• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAK PLTS 100 KWp Kampung Katage Distrik Haju Kab Mappi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAK PLTS 100 KWp Kampung Katage Distrik Haju Kab Mappi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Pembangunan PLTS TERPUSAT 100 kWp

Pembangunan PLTS TERPUSAT 100 kWp

Di Kampung Katage Distrik Haju Kabupaten Mappi

Di Kampung Katage Distrik Haju Kabupaten Mappi

A.

A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam pertumbuhan ekonomi Listrik merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam pertumbuhan ekonomi wilayah, sehingga investasi penyediaan sarana dan prasarana adalah suatu hal wilayah, sehingga investasi penyediaan sarana dan prasarana adalah suatu hal yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi yang sangat penting. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi, investasi penyediaan sarana dan prasarana kelistrikan memiliki pengaruh yang luas baik penyediaan sarana dan prasarana kelistrikan memiliki pengaruh yang luas baik bagi pengguna dan/ atau pengelola maupun bagi wila

bagi pengguna dan/ atau pengelola maupun bagi wilayah secara keseluruhan.yah secara keseluruhan. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraannya Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat dalam penyelenggaraannya sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan sehingga dapat mendukung pengembangan wilayah dan pertumbuhan ekonomi.

ekonomi.

Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan penyediaan sarana dan Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan penyediaan sarana dan prasarana kelistrikan, diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan prasarana kelistrikan, diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan pendistribusian primer dan/ atau sekunder dalam melayani kebutuhan pendistribusian primer dan/ atau sekunder dalam melayani kebutuhan kapasitas listrik yang berskala besar. Hal ini telah

kapasitas listrik yang berskala besar. Hal ini telah menyebabkan terhambatnymenyebabkan terhambatnyaa pelayanan masyarakat yang menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang pelayanan masyarakat yang menyebabkan biaya ekonomi dan sosial yang semakin tinggi.

semakin tinggi.

Dalam perkembangannya, kegiatan pembangunan di Kabupaten Mappi Dalam perkembangannya, kegiatan pembangunan di Kabupaten Mappi dihadapkan pada berbagai masalah, baik masalah fisik , sosial, ekonomi dihadapkan pada berbagai masalah, baik masalah fisik , sosial, ekonomi maupun lingkungan. Permasalahan tersebut antara lain adalah belum maupun lingkungan. Permasalahan tersebut antara lain adalah belum optimalnya sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan yang optimalnya sarana dan prasarana wilayah dalam mendukung kegiatan yang ada, dimana salah satu diantaranya

ada, dimana salah satu diantaranya adalah penyediaan kelistrikan.adalah penyediaan kelistrikan.

Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan serta Untuk lebih mengoptimalkan kegiatan baik pembangunan, peningkatan serta pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan maka Pemerintah Daerah pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua memandang melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua memandang perlu adanya perluasan wilayah pelayanan listrik yang tepat guna dengan perlu adanya perluasan wilayah pelayanan listrik yang tepat guna dengan harapan agar didapat hasil sistem penyediaan kelistrikan yang memenuhi harapan agar didapat hasil sistem penyediaan kelistrikan yang memenuhi persyaratan dan kaidah-kaidah teknis yang dapat diaplikasikan di lapangan persyaratan dan kaidah-kaidah teknis yang dapat diaplikasikan di lapangan sebagai bagian dari kegiatan

sebagai bagian dari kegiatan pembangunpembangunan sarana dan an sarana dan prasarana penyediaanprasarana penyediaan fasilitas pelayanan yang berkualitas untuk mendukung perkembangan fasilitas pelayanan yang berkualitas untuk mendukung perkembangan perekonomian masyarakat setempat.

perekonomian masyarakat setempat.

Kendala jauhnya suatu daerah dari sumber energi li

Kendala jauhnya suatu daerah dari sumber energi listrik meyebabkan tidak bisastrik meyebabkan tidak bisa terjangkaunya asupan energi listrik pada daerah tertentu. Pembangkit Listrik terjangkaunya asupan energi listrik pada daerah tertentu. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), merupakan salah satu alternatif dari

Tenaga Surya (PLTS), merupakan salah satu alternatif dari system system  pembangkit pembangkit yang sesuai untuk daerah pedalaman dan jauh dari pembangkit, yang yang sesuai untuk daerah pedalaman dan jauh dari pembangkit, yang mengakibatkan biaya pokok pembangkitnya relatif mahal.

mengakibatkan biaya pokok pembangkitnya relatif mahal. System System  kerja dari kerja dari PLTS memanfaatkan energi matahari untuk menjadi energi listrik melalui PLTS memanfaatkan energi matahari untuk menjadi energi listrik melalui Photovoltic 

Photovoltic  (PV) modul atau yang lebih dikenal dengan Modul Surya. (PV) modul atau yang lebih dikenal dengan Modul Surya.

Beranjak dari hal tersebut maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi dan Beranjak dari hal tersebut maka Pemerintah Daerah melalui Dinas Energi dan

(2)

Sumber Daya Mineral Provinsi Papua akan melakukan Kegiatan Pembangunan PLTS TERPUSAT di Kampung Katage Distrik Haju Kabupaten Mappiguna memperlancar proses penyaluran pelayanan listrik. B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Membangun system   PLTS untuk lokasi desa-desa terpencil di seluruh Indonesia yang belum menikmati aliran listrik dari PLN.

2. Memberikan solusi system  pasokan daya listrik yang “cost effective ”

dengan strategi memanfaatkan energi surya pada batasan porsi tertentu. 3. Melaksanakan alih teknologi system   PLTS dalam pengoperasian dan

pemeliharaan guna kelangsungan operasi system   pembangkit yang berkesinambungan.

C. TARGET / SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini adalah terlayaninya kebutuhan daya listrik di Kampung Katage Distrik Haju Kabupaten Mappi.

D. LOKASI KEGIATAN

Pekerjaan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat 100 kWp ini berada di Kampung Kayage Distrik Hayu Kabupaten Mappi Provinsi Papua.

E. NAMA DAN ORGANISASI PENGADAAN BARANG

Kegiatan : Energi Skala Kecil Kabupaten Mappi Distrik Haju

Nama Pekerjaan : Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terpusat Kapasitas 100 kWp di Kampung Katage Distrik Haju Kabupaten Mappi

Organisasi : Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua

Nama Pengguna

Anggaran

: FRETS JAMES BORAY, SE, M.Si Nama PPTK : Ir. R. AGUS DWIYANA M.Si. F. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA

1. Sumber Dana pekerjaan ini dari Dana Alokasi Khusus (DAK) No. DPA OPD 3.05.01.33.21.5.2 Kode Rekening :5.2.2.25 Tahun Anggaran 2018 dengan Total Pagu Rp. 15.000.00.000,00.- (Lima belas Milyar Rupiah ) termasuk PPN

(3)

Rp. 12,776,881,696.98.- (Dua Belas Milyar Tujuh Ratus Tujuh Puluh Enam Juta Delapan ratus delapan puluh satu ribu enam ratus Sembilan puluh enam koma Sembilan puluh delapan Rupiah) termasuk PPN

G. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 110 (Seratus seratus sepuluh ) hari kalender.

H. SYARAT-SYARAT TEKNIS

1. Calon Penyedia barang/ jasa harus memiliki Sertifikat Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan (SKTTK) yang diterbitkan oleh Menteri ESDM atau Lembaga Sertifikasi yang diakreditasi/ ditunjuk oleh Menteri ESDM untuk bidang Pembangkitan Tenaga Listrik dan bidang Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik, Sub bidang Pembangunan dan Pemasangan, pada unit kompetensi :

a) Memasang Instalasi Listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan Kode Unit KTL.EK.20.114.01 ;

b) Memasang Instrumen Kontrol dan Proteksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan Kode Unit KTL.EK.20.115.01 ;

c) Memasang Instalasi Lampu Penerangan pada Bangunan Gedung dengan Kode Unit KTL.IK.208.206.01 ; dan

d) Memasang Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) dengan Kode Unit DIS.KON.009(2).A

2. Calon Penyedia barang/jasa harus memiliki SBU yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi terkait yang terakreditasi/ ditunjuk oleh Menteri ESDM 3. Calon penyedia barang/ jasa dalam memberikan penawaran harus

melampirkan

a. Deskripsisystem  PLTS sesuai yang ditawarkan ;

b. Analisa penggunaan listrik dan pola pembebanan yang layak untuk system  dan daerah pelayanan ;

4. Calon penyedia barang/ jasa adalah Pabrikan/ Distributor/ Agen Resmi dan juga Perusahaan Jasa Konstruksi dengan kualifikasi sesuai skala proyek atau Pabrikan/ Distributor/ Agen Resmi yang melakukan konsorsium   dengan perusahaan jasa konstruksi yang memiliki klasifikasi dan kualifikasi sesuai skala proyek, atau perusahaan jasa konstruksi dengan kualifikasi dan klasifikasi sesuai skala proyek yang mempunyai dukungan dari Pabrikan/ Distributor/ Agen Resmi. Dimana untuk daerah pengunungan menggunakan Policristalino panel solar dan untuk daerah pantai menggunakan mono cristalino panel solar, untuk kapasitas daya 15 kWp s/d 100 kWp.

5. Semua peralatan dan komponen utama yang ditawarkan harus dalam keadaan baru 100% yang dibuktikan Surat Pernyataan dari pabrikan/

(4)

Distributor/ Agen Resmi. Calon penyedia barang/jasa harus memberikan garansi System dari distributor bahwa dapat beroperasi untuk waktu selama minimum 3 (tiga) tahun dan harus mengganti semua komponen yang rusak selama masa garansi/pemeliharaan tersebut, yang dinyatakan dalam bentuk surat pernyataan.

6. Semua peralatan dan komponen utama yang telah dapat diproduksi didalam negeri harus menyertakan bukti TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang sah dan bersedia untuk dilakukan inspeksi pabrikan jika diperlukan.

7. Salinan Ijin Usaha Industri ( IUI ) bagi produsen dalam negeri.

8. Khusus barang produksi Luar Negeri, Surat Dukungan dari Distributor/ Agen Resmi yang telah terdaftar di Kementerian Perdagangan dengan melampirkan bukti STP (Surat Tanda Pendaftaran) dari Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Yang dimaksud produsen adalah badan usaha dalam atau Luar Negeri sebagai pemegang merek dagang.

9. Calon penyedia barang/ jasa harus memberikan bukti GARANSI PRODUKSI dari Pabrikan/ Distributor/ Agen Resmi untuk :

a. Modul Surya minimal 20 (dua puluh) Tahun untuk degradasi output < 20%(degradasi 1% per Tahun)

b. Inverter  minimal 5 Tahun

c. Solar Charge Controller minimal 5 Tahun d. Battery minimal 5 Tahun

10. Panitia atau pihak pengguna jasa akan melakukan pemeriksaan/ audit untuk melihat fasilitas produksi baik yang dimiliki peserta lelang maupun yang dimiliki oleh perusahaan pendukung atau pabrikan.

11. Calon penyedia barang/ jasa harus melampirkan dukungan produk dari Pabrikan/ Distributor/ Agen Resmi untuk peralatan :

a. Modul Surya b. Inverter

c. Solar Charge Controller d. Battery

12. Peralatan yang ditawarkan harus melampirkan:

13. Sertifikat atau Test Report  dari Lembaga Pengujian dalam dan/ atau Luar Negeri, peralatan yang dimaksud adalah :

a. Modul Surya b. Inverter

c. Solar Charge Controller d. Battery

14. Instalasi PLTS harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan pemeliharaan dan pemeriksaan secara periodik.

15. Calon penyedia barang/ jasa harus membuat uraian pelatihan dan pemeliharaan mengenai sistem yang ditawarkan.

(5)

16. Calon penyedia barang dan jasa harus dapat menjelaskan uraian pekerjaan kedalam dokumen teknis hal-hal sebagai berikut :

a. Pelaksanaan (perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pendataan  /dokumentasi)

b. Pendistribusian barang dan pelaksanaan pekerjaan

c. Jadwal pelaksanaan pekerjaan secara detail (termasuk kurva S) d. Struktur organisasi pelaksanaan dan uraian tanggung jawabnya

e. Uraian system  PLTS terpusat yang mencakup deskripsi system   yang ditawarkan, konfigurasisystem beserta penjelasan cara kerja peralatan dan metode operasi system 

f. Perencanaan teknis instalasi peralatan yang utama yang mencakup instalasi elektrikal

g. Analisa perhitungan produksi energy system   PLTS yang ditawarkan dengan analisa pola pembebanan

17. Seluruh perhitungan biaya adalah biaya terpasang di lokasi termasuk PPN 18. Pelaksanaan pengadaan adalah sesuai dengan PERPRES No. 70 Tahun 2012

tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah. 19. Tenaga Ahli / Terampil

Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini sekurang-kurangnya memiliki kualifikasi sebagai berikut :

a. Penanggung Jawab Teknis (PJT)

1) Memiliki keahlian di bidang Instalasi Listrik pada PLTS dengan Kode Unit KTL.EK.20.114.01 ;

2) Memiliki keahlian di bidang Instrumen Kontrol dan Proteksi pada PLTS dengan Kode Unit KTL.EK.20.115.01 ; dan

3) Memiliki keahlian di bidang Instalasi Lampu Penerang pada Bangunan Gedung dengan Kode Unit KTL.IK.208.206.01

4) Memiliki keahlian di bidang Pemasangan Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah (SKUTR) dengan Kode Unit DIS.KON.009(2).A b. 1 (satu) Orang Sarjana Teknik Sipil dengan pengalaman kerja minimal

2 (dua) Tahun di bidang konstruksi.

20. Penyedia Barang/Jasa harus membuat Struktur Organisasi dan Uraian Tugas personil yang ditugaskan.

21.

Penyedia Barang/ jasa atau pendukungnya harus memiliki pengalaman melaksanakan pekerjaan sejenis yakni bidang elektrikal sub bidang 24003 (Pembangkit Tenaga Listrik Energi Baru dan Terbarurukan) dan 24007 (Jaringan Distribusi Tenaga Listrik Tegangan Rendah)  selama 10 Tahun terakhir.

22.

Penyedia Barang/ Jasa harus melampirkan Spesifikasi Teknis dan Brosur asli atau fotocopy/ hasil scan yang dilegalisir/ stempel oleh Pabrik/ Distributor/

(6)

Agennya untu peralatan sbb. : Modul Surya, Inverter , Solar Charge Controller ,Baterry , Kabel-kabel, Energy Limiter  dan Lampu.

23.

Penyedia barang/ Jasa harus menyampaikan layanan pasca penyerahan.

24.

Jaminan Pengoperasian System  (Garansi Sistem) selama 3 (tiga) Tahun.

25.

JaminanKontinyuitas  Ketersediaan Suku Cadang/ KomponenUtama selama 5 (lima) Tahun.

26. Seluruh komponen/ peralatan utama yang ditawarkan harus dari pabrikan yang sudah memiliki sertifikat ISO 9001:2008.

I. SPESIFIKASI TEKNIS

PLTS terpusat yang akan dipasang pada pekerjaan ini merupakan suatu system 

PLTS yang menggabungkan/ mengkombinasikan beberapa modul surya menjadi satu array   yang diatur secara otomatis oleh inverter . System 

pembangkit ini terpusat dengan energi yang dihasilkan didistribusikan melalui panel distribusi ke rumah rumah/ pengguna melalui jaringan distribusi listrik AC tegangan rendah 220V. Untuk menjamin pembagian listrik yang merata kepada seluruh pengguna maka disetiap rumah pengguna akan dipasang

energy limiter   sebagai alat pembatas daya. Inverter   yang digunakan juga harus memiliki kemampuan untuk digabung (hybrid ) dengan pembangkit listrik diesel genset, sebagai antisipasi penambahan daya pada saat yang akan datang.

Tabel 1. Kebutuhan Energi Setiap Rumah

Jenis Jumlah Daya (Watt) Lama Pemakaian (Jam) Energi yang dibutuhkan (Wh) 1. Lampu 3 5 12 180 2. Cash HP/setrika/kulkas/TV 1 150 12 1800 3. Total 1980

Kebutuhan Energi Fasum

1. Lampu 2 10 12 240

2. setrika/TV 4 135 12 6480

Total 6720

Kebutuhan Energi PJU

1. PJU 1 44 10 440

2. PJUp 1 44 10 440

(7)

1. Peralatan Utama terdiri dari :

 A4 A5

KUota Total energy (Wh) Jumlah x A4 (Wh/hari) Rumah 100 1980 198.000 Fasum 10 6720 67.200 PJU 44 440 19.360 PJU P 44 440 19.360 303.920 15.196 319.116 106.372 425.488 Total SUB TOTAL 1 Cadangan Energi (5%) SUB Total 2 Rugi-rugi sistem (25%) Jumlah Jenis Beban 100   Unit 10   Unit 88   Buah EfisiensiInverter A1 0,95

Tegangan sistem baterai (48V / 120V / 240V) A2   48 Volts Keluaran Tegangan Inverter (230/400V) A3   230 Volts

Totalkebutuhanenergi A5  425.488 Wh/hari

Jumlah energi beban per-hari ( jumlah A5) A6 425.488 Wh Jumlah kebutuhan Ah beban per-hari ( A6/A2) A7 8.864 Ah Jumlah hari tanpa matahari yang dibutuhkan B1   2 hari DOD (depth-of-discharge) batas pengambilan energi (desimal) B2 0,80 DOD Kapasitas baterai yang dibutuhkan 11((A7x B1) / B 2) B3 22.161 Ah Kapasitas Amp-hour baterai yang dipilih 1000 Ah (800/1000/1200/1500/2000) Ah B4 1.000 Ah Jumlah baterai dihubung parallel (B3 : B4) B5   22 Bank Jumlah baterai dihubung seri ( A2 :tegangan baterai yang dipilih) B6   24 Unit

Jumlah total baterai (B5 x B6) B7   532 Unit

Total kapasitas amp-hour baterai (B5 x B4) B8 22.161 Ah Total kapasitas kilowatt-hour baterai ((B8 x A2)/1000) B9 1.064 Kwh Jumlah total kebutuhan energi beban per-hari ( A6) C1 425.488 Wh Keluaran energi rangkaian modul yang dibutuhkan (C1) C2 425.488 Wh

Tegangan modul pada daya maksimum pada kondisi STC (24 x 0 .85) C3   20 Volts Daya maksimum modul surya pada kondisi STC C4 200 Wp Jam matahari (peak sun hours) pada bulan yang dipilih C5 5 h tegangan modul pada daya maksimum pada kondisi STC (24 x 0 .85) C6 1.000 Wh Keluaran energi pada temperatur operasi (DF x C6) C7 800 Wh

DF = TEMP. AMBIENT TINGGI 0,80 DF= TEMP. AMBIENT TDK TINGGI 0,90 Jumlah modul surya untuk memenuhi kebutuhan beban (C2 : C7) C8   532 Modul

KAPASITAS PEMBANGKIT 106.372 Wp DIBULATKAN 100 Kwp Jumlah Beban Jumlah Rumah Jumlah Fasum PJU

(8)

a. Modul Surya dengan kapasitas total minimum 100 kWp b. Battere Inverter dengan kapasitas total minimum 100 kWp c. SolarInverter dengan kapasitas total minimum 100 kW

d. Battery   dengan kapasitas total minimum 480 kWh (menyesuaikan dengan jumlah dalam daftar kwantitas dan harga).

2. Modul Surya

Rangkaian Modul Surya dengan data teknis sebagai berikut : Spesifikasi Teknis Modul Surya (Array Module ):

a. Jenis : Mono/Polycrystalline Silicon

b. Power tolerance per modul : maksimum 5% (lima persen)

c. Junction-box  : dilengkapi dengan cable gland  / DC- 

Multi Connector 

d. Sertifikasi : *SNI 04.3850.2-1995 dan salinan Test Report  dariB2TKE-BPPT

e. Efisiensi : paling sedikit 16%

f. Output modul surya : min. 200 Wp per unit

g. Garansi : paling sedikit 20 (dua puluh) Tahun untuk degradasi 1% per tahun

h. Khusus untuk modul surya mono  / polycrystalline silicon , wajib digunakan produk Dalam Negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri paling sedikit 40% (empat puluh persen) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian.

i. Label data performance   modul surya ditempel di bagian belakang modul.

 j. Rangkaian modul surya mempunyai kapasitas sebesar minimum 100 kWp.

k. Performance Characteristic   pada kondisi standar (Standard Test Condition ) dan pada kondisi radiasi harus rendah dan harus diinformasikan secara lengkap dan merupakan kelengkapan module . l. Label Data Performance   modul surya ditempel di bagian belakang

modul.

m. J-Box harus sudah dilengkapi dengan blocking dioda  dan cable gland 

lengkap dengan plug   dan socketnya .

n. Harus melampirkan Sertifikat Lolos Uji dan Test Report  sesuai standar SNI dari lembaga yang berwenang yang terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional Republik Indonesia.

o. Name Plate  dan Merek Modul Surya harus tertera di Modul Surya. p. Modul Surya harus diproduksi minimal tahun 2017.

q. Pada modul surya terdapat keterangan atau sticker “Bantuan dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Papua Tahun 2018”.

(9)

r. Melampirkan Copy   Sertifikat Management  ISO 9001:2008 dari pabrikan.

s. Pabrikan Modul Surya harus memiliki alat uji Flash Test   serta melampirkan hasil ujinya (bukan sample test ).

3. Grid Inverter / PV Inverter

a. Dayaoutput  total :minimal daya output total disesuaikan dengan kapasitasoutput   pembangkit.

b. Jumlah inverter  : minimal 2 unit

c. Tegangan output  : 3/N/PE: 230/400 VAC, 50 Hz d. Gelombang output  : sinus murni

e. Efisisensi : ≥98%

f. Sistem proteksi : over load , short circuits , over temperature , over/under voltage , reverse polarity 

g. Indikator : inverter voltage &current , inverter frequency , loadcurrent & load voltage 

h. Indeks proteksi : IP 65

i. Fitur : Data logger  dan interface  dengan RMS  j. Garansi : min. 5 (lima) Tahun

k. Melampirkan Sertifikat Pabrik ISO 9001:2008 l. Melampirkan Sertifikat Produk IEC 61727

m. Melampirkan Sertifikat atau Test Report   yang diterbitkan oleh Lembaga Uji Independen (bukan merupakan uji QA dari Pabrik)

n. Melampirkan Surat Tanda Pendaftaran (STP) Keagenan dari Kementerian Perdagangan.

4. Inverter

Inverter  berfungsi untuk merubah arus DC ke AC dan sebaliknya

a. Kapasitas : disesuaikan dengan kebutuhan beban b. Tegangan Output : 220/230 Vac (1 phase) atau

380/400Vac (3 phase)

c. Tegangan Baterai Modul : disesuaikan dengan tegangan Array Modul

d. Bentuk Gelombang Wave  : gelombang sinus murni

e. Total Kapasitas : min. 50 kW (6 kW x 9 set) Permanen f. Tegangan Input DC : min.48 Vdc

g. Frekuensi : 50 Hz

h. Output Voltage  THD Factor  : ≤ 4%

(10)

 j. Sistim Proteksi : DC Over/Under - Voltage< AC Over/Under

-Voltage, Over Load, Short Circuit Protection 

k. Garansi : min. 5 (lima) Tahun

l. Dilengkapi dengan data loger   dan communication/ interface   untuk komunikasi data dengan remote monitoring  sistim

m. Proteksi terhadap debu dan serangga minimal dengan IP 54 n. Melampirkan Sertifikat Pabrik ISO 9001:2008

o. Melampirkan Sertifikat Produk IEC 61683

p. Melampirkan Sertifikat atau Test Report yang diterbitkan oleh Lembaga Uji Independen (bukan merupakan uji QA dari Pabrik).

5. Battery  Penyimpanan (Battery Bank )

a. Tipe : deep cycle, OpzV Stationary Battery  b. Teknologi : Valve Regulated Lead Acid  (VRLA)Gel 

c. Kapastitas : Kapasitas Total Battery   minimal 96 kWh, tegangan nominal 2 Vdc/ sel

d. Kemampuan Cycling  : paling sedikit 2.200 cycle pada 80% DOD (Depth of Discharge )

e. SertifikasiPengujian : SNI, Test Report  dariB2TKE - BPPT f. Garansi : paling sedikit 5 (lima) Tahun

g. Umur teknis life time  minimal minimal 5 (lima) Tahun pada 20ºC

h. Harus dilengkapi dengan sistim koneksi yang dapat mencegah korosi dan arus hubung singkat (termasuk pada waktu pemasangan)

i. Wajib digunakan produk dalam negeri, yang dibuktikan dengan melampirkan salinan tanda sah capaian Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) paling sedikit 70% (tujuh puluh persen) yang diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian

 j. Penempatan battery  harus aman bagi peralatan lainnya

k. Konektor battery  menggunakan tembaga dan diberi pelindung isolator  agar aman bagioperator 

l. Dilengkapi proteksi battery  / panel distribusi DC untuk kapasitas minimum 96 kWh sebelum masuk ke solar charge controller maupun inverter 

m. Melampirkan gambar sistim koneksi battery  dan single line  diagram dari sistim proteksi battery  serta perhitungan rating dari komponen peralatan proteksi yang digunakan

n. Dudukan battery  harus tahan terhadap korosif

o. Battery  yang digunakan harus memiliki surat dukungan dari pabrikan pembuatnya

(11)

q. Melampirkan copy sertifikat pabrik ISO 9001:2008. 6. Penyangga Modul Surya

a. Bahan dan treatment  : plat besi, besi siku dan atau pipadengan hot dip galvanized treatment.

b. Tinggi penyangga : paling sedikit 1 (satu) meter daripermukaan tanah.

c. Untuk pemasangan diatas permukaan tanah, perlu dilengkapi dengan sistimanchor/ manzet 

d. Mampu menahan kecepatan angin sampai dengan 100 (seratus) km/jam

e. Salah satu kaki penyangga modul terhubung dengan kawat pertanahan (grounding system )

f. Penyangga modul harus memiliki sudut kemiringan antara 10° (sepuluh derajat) sampai dengan 15° (lima belas derajat) agar diperoleh energi penyinaran yang maksimum

g. Ketinggian antara modul dan permukaan tanah pada titik terendah minimal 70 (tujuh puluh) cm

h. Jarak antar PV Array  harus diatur/ didesain sedemikian rupa sehingga tidak ada bayangan (shading ) yang jatuh pada permukaan PV Array  lainnya dalam sistim

i. Gambar sistim penyangga modul dan pondasi (mekanikal dan sipil) harus disampaikan dalam dokumen teknik penawaran.

7. Panel Distribusi Utama

a. Kapasitas daya minimum : disesuaikan dengan kapasitas pembangkit

b. Tegangan sistem : 220/230 VAC (1 phase) atau 380/400 VAC (3 phase)

c. Monitoring : tegangan, arus, frekuensi dan kWh meter

d. Penempatan harus aman dan mudah dimonitor oleh operator  e. Kapasitas daya : Minimum 20 kVA

f. Tegangan sistem : 220 V/phasa, 1 atau 3 phasa g. Dilengkapi dengan MCCB (Moulded Case Circuit Breaker ) h. Penempatan harus aman dan harus di grounding 

i. Melampirkan single line   diagram dan perhitungan rating dari komponen yang digunakan.

8. Instalasi Rumah

a. umum : instalasi rumah mencakup instalasi kabel dari  jaringan ke rumah dan instalasi listrik di dalam rumah. Instalasi di dalam rumah terdiri dari instalasi

(12)

 jaringan kabel, paling sedikit 3 (tiga) buah titik lampu, 1 (satu) buah kotak kontak, alat proteksi

short circuit , dan alat pembatas sesuai kapasitas daya tersambung dan pemakaian energi listrik.

b. Kabel instalasi : NYM 2x1,5 mm2  (sesuai SNI), maksimal 25 (dua puluh lima) meter.

c. Jenis lampu : Lampu Hemat Energi (LED) 220 (dua ratus dua

puluh) VAC.

d. Menggunakan lampu hemat energi minimal 4-6 Watt, dengan brosur

asli harus dilampirkan.

e. Alat pembatas energi (energy limiter ) berfungsi membatasi

pemakaian energi (VAh) dengan spesifikasi sebagai berikut : 1) Batas pemakaian energi dan reset time  dapat diatur 2) Setting  batas pemakaian per hari adalah tetap

3) Memiliki sistem untuk memutus (dan menyambung kembali) hubungan listrik pada pemakai tertentu yang bermasalah

4) Memiliki sistem pengaman/ segel sehingga pemakai tidak dapat melakukan pencurian listrik (bypass )

5) Maksimum arus output  sampai dengan 2 A, 220 VAC

6) Memiliki fungsi proteksi apabila terjadi arus hubung singkat

(short-circuit) dan fungsi ini tidak menggunakan peralatan yang memerlukan stok pengganti (contoh stok mechanical fuse  / sekering) dan dapat kembali normal setelah tidak ada kelebihan arus

7) Energy Limiter  memiliki indicator  LCD untuk melihat akumulasi pemakain dan sisa energi

8) Energi Limiter mampu me “resert ” kuota energy   harian secara otomatis.

9. KabelPhotovoltaic  dan Kabel Power

a. Instalasi kabel harus terlindungi dari gangguan hewan

b. Semua lahan yang akan dipasang kabel, harus dipersiapkan dengan baik

c. Kabel duct harus terlindungi dari kerusakan karena adanya angin ribut dan aman dari masuknya air, binatang atau serangga

d. Kabel yang digunakan harus lulus uji dari PLN dan memiliki sertifikat SPLN kecuali kabel antara modul surya sertifikat dari lembaga internasional seperti TUV

e. Kabel antar modul menggunakan kabel khusus/ kabel Flexibel

minimum uk. 4 mm²untuk photovoltaic system dan dilengkapi dengan

(13)

f. Level proteksi kotak hubung minimal memenuhi persyaratan IP 54 g. Kabel dari Kotak Hubung ke Solar Charge Controller  bisa dipasang

didalam tanah dengan diberi pelindung berupa conduit   atau pipa. Apabila kabel dipasang diatas permukaan tanah maka harus dilindungi olehconduit   ataucable tray  dengan covernya

h. Kabel antar battere , solar controller , dan inverter  harus sesuai dengan ratio maximum peralatan tersebut

i. Kabel power dari Panel Distribusi Utama ke Jaringan Distribusi Tegangan Rendah menggunakan twisted  kabel ukuran phasa 35 mm² +netral 25 mm²

 j. Kabel tersebut diatas dilengkapi dengan konektor-konektor yang sesuai dengan ukuran kabel

k. Perhitungan rating kabel dan pemilihan jenis kabel yang digunakan harus dilampirkan di dalam dokumen teknis

l. Melampirkan wiring diagram dari keseluruhan sistem m. Dilengkapi dengan brosur/ katalog pabrikan kabel.

10. Rumah Pembangkit ( Power House )

a. Rumah pembangkit berbentuk bangunan permanen

b. Lantai ruang baterai harus diperkuat dengan beton bertulang agar dapat menahan berat baterai

c. Luas minimum 50 m²

d. Seluruh fasilitas PLTS Terpusat diberi pagar keliling minimal menggunakan jenis BRC dengan kerapatan ± 20 cm, jarak antar tiang 2,4 meter, tiang terbuat dari besi siku 50x50x5. BRC dan tiang harus di Hot Dip Galvanized , tinggi minimal 150 cm, dilengkapi dengan pintu gerbang (melampirkan gambar pagar dan pondasinya)

e. Dilengkapi dengan papan nama proyek yang mencakup data Instansi

pelaksana kegiatan, nama kegiatan, lokasi (kampung, distrik, kabupaten, provinsi), sumber dana, dan Tahun Anggaran pelaksanaan (terlampir).

11. Sistem Pentanahan (Grounding ) dan Penangkal Petir

a. Sistem grounding   peralatan dibuat dengan menggunakan batang (rod ) tembaga yang ditanam pada kedalaman tertentu dari permukaan tanah dengan kabel penghantar jenis NYY 35 mm² warna Kuning Hijau

dengan resistansi pentanahan < 5 Ohm

b. Setiap peralatan harus tersambung dengan sistem grounding  termasuk setiap array module support 

c. Sistem penangkal petir harus menggunakan lightning arrester yang mampu untuk melindungi seluruh area PLTS terpusat yang

(14)

dihubungkan dengan kabel penghantar dengan rod  tembaga sebagai pentanahannya. Ketinggian minimal dari permukaan tanah adalah 5 meter

d. Melampirkan gambar sistem penangkal petir dan grounding   serta brosur lightning arrester .

12. Jaringan Distribusi Tegangan Rendah

Pekerjaan distribusi tenaga listrik telah diatur sesuai SNI, antara lain : a. SNI 04– 3855 – 1955 : Pedoman Teknis Instalasi Jaringan

b. SNI 04 – 1925 – 1990 : Instalasi di dalam Bangunan/Rumah Perdesaan

c. SNI 04– 0227 – 1987 : Tegangan Standar d. SNI 04 – 1922 – 1990 : Frekuensi Standar

e. SNI 04– 1923 – 1990 : Arus Penangkal Standar

f. SNI 04– 1926 – 1990 : Jaringan Distribusi Listrik Perdesaan g. SNI 04 – 3855 – 1995 : Pembumian Jaringan Tegangan rendah Spesifikasi Jaringan Distribusi tegangan Rendah

a. Menggunakan jaringan kabel udara b. Jarak antar tiang maksimum 40 meter

c. Total panjang jaringan distribusi 3000 meter

d. Menggunakan tiang besi bulat atau beton tinggi 7 meter standar PLN, ditanam ke kedalaman tanah 1 meter dan dicor dengan semen, lengkap dengan assesories jaringan distribusi

e. Tinggi lendutan antar tiang minimal 5 meter dari permukaan tanah f. Kabel antar tiang menggunakan kabel twisted   ukuran phasa 3 x 35

mm², netral 1 x 25 mm² (SPLN) minimal 3000 meter (termasuk lendutan)

g. Kabel sambung kerumah menggunakan kabel twisted 2x10mm² (SPLN) sepanjang maksimum 10000 meter

h. Dilengkapi dengan gambar tiang listrik, gambar elektrikal jaringan distribusi, serta gambar pondasi tiang

i. Untuk Kabel melampirkan surat dukungan dan surat garansi dari Pabrikan/ Distributor/ Agen min.1 (satu) Tahun

 j. Melengkapi perencanaan gambar instalasi listrik rumah. 13. Sistem Pengaman

a. Sistem pengaman jaringan listrik jika terjadi gangguan, baik untuk alasan keselamatan, gangguan sosial, maupun untuk memudahkan perbaikan harus menjadi bagian dari disain sistim

b. Grounding   harus dilakukan sekurang-sekurangnya di area pembangkit, jaringan distribusi dan setiap rumah pelanggan. Sistim

(15)

grounding  harus berpedoman pada SNI Pembumian yang berlaku.

14. Pemeriksaan dan Pengujian

Sebelum PLTS Fotovoltaik Terpusat dioperasikan perlu terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan dan pengujian untuk mendapatkan Sertifikat Laik Operasi.

15. Peralatan Kerja dan Peralatan Keselamatan Kerja

Penyedia barang/ jasa wajib menyediakan peralatan kerja dan peralatan keselamatan kerja untuk diserahkan ke operator PLTS. Peralatan yang wajib disediakan minimal sebagai berikut :

a. Peralatan Kerja

1) Tool set elektrikal berikut tool boxnya. Isi tool set minimal antara lain : Palu Konde, Tang Kombinasi, Kunci Inggris, Tang Lancip, Pisau Cutter, Solder, Obeng Set Presisi, Gunting Multi Fungsi, Tang Krimping, Rol Meter, Digital Voltage Tester Pen, Kunci Set, Obeng Plus Set, Obeng Min Set, Kunci Kombinasi (Ring-Pas). 2) Digital Clamp Meter yang dapat digunakan untuk mengukur

tegangan dan arus AC dan DC.

3) Tangga Sliding dari fiberglass untuk perawatan jaringan atau instalasi listrik lainnya dengan ketinggian menyesuaikan tiang  jaringan.

b. Peralatan Keselamatan Kerja

1) Alat Pemadam Api Ringan (APAR) Portable 1 unit dengan spesifikasi : ABC Fire Class, Dry Chemical Powder ukuran 5-7 kg. 2) 2 (dua) pasang safety shoes

3) 1 (satu) buah safety helmet

4) Di area PLTS dipasang rambu-rambu keselamatan, minimal terdiri dari “AWAS TEGANGAN TINGGI”  dan “DILARANG MEROKOK DI RUMAH PEMBANGKIT”

5) Di dalam rumah pembangkit dipasang poster disertai ilustrasi gambar :

a) Cara Pengoperasian PLTS b) Cara Perawatan Modul Surya

16. Pelatihan Pengoperasian dan Perawatan PLTS :

Penyedia barang/ jasa harus menyelenggarakan pelatihan dan pengoperasian serta pemeliharaan kepada masyarakat setempat yang ditunjuk (berdasarkan persetujuan kepala desa) serta menyusun dan menyediakan buku panduan pengoperasian, pemeliharaan dan keberlangsungan PLTS Terpusat yang meliputi :

(16)

b. Panduan perawatan PLTS Terpusat sehingga masyarakat yang ditunjuk mampu mengatasi persoalan-persoalan teknis yang timbul selama pengoperasian PLTS Terpusat

c. Panduan biaya perawatan rutin seperti pembersihan permukaan modul surya, perbaikan kecil bangunan sipil, dan lain-lain

d. Panduan pengelolaan dana untuk perbaikan keperluan besar seperti kerusakan bangunan sipil, peralatan elektrikal-mekanikal, jaringan transmisi, dan lain-lain

e. Panduan Biaya Iuran Masyarakat setempat agar masyarakat setempat dapat memperoleh nilai ekonomi dari pengoperasian dan keberlangsungan PLTS Terpusat, seperti biaya honor operator, biaya overhead pengelolaan dan administrasi.

J. PERSAYARATAN TAMBAHAN

Pelelangan ini adalah lelang TIDAK MENGIKAT, dan apabila tidak tersedia dana untuk membiayai paket perkerjaan ini, maka bagi peserta lelang yang nantinya ditetapkan sebagai pemenang TIDAK BERHAK menuntut GANTI RUGI.

Setiap Calon Penyedia/peserta lelang diwajibkan melampirkan surat Pernyataan TIDAK MENUNTUT GANTI RUGI yang diupload pada dokumen penawaran.

K. PENUTUP

Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun untuk menjadi dasar administrasi proses pelelangan dalam rangka pelaksanaan kegiatan.

Mengetahui/Menyetujui: Jayapura, Juli 2018

PENGGUNA ANGGARAN

FRETS JAMES BORAY, SE.M.Si NIP. 19670218 198912 1 002

PEJABAT PELAKSA TEKNIS KEGIATAN (PPTK)

Ir. R. AGUS DWIYANA NIP. 19640818 199103 1 011

Referensi

Dokumen terkait

Kecerdasan emosi yang dimaksud adalah keterampilan individu untuk mengenali emosi diri dan orang lain, memahami emosi diri sendiri dan orang lain, menggunakan emosi yang digunakan

5.3 Laporan tahunan kepada Dewan Komisaris mengenai kegiatan Komite Pemantau Risiko dan dimuat pada laporan tahunan Perusahaan, yang antara lain berkaitan dengan:. 5.3.1

Informan masih kanak - kanak ketika ayah intorman melakukan poligami dan kemudian ayah jarang pulang ke rumah, sedangkan pada usia informan sangat dibutuhkan

R/pasien menjawab : tidak ada mas saya malas 2.2 mengkaji pengetahuan Pasien tentang perilaku menarik diri dan tanda-tandanya R/Pasien menjawab : saya tidak tahu.. mas…..pokonya

The purpose of this study was to examine how much organizational citizenship behavior could be predicted by five conflict resolution strategies (forcing, smoothing,

(sesuai dengan ketentuan dalam pasal 98 ayat 2 U.U.D.S.) adalah bermaksud untuk. menjamin pelaksanaan

Rencana Strategis disusun sesuai dengan hasil rekomendasi Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tinggi Agama Jambi Tahun 2013 dan Sistem Perencanaan Pembangunan

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sumber daya manusia, penerapan teknologi dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara positif terhadap