• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LATIHAN STAR DRILL WITH BEAR CRAWL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA PUTRA KELAS 1 EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA SMK TARUNA PEKANBARU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH LATIHAN STAR DRILL WITH BEAR CRAWL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA PUTRA KELAS 1 EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA SMK TARUNA PEKANBARU"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH LATIHAN STAR DRILL WITH BEAR CRAWL TERHADAP

KELINCAHAN PADA SISWA PUTRA KELAS 1 EKSTRAKULIKULER SEPAK BOLA SMK TARUNA PEKANBARU

Anggi Caisario1, Drs.Ramadi,S.Pd,M.Kes,AIFO2, Ardiah Juita,S.Pd,M.Pd3

PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU Abstract

This research is experimental. The research was conducted on the students grade 1 son extracurricular football Senior high school of vocation pekanbaru cadets. Data were obtained and collected through the initial test and final test before and after exercise Star Drill With Bear Crawl. Data were analyzed descriptively. Results showed that students' problem identification son 1st class cadet extracurricular football Senior high school of vocation pekanbaru not have a good physical condition agility. This is due to the lack of exercise that leads to physical training and exercise programs that are less systematic and planned. The issues raised in this study is "Are there exercises significant influence Star Bear Crawl Drill With the agility class 1 student extracurricular son Senior high school of vocation Taruna Pekanbaru football?" The hypothesis in this study was "There is a significant effect of exercise Star Drill With Bear Crawl to agility class 1 student extracurricular men's soccer Senior high school of vocation Taruna Pekanbaru. "This study aims to find a significant effect of exercise Star Bear Crawl Drill With the agility class 1 student son extracurricular football Senior high school of vocation Taruna Pekanbaru. Results of the analysis showed that there is significant influence Star Drill Exercise With Bear Crawl (X) Against agility (Y) in the men's class 1 student extracurricular football Senior high school of vocation Taruna Pekanbaru. Based on t test analysis produces tcount 31.87 and ttable 1,792. Means t> t table so it can be concluded that Ho is rejected and H1 is accepted. An average increase of 2.55 after the t-test shows that t is greater than t table, then drills Star With Bear Crawl Drill for 16 times can significantly increase agility.

Keywords: Star Drill Exercise With Bear Crawl, Agility.

A. PENDAHULUAN

Olahraga sebagai suatu fenomena sosial budaya telah tumbuh dan berkembang dengan pesatnya dan dapatlah dikatakan bahwa makin maju ilmu pengetahuan dan teknologi, maka olahragapun akan makin dibutuhkan orang untuk memelihara keseimbangan hidupnya, (Engkos Kosasih, 1993:5). Olahraga adalah bagian integral dari pendidikan yang dapat memberikan

1.Mahasiswa pendidikan kepelatihan olahraga FKIP Universitas Riau,Nim 0905132569 2.Dosen Pembimbing I, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (081268470051) 3.Dosen Pembimbing II, Staf pengajar program studi pendidikan olahraga, (085274098082)

(2)

2

sumbangan yang berharga sekali bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia seutuhnya dan yang berlangsung seumur hidup. Dua landasan pokok yang telah kita miliki yaitu Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 dan TAP MPR 1993 tentang GBHN, mewajibkan kita untuk menangani pembinaan pendidikan jasmani dan olahraga dengan sebaik-baiknya.

Sedangkan konsep operasionalnya, bernilai dan berbobot strategis terungkap dalam kalimat yang terkenal “memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat”. Memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat dengan demikian merupakan panji olahraga nasional yang harus kita kibarkan setinggi-tingginya sebagai lambang pembangunan olahraga di negeri ini. (Engkos Kosasih, 1993, 5-1-2).

Seiring dengan majunya teknologi dan ilmu pengetahuan, setiap manusia harus siap untuk menghadapi tantangan dengan meningkatkan dan memelihara kesegaran jasmani mereka sendiri. Sesuai perkembangan zaman, banyak timbul cabang-cabang olahraga yang populer yang bertujuan untuk kesegaran jasmani maupun peningkatan prestasi, salah satu olahraga populer saat ini adalah Sepak Bola.

Sepak bola mulanya berasal dari negeri China, sekitar abad ke 2-3 pada masa pemerintahan Dinasti Han. Ketika itu sepak bola telah dimainkan oleh para prajurit cina, namun, sejarah sepak bola di Indonesia pertama kali diperkenalkan oleh belanda sewaktu zaman penjajahan. Ketika itu permainan sepak bola menjadi sebuah kelompok bergengsi yang tidak begitu saja dimainkan sembarang orang.

Olahraga sepak bola pada saat ini sangat membutuhkan perhatian yang lebih dalam bentuk prestasi untuk itu di perlukan kondisi fisik para atlet sepak bola yang prima. Menurut Sajoto (1988 : 8) mengatakan bahwa ”kondisi fisik adalah suatu kesatuan untuh dari komponen-komponen yang tidak dapat dipisah-pisahkan begitu saja, baik peningkatan maupun pemeliharaannya”. Artinya dalam usaha pengembangan kondisi fisik maka seluruhnya komponen tersebut harus dikembangkan, walaupun disana-sini dilakukan dengan sistim prioritas sesuai keadaan atau status setiap komponen itu dan untuk keperluan atau status di butuhkan. Kondisi fisik tersebut antara lain : kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelentukan, kelincahan, keseimbangan, ketepatan, reaksi.

Pada saat ini pemain atau atlet sepak bola selain memiliki stamina yang prima atlet harus memiliki kelincahan yang baik guna menghasilkan akselerasi yang baik dalam membawa bola atau melakukan serangan. Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan mengubah arah dengan cepat dan efektif, sambil bergerak atau berlari hampir dalam kecepatan penuh. (Dr.James A Baley, 1986:198).

Dari hasil pengamatan peneliti bahwa di SMK Taruna pekanbaru dalam ekstrakulikuler sepak bola yang diadakan setiap hari minggu terdapat banyak kekurangan dari segi kelincahan, maka dari itu perlu diadakannya latihan yang intensif serta bentuk latihan yang efektif untuk meningkatkan kelincahan. Selain itu untuk menghasilkan kualitas yang baik maka harus didukung oleh sarana dan prasarana maupun pelatih, agar atlet sepak bola SMK Taruna Pekanbaru dapat meningkatkan prestasinya, adapun bentuk-bentuk latihan untuk meningkatkan kelincahan di antaranya : Star Drill With Bear Crawl , Star Drill, Butterfly Drill, X Drill,

(3)

360-3

Degree Drill,(Jay Dawes.Mark Roozen 2011:90-91-88) dan berdasarkan pernyataan diatas

peneliti berupaya untuk meningkatkan kemampuan kelincahan atlet sepak bola SMK Taruna Pekanbaru oleh sebab itu peneliti mengambil judul : “Pengaruh Latihan Star Drill With Bear

Crawl Terhadap Kelincahan Pada Siswa Putra Kelas 1 Ekstrakulikuler Sepak Bola SMK Taruna

Pekanbaru”.

B. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian

Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah model one group

pretest posttest design. Pada desain terdapat pretest, sebelum diberikan perlakuan dan posttest

setelah diberikan perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan Sugiono (2008:109).

Struktur desainnya adalah :

Keterangan : : Sebelum perlakuan ( Pretest )

O : Perlakuan (Star Drill With Bear Crawl) : Sesudah perlakuan ( Posttest )

2. Populasi dan Sampel 2.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas 1 yang mengikuti ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru, yang berjumlah 20 orang.

2.2 Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas 1 yang mengikuti ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru, yang berjumlah 20 orang.

2.3 Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel dengan cara sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (total sampling), Sugiyono (2008:124). Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang siswa putra kelas 1 yang mengikuti ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru.

3. Instrumen penelitian

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah Illinois Agility Test, (Jay Dawes. Mak Roozen, 2011 : 45).

a. Tujuan : Mengukur kemampuan merubah arah (agility). b. Perlengkapan

a) Belangko pengukuran tes awal (pretest) dan Belangko pengukuran tes akhir (posttest). b) stopwatch

c) peluit d) lapangan e) cone

(4)

4 c. Pelaksanaan

Pelaksanaannya pada aba-aba siap, testee berdiri dibelakang garis start, pada aba-aba ya, testee mulai lari kedepan dan melewati cone, kemudian balik lagi, lalu berlari zig-zag melewati cone-cone yang telah disusun kemudian balik lagi dengan berlari zig-zag, lalu lari kedepan melewati cone-cone, setelah itu berlari lagi melewati garis finish.

d. Penilaian

Tes ini dilakukan sebanyak satu kali.

4. Prosedur penelitian

a. Tes kelincahan (illinois agility test) sebelum dilakukan latihan Star Drill With Bear

Crawl (pretest). Data ini diambil dari semua sampel yang akan diteliti untuk

mengetahui kemampuan awal dari masing-masing pemain.

b. Latihan Star Drill With Bear Crawl, latihan ini dilakukan 3 kali seminggu selama 6 minggu. Setiap kali latihan pemain melakukan Star Drill With Bear Crawl dengan set

2-3,repetisi sebanyak 2 kali yang diselingi istirahat 1 menit.

c. Tes kelincahan sesudah dilakukan latihan Star Drill With Bear Crawl (posttest), data ini diambil dari semua sampel yang akan diteliti untuk mengetahui peningkatan kelincahan masing-masing pemain.

d. Setelah diambil data pretest dan posttest lalu uji normalitas dan uji „t‟.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian

a. Hasil analisis statistic deskriptif

Table 1. Analisis Data Statistik deskriptif seluruh sampel

b. Hasil uji normalitas

Tabel 2. Uji Normalitas data

Variabel L 0 Max LTabel

Hasil Preetes Illinois Agility Test 0,0929 0,190

Hasil Postes Illinois Agility Test 0,0865 0,190

No Statistik Pretest Postest

1 N (jumlah populasi) 20 20 2 Mean (rata-rata) 19,01 16,46 3 Standar Deviation 0,86 1,14 4 Variance 0,75 1,31 5 Minimum 17,38 14,58 6 Maximum 20,16 18,81 7 Sum (Jumlah) 380,27 329,28

(5)

5

Dari Tabel di atas terlihat bahwa data hasil pretes Illinois Agility Test setelah dilakukan perhitungan menghasilkan L0 Max sebesar 0,0929 dan Ltabel sebesar 0,190. Ini berarti L0 Max lebih kecil dari Ltabel. Dapat disimpulkan penyebaran data hasil pretes

Illinois Agility Test adalah berdistribusi normal. Untuk pengujian data hasil Illinois Agility Test posttes menghasilkan L0 Max 0,0865 lebih kecil dari Ltabel sebesar 0,190. Dapat disimpulkan bahwa penyebaran data hasil Illinois Agility Test posttes adalah berdistribusi normal.

c. Hasil uji ‘t’

Tabel 3. Analisis Uji ‘t’

1 ∑d 50,99 2 N 20 3 Rata d 2,55 4 Sd 0,38 5 √n 4,47 6 T 31,87 2. Pembahasan

Setelah dilaksanakan penelitian yang diawali dari pengambilan data hingga pada pengolah data yang akhirnya dijadikan patokan sebagai pembahasan hasil penelitian sebagai berikut: pengaruh latihan Star Drill With Bear Crawl (X) dengan kelincahan (Y) pada siswa putra kelas 1 ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru, ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara dua variabel tersebut di atas.

Hasil pengujian hipotesis yang menunjukan terdapat pengaruh latihan Star Drill With

Bear Crawl dengan kelincahan, ini mengambarkan bahwa kelincahan dengan latihan Star Drill With Bear Crawl yang dibutuhkan untuk mendukung frekuensi kelincahan pada siswa

putra kelas 1 ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru. Untuk mencapai tujuan yang dikehendaki dalam latihan, maka diperlukan suatu program latihan yang baik dari seorang pelatih. Dengan demikian berhasil tidaknya tujuan yang akan dicapai akan dipengarui oleh penerapan prinsip-prinsip latihan yang diperlukan dalam membuat program latihan. Salah satunya latihan Star Drill With Bear Crawl.

D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: Terdapat pengaruh yang signifikan antara latihan Star Drill With Bear Crawl (X) dengan kelincahan (Y) pada siswa putra kelas 1 ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru. Berdasarkan analisis uji t menghasilkan thitung sebesar 31,87 dan ttabel sebesar

1,792. Berarti thitung > ttabel sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan H1 diterima. Peningkatan rata-rata 2,55 setelah diuji dengan uji t terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel,

(6)

6

maka latihan Star Drill With Bear Crawl selama 16 kali dapat meningkatkan kelincahan yang signifikan.

2. Saran

Berdasarkan temuan yang diperoleh dalam penelitian ini disarankan kepada:

a. Diharapkan agar penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan dalam menyusun strategi latihan dalam olahraga yang mampu meningkatkan kondisi fisik olahraga di kalangan para pemain sepak bola.

b. Diharapkan agar pemain meningkatkan kondisi fisik yang lebih baik, sehingga kualitas permainan juga semakin baik.

c. Diharapkan bagi siswa putra kelas 1 yang mengikuti ekstrakulikuler sepak bola SMK Taruna Pekanbaru, agar pelatih lebih kreatif menggali dan mengembangkan metoda latihan yang lebih efektif dan efisien.

d. Bagi Peneliti, sebagai masukan penelitian lanjutan dalam rangka pengembangan ilmu dalam bidang Pendidikan olahraga.

(7)

7

DAFTAR PUSTAKA

Jay Dawes. 2011. Developing Agility and Quicknes. Canada: Human Kinetics Harsono. 1988. Coaching dan Aspek-aspek Psikologi Dalam Coaching. Kosasih, Engkos. 1993. Teknik dan Program Latihan. Jakarta : AKA Press

Joseph A. Luxbacher, Ph.D. 2011. Sepak Bola Taktik & Teknik Bermain. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Nurhassan. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani : Prinsip-prinsip dan

Penerapannya. Jakarta : Ditjen Olahraga

Ritonga, Zulfan & Zulkarnain. 2006. Statistika Pendidikan. Pekanbaru : Cendikia Insani

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta

Sajoto, Muhammad, 1995, Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Fisik Dalam Olahraga, Dahara Prize, Semarang.

Prof. Dr. dr. R. Soekarman inti idayu press – jakarta mcml.XXXVII

Feri kurniawan. Buku pintar olahraha, mens sana in corpore sano, Laskar aksara. Jakarta 2011.

Tudor. o. Bompa, PhD / York University 1994, Total Training for young champions.

Dra. Ismaryati, M,Kes.Tes dan pengukuran olahraga. Cetakan 2. Surakarta LPP UNS, 2008.surakarta,jawa tengah, Indonesia.

Dr. James A Baley, pedoman atlet / teknik peningkatan ketangkasan dan stamina. 1986.

Prof. Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik rineka cipta, jakarta 2006

Gambar

Tabel 2. Uji Normalitas data
Tabel 3. Analisis Uji  ‘t’

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian diketahui bahwa lokasi mempunyai pengaruh yang signifikan ter- hadap keputusan pembelian jasa bengkel Cahya Rizky Motor pada konsumen, un- tuk

Berdasarkan tabel 1 dapat terlihat bahwa kesulitan guru pada evaluasi praktikum adalah guru tidak mengalami kesulitan dalam persiapan praktikum presentase terendah

Tanpa bermaksud romantisisme, betapapun realitas sejarah ini tentunya menjadi modal dasar bagi penciptaan dan penegakan etika universal Islam yang terangkum dalam prinsip maqa

Mojokerto sesuai dengan Peraturan bupati Mojokerto nomor 69 tahun 2016 tentang kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi serta tata kerja Dinas Komunikasi dan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah perbedaan yang signifikan dari kemampuan siswa dalam menulis recount teks dari siswa kelas delapan MTs

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna berat jenis urine sebelum dan sesudah aktivitas fisik maksimal (p = 0,564) dan submaksimal (p =

Pengguna bisa menekan tombol lainnya untuk melihat tempat lainnya dan juga bisa menekan tombol “kembali” ataupun “back” dalam menu bahasa Inggris untuk kembali ke halaman

Sebagai bawahan kepala sekolah seorang guru harus menerapkan ketentuan administratif sekolah secara ketat kepada murid-murid, namun di lain pihak tanggung jawab moral sebagai