• Tidak ada hasil yang ditemukan

9. Sintesa Atau Rangkuman SNI 1726 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "9. Sintesa Atau Rangkuman SNI 1726 2012"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

6. Wilayah gempa dan Spektrum respons 6. Wilayah gempa dan Spektrum respons

6.1 Parameter (Ukuran / Patokan) Percepatan gempa

6.1 Parameter (Ukuran / Patokan) Percepatan gempa

6.1.1 Parameter percepatan terpetakan 6.1.1 Parameter percepatan terpetakan

Jika struktur masuk dalam kategori Seismik A maka berlaku Pasal 6.6 (6.6.2

Jika struktur masuk dalam kategori Seismik A maka berlaku Pasal 6.6 (6.6.2  –  –  6.6.5) 6.6.5) S

S11≤0,04 dan S≤0,04 dan Sss≤0,15≤0,15 6.1.2 Kelas situs

6.1.2 Kelas situs

Diklasifikasikan sebagai kelas situs SA, SB, SC, SD, SE atau SF

Diklasifikasikan sebagai kelas situs SA, SB, SC, SD, SE atau SF Pasal 5.3Pasal 5.3

6.2 Koefisien- Koefisien situs dan parameter-parameter respons spektral percepatan

6.2 Koefisien- Koefisien situs dan parameter-parameter respons spektral percepatan

gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCE

gempa maksimum yang dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER R )) Mentukan MCE

Mentukan MCERR(dalam arah/orientasi yang menghasilkan respons gerak ta(dalam arah/orientasi yang menghasilkan respons gerak ta nah horizontalnah horizontal maksimum terbesar, dengan disesuaikan dengan risiko target (Wilayah bangunan berdiri)) maksimum terbesar, dengan disesuaikan dengan risiko target (Wilayah bangunan berdiri)) dipermukaan tanah diperlukan :

dipermukaan tanah diperlukan :

-- SSMSMS = F = Faa.S.Sss  Tabel Tabel  Tabel Tabel 4 (Hal 22) & 4 (Hal 22) & dari Web dari Web PU/ data tanah Pasal 14 PU/ data tanah Pasal 14 GambarGambar Peta periode pendek

Peta periode pendek

-- SSM1M1 = F = Fvv.S.S11 Tabel Tabel  Tabel Tabel 5 (Hal 22) & 5 (Hal 22) & dari Web dari Web PU/ data tanah Pasal 1PU/ data tanah Pasal 14 Gambar4 Gambar Peta periode pendek

Peta periode pendek

6.3 Parameter Percepatan Spektral Desain

6.3 Parameter Percepatan Spektral Desain

-- SSDSDS = =22//33 S SMSMS -- SSD1D1 = =22//33 S SM1M1

6.4 Spektrum Respons Desain

6.4 Spektrum Respons Desain

-- Cara ini digunakan jika prosedur gerak tanah dari spesifik-sitCara ini digunakan jika prosedur gerak tanah dari spesifik-sit us tidak digunakan.us tidak digunakan. Terdapat Syarat : Terdapat Syarat : 1 1 : T < T: T < T00 2 2 : T: T00≤T≤ T≤T≤ TSS 3 3 : T > T: T > TSS 6.5 Kategori Desain Seismic

6.5 Kategori Desain Seismic

-- Struktur harus ditetapkan memiliki katergori desain seismikStruktur harus ditetapkan memiliki katergori desain seismik  A, B, C, D, E, & F A, B, C, D, E, & F -- Struktur kategori I, II & III yang SStruktur kategori I, II & III yang S11≥0,75 dikategorikan desain≥0,75 dikategorikan desain seismik Eseismik E

-- Struktur kategori IV yang SStruktur kategori IV yang S11≥0,75 dikategorikan desain seismik F≥0,75 dikategorikan desain seismik F

-- Untuk kategori A, B, C & D mengikuti pasal 6.3Untuk kategori A, B, C & D mengikuti pasal 6.3  mengikuti Tabel 6 & 7 (hal 24 & mengikuti Tabel 6 & 7 (hal 24 & 25)

(2)

6.6 Persyaratan perancangan untuk kategori desain seismik A - Persyaratan pada Pasal 6.6 (6.6.1

 – 

 6.6.5) kategori desain seismic A

6.7 Bahaya (hazard ) geologi dan investigasi geoteknik 

6.7.1 Batasan situs untuk kategori desain seismic E & F

- Struktur yang tergolong kategori desain seismic E dan F tidak boleh berada pada lokasi dimana terdapat patahan/sesar aktif (struktur tidak boleh berada di atas patahan/sesar aktif) akan menyebabkan keretakan tanah pada lokasi struktur bangunan

6.7.2 Ketentuan laporan investigasi geoteknik untuk kategori desain seismic C hingga F Laporan investigasi geoteknik meliputi evaluasi potensi bahaya geologis dan seismik :

a. Ketidakstabilan lereng  b. Likuifaksi

c. Penurunan total dan beda penurunan

d. Perpindahan permukaan akibat patahan atau serakan lateral (lateral spread) atau aliran (lateral flow) akibat seismic

6.7.3 Persyaratan tambahan laporan investigasi geoteknik untuk kategori desain seismic D hingga F

- Ada dihalaman 26 –  31  masih cari tau kenapanya…

7. Perencanaan umum struktur bangunan gedung 7.1 Struktur atas dan struktur bawah

- Struktur atas : Bagian dari struktur bangunan gedung yang berada diatas muka tanah

- Struktur bawah : Bagian dari struktur bangunan gedung yang berada dibawah muka tanah

7.1.1 Persyaratan Dasar

- Struktur bangunan gedung harus memiliki sistem penahan gaya lateral dan vertikal yang lengkap yang mampu memberikan kekuatan, kekakuan, dan kapasitas disipasi energy yang cukup untuk menahan gerak tanah desain dalam batasan-batasan kebutuhan deformasi dan kekuatan yang disyaratkan.

7.1.2 Desain elemen struktur, desain sambungan, dan batasan deformasi 7.1.3 Lintasan beban yang menerus dan keterhubungan

7.1.4 Sambungan ke tumpuan 7.1.5 Desain fondasi

(3)

7.2 Struktur Penahan Beban Gempa 7.2.1 Pemilihan Sistem Struktur

- Sistem penahan gaya gempa lateral dan vertikal dasar harus memenuhi salah satu tipe yang ditunjukkan dalam table 9 (hal 34-37)

- Sistem struktur yang digunakan harus sesuai dengan batasan sistem struktur dan  batasan ketinggian struktur yang ditunjukkan dalam table 9.

- R (koefisien modifikasi respons), Ω0  (faktor kuat lebih sistem), & Cd (Faktor  pembesaran defleksi) harus digunakan dalam penentuan:

 Geser dasar

 Gaya desain elemen dan,

 Simpangan antar lantai tingkat desain

- Sistem penahan gaya gempa yang dipilih harus dirancang dan didetailkan sesuai dengan  persyaratan khusus

7.2.2 Kombinasi sistem perangkai dalam arah yang berbeda - Hal 34

(4)

7.3.2 Struktur bangunan gedung beraturan dan tidak beraturan 7.3.2.1 Ketidakberaturan Horizontal

- Kriteria ketidakberaturan horizontal terdapat pada table 10 (hal 45) :

a. Pasal Referensi : Pasal-pasal yang menunjukkan langkah perbaikan

 b. Penerapan kategori desain seismik : daerah yang boleh berlaku ketidakberaturan 7.3.2.2 Ketidakberaturan Vertikal

- Kriteria ketidakberaturan horizontal terdapat pada table 11 (hal 46) :

a. Pasal Referensi : Pasal-pasal yang menunjukkan langkah perbaikan

 b. Penerapan kategori desain seismik : daerah yang boleh berlaku ketidakberaturan 7.3.3 Batasan dan persyaratan tambahan untuk sistem dengan ketidakberaturan

Struktur

7.3.3.1 Ketidakberaturan horizontal dan vertikal struktur yang terlarang untuk kategori desain seismik D sampai F

- Kategori Desain Seismik E dan F: H 1b, V 1b, 5a atau 5b tidak boleh digunakan 7.3.3.2 Tingkat lemah berlebihan (V 5B)

- Tidak boleh melebihi dua tingkat atau ketinggian 9m

7.3.3.3 Elemen yang mendukung dinding atau rangka tak menerus - Kolom. Balok, Rangka batang/pelat:

a. yang mendukung dinding atau rangka struktur tidak menerus dan  b. yang mempunyai ketidakberaturan H 4 Tabel 10 / V 4 Tabel 11

a dan b harus direncanakan untuk menahan efek gaya gempa termasuk faktor kuat lebih Pasal 7.4.3.

sambungan elemen diskontinu harus mampu menyalurkan gaya

7.3.3.4 Peningkatan gaya akibat ketidakberaturan untuk kategori desain seismic D

 – 

 F - Kategori Desain Seismik D, E, atau F :

a. H :1a, 1b, 2, 3, atau 4 (tabel 10)  b. V : 4 (table 11)

A dan B diatas harus ditingkatkan 25 % berdasarkan Pasal 7.10.1.1  untuk elemen-elemen sistem penahan gempa dibawah ini:

1. Sambungan antara diafragma dengan elemen vertikal dan dengan elemen-elemen kolektor

2. Elemen kolektor dan sambungannya, termasuk sambungan-sambungan ke elemen vertikal, dari sistem penahan gaya gempa.

(5)

7.3.4 Redundansi

7.3.4.1 Kondisi dimana nilai ρ adalah 1,0

- Masuk pada perhitungan pembebanan gempa Horizontal (Pasal 7.4.2.1)

7.3.4.2 Faktor redundansi, ρ, untuk kategori desain seismic D sampai F

- Untuk struktur yang dirancang kategori desain seismic D, E atau F  ρ = 1,3

7.4 Kombinasi dan Pengaruh beban gempa Skripsi Ajat hal 56 7.4.1 Lingkup penerapan

- Semua elemen struktur, termasuk yang bukan bagian sistem penahan gaya gempa, harus didesain menggunakan pengaruh beban gempa dari Pasal 7.4

- Pengaruh beban gempa adalah a. Gaya elemen struktur aksial,  b. Geser

c. Lentur 

A, B dan C dihasilkan dari penerapan gaya gempa horizontal dan vertikal seperti ditetapkan pada Pasal 7.4.2

- Jika disyaratkan secara spesifik, pengaruh beban gempa harus dimodifikasi untuk memperhitungkan kuat-lebih sistem, seperti ditetapkan selanjutnya pada Pasal 7.4.3 7.4.2 Pengaruh Beban Gempa

1. Pengaruh beban gempa E, dengan perhitungan

E = Ehorizontal + Evertikal masuk kedalam kombinasi beban 5 Pasal 4.2.2 2. Pengaruh beban gempa E, dengan perhitungan

E = Ehorizontal - Evertikal masuk kedalam kombinasi beban 7 Pasal 4.2.2 7.4.2.1 Pengaruh beban gempa horizontal

- Ehorizontal= ρ.QE Ket :

QE : Pengaruh V : Geser dasar seismic

Pengaruh Fp : Gaya gempa yang bekerja pada elemen/komponen dari struktur ρ : faktor redundansi pada Pasal 7.3.4

7.4.2.2 Pengaruh beban gempa Vertikal - Evertikal = 0,2SDS.D

Ket :

SDS : Pasal 6.10.4

(6)

7.4.2.3 Kombinasi beban gempa

- Jika gaya gempa di tetapkan maka berdasarkan yang didefinisikan dalam Pasal 7.4.2 Dikombinasikan dengan pengaruh beban lainnya seperti ditetapkan dalam pasal 4, - Kombinasi beban gempa berikut untuk struktur yang tidak dikenai beban banjir harus

digunakan sebagai pengganti dari kombinasi beban gempa baik dalam 4.2.2 atau 4.2.3 Kombinasi dasar untuk desain kekuatan (lihat 4.2.2 dan 3.6.7 untuk notasi)

5. (1,2 + 0,2 SDS(Evertikal)) D + ρQE(Ehorizontal)+ L 6. (0,9 + 0,2 SDS(Evertikal)) D + ρQE(Ehorizontal)+ H

7.4.3 Pengaruh Beban Gempa Termasuk Faktor Kuat-Lebih (Pasal 7.4.3.1-7.4.3.3, Hal 49-50)

Jika disyaratkan secara spesifik, kondisi yang mensyaratkan penerapan faktor kuat lebih harus dimasukkan, masuk dalam:

- Syarat 1 :

a. Kombinasi beban 5 Pasal 4.2.2  b. Kombinasi beban 5 & 6 Pasal 4.2.3

Em = Emh+ Ev - Syarat 2 :

a. Kombinasi beban 7 Pasal 4.2.2  b. Kombinasi beban 8 Pasal 4.2.3

Em = Emh- Ev Ket :

Em : Pengaruh beban gempa termasuk faktor kuat-lebih

Emh: Pengaruh beban gempa horizontal termasuk kuat lebih pada Pasal 7.4.3.1 Emh= Ω0QE

(7)

7.5 Arah Pembebanan

7.5.1 Arah Kriteria Pembebanan

- Arah penerapan beban gempa yang digunakan dalam desain harus merupakan arah yang akan menghasilkan pengaruh beban paling kritis.

Syarat :

1. Kategori desain seismic B  Pasal 7.5.2 2. Kategori desain seismic C  Pasal 7.5.3 3. Kategori desain seismic D, E & F  Pasal 7.5.4

7.5.2 Kategori desain seismic B

- Gaya gempa desain diijinkan untuk diterapkan secara terpisah dalam masing-masing arah dari dua arah orthogonal (membentuk sudut 9 0̊) dan pengaruh interaksi ortogonal diijinkan untuk diabaikan.

7.5.3 Kategori desain seismic C

- Kategori Desain Seismik C min harus sesuai juga dengan Pasal 7.5.2

- Jika memiliki ketidakberaturan struktur horizontal Tipe 5 Tabel 10 harus menggunakan salah satu dari prosedur :

a. Prosedur kombinasi orthogonal :

A1. Analisis menggunakan gaya lateral ekivalen 7.8 A2. Analisis menggunakan spectrum respons ragam 7.9 A3. Analisis menggunakan riwayat respons linier 11.1  b. Penerapan serentak gerak tanah orthogonal :

B1. Analisis menggunakan riwayat respons linier 11.1 B2. Analisis menggunakan riwayat respons Non-linier 11.2 7.5.4 Kategori desain seismic D, E & F

- Kategori Desain Seismik D, E & F min harus sesuai juga dengan Pasal 7.5.3 7.6 Prosedur Analisis

Analisis struktur yang disyaratkan oleh pasal 7 harus terdiri dari salah satu tipe yang diijinkan dalam Table 13.

7.7 Kriteria Pemodelan 7.7.1 Pemodelan Pondasi

- Pondasi diatur dalam Pasal 7.13.3.dan 13 7.7.2 Berat Seismik efektif

- Berat seismic efektif struktur (W), harus menyertakan seluruh beban mati dan beban lainnya yang terdaftar pada Pasal 7.7.2 (1-4)

(8)

7.7.3 Pemodelan Struktur

- Struktur yang memiliki ketidakberaturan struktur H Tipe 1a, 1b, 4 atau 5 (Tabel 10) harus dianalisis menggunakan penggambaran 3-D.

- Jika model 3-D digunakan :

 Minimum 3 derajat kebebasan dinamis yaitu :

a. Translasi dalam 2 arah denah ortogonal  b. Rotasi torsi terhadap sumbu vertikal

Harus disertakan dimasing-masing tingkat struktur 7.7.4 Pengaruh interaksi

7.8 Prosedur gaya lateral ekivalen (Statik Ekuivalent)

- Gaya lateral ekivalen/static ekuivalent diatur pada pasal 7.8.1 –  7.8.7 7.9 Analisis spectrum respons ragam

- Analisis dinamis dilakukan pada Pasal (7.9.1 –  7.9.7) 7.9.1 Jumlah ragam

- Analisis harus dilakukan untuk menentukan ragam getar alami untuk struktur. 7.9.2 Parameter Respons Ragam

Referensi

Dokumen terkait

Alhamdulillāh, puji dan syukur atas hadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya lah, penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir yang

Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa sejak awal keberadaan MK memang dimaksudkan untuk menyelesaikan perkara-perkara politik dan ketatanegaraan yang

Tanah pelapukan yang berada di atas batuan kedap air pada perbukitan/punggungan dengan kemiringan sedang hingga terjal, berpotensi mengakibatkan tanah longsor pada musim hujan

Seberapa besar pengaruh analisa jabatan yang berkenaan dengan aktivitas pekerjaan, perilaku manusia, konteks pekerjaan dan persyaratan manusia terhadap kinerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan sarcotesta dan cahaya berpengaruh nyata terhadap viabilitas umur pengamatan 21 hss dan 35 hss, rata-rata jumlah

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “ Kajian Penanganan Persoalan Lalu Lintas Pada Ruas Jalan Terpengaruh Akibat Dampak Tarikan Kendaraan

(1) Pemegang IUP Operasi Produksi yang telah memperoleh perpanjangan IUP Operasi Produksi sebanyak 2 (dua) kali sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (6), dalam jangka waktu

Metode skoring lainnya yang digunakan untuk mengukur akumulasi plak antara lain Modifikasi Turesky dari indeks plak Quigley-Hein yang mengukur indeks plak pada 1/3 gingiva