• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sartika S. Tamba Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sartika S. Tamba Institut Agama Kristen Negeri Tarutung"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

149

PENGEMBANGAN NASKAH DRAMA MATERI MENJADI BERKAT

BAGI SESAMA DALAM MENUMBUHKAN SIKAP BERBAGI

Sartika S. Tamba

Institut Agama Kristen Negeri Tarutung

Email:

sartikastamba27@gmail.com

Abstrac: The purpose of this study was to develop drama scripts in Menjadi Berkat Bagi Sesama in developing attitudes in fostering sharing in grade 5 students through Christian religious education. The sample is 61 teachers PAK IN Kec. Tarutung and Kecamatan. Sipoholon, where 31 teachers as research and 30 teachers for instrument test. This research using development research with procedure model ADDIE which was developed Dick & Carry, namely Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Based on the research it was concluded that the drama script is very necessary as a learning medium by PAK teachers when teaching material Menjadi Berkat Bagi Sesama in fostering shared attitudes for students.

Keywords: Drama Script, Material Becomes a Blessing for Others.

PENDAHULUAN

Begitu pentingnya manusia diwajibkan menjadi berkat bagi sesama sehingga dalam buku Pendidikan Agama Kristen kelas 5 SD membahas materi tentang Menjadi Berkat Bagi Sesama (lihat buku paket kelas 5 SD oleh Stefanus, Pakpahan & Borrong, 2014:59). Dari materi yang terdapat dalam buku Agama Kristen kelas 5 SD menunjukkan bahwa, menjadi berkat bagi sesama merupakan kontinuitas dari materi sebelumnya, hal ini bertujuan untuk menjelaskan kesinambungan setiap materi yang disajikan mulai dari materi Mengapa Manusia Berdosa? sampai kepada materi Manusia Baru Selalu Ingin Berdamai”. Menjadi berkat bagi sesama merupakan titik fokus penerapan perilaku yang diwajibkan untuk dilaksanakan peserta didik sebagai wujud nyata hidup yang telah ditebus dari dosa.

Melalui Pendidikan Agama Kristen dan pendidikan lainnya diharapkan mampu

membentuk karakter, moral serta kepribadian peserta didik yang baik di tengah keluarga bahkan di lingkungannya tempat ia berada. Pendidikan Agama Kristen yang diterapkan di Sekolah Dasar (SD) merupakan salah satu pelajaran yang bertujuan untuk menanamkan dan menghasilkan peserta didik yang memiliki kepribadian, moral, dan karakter. Oleh sebab itu, materi tentang Menjadi Berkat Bagi Sesama diajarkan di Sekolah Dasar bertujuan untuk menumbuhkan karakter kepedulian dan sikap berbagi terhadap sesama.

Namun keterbatasan gambar dan cerita dalam menjelaskan materi Menjadi Berkat Bagi Sesama membuat materi dalam buku paket PAK kelas 5 SD tersebut hanya dijelaskan melalui cerita tokoh yang disajikan. Penyajian materi yang demikian membuat siswa hanya membaca cerita yang berhubungan dengan materi tersebut tanpa memahami makna yang terkandung

(2)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

150 pada materi itu, penyajian demikian juga membuat siswa mudah bosan karena hanya membaca cerita dan melihat gambar pada materi itu sehingga sikap berbagi untuk menjadi berkat bagi sesama siswa tidak berkembang.

Sejalan dengan hal tersebut, materi tentang Menjadi Berkat Bagi Sesama, yang disajikan dalam naskah drama sangat baik menggunakan metode bermain peran sebagaimana yang dikemukakan oleh Djamarah (2014:88) dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar adalah “bermain peran karena melibatkan fisik”. Mengapa demikian? Karena pengembangan naskah drama melalui metode bermain peran merupakan metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik melakonkan peran tertentu sehingga membantu pemahaman peserta didik tentang materi yang sedang dipelajari dalam menumbuhkan sikap berbagi.

Selain itu, Yamin (2010:166-167) mengemukakan bahwa “metode bermain peran adalah metode yang melibatkan interaksi antara dua siswa atau lebih tentang suatu topik atau situasi”. Siswa melakonkan peran masing-masing sesuai dengan tokoh yang ia lakoni, mereka berinteraksi sesama mereka, melakukan peran terbuka. Metode ini menuntut guru untuk mencermati kekurangan dari peran yang diperagakan siswa. Oleh sebab itu materi Menjadi Berkat Bagi Sesama dikembangkan melalui naskah drama. Pengembangan naskah drama dalam materi Menjadi Berkat Bagi Sesama dapat

digunakan sebagai media pembelajaran oleh seorang guru PAK, sehingga siswa mampu memahami dengan baik pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Supaya materi Menjadi Berkat Bagi Sesama dapat menumbuhkan sikap berbagi melalui pembelajaran Pendidikan Agama Kristen maka menggunakan metode bermain peran dengan media naskah drama.

Naskah drama yang menarik akan memusatkan perhatian siswa untuk melakonkan setiap peran yang terkandung dalam naskah tersebut, hal tersebut membuat siswa bersemangat dalam menerima pembelajaran sehingga menumbuhkan sikap berbagi kepada sesama. Oleh karena itu, melalui naskah drama dalam upaya pengembangan materi tentang Menjadi Berkat Bagi Sesama, siswa dapat memahami konsep berkat dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan adanya penerapan pembelajaran melalui media naskah drama dan metode bermain peran, akan menolong peserta didik untuk memahami tujuan materi pembelajaran melalui pelakonan yang mereka lakukan, sehingga merangsang peserta didik untuk menghayati setiap karakter yang akan ditunjukkannya.

Sidjabat (2011:297) mengemukakan bahwa “media merupakan alat penolong dalam kegiatan belajar dan biasanya meliputi orang, gambar, bahan, peralatan, atau kegiatan yang menciptakan kondisi

(3)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

151 guna memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar, pengetahuan, spiritualitas, moralitas, sikap, dan keterampilan”.

Sejalan dengan hal diatas Puspowati (2018:176) dalam Jurnal Media Prestasi Vol. XVIII mengemukakan bahwa naskah drama sebagai media pembelajaran. Naskah drama dipergunakan untuk menyampaikan pesan yang hendak disampaikan dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode bermain peran.

Mengingat pentingnya masalah tentang pemahaman mengenai pengembangan naskah drama pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama maka penelitian ini adalah Pengembangan Naskah Drama Pada Materi Menjadi Berkat Bagi Sesama Dalam Menumbuhkan Sikap Berbagi Melalui Pembelajaran Pendidikan Agama Kristen Di Kelas 5 SD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan naskah drama pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama dalam menumbuhkan sikap berbagi melalui pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di kelas 5 SD Kurikulum 2013.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode pengembangan dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation dan Evaluation). Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Tarutung dan Sipoholon. Waktu penelitian pada bulan September-Desember 2019. Populasi penelitian adalah guru PAK yang

mengajar di Kecamatan Tarutung sebanyak 40 guru PAK dan di Kecamatan Sipoholon sebanyak 31 guru PAK sehingga jumlahnya sebanyak 61 guru dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup dengan pertanyaan positif, disusun dalam bentuk pilihan berganda terdiri dari 17 item soal. Setiap item terdiri dari 4 option dengan menggunakan skala Likert sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2016:93) yaitu: Sanat Setuju (bobot 4), Setuju (bobot 3), Kurang Setuju (bobot 2) dan Tidak Setuju (bobot 1).

HASIL

Angket diuji coba kepada 30 orang guru PAK yang ada di Kecamatan Tarutung. Uji validitas instrument dilaksanakan untuk mengetahui tingkat ketepatan instrument yang digunakan, menggunakan rumus Product Moment Pearson yang ditulis oleh Arikunto (2010:213) yaitu:

( )(

)

( )

(

2 2

)

(

2

(

)

2

)

− − − = y y N x x N y x xy N rxy Dengan:

rxy =Koefisien korelasi variabel X dengan variabel Y

= Jumlah Skor Variabel X = Jumlah Skor Variabel Y

= Jumlah skor perkalian XY N = Jumlah responden

(4)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

152 Reliabilitas menggunakan rumus Formula Alfa Cronbach sebagaimana Arikunto (2010:239) yaitu:

=

2 2 11

1

1

t b

k

k

r

Dengan: r11 : Reliabilitas instrumen K : Jumlah item

2 b

: Jumlah varians item soal

2

t

: Jumlah varians total

Sebelum uji reliabilitas dilakukan, terlebih dahulu dicari varians setiap butir rumus yang Arikunto (2010:227):

(

)

N N X X b

= 2 2 2

Dengan:

b

2

: Jumlah varians butir

2 : Jumlah kuadrat X

N : Jumlah responden

Untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas instrument tersebut harga dikonsultasikan dengan cara mengartikan indeks korelasi hitung sebagaimana dikatakan Sugiyono (2018:231) yaitu:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000-0,200 Sangat Rendah 0,200-0,399 Rendah 0,400-0,599 Sedang 0,600-0,799 Kuat 0,800-1,000 Sangat Kuat

Hasil uji coba kepada 30 guru PAK di luar sampel, diperoleh hasil uji validitas instrumen variabel X sebanyak 20 item

pertanyaan yang mana 3 item tidak valid dengan nilai rxy antara 0.370 s/d 0.758>0.361. Disimpulkan bahwa item pertanyaan variabel X sebanyak 17 item digunakan sebagai instrumen untuk penelitian. Reliabilitas variabel X diperoleh r11=0.885 dikonsultasikan dengan korelasi

hitung pada kategori sangat kuat.

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick & Carry. Model ADDIE merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan media belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karateristik siswa (Permana & Noumavita, 2017:81). Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut meliputi:

1)

Tahap Analisis (Analyze)

Analisis kebutuhan yaitu perlunya pengembangan naskah drama. Oleh karena itu dilakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu untuk mengetahui adanya potensi dan masalah yang berkaitan dengan penelitian pengembangan tersebut. Analisis kebutuhan dilakukan dengan menggunakan instrumen berupa angket. Oleh karena itu penyebaran angket dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan harapan terkait pengembangan naskah drama dalam materi Menjadi Berkat Bagi Sesama pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas 5 SD. Penyususnan angket terlebih dahulu dengan membuat kisi-kisi angket yang berasal dari

(5)

point-http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

153 point interpretasi narati, kemudian disebarkan kepada guru. Angket yang digunakan peneliti bersifat positif.

2)

Tahap Desain (Design)

Berdasarkan hasil analisis, tahap yang selanjutnya dilakukan adalah tahap desain atau perancangan produk yang meliputi tahap berikut:

a.

Pembuatan desain media

Naskah drama merupakan cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan. Naskah drama berfungsi sebagai panduan untuk mengarahkan pemeran drama untuk melakonkan tokoh yang diperankan.

b.

Menetapkan materi

Pada tahap ini dikemukakan dasar pemilihan materi Menjadi Berkat Bagi Sesama pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pendidikan Agama Kristen dipilih karena sesuai dengan kompetensi penulis. Selain itu, terdapat kesulitan dalam hal kurangnya penggunaan media pembelajaran dan banyak guru yang masih menggunakan metode ceramah dalam mengajar Pendidikan Agama Kristen.

c.

Mengkaji mata pelajaran sesuai dengan kurikulum

Standar Kompetensi memahami menjadi berkat bagi sesama dengan Kompetensi Dasar mempraktikkan cara hidup manusia baru dengan menjadi teladan bagi sesama, dikaji

sesuai dengan panduan kurikulum yang berlaku di sekolah saat ini.

3)

Tahap pengembangan

(Development)

a.

Membuat produk media pembelajaran berupa naskah drama. Pada tahap ini produk media pembelajaran dibuat sesuai dengan panduan dari berbagai literatur dan sumber dalam membuat naskah drama yang baik dan benar.

b.

Validasi ahli materi dan ahli media.

Proses validasi dilakukan oleh para ahli media dan ahli materi. Hasilnya berupa saran, komentar dan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis dan revisi terhadap media yang dikembangkan dan sebagai dasar untuk uji coba produk.

4)

Tahap implementasi

(Implementation)

Pada tahap ini diimplementasikan rancangan produk yang telah dikembangkan melalui penilaian berdasarkan pemikiran rasional pada situasi yang nyata yaitu di kelas oleh guru PAK yang akan menggunakan media naskah drama dengan RPP yang telah dibuat. Naskah drama yang telah dibuat terlebih dahulu dinilai oleh 5 guru PAK dan 5 guru Bahasa Indonesia terkait beberapa aspek penilaian yang meliputi penokohan, adegan, alur cerita, konflik cerita, penyelesaian konflik, kesesuaian cerita dengan materi untuk menguji kelayakan naskah drama sebelum diterapkan dalam

(6)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

154 proses pembelajaran PAK pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama.

5)

Tahap evaluasi (Evaluation) Setelah tahap implementasi tersebut kemudian dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan dengan memperbaiki produk menggunakan saran dan masukan dari beberapa dosen uji validasi dan guru-guru PAK yang telah menilai naskah drama untuk memberi umpan balik pada pengembangan naskah drama berikutnya.

HASIL

Prosedur pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model ADDIE yang dikembangkan oleh Dick & Carry. Model ADDIE merupakan model yang disusun secara terprogram dengan urutan-urutan kegiatan yang sistematis dalam upaya pemecahan masalah belajar yang berkaitan dengan media belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan karateristik siswa (Permana & Noumavita, 2017:81). Langkah-langkah atau prosedur penelitian tersebut meliputi:

1.

Tahap Analisis (Analyze)

Angket yang disebarkan sudah teruji kevalidannya dan reliabel. Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi adanya fakta dan harapan terkait pengembangan naskah drama dalam materi Menjadi Berkat Bagi Sesama pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen kelas 5 SD.

Diketahui bahwa secara keseluruhan jawaban guru PAK berada pada nilai rata-rata 3.49, nilai rata-rata

berada pada kategori Sangat Tinggi (Sangat Setuju), sebagaimana yang dikemukakan Raharja, Legiani, Sugiana & Lestari (2017:206) dalam Untirta Civic Journal bahwa 3.01-4.00 kriteria Sangat Tinggi, 2.01-3.00 kriteria Tinggi, 1.01-2.00 kriteria Rendah dan 0.01-1.00 kriteria Sangat Rendah.

2.

Tahap Desain (Design)

Tahap desain atau perancangan produk yang meliputi:

a.

Tahap pembuatan desain media dimana pembuatan desain yaitu desain media naskah drama bertujuan untuk menumbuhkan sikap berbagi.

b.

Menetapkan materi, dengan memilih materi Menjadi Berat Bagi Sesama di kelas 5 SD pada pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pemilihan ini dilandasi dari materi yang terdapat dalam buku Agama Kristen kelas 5 SD menunjukkan bahwa, menjadi berkat bagi sesama merupakan kontinuitas dari materi sebelumnya, hal ini bertujuan untuk menjelaskan kesinambungan setiap materi yang disajikan mulai dari materi Mengapa Manusia Berdosa? sampai kepada materi Manusia Baru Selalu Ingin Berdamai”. Menjadi berkat bagi sesama merupakan titik fokus penerapan perilaku yang diwajibkan untuk dilaksanakan peserta didik sebagai wujud nyata hidup yang telah ditebus dari dosa. Dengan menunjukkan sikap menjadi berkat

(7)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

155 bagi sesama, siswa akan memahami bahwa sejak kecil dia sudah diajarkan dan dimampukan menjadi berkat bagi sesama. Mengkaji mata pelajaran sesuai dengan kurikulum, dilakukan melalui perancangan RPP yang disesuaikan dengan Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Indikator yang bersumber dari poin-poin dari nats Alkitab yang telah ditafsirkan, penilaian proses (meliputi penilaian proses pembelajaran ketika berlangsung), penilaian spiritual, penilaian sosial, penilaian kognitif, penilaian psikomotorik serta evaluasi pembelajaran.

3.

Pengembangan (Development) Pengembangan dalam model ADDIE berisi kegiatan untuk meerancang dan menilai produk. Hal tersebut dijelaskan sebagai berikut:

a.

Membuat produk

Membuat produk media pembelajaran berupa naskah drama. Pada tahap ini produk media pembelajaran dibuat sesuai dengan panduan dari berbagai literatur dan sumber dalam membuat naskah drama yang baik dan benar. Diantaranya adalah belajar melalui video yang bersumber dari youtube meliputi langkah-langkah pembuatan naskah drama, mempelajari tehnik pembuatan ide cerita berdasarkan penjelasan dari para sutradara berpengalaman.

b.

Validasi produk.

Proses validasi produk dilakukan oleh para ahli media dan ahli materi. Hasilnya berupa saran, komentar dan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisis dan revisi terhadap media yang dikembangkan dan sebagai dasar untuk uji coba produk. Untuk tahap ini, penulis memperoleh validasi mengenai angket, RPP dan media naskah drama dari beberapa dosen IAKN Tarutung dan guru PAK (Pendidikan Agama Kristen), yaitu: Uji Validasi I oleh Dr. Lustani Samosir, M.Pd

a.

Tata tulis bagian penilaian pada RPP, pembuatan tabel yang benar.

Setiap kata yang berada dalam kurung tidak boleh ada spasi antara kata dengan tanda kurung. Misalnya: (selalu) bukan ( selalu ).

b.

Naskah drama supaya disesuaikan dengan indikator.

c.

Alternatif pilihan jawaban pada angket harus menggunakan huruf pilihan (SS, S, KS dan TS) bukan menggunakan angka (4, 3, 2 dan 1).

Uji Validasi II oleh Dra. Rusmauli Simbolon, M.Pd.K

a.

Angket supaya disesuaikan dengan urutan indikator pada kisi-kisi angket.

b.

Angket setiap item dituliskan secara

spesifik supaya tidak terjadi pengertian ganda.

Uji Validasi III oleh Dr. Hulman Sihombing, M.Th

a.

Kata-kata yang dipergunakan pada angket kurang operasional, sehingga

(8)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

156 menimbulkan multi tafsir ketika hendak menjawab.

b.

Angket yang telah disusun perlu dituliskan secara sistematis.

Uji Validasi IV oleh Drs. Ibelala Gea, M.Si

a.

Poin-poin dari tafsiran Kisah Para

Rasul 2:41-47 dimuat dalam angket.

b.

Sederhanakan setiap kalimat yang

terdapat pada angket supaya mudah untuk dijawab.

Uji Validasi V oleh Dr. Betty A.S. Pakpahan, M.Pd

a.

Pertegas setiap pertanyaan/pernyataan supaya sesuai dengan kisi-kisi angket.

b.

Pertanyaan/pernyataan harus di susun

secara sistematis (dari hal yang umum ke khusus).

Uji Validasi VI oleh S. Hutagalung, S.Pd.K (Guru PAK di SD N 173108 Banuarea).

a.

Setiap item angket di peruntukkan untuk 1 pertanyaan/pernyataan, supaya tidak membingungkan responden ketika memilih jawaban.

b.

Sistematika pertanyaan/pernyataan pada instrumen perlu disusun mulai dari bagian umum ke khusus.

c.

Setiap karakter yang ada pada item angket sebaiknya di tuliskan kata “ada tokoh yang memerankan karakter”, hal ini bertujuan supaya responden memahami bahwa pada naskah drama tersebut memuat beberapa tokoh yang memiliki karakter yang berbeda.

Uji Validasi Produk oleh Masniar Sitorus, M.Hum (Dosen Bahasa Indonesia IAKN Tarutung)

a.

Deskripsikan secara terperinci mengenai dasar cerita yang ada pada point 1.

b.

Pergunakan tanda kutip untuk menyatakan kalimat langsung pada drama.

4.

Tahap Implementasi

(Implementation)

Pada tahap ini diimplementasikan rancangan produk yang telah dikembangkan melalui penilaian berdasarkan pemikiran rasional pada situasi yang nyata yaitu di kelas oleh guru PAK yang akan menggunakan media naskah drama dengan RPP yang telah dibuat. Naskah drama yang telah dibuat terlebih dahulu dinilai oleh 10 guru PAK terkait beberapa aspek penilaian yang meliputi kesesuaian pemilihan karakter dengan tingkat umur, kesesuaian dialog dengan karakter yang diperankan, contoh karakter Menjadi Berkat Bagi Sesama dimuat dalam naskah drama, contoh karakter tidak Menjadi Berkat Bagi Sesama dimuat dalam naskah drama, dan alur cerita dalam naskah drama dimuat secara sistematis bertujuan untuk menguji kelayakan naskah drama sebelum diterapkan dalam proses pembelajaran PAK pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama. Skala yang digunakan adalah Skala Likert sebagaimana yang dikemukakan oleh Riduwan (2013:88) yaitu Sangat Bagus diberi bobot 5, Bagus

(9)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

157 diberi bobot 4, Kurang Bagus diberi bobot 3, Tidak Bagus diberi bobot 2, dan Sangat Tidak Layak diberi bobot 1. Untuk tahap implementasi, peneliti menyebarkan lembar kritik dan saran kepada 5 guru PAK dan 5 guru Bahasa Indonesia kelas 5 SD di Kec. Tarutung dan Kec. Sipoholon.

Berdasarkan penilaian untuk naskah drama yaitu hidup yang saling berbagi . Jumlah responden sebanyak 5 orang guru PAK dan 5 orang guru Bahasa Indonesia kelas 5 SD di Kec. Tarutung dan Kec. Sipoholon dengan 5 (lima) aspek penilaian yang terdiri dari kesesuaian pemilihan karakter dengan tingkat umur, kesesuaian dialog dengan karakter yang diperankan, contoh karakter Menjadi Berkat Bagi Sesama dimuat dalam naskah drama, contoh karakter tidak Menjadi Berkat Bagi Sesama dimuat dalam naskah drama, dan alur cerita dalam naskah drama dimuat secara sistematis. Riduwan (2013:89) mengemukakan bahwa kriteria interpretasi skor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Kriteria Interpretasi Skor No. Interpretasi Skor Kriteria 1 0%-20% Sangat Lemah (Buruk Sekali) 2 21%-40% Lemah (Buruk) 3 41%-60% Cukup (Cukup Bagus) 4 61%-80% Kuat (Bagus) 5 81%-100% Sangat Kuat (Sangat Bagus)

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa:

1)

Kesesuaian pemilihan karakter dengan tingkat umur, perolehan skor 80% dengan kriteria bagus.

2)

Kesesuaian dialog dengan karakter yang diperankan, perolehan skor 94% dengan kriteria sangat bagus.

3)

Contoh karakter Menjadi Berkat Bagi

Sesama dimuat dalam naskah drama, perolehan skor 90% dengan kriteria sangat bagus.

4)

Contoh karakter tidak Menjadi Berkat Bagi Sesama dimuat dalam naskah drama, perolehan 84% dengan kriteria sangat bagus.

5)

Alur cerita dalam naskah drama dimuat secara sistematis, perolehan skor 86% dengan kriteria sangat bagus.

Setelah dihitung skor dari setiap penilaian naskah drama yang telah selesai direvisi, kemudian diimplementasikan kepada peserta didik untuk diperankan. Dalam hal ini para pemeran yaitu siswa Kelas 5A SD Swasta Latihan HKBP Pearaja Tarutung, yang mana guru PAK nya adalah Ibu Diak J. Pakpahan, S.Pd.K dan Kepala Sekolah yaitu Bapak Pdt. Pancasona Simbolon, S.Pd, M.Div, M.Pd.K.

5.

Tahap Evaluasi (Evaluation) Evaluasi dilakukan dengan memperbaiki produk menggunakan kritik dan saran dari beberapa dosen uji validasi dan guru-guru

(10)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

158 PAK yang telah menilai naskah drama untuk memberi umpan balik pada pengembangan naskah drama berikutnya.

Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dengan penilaian dari tim validasi instrumen, validasi produk, penyebaran angket uji coba kepada 30 guru PAK kelas 5 SD di Kec. Tarutung, penyebaran angket penelitian kepada 31 guru PAK kelas 5 SD di Kecamatan Tarutung dan Sipoholon, penilaian naskah drama dan RPP kepada 5 guru PAK dan 5 guru Bahasa Indonesia kelas V SD di Kec. Tarutung dan Kec. Sipoholon, maka dapat diketahui beberapa hal yang dievaluasi yaitu sebagai berikut:

1.

Dasar cerita (basic story) pada naskah drama perlu di deskripsikan secara terperinci meliputi alasan mengapa perlu menumbuhkan sikap berbagi pada diri siswa berdasarkan kenyataan yang dialami pada kehidupan sehari-hari.

2.

Penulisan contoh karakter yang mencerminkan sikap hidup berbagi dalam menerapkan materi Menjadi Berkat Bagi Sesama supaya peserta didik mampu memahaminya dengan baik.

3.

Point no empat pada pendahuluan naskah drama perlu deskripsikan secara terperinci permasalahan yang dihadapi oleh para tokoh.

4.

Point no lima pada pendahuluan naskah drama perlu deskripsikan secara terperinci bagaimana cara tokoh

mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Selanjunya, evaluasi yang dilakukan setelah naskah drama tersebut diperankan oleh peserta didik yaitu guru PAK memberikan saran supaya naskah drama yang telah dibuat dikurangi penggunakan kata “waduhh”, karena ada beberapa tokoh yang sering mengungkapkan kata waduh dalam bermain peran.

PEMBAHASAN

Berdasarkan pendistribusian hasil jawaban guru PAK tentang pengembangan Naskah Drama diketahui item dengan skor tertinggi adalah nomor 10 dengan rata-rata 3,70 yaitu guru PAK sangat setuju bahwa media naskah drama pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama ada tokoh yang memerankan karakter orang yang menghargai keberadaan orang lain sebagai saluran berkat dari Tuhan. Nilai terendah yaitu item 6 dengan nilai rata-rata 3.00 yaitu guru PAK setuju bahwa media naskah drama pada materi Menjadi Berkat Bagi Sesama ada tokoh yang memerankan karakter yang selalu ceria. Rata-rata keseluruhan adalah 3.49 artinya guru PAK sangat setuju apabila pembelajaran pada Materi Menjadi Berkat Bagi Sesama Menggunakan Media Naskah Drama dengan Metode Bermain Peran.

Aspek penilaian dengan perolehan skor tertinggi untuk media naskah drama adalah kesesuaian dialog dengan karakter yang diperankan dan aspek penilaian dengan

(11)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

159 perolehan skor terendah adalah kesesuaian pemilihan karakter dengan tingkat umur.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan yaitu Analisis (Analysis), Desain

(Design), Pengembangan

(Develompement), Implementasi (Implementation) dan Evaluasi (Evaluation) dapat disimpulkan bahwa 10 orang guru PAK di Kecamatan Tarutung sangat setuju dengan adanya penggunaan media naskah drama yang bertujuan untuk menarik perhatian, mempermudah memahami materi bahkan menerapkan kehidupan menjadi berkat bagi sesama melalui sikap berbagi yang dimiliki oleh siswa tersebut.

Supaya naskah drama lebih bagus ketika akan di terapkan dalam pembelajaran PAK (Pendidikan Agama Kristen), maka perlu di deskripsikan secara terperinci dasar cerita, permasalahan yang dihadapi oleh tokoh dan cara mengatasi permasalahan.

SARAN

Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, dengan ini disarankan kepada:

1)

Guru PAK kelas 5 SD di Kecamatan Tarutung supaya menggunakan media naskah drama dalam menumbuhkan sikap berbagi pada diri siswa ketika menjelaskan materi Menjadi Berkat Bagi Sesama, dengan maksud supaya siswa tidak hanya mengetahui namun memahami bahkan menerapkan tujuan

pembelajaran dengan baik yang berdampak kepada keberhasilan pembelajaran PAK tersebut.

2)

Peneliti berikutnya yang melakukan pengembangan media naskah drama supaya memperhatikan dan menyempurnakan naskah drama tersebut dengan sumber-sumber yang lebih bagus berdasarkan ilmu para penulis yang berkecimpung di bidang sastra dan hermeneutik.

DAFTAR PUSTAKA

A, Sutama Adji. Mengapa Kamu Menengadah Ke Langit? Analisis Naratif Kisah Kenaikan Yesus. 2002. Jakarta: BPK Gunung Mulia.

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. 2011. Jakarta: Grafindo

Charles, F. Pfeiffer & F. Harrison Everett. The Wicliffe Bible Commentary Vol 3. 2013. Malang: Gandum Mas.

Darmawijaya. Kisah Para Rasul. 2012. Yogyakarta: Kanisius.

Dianne, Bergant, & Robert J. Karris. 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Baru. Yogyakarta: Kanisius.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain Aswan. Strategi Belajar Mengajar. 2014. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Qernar. Media Pendidikan. 2011. Bandung: Citra Aditya Bakti.

I, Packer J., Merril C. Tenney & William White. Ensiklopedi Fakta Alkitab: Bible Almanac-2. 2014. Malang: Gandum Mas.

(12)

http://e-journal.iakntarutung.ac.id/index.php/areopagus

160 Istirani dan Intan Pulungan. Ensiklopedi

Pendidikan. 2018. Medan: Media Persada

Jauhar, Mohammad. 2011. Implementasi Paikem dari Behavioristik sampai Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Murray, Andrew. Karakter Seorang Hamba Sejati. 2009. Yogyakarta: Andi.

Permana, Erwin Putera & Nourmavita Desy. Pengembangan Multimedia Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA Materi Mendeskripsikan Daur Hidup Hewan Di Lingkungan Sekitar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. 2017. Jurnal PGSD FKIP Universitas Bengkulu ISSN 1693 8577

Prasetyo, Eko. Ternyata Penelitian Itu Mudah. 2015. Jakarta: Penerbit eduNomi.

Puspowati, Meineny. Meningkatkan Keterampilan Menulis Cerpen Melalui Media Naskah Drama Dengan Straregi Integrasi. 2018. Jurnal Media Prestasi Vol. XVIII No. 1 Juni 2018/P-ISSN 1979-9225 e-2018/P-ISSN 2356-2692

Raharja, Legiani, Sugiana & Lestari. Pengaruh Pembelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan Terhadap

Kompetensi Warga Negara

Mahasiswa FKIPUNTIRTA. 2017. Untirta Civic Education Journal Vol. II. e-ISSN: 2581-0391.

Riduwan. Belajar Mudah Peneltian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. 2013. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, Wina. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. 2011, Jakarta: Kencana.

Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. 2016. Jakarta: Kencana

Sutarti, Tatik & Edi Irawan. Kiat Sukses

Meraih Hibah Penelitian

Pengembangan. 2017. Yogyakarta: Deepublish.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. 2016. Bandung: Alfabeta

Sumiati & Asra. Metode Pembelajaran. 2018. Bandung: Wacana Prima.

Wicaksono, Andri. Menulis Kreatif Sastra

Dan Beberapa Model

Pembelajarannya. 2014. Yogyakarta: Garudhawaca.

Yamin, Martinis. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. 2010. Jakarta: GP Pres

s.

Gambar

Tabel 4.5 Kriteria Interpretasi Skor  No.  Interpretasi  Skor   Kriteria  1  0%-20%  Sangat Lemah  (Buruk Sekali)  2  21%-40%  Lemah (Buruk)  3  41%-60%  Cukup (Cukup  Bagus)  4  61%-80%  Kuat (Bagus)  5  81%-100%  Sangat Kuat  (Sangat Bagus)

Referensi

Dokumen terkait

Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan judul Pelatihan Penggunaan Sosial Media Pada Usaha Pande Besi di Desa Kedisan – Gianyar untuk membantu

Anak memperlakukan gambar sebagai bayangan objek yang tidak ditemukan di lingkungan sekitar. Figur yang ada dalam gambar permainan ini satu persatu dihafalkan dan akan

Teman-teman seperjuanganku angkatan 2011, Framon H.A Mailuhuw, Rico Kundre nyong Ambon yang selalu perhatian, Pak Emanuel Safirman Bata yang senyumnya imut

pertumbuhan gulma total, gulma Ludwigia hyssopifolia, Fimbristylis miliacea dan Cyperus iria sampai dengan 6 minggu setelah aplikasi (MSA) ; (2) Kombinasi herbisida bispiribak

sebagai siswa, peserta latihan ataupun seorang yang memerlukan bantuan. Setelah selesai, maka giliran peserta kedua untuk berperan sebagai tutor, fasilitator atupun

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta hasil yang diperoleh seperti yang telah didiskripsikan pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa

service (LBS) yang dapat memberikan informasi letak dan posisi geografis kantor Polisi melalui perangkat mobile dengan menggunakan aplikasi google maps yang diakses secara

Pemerintah Daerah Input Output : : Jumlah Dana Yang Tersedia Program Penunjang Urusan Pemerintah