• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KEPUTUSAN

KETUA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯

Nomor : 964/STT-Garut/A.1/B/VIII/2020

Tentang

RENCANA STRATEGIS SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT TAHUN 2021-2025 Menimbang Mengingat Memperhatikan : : :

a. Bahwa untuk mengoperasionalisasikan Rencana Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2016-2030 maka diperlukan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025;

b. Bahwa untuk menindaklanjuti kepentingan pada butir a, diperlukan pengesahan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 melalui Surat Keputusan.

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan;

8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen; 9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3

Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, Dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024;

14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020 tentang Komite Nasional Kualifikasi Indonesia;

15. SK Ketua Badan Pengurus Yayasan Al Musaddadiyah Nomor 02/YAM/Pgr./Kep./I/2015 tentang Statuta STT-Garut;

16. SK Ketua STT-Garut Nomor 106/STT-Garut/A.1/B/VI/2015 tentang Penetapan Rencana Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2016-2030. Hasil Rapat Senat Pembahasan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025, tanggal 24 Agustus 2020.

(3)

MEMUTUSKAN Menetapkan Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima Keenam : : : : : : :

Mengesahkan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 sebagaimana dinyatakan dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 menjadi pedoman arah kebijakan dan pengambilan keputusan dalam pengelolaan dan pengembangan pendidikan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun mendatang dengan memperhatikan perkembangan Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan lingkungan strategisnya;

Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 menjadi pedoman dalam penyusunan rencana strategis seluruh unit kerja di Sekolah Tinggi Teknologi Garut, yang mencerminkan strategi melaksanakan misi dan pencapaian visi unit kerja dengan indikator-indikator pencapaian yang lebih konkrit dan terukur; Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Operasional (Renop) Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang disusun secara tahunan.

Pelaksanaan Rencana Strategis Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2021-2025 dievaluasi setiap tahun, dan dievaluasi secara keseluruhan pada akhir pelaksanaannya; Keputusan ini berlaku mulai sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini, akan diubah/ diperbaiki sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Garut

Pada tanggal : 31 Agustus 2020 Ketua,

Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T. NIDN. 0425127801

(4)

LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA STRATEGIS

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT

TAHUN 2021-2025

Mengesahkan,

Prof. Dr. Hj. Ummu Salamah, M.S.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Al Musaddadiyah

Garut, 31 Agustus 2020 Menetapkan,

Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T. Ketua STT-Garut

(5)

Kata Pengantar

Kami panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Allah SWT atas selesainya Rencana Strategis (Renstra) Sekolah Tinggi Teknologi Garut (STT-Garut) Tahun 2021-2025, Renstra ini akan digunakan sebagai acuan untuk pengelolaan dan pengembangan STT-Garut ke depan secara berkelanjutan. Renstra STT-Garut Tahun 2021-2025 ini merupakan operasionalisasi dari Rencana Induk Pengembangan STT-Garut Tahun 2016-2030 yang telah ditetapkan.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Renstra STT-Garut Tahun 2021-2025, semoga dokumen ini menjadi pedoman untuk menyusun perencanaan terpadu selama lima tahun yang akan datang guna mewujudkan visi STT-Garut “Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Global Berbasis Kearifan Lokal pada Tahun 2030”.

Garut, 31 Agustus 2020

Dr. Hilmi Aulawi, S.T., M.T. NIDN: 0425127801

(6)

Daftar Isi

Kata Pengantar ……… Daftar Isi ……….. Daftar Gambar ……….. Daftar Tabel ………... Bab 1 Pendahuluan ………..……… 1.1. Latar Belakang ……… 1.2. Landasan Yuridis (Hukum) ………. 1.3. Landasan Ilmiah ………. 1.4. Landasan Sejarah Pendirian ………... 1.5. Tujuan Penyusunan ………. 1.6. Manfaat ……… Bab 2 Tata Nilai, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ……….………..……… 2.1. Tata Nilai ……… 2.2. Visi ……….. 2.3. Misi ……… 2.4. Tujuan ……….. 2.5. Sasaran ……… Bab 3 Evaluasi Diri ………

3.1. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal ……… 3.1.1. Lingkungan Makro ……….. 3.1.2. Lingkungan Mikro ………... 3.2. Evaluasi Capaian Kinerja tahun 2016-2020 ……….. 3.2.1. Data Capaian Kinerja ………. 3.2.2. Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian VMTS dan Tindak Lanjut ……….. 3.3. Analisis SWOT ………. 3.3.1. Kondisi Internal ……… 3.3.2. Kondisi Eksternal ……… 3.3.3. Analisis Kondisi Internal dan Eksternal ………. 3.4. Prioritas Strategi Pengembangan ……… Bab 4 Roadmap dan Indikator Capaian ………. Bab 5 Penutup ………. i ii iii iv 1 1 2 3 3 4 4 5 5 5 6 7 7 8 8 8 15 21 21 29 33 34 34 35 39 43 52

(7)

Daftar Gambar

Gambar 1.1

Gambar 3.1 Gambar 3.2

Tahapan Pencapaian Visi dan Misi STT-Garut Tahun 2016-2030 …………..… Jenis Pengguna Lulusan STT-Garut ………... Diagram SWOT ………..

1 16 38

(8)

Daftar Tabel

Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 4.1

Target dan Capain Kinerja STT-Garut Tahun 2015-2020 ………... Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Terhadap Misi 1 dan Tindak Lanjut... Hasil Evaluasi terhadap Kemampuan STT-Garut dalam Menerapkan Pembelajaran Daring ……… Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Terhadap Misi 2 dan Tindak Lanjut... Kesimpulan Hasil Evaluasi Ketercapaian Terhadap Misi 4 dan Tindak Lanjut...

Internals Factors Evaluation (IFA) ……… Externals Factors Evaluation (EFA) ………..

Prioritas Strategi Pengembangan Institusi ……….. Indikator Capaian Renstra STT-Garut Tahun 2021-2025 ……….

22 29 30 31 33 35 36 40 44

(9)

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 telah mengamanatkan bahwa tugas perguruan tinggi adalah melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu meliputi pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM). Selanjutnya, dalam pengelolaannya harus mengacu kepada kebijakan umum yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai arah pendidikan tinggi di Indonesia.

Berkaitan dengan arahan tersebut, maka STT-Garut telah menetapkan Rencana Induk Pengembangan (RIP) STT-Garut tahun 2016-2030. Selanjutnya Renstra Tahun 2021-2025 ini mengacu pada RIP yang telah ditetapkan. Milestone pengembangan STT-Garut disajikan pada Gambar 1.1.

2016-2020

Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Regional Berbasis Kearifan Lokal.

2021-2025

Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Nasional Berbasis Kearifan Lokal.

2026-2030

Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Global Berbasis Kearifan Lokal.

Gambar 1.1

Tahapan Pencapaian Visi dan Misi STT-Garut Tahun 2016-2030

Upaya pencapaian Visi STT-Garut terbagi kedalam tiga periodisasi Renstra, dimana target capaian dari masing-masing periode disusun sedemikian rupa agar berjalan secara berkesinambungan dan berkelanjutan. Pemilahan periodisasi tersebut didasarkan atas hasil evaluasi terhadap kemampuan dan kapasitas yang dimiliki oleh STT-Garut.

Orientasi pengembangan pada periode 2021-2025 lebih mengutamakan pada luaran Tridharma sebagai tindak lanjut dari pengembangan berkelanjutan dari periode sebelumnya. Arah pengembangan insitusi pada periode saat ini diprioritaskan untuk meningkatkan standar pencapaian Tridharma guna melampaui Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti). Adapun fokus garapan utamanya adalah sebagai berikut:

(10)

1. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil penelitian yang unggul di tingkat nasional dan diakui di tingkat internasional, melalui pengembangan topik-topik riset yang berfokus pada pengembangan kearifan lokal;

2. Meningkatkan kontribusi kegiatan PkM terhadap pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, industri dan pemerintah dengan mengedepankan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

3. Meningkatkan integrasi kegiatan penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran; 4. Mendorong inovasi pembelajaran yang mampu memfasilitasi mahasiswa untuk

mengembangkan minat dan bakatnya melalui pembelajaran di dalam maupun di luar kampus.

5. Meningkatkan link and match antara kualifikasi lulusan dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat serta perkembangan teknologi.

1.2. Landasan Yuridis (Hukum)

Penyusunan Renstra Tahun 2021-2025 didasarkan atas landasan-landasan kebijakan sebagai berikut:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; 8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2020 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2020 tentang Pendirian, Perubahan, Pembubaran Perguruan Tinggi Negeri, dan Pendirian, Perubahan, Pencabutan Izin Perguruan Tinggi Swasta;

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020 -2024; 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2020

tentang Komite Nasional Kualifikasi Indonesia;

15. SK Ketua Badan Pengurus Yayasan Al Musaddadiyah Nomor 02/YAM/Pgr./Kep./I/2015 tentang Statuta STT-Garut;

(11)

16. SK Ketua STT-Garut Nomor 106/STT-Garut/A.1/B/VI/2015 tentang Penetapan Rencana Induk Pengembangan Sekolah Tinggi Teknologi Garut Tahun 2016-2030.

1.3. Landasan Ilmiah

STT-Garut sebagai pendidikan tinggi dalam penyelenggaraannya harus didasarkan pada landasan ilmiah yang jelas. Adapun falsafah ilmiah yang dikembangkan STT-Garut berkenaan dengan tugas dan fungsi penyelenggaraannya dijelaskan sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan sistem pendidikan yang berorientasi pada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam upaya mencapai kebenaran yang objektif;

2. Menciptakan kebebasan akademik bagi seluruh sivitas akademika dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara bertanggungjawab;

3. Menciptakan kampus yang mandiri dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. Menciptakan kampus yang berbudaya dan beradab dalam upaya pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi untuk kemanfaatan dan kemaslahatan dalam kehidupan; 5. Memelihara rasa nasionalisme dan kebangsaan di tengah kiprah perguruan tinggi sebagai

bagian dari aktivitas dunia global melalui kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

6. Meningkatkan kinerja penelitian dengan orientasi penelitian yang bermanfaat bagi pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi pada lingkungan sekitarnya serta lingkungan global;

7. Mengembangkan pola kerjasama yang sinergi dengan lingkungannya dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi; serta

8. Meningkatkan citra dan kemampuan kelembagaan yang senantiasa mewujudkan kemandirian penyelenggaraanya secara berkesinambungan dan berkelanjutan.

Berdasarkan falsafah pengelolaan perguruan tinggi yang telah dijelaskan tersebut, STT-Garut diharapkan mampu menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan penelitian yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang didukung dengan prinsip-prinsip kebebasan akademik, kemandirian berargumentasi, berbudaya dan beradab yang disertai sikap nasionalisme dan kebangsaan. Disamping STT-Garut diharapkan pula dapat menyelenggarakan kegiatan PkM yang mampu membantu menyelesaikan berbagai permasalahan lingkungan sekitar serta menjadi model bagi penyelesaian masalah yang relevan di luar lingkungan tempat STT-Garut berada (lingkungan global).

1.4. Landasan Sejarah Pendirian

STT-Garut diselenggarakan mulai tahun 1991 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 0.167/0/1991 tanggal 28 Maret 1991 dan bernaung di bawah Yayasan Al Musaddadiyah. Melalui Surat Keputusan tersebut, Sekolah Tinggi Teknik Industri Garut diizinkan menyelenggarakan satu PS yakni PS Teknik Industri pada jenjang pendidikan Strata Satu (S1). Selanjutnya, pada tahun 1996 bertambah lagi dua PS yaitu PS Teknik Sipil dan PS Teknik Informatika.

(12)

STT-Garut dalam perjalanan organisasinya senantiasa mempertahankan budaya yang religius mengingat keberadaannya di bawah Yayasan Al Musaddadiyah yang menerapkan konsep pengintegrasian antara pendidikan umum dengan pendidikan keagamaan. Kultur tersebut terus dipertahankan sesuai dengan Visi yang diemban Yayasan Al Musaddadiyah yaitu Ilmu Amaliah dan Amal Ilmiah. Bentuk pengintegrasian program keagamaan dalam sistem pelajaran diharapkan dapat memberikan warna yang khas terhadap lulusan STT-Garut.

1.5. Tujuan Penyusunan

Adapun tujuan penyusunan Renstra tahun 2021-2025 adalah sebagai:

1. Panduan bagi semua unsur pengelola untuk mencapai Visi dan Misi STT-Garut;

2. Pedoman untuk menterjemahkan tonggak capaian yang ada di Rencana Induk Pengembangan STT-Garut Tahun 2016-2030;

3. Pedoman dalam penyusunan Renstra seluruh unit kerja di STT-Garut yang mencerminkan strategi melaksanakan misi dan pencapaian visi unit kerja dengan indikator -indikator pencapaian yang lebih konkrit dan terukur;

4. Sebagai kerangka acuan untuk melaksanakan perencanaan, monitoring, dan evaluasi, serta tindaklanjut dalam penyusunan program kerja tahunan.

1.6. Manfaat

Memberikan arah yang jelas dan terukur tentang pengelolaan dan pengembangan STT-Garut dalam jangka menengah sesuai dengan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang ditetapkan.

(13)

Bab 2

Tata Nilai, Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

2.1. Tata Nilai

Dalam penyelenggaraan pendidikan di STT-Garut diperlukan acuan tata nilai yang mengandung prinsip-prinsip bersama yang harus dijunjung tinggi dan dijadikan landasan dalam berpikir, bersikap dan berperilaku bagi seluruh sivitas akademika. Adapun acuan tata nilai yang diterapkan di STT-Garut adalah sebagai berikut:

1. Etika dan Integritas

Dalam menjalankan profesi selalu berpegang teguh pada norma dan aturan yang berlaku di masyarakat, negara dan agama, serta memiliki integritas, sikap jujur dan mampu mengemban amanah yang diberikan.

2. Perbaikan berkelanjutan

Senantiasa berupaya secara terus-menerus guna melakukan perbaikan dan pengembangan ke arah yang lebih baik.

3. Sinergi

Mengedepankan pendekatan kolektif dan kolegial dalam memaduserasikan seluruh potensi yang dimiliki untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

4. Inovatif

Mencurahkan segala kemampuan yang dimiliki dalam berfikir untuk menciptakan sesuatu hal baru yang bernilai tambah positif bagi masyarakat dan lingkungan.

5. Unggul

Senantiasa berupaya untuk memberdayakan kelebihan atau potensi yang dimiliki guna menciptakan hasil terbaik.

6. Kewirausahaan

Senantiasa berpikir dan bertindak optimis, sabar, tekun, peka terhadap peluang dan berani mengambil resiko untuk mendapatkan manfaat yang lebih besar.

2.2. Visi

Visi STT-Garut adalah:

“Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Global Berbasis Kearifan Lokal pada Tahun 2030”.

Unggul didefinisikan sebagai kemampuan daya saing komparatif dan kompetitif. Indikator keunggulan perguruan tinggi dapat diukur melalui pemenuhan terhadap standar kebijakan/ peraturan yang berlaku, standar asosiasi keilmuan, tuntutan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Acuan yang dapat digunakan sebagai tolok ukurnya antara lain hasil penilaian pemeringkatan Kemendikbud, Kemenristek/ BRIN, BAN-PT/ LAM dan pemeringkatan global.

(14)

Luaran berdaya saing global yang menjadi fokus orientasinya adalah meliputi output Tridharma Perguruan Tinggi, misalnya kurikulum sesuai standar asosiasi nasional dan internasional serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil penelitian yang diakui secara nasional dan internasional, pengabdian kepada masyarakat yang bermanfaat secara universal, serta lulusan yang memiliki kompetensi dan keahlian yang mampu bersaing secara nasional dan internasional. Salah satu indikatornya adalah setiap lulusan harus memiliki sertifikasi kemampuan berbahasa asing dan sertifikasi keahlian yang diakui di dunia kerja.

Kearifan lokal yang dimaksud adalah identitas yang ingin ditonjolkan oleh STT-Garut dengan melibatkan kekhasan daerah sebagai bagian dari keunggulan yang ingin dimilliki. Kekhasan yang dimunculkan berbasis karakteristik alam, topografi, demografi, budaya dan berbagai potensi Sumber daya daerah. Pada sisi lain, STT-Garut diharapkan pula mampu menghasilkan lulusan yang senantiasa memegang teguh nilai-nilai religius dan budaya lokal. Karakteristik yang dimaksud sebagai ilustrasi, misalnya mayoritas pelaku usaha di Kabupaten Garut adalah UMKM, oleh sebab itu lulusan STT-Garut yang relevan diharapkan memiliki kemampuan dalam merancang dan mengelola UMKM, selain itu Kabupaten Garut diketahui sebagai daerah yang memiliki resiko gempa yang tinggi, oleh sebab itu diharapkan lulusannya yang relevan memiliki kemampuan untuk merancang infrastruktur tahan gempa. Melalui kekhasan tersebut, STT-Garut berupaya memposisikan diri sebagai media untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dan bermanfaat untuk kebutuhan lokal untuk selanjutnya dapat berkontribusi secara global.

Penetapan visi tersebut diharapkan dapat menjawab kebutuhan dan tuntutan aktual saat ini dan dimasa yang akan datang. Pada sisi lain, penetapan visi tersebut telah diselaraskan pula dengan orientasi pembangunan di Indonesia terutama untuk membantu permasalahan di tempat institusi berada yaitu Kabupaten Garut.

2.3. Misi

Berdasarkan visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan misi sebagai berikut:

1. Menyelenggarakan pendidikan di bidang kerekayasaan untuk menghasilkan lulusan yang beretika dan berdaya saing global serta mampu mengabdi bagi kepentingan bangsa dan kemanusiaan;

2. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi yang berdaya saing global serta maslahat bagi umat manusia dan lingkungan;

3. Menyelenggarakan pengabdian untuk turut serta dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, industri dan pemerintah dengan mengedepankan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Menyelenggarakan pengelolaan pendidikan yang profesional sesuai dengan standar pengelolaan Perguruan Tinggi yang ditunjang oleh penerapan teknologi informasi dan komunikasi.

(15)

2.4. Tujuan

Berdasarkan uraian visi dan misi maka STT-Garut menetapkan tujuan sebagai berikut:

1. Menghasilkan lulusan yang bertaqwa, disiplin, inovatif, memiliki kompetensi profesional yang tinggi, menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan berdaya saing global;

2. Terwujudnya penemuan, pengembangan, dan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung pembangunan daerah dan nasional serta berkontribusi terhadap pemecahan masalah regional dan global;

3. Menghasilkan kegiatan pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui pengembangan konsep pemecahan masalah dengan menggunakan metode ilmiah untuk mengangkat potensi kearifan lokal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat;

4. Terwujudnya tata kelola perguruan tinggi yang unggul dengan memantapkan penerapan sistem manajemen mutu yang akuntabel, efektif, dan efisien berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

2.5. Sasaran

Untuk mencapai tujuan STT-Garut maka sasaran yang ditetapkannya adalah sebagai berikut: 1. Tercapainya sistem pendidikan yang sesuai dengan standar kompetensi nasional dan asosiasi

profesional;

2. Tercapainya mutu lulusan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan praktis yang mampu bersaing dalam pasar global dengan ditunjang oleh integritas moral dan etika yang baik; 3. Meningkatnya produk riset yang dipublikasikan secara nasional dan internasional;

4. Meningkatnya produk inovasi yang diakui sebagai Hak Kekayaan Intelektual dan dapat diaplikasikan secara riil pada dunia industri;

5. Tercapainya pengabdian yang mampu mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat serta mampu mengangkat potensi kearifan lokal menjadi berdaya saing;

6. Tercapainya institusi dan program studi yang bereputasi unggul di tingkat nasional; 7. Tercapainya SDM tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang unggul;

8. Tercapainya iklim akademik yang kondusif bagi penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi;

9. Tercapainya penerapan sistem informasi yang terintegrasi dalam peningkatan kualitas layanan;

10. Meningkatnya jaringan kerjasama pada tataran regional, nasional dan internasional; 11. Meningkatnya sumber-sumber pendanaan alternatif yang menunjang kinerja institusi; 12. Meningkatnya akses kepada masyarakat untuk dapat melanjutkan ke pendidikan tinggi.

(16)

Bab 3

Evaluasi Diri

3.1. Analisis Kondisi Lingkungan Eksternal

3.1.1. Lingkungan Makro

Apabila ditinjau dari sisi letak geografis, STT-Garut berada di Kabupaten Garut yang merupakan suatu daerah di Provinsi Jawa Barat dengan potensi wilayah yang prospektif untuk dikembangkan, keberadaannya didukung oleh berbagai aktivitas ekonomi yang beraneka ragam, diantaranya: sektor industri, jasa, pertanian, pariwisata dan lain-lain, tentunya seluruh potensi yang dimiliki tersebut harus dapat diolah dan dikembangkan menjadi suatu kekuatan ekonomi riil yang pada akhirnya mampu mendorong pengembangan kesejahteraan masyarakat. Hal ini menuntut seluruh stakeholders untuk mampu menggali seluruh potensi kearifan lokal Kabupaten Garut agar dapat dikembangkan dan diangkat menjadi keunggulan di era persaingan global. STT-Garut sebagai bagian dari stakeholders di Kabupaten STT-Garut memiliki tanggung jawab untuk mendukung pembangunan melalui penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pembangunan sumber daya manusia serta pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

STT-Garut sebagai penyelenggara pendidikan tinggi dengan kekhususan di bidang ilmu teknologi/ kerekayasaan berupaya mendukung program pembangunan tersebut melalui Visi yang dikembangkannya yaitu “Menjadi Penyelenggara Pendidikan Tinggi yang Unggul di Bidang Kerekayasaan dengan Luaran yang Berdaya Saing Global Berbasis Kearifan Lokal pada Tahun 2030”.

Berbagai tantangan dan peluang yang dihadapi dalam menyelenggarakan pendidikan tinggi menjadi bagian tak terpisahkan yang mewarnai setiap pengambilan keputusan yang ditetapkan oleh STT-Garut. Tantangan dan peluang dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi dipengaruhi oleh berbagai aspek, antara lain:

1. Aspek Politik

Institusi pendidikan tinggi sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional tentunya memiliki keterkaitan yang kuat dengan setiap perubahan keputusan politik yang ditetapkan oleh sistem negara. Berbagai keputusan politik yang diambil oleh pemerintah Republik Indonesia dan negara-negara lainnya secara global tentunya akan berdampak pula terhadap tuntutan dan kebijakan yang diterapkan terhadap institusi pendidikan. Adapun berbagai keputusan politik nasional dan global yang berdampak pada penyelenggaraan pendidikan tinggi, antara lain:

a. Sustainable Development Goals (SDGs);

b. Kebijakan pemberian izin untuk masuknya Perguruan Tinggi asing ke Indonesia; c. Kebijakan kerjasama pendidikan tinggi dengan pihak asing;

(17)

e. Perdagangan bebas;

f. Kebijakan perluasan pemberian izin bagi tenaga kerja asing untuk mengisi lapangan kerja di Indonesia;

g. Kebijakan investasi sampai ke daerah serta kebijakan politik lainnya yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi terhadap semua keputusan yang harus ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Perubahan kebijakan politik tersebut mempengaruhi pula terhadap arah pengambilan keputusan di STT-Garut khususnya dalam mempersiapkan semua perangkat penyelenggaraan guna mendukung pencapaian kinerja Tridharma Perguruan Tinggi.

Kebijakan politik yang terbuka akibat persaingan global, menuntut pendidikan tinggi untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian. STT-Garut sebagai penyelenggara pendidikan tinggi telah berupaya untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap isu politik yang berkembang selama ini yang difokuskan untuk mendukung peningkatan daya saing penyelenggaraan dan daya saing lulusan yang dihasilkannya sehingga dapat bersaing secara nasional dan internasional. Agar mampu mengantisipasi berbagai perubahan kebijakan politik tersebut, beberapa upaya telah dilakukan oleh STT-Garut, antara lain:

a. Sustainable Development Goals (SDGs)

Untuk mendukung program SDGs, STT-Garut membuka peluang secara terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Garut melalui sosialisasi pentingnya keberlanjutan pendidikan ke jenjang pendidikan tinggi agar masyarakat memiliki kualitas SDM yang tinggi. Upaya lainnya adalah sosialisasi mengenai terbukanya peluang beasiswa bagi masyarakat yang memiliki potensi akademik namun mengalami keterbatasan ekonomi.

b. Persaingan Terbuka dalam Lapangan Kerja

Upaya yang dilakukan STT-Garut dalam menghasilkan lulusan yang mampu bersaing secara global dilakukan dengan memberikan bekal sertifikat kompetensi yang diakui pada dunia kerja profesional. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah untuk menjawab berbagai perkembangan kebijakan politik, seperti: Kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN, Perdagangan bebas, dan kebijakan perluasan pemberian izin bagi tenaga kerja asing, Kebijakan investasi sampai ke daerah serta kebijakan politik lainnya yang secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi terhadap semua keputusan yang harus ditetapkan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi. Selanjutnya, untuk mengantisipasi persaingan secara terbuka dengan pihak penyelenggara pendidikan tinggi asing maka dilakukan kerjasama pengembangan pendidikan dengan berbagai pihak yang memiliki kapasitas dalam mendukung terhadap kinerja pendidikan secara global.

2. Aspek Ekonomi

Perkembangan ekonomi regional, nasional dan internasional memberikan dampak terhadap penyelenggaraan organisasi perguruan tinggi. STT-Garut sebagai bagian dari lingkungan pendidikan global memiliki visi untuk berkontribusi pada lingkungan tersebut melalui penyelenggaraan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Upaya penyesuaian terhadap tuntutan standar global penyelenggaraan pendidikan tentunya harus ditunjang oleh sumber daya finansial yang memadai untuk mendukung terhadap kebutuhan pengelolaan kelembagaan.

(18)

Kondisi ekonomi makro akan memberikan dampak yang signifikan terhadap penyelenggaraan pendidikan, khususnya bagi penyelenggara pendidikan tinggi yang sebagian besar dana operasionalnya mengandalkan pemasukan dari mahasiswa, sehingga perkembangan dan keberlanjutan dari perguruan tinggi tersebut sangat ditentukan oleh kondisi ekonomi para mahasiswanya.

Mahasiswa yang mengikuti pendidikan di STT-Garut sebagian besar berasal dari Kabupaten Garut dan beberapa wilayah lainnya di Jawa barat dengan kondisi perekonomian mahasiswanya hampir 40 persen masuk ke dalam kategori/ segmen menengah ke bawah. Segmen tersebut termasuk kelompok yang rentan terhadap dinamika gejolak ekonomi, dimana kapasitas kemampuan finansialnya untuk melanjutkan studi akan sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian di wilayahnya (kondisi ekonomi Kabupaten Garut dan Jawa Barat).

Guna mengurangi ketergantungan terhadap sumber pendanaan dari mahasiswa dan membantu masyarakat kurang mampu untuk dapat melanjutkan pendidikannya, STT-Garut telah melakukan beberapa upaya, antara lain:

a. Program Penyediaan Beasiswa

Program beasiswa dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa yang berasal dari kalangan ekonomi kurang mampu namun memiliki potensi akademik, diantaranya melalui penyaluran terhadap beasiswa KIP, beasiswa PPA, beasiswa PAGM, beasiswa tidak mampu/ prestasi dari internal Yayasan. Dalam pengelolaannya, distribusi beasiswa diatur agar pemberiannya dapat merata sehingga setiap mahasiswa hanya berkesempatan mendapatkan beasiswa satu satu selama mengikuti pendidikan di STT-Garut. Kecuali untuk beasiswa dari pihak internal Yayasan ada yang diberikan secara rutin berupa pemotongan/ penghapusan biaya kuliah setiap semester dan beasiswa bagi mahasiswa yang mampu menunjukkan prestasinya dalam ajang kompetisi nasional/ internasional berkesempatan untuk memproleh beasiswa lebih dari satu kali, serta beasiswa KIP yang pengelolaannya mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan durasi beasiswa pendidikannya sampai dengan delapan semester. b. Program Peningkatan Sumber Pendanaan

Dalam upaya mencari sumber pendanaan lainnya, STT-Garut melakukan berbagai upaya antara lain:

1) Selama tidak mengganggu aktivitas pembelajaran, sarana yang tersedia dapat digunakan oleh pihak eksternal melalui mekanisme sewa/ kontrak kerjasama (misalnya menyewakan ruang pertemuan atau laboratorium komputer pada saat tidak digunakan);

2) Mendirikan beberapa unit strategi bisnis dalam bentuk perusahaan yang diakui secara legal (CV. Insan Akademika, CV. Mugar Engineering, dan CV. Sinergi Inovasi). 3) Mengajukan bantuan hibah kepada pihak lain, baik yang bersifat kompetitif maupun

non-kompetitif.

Hal tersebut dilaksanakan guna menghasilkan sumber pendanaan alternatif untuk menunjang operasional kelembagaan dan memberikan peningkatan kesejahteraan bagi karyawan atau staf yang terlibat di dalamnya.

(19)

3. Aspek Kebijakan

Kebijakan pengelolaan pendidikan tinggi baik dalam bentuk Undang-Undang, Peraturan Pemerintah maupun Kebijakan lainnya, memberikan dampak yang signifikan terhadap pengelolaan STT-Garut. Dampak secara langsung atas berbagai kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan pendidikan tinggi adalah semakin ketatnya SN Dikti khususnya yang berkaitan dengan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi. Guna melakukan pe lampauan terhadap berbagai standar yang telah ditetapkan maka STT-Garut telah melakukan beberapa upaya peningkatan, antara lain:

a. Kebijakan Pengembangan Pendidikan dan Pengajaran

Peningkatan kinerja pendidikan dan pengajaran dilakukan untuk memenuhi standar pembelajaran yang dilengkapi dengan kurikulum, silabus dan RPS, dan pendukung pendidikan dan pengajaran lainnya. Berbagai kebijakan mengenai kinerja pendidikan dan pengajaran menjadi bagian tak terpisahkan dalam menyelenggarakan aktivitas pendidikan tinggi sehingga dibutuhkan penyesuaian-penyesuaian dalam upaya peningkatan kinerjanya. Untuk memenuhi tuntutan kebijakan peningkatan kinerja pendidikan dan pengajaran tersebut, berbagai upaya telah dilakukan, antara lain: penyusunan kurikulum disertai dengan perangkatnya (Silabus dan RPS) yang hasilnya senantiasa dievaluasi untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan serta pengintegrasian hasil penelitian dan PkM kedalam pembelajaran.

b. Kebijakan Peningkatan Kapasitas dan Kompetensi Sumber Daya Manusia

STT-Garut sebagai penyelenggara pendidikan di bidang teknik di daerah memiliki kesulitan dalam memenuhi standar jumlah dan kompetensi SDM Dosen yang relevan dengan PS yang diselenggarakannya. Oleh sebab itu, dibutuhkan upaya yang lebih besar lagi dalam memenuhi kelangkaan Sumber daya manusia khususnya dosen. Untuk mengantisipasi kebutuhan dosen, lembaga STT-Garut secara periodik menyelenggarakan program seleksi calon dosen yang dilakukan terhadap lulusan internal yang memiliki prestasi akademik, selanjutnya berdasarkan hasil rekrutmen calon dosen tersebut diberikan tugas belajar untuk studi lanjut ke Strata Dua (S2) dan bagi dosen yang berlatar pendidikan jenjang Strata Dua (S2) ditugaskan untuk studi lanjut Strata Tiga (S3). Program pendidikan lanjut ke jenjang S2 dan S3 bagi para calon dosen tetap dan dosen tetap seluruhnya memperoleh bantuan pendanaan dari STT-Garut. Selanjutnya, untuk peningkatan kompetensi tenaga kependidikan dilakukan penugasan studi lanjut ke jenjang pendidikan Strata Satu (S1) atau penugasan untuk mengikuti program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi keahlian dibidang pekerjaannya masing-masing, dimana dalam pelaksanaannya seluruh komponen pembiayaan yang dibutuhkannya ditanggung sepenuhnya oleh STT-Garut dan telah ditetapkan sebagai bagian dari anggaran pengembangan SDM institusi. c. Kebijakan Peningkatan Kinerja Penelitian

Kegiatan penelitian sebagai bagian dari pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi merupakan kegiatan yang melekat dalam tugas dan fungsi dosen, sehingga setiap dosen diwajibkan untuk melakukan kegiatan penelitian dan mengintegrasikannya ke dalam aktivitas pembelajaran. Pengelolaan kegiatan penelitian di STT-Garut dikoordinasikan

(20)

oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyakat (LPPM) dengan melibatkan PS dan Pusat Kajian.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh STT-Garut melalui LPPM dalam rangka meningkatkan kapasitas dosen untuk melakukan penelitian diantaranya: penetapan target kinerja penelitian dosen, pelaksanaan program pelatihan, bimbingan teknis dan lokakarya untuk peningkatan kemampuan meneliti dan melakukan publikasi penelitian, kegiatan penyusunan roadmap penelitian dosen yang disesuaikan dengan bidang kompetensinya masing-masing, kegiatan knowledge sharing di bidang penelitian secara terjadwal, menyediakan akses berlangganan software Turnitin (plagiarism checker) untuk meningkatkan kualitas penelitian, penyediaan akses ke jurnal online, pembentukan Sentra HKI di STT-Garut untuk memfasilitasi perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual sivitas akademika, penyelenggaraan kegiatan seminar atau prosiding internasional melalui kegiatan kerjasama dengan institusi pendidikan lainnya guna meningkatkan kinerja publikasi penelitian, serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak/ institusi/ lembaga seperti institusi pemerintah, lembaga swasta dan lembaga lainnya untuk memperoleh sumber pendanaan alternatif.

Disamping itu guna mendukung terhadap aktivitas penelitian, STT-Garut telah menetapkan bahwa porsi anggaran penelitian minimal 5 persen dari alokasi anggaran operasional kelembagaan. Alokasi tersebut digunakan untuk pelaksanaan be rbagai kegiatan penelitian termasuk biaya penyelenggaraan peningkatan kapasitas peneliti, biaya penelitian, biaya publikasi penelitian dan insentif penelitian bagi dosen.

d. Kebijakan Kinerja Pengabdian pada Masyarakat (PkM)

Salah satu fungsi Tridharma Perguruan Tinggi adalah Kegiatan PkM, oleh sebab itu seluruh dosen STT-Garut diwajibkan untuk melakukan kegiatan PkM guna memberikan kontribusi secara nyata kepada masyarakat dan mengintegrasikannya ke dalam aktivitas pembelajaran. Pengelolaan kegiatan PkM di STT-Garut dikoordinasikan oleh LPPM dengan melibatkan PS dan Pusat Kajian.

Berbagai upaya telah dilakukan oleh STT-Garut melalui LPPM dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM untuk melakukan PkM diantaranya: menyusun Renstra PkM, menetapkan roadmap PkM STT-Garut yang dipaduserasikan dengan roadmap penelitian, menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKPPPM), menyelenggarakan skema kegiatan PkM secara terjadwal dan kegiatan Kuliah Kerja Nyata.

Melalui berbagai upaya yang telah disampaikan tersebut STT-Garut telah mampu memenuhi dan bahkan dalam beberapa hal dapat melampaui standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

4. Aspek Sosial dan Budaya

Aspek sosial budaya yang menonjol di Indonesia adalah kebersamaan, gotong-royong, saling membantu dan religius. STT-Garut sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional tentunya memiliki tanggungjawab untuk turut memupuk dan memelihara aspek sosial budaya

(21)

tersebut. Beberapa upaya telah dilakukan diantaranya dengan menyelenggarakan kegiatan pentas seni budaya, bakti sosial, donor darah dan pengembangan aktivitas-aktivitas keagamaan. STT-Garut sebagai bagian dari Yayasan Pendidikan Islam Al Musaddadiyah memiliki kekhasan dimana muatan lokal pembelajaran keagamaan memiliki porsi yang cukup signifikan dalam kurikulum pembelajaran, namun pada sisi lain guna memberikan kesempatan pembelajaran keagamaan bagi mahasiswa non-muslim, STT-Garut telah pula melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga keagamaan lainnya untuk memperoleh pembinaan keagamaan sesuai dengan keyakinan yang dianutnya.

Disamping itu, isu-isu terkini yang banyak memperoleh sorotan saat ini di Indonesia adalah terkait dengan pendidikan karakter, nasionalisme kebangsaan, penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan, pemeliharaan lingkungan dan pencegahan penyalahgunaan NAFZA. Berkaitan dengan hal tersebut STT-Garut telah berupaya untuk memainkan peran guna mengantisipasi berbagai permasalahan tersebut, diantaranya melalui kebijakan yang mengamanatkan bahwa pengembangan kurikulum di STT-Garut disamping berorientasi terhadap dinamika perkembangan keilmuan dan kebutuhan dunia kerja harus mengakomodir penyelesain masalah terhadap isu-isu tersebut. Upaya tersebut didukung pula oleh berbagai aktivitas sosialisasi kepada pihak ekternal, misalnya dengan menyelenggarakan sosialisasi kepada masyarakat mengenai penggunaan internet sehat, sosialisasi dampak negatif penyalahgunaan narkoba ke sekolah-sekolah, peringatan hari air sedunia dan pesantren kilat. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan tersebut dilakukan dalam upaya untuk semakin meningkatkan eksistensi STT-Garut dalam memberikan kontribusi penyelesaian terhadap berbagai permasalahan sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat.

Pada sisi lain, aspek budaya yang perlu menjadi fokus perhatian STT-Garut adalah terkait dengan penciptaan budaya dan iklim yang kondusif terhadap penyelenggaraan aktivitas pendididikan. Budaya memiliki peran penting dalam pengelolaan perguruan tinggi karena dapat dijadikan sebagai modal untuk memotivasi dan mendorong peningkatan kinerja khususnya dalam penyelenggaraan Tridharma Perguruan Tinggi. Disamping itu, berbagai bentuk pertukaran budaya antar perguruan tinggi yang diperoleh melalui proses kerjasama yang dibangun oleh STT-Garut, telah memberikan inspirasi bagi pihak pengelola mengenai berbagai praktik budaya positif yang dapat diadaptasi guna mendukung dan mempercepat pencapaian visi dan misi organisasi. Berkaitan dengan hal tersebut upaya yang telah dilakukan oleh STT-Garut antara lain adalah:

a. Penguatan Budaya Pengelolaan Tridharma Perguruan Tinggi

1) Menugaskan dosen untuk melakukan studi lanjut pada beberapa perguruan tinggi rujukan;

2) Kerjasama pengembangan aktivitas pembelajaran; 3) Kerjasama untuk kegiatan penelitian; dan

4) Kerjasama dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat. b. Penguatan Budaya Kehidupan Kampus

1) Pembinaan kehidupan kampus kepada seluruh dosen, mahasiswa dan tenaga kependidikan yang dilakukan secara terjadwal;

(22)

2) Pengembangan kreativitas mahasiswa, pembinaan unit-unit kegiatan mahasiswa, dukungan pembiayaan untuk kegiatan kemahasiswaan dan keikutsertaan dalam kegiatan kompetisi akademik maupun non-akademik.

Melalui berbagai kegiatan tersebut, diharapkan tercipta budaya kampus yang harmonis dan dinamis serta mendorong terbentuknya iklim akademik yang kondusif yang menunjang terhadap pencapaian kinerja Tridarma Perguruan Tinggi sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan.

5. Aspek Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan telah ditetapkannya saat ini sebagai era revolusi industri 4.0 telah memicu perubahan yang sangat besar terhadap tatanan kehidupan manusia, termasuk di dalamnya terhadap pengelolaan organisasi. Perubahan tersebut telah mendorong semua unsur dalam organisasi untuk dapat menjalankan akitvitasnya berbasis teknologi. Hal tersebut tentunya sangat berdampak terhadap STT-Garut yang penyelenggaraan pendidikannya berkonsentrasi di bidang teknologi. Oleh sebab itu, STT-Garut secara reguler senantiasa melakukan berbagai upaya penyesuaian untuk memastikan bahwa kurikulum dan metoda pembelajaran yang dikembangkan sesuai dengan dinamika perkembangan teknologi guna menghasilkan kompetensi lulusan yang berdaya bersaing.

Disamping itu, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dimanfaatkan pula oleh STT-Garut untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Adapun program-program yang telah dilaksanakannya antara lain:

a. Program Layanan Akademik dan Administrasi

STT-Garut telah memiliki Rencana Strategis Pengembangan Sistem Informasi Tahun 2016-2020. Adapun sistem informasi berbasis online yang tersedia dan telah dikembangkan, yaitu:

1) Sistem Informasi Akademik (SIMAK); 2) Sistem Administrasi Akademik (SAA); 3) Konsole Layanan Akademik;

4) Sistem Informasi Akademik Mahasiswa (SIAM) STT-Garut; 5) Student Information Terminal (S-IT);

6) Konsole Layanan Keuangan; 7) SMS Gateway;

8) Aplikasi Perpustakaan (SIMPUS); 9) Web STT-Garut;

10) Web Program Studi;

11) Liputan Kampus STT-Garut berbasis Web; 12) Jurnal STT-Garut berbasis Web;

13) Google App for Education (GAfE); 14) Google Classroom.

b. Program Pembelajaran Daring

Saat ini pembelajaran daring telah diimplementasikan oleh para dosen di lingkungan STT-Garut, diantaranya menggunakan Google Classroom, Moodle, dan Edmodo. Oleh

(23)

sebab itu, STT-Garut tengah fokus mengembangkan Learning Management System (LMS) guna memudahkan proses evaluasi dan pengendalian terhadap sistem pembelajaran daring.

Melalui rencana pengembangan yang berkelanjutan dalam upaya penyesuaian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat meningkatkan kinerja perguruan tinggi yang meliputi kinerja Tridharma, kinerja layanan administrasi dan umum, serta kinerja layanan akademik.

3.1.2. Lingkungan Mikro

Kondisi lingkungan mikro akan memberikan pengaruh secara langsung terhadap perkembangan STT-Garut, oleh sebab itu keputusan terkait dengan penyelenggaraan pendidikan perlu mempertimbangkan berbagai dinamika perubahan lingkungan mikro yang terjadi. Berikut ini disajikan mengenai beberapa aspek lingkungan mikro yang akan berdampak secara langsung terhadap perkembangan STT-Garut:

1. Pesaing

Pesaing utama STT-Garut adalah perguruan tinggi yang sama-sama berdomisili di Kabupaten Garut yaitu sebanyak 15 perguruan tinggi. Rumpun ilmu yang ditawarkan oleh pesaing tersebut sebagian besar merupakan lingkup bidang ilmu pendidikan, sosial dan kesehatan. Sebetulnya di Kabupaten Garut belum ada perguruan tinggi yang menawarkan PS di bidang kerekayasaan yang sama dengan yang ditawarkan oleh STT-Garut, namun karena seluruh perguruan tinggi tersebut sebagian besar memperebutkan pasar yang sama yaitu lulusan SMA/ sederajat di Kabupaten Garut yang memiliki minat untuk melanjutkan pendidikan, maka seluruh perguruan tinggi tersebut tetap dikategorikan sebagai kompetitor. Namun kondisi itu memberikan peluang yang potensial bagi STT-Garut untuk membidik segmen lulusan SMA/sederajat yang berminat melanjutkan studi ke perguruan tinggi berbasis teknologi. Oleh sebab itu topik promosi yang ditonjolkan oleh STT-Garut khususnya pada saat menyelenggarakan kegiatan sosialisasi PMB di Kabupaten Garut adalah penyampaian informasi mengenai sangat terbukanya peluang karir bagi lulusan sarjana berlatar belakang teknik.

2. Pengguna Lulusan

Pengguna lulusan STT-Garut terdiri dari berbagai instansi baik pemerintah maupun swasta. Sampai dengan tahun 2020 STT-Garut telah melaksanakan wisuda yang ke XIX dan telah meluluskan sebanyak 1.941 lulusan. Berdasarkan hasil penelusuran yang dilakukan oleh Pusat Karir STT-Garut diperoleh informasi mengenai jenis pengguna lulusan STT-Garut seperti disajikan pada Gambar 3.1.

(24)

Gambar 3.1

Jenis Pengguna Lulusan STT-Garut

Saat ini telah terjalin kerjasama yang baik dengan pihak pengguna lulusan dan alumni yang telah bekerja. Sebagai ilustrasi beberapa kali pihak pengguna melakukan open recruitment yang diselenggarakan di STT-Garut, misalnya yang dilakukan oleh PT. Chang Shin Reksa Jaya dan CV. Mobidu Sinergi. Disamping itu, terdapatnya beberapa lulusan yang mengikuti jejak seniornya untuk bekerja pada perusahaan yang sama.

Jalinan kerjasama dengan pihak pengguna dan alumni menjadi bagian penting dalam penyelenggaraan pendidikan di STT-Garut karena disamping mempermudah akses informasi mengenai lowongan kerja juga dapat memberikan masukan yang spesifik mengenai kompetensi lulusan yang dibutuhkan di dunia kerja, hal ini memberikan kontribusi terutama pada saat pelaksanaan kegiatan pengembangan kurikulum.

3. Sumber Calon Mahasiswa

Sumber calon mahasiswa STT-Garut sebagian besar berdomisili di Kabupaten Garut. Pada saat ini terdapat sebanyak 127 jumlah Sekolah Menengah Atas dengan jumlah peserta didik sebanyak 45.602 siswa dan terdapat 181 Sekolah Menengah Kejuruan dengan jumlah peserta didik sebanyak 56.256 siswa (Dapo Dikdasmen Kemendikbud, 2019). Selanjutnya, menurut Dinas Pendidikan Kabupaten Garut (2019) diperkirakan 17 persen dari total peserta didik tersebut atau sebanyak 17.315 siswa, berpotensi untuk melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Jumlah potensi yang sangat besar tersebut merupakan peluang bagi STT-Garut untuk memperoleh jumlah calon peserta didik yang sesuai dengan jumlah daya tampung yang tersedia. Faktor kunci keberhasilannya adalah bagaimana meningkatkan animo para siswa tersebut untuk tertarik melanjutkan studinya ke bidang teknik dan memilih untuk mendaftar ke STT-Garut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program promosi kampus yang intensif, diantaranya melalui kegiatan roadshow ke sekolah-sekolah, kegiatan kompetisi yang mengundang siswa SMA/sederajat, promosi dalam berbagai media (cetak, radio dan media sosial) dan penerapan PMB online. Dimana, program promosi kampus tersebut dilaksanakan dalam rentang waktu yang cukup panjang (periode bulan Oktober sampai dengan bulan Agustus).

Disamping itu, upaya lain yang dinilai efektif dalam mempromosikan kampus adalah melalui peningkatan reputasi institusi, yaitu dengan cara unjuk prestasi kepada khalayak luas. Oleh sebab itu, STT-Garut sangat giat untuk mendorong seluruh sivitas akademikanya, terutama pihak mahasiswa untuk dapat berprestasi di berbagai ajang kompetisi dalam bidang

(25)

akademik maupun non akademik, baik pada tingkat regional, nasional maupun internasional. Hal tersebut pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan reputasi insititusi.

Pada sisi lain, menurut Dinas pendidikan Kabupaten Garut (2019) salah satu kendala utama para siswa lulusan SMA/ sederajat di Kabupaten Garut untuk melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi adalah keterbatasan kemampuan ekonomi. Berkaitan dengan hal tersebut, STT-Garut telah mampu memberikan solusinya yaitu dengan melakukan penawaran beasiswa pendidikan kepada siswa lulusan SMA/ sederajat melalui akses yang dimiliki oleh insitusi terhadap penyaluran beasiswa yang bersumber dari pemerintah (KIP, PPA, atau PAGM; Provinsi Jawa Barat) dan yang bersumber dari internal Yayasan Al Musaddadiyah. Hal tersebut tentunya dapat menjadi solusi bagi siswa lulusan SMA/ sederajat yang memiliki potensi akademik namun memiliki keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi.

Dengan memperhatikan kondisi tersebut dan berbagai upaya yang telah dilakukan oleh STT-Garut, maka dapat dirasa optimis bahwa keberlangsungan calon peserta didik bagi STT-Garut dapat terpelihara dan bahkan STT-Garut tentunya berharap agar jumlah calon mahasiswa pendaftar jauh melampaui jumlah kapasitas daya tampung yang tersedia, sehingga STT-Garut dapat menerapkan program seleksi mahasiswa secara lebih ketat guna menjaring calon peserta didik yang lebih berkualitas.

4. Sumber Calon Dosen

Peraturan yang telah ditetapkan oleh Kemendikbud yang mensyaratkan bahwa dosen diharuskan memiliki kompetensi dan latar belakang yang linear dengan PS yang diselenggarakan, dirasakan menjadi tantangan bagi perguruan tinggi dengan PS berbasis/ rumpun teknik yang berada di daerah. Hal tersebut dialami pula oleh STT-Garut terutama pada saat awal pelaksanaan Renstra STT-Garut pada awal tahun 2016. Salah satu faktor penyebabnya adalah terbatasnya calon dosen yang berlatar belakang teknik di daerah, sehingga STT-Garut mengalami kendala dalam memenuhi jumlah dosen yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Disamping itu, regulasi tentang linearitas menyebabkan terjadinya turnover dosen tetap yang cukup tinggi, mengingat terdapat beberapa dosen tetap yang kompetensi pendidikannya tidak sesuai dengan PS yang diselenggarakan di STT-Garut memilih untuk berpindah ke perguruan tinggi lain yang memiliki PS yang sesuai untuk kebutuhan pengembangan karirnya.

Guna mengantisipasi kendala tersebut STT-Garut menetapkan bahwa rekrutmen calon dosen dilakukan melalui dua skenario. Skenario pertama adalah dengan melakukan rekrutmen eksternal, yaitu dengan mensosialisasikan pembukaan seleksi untuk lowongan calon dosen melalui berbagai media (surat kabar dan web sttgarut.ac.id). Skenario kedua mengoptimalkan sumberdaya internal, yaitu dengan melakukan seleksi terhadap lulusan yang berprestasi untuk ditawarkan menjadi calon dosen. Selanjutnya apabila telah memenuhi persyaratan dan diterima sebagai calon dosen diberikan tugas belajar / studi lanjut ke jenjang S2 dengan skema pembiayaan yang bersumber dari STT-Garut.

(26)

Namun kondisi tersebut telah berubah karena semenjak tahun 2018 telah banyak lamaran yang masuk ke STT-Garut dengan latar belakang yang relevan dengan PS yang diselenggarakan di STT-Garut.

Berdasarkan uraian tersebut diperoleh gambaran bahwa permasalahan mengenai keterbatasan supply calon dosen untuk saat ini tidak lagi menjadi kendala. Rasio dosen terhadap mahasiswa saat ini di STT-Garut adalah 1 : 25,69, rasio tersebut dapat dikategorikan ideal. Selanjutnya, saat ini STT-Garut tengah berfokus terhadap peningkatan jenjang pendidikan dosen melalui penugasan ke jenjang S3.

5. Sumber Tenaga Kependidikan

Tenaga kependidikan didedikasikan untuk mendukung pelaksanaan kerja yang berhubungan dengan layanan administrasi dan umum, serta layanan akademik yang diselenggarakan oleh STT-Garut. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan dilakukan dengan melakukan rekrutmen dari internal kampus, khususnya untuk tenaga kependidikan yang bertugas sebagai laboran dan sebagai teknisi jaringan komputer serta pengembangan sistem informasi STT-Garut. Sedangkan Tenaga Kependidikan lainnya direkrut dari luar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan seperti pustakawan dan staf administrasi lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kependidikan di masa yang akan datang tersedia dengan cukup banyak sehingga dapat memberikan kemudahan bagi pihak STT-Garut untuk memenuhinya apabila diperlukan untuk mendukung pengembangan kelembagaan yang lebih besar. 6. Pembelajaran E-Learning

Pembelajaran yang dilaksanakan di STT-Garut telah mengarah pada penggunaan teknologi informasi, diantaranya menggunakan Google Classroom, Moodle, Edmodo. Sedangkan untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang menggunakan konsep diskusi atau penelaahan studi kasus telah memanfaatkan pula aplikasi Youtube. Disamping pemanfaatan teknologi yang tersedia secara umum, untuk meningkatkan kinerja pembelajaran maka setiap dosen diberikan ruang terbuka agar dapat berdiskusi dengan mahasiswanya melalui web sttgarut.ac.id. Berkaitan dengan pengembangan ke depan, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran (e-learning) telah menjadi bagian dari perencanaan terpadu pada Rencana Strategis Pengembangan Sistem Informasi STT-Garut yaitu melalui perancangan sistem pembelajaran Blended Learning.

7. Kebutuhan Dunia Usaha/ Industri dan Masyarakat

Pesatnya pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap peningkatan kebutuhan lapangan pekerjaan khususnya bagi tenaga kerja yang berlatar belakang pendidikan ilmu teknik. Disamping itu, saat ini aktivitas ekonomi di Kabupaten Garut tengah mengalami pergeseran, yaitu bergerak dari daerah berbasis pertanian ke daerah berbasis industri, hal ini ditandai dengan telah terjadinya penurunan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Garut yaitu dari 37,68 persen di tahun 2018 menjadi 36,75 persen di tahun 2019, sebaliknya kontribusi sektor industri telah mengalami peningkatan yaitu dari 7,98 persen di tahun 2018 menjadi 8,16 persen di tahun 2019 (BPS Kabupaten Garut, 2019). Pada sisi lain, berdasarkan data dari Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kabupaten Garut diperoleh

(27)

informasi bahwa pada tahun 2019 telah terbit izin usaha industri baru sebanyak 233 perusahaan.

Kondisi tersebut tentunya sangat menguntungkan bagi STT-Garut mengingat melalui pesatnya pembangunan infrastruktur dan tumbuhnya sektor industri di Kabupaten Garut maka lapangan pekerjaan bagi lulusan STT-Garut menjadi semakin luas dan terbuka. Sebagai gambaran bahwa saat ini banyak lulusan STT-Garut diterima bekerja sebagai ASN atau ditempatkan sarjana pendamping desa pada tingkat Kabupaten, Provinsi dan Pusat, selanjutnya terdapat pula lulusan yang menjadi pengusaha di bidang konstruksi, konsultan jasa perencanaan dan pengawasan di daerah.

Disamping itu, pada beberapa waktu lalu lulusan STT-Garut yang bekerja di sektor industri sebagian besar bekerja di luar daerah namun seiring dengan perkembangan waktu semakin banyak lulusan yang bekerja pada perusahaan-perusahaan industri di Kabupaten Garut. Pada sisi lain, beberapa diantaranya ada pula yang merintis wirausaha secara mandiri. Hal tersebut menunjukan semakin meningkatnya kiprah lulusan STT-Garut dalam membangun daerah.

Selanjutnya berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi, UMKM dan BMT Kabupaten Garut (2019) sebagian besar pelaku usaha di Kabupaten Garut yaitu sebanyak 82 persen adalah berskala Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Oleh sebab itu, pengembangan kurikulum pada beberapa PS di STT-Garut (PS Teknik Industri dan PS Teknik Informatika) memasukkan muatan pembelajaran pengembangan UMKM. Disamping itu, tema-tema penelitian tentang pengembangan UMKM ditetapkan sebagai salah satu topik penelitian penting dalam roadmap penelitian dan PkM STT-Garut.

8. Mitra

Mitra kerjasama yang dibangun oleh STT-Garut lebih difokuskan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi dan kegiatan lainnya yang termaktub dalam Perencanaan Strategis STT-Garut.

Beberapa lingkup kerjasama yang telah dilakukan diantaranya: a. Pendidikan dan pengajaran

Dalam bidang pengembangan kurikulum STT-Garut melibatkan mitra eksternal yaitu: pihak pengguna lulusan (pemerintah dan swasta), pakar pendidikan yang relevan, alumni dan asosiasi profesional untuk memberikan masukan guna menghasilkan kompetensi lulusan sesuai dengan perkembangan keilmuan dan kebutuhan dunia kerja. Dalam bidang pengajaran STT-Garut tergabung dengan beberapa perguruan tinggi di Jawa Barat untuk mengembangkan pembelajaran daring dan mengembangkan sistem pengelolaan pembelajaran (Learning Management System).

b. Penelitian

Untuk meningkatkan kualitas penelitian STT-Garut bekerjasama dengan SEAMEOLEC (The South East Asian Minister Of Education Organization Regional Open Learning Center) untuk memberikan wawasan terkait pengembangan kualitas publikasi. Disamping itu, STT-Garut menjalin kerjasama dengan iGroup (Asia Pasific) Ltd. dalam penyediaan

(28)

software pendeteksi plagiarisme Turnitin untuk memenuhi standar kualitas publikasi

karya ilmiah. Untuk meningkatkan produktivitas penelitian STT-Garut bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia untuk secara reguler menyelenggarakan prosiding internasional (Annual Applied Science and Engineering Conference/ AASEC). Disamping itu, STT-Garut telah menjalin kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi untuk melakukan kolaborasi riset, hal tersebut dibuktikan oleh publikasi penelitian yang melibatkan penulis/ peneliti dari perguruan tinggi lain.

c. Pengabdian kepada Masyarakat

Terkait dengan PkM STT-Garut telah melakukan beberapa kerjasama diantaranya dengan NIA South Korea, Kemenkominfo RI, Kemenag RI, Relawan TIK Indonesia, Diskominfo Garut, Pramuka Kwarcab Garut, Smartfren Community Garut, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. guna menyelenggarakan berbagai kegiatan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat. Dalam konteks perencanaan pembangunan di daerah, STT-Garut terlibat pula secara aktif dalam Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Disisi lain, STT-Garut juga melakukan pendampingan secara langsung kepada masyarakat melalui kerjasama dengan perangkat sipil di daerah untuk menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata. d. Pengembangan soft skill mahasiswa dan pembekalan sertifikat kompetensi

STT-Garut melakukan kerjasama dengan PT. Star Energi yang secara reguler setiap tahun memberikan pembekalan kepada calon lulusan terkait dengan pengembangan soft

skill. Dalam konteks pembekalan sertifikat kompetensi, STT-Garut menyelenggarakan

pelatihan dan sertifikasi SAP melalui kerjasama dengan Canada Training Center, pelatihan dan sertifikasi Microsoft Office Specialist (MOS) dan Microsoft Technology

Assosiate (MTA) melalui kerjasama dengan Certiport Indonesia (Microsoft Global Partners), pelatihan dan pengujian kemampuan Bahasa Inggris (PTESOL) melalui

kerjasama dengan Balai Bahasa UPI, Sertifikasi SDM Ahli Muda Freshgraduate (SKA) melalui kerjasama dengan Balai Jasa Kontruksi Wilayah III Jakarta Dirjen Bina Kontruksi Kementerian PUPR. Seluruh kegiatan kerjasama tersebut dilakukan guna menghasilkan sertifikasi keahlian yang diakui di dunia kerja.

e. Job Fair

Terkait dengan penyediaan lapangan kerja bagi para lulusan, STT-Garut telah bekerjasama dengan mitra penguna lulusan untuk menyelenggarakan job fair di STT-Garut. Keberadaan mitra menjadi bagian penting dalam pengelolaan kelembagaan karena mitra dapat dijadikan sebagai pendukung dalam upaya meningkatkan kinerja seluruh elemen yang terkait dengan proses bisnis di lingkungan STT-Garut.

9. Aliansi

Dalam menyambut Era Revolusi Indsutri 4.0, STT-Garut bersama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan dan ESDM Kabupaten Garut, komunitas dan pelaku usaha di Kabupaten Garut telah membentuk aliansi strategis melalui penerapan konsep Pentahelix guna mendorong pengembangan ekosistem digital di Kabupaten Garut melalui penciptaan klinik pengembangan industri dengan jenis layanan diantaranya: incubation business &

(29)

industry, pengembangan coworking-space, studio design and multimedia serta praincubation for startup technology.

Disamping itu, guna meningkatkan kemampuan praktis sivitas akademika dan meningkatkan sumber pendapatan maka dengan mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah yang mensyaratkan penyedia pekerjaan harus berbadan hukum serta memiliki kompetensi sesuai dengan yang dipersyaratkan pada peraturan tersebut, STT-Garut mendirikan beberapa perusahaan yang berada di bawah pengelolaan dan pengawasan pihak STT-Garut dengan tujuan agar pihak perusahaan mencari pekerjaan dan pihak STT-Garut menyediakan tenaga ahli yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan. Adapun beberapa perusahaan tersebut adalah: CV. Insan Akademika, CV. Mugar Engineering, dan CV. Sinergi Inovasi dengan kualifikasi pekerjaan konsultansi, pengadaan barang, pekerjaan konstruksi dan lainnya. Melalui aliansi strategi kerjasama ini diharapkan mampu memberikan peluang kepada STT-Garut untuk menunjukkan eksistensinya di lingkungan masyarakat serta mampu memberikan kesejahteraan bagi sivitas akademika yang terlibat di dalamnya.

3.2. Evaluasi Capaian Kinerja tahun 2016-2020 3.2.1. Data Capaian Kinerja

(30)

Tabel 3.1

Target dan Capain Kinerja STT-Garut Tahun 2015-2020

Sasaran Strategi Program Indikator

Target dan Capaian

Ket. PIC 2015/ 2016 2016/ 2017 2017/ 2018 2018/ 2019 2019/ 2020 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

Misi 1: Menyelenggarakan pendidikan di bidang kerekayasaan untuk menghasilkan lulusan yang beretika dan berdaya saing global serta mampu mengabdi bagi kepentingan bangsa dan kemanusiaan Tercapainya sistem

pendidikan yang sesuai dengan standar kompetensi nasional dan asosiasi professional

Meningkatkan penyelenggaraan pendidikan yang bermakna dan bermutu dengan senantiasa melakukan penyesuaian terhadap Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), standar profesi dan masukan dari seluruh

stakeholder

Evaluasi kurikulum

1 Penyesuaian kurikulum berbasis KKNI disertai dengan penguatan kekhasan kurikulum lokal

50 persen 50 persen 75 persen 100 persen 100 persen Target Institusi, PS 50 persen 60 persen 75 persen 100 persen 100 persen Realisasi

2 Tingkat kelengkapan Silabus dan RPKPS

70 persen 70 persen 75 persen 100 persen 100 persen Target PS 70 persen 70 persen 100 persen 100 persen 100 persen Realisasi

Peningkatan kualitas penyelenggara-an perkuliahpenyelenggara-an

1 Tingkat kelengkapan buku/ materi ajar dosen

80 persen 80 persen 85 persen 88 persen 90 persen Target PS 74 persen 78 persen 86 persen 88 persen 96 persen Realisasi

2 Tingkat pencapaian materi ajar 75 persen 80 persen 85 persen 88 persen 95 persen Target PS 78 persen 81 persen 85 persen 90 persen 95 persen Realisasi

3 Tingkat pemenuhan jumlah pertemuan dalam perkuliahan

70 persen 73 persen 75 persen 80 persen 83 persen Target PS 70 persen 75 persen 75 persen 90 persen 94 persen Realisasi

4 Pemanfaatan TIK dalam

mendukung proses pembelajaran (Indikator Kinerja Tambahan)

10 persen 15 persen 20 persen 25 persen 30 persen Target PS 16 persen 23 persen 27 persen 32 persen 50 persen Realisasi

5 Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap dosen

- 70 persen 72 persen 74 persen 75 persen Target WK I, PS - 79 persen 77 persen 76 persen 76,71

persen

Realisasi

Tercapainya mutu lulusan yang memiliki pengetahuan dan kemampuan praktis yang mampu bersaing dalam pasar global dengan ditunjang oleh integritas moral dan etika yang baik

Meningkatkan kualitas dan kuantitas rekruitmen mahasiswa baru melalui promosi dan pengetatan proses saringan masuk perguruan tinggi

Pengetatan seleksi

mahasiswa baru

1 Rasio jumlah mahasiswa pendaftar dengan jumlah mahasiswa yang diterima 1:1,90 1:1,95 1:2 1:2,05 1:2,10 Target WK III 1:1,95 1:1,95 1:1,98 1:2 1:2 Realisasi Peningkatkan daya saing lulusan melalui prestasi akademik dan sertifikasi kompetensi

1 Raihan rata-rata nilai IPK 3,02 3,04 3,06 3,08 3,10 Target WK I, PS

3,28 3,20 3,22 3,29 3,33 Realisasi

2 Rata-rata penyelesaian studi (tahun)

4,50 4,45 4,40 4,35 4,30 Target WK I, PS

4,50 4,40 4,41 4,32 4,30 Realisasi

3 Sertifikasi kompetensi keahlian/ mahasiswa

- 0,5 0,75 1 1 Target PS, Pusat Karir

- 0,6 0,8 1 1 Realisasi

4 Jumlah kerjasama dengan lembaga sertifikasi profesi

(Indikator Kinerja Tambahan)

1 2 3 3 3 Target WK III, PS,

Pusat Karir

1 3 3 3 3 Realisasi

Mengembangkan minat, bakat dan kreativitas mahasiswa melalui fasilitasi wadah kegiatan mahasiswa dan keikutsertaan dalam kompetisi

Pembinaan dan pengembangan minat dan bakat kemahasiswaan

1 Jumlah raihan prestasi akademik mahasiswa tingkat regional

1 3 5 6 7 Target WK III, PS

3 - 4 6 5 Realisasi

2 Jumlah raihan prestasi akademik mahasiswa tingkat nasional

1 1 2 2 3 Target WK III, PS

7 6 3 4 10 Realisasi

3 Jumlah raihan prestasi akademik mahasiswa tingkat internasional

1 1 1 2 2 Target WK III, PS

(31)

Sasaran Strategi Program Indikator

Target dan Capaian

Ket. PIC 2015/ 2016 2016/ 2017 2017/ 2018 2018/ 2019 2019/ 2020 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

4 Jumlah raihan prestasi non akademik mahasiswa tingkat regional

2 2 3 3 4 Target WK III

8 6 4 4 2 Realisasi

5 Jumlah raihan prestasi non akademik mahasiswa tingkat nasional

1 1 2 2 3 Target WK III

- - - 1 2 Realisasi

6 Jumlah raihan prestasi non akademik mahasiswa tingkat internasional

1 1 1 1 2 Target WK III

- - - 2 3 Realisasi

Meningkatkan kemampuan integritas moral dan etika lulusan melalui pengembangan soft skill

Peningkatan soft

skill

1 Jumlah keikutsertaan dalam Program Kreativitas Mahasiswa

9 9 12 12 15 Target WK III, PS

28 49 8 10 12 Realisasi

2 Tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam pelatihan pengembangan

Soft Skill

75 persen 80 persen 85 persen 90 persen 95 persen Target WK III, Pusat Karir 70 persen 77 persen 86 persen 91 persen 95 persen Realisasi

Misi 2: Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan teknologi yang berdaya saing global serta maslahat bagi manusia Meningkatnya produk

riset yang

dipublikasikan secara nasional dan internasional

Meningkatkan kinerja riset melalui peningkatan kapasitas kelembagaan dan kompetensi peneliti

Pembinaan, pengembangan, dan optimalitas tata kelola kegiatan penelitian

1 Tingkat kelengkapan dokumen standar penelitian dan turunannya

50 persen 60 persen 65 persen 80 persen 90 persen Target LPPM 50 persen 50 persen 75 persen 80 persen 95 persen Realisasi

2 Jumlah pusat kajian - 4 4 4 4 Target Institusi, LPPM

- 4 4 4 4 Realisasi

3 Produktivitas publikasi penelitian dosen per tahun (jumlah publikasi penelitian per tahun/ jumlah dosen)

(Indikator Kinerja Tambahan)

1 1 1 2 2 Target LPPM, PS, Pusat

Kajian

- 1 2 3 2,8 Realisasi

Peningkatan jumlah dan mutu publikasi penelitian

1 Jumlah publikasi pada jurnal dan prosiding internasional bereputasi (Indikator Kinerja Tambahan)

10 15 20 25 30 Target LPPM

5 11 59 80 71 Realisasi

2 Jumlah publikasi pada jurnal internasional

4 4 6 6 8 Target LPPM

- - - 10 8 Realisasi

3 Jumlah publikasi pada jurnal nasional

(Indikator Kinerja Tambahan)

18 20 23 27 32 Target LPPM

103 92 33 34 44 Realisasi

4 Jumlah jurnal terbitan STT-Garut yang terakreditasi nasional (Indikator Kinerja Tambahan)

- - 1 2 3 Target LPPM, Pusat

Sistem

Gambar

Gambar 1.1  Gambar 3.1  Gambar 3.2
Gambar 3.2   Diagram SWOT

Referensi

Dokumen terkait

Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Lembaran Negara RI Tahun 2003 Nomor 78; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301; Undang-undang RI Nomor 12