• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN KOMODITAS ASPARAGUS (Asparagus officionalis) DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN KOMODITAS ASPARAGUS (Asparagus officionalis) DI DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN BADUNG"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN

KOMODITAS ASPARAGUS (Asparagus officionalis) DI

DESA PELAGA KECAMATAN PETANG KABUPATEN

BADUNG

SKRIPSI

Oleh:

Ni Wayan Nita Rahayu

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(2)

ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN

KOMODITAS ASPARAGUS (Asparagus officionalis) DI

DESA PELAGA KECAMATAN PETANG

KABUPATEN BADUNG.

SKRIPSI

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian

Pada Fakultas Pertanian Universitas Udayana

Oleh:

Ni Wayan Nita Rahayu NIM. 1105315039

KONSENTRASI PENGEMBANGAN BISNIS

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR

2015

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana diatur dalam aturan yang berlaku apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya saya sendiri atau mengandung tindakan

plagiarism.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan seperlunya.

Denpasar, Agustus 2015 Yang menyatakan,

Materai Rp 6000,- Ni Wayan Nita Rahayu

(4)

ABSTRACT

Ni Wayan Nita Rahayu, Registration Number 1105315039. Financial Aspects of the Development of Asparagus (Asparagus officionalis) in PelagaVillage PetangSub-District, Badung Regency. Supervised by: Dr. Ir. I Made Sudarma,MS and I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP. MSi.

PelagaSub-District Badung Regency is the only asparagus farm development in Bali. This asparagus development program was initiated by the Ministry of Cooperatives and SMEs through OVOP (One Village One Product). Badung Regency Government in cooperation with the Government of Taiwan International Cooperation Development Fund (ICDF) assist in providing product facilities in the form of seeds. This study used 35 respondent farmers and focused on the financial feasibility of the development of farming asparagus in PelagaVillage based on agro-climatic conditions and constraints faced by farmers in its development. The results showed that from the financial aspects, the farming was feasible to be developed because the Net B / C ratio of Rp 2,21 Net Present Value had positive value of Rp 268.482.779, Internal Rate of Return of 35,87% and the payback period was 3,7 years. The agro-climatic conditions seen in terms of climate, rainfall, air temperature and topography; PelagaViilagePetangSub-District issuitable with the requirements of asparagus plants growth so that the farms can be developed. The constraints faced by farmers in the development of the technical aspects the technical aspects of the asparagus farm that is the problem of pests and diseases that attack in the rainy season, lack of training for farmers asparagus seedling production, from the economic aspect, namely lack of funds for the production process, the lack of marketing for the products that do not meet the standards grade, unmet demand considerable asparagus asparagus farmers Pelaga. Constraints of the social aspect, namely vegetable asparagus tends to only be consumed by the upper middle class society because of asparagus can only be obtained in supermarkets and self-service-hotel hotel and the price is relatively expensive. This causes less inequality in society that can consume vegetables, especially asparagus to the lower middle class society.

(5)

ABSTRAK

Ni Wayan Nita Rahayu. NIM 1105315039. Aspek Kelayakan Finansial Pengembangan Komoditas Asparagus (Asparagus officionalis) di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung. Dibimbing oleh: Dr. Ir I Made Sudarma, MS dan I Dewa Ayu Sri Yudhari, S.P., M.Si

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung merupakan satu-satunya lokasi pengembangan usahatani asparagus di Bali. Pengembangan asparagus ini diawali oleh program Kementrian Koperasi dan UKM melalui program OVOP (One Village One Product). Pemerintah Kabupaten Badung bekerja sama dengan pemerintah Taiwan International Cooperation Development

Fund (ICDF) membantu penyediaan sarana produksi berupa bibit. Penelitian ini

menggunakan 35 responden petani dan berfokus pada kelayakan finansial dari pengembangan usahatani asparagus di Desa Pelaga sesuai kondisi agroklimat serta kendala-kendala yang dihadapi petani dalam pengembangannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari aspek finansial usahatani ini layak untuk dikembangkan karena Net B/C Ratio sebesar Rp 2,31, Net Present Value bernilai positif sebesar Rp 268.482.779 , Internal Rate of Return sebesar 35,87% dan Payback period yaitu 3,7 tahun. Kondisi agroklimat dilihat dari segi iklim, curah hujan, suhu udara dan topografi daerah Pelaga Kecamatan Petang sudah cocok dengan syarat tumbuh tanaman asparagus sehingga usahatani ini dapat dikembangkan. Kendala yang dihadapi petani dalam pengembangan usahatani asparagus dari aspek teknis yaitu masalah hama dan penyakit yang menyerang di musim hujan, kurangnya pelatihan pembuatan bibit untuk petani asparagus, dari aspek ekonomi yaitu kekurangan biaya untuk proses produksi, tidak adanya pemasaran untuk hasil produksi yang tidak memenuhi standar grade, tidak terpenuhinya permintaan asparagus yang cukup banyak oleh petani asparagus di Desa Pelaga. Kendala dari aspek sosial yaitu sayuran asparagus cenderung hanya dapat dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dikarenakan asparagus hanya bisa didapatkan di swalayan-swalayan dan hotel hotel serta harganya yang relatif mahal. Hal tersebut menyebabkan kurang meratanya masyarakat yang dapat mengkonsumsi sayuran asparagus khususnya untuk masyarakat golongan menengah ke bawah.

(6)

RINGKASAN

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung merupakan satu-satunya lokasi pengembangan asparagus di Provinsi Bali sejak tahun 2010. Adanya asparagus di Desa Pelaga diawali oleh program dari Kementrian Koperasi dan UKM melalui program One Village One Product (OVOP). Pemerintah Kabupaten Badung (Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Badung) bekerja sama dengan konsultan dari Taiwan International Cooperation

Development Fund (ICDF) mencoba dalam bentuk pilot project seluas 0,5 hektar.

Dari hasil pilot project tersebut menghasilkan produksi asparagus dengan kualitas baik dengan nilai ekonomi yang tinggi sehingga dapat dikembangkan lebih luas. ICDF tersebut membantu dalam penyediaan sarana produksi, termasuk tenaga ahli dalam membantu pemasaran. Selain bekerja sama dengan ICDF, Dinas Koperasi, UKM (Usaha Kecil Menengah), Perindustrian, dan Perdagangan juga membantu mediasi pengembangan asparagus dengan memberikan bantuan bibit.

Bibit bantuan yang diberikan dengan luas sebesar 1 ha adalah sebanyak 23.100 bibit. Dengan demikian maka perlu dilakukan penelitian tentang kelayakan finansial dari pengembangan usahatani asparagus di Desa Pelaga sesuai dengan kondisi agroklimat yang ada serta kendala-kendala yang dihadapi petani dalam pengembangannya. Penelitian ini dilakukan pada petani asparagus di Desa Pelaga Kecamatan Petang dengan mengambil 35 petani asparagus secara sengaja. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai Maret 2015.

Penelitian ini menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani asparagus. Analisis ini

(7)

menggunakan kriteria analisis investasi yaitu Net B/C Ratio, NPV, IRR dan

Payback period. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui kendala-kendala

petani dalam pengembangan usahatani asparagus.

Dari aspek finansial dilakukan terhadap luas lahan pengembangan asparagus seluas 1 ha dan tingkat suku bunga yang digunakan adalah 12% dengan umur ekonomis tanaman asparagus 10 tahun. Hasil dari analisis kriteria investasi menunjukkan usahatani asparagus ini layak untuk dikembangkan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai Net B/C Ratio > 1 yaitu 2,21 . Nilai Net Present Value (NPV) > 0, yaitu sebesar Rp 268.482.779 nilai Internal Rate of Return (IRR) > tingkat suku bunga (12%) yaitu 35,87% dan Payback period lebih pendek dari umur ekonomis tanaman asparagus yaitu dalam kurun waktu 3,7 tahun.

Kondisi agroklimat di Desa Pelaga dilihat dari segi iklim, suhu udara, curah hujan dan topografi. Desa Pelaga adalah desa yang termasuk ke dalam dataran tinggi dan memiliki ketinggian permukaan 1.017 meter di atas permukaan laut. Dengan ketinggian tersebut, suhu udara rata-rata di Desa Pelaga berkisar antara 20oC – 30oC. Hal ini sesuai dengan kebutuhan tanaman asparagus akan iklim yang dingin. Asparagus adalah tanaman yang dapat beradaptasi luas terhadap berbagai suhu rendah. Kondisi curah hujan di Desa Pelaga cukup banyak sehingga desa ini memiliki potensi untuk pengembangan asparagus karena ketersediaan air yang mencukupi. Kondisi agroklimat di Desa Pelaga sudah cocok dengan syarat tumbuh agroklimat sehingga dapat menjadi daerah pengembangan asparagus.

Terdapat tiga permasalahan dan kendala utama yang dihadapi petani dalam budidaya asparagus yaitu dari Kendala yang dihadapi petani dalam

(8)

pengembangan usahatani asparagus dari aspek teknis yaitu masalah hama dan penyakit yang menyerang di musim hujan, kurangnya pelatihan pembuatan bibit untuk petani asparagus, dari aspek ekonomi yaitu kekurangan biaya untuk proses produksi, tidak adanya pemasaran untuk hasil produksi yang tidak memenuhi standar grade, tidak terpenuhinya permintaan asparagus yang cukup banyak oleh petani asparagus di Desa Pelaga. Kendala dari aspek sosial yaitu sayuran asparagus cenderung hanya dapat dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas dikarenakan asparagus hanya bisa didapatkan di swalayan-swalayan dan hotel hotel serta harganya yang relatif mahal. Hal tersebut menyebabkan kurang meratanya masyarakat yang dapat mengkonsumsi sayuran asparagus khususnya untuk masyarakat golongan menengah ke bawah.

Untuk pengembangan usahatani asparagus selanjutnya, petani diharapkan memperhitungkan waktu mulai penanaman supaya dapat menghindari musim hujan dan diharapkan petani lebih banyak mengikuti pelatihan untuk menambah wawasan pengembangan usahatani asparagus sehingga dapat membuat bibit asparagus sendiri dan dapat mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam pengembangan usahatani asparagus. Petani juga diharapkan dapat berdiskusi kembali dengan koperasi mengenai perjanjian pemasaran agar produksi yang cacat dan tidak masuk grade di koperasi dapat dipasarkan di luar koperasi sehingga petani tidak membuang hasil produksi yang cacat dan dapat menambah pendapatan.

(9)

Aspek Kelayakan Finansial Pengembangan Komoditas Asparagus

(Asparagus officionalis) di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten

Badung

Ni Wayan Nita Rahayu NIM. 1105315039

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr.Ir. I Made Sudarma, M.S I Dewa Ayu Sri Yudhari, S.P., M.Si NIP. 19600728 198601 1 002 NIP. 19780221 200501 2 002

Mengesahkan Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Udayana

Prof. Dr. I Nyoman Rai, MS NIP. 19630515 198803 1 001

(10)

ASPEK KELAYAKAN FINANSIAL PENGEMBANGAN KOMODITAS ASPARAGUS (Asparagus officionalis) DI DESA PELAGA KECAMATAN

PETANG KABUPATEN BADUNG

Dipersiapkan dan diajukan oleh Ni Wayan Nita Rahayu

NIM. 1105315039

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji pada tanggal:

Berdasarkan SK Dekan Fakultas Pertanian Universitas Udayana No : 1372/UN14.1.23/PP.05.02/2015

Tanggal : 27 Juli 2015 Tim Penguji Skripsi adalah:

Ketua : Ir. I Wayan Widyantara,MP Anggota:

1. Dr. I Wayan Budiasa,SP.,MP 2. Dr. Ir. I Ketut Suamba,MP 3. Dr. Ir. I Made Sudarma,MS 4. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP.,MSi

(11)

RIWAYAT HIDUP

Ni Wayan Nita Rahayu lahir di Denpasar pada tanggal 11 Januari 1994. Penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Penulis merupakan anak dari pasangan I Nyoman Rusna, SP dengan Ni Ketut Anggraeni. Pendidikan formal penulis dimulai dari tahun 1998-1999 di Taman Kanak-Kanak Widya Kumara kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang Sekolah Dasar Negeri 4 Darmasaba selama enam tahun yaitu tahun 1999-2005. Penulis kembali melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Abiansemal selama tiga tahun dari tahun 2005-2008 dan selanjutnya ke jenjang Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Denpasar pada tahun ajar 2008-2011. Pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi dan diterima di Universitas Udayana Fakultas Pertanian dengan Program Studi Agribisnis melalui jalur Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama masa kuliah penulis aktif mengikuti tingkat kepanitiaan di jurusan, fakultas maupun universitas. Penulis pernah menjabat sebagai Sekretaris 1 di Himpunan Mahasiswa Jurusan Agribisnis periode tahun 2013-2014.

(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Aspek Kelayakan Finansial Pengembangan Asparagus (Asparagus officionalis) di Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjanan Pertanian pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Udayana.

Selama proses penyusunan skripsi maupun selama perkuliahan, penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Ir. I Nyoman Rai, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Udayana yang telah memberikan izin dan kemudahan dalam pelaksanaan penelitian ini.

2. Ir. I Wayan Widyantara, MP selaku Ketua Jurusan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian, Universitas Udayana atas segala fasilitas dan kemudahan yang diberikan selama penyusunan ini.

3. Dr. Ir. I Made Sudarma, MS selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. I Dewa Ayu Sri Yudhari, SP, Msi selaku Pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan bantuannya dalam penyusunan skripsi ini.

(13)

5. Ir. Nyoman Parining,M.RUR.SC selaku Pembimbing Akademik, atas segala bimbingannya selama penulis menjadi mahasiswa.

6. Segenap dosen pengajar di Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Udayana pada umumnya yang telah memberikan perhatian dan bekal ilmu pengetahuin kepada penulis selama menjadi mahasiswa serta pegawai Program Studi Agribisnis dan Pegawai Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

7. Segenap staf kantor di Jurusan Agribisnis dan staf kantor di Fakultas Pertanian Universitas Udayana yang telah memberikan informasi dan kemudahan-kemudahan selama penulis menuntut ilmu di Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana.

8. Bapak I Nyoman Suardana selaku Kepala BPP yang telah memberikan informasi tentang asparagus di Desa Pelaga Kecamatan Petang sehingga mempermudah untuk penulis mencari responden.

9. Seluruh petani asparagus dan pegawai Koperasi Mertanadi khususnya Bapak I Made Suwirta yang telah membantu memberikan data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan skripsi.

10. Kedua orang tua penulis bapak (I Nyoman Rusna, SP) dan ibu (Ni Ketut Anggraeni), kakek dan nenek yang setiap hari mendoakan dan memberikan nasehat dan masukan penuh sabar membantu materi dan moral serta adik- adik penulis Made Isaka Riasmi, Komang Yosi Liani dan Ketut Icha Pradnya Swari yang selalu mendukung dan atas bantuan doanya, motivasi, semangat dan

(14)

kenangan yang begitu mengesankan sampai pada tahap ini penulis mampu melewatinya.

11. Kepada teman yang terbaik I Made Ananda Wiguna, SP, yang membantu dan menemani selama penelitian baik mengantar ke lokasi maupun wawancara serta selalu memberikan support dan tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

12. Ni Luh Diah Didik Pryma Dewi sahabat seperjuangan dari masa ospek sampai sekarang yang selalu menemani dan membantu penulis dari perkuliahan sampai penulisan skripsi.

13. Ida Ayu Krisna Wulandari. Amd.Keb sahabat SMA penulis yang selalu memberi support dan mendengarkan keluh kesah penulis selama penulisan skripsi.

14. Teman-teman seperjuangan AGRI’11 (abu-abu, swag, genggong, mahi, ronggeng, geng medan, geng PM, dan teman-teman yang lainnya) dan segenap keluarga besar Fakultas Pertanian Universitas Udayana serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu juga penulis ucapkan terima kasih.

Sebagai akhir kata, dengan kerendahan hati, penulis akan selalu menghormati dan menerima segala kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya di bidang pertanian serta dapat menjadi bahan kajian yang berarti.

Denpasar, Agustus 2015 Penulis

(15)

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL DALAM ... i

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ... ii

ABSTRACT ... iii

ABSTRAK ... iv

RINGKASAN ... v

HALAMAN PERSETUJUAN ... viii

DAFTAR PENGUJI ... ix

RIWAYAT HIDUP ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Keadaan Umum Provinsi Bali ... 8

2.2 Mengenal Asparagus ... 8

2.2.1 Klasifikasi tanaman asparagus ... 10

2.2.2 Syarat tumbuh asparagus ... 10

2.2.3 Pedoman budidaya asparagus ... 12

2.3 Aspek Ekologi yang Penting dalam Pengembangan ... 16

2.3.1 Iklim ... 16

2.3.2 Curah hujan ... 17

2.3.3 Suhu udara ... 18

2.3.4 Topografi ... 19

2.4 Analisis Finansial ... 20

2.4.1 Net benefit cost-ratio (Net B/C) ... 20

2.4.2 Net present value (NPV) ... 21

2.4.3 Internal rate of return (IRR) ... 22

2.4.4 Payback period ... 22

(16)

III. METODE PENELITIAN ... 25

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.2 Data dan Metode Pengumpulan ... 25

3.2.1 Jenis data ... 25

3.2.2 Sumber data ... 26

3.2.3 Metode pengumpulan data ... 27

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 27

3.4 Variabel dan Pengukuran Variabel ... 27

3.5 Batasan Operasional Variabel ... 28

3.6 Metode Analisis Data ... 29

3.6.1 Analisis kuantitatif ... 29

3.6.2 Analisis kualitatif... 32

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 33

4.1 Gambaran Umum Desa Pelaga Kecamatan ... 33

4.2 Gambaran Umum Usahatani Asparagus Petani Responden ... 35

4.3 Kondisi Agroklimat ... 37

4.3.1 Kondisi iklim dan topografi di Desa Pelaga... 37

4.4 Karakteristik Responden... 38

4.4.1 Identitas umur responden ... 38

4.4.2 Tingkat pendidikan responden ... 39

4.4.3 Karakteristik luas lahan garapan petani ... 40

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 41

5.1 Aspek Finansial Pengembangan Asparagus ... 41

5.1.1 Arus penerimaan (benefit) budidaya asparagus ... 42

5.1.2 Arus biaya usahatani asparagus ... 43

5.1.2.1 Biaya investasi ... 43

5.1.2.2 Biaya produksi ... 44

5.1.3 Kelayakan finansial proyek ... 46

5.2 Kendala-Kendala dalam Usahatani Asparagus ... 49

5.2.1 Aspek teknis ... 49

5.2.2 Aspek ekonomi ... 50

5.2.3 Aspek sosial ... 50

VI. SIMPULAN DAN SARAN ... 51

6.1 Simpulan ... 51

6.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 53

(17)

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1.1 Impor dan Ekspor Sayuran Hortikultura Tahun 2012 ... 3

1.2 Impor Asparagus (Asparagus officionalis) Segar, 2012 ... 4

1.3 Produksi Asparagus pada Koperasi Tani Mertanadi Tahun 2013 ... 5

3.1 Variabel dan Pengukuran Variabel ... 28

4.1 Mata Pencaharian di Desa Pelaga ... 34

4.2 Data Curah Hujan Desa Pelaga Kecamatan Petang Tahun 2010-2014 ... 38

4.3 Karakteristik Petani Responden Menurut Umur ... 39

4.4 Karakteristik Petani Responden Menurut Tingkat Pendidikan ... 40

5.1 Perkiraan Aliran Kas Masuk (cash in Flow) seluas 1 Ha ... 42

5.2 Biaya Investasi Usahatani Asparagus seluas 1 Ha ... 44

5.3 Biaya Produksi Usahatani Asparagus seluas 1 Ha ... 45

5.4 Perkiraan Aliran Kas Keluar (Cash out Flow) ... 45

(18)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran Prospek Pengembangan Komoditas Asparagus di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. ... 24

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Data Petani Asparagus menurut Luas Lahan Garapan. Jumlah Tanaman dan Jarak Tanam di Desa Pelaga Kecamatan Petang

Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 55 2. Rincian Luas Lahan Garapan Karakteristik Petani Asparagus di Desa

Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung, Tahun 2013 ... 56 3. Rincian Biaya Pembelian Pupuk Usahatani Asparagus di Desa

Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 57 4. Rincian Biaya Pembelian Pupuk Usahatani Asparagus di Desa

Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2014 ... 58 5. Rincian Biaya Pengadaan Obat-Obatan Usahatani Asparagus di

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 sd Tahun 2014 ... 59 6. Biaya Tenaga Kerja Usahatani Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan

Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 dan Tahun 2014 ... 60 7. Rincian Biaya Pengadaan Sarana Peralatan Usahatani Asparagus di

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 61 8. Rincian Umur Ekonomis dan Nilai Sisa Sarana Peralatan Usahatani

Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan Petang seluas 4,71 Ha Tahun 2013 ... 62 9. Rincian Umur Ekonomis dan Nilai Sisa Sarana Peralatan Usahatani

Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan Petang seluas 1 Ha Tahun 2013 ... 63 10. Rincian Biaya Pengembalian Pinjaman Usahatani Asparagus di Desa

Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 64 11. Rincian Biaya Rumah Kaca Semi Permanen Usahatani Asparagus di

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 65 12. Rincian Biaya Sewa Tanah Usahatani Asparagus di Desa Pelaga

Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 ... 66 13. Rincian Biaya Pembelian Bibit Usahatani Asparagus di Desa Pelaga

(20)

14. Rincian Biaya Biaya Lain-Lain (Pajak, Sewa Traktor dan Biaya Pengairan) Usahatani Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan Petang Tahun 2013 sd Tahun 2014 ... 68 15. Penerimaan Usahatani Asparagus seluas 4,71 ha menurut Grade di

Desa Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 sd Tahun 2022. ... 69 16. Penerimaan Usahatani Asparagus seluas 1 ha menurut Grade di Desa

Pelaga Kecamatan Petang Kabupaten Badung Tahun 2013 sd Tahun 2022 ... 70 17. Perhitungan Net Present Value ( NPV) Usahatani Asparagus di Desa

Pelaga Kecamatan Petang 2014 ... 71 18. Perhitungan Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Usahatani Asparagus

di Desa Pelaga Kecamatan Petang 2014 ... 72 19. Perhitungan Internal Rate Return (IRR) Usahatani Asparagus di

Desa Pelaga Kecamatan Petang 2014 ... 73 20. Perhitungan Payback Period Usahatani Asparagus di Desa Pelaga

Kecamatan Petang 2014 ... 74 21. Hasil Perhitungan Usahatani Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan

Petang Kabupaten Badung, Tahun 2014 seluas 4,71 Ha ... 75 22. Hasil Perhitungan Usahatani Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan

Petang Kabupaten Badung, Tahun 2014 seluas 1 Ha ... 76 23. Hasil Dokumentasi Penelitian Asparagus di Desa Pelaga Kecamatan

Referensi

Dokumen terkait

Pendapatan usahatani sayuran bayam dan R/C rasio untuk musim tanam terakhir musim kemarau dan musim hujan per hektar berdasarkan golongan petani responden lahan

dalam penggunaan pupuk dan pestisida dan dapat menyesuaikan penggunaan pupuk dan pestisida mereka dengan petani yang sudah efisien agar usahataninya bisa berjalan secara

Payback period yang diperoleh pada usahatani pepaya california di Desa Cidolog Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis adalah 1 tahun 5 bulan 4 hari, kendala yang dihadapi

Produk kakao di Desa Pangsan memiliki produktivitas yang rendah jika dibandingkan dengan produktivitas kakao di Bali dan Indonesia, usahatani kakao di Desa Pangsan

3.2 Kontribusi Usahatani Kakao terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani Terdapat tiga sumber pendapatan petani kakao di Desa Pangsan yaitu usahatani kakao, usahatani lainnya yang

Kendala yang dihadapi petani dalam menjalankan usahatani padi varietas ciherang dengan menggunakan sistem tanam legowo jajar 2:1 di Subak Sengempel adalah

B iaya investasi program simantri relatif kecil, yaitu Rp 7.317.778, jika dibandingkan dengan biaya usahatani padi mencapai Rp 17.472.375/tahun, pada tahun

Apabila hasil BEP kuantitas tersebut dibandingkan dengan hasil produksi petani selama 1 tahun (April 2012 sampai dengan Maret 2013) yang dapat dilihat pada Tabel 9 poin 5,