KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR
Laporan ini merupakan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Balai Besar Laporan ini merupakan Laporan Keuangan Badan Layanan Umum Balai Besar Industri Agro Tahun 2016 , yang disusun dalam rangka memenuhi pasal 13 a
Industri Agro Tahun 2016 , yang disusun dalam rangka memenuhi pasal 13 a yat (1) dan (2)yat (1) dan (2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyatakan bahwa :
Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, yang menyatakan bahwa :
(1) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a disampaikan (1) Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf a disampaikan secara berjenjang kepada menteri/pimpinan lembaga
secara berjenjang kepada menteri/pimpinan lembaga serta kepada Menteri Keuangan c.q.serta kepada Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan s
Direktur Jenderal Perbendaharaan setiap triwulan, semester, dan tahunetiap triwulan, semester, dan tahun..
(2) Laporan Keuangan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari (2) Laporan Keuangan triwulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari laporan realisasi anggaran/laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan realisasi anggaran/laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan, disertai laporan kinerja.
laporan keuangan, disertai laporan kinerja.
Untuk memenuhi ketentuan tersebut kami telah menyusun dan menyajikan Laporan Untuk memenuhi ketentuan tersebut kami telah menyusun dan menyajikan Laporan Keuangan yang berupa Laporan Aktivitas, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Keuangan yang berupa Laporan Aktivitas, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan. Laporan Keuangan dengan mengacu kepada Standar Akuntansi Keuangan. Laporan-Laporan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja dan posisi keuangan dalam Laporan tersebut dimaksudkan untuk menggambarkan kinerja dan posisi keuangan dalam suatu periode, sehingga dengan informasi keuangan yang disajikan tersebut mampu suatu periode, sehingga dengan informasi keuangan yang disajikan tersebut mampu menyediakan bahan dalam pengambilan keputusan manajemen maupun untuk penilaian menyediakan bahan dalam pengambilan keputusan manajemen maupun untuk penilaian kinerja keuangan organisasi.
kinerja keuangan organisasi.
Harapan kami semoga laporan keuangan ini dapat menyajikan secara wajar dan Harapan kami semoga laporan keuangan ini dapat menyajikan secara wajar dan mampu mengungkapkan kegiatan BLU dan sumber daya ekonomis atau kekayaan yang mampu mengungkapkan kegiatan BLU dan sumber daya ekonomis atau kekayaan yang digunakan oleh BBIA, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan digunakan oleh BBIA, serta menunjukkan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku khususnya Peraturan Menteri
undangan yang berlaku khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008.Keuangan Nomor 76/PMK.05/2008. Selain itu Laporan Keuangan ini diharapkan akan dapat meningkatkan akuntabilitas Selain itu Laporan Keuangan ini diharapkan akan dapat meningkatkan akuntabilitas publik Balai
publik Balai Besar Industri Besar Industri Agro, Agro, serta serta menjadi pemacu menjadi pemacu dalam peningkatan dalam peningkatan kinerja BBIAkinerja BBIA ke depan.
ke depan.
Bogor, 19 Januari 2017 Bogor, 19 Januari 2017 Pemimpin BLU- BBIA/ Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman Halaman Kata
Kata PengPengantar antar ... ... 11 Daftar
Daftar Isi Isi ... .... 22 Pernyataan
Pernyataan Tanggung Tanggung Jawab Jawab Kepala Kepala BBIA BBIA ... ... 44 Ringkasan
Ringkasan Eksekutif Eksekutif ... ... 55 LAPORAN
LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN ... ... 88 A.
A. Laporan Laporan Operasional/Aktivitas Operasional/Aktivitas BLU BLU BBIA BBIA Tahun Tahun 2016 ...2016 ... ... ... 99 B.
B. Neraca Neraca per per 31 31 Desember Desember Tahun Tahun 2016……… 2016……… ... ... 1111 C.
C. Laporan Laporan Arus Arus Kas Kas Tahun Tahun 2016 2016 ... ... 1313 D.
D. Catatan Catatan Atas Atas Laporan Laporan Keuangan PK Keuangan PK BLU BLU Balai Balai Besar Besar Industri Industri Agro ...Agro ... ... 1515 I.
I. PendahPendahuluan uluan ... ... 1515 1.
1. Sejarah Sejarah BBIA BBIA dan dan Pembentukan Pembentukan BLU BLU ... ... 1515 2.
2. Dasar Dasar Hukum Hukum Pembentukan Pembentukan BLU BLU ... ... ... .. .. 1919 3.
3. Alamat Alamat Kantor, Kantor, Unit Unit Vertikal Vertikal dan dan Unit Unit Usaha Usaha ... ... ... .... .... 2020 4.
4. Hakikat Hakikat Operasi Operasi dan dan Kegiatan Kegiatan Utama Utama BLU BLU ... ... 2020 5.
5. Nama Pejabat Pengelola dan Dewan Peng Nama Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas BLU .awas BLU ... .... 2525 6.
6. Jumlah Jumlah Karyawan Karyawan ... ... ... ... 2626 II.
II. Kebijakan Kebijakan Akuntansi Akuntansi ... ... ... 2626 III.
III. Penjelasan Penjelasan Pos-Pos Pos-Pos Laporan Laporan Keuangan Keuangan ... ... .. 2727 1.
1. Pendahuluan Pendahuluan ... ... ... 2727 2.
2. Kebijakan Kebijakan Akuntansi Akuntansi ... .... 2828 3.
3. Penjelasan Penjelasan atas atas Pos-pos Pos-pos Laporan Laporan Aktivitas ....Aktivitas ... ... 3232 4.
4. Penjelasan Penjelasan atas atas Pos-pos Pos-pos Laporan Laporan Neraca Neraca ... .... 4242 5.
5. Penjelasan Penjelasan atas atas Pos-pos Pos-pos Arus Arus Kas Kas ... ... .... 5151 6.
6. Perbedaan Perbedaan Penyajian Penyajian Laporan Laporan Aktivitas Aktivitas dan dan Laporan Laporan Arus Arus Kas Kas ... ... 5555 7.
7. Pengukuran Pengukuran Kinerja Kinerja Keuangan Keuangan Tahun Tahun 2016 ...2016 ... ... .. 5757 8.
8. Informasi Informasi Tambahan Tambahan ... ... 5959
Lampiran: Lampiran:
1.
Halaman Halaman
3.
3. Daftar Daftar Persediaan Persediaan Bahan Bahan Kimia Kimia & & ATK ATK ………... ………... 8383 4.
4. BAST BAST Transfer Transfer Masuk Masuk Peralatan Peralatan Mesin Mesin ……… ……… . . 193193 5.
5. Risalah Risalah Lelang Lelang Penghapusan Penghapusan Aset Aset Tetap Tetap ... ... ... ... 208208 6.
6. Daftar Daftar Akumulasi Akumulasi Penyusutan Penyusutan Aset Aset Tetap Tetap ... ... ... ... 233233 7.
PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB
KEPALA SATUAN KERJA KEPALA SATUAN KERJA BADAN LAYANAN UMUM BADAN LAYANAN UMUM
BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (BBIA) BALAI BESAR INDUSTRI AGRO (BBIA)
Laporan Keuangan Balai Besar Industri Agro yang terdiri dari Neraca, Laporan Laporan Keuangan Balai Besar Industri Agro yang terdiri dari Neraca, Laporan Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2016 Aktivitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2016 sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab
sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.kami.
Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal Laporan Keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalian internal yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi kegiatan dan posisi keuangan secara yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi kegiatan dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang mengacu kepada Peraturan Menteri layak sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang mengacu kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum.
Keuangan Badan Layanan Umum.
Bogor,
Bogor, 19 19 Januari 201Januari 20177 Pemimpin BLU-BBIA/ Pemimpin BLU-BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986
RINGKASAN EKSEKUTIF RINGKASAN EKSEKUTIF
Berdasarkan pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 Berdasarkan pasal 9 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 76/PMK.05/2008 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum, menyebutkan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan menyebutkan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan dan kegiatan pelayanannya, BLU menyusun dan menyajikan : Laporan Keuangan dan Laporan kegiatan pelayanannya, BLU menyusun dan menyajikan : Laporan Keuangan dan Laporan Kinerja. Laporan keuangan tersebut berupa Laporan Realisasi Anggaran/atau Laporan Kinerja. Laporan keuangan tersebut berupa Laporan Realisasi Anggaran/atau Laporan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan Operasional, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Dengan demikian penyusunan dan penyajian laporan keuangan satuan kerja ini merupakan demikian penyusunan dan penyajian laporan keuangan satuan kerja ini merupakan perwujudan
perwujudan dan dan pertanggungjawaban pertanggungjawaban atas atas penggunpenggunaan aan anggaran anggaran dan/atau dan/atau barang barang padapada satuan kerja Balai Besar Industri Agro.
satuan kerja Balai Besar Industri Agro. Laporan Keuangan
Laporan Keuangan BLU BBIA TahuBLU BBIA Tahun 2016 n 2016 ini telah disusun berdini telah disusun berdasarkan Standarasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Akuntansi Keuangan (SAK) dan disajikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
Nomor : 76/PMK.05/2008.: 76/PMK.05/2008. 1.
1. Laporan Operasional/Laporan AktivitasLaporan Operasional/Laporan Aktivitas
Laporan Operasional/Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyajikan informasi Laporan Operasional/Laporan Aktivitas adalah laporan yang menyajikan informasi tentang kegiatan
tentang kegiatan BLU yang BLU yang meliputi sumber meliputi sumber (Pendapatan), (Pendapatan), alokasi dan alokasi dan pemakaianpemakaian sumber daya ekonomi
sumber daya ekonomi (Beban) yang (Beban) yang dikelola oleh BLU, serta indikelola oleh BLU, serta informasi surplus danformasi surplus dan defisit aktivitas BLU
defisit aktivitas BLU tahun berjalan.tahun berjalan. Pendapatan BLU pada Tahun 2016
Pendapatan BLU pada Tahun 2016 sebesar Rp 49.113.474.04sebesar Rp 49.113.474.048,- yang terdiri dari:8,- yang terdiri dari:
Pendapatan dari Jasa Pelayanan (JPT) yang dihitung secara akrual sebesarPendapatan dari Jasa Pelayanan (JPT) yang dihitung secara akrual sebesar
Rp
Rp 26.931.288.0626.931.288.060,-.0,-.
Pendapatan dari APBN (RM) berdasarkan SPM dan SP2D yang telah diterbitkanPendapatan dari APBN (RM) berdasarkan SPM dan SP2D yang telah diterbitkan
yaitu sebesar Rp
yaitu sebesar Rp 21.660.335.58721.660.335.587,- yang merupakan Pendapatan APBN ,- yang merupakan Pendapatan APBN OperasionalOperasional dan Investasi.
dan Investasi.
Pendapatan Lain-lain yang merupakan pendapatan jasa giro dan legalisir hasil ujiPendapatan Lain-lain yang merupakan pendapatan jasa giro dan legalisir hasil uji
lelang penjualan/penghapusan aset tetap sebe
lelang penjualan/penghapusan aset tetap sebe sar Rp 521.850.401,-sar Rp
521.850.401,-Total beb
Total beban an pada pada Tahun Tahun 2016 2016 adalah sebesar adalah sebesar Rp Rp 49.985.469.681,49.985.469.681,- - yang yang terdiri terdiri daridari Beban Layanan Rp 15.335.599.030,- , Beban Umum dan Administrasi sebesar Beban Layanan Rp 15.335.599.030,- , Beban Umum dan Administrasi sebesar
Rp
Rp 34.641.460.6534.641.460.650,- 0,- dan dan Beban Beban Lainnya Lainnya sebesar sebesar Rp Rp 8.410.001,-, 8.410.001,-, sehingga sehingga terjaditerjadi defisit dari
defisit dari aktivitas saktivitas sebelum ebelum keuntungan/kerugkeuntungan/kerugian padian pada Taha Tahun un 2016 2016 sebesarsebesar Rp 871.995.633,-. Selain itu terdapat kerugian atas penjualan Aset Non Lancar sebesar Rp 871.995.633,-. Selain itu terdapat kerugian atas penjualan Aset Non Lancar sebesar Rp 75.271.875,- sehingga Defisit Bersih
Rp 75.271.875,- sehingga Defisit Bersih menjadi Rp 947.267.508,-.menjadi Rp 947.267.508,-.
Apabila laporan aktivitas tidak memperhitungkan Pendapatan APBN (RM) maka Apabila laporan aktivitas tidak memperhitungkan Pendapatan APBN (RM) maka defisit nya se
defisit nya sebesar Rp 22.607.603.095,-.besar Rp 22.607.603.095,-. 2.
2. NeracaNeraca Neraca
Neraca adalah adalah laporan laporan yang yang menyajikan menyajikan informasi informasi posisi posisi keuangan keuangan BLU BLU mengenaimengenai aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal
aset, kewajiban dan ekuitas pada tanggal tertentu (akhir periode).tertentu (akhir periode). Jumlah aset (aktiva) Tahun 20
Jumlah aset (aktiva) Tahun 2016 16 adalah sebesar Rp 118.864adalah sebesar Rp 118.864.311.335,-.311.335,- yang terdiri dariyang terdiri dari aset lancar (aktiva lancar) sebesar Rp 26.698.948.214,- dan aset tetap sebesar aset lancar (aktiva lancar) sebesar Rp 26.698.948.214,- dan aset tetap sebesar Rp
Rp 92.165.363.1292.165.363.121,-.1,-. Jumlah kewajiban Tah
Jumlah kewajiban Tahun 2016 un 2016 adalah sebesar Rp adalah sebesar Rp 1.958.084.026,- 1.958.084.026,- yang merupyang merupakanakan kewajiban jangka pendek, terdiri dari Biaya Yang Masih Harus Dibayar sebesar kewajiban jangka pendek, terdiri dari Biaya Yang Masih Harus Dibayar sebesar Rp 603.305.827,-, serta Pendapatan Diterima Dimuka atau Uang Muka Jasa Layanan Rp 603.305.827,-, serta Pendapatan Diterima Dimuka atau Uang Muka Jasa Layanan sebesar
sebesar Rp Rp 1.354.778.191.354.778.199,-.9,-. Jumlah ekuitas tidak
Jumlah ekuitas tidak terikat Tahun terikat Tahun 2016 2016 adalah sebesar Rp adalah sebesar Rp 116.906.227116.906.227.309,-.309,- yangyang terdiri dari ekuitas awal sebesar Rp 60.119.258.878,- ditambah surplus aktivitas tahun terdiri dari ekuitas awal sebesar Rp 60.119.258.878,- ditambah surplus aktivitas tahun lalu
lalu sebesar sebesar Rp Rp 35.116.416.0435.116.416.043,- 3,- ditambah ditambah defisit defisit Tahun Tahun 2016 2016 sebesarsebesar Rp 947.267.508,- dan ditambah Ekuitas Donasi (Bantuan Peralatan) sebesar Rp 947.267.508,- dan ditambah Ekuitas Donasi (Bantuan Peralatan) sebesar Rp
Rp 22.617.819.8922.617.819.896,-.6,-. 3.
3. Laporan Arus KasLaporan Arus Kas
Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus kas masuk dan kas Laporan Arus Kas adalah laporan yang menyajikan informasi arus kas masuk dan kas keluar sel
keluar selama Tahun ama Tahun 2016 2016 yang yang diklasifikasikan bdiklasifikasikan berdasarkan erdasarkan aktivitas aktivitas operasi,operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan Arus Kas disusun dengan metode aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Laporan Arus Kas disusun dengan metode langsung
langsung (direct method)(direct method). Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis
lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas.penerimaan atau pengeluaran kas. Jumlah arus
Jumlah arus kas masuk kas masuk dari aktivitas dari aktivitas operasi pada operasi pada Tahun 20Tahun 2016 16 adalah sebesaradalah sebesar Rp 52.037.230.641,- dan arus kas keluarnya sebesar Rp
Arus kas masuk dari aktivitas investasi Rp 11.129.000,- yang merupakan pendapatan Arus kas masuk dari aktivitas investasi Rp 11.129.000,- yang merupakan pendapatan dari lelang penghapusan aset tetap sebesar Rp 4.400.000,- serta pendapatan atas sewa dari lelang penghapusan aset tetap sebesar Rp 4.400.000,- serta pendapatan atas sewa Gedung dan Bangunan sebesar Rp 6.729.000,- sedangkan arus kas keluarnya sebesar Gedung dan Bangunan sebesar Rp 6.729.000,- sedangkan arus kas keluarnya sebesar Rp 4.365.709.259,- yang merupakan pembelian Aset Tetap pada Tahun 2016 sebesar Rp 4.365.709.259,- yang merupakan pembelian Aset Tetap pada Tahun 2016 sebesar Rp 4.354.580.259,- dan Penyetoran kepada Negara atas lelang aset tetap yang Rp 4.354.580.259,- dan Penyetoran kepada Negara atas lelang aset tetap yang dihapuskan dan pendapatan atas sewa Gedung dan Bangunan sebesar Rp
dihapuskan dan pendapatan atas sewa Gedung dan Bangunan sebesar Rp 11.129.00011.129.000,-.,-. Uang kas pada Tahun
Uang kas pada Tahun 2016 2016 bertambah sebesar Rbertambah sebesar Rp 2.239.746.918p 2.239.746.918,- dari saldo awal,- dari saldo awal Tahun 2016 (1
Tahun 2016 (1 Januari 2016) sebesar RJanuari 2016) sebesar Rp 23.968.29p 23.968.296.474,- 6.474,- sehingga saldo kas akhsehingga saldo kas akhirir per 31 Desember 2016
per 31 Desember 2016 menjadi Rp 26.208.04menjadi Rp 26.208.043.392,-.3.392,-. 4.
4. Catatan Atas Laporan KeuanganCatatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang Catatan atas Laporan Keuangan adalah laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan
penjelasan atau atau daftar daftar terinci terinci atau atau analisis analisis terhadap terhadap nilai nilai suatu suatu pos pos yang yang disajikandisajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Aktivitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas dalam Laporan Realisasi Anggaran/Laporan Aktivitas, Neraca, dan Laporan Arus Kas sebagai
sebagai upaya upaya untuk untuk pengungkapan pengungkapan informasi yinformasi yang mang memadai.emadai.
Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan penjelasan dan Tujuan utama Catatan atas Laporan Keuangan adalah memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan analisis atas informasi yang ada di laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang lengkap atas laporan keuangan BLU.
lengkap atas laporan keuangan BLU.
Dalam penyajian Laporan Aktivitas, pendapatan dan beban BLU diakui berdasarkan Dalam penyajian Laporan Aktivitas, pendapatan dan beban BLU diakui berdasarkan basis
basis akrual akrual yaitu yaitu pada pada saat saat terjadinya terjadinya transaksi transaksi keuangan keuangan dimana dimana jumlah jumlah pendapatanpendapatan merupakan hak yang seharusnya diterima dan beban merupakan pengorbanan yang merupakan hak yang seharusnya diterima dan beban merupakan pengorbanan yang seharusnya dibayarkan pada suatu periode.
seharusnya dibayarkan pada suatu periode.
Sedangkan untuk pendapatan dari APBN diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat Sedangkan untuk pendapatan dari APBN diakui berdasarkan basis kas, yaitu pada saat kas dikeluarkan dari Kas Umum Negara (KUN). Untuk belanja yang didanai dari kas dikeluarkan dari Kas Umum Negara (KUN). Untuk belanja yang didanai dari pendapatan
pendapatan BLU BLU diakui diakui berdasarkan basis berdasarkan basis akrual akrual yaitu, yaitu, pada pada saat saat terjadinya transaksiterjadinya transaksi pendapatan.
pendapatan.
Arus Kas disajikan berdasarkan basis kas yaitu uang kas atau setara kas saat diterima Arus Kas disajikan berdasarkan basis kas yaitu uang kas atau setara kas saat diterima atau dikeluarkan.
LAPORAN KEUANGAN
LAPORAN KEUANGAN
A.
A. LAPORAN OPERASIONAL/LAPORAN OPERASIONAL/ LAPORAN AKTIVITAS BLU-BBIA LAPORAN AKTIVITAS BLU-BBIA
TAHUN 2016 TAHUN 2016
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH JUMLAH %% PENDAPATAN PENDAPATAN
Pendapatan Usaha/Jasa Layan
Pendapatan Usaha/Jasa Layananan 26.931.288.060 26.931.288.060 24.697.700.589 24.697.700.589 2.233.587.471 2.233.587.471 9,04%9,04% Jasa
Jasa Layanan Layanan Teknis Teknis 26.931.288.060 26.931.288.060 224.697.700.589 4.697.700.589 2.233.587.471 2.233.587.471 9,04%9,04%
Pendapatan APBN Pendapatan APBN 21.660.335.587 21.660.335.587 25.662.888.151 25.662.888.151 (4.002.552.564) (4.002.552.564) -15,60%-15,60% Operasional Operasional (RM) (RM) 20.720.117.928 20.720.117.928 21.730.306.677 21.730.306.677 (1.010.188.749) (1.010.188.749) -4,65%-4,65% Investasi Investasi (RM) (RM) 940.217.659 940.217.659 3.932.581.474 3.932.581.474 (2.992.363.815) (2.992.363.815) -76,09%-76,09% Pendapatan Lain-lain Pendapatan Lain-lain 521.850.401 521.850.401 624.827.739 624.827.739 (102.977.338) (102.977.338) -16,48%-16,48% Pendapatan
Pendapatan Lain-lain Lain-lain 521.850.401 521.850.401 624.827.739 624.827.739 (102.977.338) (102.977.338) -16,48%-16,48%
Jumlah
Jumlah Pendapatan Pendapatan 49.113.474.048 49.113.474.048 50.985.416.479 50.985.416.479 (1.871.942.431) (1.871.942.431) -3,67%-3,67% Beban
Beban
Beban Layanan Beban Layanan
Beban
Beban Pegawai Pegawai 4.769.784.920 4.769.784.920 4.195.686.140 4.195.686.140 574.098.780 574.098.780 13,68%13,68% Beban
Beban Bahan Bahan 7.033.104.425 7.033.104.425 6.293.365.735 6.293.365.735 739.738.690 739.738.690 11,75%11,75% Beban
Beban Jasa Jasa Layanan Layanan 2.303.326.221 2.303.326.221 1.780.954.000 1.780.954.000 522.372.221 522.372.221 29,33%29,33% Beban
Beban Pemeliharaan Pemeliharaan - - - - - - --Beban
Beban Perjalanan Perjalanan 1.229.383.464 1.229.383.464 1.032.965.201 1.032.965.201 196.418.263 196.418.263 19,01%19,01% Beban
Beban Lain-Lain Lain-Lain - - - - - - --Jumlah
Jumlah Beban Beban Layanan Layanan 15.335.599.030 15.335.599.030 13.302.971.076 13.302.971.076 2.032.627.954 2.032.627.954 15,28%15,28% Beban Umum dan Administrasi
Beban Umum dan Administrasi Beban
Beban Pegawai Pegawai 20.538.031.906 20.538.031.906 19.408.360.588 19.408.360.588 1.129.671.318 1.129.671.318 5,82%5,82% Beban
Beban Administrasi Administrasi Kantor Kantor 1.013.767.936 1.013.767.936 806.807.722 806.807.722 206.960.214 206.960.214 25,65%25,65% Beban
Beban Pemeliharaan Pemeliharaan 1.514.566.121 1.514.566.121 1.239.471.935 1.239.471.935 275.094.186 275.094.186 22,19%22,19% Beban
Beban Langganan Langganan Daya Daya & & Jasa Jasa 1.094.375.794 1.094.375.794 1.029.889.125 1.029.889.125 64.486.669 64.486.669 6,26%6,26% Beban
Beban Pemasaran Pemasaran 508.089.503 508.089.503 462.964.850 462.964.850 45.124.653 45.124.653 9,75%9,75% Beban
Beban Perjalanan Perjalanan 512.558.106 512.558.106 382.310.838 382.310.838 130.247.268 130.247.268 34,07%34,07% Beban
Beban Pakaian Pakaian Kerja Kerja 35.776.000 35.776.000 46.127.500 46.127.500 (10.351.500) (10.351.500) -22,44%-22,44% Beban
Beban Pengembangan Pengembangan Kelembagaan Kelembagaan 832.667.990 832.667.990 948.292.325 948.292.325 (115.624.335) (115.624.335) -12,19%-12,19% Beban
Beban Litbang Litbang & & Teknologi Teknologi 957.362.819 957.362.819 1.721.319.125 1.721.319.125 (763.956.306) (763.956.306) -44,38%-44,38% Beban
Beban Penyusutan Penyusutan 6.971.082.708 6.971.082.708 5.346.857.654 5.346.857.654 1.624.225.054 1.624.225.054 30,38%30,38% Beban Penyisihan Piutang Tak
Beban Penyisihan Piutang Tak Tertagih
Tertagih 174.459.767 174.459.767 12.563.043 12.563.043 161.896.724 1228,67%161.896.724 1228,67% Beban
Beban Lainnya Lainnya 488.722.000 488.722.000 472.479.669 472.479.669 16.242.331 16.242.331 3,44%3,44% Jumlah
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH JUMLAH %% Beban Lainnya Beban Lainnya Beban
Beban Adm.Bank Adm.Bank 1.245.000 1.245.000 1.241.000 1.241.000 4.000 4.000 0,32%0,32% Beban
Beban Lain-lain Lain-lain 7.165.001 7.165.001 1.500.000 1.500.000 5.665.001 5.665.001 378%378% Jumlah
Jumlah Beban Beban Lainnya Lainnya 8.410.001 8.410.001 2.741.000 2.741.000 5.669.001 5.669.001 206,82%206,82% Jumlah
Jumlah Beban Beban 49.985.469.681 49.985.469.681 45.183.156.450 45.183.156.450 4.802.313.231 4.802.313.231 10,63%10,63% Surplus/Defisit Sebelum Pos
Surplus/Defisit Sebelum Pos Keuntungan/Kerugian
Keuntungan/Kerugian (871.995.633) (871.995.633) 5.802.260.029 5.802.260.029 (6.674.255.662) (6.674.255.662) -115,03%-115,03% Keuntungan/Kerugian
Keuntungan/Kerugian Keuntungan
Keuntungan Penj.Aset Penj.Aset Non Non Lancar Lancar - - - - - - --Rugi
Rugi Penj.Aset Penj.Aset Non Non Lancar Lancar 75.271.875 75.271.875 302.404.500 302.404.500 (227.132.625) (227.132.625) --Rugi
Rugi Penurunan Penurunan Nilai Nilai - - - - - - --Lain-lain
Lain-lain - - - - - -
--Total
Total Keuntungan/KerugKeuntungan/Kerugian ian 75.271.875 75.271.875 302.404.500 302.404.500 227.132.625227.132.625 --Surplus/Defisit Sebelum Pos-pos
Surplus/Defisit Sebelum Pos-pos Luar
Luar Biasa Biasa (947.267.508) (947.267.508) 5.499.855.529 5.499.855.529 (6.447.123.037) (6.447.123.037) -117,22%-117,22% Pos-pos Luar Biasa
Pos-pos Luar Biasa Pendapatan
Pendapatan dari dari Kejadian Kejadian Luar Luar Biasa Biasa - - 9.990.000 9.990.000 9.990.000 9.990.000 --Beban
Beban dari dari Kejadian Kejadian Luar Luar Biasa Biasa - - - - - - --Total Pos-Pos Luar Biasa
Total Pos-Pos Luar Biasa - - 9.990.000 9.990.000 9.990.000 9.990.000 --Surplus/Defisit
Surplus/Defisit Bersih Bersih (947.267.508) (947.267.508) 5.509.845.529 5.509.845.529 (6.437.133.037) (6.437.133.037) -116,83%-116,83% Surplus/Defisit Di Luar Pendapatan
Surplus/Defisit Di Luar Pendapatan APBN
APBN (22.607.603.095) (22.607.603.095) (20.153.042.622) (20.153.042.622) (2.454.560.473) (2.454.560.473) -12,18%-12,18%
Bogor,
Bogor, 31 31 Desember 20Desember 201616 Pemimpin BLU- BBIA/ Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986
B. NERACA BLU BBIA B. NERACA BLU BBIA PER 31 DESEMBER 2016 PER 31 DESEMBER 2016
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH % JUMLAH % Aset Lancar Aset Lancar Kas Kas 26.208.043.392 26.208.043.392 23.968.296.474 23.968.296.474 2.239.746.918 2.239.746.918 9,34%9,34% Kas
Kas Bendahara Bendahara RM RM 285.274.967 285.274.967 598.635.850 598.635.850 (313.360.883) (313.360.883) -52,35%-52,35% Kas
Kas Bendahara Bendahara BLU BLU 25.922.768.425 25.922.768.425 23.369.660.624 23.369.660.624 2.553.107.801 2.553.107.801 10,92%10,92% PUMK
PUMK I I (RM) (RM) - - - - - - --PUMK
PUMK II II (BLU) (BLU) - - - - - -
--Piutang
Piutang Usaha Usaha (5.791.635) (5.791.635) 252.954.232 252.954.232 (258.745.867) (258.745.867) -102,29%-102,29%
Piutang
Piutang Jasa Jasa Pelayanan Pelayanan 405.397.900 405.397.900 489.684.000 489.684.000 (84.286.100) (84.286.100) -17,21%-17,21% Piutang
Piutang Jasa Jasa Lainnya Lainnya - - - - - - --Penyisihan
Penyisihan Piutang Piutang Tak Tak Tertagih Tertagih (411.189.535) (411.189.535) (236.729.768) (236.729.768) (174.459.767) (174.459.767) -73,70%-73,70% Piutang
Piutang Lain-lain Lain-lain - - - - - -
--Persediaan
Persediaan 496.696.457 496.696.457 544.029.095 544.029.095 (47.332.638) (47.332.638) -8,70%-8,70%
Persed
Persed ATK ATK dan dan Perlengkapan Perlengkapan Lainnya Lainnya 146.688.907 146.688.907 226.281.920 226.281.920 (79.593.013) (79.593.013) -35,17%-35,17% Persed
Persed Bahan Bahan Kimia Kimia 350.007.550 350.007.550 317.747.175 317.747.175 32.260.375 32.260.375 10,15%10,15%
Total
Total Aset Aset Lancar Lancar 26.698.948.214 26.698.948.214 24.765.279.801 24.765.279.801 1.933.668.413 1.933.668.413 7,81%7,81% Aset Tetap Aset Tetap Tanah Tanah 40.851.149.958 40.851.149.958 40.851.149.958 40.851.149.958 -- --Tanah Tanah 40.851.149.958 40.851.149.958 40.851.149.95840.851.149.958 -- --Gedung
Gedung dan dan Bangunan Bangunan 24.329.440.050 24.329.440.050 24.329.440.050 24.329.440.050 - - 0,00%0,00%
Gedung
Gedung dan dan Bangunan Bangunan 24.329.440.050 24.329.440.050 24.329.440.050 24.329.440.050 - - 0,00%0,00%
Peralatan
Peralatan dan dan Mesin Mesin 80.354.005.999 80.354.005.999 65.393.224.650 65.393.224.650 14.960.781.349 14.960.781.349 22,88%22,88%
Peralatan
Peralatan dan dan Mesin Mesin 80.354.005.999 80.354.005.999 65.393.224.650 65.393.224.650 14.960.781.349 14.960.781.349 22,88%22,88%
Jalan,Irigasi
Jalan,Irigasi dan dan Jaringan Jaringan 331.771.800 331.771.800 112.279.800 112.279.800 219.492.000 219.492.000
--Jalan
Jalan dan dan Jembatan Jembatan 176.324.800 176.324.800 11.144.800 11.144.800 165.180.000165.180.000
--Irigasi/Bangunan
Irigasi/Bangunan Air Air 20.302.500 20.302.500 20.302.50020.302.500 - -
--Jaringan
Jaringan 135.144.500 135.144.500 80.832.500 80.832.500 54.312.00054.312.000 --Aset
Aset Tetap Tetap Lainnya Lainnya 737.519.930 737.519.930 684.073.020 684.073.020 53.446.910 53.446.910 7,81%7,81%
Aset
Aset Tetap Tetap Lainnya Lainnya 737.519.930 737.519.930 684.073.020 684.073.020 53.446.910 53.446.910 7,81%7,81%
Kontruksi
Kontruksi Dalam Dalam Pengerjaan Pengerjaan 49.000.000 49.000.000 - - 49.000.00049.000.000
Kontruksi
Kontruksi Dalam Dalam Pengerjaan Pengerjaan 49.000.000 49.000.000 - - 49.000.00049.000.000
Aset
Aset Lain-lain Lain-lain 185.758.000 185.758.000 1.034.821.600 1.034.821.600 (849.063.600) (849.063.600) -82,05%-82,05%
Aset
Aset Lain-lain Lain-lain 185.758.000 185.758.000 1.034.821.600 1.034.821.600 (849.063.600) (849.063.600) -82,05%-82,05%
Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Peralatan Peralatan Mesin Mesin (51.539.757.568) (51.539.757.568) (44.433.242.667) (44.433.242.667) (7.106.514.901) (7.106.514.901) 15,99%15,99% Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Gedung Gedung & & Bangunan Bangunan (2.934.689.750) (2.934.689.750) (2.343.205.202) (2.343.205.202) (591.484.548) (591.484.548) 25,24%25,24% Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Jalan Jalan & & Jembatan Jembatan (27.290.213) (27.290.213) (11.144.800) (11.144.800) (16.145.413) (16.145.413) 144,87%144,87% Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Irigasi Irigasi (20.014.354) (20.014.354) (19.999.947) (19.999.947) (14.407) (14.407) 0,07%0,07% Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Jaringan Jaringan (32.266.898) (32.266.898) (28.541.327) (28.541.327) (3.725.571) (3.725.571) 13,05%13,05% Akumulasi
Akumulasi Penyusutan Penyusutan Aset Aset Lain-lain Lain-lain (119.263.833) (119.263.833) (807.880.475) (807.880.475) 688.616.642 688.616.642 -85,24%-85,24% Total
Total Aset Aset Tetap Tetap 92.165.363.121 92.165.363.121 84.760.974.660 84.760.974.660 7.404.388.461 7.404.388.461 8,74%8,74% TOTAL
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH % JUMLAH % Kewajiban
Kewajiban Jangka Jangka Pendek Pendek 1.958.084.026 1.958.084.026 1.770.062.429 1.770.062.429 188.021.597 188.021.597 10,62%10,62%
Uang
Uang Muka Muka KPPN KPPN - - - - - - --Hutang
Hutang Pajak Pajak - - - - - - --Hutang
Hutang Gaji Gaji & & Honor Honor - - - - - - --Hutang
Hutang Usaha Usaha - - - - - - --Biaya
Biaya Yang Yang Masih Masih Harus Harus Dibayar Dibayar 603.305.827 603.305.827 639.313.679 639.313.679 (36.007.852) (36.007.852) -5,63%-5,63% Pendapatan
Pendapatan Diterima Diterima DiMuka DiMuka 1.354.778.199 1.354.778.199 1.130.748.750 1.130.748.750 224.029.449 224.029.449 19,81%19,81%
Kewajiban
Kewajiban Jangka Jangka Panjang Panjang - - - - - -
--Hutang
Hutang Pihak Pihak Ketiga Ketiga - - - - - -
--Total
Total Kewajiban Kewajiban 1.958.084.026 1.958.084.026 1.770.062.429 1.770.062.429 188.021.597 188.021.597 10,62%10,62% EKUITAS
EKUITAS
Ekuitas Tidak Terikat Ekuitas Tidak Terikat
Ekuitas
Ekuitas Awal Awal 60.119.258.878 60.119.258.878 60.119.258.878 60.119.258.878 - - --Surplus
Surplus dan dan Defisit Defisit Tahun Tahun Lalu Lalu 35.116.416.043 35.116.416.043 29.788.673.979 29.788.673.979 5.327.742.064 5.327.742.064 17,89%17,89% Surplus
Surplus dan dan Defisit Defisit Tahun Tahun Berjalan Berjalan (947.267.508) (947.267.508) 5.509.845.529 5.509.845.529 (6 .457.113.037) (6.457.113.037) -117,19%-117,19% Ekuitas
Ekuitas Donasi Donasi 22.617.819.896 22.617.819.896 12.338.413.646 12.338.413.646 10.279.406.250 10.279.406.250 83,31%83,31%
Total
Total Ekuitas Ekuitas 116.906.227.309 116.906.227.309 107.756.192.032 107.756.192.032 9.150.035.277 9.150.035.277 8,49%8,49% JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 118.864.311.335 118.864.311.335 109.526.254.461 109.526.254.461 9.338.056.874 9.338.056.874 8,53%8,53%
Bogor,
Bogor, 31 31 Desember 20Desember 201616 Pemimpin BLU- BBIA/ Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986
C.
C. LAPORAN ARUS KASLAPORAN ARUS KAS TAHUN 2016
TAHUN 2016
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH % JUMLAH % Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Dari Aktivitas Operasi
Arus Masuk
Arus Masuk 52.037.230.641 52.037.230.641 53.558.922.424 53.558.922.424 (1.521.691.783) (1.521.691.783) -2,84%-2,84% Pendapatan
Pendapatan Usaha Usaha dari dari Jasa Jasa Layanan Layanan 27.232.333.608 27.232.333.608 24.840.057.339 24.840.057.339 2.392.276.269 2.392.276.269 9,63%9,63% Pendapatan
Pendapatan Hibah Hibah - - - - - - --Pendapatan
Pendapatan APBN APBN (Rupiah (Rupiah Murni) Murni) 21.666.857.586 21.666.857.586 25.671.658.807 25.671.658.807 (4.004.801.221) (4.004.801.221) -15,60%-15,60% Pendapatan
Pendapatan Lain-lain Lain-lain 521.850.401 521.850.401 614.427.739 614.427.739 (92.577.338) (92.577.338) -15,07%-15,07% Pungutan
Pungutan Pajak Pajak 2.616.189.046 2.616.189.046 2.432.778.539 2.432.778.539 183.410.507 183.410.507 7,54%7,54%
Arus Keluar
Arus Keluar 45.442.903.464 45.442.903.464 42.231.987.468 42.231.987.468 3.210.915.996 3.210.915.996 7,60%7,60% Biaya
Biaya Layanan Layanan 15.367.859.405 15.367.859.405 13.314.718.991 13.314.718.991 2.053.140.414 2.053.140.414 15,42%15,42% Biaya
Biaya Umum Umum dan dan Administrasi Administrasi 27.452.333.014 27.452.333.014 26.475.719.300 26.475.719.300 976.613.714 976.613.714 3,69%3,69% Biaya
Biaya Lainnya Lainnya -- -- -- --Pembayaran
Pembayaran Kewajiban Kewajiban -- -- -- --Penyetoran
Penyetoran Kelebihan Kelebihan Beban Beban RM RM 6.521.999 6.521.999 8.770.638 8.770.638 (2.248.639) (2.248.639) -25,64%-25,64% Penyetoran
Penyetoran Pajak Pajak 2.616.189.046 2.616.189.046 2.432.778.539 2.432.778.539 183.410.507 183.410.507 7,54%7,54% Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Operasi 6.594.327.177 6.594.327.177 11.326.934.956 11.326.934.956 (4.732.607.779) (4.732.607.779) -41,78%-41,78% Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Arus Kas Dari Aktivitas Investasi
Arus
Arus Masuk Masuk 11.129.000 11.129.000 10.400.000 10.400.000 (729.000) (729.000) -7,01%-7,01% Hasil
Hasil Penjualan Penjualan Aset Aset Tetap Tetap 4.400.000 4.400.000 10.400.000 10.400.000 6.000.000 6.000.000 57,69%57,69% Hasil
Hasil Penjualan Penjualan Investasi Investasi jangka jangka Panjang Panjang - - - - - - --Hasil
Hasil Sewa Sewa Tanah, Tanah, Gedung Gedung & & Bangunan Bangunan 6.729.000 6.729.000 - - (6.729.000) (6.729.000)
--Arus
Arus Keluar Keluar 4.365.709.259 4.365.709.259 6.732.219.974 6.732.219.974 (2.366.510.715) (2.366.510.715) -35,15%-35,15% Perolehan
Perolehan Aset Aset Tetap Tetap 4.354.580.259 4.354.580.259 6.721.819.974 6.721.819.974 (2.367.239.715) (2.367.239.715) -35,22%-35,22% Perolehan
Perolehan Investasi Investasi Jangka Jangka Panjang Panjang - - - - - - - -Penyetoran
Penyetoran Kepada Kepada Kas Kas Negara Negara 11.129.000 11.129.000 10.400.000 10.400.000 (729.000) (729.000) -7,01%-7,01% Perolehan
Perolehan Aset Aset Lainnya Lainnya - - - - - - --Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi
URAIAN
URAIAN TAHUN TAHUN 2016 2016 TAHUN TAHUN 20152015
KENAIKAN/ KENAIKAN/ PENURUNAN PENURUNAN JUMLAH % JUMLAH % Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan
Arus
Arus Masuk Masuk - - - - - - --Uang
Uang Persediaan Persediaan dari dari KPPN KPPN - - - - -- --Penerimaan
Penerimaan Kembali Kembali Pokok Pokok Pinjaman Pinjaman - - - - -- --Pajak
Pajak Belum Belum Disetor Disetor - - - - -- --Kenaikan
Kenaikan Hutang Hutang - - - - --
--Arus
Arus Keluar Keluar - - -- --
--Pembayaran
Pembayaran Pokok Pokok Pinjaman Pinjaman - - - - -- --Pemberian
Pemberian Pinjaman Pinjaman - - - - -- --Arus Kas Bersih dari Aktivitas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan
Pendanaan - - - - - -
--Kenaikan
Kenaikan Bersih Bersih Kas Kas 2.239.746.918 2.239.746.918 4.605.114.982 4.605.114.982 (2.365.368.064) (2.365.368.064) -51,36%-51,36% Kas
Kas dan dan Setara Setara Kas Kas Awal Awal 23.968.296.474 23.968.296.474 19.363.181.492 19.363.181.492 4.605.114.982 4.605.114.982 23,78%23,78% Jumlah
Jumlah Saldo Saldo Kas Kas 26.208.043.392 26.208.043.392 23.968.296.474 23.968.296.474 2.239.746.918 2.239.746.918 9,34%9,34%
Bogor,
Bogor, 31 31 Desember 20Desember 201616 Pemimpin BLU- BBIA/ Pemimpin BLU- BBIA/ Kuasa Pengguna Anggaran Kuasa Pengguna Anggaran
Ir. Umar Habson, MM Ir. Umar Habson, MM NIP : 195809131986
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PK. BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INDUSTRI AGRO
PK. BADAN LAYANAN UMUM BALAI BESAR INDUSTRI AGRO
I.
I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.
1. Sejarah BBIA dan Pembentukan BLUSejarah BBIA dan Pembentukan BLU
Sejarah Balai Besar Industri Agro dapat ditelusuri mulai dari tahun 1890 dimana Sejarah Balai Besar Industri Agro dapat ditelusuri mulai dari tahun 1890 dimana pada
pada saat saat itu itu Pemerintahan Pemerintahan Hindia Hindia Belanda Belanda telah telah mendirikan mendirikan lembaga lembaga yang yang diberi diberi namanama Agricultuur
Agricultuur Chemisch Chemisch LaboratoriumLaboratorium yang berada di dalam lingkungan Departement yang berada di dalam lingkungan Departement vanvan Landbouw, Nijverheid en Ha
Landbouw, Nijverheid en Handel ndel dengan tugas antara lain : dengan tugas antara lain : a.
a. Melayani para ahli dan sarjana pertanian dalam meneliti tanaman-tanaman tropisMelayani para ahli dan sarjana pertanian dalam meneliti tanaman-tanaman tropis terutama yang ada di Kebun Raya Bogor serta arti ekonomi dari tanaman-tanaman terutama yang ada di Kebun Raya Bogor serta arti ekonomi dari tanaman-tanaman tersebut.
tersebut. b.
b. Memeriksa/menguji barang-barang dan bahan untuk instansi Pemerintah terutamaMemeriksa/menguji barang-barang dan bahan untuk instansi Pemerintah terutama dalam bidang pertanian, perdagangan dan
dalam bidang pertanian, perdagangan dan sebagainya.sebagainya.
Tugas pengujian berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan dalam bidang Tugas pengujian berkembang dengan pesat sejalan dengan kemajuan dalam bidang pertanian dan perdagangan, terutama untuk
barang- pertanian dan perdagangan, terutama untuk barang-barang ekspor serta perdagangan dalambarang ekspor serta perdagangan dalam negeri sebagai hasil pembinaan dari bagian Nijverheid dalam Departement van negeri sebagai hasil pembinaan dari bagian Nijverheid dalam Departement van Landbaouw, Nijverheid
Landbaouw, Nijverheid en Handel. en Handel. Maka dalam tahun Maka dalam tahun 1909 nama lab1909 nama laboratorium digantioratorium diganti menjadi
menjadi Bureau Bureau voor voor Landbouw Landbouw en en Handel-analyseHandel-analyse berdasarkan keputusan Gubernur berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Ned. Indie tanggal
Jendral Ned. Indie tanggal 26 Januari 1909 26 Januari 1909 dan tercatat dalam Javasche Codan tercatat dalam Javasche Courant sebagaiurant sebagai Besluit van Directuur voor Landbouw No. 3952 tanggal 27 Mei
Besluit van Directuur voor Landbouw No. 3952 tanggal 27 Mei 1909.1909.
Kegiatan pengujian makin berkembang di samping tugas-tugas rutin penelitian Kegiatan pengujian makin berkembang di samping tugas-tugas rutin penelitian dengan perbaikan serta penambahan fasilitas, tempat dan peralatan, yang menjadikan dengan perbaikan serta penambahan fasilitas, tempat dan peralatan, yang menjadikan laboratorium ini paling terkemuka di Indonesia pada waktu itu. Dengan makin laboratorium ini paling terkemuka di Indonesia pada waktu itu. Dengan makin meningkatnya peran laboratorium ini dalam pengujian barang-barang ekspor, impor dan meningkatnya peran laboratorium ini dalam pengujian barang-barang ekspor, impor dan perdagangan
perdagangan dalam dalam negeri, negeri, serta serta dalam dalam penelitian-penelitian penelitian-penelitian agrokimia agrokimia yang yang merintismerintis pertumbuhan agro-industri
pertumbuhan agro-industri dalam dalam negeri negeri maka maka terjadi penggantian terjadi penggantian nama nama pada pada tahun 1911tahun 1911 menjadi
menjadi Handels Handels LaboratoriumLaboratorium dan berlanjut pada tahun 1918 berganti nama menjadi dan berlanjut pada tahun 1918 berganti nama menjadi Analytisch Laboratorium
Analytisch Laboratorium..
Pada tahun 1934 Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhan
Pada tahun 1934 Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhan (Phytochemisch(Phytochemisch Laboratorium)
Balai Besar Penyelidikan Pertanian (
Balai Besar Penyelidikan Pertanian ( Algemeen Algemeen Proefstation Proefstation voor voor de de LandbouwLandbouw)) meleburkan diri ke dalam Analytisch Laboratorium, dan menamakan diri sebagai meleburkan diri ke dalam Analytisch Laboratorium, dan menamakan diri sebagai Laboratorium
Laboratorium voor voor Scheikundig Scheikundig Onderzoek Onderzoek (Balai (Balai Penyelidikan Penyelidikan Kimia). Kimia). BalaiBalai Penyelidikan Kimia ini
Penyelidikan Kimia ini memiliki laboratorium-laboratorium sebagai berikut:memiliki laboratorium-laboratorium sebagai berikut: a.
a. Laboratorium AnalitikaLaboratorium Analitika b.
b. Laboratorium Kimia Laboratorium Kimia Tumbuh-tumbuhanTumbuh-tumbuhan c.
c. Laboratorium Kimia PertanianLaboratorium Kimia Pertanian d.
d. Laboratorium HarsaLaboratorium Harsa e.
e. Laboratorium Minyak AtsiriLaboratorium Minyak Atsiri
Penelitian-penelitian di bidang agrokimia berjalan seiring dengan tugas pengujian Penelitian-penelitian di bidang agrokimia berjalan seiring dengan tugas pengujian yaitu pengujian hasil-hasil pertanian dalam arti yang luas untuk kepentingan ekspor dan yaitu pengujian hasil-hasil pertanian dalam arti yang luas untuk kepentingan ekspor dan memajukan industri p
memajukan industri pengolahan hasil pengolahan hasil pertanian dalam ertanian dalam negeri. negeri. Penelitian fitokimPenelitian fitokimia dania dan minyak atsiri sudah
minyak atsiri sudah dirintis sejak didirdirintis sejak didirikannya laboratoriuikannya laboratorium ini. m ini. Diberlakukannya Diberlakukannya sistemsistem pengawasan mutu susu, ditunjukny
pengawasan mutu susu, ditunjuknya laboratorium ini sebagai penguji kulit kina oleh pa laboratorium ini sebagai penguji kulit kina oleh pabrikabrik kina Bandung, sistem pengujian air minum dan pengawasan minuman beralkohol, kina Bandung, sistem pengujian air minum dan pengawasan minuman beralkohol, membuat
membuat Laboratorium v Laboratorium v oor oor Scheikundig Onderzoek Scheikundig Onderzoek menjadi laboratorium terkemuka di menjadi laboratorium terkemuka di jaman Hindia Belanda.
jaman Hindia Belanda.
Di jaman pendudukan Jepang (1942-1945), Balai Penyelidikan Kimia diberi nama Di jaman pendudukan Jepang (1942-1945), Balai Penyelidikan Kimia diberi nama Gunsaikanbu Kagaku Kenkyusyu dengan tugas utama melakukan penelitian terapan, yang Gunsaikanbu Kagaku Kenkyusyu dengan tugas utama melakukan penelitian terapan, yang kemudian tugas ini menjadi ciri Balai
kemudian tugas ini menjadi ciri Balai selanjutnya.selanjutnya.
Di masa Revolusi Fisik, Balai ini dimasukkan ke dalam Kementerian Kemakmuran Di masa Revolusi Fisik, Balai ini dimasukkan ke dalam Kementerian Kemakmuran Republik Indonesia dan ikut hijrah ke Klaten, Solo kemudian ke Yogyakarta karena pada Republik Indonesia dan ikut hijrah ke Klaten, Solo kemudian ke Yogyakarta karena pada saat itu kantor yang ada di Bogor telah dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1950 seiring saat itu kantor yang ada di Bogor telah dikuasai oleh Belanda. Pada tahun 1950 seiring dengan kembalinya pemerintahan RI ke Jakarta maka Balai Penyelidikan Kimia kembali dengan kembalinya pemerintahan RI ke Jakarta maka Balai Penyelidikan Kimia kembali melaksanakan tugas sebagaimana mestinya di Bogor.
melaksanakan tugas sebagaimana mestinya di Bogor.
Dan dari perjalanan hijrah ke Klaten Balai ini telah memprakarsai berdirinya Balai Dan dari perjalanan hijrah ke Klaten Balai ini telah memprakarsai berdirinya Balai Penyelidikan Kimia Surabaya pada tahun 1951, yang sekarang dikenal dengan nama Penyelidikan Kimia Surabaya pada tahun 1951, yang sekarang dikenal dengan nama Baristan Surabaya.
Baristan Surabaya.
Tahun 1951 Balai Penyelidikan Kimia dimasukkan ke dalam Departemen Tahun 1951 Balai Penyelidikan Kimia dimasukkan ke dalam Departemen Perdagangan dan Perindustrian yang kemudian Departemen ini berubah menjadi Perdagangan dan Perindustrian yang kemudian Departemen ini berubah menjadi Kementerian Perekonomian.
Pada tahun 1957 Balai Penyelidikan Kimia berada di bawah Kementerian Pada tahun 1957 Balai Penyelidikan Kimia berada di bawah Kementerian Perindustrian, kemudian pada tahun 1959 berada di bawah Departemen Perindustrian Perindustrian, kemudian pada tahun 1959 berada di bawah Departemen Perindustrian Rakyat.
Rakyat.
Tahun 1964 Balai Penyelidikan Kimia berubah nama menjadi Balai
Tahun 1964 Balai Penyelidikan Kimia berubah nama menjadi Balai Penelitian KimiaPenelitian Kimia yang berada di bawah Departemen Perindustrian dengan tugas melaksanakan penelitian, yang berada di bawah Departemen Perindustrian dengan tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan peng
pengembangan dan pengujian.ujian.
Kegiatan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan di bidang kimia Kegiatan penelitian yang dilakukan merupakan penelitian terapan di bidang kimia dan teknologi hasil pertanian baik pangan maupun non pangan. Sebenarnya kegiatan dan teknologi hasil pertanian baik pangan maupun non pangan. Sebenarnya kegiatan penelitian terhadap proses pengolahan bahan
penelitian terhadap proses pengolahan bahan organik hasil pertanian menjadi hasil organik hasil pertanian menjadi hasil industriindustri yaitu kemurgi dan aneka komoditi telah digeluti oleh
yaitu kemurgi dan aneka komoditi telah digeluti oleh Balai sejak awal keberadaanya.Balai sejak awal keberadaanya.
Sementara di bidang pengujian, Balai Penelitian Kimia bertugas untuk melakukan Sementara di bidang pengujian, Balai Penelitian Kimia bertugas untuk melakukan pengawasan
pengawasan mutu mutu barang ekspor, barang ekspor, impor impor dan dan perdagangan dalam perdagangan dalam negeri, monitoring negeri, monitoring mutumutu hasil industri pertanian dalam negeri dalam rangka perbaikan mutu dan proses industri, hasil industri pertanian dalam negeri dalam rangka perbaikan mutu dan proses industri, penyusunan
penyusunan standar standar dan dan penerapan penerapan standar standar industri, industri, kontrak kontrak pengujian pengujian dan dan pemecahanpemecahan masalah yang berkaitan dengan mutu dan proses produksi hasil
masalah yang berkaitan dengan mutu dan proses produksi hasil pertanian.pertanian.
Selain pengujian makanan, komoditas andalan yang digarap paling banyak oleh Balai Selain pengujian makanan, komoditas andalan yang digarap paling banyak oleh Balai Penelitian Kimia adalah minyak atsiri. Penelitian dan pengujian minyak atsiri ini Penelitian Kimia adalah minyak atsiri. Penelitian dan pengujian minyak atsiri ini dikembangkan secara luas menyangkut rekayasa peralatan, teknologi proses serta isolasi dikembangkan secara luas menyangkut rekayasa peralatan, teknologi proses serta isolasi zat aktif.
zat aktif.
Pada tahun 1980, Menteri Perindustrian telah membagi industri di Indonesia menjadi Pada tahun 1980, Menteri Perindustrian telah membagi industri di Indonesia menjadi 9 sektor dengan tujuan penelitian dan pengembangan. Untuk maksud itu sembilan Balai 9 sektor dengan tujuan penelitian dan pengembangan. Untuk maksud itu sembilan Balai yang ada di bawah Departemen Perindustrian dikembangkan menjadi 9 Balai Besar yang yang ada di bawah Departemen Perindustrian dikembangkan menjadi 9 Balai Besar yang masing-masing mewakili satu sektor industri.
masing-masing mewakili satu sektor industri.
Sejalan dengan peningkatan status balai menjadi Balai Besar, maka melalui Surat Sejalan dengan peningkatan status balai menjadi Balai Besar, maka melalui Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 223/M/SK/6/1980 nama Balai Penelitian Kimia Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 223/M/SK/6/1980 nama Balai Penelitian Kimia berganti nama menjadi Balai Besar
berganti nama menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian,Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian, yang selanjutnya lebih dikenal dengan Balai Besar Industri Hasil
yang selanjutnya lebih dikenal dengan Balai Besar Industri Hasil Pertanian (BBIHP).Pertanian (BBIHP). BBIHP merupakan unit pelaksana teknis di bidang litbang industri hasil pertanian BBIHP merupakan unit pelaksana teknis di bidang litbang industri hasil pertanian dalam lingkungan Departemen Perindustrian, yang berada di bawah langsung kepada dalam lingkungan Departemen Perindustrian, yang berada di bawah langsung kepada Badan Penelitian dan
BBIHP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan BBIHP mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan mengenai teknologi, pemakaian bahan baku, proses produksi, produk, peralatan, dan mengenai teknologi, pemakaian bahan baku, proses produksi, produk, peralatan, dan pemakaian
pemakaian hasil-hasil hasil-hasil pertanian pertanian dalam dalam rangka rangka mengembangkan mengembangkan hasil hasil pertanian pertanian didi Indonesia.
Indonesia.
Ruang lingkup tugas BBIHP dapat dibagi menjadi 2 bidang : (1) Makanan, Ruang lingkup tugas BBIHP dapat dibagi menjadi 2 bidang : (1) Makanan, minuman, dan phytokimia; (2) Kemurgi dan Aneka Industri.
minuman, dan phytokimia; (2) Kemurgi dan Aneka Industri.
Balai Penelitian mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan Balai Penelitian mempunyai tugas merencanakan dan melaksanakan kegiatan penelitian
penelitian dalam dalam rangka rangka pengembangan pengembangan industri industri di di bidang bidang terkait. terkait. Sementara Sementara BalaiBalai Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengembangan di bidang tekno Pengembangan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pengembangan di bidang tekno ekonomi, teknologi, percobaan, standardisasi dan normalisasi untuk pengembangan ekonomi, teknologi, percobaan, standardisasi dan normalisasi untuk pengembangan industri hasil pertanian.
industri hasil pertanian.
Sejak tahun 1980 yang menjadi unggulan BBIHP adalah ekstraksi pati ubi kayu Sejak tahun 1980 yang menjadi unggulan BBIHP adalah ekstraksi pati ubi kayu (tapioka) yang dibuat menjadi
(tapioka) yang dibuat menjadi High High Fructose Fructose SyrupSyrup, glukosa, juga fermentasi air kelapa, glukosa, juga fermentasi air kelapa menjadi nata de coco
menjadi nata de coco, fermentasi air tahu , fermentasi air tahu menjadi nata de soymenjadi nata de soya, a, ekstraksi khitosan dariekstraksi khitosan dari kulit udang, ekstraksi tengkawang, zat warna alam, dan ole
kulit udang, ekstraksi tengkawang, zat warna alam, dan ole okimia.okimia.
Pada tahun 1997 terjadi penggabungan Departemen antara Departemen Perindustrian Pada tahun 1997 terjadi penggabungan Departemen antara Departemen Perindustrian dengan Departemen Perdagangan, sehingga BBIHP saat itu berada di bawah Badan dengan Departemen Perdagangan, sehingga BBIHP saat itu berada di bawah Badan Litbang Industri dan
Litbang Industri dan Perdagangan, Departemen Perindustrian dan Pergadangan RI.Perdagangan, Departemen Perindustrian dan Pergadangan RI.
Selanjutnya di tahun 2002 Menteri Perindustrian dan Perdagangan telah menerbitkan Selanjutnya di tahun 2002 Menteri Perindustrian dan Perdagangan telah menerbitkan Keputusan bernomor : 779/MPP/Kep/11/2002 yang mengganti nama BBIHP menjadi Balai Keputusan bernomor : 779/MPP/Kep/11/2002 yang mengganti nama BBIHP menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA).
Besar Industri Agro (BBIA).
Dinyatakan bahwa tugas pokok BBIA sebagaimana tertuang dalam Keputusan Dinyatakan bahwa tugas pokok BBIA sebagaimana tertuang dalam Keputusan tersebut adalah melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, tersebut adalah melaksanakan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan p
pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensengembangan kompetensi industri agro sesuai dengani industri agro sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri dan Perdagangan.
Industri dan Perdagangan.
Pada tahun 2004 di masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono, Pada tahun 2004 di masa Pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudoyono, Departemen Perindustrian dan Perdagangan kembali dipisah menjadi dua Departemen Departemen Perindustrian dan Perdagangan kembali dipisah menjadi dua Departemen yang independen yaitu Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. yang independen yaitu Departemen Perindustrian dan Departemen Perdagangan. Pemisahan ini berdampak pada reorganisasi, pembagian aset bersama, pengalokasian Pemisahan ini berdampak pada reorganisasi, pembagian aset bersama, pengalokasian
pegawai
pegawai dan dan perubahan perubahan lainnya lainnya sehingga sehingga membutuhkan membutuhkan waktu waktu beberapa beberapa tahun tahun untukuntuk melakukan penyesuaian dalam menjalankan fungsinya secara
melakukan penyesuaian dalam menjalankan fungsinya secara normal.normal.
Sejalan dengan penyusunan kembali unit-unit organisasi di bawah Departemen Sejalan dengan penyusunan kembali unit-unit organisasi di bawah Departemen Perindustrian, di tahun 2007 telah terbit Peraturan Menteri Perindustrian nomor : Perindustrian, di tahun 2007 telah terbit Peraturan Menteri Perindustrian nomor : 39/M-IND/PER/6/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro, meskipun IND/PER/6/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro, meskipun secara substantif isinya tidak banyak berbeda dengan Keputusan Menperindag No. : secara substantif isinya tidak banyak berbeda dengan Keputusan Menperindag No. : 779/MPP/Kep/11/2002.
779/MPP/Kep/11/2002.
Perkembangan jasa layanan teknis Balai Besar Industri Agro (BBIA) dari bulan ke Perkembangan jasa layanan teknis Balai Besar Industri Agro (BBIA) dari bulan ke bulan
bulan menunjukkan menunjukkan peningkatan peningkatan yang yang cukup cukup signifikan signifikan terutama terutama untuk untuk jasa jasa pengujian,pengujian, kalibrasi, sertifikasi dan pelatihan. Namun demikian pesatnya pertumbuhan jasa layanan kalibrasi, sertifikasi dan pelatihan. Namun demikian pesatnya pertumbuhan jasa layanan teknis sering dihadapkan pada
teknis sering dihadapkan pada kendala pengelolaan keuangan dengan menggunakan sistemkendala pengelolaan keuangan dengan menggunakan sistem PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) yang diatur oleh Undang-Undang Nomor 20 tahun 1997. Sistem ini dipandang kurang fleksibel yang tidak bersesuaian dengan tuntutan tahun 1997. Sistem ini dipandang kurang fleksibel yang tidak bersesuaian dengan tuntutan situasi eksternal yang menghendaki pelayanan cepat, tepat, dan akurat.
situasi eksternal yang menghendaki pelayanan cepat, tepat, dan akurat.
Untuk mendorong pelayanan publik yang cepat melalui sistem keuangan yang Untuk mendorong pelayanan publik yang cepat melalui sistem keuangan yang fleksibel, maka BBIA harus mengambil alternatif lain melalui Pengelolaan Keuangan fleksibel, maka BBIA harus mengambil alternatif lain melalui Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Badan Layanan Umum sebagaimana Umum sebagaimana diatur dalam diatur dalam PP Nomor 2PP Nomor 23 tahun 203 tahun 2005 tentang05 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Usulan perubahan sistem pengelolaan keuangan BBIA dalam bentuk PK-BLU Usulan perubahan sistem pengelolaan keuangan BBIA dalam bentuk PK-BLU mengemuka sejalan dengan tuntutan lingkungan eksternal dan bagian yang tak terpisahkan mengemuka sejalan dengan tuntutan lingkungan eksternal dan bagian yang tak terpisahkan dari program reformasi birokrasi yaitu mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang dari program reformasi birokrasi yaitu mempercepat pelayanan kepada masyarakat yang tentunya dikembangkan dengan mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.
tentunya dikembangkan dengan mengacu pada ketentuan perundangan yang berlaku.
Pada tahun 2009 setelah melalui proses evaluasi terhadap persyaratan substantif dan Pada tahun 2009 setelah melalui proses evaluasi terhadap persyaratan substantif dan persyaratan
persyaratan administratif administratif maka maka BBIA BBIA ditetapkan ditetapkan sebagai sebagai Instansi Instansi Pemerintah Pemerintah yangyang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU sesuai dengan Keputusan Menteri menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLU sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember 2009 tentang Penetapan Balai Keuangan Nomor : 517/KMK.05/2009 tanggal 28 Desember 2009 tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai Instansi Pemerintah yang Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 2.
2. Dasar Hukum Pembentukan BLUDasar Hukum Pembentukan BLU
Pembentukan BBIA sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Pembentukan BBIA sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan (PK BLU) dida
a.
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang PengelolaanPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah 74 Keuangan Badan Layanan Umum yang telah dirubah dengan Peraturan Pemerintah 74 tahun 2012.
tahun 2012. b.
b. Keputusan Menteri Perindustrian No. 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006Keputusan Menteri Perindustrian No. 39/M-IND/PER/6/2006 tanggal 29 Juni 2006 tentang Organisasi dan Tata
tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Industri Agro.Kerja Balai Besar Industri Agro. c.
c. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/KMK.05/2009, tanggal 28 Desember 2009Keputusan Menteri Keuangan Nomor 517/KMK.05/2009, tanggal 28 Desember 2009 tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai tentang Penetapan Balai Besar Industri Agro Pada Departemen Perindustrian Sebagai Instansi Pemerintah yang Mene
Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.rapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. 3.
3. Alamat Kantor , Unit Vertical dan Unit UsahaAlamat Kantor , Unit Vertical dan Unit Usaha Nama Instansi
Nama Instansi : : Balai Besar Industri Agro Balai Besar Industri Agro (BBIA)(BBIA) Alamat
Alamat : : Jalan Jalan Ir. Ir. H. H. Juanda Juanda No. No. 11, 11, BogorBogor Telepon/Fax
Telepon/Fax : : (0251) (0251) 8324068 8324068 / / Fax Fax : : (0251) (0251) 83233398323339 Website
Website : : www.bbia.go.idwww.bbia.go.id Email
Email : : cabi@bbia.go.idcabi@bbia.go.id Unit
Unit Vertikal Vertikal : : Badan Badan Penelitian Penelitian dan dan Pengembangan Pengembangan IndustriIndustri Alamat
Alamat : : Jalan Jalan Gatot Gatot Subroto Subroto Kav. Kav. 52-53 52-53 Lantai Lantai 19-20 19-20 Jakarta Jakarta PusatPusat Kementerian
Kementerian : : Perindustrian Perindustrian RIRI Layanan
Layanan BBIA BBIA : : Pengujian, Pengujian, kalibrasi, kalibrasi, pelatihan, pelatihan, konsultansi, konsultansi, sertifikasi,sertifikasi, standardisasi, rancang bangun, riset dan pengembangan bisnis, standardisasi, rancang bangun, riset dan pengembangan bisnis, penanganan pencem
penanganan pencemaran dll.aran dll. 4.
4. Hakikat Operasi dan Kegiatan Utama BLUHakikat Operasi dan Kegiatan Utama BLU
Sebagai lembaga litbang, peran BBIA sangat penting untuk mengembangkan Sebagai lembaga litbang, peran BBIA sangat penting untuk mengembangkan kajian-kajian di bidang industri agro baik kajian-kajian produk, proses dan teknologi proses untuk kajian di bidang industri agro baik kajian produk, proses dan teknologi proses untuk meningkatkan efisiensi, mutu produk serta penerapan teknologi yang tepat guna pada meningkatkan efisiensi, mutu produk serta penerapan teknologi yang tepat guna pada industri agro. Selain itu juga BBIA bertugas untuk memberikan jasa layanan kepada industri agro. Selain itu juga BBIA bertugas untuk memberikan jasa layanan kepada industri di bidang : pengujian, pelatihan, konsultansi, sertifikasi, kalibrasi, standardisasi, industri di bidang : pengujian, pelatihan, konsultansi, sertifikasi, kalibrasi, standardisasi, pembuatan rancang bang
pembuatan rancang bangun serta perekayasaan indusun serta perekayasaan industri.tri. Jasa Pengujian
Jasa Pengujian
Kegiatan pengujian BBIA didukung oleh Laboratorium Kimia, Mikrobiologi, Air Kegiatan pengujian BBIA didukung oleh Laboratorium Kimia, Mikrobiologi, Air dan Lingkungan serta Instrumentasi. Laboratorium BBIA merupakan laboratorium perintis dan Lingkungan serta Instrumentasi. Laboratorium BBIA merupakan laboratorium perintis
Australia (1994-1997). Saat ini telah diakreditasi KAN dengan ruang lingkup sebanyak Australia (1994-1997). Saat ini telah diakreditasi KAN dengan ruang lingkup sebanyak 184 komoditas diant
184 komoditas diantaranya : aranya : bahan baku inbahan baku industri, makanan oldustri, makanan olahan, air dan air ahan, air dan air minumminum dalam kemasan (AMDK), minyak atsiri, pakan ternak, aneka komoditi agro, aneka produk dalam kemasan (AMDK), minyak atsiri, pakan ternak, aneka komoditi agro, aneka produk kimia dan lain-lain.
kimia dan lain-lain. Jasa Kalibrasi Jasa Kalibrasi
BBIA memberikan jasa layanan kalibrasi untuk alat-alat laboratorium dengan BBIA memberikan jasa layanan kalibrasi untuk alat-alat laboratorium dengan lingkup suhu, volume, massa, dimensi, dan tekanan. Laboratorium kalibrasi BBIA yang lingkup suhu, volume, massa, dimensi, dan tekanan. Laboratorium kalibrasi BBIA yang melayani jasa tersebut telah diakreditasi oleh KAN. Kegiatan jasa kalibrasi dari tahun ke melayani jasa tersebut telah diakreditasi oleh KAN. Kegiatan jasa kalibrasi dari tahun ke tahun memperlihatkan aktivitas yang cukup stabil, dengan rata-rata 2.100 unit alat lab dari tahun memperlihatkan aktivitas yang cukup stabil, dengan rata-rata 2.100 unit alat lab dari berbagai perusahaan swasta maupun
berbagai perusahaan swasta maupun instansi pemerintah telah dikalibrasi.instansi pemerintah telah dikalibrasi.
Kontribusi jasa kalibrasi terhadap total PNBP memang tidak terlalu besar, hal ini Kontribusi jasa kalibrasi terhadap total PNBP memang tidak terlalu besar, hal ini harus dimaklumi mengingat ruang lingkup kalibrasi yang masih terbatas serta ruang pasar harus dimaklumi mengingat ruang lingkup kalibrasi yang masih terbatas serta ruang pasar ((market spacemarket space) jasa kalibrasi ini tidak sebesar ruang pasar yang tersedia untuk jasa) jasa kalibrasi ini tidak sebesar ruang pasar yang tersedia untuk jasa pengujian.
pengujian. Jasa Pelatihan Jasa Pelatihan
Jasa pelatihan
Jasa pelatihan adalah jasa layanan BBIA yang diberikan kepada masyarakat industriadalah jasa layanan BBIA yang diberikan kepada masyarakat industri dan/atau aparat pemerintah dalam rangka meningkatkan kemampuan personil di dan/atau aparat pemerintah dalam rangka meningkatkan kemampuan personil di bidangnya. Bidang
bidangnya. Bidang pelatihan tpelatihan terdiri atas erdiri atas pelatihan teknis pelatihan teknis komoditas diberikan komoditas diberikan secara secara teoriteori dan praktek (magang) serta pelatihan teknis sistem manajemen sesuai dengan standar yang dan praktek (magang) serta pelatihan teknis sistem manajemen sesuai dengan standar yang berlaku.
berlaku.
Jasa pelatihan teknis terdiri atas
Jasa pelatihan teknis terdiri atas pelayanan pelatihan di bidang:pelayanan pelatihan di bidang: a)
a) Pengujian (Pengujian AMDK; Terigu; Mikrobiologi; Operasional GC, HPLC, AAS;Pengujian (Pengujian AMDK; Terigu; Mikrobiologi; Operasional GC, HPLC, AAS; Proksimat; Cemaran Logam; Pewarna; Pemanis Buatan; Pengawet; Vitamin C; Proksimat; Cemaran Logam; Pewarna; Pemanis Buatan; Pengawet; Vitamin C; Vitamin B1 dan
Vitamin B1 dan B2; Vitamin AB2; Vitamin A, D, E; , D, E; Asam Lemak; KolAsam Lemak; Kolesterol; Antioksidan; danesterol; Antioksidan; dan Beta Karoten; dan lain-lain).
Beta Karoten; dan lain-lain). b)
b) Teknologi panganTeknologi pangan 1)
1) Pengolahan Buah-buahan dan Sayur-sayuranPengolahan Buah-buahan dan Sayur-sayuran
(Pengolahan Keripik Buah dan Sayur dengan Vacuum Frying, Pengolahan (Pengolahan Keripik Buah dan Sayur dengan Vacuum Frying, Pengolahan Pisang, Pengolahan Terong Pirus, Pengolahan Lidah Buaya, Pengolahan Kelapa, Pisang, Pengolahan Terong Pirus, Pengolahan Lidah Buaya, Pengolahan Kelapa, Pengolahan Tomat dan Cabe)
Pengolahan Tomat dan Cabe) 2)
3)
3) Pengolahan Biji-Bijian (Pengolahan Kacang Tanah, Pengolahan Jagung,Pengolahan Biji-Bijian (Pengolahan Kacang Tanah, Pengolahan Jagung, Pengolahan Kedelai, Pengolahan Kopi, Pe
Pengolahan Kedelai, Pengolahan Kopi, Pe ngolahan Emping)ngolahan Emping) 4)
4) Pengolahan Lainnya (Pengolahan Ampas Tahu, Pengolahan Teh, PengolahanPengolahan Lainnya (Pengolahan Ampas Tahu, Pengolahan Teh, Pengolahan Nata, Pembuatan Gula Semut dan Gula Cetak, Pengolahan Jahe, Pengolahan Roti Nata, Pembuatan Gula Semut dan Gula Cetak, Pengolahan Jahe, Pengolahan Roti dan Kue, Pengolahan Coklat dan Permen, Pengolahan Dodol, Pengolahan dan Kue, Pengolahan Coklat dan Permen, Pengolahan Dodol, Pengolahan Rumput Laut)
Rumput Laut) 5)
5) Pengolahan Produk Hewani (Pengolahan Ikan, Pengolahan Daging, PengolahanPengolahan Produk Hewani (Pengolahan Ikan, Pengolahan Daging, Pengolahan Susu)
Susu) c)
c) Teknologi non pangan (Pengolahan Minyak Atsiri, Pakan Ternak, Kompos, Biodiesel,Teknologi non pangan (Pengolahan Minyak Atsiri, Pakan Ternak, Kompos, Biodiesel, Bahan Pelumas, Khitin/Khitosan, Pengemasan dan Pelabelan, Penentuan Masa
Bahan Pelumas, Khitin/Khitosan, Pengemasan dan Pelabelan, Penentuan Masa Simpan,Simpan, Rancang Bangun Peralatan Industri)
Rancang Bangun Peralatan Industri) d)
d) Sistem manajemen mutu (Kalibrasi Suhu, Massa dan Volume; Pengenalan danSistem manajemen mutu (Kalibrasi Suhu, Massa dan Volume; Pengenalan dan Pendalaman ISO/IEC 17025:2008; Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium; Pendalaman ISO/IEC 17025:2008; Dokumentasi Sistem Manajemen Laboratorium; Validasi Metode Analisis Kuantitatif; Kuantitasi Ketidakpastian Pengukuran Dalam Validasi Metode Analisis Kuantitatif; Kuantitasi Ketidakpastian Pengukuran Dalam Kimia Analitik; Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium; Sistem Manajemen Kimia Analitik; Audit Internal Sistem Manajemen Laboratorium; Sistem Manajemen Keamanan Pangan (GMP&HACCP); Audit Internal Sistem HACCP; Tugas dan Fungsi Keamanan Pangan (GMP&HACCP); Audit Internal Sistem HACCP; Tugas dan Fungsi Manajemen Puncak; Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008); dan Sistem Manajemen Puncak; Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001: 2008); dan Sistem Manajemen Pangan ISO 22000.
Manajemen Pangan ISO 22000. Jasa Konsultansi
Jasa Konsultansi
Jasa konsultansi adalah jasa layanan BBIA yang memberikan cara pemecahan Jasa konsultansi adalah jasa layanan BBIA yang memberikan cara pemecahan masalah baik teknis teknologis untuk menghasilkan produk yang bermutu dan manajemen masalah baik teknis teknologis untuk menghasilkan produk yang bermutu dan manajemen yang berhubungan dengan sistem mutu dalam rangka perolehan pengakuan Lembaga/ yang berhubungan dengan sistem mutu dalam rangka perolehan pengakuan Lembaga/ Badan Sertifikasi. Dalam memberikan jasa konsultansi BBIA mempunyai SDM yang Badan Sertifikasi. Dalam memberikan jasa konsultansi BBIA mempunyai SDM yang terlatih dan berpengalaman di bidangnya antara lain Teknologi pangan,
terlatih dan berpengalaman di bidangnya antara lain Teknologi pangan, Food Engineering Food Engineering ,, Food Safety
Food Safety, Manajemen Laboratorium, Manajemen Mutu , Manajemen Laboratorium, Manajemen Mutu dan Manajemen Lingkungan.dan Manajemen Lingkungan. Dengan demikian lingkup jasa konsultansi yang dapat diberikan meliputi :
Dengan demikian lingkup jasa konsultansi yang dapat diberikan meliputi : a)
a) Konsultansi di bidang teknologi proses pangan dan non pangan berbasis agro, sepertiKonsultansi di bidang teknologi proses pangan dan non pangan berbasis agro, seperti konsultansi perbaikan proses, peningkatan mutu produk, pemecahan masalah yang konsultansi perbaikan proses, peningkatan mutu produk, pemecahan masalah yang timbul di industri, peningkatan kapasitas produksi, dan lain-lain
timbul di industri, peningkatan kapasitas produksi, dan lain-lain b)
b) Konsultansi di bidang sistem manajemen, seperti penyusunan dokumentasi sistemKonsultansi di bidang sistem manajemen, seperti penyusunan dokumentasi sistem manajemen dalam rangka persiapan akreditasi laboratorium (ISO/IEC 17025)/lembaga manajemen dalam rangka persiapan akreditasi laboratorium (ISO/IEC 17025)/lembaga