Roller Coaster Juang
Para Pemburu Beasiswa Sholahudin Al-Fatih, dkk.
© 2017, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Hak cipta dilindungi undangundang
Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas - Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta 2017
717101920 ISBN: 978-602-04-4964-7
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta Isi di luar tanggung jawab percetakan
Daftar Isi
Kata Mereka tentang Buku v Kata Pengantar vii
Astra 1st Scholarship Program: 1
Do The Best 2
Beastudi Etos: 17 More Than Excellent 18
Bidikmisi: 45
Kisah Pemburu Gratisan di Kampus Perjuangan 46 General Electric (GE)
Foundation Leader Program: 81 Sebuah Impian Beribu Kesempatan 82 Beasiswa Supersemar: 101 Sebuah Momentum untuk Belajar 102 Beasiswa PPA: 113 Kegagalan Menjadi Semangat
Meraih Kesuksesan 114 Beasiswa Sobat Bumi Pertamina: 135 Sebuah Proses 136
X
Roller Coaster Juang
Beasiswa Djarum Plus: 149 Plus Beasiswanya Plus Perjuangannya 150 Beasiswa PGN: 169 Bersama Kesulitan Ada Kemudahan 170 Beasiswa LPDP: 183 Menyongsong Indonesia Emas 2045 184
Daftar Pustaka 207 Profil Penulis 209
Do The Best!
1Sebuah Perjalanan
Saya adalah mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya. Konon, prodi teknik kimia merupakan salah satu jurusan favorit dengan passing grade yang cukup tinggi. Saya memulai perjalanan kuliah saya dengan pelbagai hambatan, mulai dari tidak lolos jalur SNMPTN hingga terbentur biaya kuliah di Universitas Brawijaya yang notabene masih cukup tinggi bagi keluarga saya.
Lulus tahun 2013 dari SMA Brawijaya Smart School Malang menjadi tantangan besar bagi saya. Apakah saya mampu masuk perguruan tinggi nergeri favorit, hingga akhirnya saya mencoba jalur undangan dan memilih In stitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Ber bekal nilai dan prestasi di rapor SMA, saya dinyatakan tidak lolos!
Mungkin, bagi sebagian orang tidak lolos SNMPTN termasuk mimpi buruk, karena itu berarti mereka harus berjuang lagi melalui tes jalur lain. Termasuk saya. Saya harus berjuang lagi melalui seleksi tulis (SBMPTN) untuk masuk perguruan tinggi negeri. Akhirnya, jatuhlah pilih an saya di Jurusan Teknik Kimia Universitas Brawijaya,
1 Rhezaldian Eka Dharmawan, Mawapres Utama Universitas Brawijaya
Tahun 2016. Penerima Beasiswa Atsra 1st Scholar, Mahasiswa Teknik
3
ASTRA 1st SCHOL ARSHIP PROGRAM
Jurusan yang masih berusia 3 tahun dan belum terakre ditasi. Akhirnya, saya bulatkan tekad saya untuk ikut SBMPTN. Alhamdulillah, saya dinyatakan lolos. Saya bisa tersenyum sejenak, minimal ikut merasakan euforia yang dirasakan oleh ribuan siswa lainnya yang juga lolos ma suk PTN.
Ternyata masalah selanjutnya datang menghampiri. Masalah baru justru kini menerjang saya dan keteguhan hati saya melihat biaya kuliah yang sungguh fantastis no minalnya. Fantastis bagi saya yang berasal dari keluarga menengah. Jutaan rupiah harus saya bayarkan setiap se mesternya agar bisa kuliah di prodi teknik kimia UB.
Biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang tinggi, akhirnya memotivasi saya untuk mencari peluang beasiswa di luar kampus yang dapat menutup biaya kuliah saya. Sebelumnya, saya tidak pernah sekalipun mendapat beasiswa meskipun nilai saya cukup baik semasa SMA. Hal ini membuat saya minim pengalaman untuk berburu beasiswa dibandingkan mereka yang sudah sering gagal dalam memburu beasiswa bergengsi.
Masa-Masa Kritis
Masamasa memilih jurusan adalah masamasa kritis. Banyak yang harus melewatinya dengan perdebatan panjang dengan orangtua ataupun keluarga. Kisah saya dalam memilih jurusan pun tidak seindah akhirnya. Mengapa? Karena saya sempat jatuh bangun dalam melewati tes masuk kuliah. Petualangan saya bermula
4
Roller Coaster Juang
saat pengumuman jalur SNMPTN (jalur undangan) tahun 2013. Saat itu, saya dinyatakan tidak diterima di jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Hal tersebut cukup membuat saya sedikit resah tentang apa yang harus saya lakukan selanjutnya. Tentu tidak mudah, karena saya harus berjuang sekali lagi melalui jalur SBMPTN (tes tulis) untuk dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri idaman saya. Pada saat itu saya memutuskan untuk memilih Jurusan Teknik Kimia Universitas Brawijaya yang tergolong masih baru. Ya, masih sangat baru, jika dibandingkan dengan Teknik Kimia UI, UNDIP, dan ITB. Teknik Kimia UB berdiri sejak tahun 2011, namun hal tersebut justru tidak membuat saya ragu sedikit pun untuk tetap memilih Teknik Kimia UB sebagai tujuan saya kuliah ujian SBMPTN.
Saya memilih jurusan Teknik Kimia karena arahan dari ayah saya yang merupakan lulusan Teknik Kimia. Menurut beliau, Teknik Kimia sangat cocok dengan pribadi saya yang berjiwa petualang dan suka dengan tantangan baru, khususnya dalam hal inovasi produk. Hal ini dikarenakan sejak duduk di bangku SMA, saya telah memiliki passion di bidang kimia dalam mengembangkan inovasi produk.
Perlu temanteman ketahui, Teknik Kimia merupakan salah satu jurusan teknik yang fokus dalam pengolahan bahan baku mentah menjadi produk skala industri yang siap untuk digunakan oleh masyarakat. Contoh
5
ASTRA 1st SCHOL ARSHIP PROGRAM
sederhana profesi dari alumni jurusan teknik kimia adalah sebagai process engineer di suatu industri, baik pertambangan maupun nonpertambangan. Sejak saya menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Kimia, saya mampu mengembangkan inovasi saya yang telah saya lakukan sejak di bangku SMA.
Beberapa penelitian yang pernah saya lakukan ada lah pembuatan pasta gigi dari cangkang telur ayam dan pembuatan pengawet buah alami dari susu sapi. Bebera pa penelitian tersebut, akhirnya mampu membuat saya meraih prestasi baik di tingkat nasional dan internasio nal. Prestasiprestasi itu juga mengantarkan saya men jadi mahasiswa berprestasi tingkat nasional. Pelbagai pencapaian tersebut melatih softskill dan memberikan peng alaman yang sangat berharga bagi saya.
Menjadi seorang Chemical Engineering merupakan suatu kesempatan sekaligus pencapaian terbaik saya hingga saat ini. Melalui pelbagai ilmu yang saya peroleh selama menjadi mahasiswa Teknik Kimia Universitas Brawijaya, saya berharap dapat berkontribusi, khususnya bagi masyarakat. Salah satunya dengan mengembangkan inovasiinovasi yang telah saya lakukan selama menjadi mahasiswa.
Inovasi yang telah saya kembangkan adalah membuat prodak pasta gigi dari cangkang telur ayam. Saya bertekad mendirikan industri pasta gigi dari cangkang telur ayam, sehingga dapat memberikan peluang usaha
6
Roller Coaster Juang
serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat di Indonesia.
Saya juga memiliki mimpi untuk membangun industri yang dapat memanfaatkan potensi sumber daya lokal bangsa Indonesia. Mengubah potensi itu menjadi pro dukproduk yang bermanfaat. Hal ini tentu dapat mem bantu meningkatkan nilai jual sumber daya alam Indo nesia agar lebih bernilai tinggi di mata dunia. Oleh sebab itu, peran seorang chemical engineer sangat dibutuhkan sebagai pelopor bagi masyarakat untuk dapat mewujud kan hal tersebut melalui penerapan ilmuilmu praktis yang dimiliki.
Berkenalan dengan Astra
Tepat akhir semester satu, saya memperoleh informasi pendaftaran beasiswa dari PT Astra International, Tbk., dengan program beasiswa Astra 1st melalui website Teknik Kimia. Saya mencoba memberanikan diri untuk ikut mendaftar program beasiswa tersebut. Saya berupaya melengkapi semua persyaratan administrasi.
Perlu diketahui, program beasiswa Astra 1st meru pakan beasiswa prestasi yang ditawarkan oleh PT As tra International, Tbk., yang tidak hanya memberikan jamin an fresh money sebagai bentuk beasiswa. PT Astra International, Tbk., juga memberikan programprogram pendukung yang mampu meningkatkan kualitas diri kita seperti bussiness project dan Astra Social Project.