• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN PENGETAHUAN CARA MENGATASI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN PENGETAHUAN CARA MENGATASI MUAL MUNTAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER I PRIMIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN MUTIARA BUNDA KAWALU KOTA TASIKMALAYA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh

Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.M., M.Kep Abstrak

Mual muntah yang terjadi pada ibu hamil merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi pada ibu hamil. Gejala mual muntah pada setiap ibu hamil tidak boleh disama ratakan atau sangat individual. Sekitar 50-80% dari wanita hamil mengalami mual muntah terutama yang paling sering dialami oleh primigravida. Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah meningkatnya ibu hamil primigravida yang mengalami mual muntah yang berhungan dengan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang cara mengatasi mual muntah di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan ibu hamil primigravida tentang cara mengatasi mual muntah.

Untuk memenuhi tujuan tersebut peneliti melakukan penelitian yang bersifat deskriptif. Tehnik pengumpulan data dengan cara menyebarkan test berupa wawancara yang dilakukan kepada ibu hamil primigravida yang mengalami mual muntah di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya, dengan jumlah populasi sebanyak 299 orang dengan sampel sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) orang ibu hamil primigravida. Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut: pengertian mual muntah, penyebab mual muntah, pengaruh mual muntah, efek mual muntah dan cara mengatasi mual muntah.

Dari hasil penelitian responden berdasarkan kategori baik didapat sangat sedikit responden 13 orang (17,8%), sebagian kecil responden 28 orang (38,4%) memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut perlu diupayakan peningkatan pengetahuan ibu hamil primigravida melalui penyuluhan kesehatan secara terus menerus yang terdaftar dalam program kesehatan ibu dan anak, baik secara perorangan maupun kelompok

Kata Kunci

Mual muntah, Ibu hamil, trimester 1 primigravida

PENDAHULUAN

Kehamilan dapat disebut sebagai suatu keajaiban karena hanya dalam waktu sembilan bulan saja terbentuklah suatu mahluk hidup baru dari sebuah sel yang besarnya tak lebih dari sebutir pasir. Peristiwa itu membuat pasangan suami istri yang baru menikah, berubah status menjadi orang tua, sebagaimana Firman Alloh SWT dalam surat Luqman ayat 14.

اًىْهَو ُهُّمُأ ُهْتَلَمَح ِهْيَدِلاَوِب َناَسْوِإْلا اَىْيَّصَوَو

يِل ْرُكْشا ِنَأ ِهْيَماَع يِف ُهُلاَصِفَو ٍهْهَو ىَلَع

ُريِصَمْلا َّيَلِإ َكْيَدِلاَوِلَو

Artinya: Dan Kami pertahankan pada manusia (agar berbuat baik) pada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihkan dalam usia dua tahun. Bersukurlah padaKu dan

pada kedua orang tuamu. hanya padaKu kembalimu.

Kunjungan kehamilan baik ke pusat pemberian perawatan kesehatan atau ke klinik bersalin penting, agar bayi sehat sesuai yang diharapkan dan menentukan kelanjutan perawatannya (Prawirohardjo, 2002). Apabila kehamilan terlalu dini dan tidak dapat diperiksa, maka kunjungan berikutnya dijadwalkan dalam dua minggu. Kehamilan berlangsung selama sembilan bulan (40 minggu). Kehamilan dibagi menjadi tiga periode selama tiga bulanan atau trimester. Trimester I adalah periode minggu pertama sampai minggu ke tiga belas, trimester II adalah periode minggu ke empat belas sampai ke duapuluh enam, sedangkan trimester III, minggu ke duapuluh tujuh sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) (Bobak, 2004).

Kehamilan merupakan proses yang normal dari tubuh, dimana pada kehamilan akan terjadi

(2)

perubahan-perubahan adaptif dari tubuh, yang penting dan esensial untuk mengoptimalkan keberhasilan kehamilan, oleh karena itu ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan sedini mungkin segera setelah seorang wanita merasa hamil. Salah satu masalah yang biasa terjadi selama kehamilan khususnya pada trimester I primigravida adalah mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) yang sering dikenal dengan morning sickness. Mual dan muntah biasanya muncul pada pagi hari saat perut kosong, namun tak jarang pula munculnya siang maupun malam hari. Berdasarkan hasil penilitian menunjukan bahwa hampir 50 – 80 % dari wanita hamil di Indonesia mengalami mual dan muntah pada trimester I. Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda, ada yang tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasakan mual bahkan merasa sangat mual dan muntah setiap saat, sehingga dapat mengganggu aktifitas sehari-hari (Farrer, 2002).

Perasaan mual disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG (Human

Choorionic Gonadotrophin) dalam serum.

Pengaruh fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin sistem syaraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang (Prawirohardjo, 2002). Menurut Gorrie (1998) mual muntah diperburuk oleh bau makanan, kelelahan dan faktor emosional (psikis). Gejala-gejala ini kurang lebih terjadi enam minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu serta mual muntah ini terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida (Prawirohardjo, 2002).

Masalah mual muntah perlu mendapatkan perhatian yang serius walaupun mual muntah merupakan gejala awal pada hamil muda dan biasa terjadi pada ibu hamil trimester I primigravida. Tetapi apabila tidak dilakukan penanganan secara dini maka akan berakibat lebih buruk, karena dapat menyebabkan berat badan turun, dehidrasi, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, keadaan tersebut menyebabkan asupan menjadi kurang baik, serta kebutuhan gizi tidak terpenuhi akibatnya bayi lahir dengan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) dan pembentukan otak tidak optimal (Ana, 2005).

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil trimester I primigravida merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk mendeteksi secara dini tentang

mual dan muntah yang terjadi agar tidak sampai ke tahap yang lebih berat. Bila ibu hamil tidak mampu mengatasi mual muntah dapat menyebabkan masalah pada ibu sendiri maupun pada janin. Pada janin adalah tidak terpenuhinya kebutuhan energi serta zat-zat makanan sehingga dapat mengganggu pertumbuhannya hal ini dikarenakan pada trimester awal sangat membutuhkan zat-zat makanan yang banyak untuk pertumbuhan organ-organ awal. Sedangkan pada ibu dapat mengakibatkan cadangan karbohidarat dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi karena oksidasi lemak yang tidak sempurna maka terjadilah ketosis dan juga dapat menyebabkan dehidrasi dan terganggunnya keseimbangan elektrolit (Prawirohardjo, 2002).

Salah satu upaya mencegah dampak mual adalah meningkatkan pengetahuan kesehatan untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil trimester I. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama antara sektor kesehatan, masyarakat dan sektor lain yang terkait. Tetapi paling penting adalah upaya ibu hamil sendiri dalam meningkatkan dan memelihara kesehatan kehamilannya, untuk itu diperlukan kemampuan yang memadai agar dapat mengatasi masalah yang biasa terjadi selama kehamilan melalui peningkatan pengetahuan.

Rumah Bersalin Mutiara Bunda merupakan salah satu rumah bersalin yang mempunyai kunjungan pemeriksaan kehamilan yang cukup tinggi dimana jumlah rata-rata kunjungan ibu hamil perbulan mencapai 50 orang (primigravida) dengan fasilitas yang memadai dan dikelola oleh bidan yang mempunyai stratifikasi bidan delima selain itu ditunjang dengan letak yang sangat strategis.

Perilaku ibu hamil di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu pada saat pemeriksaan kehamilan dapat dilihat dari beberapa kali ibu memeriksakan kehamilannya. Adapun Rumah Bersalin Mutiara Bunda mempunyai kebijakan tentang prenatal care dan memberikan pelayanan kesehatan tentang pemeriksaan kehamilan melalui kegiatan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sesuai dengan kebijakan pemerintah yang tepat dan benar. Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan penulis pada bulan November tahun 2013 di klinik bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya di dapat data sebagai berikut: cakupan pemeriksaan ibu hamil dari bulan Juni 2013 sampai dengan November 2013 dari

(3)

pemeriksaan Antenatal Care khususnya pada ibu hamil primigravida terdapat jumlah ibu hamil 54 orang (18,06 %) pada bulan Juni 2013, 36 orang (12,04 %) pada bulan Juli 2013, 64 orang (21,40 %) pada bulan Agustus 2013, 45 orang (15,05 %) pada bulan September 2013, 45 orang (15,05 %) pada bulan Oktober 2013 dan 55 orang (18,4 %) pada bulan November 2013 (Rekapitulasi KIA Rumah Bersalin Mutiara Bunda, 2013)

Dari hasil wawancara penulis terhadap 5 orang ibu hamil trimester I primigravida yang mengalami mual dan muntah rata-rata masih kurang pengetahuannya dimana ibu hamil, 3 dari 5 orang ibu hamil tidak mengetahui penyebab mual dan muntah, 4 dari 5 orang ibu hamil memilih mengatasi mual dan muntah dengan pergi ke bidan atau dokter untuk meminta obat, 1 dari 5 orang ibu hamil meminum vitamin, 2 dari 5 orang ibu hamil menghindari bau-bauan, 1 dari 5 orang ibu hamil melakukan jalan pagi untuk mengatasi mual muntahnya, semua ibu hamil tidak mengetahui efek dari mual dan muntah pada ibu dan janin, 4 dari 5 orang ibu hamil menyampaikan belum pernah mendapatkan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang cara mengatasi mual dan muntah pada ibu hamil dari tenaga kesehatan termasuk bidan Puskesmas yang selalu memeriksa kehamilannya.

Selaku tenaga kesehatan bidan mempunyai peran sebagai edukator dan konselor pendidikan kesehatan sehingga diharapkan dapat membantu ibu hamil yang tidak tahu dan tidak mampu menjadi tahu dan mampu mengatasi mual dan muntah. Hal tersebut dapat ditempuh melalui upaya preventif dan promotif dengan memberikan pendidikan kesehatan (Notoatmodjo, 2003). Bidan bertanggung jawab atas peningkatan kesehatan ibu hamil dengan menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya (melakukan antenatal care) secara intensif.

Berdasarkan penemuan di atas maka membuat peneliti tertarik untuk meneliti Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.

TINJAUAN PUSTAKA Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, yang terjadi setelah orang melakukan pengindraan

terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui kelima indra manusia, tetapi sebagian besar melalui suatu proses yaitu proses belajar dan membutuhkan suatu bantuan, misalnya bantuan seseorang yang lebih menguasai suatu hal, bantuan alat misalnya buku dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Terbentuknya suatu prilaku baru, terutama orang dewasa dimulai pada domain kognitif, dalam arti subjek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau objek diluarnya. Sehingga menimbulkan pengetahuan baru pada subjek tersebut, yang kemudian menimbulkan respon batin dalam bentuk sikap si subjek terhadap objek yang diketahuinya, akan menimbulkan respon lebih jauh lagi yaitu berupa tindakan (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan adalah produk dari proses fikir yang merupakan obor dan semen peradaban manusia (Nazirudin, 2002). Pengetahuan adalah sub kelas dari kepercayaan yang benar (Suriasumantri, 2001).

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut: a. Pengalaman, b. Tingkat Pendidikan, c. Keyakinan dan d. Fasilitas

Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan sesorang. Dari pengalaman dan penelitian terbukti perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo 2003) bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang tersebut terjadi proses: Awareness (kesadaran), Interest (tertarik), Evaluasi, Trial (mencoba), dan Adoption (adaptasi).

Pengetahuan yang dicakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu (Notoatmodjo, 2003): a. Tahu (Know), b. Memahami (Comprehension), c. Aplikasi

(Application), d. Analisis (Analysis), e. Sintesis (Synthesis) dan f. Evaluasi (Evaluation)

Kehamilan

Kehamilan adalah masa dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan adalah terjadinya pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel ovum (Farrer, 1999).

Masa kehamilan dimulai konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

(4)

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam tiga trimester yaitu trimester I dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, trimester II bulan keempat samapai 6 bulan, trimester III dari bulan ke 7 sampai 9 bulan (Prahirohardjo, 2002)

Tanda-tanda kehamilan trimester I, yaitu (Sinopsis Obstetri, 1998): a. Amenore (tidak haid), b. Mual, muntah, dan morning sickness (nause dan

vomiting), c. Sering berkemih, d. Perubahan

payudara (nyeri, terasa berat dan pembesaran ukuran), e. Tanda Chadwik (bercak keunguan pada membran mukosa vagina)., f. Kelelahan (fatique), g. Tidak ada selera makan (anoreksia), h. Tidak tahan suatu bau-bauan dan i. Mengidam (ingin makanan khusus)

Tanda-tanda fisik pertama yang dapat dilihat pada beberapa ibu adalah: perdarahan sedikit/spotting sekitar 11 hari setelah konsepsi pada saat embrio melekat pada lapisan uterus, jika seorang ibu mempunyai siklus 28 hari perdarahan ini terjadi beberapa hari sebelum ia akan mendapat haid. Perdarahan implantasi ini biasanya kurang dari jumlah haid yang normal setelah terlambat 1 mensrtuasi, perubahan-perubahan fisik berikutnya biasanya adalah nyeri dan pembesaran payudara diikuti oleh rasa kelelahan yang sangat, dan sering kencing. Pada trimester I adanya mual (nausea) dan muntah (vomitus) yang sering dikenal dengan

morning sickness. Gejala-gejala ini kurang lebih

terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu. Keadaan ini lebih sering ditemukan pada kehamilan pertama dan pada ibu hamil dengan kadar HCG yang lebih tinggi daripada kadar yang lebih normal, faktor-faktor psikiatrik dan emosional (seperti respon yang negatif terhadap kehamilan serta hubungan keluarga yang tidak harmonis) diduga, tapi tidak selalu berkaitan dengan hiperemesis (Farrer 1999).

Nausea (mual) dan vomitus (muntah) yang

terjadi dalam bulan-bulan awal kehamilan (biasanya hanya pada saat bangun dari tidur) sering dijumpai. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui tetapi kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormon yang mendadak. Jika berlangsung lebih dari 14 minggu atau bila berat (hiperemesis), maka

morning sickness ini dianggap sebagai keadaan

abnormal dan memerlukan tindakan aktif (farrer, 1999).

Mual Muntah (Emesis Gravidarum)

Emesis gravidarum adalah gejala mual dan

muntah-muntah yang kadang-kadang terjadi pada awal kehamilan (Hartono, 2000). Emesis gravidarum ini dialami oleh setengah wanita

hamil biasanya gejala ini muncul pada minggu keempat atau tujuh dan terakhir pada minggu ke dua belas (Reeder, 1999). Gejala mual dan muntah lebih umum terjadi pada pagi hari, tetapi dapat terjadi tiap saat, ciri khasnya kalau emesis

gravidarum dimual dengan perasaan mual ketika

wanita tersebut bangun dari tidur. Namun sering terjadi ketika makan sudah masuk (Reeder, 1999). Wanita memerlukan ketenangan bahwa mual dan muntah walaupun menyusahkan tapi umum dialami oleh wanita hamil dan keadaan ini hanya sementara. Emesis gravidarum harus dibedakan dari hiperemesis gravidarum yaitu keadaan mual dan mutah yang disertai dengan berat badan turun, dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit dan ketosis.

Meskipun perubahan mual dan muntah belum diketahui, gejala ini diyakini berhubungan dengan peningkatan kadar HCG (Human Chorionic

Gonadotropin) dan estrogen. Gejala-gejala mungkin diperburuk dengan memasak makanan yang berbau dan kelelahan. Faktor emosi mungkin juga berpengaruh. Wanita dengan stress emosi yang sangat kemungkinan akan mengalami stress (Gorrie, 2000). Perubahan metabolisme karbohidrat dan proses metabolisme lainnya juga mempengaruhi gejala mual dan muntah (Reeder, 1999). Faktor lain yang tampaknya cukup penting adalah pola makan si calon ibu, sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, serta gaya hidupnya. (Wesson, 2002).

Hyperemesis gravidarum, menurut berat

ringannya gejala dapat dibagi kedalam 3 tingkatan:

a. Tingkat I. Muntah yang terus menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lelah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat sekitar 100 x per menit, tekanan darah sistolik menurun, turgor kulit mengurang, lidah mengering dan mata cekung.

(5)

b. Tingkat II. Penderita tampak lebih cemas dan apatis, turgor kulit lebih mengurang, lidah mengering dan tampak kotor, nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterik. Berat badan menurun dan mata menjadi cekung, tensi turun, oliguri dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan, karena mempunyai aroma yang khas dan dapat pula ditemukan dalam kencing. c. Tingkat III. Keadaan umum lebih parah, muntah

berhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat dan tensi turun.

Cara Mengatasi Mual Muntah (Emesis

Gravidarum)

 Makan sedikit tapi sering akan membantu menyeimbangkan kadar glukosa darah.

 Usahakan cukup beristirahat. Ibu hamil juga dianjurkan istirahat tidur siang 1 sampai 2 jam setiap hari, 8 jam setiap tidur malam dan ini penting untuk memenuhi kebutuhan metabolik berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu atau janin.

 Udara segar dan senam ringan umumnya sangat membantu untuk mengurangi rasa mual/muntah (Neil, 1999).

Menghisap atau mengunyah gula-gula, permen, atau karamel dapat membantu menahan rasa ingin muntah. Saat berbelanja atau berjalan-jalan permen jahe juga dapat membantu menghilangkan keinginan untuk muntah (Neil, 1999.

METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi suatu keadaan secara objektif (Notoatmodjo, 2002). Melalui metode penelitian ini peneliti ingin mengetahui gambaran pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.

Variabel dan Sub Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau aturan yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan tentang suatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2002).

Variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida tentang cara mengatasi mual muntah di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.

Sub variabel dalam penelitian ini adalah pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida mengenai : pengertian mual muntah (morning

sickness), penyebab mual muntah, pengaruh mual

muntah, efek mual muntah, cara mengatasi mual muntah dan karakteristik ibu hamil trimester I primigravida.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2002). Populasi penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang datang ke Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya dan jumlahnya rata-rata perbulan 50 orang ibu hamil priode Juni 2013 sampai dengan November 2013 dengan jumlah total (N=299).

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subjek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002). Sampel dalam penelitian ini yaitu ibu hamil trimester I primigravida yang datang ke Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya dengan jumlah rata-rata perbulan 50 ibu hamil priode Juni 2013 sampai dengan November 2013 dengan jumlah total (N=299).

Penentuan besarnya ukuran sampel yang digunakan metode purposive sampling maka rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel adalah sebagai berikut: Keterangan :

n : Jumlah sampel

no : Jumlah sampel optimum

N : Jumlah objek penelitian dalam populasi Z(1-α/2) : Konstanta yang diperoleh dari table yang baku

d : Batas kekeliruan (bound of error) yang dikehendaki

(Al-Rasyid: 1999)

Maka dengan taraf kepercayaan yang diambil adalah 95% dan batas kekeliruan penaksiran maksimal 5 % maka jumlah sample yang diambil

(6)

Maka n =

Sehingga

diperoleh

jumlah

sample

sebanyak 73 responden.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes pengetahuan, diajukan secara wawancara kepada sejumlah subjek (ibu hamil trimester I primigravida) untuk mendapatkan informasi jawaban.

Adapun jenis pertanyaan yang akan digunakan adalah pertanyaan terbuka untuk mengukur aspek pengetahuan ibu hamil trimester I primigravida tentang cara mengatasi mual muntah. Responden yang memberikan jawaban yang benar diberi nilai 1 dan skor 0 untuk jawaban yang salah sehingga data yang diperoleh merupakan data yang berskala nominal dikotomus.

Instrumen

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner atau angket. Kuesioner berupa pertanyaan tentang: pengertian mual muntah (morning sickness), penyebab mual muntah, pengaruh mual muntah, efek mual muntah, cara mengatasi mual muntah dan karakteristik ibu hamil trimester I primigravida.

Teknik Pengolahan Data dan Analisa Data Setelah data terkumpul dari responden maka dilakukan pengolahan data. Pengolahan data dimaksudkan untuk mengubah data menjadi data yang lebih halus dengan menggunakan uji statistik deskriptif.

Analisa Data dilakukan dengan cara: a. Koding

Koding merupakan suatu metode untuk mengkonversikan data yang dikumpulkan selama penelitian didalam simbol yang cocok untuk keperluan analisis. Koding butir jawaban untuk pengetahuan dengan menggunakan penilaian nilai 1 untuk jawaban yang benar dan nilai 0 untuk jawaban yang salah dan tidak diisi.

b. Mengukur tingkat pengetahuan

Teknik analisa data yang digunakan dalam pengolahan aspek pengetahuan adalah dengan cara

menjumlahkan setiap alternatif jawaban pada item soal kemudian dibagi jumlah pertanyaan dan dikalikan 100% hasilnya berupa persentase, dengan menggunakan rumus:

P = X X 100%

Keterangan: P = Presentase

x = Jumlah alternatif jawaban n = Jumlah pertanyaan

Hasil perhitungan presentase pada tingkat pengetahuan dimasukan kedalam distribusi nilai berdasarkan standar mutlak. Jika responden menjawab pertanyaan dengan benar dengan kriteria sebagai berikut:

76-100 = Baik 56-75 = Cukup < 55 = Kurang (Arikunto, 2002)

Selanjutnya untuk mengetahui presentase responden untuk tiap kategori didalam suatu variabel atau dimensi maka digunakan rumus perhitungan distribusi frekuensi sebagai berikut:

P = f X 100%

Keterangan:

P = Presentase responden

f = Jumlah responden yang termasuk kriteria

n = Jumlah keseluruhan responden

Hasil perhitungan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:

0 % = Tak seorangpun responden 1-19 % = Sangat sedikit responden 20-39% = Sebagaian kecil responden 40-59% = Sebagian dari responden 60-79% = Sebagian besar responden 80-99 % = Hampir seluruhnya responden 100 % = Seluruhnya responden

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota Tasikmalaya.

n

(7)

PEMBAHASAN

Karakteristik Ibu Hamil

Dari hasil penelitian karakteristik ibu hamil yang terdiri dari beberapa sub variable yang meliputi: umur, pendidikan, bekerja dan mendapatkan informasi.

Tabel 4.1

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Umur Kategori f % < 20 8 11 20-35 59 80,8 >35 6 8,2 Jumlah 73 100

Sumber : Data primer 2013

Dari tabel 4.1 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 orang responden sangat sedikit responden yang berumur >20 tahun sebanyak 8 orang (11 %), hampir seluruh responden 59 orang (80,8 %) berumur 20-35 tahun dan Sangat sedikit 6 orang (8,2 %) berumur >35 tahun.

Tabel 4.2

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pendidikan Kategori f % SD 4 5,5 SMP 29 39,7 SMU 34 46,6 PT 6 8,2 Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer, 2013

Dari tabel 4.2 di atas diperoleh distribusi responden yaitu sangat sedikit responden dari tingkat pendidikan SD 4 orang (5,5 %), sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMP 29 orang (39,7 %), sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMU 34 orang (46,6 %) dan sangat sedikit responden mempunyai tingkat pendidikan PT/Akademi 6 orang (8,2 %)

Tabel 4.3

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pekerjaan Kategori f % Bekerja 26 35,6 Tidak bekerja(IRT) 47 64,4 Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer, 2013

Dari tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 responden sebagian kecil responden 26 orang (35,6 %) mempunyai pekerjaan, sedangkan sebagian besar responden 47 orang (64,4 %) tidak mempunyai pekerjaan (IRT).

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Informasi

Kategori f %

Pernah 28 38,4 Tidak pernah 45 61,6

Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer, 2013

Dari tabel 4.4 diatas dapat diketahui bahwa dari 73 responden sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) pernah mendapatkan informasi, sedangkan sebagian besar responden 45 orang (61,6 %) tidak pernah mendapatkan informasi. Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil Trimester I Primigravida

Dari wawancara yang dilakukan peneliti terhadap responden, maka diketahui pengetahuan responden sebagai berikut:

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Mengatasi Mual Muntah Pada Ibu Hamil

Trimester I primigravida Kategori f % Baik 13 17,8 Cukup 28 38,4 Kurang 32 43,8 Jumlah 73 100

Sumber : Data Primer, 2013

Dari tabel 4.5 menunjukan bahwa distribusi frekuensi berdasarkan kategori nilai pengetahuan didapatkan, Sangat sedikit responden 13 orang (17,8 %) yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) yang memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang.

Berdasarkan tabulasi dan analisa data secara keseluruhan, pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kawalu Kota

(8)

Tasikmalaya termasuk kedalam kategori kurang. Hal ini dipengaruhi latar pendidikan yang rendah, dimana sebagian dari responden mempunyai tingkat pendidikan SMU 34 orang (46,6 %), hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa pendidikan mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan pengetahuan. Soelaeman (2004) mengemukakan bahwa pengetahuan yang rendah dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan pendidikan yang rendah dipengaruhi oleh ekonomi yang lemah.

Hasil penelitian ini juga di mungkinkan berkaitan dengan paritas responden, dimana penelitian ini di fokuskan pada primigravida. Primigravida belum mempunyai pengalaman yang baik dalam cara mengatasi mual muntah. Dimana pengalaman sebelumnya akan membentuk dan menimbulkan kesadaran pada ibu sehingga pada akhirnya ibu akan mudah menerapkan pengetahuan yang dimilikinya. Namun bukan berarti bahwa seorang ibu yang belum berpengalaman tidak tahu cara mengatasi mual muntah. Menurut Notoatmodjo (2002) bahwa semua pengalaman pribadi tersebut dapat merupakan sumber kebenaran pengetahuan. Namun perlu diperhatikan disini bahwa tidak semua pengalaman pribadi dapat menuntut seseorang untuk menarik kesimpulan yang benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari pegalaman yang benar diperlukan berpikir kritis, logis ditunjang dengan penerimaan informasi, penafsiran informasi dan disusun kembali informasi itu menjadi pemahaman yang baru (Bastale, 2002).

KESIMPULAN

Kategori pengetahuan cara mengatasi mual muntah pada ibu hamil trimester I primigravida di Rumah Bersalin Mutiara Bunda Kota Tasikmalaya sangat sedikit ibu hamil termasuk dalam kategori sangat sedikit responden 13 orang (17,8 %) yang memiliki pengetahuan baik, sebagian kecil responden 28 orang (38,4 %) yang memiliki pengetahuan cukup dan sebagian dari responden 32 orang (43,8 %) yang memiliki pengetahuan kurang.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an. 2009. Jakarta: PT Karya Toha Putra Al-Rasyid. 1999. Tehnik Penarikan Sempel Dan

Penyusunan Skala. Bandung: Universitas

Padjajaran

Arikunto. S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta

Bobak. 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC

Curtis. 1998. Kehamilan Diatas 30 Tahun. Alih Bahasa: Asih, Y. Jakarta: Arcan

Corwin. 2001. Buku Saku Fatofisiologi. Alih Bahasa: Pendit. Jakarta: EGC

Doenges. 2001. Rencana Perawatan Maternal

Atau Bayi: Pedoman Untuk Perencanaan Dan Dokumentasi Perawatan Klien, Ed. 2.

Jakarta: EGC

Farrer. 1999. Perawatan Maternitas. Alih Bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: ECC

Finger. 2004. Quo Vadis Pendidikan Orang

Dewasa. Jakarta: Pustaka Kendi

Hartono. 2000. Kamus Kesehatan

Inggris-Indonesia: Untuk Penerjemah Dan Pembaca Buku Teks. Jakarta: EGC

Mochatar. 1998. Sinopsis Obstetri Fisiologi,

Obstetri Potologi. Jakarta: EGC

Naziruddin. 2002. Filsafat Ilmu Dalam

Keperawatan. Bandung: Universitas

Padjajaran

Notoatmodjo. 2002. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta

... 2003. Pendidikan Dan Perilaku

Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Prawirohardjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Ed. 3. jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Reeder. 1999. Maternity Nursing: Family,

Nemborn, And Women’s Health Care.

Philadelphia: Lippincot

Saifuddin. 2002. Buku panduan Pelayanan

Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta:

YBP-SP

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta

RIWAYAT PENULIS

Daniel Akbar Wibowo, S.Kep., Ners., M.M, M.Kep. lahir di Tasikmalaya, 28 Oktober 1984. Penulis Dosen Tetap YPG pada Unit Kerja Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan.

Referensi

Dokumen terkait

1) Pemerintah daerah memang telah memberlakukan retribusi sampah. Namun, penulis mengamati di lapangan tentang retribusi sampah, ditemukan bahwa masih ada RT yang

ketergantungan pada perawatan medis, energy dan kelelahan, mobilitas, tidur dan istirahat, aktifitas kehidupan sehari-hari, dan kapasitas kerja. 2) Kesehatan psikologis

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa d’academy telah merepresentasikan dangdut menjadi lebih kontemporer melalui kode-kode sosial seperti

Pada tahun 1997 didirikan PTUN Palu yang daerah hukumnya meliputi wilayah Kabupaten dan Kotamadya di Provinsi Sulawesi Tengah, sehingga Daerah Hukum PTUN Manado tinggal Kabupaten

jadi, Peranan kelompok tani merupakan tugas yang diharapksan dilaksanakan kelompok tani berdasarkan anjuran oleh PPL (penyuluh pertanian lapangan) yang diterapkan oleh

20 tahun 2008 pasal 1, usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan

Hasil penelitian membuktikan bahwa ada perbedaan mean antara sebelum dan sesudah jawaban kuesioner pada intervensi inhalasi aromaterapi kombinasi, maka dapat

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh [6] , didapatkan data mual pada kehamilan dari 15 responden yang mendapatkan lemon inhalasi aromatherapy rata-rata