• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELITA Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kabupaten Sumedang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELITA Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kabupaten Sumedang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PELITA

Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kabupaten Sumedang

Berita Acara Open Lesson Bidang Studi Matematika

Hari/Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2009 Waktu : 09.00 – 13.00

Tempat : SMPN 2 Cimanggung Nara Sumber : Dra Entit Puspita, M.Si

Jumlah Partisipan Guru Matematika : 30 Orang

Kepala Sekolah : 4 Orang

Pengawas : Orang

A. Agenda Kegiatan 1. Briefing Open Lesson

a Moderator : Deni Handayani, S.Pd

b Sambutan/Pesan/Kebijakan Kepala Sekolah

Kepala sekolah setempat mengucapkan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada semua peserta MGMP atas kehadirannya di sekolah yang beliau pimpin.

Kepala sekolah berharap kegiatan Lesson study berjalan dengan baik dan lancer, terutama berefek positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran matematika khususnya di SMPN 2 cimanggung umumnya di Basecamp A. sehingga dapat mensukseskan program pemerintah terkait dengan wajib belajar 9 tahun.

c Sambutan/Pesan/Kebijakan Pengawaas

d Sambutan/Pesan/ Kebijakan Kepala Dinas

e Paparan guru Model

Sebelum open class dimulai guru model memaparkan kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

Materi yang dibawakan adalah Sitem Persamaan Linier Dua Variabel Kelas yang akan digunakan adalah VIII, dimana materi yang akan

disampaikan pada kelas ini adalah materi baru dan belum dicobakan pada kelas lainnya, dimulai dari konplik kognitif dari contoh kongkrit dilanjutkan dengan pemberian informasi yang selanjutnya diteruskan dengan pengerjaan LKS setelah setiap siswa berada dalam kelompoknya. Model pembelajaran yang digunakan adalah model Kolaboratif

Metode dan pendekatan : Diskusi, ekspositori dan penugasan

Materi prasyarat : penjumlahan suku-suku sejenis pada bentuk aljabar dan persamaan Linier Satu Variabel

(2)

2. Open Lesson

a Bidang Studi : Matematika

b Guru Model : Almaida wildan N, S.Pd

c Topik : Sitem Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV) d Kelas : VIII

Proses Pembelajaran yang Terjadi

1. Pembelajaran dibuka dengan salam, serta pengecekan kehadiran siswa 2. Guru model menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memberikan motivasi

terkait topik yang akan dibahas.

3. Guru secara aktif melibatkan siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari, dikatkan dengan konsep yang akan dipalajari.

4. Guru model memulai pembelajaran dengan contoh-contoh kongkret yang dekat dengan keseharian siswa, dilanjutkan dengan penyampaian informasi terkait pengertian dan cara-cara penyelesaian system persamaan linier dua variable. 5. Setelah dirasa cukup menyampaikan informasi, guru membagiakan LKS yang

didalamnya berisi masalah – masalah kongret yang harus siswa terjemahakan dalam symbol – symbol matematika berupa system persamaan linier dua variable, setelah itu baru ditentukan nilai – nilai yang dimaksud dari SPLDV tersebut. 6. Melakuka intervensi (proses) sekaligus bimbingan ketika para siswa mengalami

kesulitan dalam proses penyelesaian SPLDV.

7. Beberapa siswa diminta untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, yang lain menanggapi atau bertanya.

8. Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan 9. Sebagai penguatan guru memberi bebepa soal sebagai PR. 10. Pembelajaran ditutup dengan salam.

3. Refleksi

A Moderator : Tri Budiarti, S. Pd B Notulis : Teti, S,Pd

Proses Repleksi Meliputi:

(a) Tanggapan Guru Model

Guru model tidak terlalu puas dengan pembelajaran hari ini, karena siswa agak kesulitan dalam memahami materi SPLDV. Guru model merasa harus mempersiapkan sebaik mungkin rencana termasuk contoh-contoh yang akan diangkat sehingga lebih mengena pada materi yang akan dibawakan bukan menambah kebingungan pada siswa.

(b) Tanggapan Guru Lainnya (observer)

Secara umum pembelajaran berjalan dengan baik, hampir setiap siswa mengikuti pembelajaran dengan serius, walaupun ada beberapa siswa dari beberapa kelompok proses tersebut berjalan agak lambat ini diakibatkan oleh lemahnya kemampuan siswa dalam oprasi hitung.

(3)

Guru model sebaiknya memberi contoh-contoh secara bertahap dari koefisien yang sederhana sampai yang koefisiennya berbeda, sehingga lebih variatif. Ini akan memudahkan siswa menyelesaikan LKS, karena umumnya siswa akan meniru apa yang dilakukan gurunya.

Guru perlu melakuakn improvisasi terhadap contoh yang diangkat jika memang menimbulkan kejanggalan, misalnya harga yang nol atau negative, tidak serta merta langsung menggati contoh tersebut yang justru akan membuat siswa bingung.

Tujuan pembelajaran perlu disampaikan sehingga siswa mengetahui apa yang harus mereka selesaikan.

Guru model sebenarnya menyampaikan satu metode saja yaitu eliminasi dan substitusi secara sekaligus, berbeda dengan apa yang ada di RPP yaitu metode eliminasi dan metode eliminasi secara terpisah.

Jika terjadi kefakuman atau kebingungan pada siswa pada saat terjadi diskusi, guru cepat mengambil alih dengan cara memberi informasi lagi secara klasikal baru setelah faham diskusi dilanjutkan sehingga penggunaan waktu akan efisien. Guru perlu memberi contoh yang variatif sehingg siswa tidak terpaku pada

eliminasi variable yang muncul pertama kali karena siswa melihat contoh yang diberikan guru, sehingga soal yang harusnya sederhanapun menjadi lebih rumit. Kurang mengoptimalkan peran siswa yang presentasi hasil, sehingga tidak setiap

siswa dapat mendengar apa yang di presentasikan.

Pada saat terjadi diskusi kelas berikan pemahaman pada operasi aljabar yang diperlukan karena setiap kasus menuntut operasi yang berbeda, beri kesempatan siswa yang menyelesaikan dengan cara yang berbeda sehungga dapat membuka wawasan siswa lainnya.

Tekankan pada siswa bahwa SPLDV adalah sebuah system , sehingga jika satu persamaan diberi perlakuan tertentu misalnya dikalikan/dibaagi oleh sebuah bilangan maka demikian pula setiap unsure yang ada pada persamaan dari system tersebut.

(c) Tanggapan Nara Sumber

Pembelajaran sudah berjalan dengan baik, dimulai dari contoh-contoh kongkret yang dekat dengan keseharian siswa, yaitu dengan membawa peraga makanan dan permen untuk dibawa ke konsep SPLDV.

Mulailah dengan cara yang sederhana dulu yaitu metode eliminasi saja, setelah faham lanjutkan dengan metode substitusi baru lanjutkan dengan metode campuran. Ini memungkinkan siswa memiliki kemampuan yang baik dalam menyelesaikan masalah-masalah SPLDV, karena sebuah masalah mungkin lebih mudah dengan metode tertentu, masalah lain dengan metode yang lain.

Cepat perbaiki begitu terjadi kesalahan baik pada saat diskusi maupun pada saat siswa presentasi, sehingga tidak menimbulkan kekeliruan konsep pada siswa. Beri siswa kesempatan untuk mencatat informasi yang disampaikan guru

sehingga siswa dapat membaca kembali masalah tersebut pada waktu lain.

Seting kelas sudah cukup baik, sehingga memungkinkan siswa untuk menenrima informasi klasikal dan diskusi kelompok dengan mudah, ini juga memudahkan mobilitas guru dalam membimbing siswa.

(4)

(d) Lesson Learnt (Pembelajaran Berharga)

Beberapa hal yang dapat kita jadikan pembelajaran dari open lesson 1 adalah: Guru perlu mempersiapkan pembelajaran sebaik mungkin termasuk contoh –

contoh yang diberikan, sehingga tidak memunculkan hal-hal yang tidak lajim bagi siswa misalnya harga yang negative, walaupun secara konsep tidak masalah ini akan menimbulkan kebingungan pada diri siswa.

Jika guru melakukan kekeliruan dalam pemilihan contoh jangan langsung mengubahnya tapi fikirkan untuk melakukan inprovisasi, selain tidak membuat siswa bingung juga melatih daya nalar siswa diluar konteks yang sedang dibahas.. Perlu uapaya guru untuk meningkatkan kemapuan operasi hitung siswa, sehingga

ini tidak menjadi masalah pada saat diberi konsep lain yang menuntut kemapuan oerasi hitung siswa.

Apa yang ditulis siswa dalam bukunya harus dalam pengawasan guru.

Sumedang, 28 Oktober 2009 Nara sumber

(Dra Entit Puspita, M.Si)

PELITA

Program Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kabupaten Sumedang

Berita Acara Open Lesson Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 November 2009 Waktu : 09.00 – 13.00

Tempat : SMPN 4 Sumedang

Nara Sumber : Drs harun Imansyah, M.Ed Dra Entit Puspita, M.Si

Jumlah Partisipan Guru Matematika : 303 Orang

Kepala Sekolah : 1 Orang

Pengawas : Orang

(5)

1. Briefing Open Lesson

a Moderator : Drs. Rahman R

b Sambutan/Pesan/Kebijakan Kepala Sekolah

Kepala sekolah tidak memberikan sambutan karena sedang mengikuti kegiatan di SMPN 6 Sumedang

c Sambutan/Pesan/Kebijakan Pengawaas

d Sambutan/Pesan/ Kebijakan Kepala Dinas

e Paparan guru Model

Sebelum open class dimulai guru model memaparkan kegiatan yang akan dilakukan antara lain:

Materi yang dibawakan adalah Meningkatkan keimanan kepada hari akhir

Kelas yang akan digunakan adalah krlas IX - A

Model pembelajaran yang digunakan adalah Demontrasi, dimulai dengan apersepasi, sajian dua video kejadian tsunami dan gunung meletus. Setelah itu siswa memberikan pendapatnya masing-masing, sementara guru hanya berperan sebagai pasilitator sehinggga apa yang tercantum dalam SK/KD dapat tercapai.

Metode dan pendekatan : Diskusi, ekspositori Materi prasyarat : rukun iman

2. Open Lesson

a Bidang Studi : Pendidikan Agama Islam b Guru Model : Drs. Dede Mulyarsa

c Topik : Meningkatkan keimana kepada hari akhir d Kelas : IX

Proses Pembelajaran yang Terjadi

11. Pembelajaran dibuka dengan salam, serta pengecekan kehadiran siswa 12. Guru model menyampaikan tujuan pembelajaran, serta memberikan motivasi

terkait topik yang akan dibahas.

13. Guru secara aktif melibatkan siswa untuk mengingat kembali materi yang telah dipelajari, dikatkan dengan konsep yang akan dipalajari.

14. Guru model memulai pembelajaran dengan mengggali ingatan siswa tentang materi rukun iman yang sudah siswa ketahui, tak lupa guru memberi tahu materi yang akan dipelajari hari ini adalah rukun iman yang ke 5, yaitu iman kepada hari akhir.

15. Setelah siswa cukup siap untuk menerima materi baru, guru menampilkan dua video peristiwa tsunami di Bangladesh dan Aceh serta kejadian Gunung meletus di anak gunung krakatau. Setelah tiap kejadian ditayangkan siswa diberi waktu untuk memberikan pendapat dan komentar mengenai kejadian yang terjadi pada

(6)

kertas yang telah disediakan. Untuk lebih mengungkap pendapat siswa guru bertanya kepada siswa mengenai pendapat mereka, dan dengan terampilnya guru model melempar setiap jawaban dan pendapat yang muncul kepada siswa lainnya sehingga diskusi kelas berjalan sangan hidup. Disela- sela diskusi guru juga menyamopaikan dalil-dalil baik ayat al-Quran maupun hadis yang terkait dengan kejadian tersebut.

16. Guru dan siswa bersama-sama menarik kesimpulan, tentang apa yang dipelajari hari ini

17. Sebagai penguatan guru memberi bebepa soal untuk dikerjakan dalam waktu 10 menit

18. Pembelajaran ditutup dengan salam, dengan sebelumnya mengingatkan siswa untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu iman kepada qodo dan qodar..

3. Refleksi

A Moderator : Drs. Rahman R B Notulis : ?

Proses Repleksi Meliputi:

(e) Tanggapan Guru Model

Guru model merasa perlu meningkatkan kemampuan operasional penggunnaan media pembelajaran yang inovatif berupa Lap-top dan LCD serta pemilihan film-film yang lebih sesuai dengan topic yang akan di bahas, sehingga pelajaran agama itu dapat disampaikan dengan lebih menarik sehingga siswa tidak merasa bosan. (f) Tanggapan Guru Lainnya (observer)

Secara umum pembelajaran berjalan dengan baik, hampir setiap siswa mengikuti pembelajaran dengan serius, sejak guru mulai memutar film, bahkan sejak guru mulai melakukan apersepsi.

Guru model sudah berperan sebagai pasilitator yang baik, sehingga setiap siswa berani mengungkapkan pendapatnya, termasuk sebagian kecil siswa yang tidak berani berbicara dengan sabar guru memberi kesempatan kepadanya.

Pilih film-film yang lebih cocok dengan SK/KD, film kedua yang ditampilkan tentang seorang cacat yang berhasil meraih medali olimpiade lebih cocok disampaikan pada topic qodo dan qodar, walaupun di awal pemutaran film

(7)

tersebuit adalah untuk mengingatkan siswa untuk selalu bersyukur terhadap apa yang diberikan Allah, serta untuk meningkatkan motivasi siswa.

Dalil – dalil tentang hari akhir perlu dituliskan di papan tulis, yakinkan setiap siswa dapat membacanya, ini juga untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam baca tulis Al-Quran.

Kemampuan editing video perlu ditingkatkan sehingga walaupun awalnya bahasa pengantarnya bahasa arab, guru dapat memberikan teks dalam bahasa Indonesia sehingga siswa lebih memahapi pesan yang ada pada film tersebut.

Selipkan pesan – pesan moral ditengah-tengan pembelajaran baik itu muncul dari film ataupun muncul dari pertanyaan siswa, contoh kita harus selalu berterima kasih kepada ibu, karena berkat jasa seorang ibu, seorang cacatpun bisa mencapai prestasi yang mendunia. Selalu meniingkatkan keimanan dan ketaqwaan pada saat ada isu bahwa kiamat akan terjadi pada tahun 2012, walaupun sebagai seorang muslim kita tidak boleh mmpercayai pendapat tersebut, karena yang mengetahui hari akhir hanya Allah.

Guru sebaiknya hapal nama- nama siswa sehingg diskusi lebih komunikatif, siswa akan merasa bangga dipanggil namanya daripada dipanggil kamu.

Siswa sangan antusias belajar karena menggunakan media yang cukup canggih, bahkan para observerpun ikut belajar.

Dengan menyaksikan langsung bukan dengan dogma-dogna, apa yang dipelajari akan diingat lebih lama oleh siswa.

(g) Tanggapan Nara Sumber

Guru sudah melakukan pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatit dan Menyenangkan (PAIKEM)

Berikan waktu yang cukup kepada siswa untuk memberikan tanggapan nya tentang film yang mereka saksikan, sehingga pada saat Tanya jawab mereka tidak terganggu dengan harus menulis.

Tingkatkan kemampuan pemampaat media pembelajaran yang inovatif, sehingga pembelajaran yang bisa disampaikan dengan ceramahpun dapat dikemas lebih menarik

Guru model telah berhasil menjadikan pembelajaran yang menyenangkan , tanpa melupakan SK/KD yang akan dibawakan.

Para siswa sangat aktif memberikan tanggapan atas apa yang mereka totnton, sekali-kali memunculkan isu-isu yang mereka tahu, dan ini dapat dijadikan bahan diskusi yang menarik.

Tingkatkan kemapuan observer, sehingga observasi lebih difokuskan pada aktivitas belajas siswa, bukab pada aktivitas mengajar guru.

Karena hal ini berkaitan dengan nilai-nilai keimanan, cepat segera luruskan pendapat siswa yang kurang sesuai dengan nilai agama, sehingga siswa tidak akan menarik kesimpulan yang salah.

(h) Lesson Learnt (Pembelajaran Berharga)

Beberapa hal yang dapat kita jadikan pembelajaran dari open lesson Pendidikan Agama Islam adalah:

(8)

konvensional, dapat dikemas menjadi sangat menarik dengan memanfaatkan media pembelajaran yang cukup canggih.

Walaupun pembelajaran sangat manarik dan menyenangkan, beri siswa kesempatan untuk mencatat poin –poin penting dari pembelajaran hari ini.

Lagupun dapat dijadikan media dalam rangka lebih meningkatkan pemahaman siswa tentang fungsi iman kepada hari akhir, disamping lebih menghangatkan suasana pembelajaran.

Sumedang, 7 November 2009 Nara sumber

Referensi

Dokumen terkait

Disampaikan dengan hormat, bahwa dalam upaya peningkatan mutu pendidikan pada PTAIS, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Direktorat Perdidikan Tinggi Islam

Pengolahan sampah an organik (sampah plastik tersebut), menghasilkan beberapa bentuk kerajinan, seperti dompet, tas jinjing, dan tikar. Hasil pengolahan sampah anorganik tersebut

segmenting, targeting , dan positioning teh siap minum Walini Peko dan bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan oleh PTPN VIII untuk meningkatkan

Ruang (Dimensi) pada Kriya Rotan Jenis Keranjang KMB 0041 .... Bentuk pada Kriya Rotan Jenis Keranjang KMB

Kami belum menemukan terjemahan untuk hadits tersebut secara utuh, namun yang kami dapatkan adalah penggabungan dari dua hadits sebagaimana yang

Kebebasan individu sebagai warga negara merupakan hak mutlak dan serentak merupakan tuntutan kewajiban untuk bertangungjawab terhadap diri sendiri dan jaminan hak

Maka perlu dilakukan penelitian berjudul ” Model Pembelajaaran Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Pembelajaran IPA Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Sekolah

Yang dimaksud dengan "cuti" adalah bentuk pembinaan *36471 Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan meninggalkan LAPAS untuk sementara waktu, apabila telah memenuhi syarat