 100 paket kerjasama di 33 provinsi 100 paket kerjasama di 33 provinsi

c. Pengembangan Nilai-Nilai Kebangsaan Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan nilai-nilai kebangsaan

1. Prosentase jumlah penyelesaian rumusan kebijakan pengembangan nilai kebangsaan Indonesia yang tepat waktu

75% 80% 85% 87% 8,9 9,1 11,7 11,7

2. Jumlah modul pengembangan nilai kebangsaan · 1 Modul Wawasan Kebangsaan

· 1 Modul Wawasan Kebangsaan · 1 Modul Wawasan Kebangsaan · 1 Modul Bingkai Kebangsaan

· 1 Modul Pembauran Kebangsaan

· 1 Modul Pancasila sebagai Dasar Negara dan Ideologi Bangsa

· 1 Modul Ketahanan Bangsa

· 1 Modul Bela Negara · 1 Modul Bela Negara · 1 Modul Bela Negara

· 1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Pranata Sosial

· 1 Modul Pengembangan Nilai-Nilai Budaya

3. Jumlah forum sosialisasi pengembangan nilai kebangsaan untuk pemuda, perempuan, aparatur pemerintah

15 20 25 25

4. Jumlah peserta TOT/peningkatan kapasitas kader pembauran 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang)

7 provinsi (tiap provinsi 7 orang) 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang) 7 provinsi (tiap provinsi 7 orang)

(18)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

d. Pembinaan dan Pengembangan Budaya Politik

Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi pengembangan budaya politik yang berdasarkan pada 4 pilar negara (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI)

1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan pembinaan dan pengembangan budaya politik yang akuntabel dan tepat waktu

75% 80% 85% 90% 20,5 21,0 21,2 21,8

2. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan pendidikan perdamaian yang akuntabel dan tepat waktu

75% 77,50% 80% 82,50%

3. Jumlah paket kerja sama pembinaan dan pengembangan budaya politik di wilayah miskin, terisolasi, perbatasan dan kaum marjinal

134 134 134 134

4. Jumlah paket kerja sama sosialisasi perundang-undangan dan cinta tanah air

134 paket kerjasama di 33 provinsi

134 paket kerjasama di 33 provinsi 134 paket kerjasama di 33 provinsi 134 paket kerjasama di 33 provinsi

5. Jumlah provinsi yang mendapatkan fasilitasi pengembangan kelompok kerja demokrasi dan pendampingan pusat pendidikan kewarganegaraan

33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi

6. Jumlah akumulasi provinsi yang membangun dan memperkuat pusat pendidikan kewarganegaraan/politik rakyat

10 provinsi 15 provinsi 20 provinsi 25 provinsi

7. Jumlah materi/modul pendidikan politik bagi calon pemilih pemula 3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula

3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula

3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula

3 Modul tentang Pendidikan Politik bagi calon pemilih Pemula

e. Lembaga Perwakilan dan Partisipasi Politik Terlaksananya penyusunan kebijakan, dukungan dan fasilitasi lembaga perwakilan dan partisipasi politik

1. Prosentase penyusunan rumusan kebijakan fasilitasi lembaga perwakilan dan pengembangan partisipasi politik yang akuntabel dan tepat waktu

75% 85% 87,50% 90% 16,1 13,8 14,1 13,1

2. Prosentase penyusunan mekanisme partisipasi politik rakyat dalam keterlibatan penyusunan kebijakan publik dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan tepat waktu

75% 85% 87,50% 90%

3. Prosentase pelaksanaan fasilitasi hubungan kerja antar pemerintah dengan lembaga perwakilan

75% 85% 87,50% 90%

4. Jumlah forum komunikasi politik 3 3 3 3

5. Prosentase laporan pemantauan dan pelaporan perkembangan politik yang tepat waktu

80% 85% 90% 95%

6. Jumlah dokumen evaluasi sistem dan pelaksanaan pemilihan umum 1 1 1 1

7. Prosentase kemajuan penetapan rancangan revisi UU No. 22 Tahun 2007 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

(19)

-2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

9. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD

100% - -

-10. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 10 Tahun 2008 tentang Pemilu Anggota DPR, DPD dan DPRD

100% - -

-11. Prosentase kemajuan penyusunan rancangan revisi terbatas UU No. 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden

100% - -

-12. Jumlah paket kerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dalam peningkatan partisipasi politik perempuan

100 100 100 100

Tersedianya sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan Tupoksi Sekretariat Jenderal dan Kementerian Dalam Negeri untuk kategori fasilitas tertentu.

519,5

283,0 418,6 189,4

Persentase pembangunan sarana dan prasarana kampus IPDN Daerah. 50% (4 daerah) 100% (4 daerah) 100% (2 daerah) 100% (1 daerah)

11. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Meningkatnya pemanfaatan hasil penelitian sebagai bahan rekomendasi perumusan kebijakan.

Persentase hasil penelitian dan pengembangan yang ditindaklanjuti. 50% 55% 60% 65% 35,1 30,5 30,7 30,9

10. PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Terpenuhinya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan dan terlaksananya pengelolaan sarana dan prasarana kementerian.

(20)

2012

2013

2014

2012

2013

2014

RENCANA 2011

Prakiraan Maju

RENCANA

2011

Prakiraan Maju

NO

KEGIATAN PRIORITAS

SASARAN

INDIKATOR

12. PENGAWASAN DAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS APARATUR KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Meningkatnya kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi aparatur dalam penyelenggaraan pemerintahan dan meningkatnya transparansi dan akuntabilitas keuangan.

Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi di unit kerja lingkup Kemendagri

80% 80% 90% 90% 43,8 33,5 36,8 39,6

Persentase tingkat ketaatan aparatur terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan di provinsi

80% 80% 90% 90%

Persentase tingkat penyelesaian kasus-kasus dan pengaduan khusus ata Petunjuk Menteri di unit kerja lingkup Kemendagri dan Provinsi serta Kabupaten/Kota tertentu.

80% 80% 80% 80%

Peningkatan jumlah lulusan pendidikan kader dengan predikat “Dengan Pujian” dan atau “cum laude”.

4% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 5% dari jumlah praja 228,6 225,3 225,6 225,8

Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4) Naik 2,5% (0,1 dari skala 4)

Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2 Nilai rata-rata > 2

13.254,4 15.449,4 13.164,4 11.685,7

TOTAL ALOKASI

13. PENDIDIKAN KEPAMONGPRAJAAN Tersedianya kader aparatur Pemerintahan Dalam Negeri yang professional dan berkualitas pada derajat program vokasi, akademik dan profesi.

Peningkatan rata-rata nilai pendidikan (pengajaran, pelatihan, dan pengasuhan)

Keterangan: 1) Untuk tahun 2011 dalam program ini terdapat alokasi Rp. 1,0 Triliun untuk kegiatan SAK Terpadu, namun pembahasannya masih menunggu selesainya Grand Desain (diberi tanda bintang). Dana sebesar Rp. 1,0 Triliun tersebut masih lebih rendah

dibandingkan dengan exercise kebutuhan tahun 2011 sebesar Rp. 2,6 Triliun, sehingga ada kekurangan sebesar Rp. 1,6 triliun. Kondisi ini disebabkan karena pagu baseline 2011 sebesar Rp. 13,187 triliun dalam RPJMN belum termasuk alokasi untuk kegiatan SAK

Terpadu tersebut, karena statusnya masih dibintang (dicantumkan hanya prakiraan pagu total 5 tahun) demikian pula dengan pagu baseline tahun 2012-2014 untuk kegiatan yang sama.

Referensi

Dokumen terkait

Program substitusi dari kerosene (minyak tanah) ke LPG tersebut didasari dengan fakta bahwa trend konsumsi energi rumah tangga dunia terutama di Asia didominasi oleh penggunaan

Nilai waktu transfer, delay dan Throughput dalam keadaan dua komputer tidak bergerak dengan jarak ± 2 meter serta diberi penghalang, didapatkan data sebagai berikut.. Tabel 4.2

Perancangan kampanye ini ditunjukan kepada masyarakat kota Bandung, khususnya untuk remaja akhir (19-22 tahun), sebagai target primer yang dimana remaja memiliki

Mengenai kadar pungutan yang ditetapkan Yusuf Qardhawi tentang zakat investasi yaitu antara yang 5% atau 10% untuk benda yang tidak bergerak atau 2,5% untuk benda

Meskipun masalah ini dengan argumen ketiga Popper, Popper mungkin mengatakan bahwa jika kita menilai masyarakat yang mentolerir pandangan yang berselisih dan cara hidup yang

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul Identitas

Faktor-faktor SDM yang memberikan kontribusi terhadap indikator kinerja keselamatan dalam hal kesiapsiagaan dan kedaruratan adalah jumlah total anggota OTD kunci serta total

Model yang digunakan untuk memodelkan data tipe ini seperti model regresi (cross-section) • Time Series (Runtun waktu) data yakni jenis data yang dikumpulkan menurut urutan waktu