174 Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember PEMBUATAN SINOPSIS KARYA DALAM MENCIPTA LAGU
ANAK
Itot Bian Raharjo 1), Linda Dwiyanti 1), Epritha Kurniawati 1), Rifana Agustina 1)
1)Universitas Nusantara PGRI Kediri [email protected]
ABSTRAK: Pelaksanaan Ipteks bagi Masyarakat berupa pelatihan “Pembuatan Sinopsis Karya
dalam Mencipta Lagu Anak - Tahap 1” Tahun 2016, Program Studi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri bekerjasama dengan IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri sebagai mitra, dengan jumlah 26 orang yang terdiri dari 26 perwakilan kecamatan di Kabupaten Kediri. Salah satu agenda tahunan lomba kompetensi guru yang diselenggarakan oleh pengurus IGTKI-PGRI di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota, dan Kabupaten adalah lomba cipta lagu anak usia dini untuk pembelajaran. Menurut pengamatan pada lomba cipta lagu tahun 2015, dapat diidentifikasi tentang kemampuan peserta lomba dalam mencipta lagu anak usia dini sangatlah rendah. Hal ini dapat diketahui dari hasil penciptaan berdasarkan aspek originalitas, kesesuaian tema, partitur, dan solfegio-nya. Melalui pelatihan, peserta akan diberikan materi kajian tentang teori dasar musik serta teori dan praktik cipta lagu anak usia dini melalui pembuatan sinopsis karya. Langkah-langkah dalam membuat sinopsis karya adalah dengan menentukan tema, menentukan sub tema, menjabarkan sub tema melalui deskripsi, membuat lirik lagu, membuat rekaman sederhana, menotasikan hasil rekaman, dan membuat partitur lagu. Diharapkan melalui pelatihan pembuatan sinopsis karya dalam mencipta lagu anak pada tahap 1 ini, maka kemampuan peserta pelatihan dalam menciptakan lagu anak usia dini akan meningkat.
Kata kunci : Sinopsis, Mencipta, Lagu
ABSTRACT: Implementation of Science and Technology for the Community in the form of training "Making Synopsis Karya in Creating Children's Song - Stage 1" Year 2016, Teacher Education Study Program - Early Childhood Education Faculty Teacher Training and Education Universitas Nusantara PGRI Kediri in cooperation with IGTKI-PGRI Kediri as a partner , with a total of 26 people consisting of 26 sub-district representatives in Kediri Regency. One of the annual competency teacher competitions held by IGTKI-PGRI board at Central, Provincial, District / Municipal and Regency levels is an early childhood song competition for learning. According to observations on the song contest in 2015, can be identified about the competitor's competence in creating early childhood songs is very low. This can be known from the creation results based on the originality aspect, the suitability of the theme, the score, and the solfegio. Through the training, participants will be given study materials about the basic theory of music as well as the theory and practice of early childhood songwriting through the making of synopsis works. The steps in creating a synopsis of the work is to define the theme, define the sub theme, describe sub themes through descriptions, make lyrics, make simple recording, denote the recording, and make the song. It is hoped that through the training of the synopsis of the work in creating the children's song in stage 1, the ability of the trainees in creating the songs of the early child will increase.
Keywords : Synopsis, Creating, Song
PENDAHULUAN
Pelaksanaan Ipteks bagi Masyara-kat berupa pelatihan “Pembuatan Sinopsis
Karya dalam Mencipta Lagu Anak - Tahap 1” Tahun 2016, Program Studi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia
Pembuatan Sinopsis Karya… (Raharjo, Dwiyanti)
Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember 175 Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri telah bekerjasama dengan IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri sebagai mitra. IGTKI-PGRI merupakan kepanjangan dari Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia. IGTKI-PGRI merupakan organisasi profesi yang beranggotakan guru Taman Kanak-kanak yang berada ditingkatan Kecamatan, Kabupaten/ Kota, Provinsi, dan Pusat. IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri berdiri sejak tahun 1950.
Berdasarkan analisis situasi, secara umum permasalahan yang terjadi di lapangan yang berkaitan dengan kompetensi guru IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri di bidang musik khususnya mencipta lagu adalah kemampuan dalam membaca notasi angka/ solfegio, menulis notasi angka masih rendah. Dari pengamatan yang telah dilakukan pada setiap agenda tahunan yang rutin diselenggarakan oleh pengurus IGTKI-PGRI di tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/ Kota maupun tingkat Kecamatan yaitu Peringatan Hari Guru Nasional. Diadakanlah berbagai cabang lomba kompetensi dalam meningkatkan kreativitas para guru. Salah satunya adalah lomba cipta lagu anak usia dini. Untuk cabang lomba cipta lagu anak usia dini yang diselenggarakan di lingkungan IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari 26 perwakilan kecamatan di Kabupaten Kediri. Menurut pengamatan saya (Ketua tim Pengabdian kepada Masyarakat – Pelatihan) yang pada tahun 2015
dipercaya sebagai juri lomba cipta lagu anak usia dini, dapat diidentifikasi tentang kemapuan peserta lomba dalam mencipta lagu anak usia dini sangatlah rendah.
Beberapa kelemahan yang bisa dilihat dari hasil ciptaan pada lomba adalah kesesuaian tema, partitur, dan
solfegio. Ditinjau dari aspek originalitas,
hasil karya cipta lagu yang dibuat telah memenuhi standarisasi pengkaryaan, yaitu bukan merupakan hasil karya plagiat dan bukan karya penggubahan. Ditinjau dari aspek kesesuaian tema, masih banyak hasil karya cipta lagu yang tidak runtut atau tidak sesuai antara tema yang dipilih dengan lirik lagu yang dipaparkan. Ditinjau dari aspek partitur/bentuk tulisan, hampir 95% peserta lomba cipta lagu kurang paham tentang cara penulisan lagu yang sesuai dengan kaidah penulisan partitur, misalnya penempatan judul lagu, penen-tuan nada dasar, bentuk tanda tempo yang sesuai dengan karakter tema yang diambil, tanda birama yang sesuai dengan jumlah ketukan pada setiap sukat birama, sifat lagu yang sesuai dengan tema yang diambil, penulisan keterangan nama pencipta, proporsional pembuatan garis sukat birama, dan tanda garis penghubung antar sukukata pada lirik. Dari aspek praktik melagukan hasil karya ciptaan, kelemahan ini juga sering terjadi. Dibuktikan dengan adanya perbedaan antara melodi lagu yang ditulis dengan apa yang telah dinyanyikan.
Volume 1, Nomor 2, September 2017
176 Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember METODE PELAKSANAAN
Iptek bagi Masyarakat (IbM) merupakan salah satu program Pengab-dian kepada Masyarakat (PKM) yang difokuskan pada penerapan hasil-hasil Ipteks Perguruan Tinggi untuk mening-katkan keterampilan dan pemahaman Ipteks masyarakat. Program ini dilaksanakan dalam bentuk pemberdaya-an masyarakat untuk mengkaji Ipteks yang dihasilkan perguruan tinggi. Khalayak sasaran adalah masyarakat luas, baik perorangan, kelompok, komunitas maupun lembaga diperkotaan atau pedesaan. Program Studi Pendidikan Guru – Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Nusantara PGRI Kediri mencoba menerapkan paradigma baru dalam kegiatan IbM yang bersifat
problemsolving, komprehensif,
bermak-na, tuntas, dan berkelanjutan.
Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dari permasalahan mitra untuk mengatasi masalah dalam mencipta lagu anak usia dini. Berangkat dari permasalahan guru Taman Kanak-kanak, yang berkaitan langsung dengan pencip-taan lagu anak usia dini di lingkungan IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri. Maka pelaksanaan Pengabdian kepada Masyarakat juga melibatkan pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Pengabdian kepada Masyarakat ini menerapkan metode pembelajaran berbasis masalah. Berikut ini langkah-langkah penerapan metode dalam pelaksanaannya, yaitu:
1. Merupakan rangkaian aktivitas pembelajaran. Peserta pelatihan tidak hanya mendengar, mencatat, kemudian menghafal materi pelatihan. Melain-kan aktif berfikir, berkomunikasi, mengerjakan, dan menyimpulkan. 2. Menyelesaikan masalah.
Menem-patkan masalah sebagai kata kunci dari proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah. Pemecahan masalah dilakukan dengan meng-gunakan pendekatan berfikir ilmiah. Dengan melakukan proses berfikir deduktif dan induktif. Kemudian berfikir sistematis, artinya berfikir ilmiah dengan melaksanakan tahapan-tahapan tertentu. Dan empiris yang artinya proses penyelesaian masalah didasarkan pada data dan fakta yang jelas.
Metode pendekatan yang ditawar-kan kepada mitra adalah peningkatan kemampuan dalam menciptakan lagu anak usia dini melalui pelatihan. Atas dasar asumsi di atas, maka solusi pelaksanaan Iptek bagi Masyarakat pada anggota IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tentang teori notasi angka, solfegio, dan penciptaan lagu anak usia dini.
2. Dapat menunjang kreativitas di bidang seni musik sebagai upaya peningkata kemampuan peserta pelatihan dalam menciptakan lagu anak usia dini.
3. 26 Peserta pelatihan (guru TK) akan dipersiapkan untuk mampu bersaing dalam lomba cipta lagu anak usia
Pembuatan Sinopsis Karya… (Raharjo, Dwiyanti)
Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember 177 dini, baik di tingkat Kecamatan,
Kabupaten, Provinsi, maupun tingkat Nasional yang akan diselenggarakan pada agenda tahun berikutnya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Prosedur sistem pelaksanaan program untuk mendukung realisasi metode kegiatan ada tiga tahapan, yaitu: 1. Tahap Survei
Survei dilakukan sebelum melaksa-nakan kegiatan. Tahap awal dilakukan pada saat pelaksanaan PORSENI Guru TK Tingkat Kabupaten Kediri pada cabang lomba Cipta Lagu Anak Usia Dini tahun 2015. Kemudian dilanjut-kan dengan mengadadilanjut-kan pertemuan guna membahas agenda “Pelatihan Penciptaan Lagu Anak Usia Dini” pada hari senin tanggal 28 Pebruari 2016 di aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kediri.
2. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan ini, diagendakan untuk sosialisasi ke rapat pengurus IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri
dengan ketua IGTKI-PGRI
Kecamatan, dengan agenda
penyampaian informasi yang berkaitan dengan teknis pelatihan, yaitu:
a. Setiap peserta pelatihan adalah merupakan kepala sekolah atau guru yang didelegasikan oleh pengurus IGTKI-PGRI pada tingkat Kecamatan.
b. Jumlah peserta dalam pelatihan ini adalah sebanyak 26 orang atau
masing-masing Kecamatan
mengirim 1 anggotanya.
c. Kegiatan pelatihan ini tidak dikenakan biaya kontribusi/ gratis. d. Seluruh akomodasi ditanggung oleh
panitia.
e. Syarat dari pelaksanaan pelatihan adalah minimal mengetahui teori dasar notasi. Meliputi: nada dasar, tanda tempo, tanda birama, dan dapat membaca harga ketukan pada notasi angka.
3. Tahap Pelaksanaan
Materi yang akan disampaikan pada saat pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Pemahaman materi tentang notasi angka. Pelaksanaannya, materi yang dikaji adalah bentuk notasi, harga notasi, dan tanda-tanda musik (tanda henti, tanda birama, tanda tempo, tanda pengulangan, serta tanda dinamika).
1) Tanda Henti.
Tanda henti ditunjukkan dengan atau dalam bentuk angka “0” nol (notasi henti).
2) Tanda Ulang
Tanda ulang pada bait lagu. Jika melodi lagu pada bait ke-1 sama dengan bait ke-2.
b. Pemahaman materi tentang solfegio Metode soflegio adalah latihan kemampuan pendengaran atau ketajaman pendengaran musik, baik ketepatan ritmik maupun ketepatan nadanya. Dalam perkembangannya,
solfegio bukan hanya menyanyi saja
tetapi juga mendengar dan mem-baca nada. Kemampuan memmem-baca disebut dengan sight reading, dengan indikatornya yaitu:
kemam-Volume 1, Nomor 2, September 2017
178 Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember puan membca ritme/ irama,
kemampuan membaca melodi/ rangkaian nada, dan kemampuan membaca akord/ keselarasan gabungan nada. Sedangkan kemampuan menyanyi disebut sight
singing, dengan indikatornya yaitu:
kemampuan menyanyikan melodi atau rangkaian nada, kemampuan menyanyikan interval nada, dan kemampuan menyanyikan tangga nada. Dalam pelaksanaannya, peserta akan diajari cara membaca rangkaian melodi lagu secara tepat sesuai dengan perintah instruktur (sight singing).
c. Pemahaman materi tentang cipta lagu anak usia dini
1) Pemahaman karakteristik lagu anak usia dini
a) Irama
Irama yang hendaknya ditentukan dalam mencipta lagu anak usia dini adalah irama sederhana. Irama sederhana adalah irama yang telah dikenal oleh anak sejak lahir melalui detak jantung ibu, yaitu birama jenis 2, karena birama jenis 2 lebih dikenal dan lebih mudah ditirukan oleh anak.
b) Repetisi
Kita dapat menggunakan satu pola irama saja dalam sebuah komposisi lagu, selanjutnya hanya diulang pada ruas birama ke-2 (berikutnya).
c) Ambitus
Ambitus sama dengan jangkauan nada dalam menyanyi. Ambitus
suara pada lagu untuk anak sangat berbeda dengan lagu dewasa. Jangkauan wilayah suara anak antara nada “A” rendah sampai dengan nada “F” tinggi (1 ½ oktaf).
d) Ritme
Ritme yang dimainkan seharusnya tidak terlalu menyentak-nyentak atau tidak terlalu rumit.
e) Melodi
Melodi yang sederhana, indah, mudah untuk diikuti, lembut (tidak terlalu melompat-lompat). f) Harmoni
Yang pertama, musik anak usia dini sebaiknya menggunakan akord-akord dasar saja. Kedua, perpindahan akord yang sesuai dengan jatuhnya ketukan pertama pada sukat birama. Yang ketiga, hindari penggunaan nada-nada dengan kunci minor. g) Volume
Volume yang digunakan sebaiknya dinyanyikan dengan satu tingkatan yang umum. Bunyi frekuensi iringan lebih pelan dari bunyi frekuensi suara penyanyi.
h) Tempo
Lagu-lagu yang dimainkan sebaiknya menggunakan tempo pelan dan sedang. Karena paling mudah dalam merangsang gerak tubuh dan aktivitas (berjalan, berbaris, tepuk tangan, dan lainnya). Tempo juga hendaknya
Pembuatan Sinopsis Karya… (Raharjo, Dwiyanti)
Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember 179 disesuaikan dengan kecepatan
aktivitas yang mereka lakukan. i) Kualitas Nada
Suara yang dihasilkan sebaiknya dapat dinikmati dan bebas dari suara-suara keras. Tidak terlalu banyak memakia vibrasi, jadi produksi suara adalah asli menurut perkembangan dan rentang usia anak.
j) Syair
Lagu anak usia dini sebaiknya menggunakan syair kata-kata yang dapat mengkomunikasikan bidang pengalaman mereka. Kata-katanya juga harus mudah untuk diucapkan, dibangun dengan huruf-huruf vokal, sederhana, dan diulang-ulang. 2) Cipta lagu anak usia dini melalui
sinopsis karya
Pada kajian penciptaan lagu anak usia dini melalui pembuatan sinopsis karya, langkah-langkah adalah dengan menentukan tema, menentukan sub tema, menjabarkan sub tema melalui deskripsi, membuat lirik lagu, membuat rekaman sederhana, menotasikan hasil rekaman, dan membuat partitur lagu. Berikut ini pemaparan tentang proses penciptaan lagu anak usia dini melalui pembuatan sinopsis lagu, yaitu:
a) Menentukan tema
Untuk menciptakan sebuah lagu, telah ditetapkan 11 tema yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang ada di Taman Kanak-kanak. Tema-tema tersebut antara lain: (1) diri-sendiri; (2) kebutuhan (3) lingkungan; (4) tanaman; (5) binatang; (6) transportasi; (7) komunikasi; (8) rekreasi, (9) pekerjaan atau profesi; (10) air, udara, dan api; dan (11) negaraku.
b) Membuat lirik. Lirik diambil dari kalimat inti yang ada pada paparan deskripsi.
c) Membuat rekaman sederhana. Lirik yang telah dibuat kemudian dibawakan dengan melodi yang dibuat sendiri, bisa dinyanyikan atau juga bisa dimainkan menggunakan alat musik. Untuk menghindari terjadinya lupa akan melodi yang telah dibuat, maka harus direkam. Alternatif terbaik adalah dengan menggunakan handphone.
d) Membuat notasi. Hasil rekaman melodi lagu melalui handphone tersebut barulah dinotasikan. Bisa menggunakan notasi angka, notasi huruf, dan notasi balok. e) Membuat partitur. Partitur
digunakan untuk memperjelas penyanyi dalam memahami sebuah lagu. Pada partitur terdapat penulisan, yaitu: judul lagu, nada dasar, tanda tempo, tanda birama, sifat lagu, keterangan pencipta dan arranger, penulisan notasi berdasarkan tanda birama, penulisan lirik, serta pemberian tanda-tanda musik.
Volume 1, Nomor 2, September 2017
180 Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember f) Dokumentasi Pelaksanaan
Pelatihan “Pembuatan Sinopsis Karya dalam Mencipta Lagu Anak – Tahap 1”
Gambar 1. Sambutan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Kediri Sekaligus Membuka Pelatihan
Gambar 2. Tim Pengabdian pada Masyarakat dan
Pengurus IGTKI PGRI Kabupaten Kediri
Gambar 3. Sesi Penyampaian Materi oleh Itot
Bian Raharjo (Instruktur)
KESIMPULAN
Berangkat dari permasalahan yang terjadi di lembaga IGTKI-PGRI Kabupaten Kediri. Maka perlu adanya upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, upaya tersebut adalah peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan. Dengan melalui pelatihan, peserta akan diberikan materi kajian tentang baca tulis notasi, solfegio, dan cipta lagu anak usia dini melalui pembuatan sinopsis karya. Diharapkan melalui pelatihan pembuatan sinopsis karya dalam mencipta lagu anak pada tahap 1 ini, maka kemampuan peserta pelatihan dalam menciptakan lagu anak usia dini akan meningkat.
DAFTAR RUJUKAN http://apriyanaodih.blogspot.co.id/2011/0 6/kajian-teori-mengenai-sinopsis.html. Diakses: 28 Desember 2016 https://id.wikipedia.org/wiki/Lagu. Diakses: 28 Desember 2016 https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_Menci
pta_Lagu. Diakses: 28 Desember
2016
Joyopuspito, Sunaryo. 2004. Ilmu Harmoni Musik. Jakarta: Bina Musik Remaja
Joyopuspito, Sunaryo. 2006. Kursus Mencipta Lagu Pop. Jakarta: Bina Musik Remaja
Joyopuspito, Sunaryo. 2007. Ilmu Bentuk Musik. Jakarta: Bina Musik Remaja
Pembuatan Sinopsis Karya… (Raharjo, Dwiyanti)
Dedication : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat IKIP PGRI Jember 181 S. Fahrur. 2010. Pendekatan dan Metode
Pembelajaran Seni Musik:
http://ustadsfahrur.wordpress.com
/2009/01/09/49/. Diakses: 28
Desember 2016
Soeharto, M. 1992. Kamus Musik. Jakarta: PT. Gramedia
Soewito, M. 1991. Teknik Termudah Bermain Orgen. Jakarta: PT. Mandiri Ekasajaya
Sukohadi, Al. 2009. Teori Musik Umum. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi