• Tidak ada hasil yang ditemukan

OVERVIEW OF STUDENT DISCIPLINE IN EYES IMAGE BUILDING TRAINING CLASS XI ARCHITECTURE ENGINEERING IN SMKN 1 SUMBAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "OVERVIEW OF STUDENT DISCIPLINE IN EYES IMAGE BUILDING TRAINING CLASS XI ARCHITECTURE ENGINEERING IN SMKN 1 SUMBAR"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

3

OVERVIEW OF STUDENT DISCIPLINE IN EYES IMAGE

BUILDING TRAINING CLASS XI ARCHITECTURE ENGINEERING

IN SMKN 1 SUMBAR

Eko Noverli 1, Revian Body 2, Zahrul Harmen 3 Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

FT Universitas Negeri Padang E-mail : ekonoverli@gmail.com

ABSTRACT

The aim of this research to reveal how the Architecture Engineering students’ discipline study at SMK 1 Sumbar. This research was descriptive quantitative and technique of sampling using "Total Sampling" as many as 26 students.The instrument used was a questionnaire. The results of this research showed that of all the factors that affected students’ learning discipline with an average of 74.40% including the degree of achievement of the medium category.Of the degree of achievement of each indicator is (1) Psychological factors with an average of 79.16% including the degree of achievement of the medium category. (2) Physiological factors with an average degree of achievement 76.48 including medium category. (3) Social factors with an average degree of achievement of 76.26% including medium category. (4) Factor nonsocial with an average degree of achievement of 57.85% is included in the low category

Keywords: Discipline Learning, Students

1

Student – building technical education courses

2

Preceptor I – Lecturer civil engineering FT-UNP

3

Preceptor II – Lecturer civil engineering FT-UNP

(2)

4 Pendahuluan

Menyongsong era globalisasi dengan persaingan yang semakin ketat membuat pendidikan menjadi semakin penting. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya teknologi informasi menyebabkan komunikasi berkembang cepat dan ikut mempengaruhi segala aspek kehidupan. Menghadapi kondisi demikian, yang dibutuhkan tidak hanya insane-insan yang berilmu, tetapi juga diperlukan manusia-manusia yang terampil dan mempunyai keahlian dibidangnya.

Menyikapi hal di atas pemerintah memberlakukan undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 yaitu tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam UU ini penyelenggara pendidikan wajib memegang beberapa prinsip yakni pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak deskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan nilai kultural dan kemajemukan dengan satu kesatuan yang sistemik, terbuka dan multimakna. Di dalam undang-undang tersebut pada Bab II pasal 3 dinyatakan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa;

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab (Diknas, 2003: 8).

Menyikapi hal ini SMKN 1 Sumbar yang telah berdiri sejak 15 Juni 2011 melalui SK Gubernur Sumatera Barat No.892-276-2011 yang diorientasikan sebagai SMK Model Sumatera Barat, dituntut untuk menciptakan tamatan yang mampu bersaing didunia kerja dan dunia industri. Dalam menghadapi era globalisasi SMKN 1 Sumbar mempunyai visi: mewujudkan insan berkarakter, cerdas, dan kompetitif agar dapat bersaing didunia global.

Dalam belajar, setiap individu yang ingin meningkatkan hasil belajarnya, harus belajar dengan sungguh-sungguh dan mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar dengan baik. Mengatur kegiatan belajar saja untuk meningkatkan hasil belajar tidak akan maksimal jika, tanpa diiringi dengan kedisiplinan dalam melaksanakannya.

Hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa, Slameto (2010: 54) mengatakan bahwa ”faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan

(3)

5 menjadi dua golongan, yaitu faktor internal dan faktor ekternal”. Golongan internal yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan, sedangkan faktor ekternal yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat.

Gie dalam Deva (2007: 23) mengatakan ”dalam melaksanakan kegiatan belajar dituntut adanya disiplin diri”. Maksud dalam pernyataan ini adalah apa bila seorang siswa melakukan kegiatan belajar maka diharapkan adanya suatu perilaku disiplin yang berasal dari dalam diri siswa tersebut.

Disiplin adalah ketaatan (kepatuhan) pada peraturan tata tertib dan sebagainya, sedangkan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Setelah mengetahui definisi disiplin dan belajar, dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam belajar adalah suatu sikap mental untuk mematuhi aturan, tata tertib, dan sekaligus mengendalikan diri, menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang berasal dari luar sekalipun yang mengekang, dan menunjukkan kesadaran akan tanggung jawab terhadap tugas dan kewajiban dalam

memperoleh perubahan tingkah laku yang baru.

Keteraturan belajar adalah pangkal utama dari belajar untuk disiplin pribadi yang tinggi siswa dapat menjauhi godaan dan gangguan-gangguan yang mendorong siswa dalam belajar. Dari pendapat di atas kedisiplinan dalam belajar adalah bertujuan untuk melatih siswa guna tercapainya target dalam belajar yaitu prestasi yang setinggi-tingginya.

Dari pernyataan-pernyataan di atas ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar adalah salah satu patokan keberhasilan siswa dalam proses belajarnya. Untuk menunjang hasil yang lebih baik salah satu cara meningkatkan hasil belajar adalah dengan disiplin dalam belajar.

Berdasarkan informasi dari guru mata pelajaran membuat gambar rencana kolom beton bertulang di kelas XI TGB SMK 1 SUMBAR, nilai mid semester 3 yang belum diremedial dengan standar KKM 85 disajikan dalam tabel 1.

Tabel 1. Nilai mata gambar bangunan teknik siswa kelas XI TGB.

Sumber : Data Nilai Guru Gambar Bangunan SMKN 1 Sumbar

NO Rentang Jumlah Persentase Nilai Siswa

1 ≥ 85 7 orang 26,03% 2 < 85 19 orang 73,07% Total 26 orang 100%

(4)

6 Dari tabel nilai di atas terlihat nilai siswa yang berada di bawah KKM berjumlah 19 siswa dari 26 siswa. Nilai siswa yang mencapai KKM hanya 7 orang siswa atau hanya 26,03% dari keseluruhan siswa, padahal semua siswa sama-sama mengikuti pelajaran tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa guru yang mengajar di kelas XI TGB SMKN 1 Sumbar diperoleh: pada setiap pergantian jam pelajaran terjadi, siswa banyak yang keluar kelas untuk menunggu guru mata pelajaran berikutnya, siswa telat masuk dengan berbagai alasan sehingga menganggu kosentrasi siswa yang sedang belajar seperti, pergi buang air atau pergi membeli sesuatu sehingga jam efektif belajar di sekolah menjadi berkurang dan pada saat jam belajar sekolah berakhir guru sering melihat siswa yang duduk-duduk ditepi jalan. Siswa menjelang sore haripun tidak langsung pulang kerumah, PR yang harus dikerjakan di rumah seringkali dikerjakan sebelum mata pelajaran tersebut berlangsung.

Berdasarkan hasil wawancara penulis kepada beberapa orang guru SMKN 1 Sumbar mengatakan bahwa, kedisiplinan dalam belajar siswa di sekolah maupun di rumah mesti ditingkatkan karena siswa juga tidak menggunakan waktu belajar dengan baik

sehingga hasil belajar siswa juga tidak maksimal.

Disiplin belajar adalah tingkah laku atau sikap siswa yang taat dan patuh untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang pelajar untuk belajar, baik disekolah maupun dirumah. Dalam penelitian ini indikator disiplin belajar di sekolah ketaatan terhadap tata tertib sekolah, ketaatan terhadap kegiatan belajar di sekolah, ketaatan mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk mendiskripsikan dan menjawab persoalan dari suatu fenomena yang terjadi, baik tentang fenomena dalam variabel tunggal, korelasi atau perbandingan berbagai variabel. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dimana data-datanya menggunakan angka mulai dari pengumpulan data serta penampilan dari hasilnya. penelitan ini melakukan pendekatan kuantitatif, yaitu pendekatan yang memungkinkannya dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian secara eksak dan melakukan perhitungan data dengan perhitungan statistik. Dalam hal ini analisis dilakukan

(5)

7 untuk mengetahui bagaimana disiplin belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Sumbar.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik gambar bangunan di SMK Negeri 1 Sumbar yang berjumlah 26 orang. Variabel dalam penelitian ini adalah disiplin belajar siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Sumbar.

Dalam penelitian ini digunakan alat pengumpul data berupa angket yang disebarkan kepada seluruh responden yang setelah itu diisi langsung oleh responden pada tiap alternatife jawaban yang telah disediakan. Skala penilaian yang dipakai untuk mengukur jawaban dari setiap instrument menggunakan skala Likert.

Uji coba instrument penelitian dilakukan penulis pada kelas XI Teknik Gambar Bangunan di SMKN 1 Padang, dengan jumlah siswa 30 orang. Hal ini dibenarkan dengan pernyataan Arikunto dalam Zanirwan bahwa “subjek uji coba dapat diambil sejumlah antara 25-40 orang, suatu jumlah yang sudah memungkinkan pelaksanaan dan analisis. Alasan yang dipakai dalam penentuan uji coba terhadap siswa kelas XI Teknik Gambar Bangunan SMKN 1 Padang adalah Siswa sama-sama duduk di kelas XI, merupakan siswa Teknik Gambar

Bangunan, memakai kurikulum yang sama dan materi ajar yang hampir sama.

Uji validitas dilakukan dengan

Program SPSS versi 16. Kriteria yang

digunakan dalam menentukan validitas ini berdasarkan nilai r tabeldengan taraf

signifikan 5%. Gugur atau tidaknya suatu item peryataan ditentukan oleh besarnya nilai r hitungyang dapat dilihat dari kolom

Corrected Item-Total Correlation. Apabila

r hitung< r tabel maka item yang diuji coba

gugur, begitu juga sebaliknya jika r hitung>

r tabel, item bernilai valid. Uji coba

dilakukan kepada 30 responden, maka n=30 diperoleh r tabel sebesar 0,361.

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan dari 38 item pernyataan instrument. Setelah uji validitas masing-masing butir dilakukan, maka didapat 9 item pernyatataan yang dinyatakan tidak valid karena r hitung < r tabel. Item-item pernyataan yang berjumlah 9 item tersebut yaitu pernyataan no 1, 5, 8, 13, 23, 26, 28, 31, 33 dikarenakan koefisien korelasi yang kecil dari 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item tersebut tidak valid. Nilai r

hitung masing-masing item pernyataan

dapat dilihat pada lampiran. Sehingga jumlah item pernyataan yang valid berjumlah 29 item pernyataan.

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrument setelah uji coba. Suatu instrument dikatakan

(6)

8 reliable bila instrument itu memberikan hasil yang sama apabila diukur berulang kali. Pengujian reliabilitas dengan

Cronbach’s Alpha yang digunakan dengan

mencobakan instrumen, kemudian data penelitian yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan program statistik pada komputer yaitu SPPS versi 16. Jika nilai yang diperoleh ≥ 0,6 maka instrument dapat dikatakan sudah reliable.

Untuk menganalisis data yang diperoleh, pengolahan data menggunakan persamaan yang dikatakan oleh Syahron (2011: 87) sebagai berikut:

DP = ∑x

n x ∑item x skala tertinggi × 100 DP = Derajat Pencapaian

∑x = Total skor hasil pengukuran n = Jumlah sampel/responden ∑item = Jumlah butir instumen

Hasil penelitian dari keseluruhan indikator dan sub indikator dari variabel disiplin belajar siswa kelas XI mata diklat gambar bangunan teknik gambar bangunan dapat dilihat pada tabel berikut: Faktor Psikologis

No Sub Hasil Analisis Kategori Indikator Mean Median Mode SD DP (%) 1 Minat 10.92 11.00 11.00 1.49 72.82 Sedang 2 Motivasi 8.84 9.00 10.00 1.22 88.46 Tinggi 3 Bakat 12.23 13.00 12.00 1.66 81.54 Tinggi 4 Kemampuan 11.53 12.00 12.00 1.65 76.92 Sedang Kognitif

Faktor Psikologis 79.94 Sedang

Faktor Fisiologis

No Sub Hasil Analisis Kategori Indikator Mean Median Mode SD

DP (%) 1 Kondisi 14.92 15.00 13.00 2.53 74.62 Sedang Fisik 2 Fungsi 11.85 11.50 11.00 2.03 78.97 Sedang Jasmani Faktor Fisiologi 76.79 Sedang

Faktor Sosial

No Sub Hasil Analisis Kategori Indikator Mean Median Mode SD

DP (%) 1 Sekolah 7.35 7.00 8.00 1.23 73.46 Sedang 2 Keluarga 8.04 8.50 9.00 1.70 80.38 Sedang 3 Masyarakat 7.73 8.00 8.00 0.96 77.31 Sedang Faktor Sosial 77.05 Sedang

Faktor Sosial

No

Sub Hasil Analisis

Kategori Indikator Mean Median Mode SD DP

(%) 1 Keadaan 5.65 5.00 5.00 1.81 56.54 Rendah Ruang Belajar 2 Peralatan 8.81 9.00 9.00 1.64 58.72 Rendah Belajar Faktor Fisiologi 57.63 Rendah

Pembahasan

Hasil dari pengolahan data faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa secara keseluruhan yaitu faktor psikologis, fisiologis, sosial dan nonsosial, memperoleh hasil derajat pencapaian sebesar 74,40% dan ini termasuk dalam kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa.

(7)

9 Terkait faktor psikologis yang masih pada kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar seorang siswa dari segi minat, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif, maka diharapkan siswa dapat meningkatkan keinginannya dalam belajar agar target-target yang siswa inginkan dapat terpecapai. Dalam belajar disiplin belajar sangatlah penting untuk dibiasakan agar kemudian hari siswa terbiasa melakukannya.

Indikator faktor psikologis yang terdiri dari 4 sub indikator memperoleh derajat pencapaian 79,94% termasuk kategori sedang yang hampir mencapai kategori tinggi.

Faktor fisiologis yang masih berada pada kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa. Diharapkan siswa dapat meningkatkan lagi fisik atau kesehatan dan memperbagus indera penglihatan dan pendengaran dimana ini berfungsi agar tercapaian proses belajar yang maksimal.

Indikator faktor fisiologis yang terdiri dari 2 sub indikator memperoleh derajat pencapaian 76,79 termasuk kategori sedang.

Faktor sosial yang masih berada pada kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa. Diharapkan keluarga, sekolah dan masyarakatdapat saling mendukung dalam

siswa agar meningkatkan lagi disiplin belajar sehingga siswa terbiasa nantinya berdisiplin dan mencapai hasil belajar yang maksimal.

Indikator faktor sosial yang terdiri dari 3 sub indikator memperoleh derajat pencapaian 77.05 termasuk kategori sedang.

Faktor nonsosial yang berada pada kategori rendah dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa. Diharapkan kepada pihak sekolah agar dapat memberikan fasilitas yang maksimal agar siswa dapat belajar dengan baik dan para siswa memiliki peralatan belajar yang lengkap agar siswa lain tidak terganggu dalam proses belajar.

Indikator faktor nonsosial yang terdiri dari 2 sub indikator memperoleh derajat pencapaian 57,63 termasuk kategori rendah.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab IV sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XI TGB di SMKN 1 Sumbar dari seluruh indikator berada pada kategori sedang yaitu 74,86%, sedangkan pada setiap indikator sebagai berikut:

1. Faktor fisiologis yang mencakup pada indikator minat, motivasi, bakat dan

(8)

10 kemampuan kognitif, masih berada pada kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XI TGB di SMKN 1 Sumbar. 2. Faktor psikologis yang mencakup

pada indikator kondisi fisik dan fungsi jasmani, masih berada pada kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XI TGB di Sumbar.

3. Faktor sosial yang mencakup sekolah, keluarga dan masyarakat, masih dalam kategori sedang dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XI TGB di SMKN 1 Sumbar. 4. Faktor nonsosial yang mencakup

keadaan ruang belajar dan peralatan belajar, berada pada kategori rendah dalam mempengaruhi disiplin belajar siswa kelas XI TGB di SMKN 1 Sumbar.

Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan pada penelitian ini, saran yang dapat diberikan adalah:

1. Bagi Guru agar lebih meningkatkan perhatian dan pengelolaan kelas agar dapat meningkatkan disiplin belajar pada siswa.

2. Bagi kepala sekolah agar bisa meningkatkan peraturan-peraturan yang sering dilanggar siswa dan meningkatkan kondisi kelas, agar

dapat meningkatkan disiplin belajar siswa.

3. Peneliti selanjutnya dapat diharapkan mengembangkan penelitian ini.

Catatan : artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan Pembimbing I Drs. Revian Body, M.SAdan Pembimbing II Drs. Zahrul Harmen, ST.,M.M

Daftar Pustaka

Sugiyono. (2013). Cara Mudah Menyusun

Skripsi, Tesis, Dan Disertasi (STD). Yogjakata: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2006). Prosedur

Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta:

Rineka Cipta.

Syahron Lubis. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan. Padang:

Sukabina Press.

UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional .

Gambar

Tabel  1.  Nilai  mata  gambar  bangunan  teknik siswa kelas XI TGB.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perbandingan antara pasien yang menderita Np dengan asma dan yang tanpa disertai asma (kelompok 3 dan 4), pasien yang mengalami berbagai gejala akibat adanya

Berdasarkan pembahasan tentang Standar Nasional Perpustakaan yang dirujuk melalui UU No 43 tahun 2007. Setelah menyajikan hasil data penelitian diatas maka

Selain dari staff, kami juga meminta bantuan dari para pengajar LTC untuk menjadi pembawa acara sekaligus juga ada yang menjadi pembuka dalam berdoa dan juga ada

Metode FCFS yang diterapkan oleh Koperasi Batur Jaya menghasilkan rata-rata waktu penyelesaian pekerjaan paling lama dibandingkan ketiga metode lainnya, penghitungan nilai

Dengan menerapkan metode pembelajaran yang terintegrasi dengan teknologi komputer (seperti SPC) akan memberikan suatu model yang berbasis unjuk kerja, hal ini

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Dengan di tandatangani surat persetujuan ini, maka saya menyatakan bersedia / tidak bersedia untuk berperan serta menjadi responden dalam penelitian dengan judul “Gambaran

Karakteristik agen pelaksana yang berupa SOP dan Struktur merupakan hal yang penting agar implementasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam pelaksanaan PKH