• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kunci Jawaban.doc

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kunci Jawaban.doc"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

KUNCI JAWABAN

BAB 1 A. Pilihan Ganda

B. URAIAN

1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antarmanusia yang hidup dalam kelompok (seperti keluarga, kelas sosial, atau masyarakat, dan produk-produk yang timbul dari interaksi-interaksi tersebut seperti nilai, norma, serta kebiasaan,-kebiasaan yang dianut oleh kelompok atau masyarakat tersebut.

2. Ruang lingkup sosiologi adalah masyarakat yang hidup dalam waktu yang relatif lama, hidup bersama yang dalam satu kesatuan, dan mempunyai sebuah sistem yang dapat menimbulkan kebudayaan di mana setiap anggota masyarakat merasa dirinya masing-masing terikat dengan kelompoknya.

3. Dalam meneliti kasus dan konflik yang terjadi dalam masyarakat, pemerintah banyak melibatkan sosiolog dan antropolog karena sosiolog dan antropolog dianggap sebagai ahli riset di mana mereka lebih menaruh perhatian pada pengumpulan data dan penggunaan data. Dengan data tersebut para sosiolog dan antropolog harus mampu menjernihkan berbagai anggapan keliru yang berkembang dalam masyarakat. Selain ahli riset, para sosiolog dan antropolog juga berperan sebagai konsultan kebijakan, teknisi, dan sebagai guru atau pendidik.

4. Manfaat mempelajari sosiologi sebagai berikut:

- Sosiologi membantu kita memahami pola-pola interaksi sosial, kontrol sosial, status, dan peran sosial dalam masyarakat.

- Sosiologi membantu kita memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan, yang dianut oleh masyarakat-masyarakat lain.Konflik antarbudaya sering terjadi karena seseorang tidak mengetahui secara benar kebudayaan orang lain yang berbeda dengan kebudayaannya.

- Sosiologi membantu kita bersikap tanggap, kritis, dan rasional terhadap setiap kenyataan sosial dalam masyarakat, serta mampu mengambil sikap dan tindakan yang tepat terhadap berbagai kenyataan sosial itu.

5. Salah satu kegunaan sosiologi adalah untuk pembangunan. Pada tahap penilaian harus dilakukan analisis terhadap efek atau dampak sosial dari pembangunan. Hal itu dilakukan karena

11. B

12. A

13. B

14. D

15. B

16. E

17. A

18. A

19. B

20. B

1. C

2. A

3. D

4. D

5. E

6. B

7. B

8. A

9. A

10. A

(2)

efek sosial itu langsung berhubungan dengan masyarakat itu sendiri. Jika pembangunan tidak memperhatikan efek atau dampak sosial maka masyarakat akan hidup menderita akibat pembangunan tersebut. Padahal pembangunan mempunyai tujuan baik yaitu mensejahterakan hidup manusia. Misalnya, akibat terjadinya pembangunan tanpa analisis efek atau dampak sosial adalah pembangunan yang dapat menimbulkan banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

BAB 2

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Menurut Soerjono Soekamto, nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.

2. Nilai berhubungan erat dengan kebudayaan masyarakat karena dengan adanya nilai, kebudayaan masyarakat dapat dihargai di mata dunia.

3. Di bawah ini ada beberapa pengertian nilai:

a. Nilai yang dominan adalah nilai yang dianggap penting dibandingkan dengan nilai-nilai lainnya. Contohnya adalah sebagian besar masyarakat menghendaki perubahan ke arah perbaikan di segala bidang kehidupan seperti bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial.

b. Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi keprihatinan dan kebiasaan sehingga telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang tidak mellaui proses berpikir atau pertimbangan lagi malainkan secara tidak sadar. Contohnya adalah seorng kepala keluarga yang beum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab. 4. Norma kesopanan tiap masyarakt berbeda karena norma kesopanan berasal dari perilaku

masyarakat itu sendiri. Seperti cara berpakaian, bersikap, pergaulan, dan berbicara. Dengan demikian, norma kesopanan bersifat relatif artinya penerapannya berbeda di berbagai tempat, lingkungan dan waktu. Contohnya, adalah tidak memakai perhiasan dan pakaian yang mencolk ketika menghadiri suasana berkabung. Meminta maaf ketika berbuat salah atau membuat kesal orang lain.

5. Syarat-syarat agar norma dapat berfungsi dengan baik:

 norma diketahui oleh masyarakat

 norma harus dipahami dan dimengerti oleh masyarakat

1.

B

2.

A

3.

C

4.

B

5.

C

6.

A

7.

D

8.

B

9.

D

10.

B

11.

A

12.

C

13.

B

14.

B

15.

A

16.

C

17.

C

18.

B

19.

E

20.

B

(3)

 norma harus dihargai karena bermanfaat

 norma harus ditaati dan dilaksanakan.

BAB 3

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam betnuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Kontak sosial bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung, baik antar individu, antarkelompok, serta antar individu

dankelompok.

2. Aturan-aturan interaksi sosial sebagai berikut:

- Aturan mengenai ruang. Dalam aturan ini, orang cenderung menggunakan empat macam jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik.

- Aturan mengenai waktu, misalnya, di masyarakat ada yang kurang disiplin waktu.

- Aturan mengenai garak tubuh. Gerak tubuh merupakan komunikasi pertama bagi manusia yang dipelajari sebelum adanya bahasa lisan.

Sumber informasi yang dapat dijadikan landasan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain adalah warna kulit, jenis kelamin, penampilan fisik, bentuk tubuh, pakaian, dan wacana.

3. Ada dua faktor yang mempengaruhi berlangsungnya interaksi sosial, yaitu kontak sosial dan komunikasi sosial.

- Kontak sosial adalah aksi individu atau kelompok dalam betnuk isyarat yang memiliki makna bagi si pelaku, dan si penerima membalas aksi itu dengan reaksi. Kontak sosial bersifat positif dan juga bisa bersifat negatif.

- Komunikasi adalah syarat terjadinya sosial. Hal yang terpenting dalam komunikasi adalah adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku, dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Ada lima unsure dalam komunikasi yaitu komunikator, komunikan, pesan, media, dan efek.

4. Yang dimaksud dengan kontak primer adalah kontak yang terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antar guru dan murid. Sedangkan kontak sekunder adalah kontak yang terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon.

11.

C

12.

C

13.

E

14.

C

15.

D

16.

A

17.

C

18.

C

19.

D

20.

A

1.

B

2.

C

3.

E

4.

E

5.

A

6.

E

7.

A

8.

A

9.

A

10.

D

(4)

5. Kontak sosial tanpa komunikasi tidak berarti apa-apa karena masing-masing orang tidak bisa saling memahami maksud dan perasaan dari masing-masing orang.

EVALUASI SEMESTER 1

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Yang dimaksud dengan pokok bahasan sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat yang dimaksud adalah sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama dan menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga menciptakan kebudayaan.

2. Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan:

- Sosiologi bersifat empiris. Artinya, sosiologi dalam melakukan kajian tentang masyarakat didasarkan pada hasil observasi, tidak spekulatif, dan hanya menggunakan akal sehat.

- Sosiologi bersifat teoretis. Artinya sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi adalah kerangka dari unsure-unsur yang yang didapat di dalam observasi, disusun secara logis, serta memiliki tujuan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat.

- Sosiologi bersifat kumulatif. Artinya teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas, dan

memperhalus teori-teori lama.

- Sosiologi bersifat non-etis. Yang dilakukan sosiolobi bukan mencari baik buruknya suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.

3. Comte dikenal sebagai bapak sosiologi karena beliau pertama kali menyarankan agar semua penelitain tentang masyarakat ditingkatkan menjadi suatu ilmu yang berdiri sendiri. Dan beliau juga pertama kali memperkenalkan istilah sosiologi. Meskipun sosiologi baru berkembang menjadi ilmu setelah Emile Durkheim

4. Kegunaan sosiologi bagi masyarakat:

 Untuk pembangunan. Sosiologi berguna utuk memberikan data sosial yang diperlukan pada tahap perencanaan pelaksanaan maupun penilaian pembangunan.

 Untuk penelitian. Dengan penelitian dan penyelidikan sosiologis, akan diperoleh suatu perencanaan atau pemecahan masalah sosial yang baik.

5. Pokok bahasan menurut Emile Durkheim adalah fakta-fakta sosial. Yang dimaksud dengan fakta sosial adalah pola-pola atau sistem yang mempengaruhi manusia bertindak, berpikir, dan merasa.

31.

B

32.

E

33.

E

34.

E

35.

B

36.

B

37.

A

38.

B

39.

A

40.

C

21.

D

22.

B

23.

E

24.

A

25.

A

26.

A

27.

C

28.

C

29.

B

30.

B

11.

A

12.

D

13.

B

14.

A

15.

A

16.

E

17.

B

18.

C

19.

D

20.

D

1.

B

2.

A

3.

B

4.

A

5.

C

6.

D

7.

C

8.

C

9.

E

10.

D

(5)

Fakta sosial tersebut berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.

6. Sosiologi dikenal dengan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat karena sosiologi berbicara mengenai masyarakat itu sendiri. Sosiologi memfokuskan diri pada hubungan-hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut di dalam masyarakat. Masyarakat sebagai objek studi sosiologi menunjuk pada sejumlah manusia yang telah sekian lama hidup bersama dan mereka menciptakan berbagai peraturan pergaulan hidup sehingga membentuk kebudayaan.

7. Hubungan antara sosiologi dan antropologi pada hakikatnya mempelajari tentang manusia atau masyarakat sebagai objek. Sosiologi membahas tentang kehidupan masyarakat sedangkan antropologi lebih cenderung membahas tentang kebudayaan masyarakat. Yang membedakan sosiologi dan antropoligi adalah metode ilmiahnya.

8. Perbedaan antara nilai material dan immateraial

- Nilai material dapat terwujud, dapat dilihat, dan diraba. Contohnya karya seni, gedung, jembatan, rumah, alat-alat elektronik dan pakaian.

- Nilai immaterial adalah yaitu nilai yang berhubungan nilai rohani dengan menggunakan nurani, dan juga indera, akal, perasaan, kehendak dan keyakinan. Contohnya, idelogi, gagasan, pemikiran, dan sistem politik, dan peraturan-peraturan.

9. Fngsi nilai sosial adalah

 menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan “harga” sosial dari suatu kelompok.  Mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku.

 Penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.  Sebagai alat solidaritas di kalangan anggota kelompok (masyarakat)

 Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai. 10. Norma sosial adaslah patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. 11. Perbedaan antara norma formal dan norma nonformal:

 Norma formal bersumber dari lembaga masyarakat (institusi) yang formal atau resmi, biasanya tertulis. Contohnya aturan yang berasal atau bersumber dari negara seperti konstitusi, surat keputusan, dan peraturan daerah.

 Norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal. Contohnya adalah kaidah atau aturan yang terdapat dalam masyarakat sepwerti

pantangan-pantangan, aturan dalam keluarga dan adat-istiadat. 12. Contoh norma-norma kebiasaan (folkways)

- kebiasaan menghormati dan mematuhi orang yang lebih tua

- kebiasaan menggunakan tangan kanan apbila hendak memberikan sesuatu kepada orang lain

- kebiasaan mengunjungi kerabat yang lebih tua pada hari raja keagamaan. 13. Menurut hemat atau pendapat saya, jika tidak ada nilai dan norma maka tatanan kehidupan dalam

masyarakat tidak teratur dan kehidupan masyarakat menjadi tidak harmonis dan warga masyarakat tidak merasa terikat dengan lingkungan masyarakatnya.

14. Macam-macam norma menurut daya pengikatnya sebagai berikut:

- Norma agama yaitu norma yang berdasarakna ajara atau kaidah suatu agama. - Norma kesusilaan adalah seperangkat aturan atau kaidah yang didasarkan

pada hati nurani atau akhlak manusia

- Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal pada aturan tingkah laku di masyarakat seperti cara berpakaian, cara bersikap dan berbicara.

- Norma kebiasaan (habit) merupakan norma atau aturan yang berasal dari perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga menjadi kebiasaan.

- Norma hokum adalah himpunan petunjuk hidup atau perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara).

(6)

15. Kita perlu berinteraksi karena dengan berinteraksi kita bisa melakukan kontak social dan berkomunikasi dengan orang lain. Interaksi merupakan salah satu kebutuhan mendasar manusia. Setiap manusia berkenalan, bekerja sama, berorganisasi, bersaing, bahkan berkonflik untuk mendapatkan sesuatu.. Tanpa interaksi manusia tidak bisa hidup.

16. Ada dua tahapan dalam proses interaksi:

- Tahap mendekatkan

Pada tahap mendekatkan dijabar menjadi tahap memulai, menjajaki, meningkatkan, menyatupadukan, dan mempertalikan.

- Tahap merenggangkan

Pada tahap ini mulai terjadi pembedaan. Proses ini terdiri dari tahap membeda-bedakan, membatasi, memacetkan, menghindari, dan memutuskan.

17. Orang ingin mengidentifikasikan dirinya dengan orang lain karena ia ingin menjadi sama seprti pihak lain seperti dengan cara meniru secara keseluruhan apa yang dilakukan oleh idolahnya. 18. Dalam berinteraksi social manusia mengalami berbagai bentuk persaingan, kerjasama, dan konflik

karena manusia mau menunjukkan kekuatan dan kemampuannya sama dengan orang lain yang berada di lingkungan masyarakat.

19. Hubungan antara status dan peran dengan interakasi social dalam masyarakat adalah bahwa status dan peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat, serta apa yang diberikan masyarakat kepadanya. Semain banyak status dan peranan seseorang, semakin beragam pula interaksinya dengan orang lain. Jadi interkasi social seseorang akan tergantung pada status dan peranannya dalam masyarakat.

20. Bentuk-bentuk proses akomodasi sebagai berikut:

- Koersi (Coersion) adalah bentuk akomodasi yang prosesnya melalui paksaan secara fisik maupun psikologis. Dalam koersi ada satu pihak yang berada dalam posisi yang lemah.

- Kompromi (Compromise), yaitu bentuk akomodasi di mana pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian. Contohnya perjanjian antarnegara mengenai batas negara.

- Arbitrasi (Arbitration), yaitu cara untuk mencapai sebuah kompromi melalui pihak ketiga, sebab pihak-pihak yang bertikai tidak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Pihak ketiga ini dipilih oleh kedua belah pihak atau oleh badan yang berwewenang. Contohnya masalah antara karyawan dengan pengusaha.

- Mediasi (Mediation) hamper mirip dengan arbitrasi, hanya saja pihak ketiganya netral. Kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasihat yang mengusahakan jalan damai, tetapi tidak memiliki wewenang dalam mengambil keputusan untuk menyelesaikan masalah.

- Konsiliasi (Conciliation), yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari pihak yang bertikai untuk mencapai suatu kesepakatan. Contohnya

mempertemukan wakil buruh, perusahaan, dan jamsostek.

- Toleransi (Tolerance), yaitu bentuk akomodasi yang terjadinya tanpa persetujuan yang sifatnya formal. Kadang-kadang toleransi timbul secara tidak sadar dan spontan akibat reaksi alamiah individu atau kelompok yang ingin menghindari perselisihan. - Stalemate terjadi ketika pihak-pihak yang bertikai memiliki kekuatan yang

seimbang hingga pada akhirnya pertikaian itu berhenti pada titik tertentu.

- Ajudikasi (Adjudication), yaitu cara menyelesaikan masalah melalui pengadilan.

- Segregasi (Segregation), yaitu masing-masing pihak memisahkan diri dan saling menghindar dalam rangka mengurangi ketegangan.

(7)

- Eliminasi adalah pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat dalam konflik karena mengalah.

- Subjugation atau domination, yaitu pihak yang mempunyai kekuatan besar untuk meminta pihak lain menaatinya.

- Keputusan mayoritas (Mayoring rule), yaitu keputusan yang diambl berdasarkan suara terbanyak dalam voting.

- Minority consent, yaitu golongan minoritas yanga tidak merasa dikalahkan tetapi dapat melakukan kegiatan bersama.

- Konversi yaitu penyelesaian konflik di mana salah satu pihak bersedia mengalah dan mau menerima pendirian pihak lain.

- Gencatan senjata (Cease fire), yaitu penangguhan permusuhan dalam jangka waktu tertentu.

BAB IV

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Yang dimaksud dengan sosialisasi adalah proses di mana seseorang mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai, norma dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu (pribadi).

2. Manusia perlu bersosialisasi dengan lingkungannya karena sosialisasi meruapkan hal yang sangat penting bagi manusia. Tanpa sosialisasi, kemampuan akal, emosi, dan jiwa seseorang tidak dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan masyarakatnya.

3. Tipe-tipe sosialisasi sebagai berikut:

a. Formal. Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

b. Informa. Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok social yang ada di dalam masyarakat.

Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah pada pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di lungkungannya.

4. Proses sosialisasi tidak selancara yang kita duga karena ada pertentangan, adanya kecenderungan seseorang mengalami konflik pribadi karena bingung dan terombang-ambing oleh pelaku-pelaku sosialisasi tersebut, misalnya memilih mengikuti ajaran keluarganya atau teman sepermainannya.

11.

E

12.

C

13.

C

14.

A

15.

B

16.

C

17.

A

18.

C

19.

D

20.

A

1.

A

2.

B

3.

C

4.

A

5.

A

6.

A

7.

B

8.

C

9.

A

10.

B

(8)

5. Proses sosialisasi selalu terjadi pertama kali dalam keluarga karena keluarga merupakan awal kehidupan seseorang, yang menentukan tingkah laku, dan sikap anggota kelaurga.

BAB V

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Prilaku menyimpang adalah suatu prilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma social yang berlaku dalam suatu masyarakat. Misalnya, merampok, mencuri, membunuh, dan lain sebagainya.

2. Macam-macam penyimpangan social:

a. Tindakan criminal atua kejahatan.

Tindakan criminal atau kejahatan pada umumnya, dilihat bertentangan dengan norma hokum, norma social, dan norma agama yang berlaku dalam masyarakat. Yang termasuk dalam tindakan criminal adalah pencurian, penganiayaan, pembunuhan, penipuan, dan pemerkosaan.

b. Penyipangan seksual

Penyimpangan seksual adalah perilaku seksual yang tidak lazim dilakukan. Beberapa contoh penyimpangan seksual antara lain perzinahan, lesbianisme, homoseksual, kumpul kebo, sodomi, transvertisme, sadisme, dan pedophilia.

c. Pemakaian dan pengedaran obat terlarang.

Penyimpangan ini merupakan salah satu bentuk penyimpangan dari nilai dan norma social dan norma agama. Contoh obat-obatan terlarang misalnya, ganya, candu, putaw, dan alcohol.

d. Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup

Penyimpangan dalam bentuk gaya hidup yang lain dari biasanya antara lain sikap arogansi dan eksentrik. Sikap arogansi antara lain kesombongan terhadap sesuatu yang dimilikinya seperti kekayaan, kekuasaan, dan kepandaian.

1.

B

2.

C

3.

B

4.

C

5.

B

6.

B

7.

A

8.

C

9.

E

10.

A

11.

B

12.

C

13.

E

14.

B

15.

B

16.

B

17.

C

18.

C

19.

D

20.

E

(9)

3. Banyak orang mengkonsumsi obat-obatan terlarang karena perkembangan emosi mereka belum stabil, cenderung mencoba, kepribadian mereka cenderung asosial (tidak

mempertimbangkan orang lain, kondisi kecemasan atau depresi, situasi keluarga yang tidak harmonis, salah memilih teman, obat-obatan yang mudah diperoleh, dan sebagainya). 4. Sosialisasi yang tidak sempurna dapat menyebabkan perilaku menyimpang karena

ketidaksepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh pelaku-pelaku sosialisasi. 5. Pandangan para ahli tentang perilaku menyimpang;

a. Korlbum

Menurut Korlbum perilaku menyimpang tidak hanya dapat dikategorikan kepada individu atau masyarakat deviance dan deviant, tetapi juga dijumpai pula yang disebut dengan institusi menyimpang.

b. James W. Van der Zanden

Menurut Zanden, penyimpangan prilaku merupakan tindakan yang oleh sejumlah besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan di luar batas toleransi.

c. Robert M.Z. Lawang

Menurut Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam suatu system social.

BAB VI

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Pengendalian social itu perlu dilakukan untuk menjaga ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat.

2. Ada dua pengendalian yaitu pengendalian preventif dan pengendalian represif.

- Pengendalian preventif misalnya di sekoalh siswa bisa mendapatkan beasiswa bila berprilaku sesuai dengan aturan yang ditetapkan di sekolah. Pemerintah menganjurkan bahwa masyarakat dilarang merokok di tempat umum.

- Pengendalian represif

Misalnya, pelaku pencurian dan pembunuhan dihukum penjara, dan anak-anak yang pulang ke rumah terlambat dihukum mencucui piring.

3. Gosip atau desas-desus dapat berfungsi sebagai pengendalian social karena dapat membuat pelaku pelanggaran sadar akan perbuatannya dan kembali kepada perilaku yang sesuai dengan norma-norma dalam masyarakat.

4. Peranan lembaga formal dan informal di dalam pengendalian social adalah memelihara dan mempertahankan system social masyarakatnya termasuk dalam hal pengendalian social.

11.

B

12.

A

13.

A

14.

B

15.

A

16.

B

17.

A

18.

D

19.

A

20.

D

1.

A

2.

A

3.

C

4.

C

5.

B

6.

B

7.

B

8.

C

9.

B

10.

A

(10)

5. Yang dimaksud dengan labeling adalah perilaku menyimpang terjadi kaeran pemberian julukan, cap atau merek tertentu yang dianggap menyimpang dalam suatu masyarakat.

EVALUASI SEMESTER II

A. PILIHAN GANDA

B. URAIAN

1. Peran nilai dan norma

Nilai dan norma social merupakan isi yang dipelajari seseorang untuk membentuk dirinya, nilai dan norma social juga menjadi penentu bagaimana pola sosialisasi akan berlangsung dalam diri seseorang. Oleh karena itu, proses belajar anak adalah pasif di mana anak dipaksa untuk menerima nilai dan norma social yang berlaku dalam masyarakat. Di sini nilai dan norma social berperan sebagai dasar, atau landasan perilaku bagi manusia dalam hidup bermasyarakat.

2. Tiga tahap perkembangan diri manusia menurut Mead:

- Play stage. Pada tahap ini seorang anak kecil mulai belajar mengambil peran orang-orang yang berada di sekitarnya. Ia mulai meniru peran dijalankan yang dijalankan oleh orangtuanya, kakaknya, tetangganya, atau orang yang berinteraksi dengannya.

Contohnya kita sering melihat anak-anak kecil bermain menjadi polisi atau menjadi dokter. - Game stage. Tahap ini seorang anak tidak hanya mengetahui peran yang harus

dijalankannya tetapi telah mengetahui peran yang dijalankan orang lain dengan dengan siapa ia berinteraksi. Contohnya, dalam bermain sepak bola ia menyadari adanya perasaan sebagai wasit, kipper, dan sebagai penjaga garis.

11.

C

12.

C

13.

D

14.

D

15.

A

16.

B

17.

D

18.

A

19.

A

20.

B

1.

C

2.

D

3.

B

4.

B

5.

C

6.

C

7.

E

8.

E

9.

A

10.

A

31. B

32. B

33. E

34. C

35. C

36. A

37. C

38. C

39. A

40. D

21. E

22. D

23. C

24. B

25. C

26. B

27. A

28. C

29. E

30. D

(11)

- Generilized Others. Pada tahap ketiga ini, anak-anak telah mampu mengambil peran-peran orang lain yang lebih luas tidak sekedar orang-orang terdekatnya. Dalam hal ini, ia telah mampu berinteraksi dengan orang lain dalam masyarakat karena ia telah memahami peran dirinya dan peran orang lain.

Contohnya, sebagai siswa ia memahami peran guru seabgai anak ia memahami peran orangtua.

3. Tujuan sosialisasi

a. membekali seseorang dengan keterampilan tertentu.

b. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif

c. Mengendalikan fungsi organic melalu mawas diri yang tepat

d. Membiasakan diri berprilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat. 4. Bentuk sosialisasi sebagai berikut:

a. Sosialisasi primer yaitu socialisasi pada tahap awal kehidupan seseorang sebagai manusia. Contohnya, seorang anak bersosialisasi dengan ayah, ibu, kakak, adik. b. Sosialisasi sekunder yaitu proses berikutnya yang memperkenalkan individu

ke dalam lingkungan yang lebih luas di luar keluarganya. Contohnya sekolah, lingkungan bermain, dan lingkungan kerja.

5. Peranan kebudayaan dalam kehidupan seseorang adalah bahwa kebudayaan menyediakan seperangkat norma yang berbeda dari masyarakat satu ke masyarakat yang lainnya, dan

mempengaruhi kepribadian anggotanya serta membentuk kepribadiannya.

6. Pengalaman unik membentuk kepribadian seseorang menurut Paul B. Horton, pengalaman unik mengandung pengertian bahwa tidak seorang pun mengalami hal yang persis sama dengan yang lainnya. Dan tidak seorang pun mempunyai latarbelakang pengalaman yang sama.

7. Agen sosialisasi yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan kepribadian seorang anak adalah keluarga. Sejak pertama anak tumbuh dan berkembang dalam keluarga. Ia melakukan interaksi dengan orang-orang yang ada di dekatnya.

8. Hubungan sosialisasi dengan pembentukan kepribadian adalah bahwa sosialisasi dapat membentuk dan melestarikan nilai dan norma dalam kepribadian individu.

9. Ada perilaku menyimpang dalam masyarakat karena orang hidup tidak sesuai dengan nilai-nilai dan norma yang ada dalam masyarakat.

10. Faktor-faktor yang menyebabkan perilaku menyimpang adalah kurang adanya kesadaran terhadap nilai dan orma yang berlaku.

11. Yang memiliki potensi untuk melakukan penyimpangan adalah kaum remaja karena mereka emosi mereka masih labil atau belum stabil sehingga mereka cenderung menghindar dari pergaulan dengan orang lain.

12. Lima tipe cara adaptasi individu terhadap situasi tertentu yang dikemukakan oleh Merton:

- Cara adaptasi konformitas (Conformity)

- Cara adaptasi inovasi (Innovation)

- Cara adaptasi ritualisme (ritualism)

- Cara adaptasi retreatisme (Retreatisme)

- Cara adaptasi pemberontakan (rebellion)

13. Kaum remaja lebih mudah terjerumus dalam penggunaan obat-obatan terlarang karena emosi mereka belum stabil, mereka cenderung ingin mencoba, kondisi kecemasan atau depresi, situasi keluarga tidak harmonis serta salah memilih teman.

14. Hubungan prilaku menyimpang dengan labelling adalah proses labelling yang diberikan masyarakat membuat seseorang yang tadinya tidak memiliki kebiasaan menyimpang menjadi terbiasa.

15. Pengendalian social adalah cara untuk menertibkan anggota masyarakat yang melanggar aturan hokum.

16. Masyarakat membutuhkan pengendalian social agar mencegah perilaku menyimpang dalam masyarakat.

(12)

17. Masyarakat melakukan pengendalian social dengan cara melalui institusi dan noninstitusi, lisan atau simbolik, dan kekerasan, melalui imbalan dan hukuman, melalui pengendalian formal dan nonformal, dan pengendalian social melalui tekanan social.

18. Cara pengendalian social melalui institusi yaitu pengendalian yang dilakukan melalui lembaga-lembaga sosia yang ada di dalam masyarakat seperti lembaga pendidikan, hokum, agama, politik, ekonomi, dan lain-lain.

19. Peranan lembaga pengendalian social di dalam masyarakat untuk memelihara dan mempertahankan system social masyarakat.

20. Fungsi sosialisasi dalam pengendalian social adalah menginternalisasikan norma and nilai dalam masyarakat.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam desain analisis pertama, peneliti akan menganalisa pelanggaran (fraud) yang terjadi di dalam proses perencanaan dalam pengadaan uninterruptible power supply

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada dan sudah ditetapkan, maka tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas tidur antara bayi yang

Apakah ada dasar kebijakan kerjasama dalam penanganan program peningkatan pendapatan dan kekayaan dengan pemerintah/swasta dalam kegiatan pelibatan masyarakat dan

Hasil pengukuran arus di sekitar lokasi pengamatan baik pada kondisi dengan maupun tanpa terumbu buatan yang dilakukan secara serentak/bersamaan pada kedua lokasi

Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa punishment memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh

Dalam keadaan kendor, mata yang normal akan terfokus pada obyek yang terletak pada jarak yang tak berhingga yang berarti suatu obyek yang terletak akan membentuk bayangan

EFEKTIFITAS FLASH CARD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF PADA SISWA TUNARUNGU KELAS TK-A2 DI SLB NEGERI CICENDO KOTA BANDUNG. Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]