KLASIFIKASI BAHAN PUSTAKA
PERPUSTAKAAN SEKOLAH
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium
Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
Oleh: Listariono
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
UPT PERPUSTAKAAN
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
1
KLASISIFIKASI BAHAN PUSTAKA
Oleh: Listariono
A. Pendahuluan
Salah satu ciri pendidikan yang berkualitas adalah tersedianya fasiiltas penunjang belajar yang memadai. Fasilitas belajar yang utama adalah perpustakaan sekolah dengan koleksi yang lengkap, laboratorium sekolah yang memenuhi syarat, computer dan kondisi fisik yang secara lansung dapat mempengaruhi kenyaman belajar.
Dari beberapa fasilitas utama belajar di atas, keberadaan perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana yang dapat menunjang peningkatan kualitas pendidikan. Karena perpustakaan sekolah merupakan salah satu bagian penting dari sekolah secara keseluruhannya, baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah tingkat atas dan sejenisnya perpustakaan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari program sekolah, karena dari belajar di perpustakaan sekolah siswa dapat belajar mandiri dan mengembangkan ilmu pengetahuan. Disamping itu perpustakaan sekolah memiliki arti yang penting bagi siswa karena sebagai sumber ilmu dan alternatip rujukan
Mengingat kehadiran perpustakaan sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah penting, maka perpustakaan memiliki tugas mengelola
perpustakaan dengan cara menghimpun, mengolah dan menyajikan sumber informasi yang dimiliki perpustakaan. Sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan sekolah itu beraneka ragam bentuknya, misalnya: buku, Cd, film, majalah, surat kabar dan sebagainya.
Untuk memudahkan bagi pemakai perpustakaan, sumber informasi yang ada harus dibuatkan alat bantu penelusuran. Alat bantu yang dimaksud terbut adalah daftar koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan yang lazim disebut catalog
perpustakaan. Selanjunya sumber informasi yang dimiliki oleh perpustakaan disajikan dalam rak buku, lemari atau tempat lain yang sesuai bentuknyadengan cara menyusun
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
2 sumber informasi tersebut di jajaran rak, dalam penyusunan koleksi ini bisa
menggunakan sistem klasifikasi tertentu.
kegiatan dengan pengolahan sumber informasi adalah pekerjaan klasifikasi bahan pustaka.
B. PENGERTIANTUJUANDANFUNGSIKLSDIFIKASIPERPUSTAKAAN
Klasifikasi berasal dari kata kelas. Selanjutnya klasifikasi diartikan dengan mengelompokkan suatu benda atau obyek tertentu berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki oleh benda tersebut
Sedangkan yang dimaksud dengan klasifikasi bahan pustaka adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas perpustakaan dalam rangka mengelompokkan bahan pustaka yang memiliki kesamaan topik atau isi dari bahan pustaka tersebut.
Untuk pengelompokkan koleksi perpustakaan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu, pengelompokkan koleksi perpustakaan berdasarkan ciri-ciri khusus, misalnya, ukuran dan data fisik lainnya, sistem ini dinamakan klasifikasi artificial dan pengelompokam koleksi berdasarkan subyeknya yang selanjutnya dinamakan dengan system klasifikasi fundamental
Pada umumnya pengelompokan koleksi bahan pustaka banyak dilakukan dengan menggunakan sitem fundamental. Karena dengan sistem ini akan lebih mudah pengaturannya dan mudah untuk mencarinya.
Contoh berdasarkan subyek, matematika, biologi, sejarah dan sebagainya.
Dari pengertian klasifikasi tersebut berarti klasifikasi bahan pustaka memiliki tujuan agar bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan kelihatan mudah diatur, mudah ditemukan dan juga mudah ditata kembali.
Selain itu klasifikasi juga berguna sebagai alat bantu bagi petugas perpustakaan dalam menyusun bahan pustaka di jajaran rak dengan berurutan berdsarkan pada setiap buku yang salah satu unsurnya adalah notasi klasifikasi.
Kegunaan yang lain klasifikasi bahan pustaka sebagai catalog ceklist, katalog ini disusun berdasarkan golongan atau menurut kelas bahan pustaka. Katalog ini sebagai alat kontrol bagi petugas pengkatalog sewaktu menentukan klasifikasi bahan pustaka.
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
3
C. KLASIFIKASI PERSEPULUHAN DEWEY/DEWEY CLASSIFICATION (DDC)
Dewey seorang ilmuwan kebangsaan Amerika menyususun dan
mengelompokkan bidang pengetahuan manusia yang ada menjadi 10 kelas utama dan masing-masing kelas utama dapat dibagi lagi menjadi 10 devisi. Selanjutnya divisi masih dapat lagi menjadi 10 seksi, seksi ini juga masih dapat dibagi lagi menjadi subseksi.
Untuk itu berikut ini diberikan contoh kelas utama, divisi, seksi dan subseksi
Kelas Utama 000 Karya Umum 100 Filsafat 200 Agama 300 Ilmu Sosial 400 Bahasa
500 Ilmu Pengetahuan Murni
600 Ilmu Pengetahuan terapan/teknologi 700 Seni, olahraga
800 Sastra
900 Sejarah, Geografi
Divisi
300 Ilmu Pengetahuan Sosial 310 Koleksi Statitik Umum 320 Ilmu Politik
330 Ekonomi 340 Hukum
350 Administrasi Publik dan Kemiliteran 360 Masalah Kesejahteraan Sosial
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
4 370 Pendidikan
380 Perdagangan, komunikasi dan transportasi 390 Adat istiadat, folklore, etiket
Subdivisi
370 Pendidikan
371 Sekolah; pendidikan khusus 372 Pendidikan dasar 373 Pendidikan menengah 374 Pendidikan dewasa 375 Kurikulum 376 - 377 - 378 Pendidikan tinggi
379 Isu kebijakan public dalam bidang pendidikan
Seksi
320.1 Negara
320.3 Pemerintahan Perbandingan 320.4 Struktur dan funsi pemerintahan 320.5 Idelogi politik
320.6 Formulasi kebijakan 320.8 Pemerintahan daerah 320.9 Situasi dan kondisi politik
Sub Seksi
320.11 Teori asal usul Negara 320.12 Wilayah
1. Unsur-unsur Pokok DDC a. Sistematika
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
5 Sistematika pembagian ilmu pengetuan yang dituangkan ke dalam suatu bagan yang loengkap dan dilandaskan pada beberapas prinsip dasar tertentu
Dalam bagan DDC ini memuat pembagian ilmu pengetahuan yang sifatnya umum kemudian kebagian yang khusus.
b. Notasi
Notasi merupakan serangkain symbol berupa angka, yang mewakili dari subyek yang terdapat pada bagan DDC yang selanjutnya angka-angka tersebut ninamakan nomor kelas.
c. Indeks Relatif
Indeks relative merupakan bagian dari klasifikasi persepuluhan Dewey yang memuat tajuk beserta aspek-aspeknya dan disusun secara alfabetis serta dilengkapi dengan petunjuk nomor kelas.Untuk menentukan nomor klasifikasi juga harus mengecek lebih dahulu pada bagan klasifikasi
Indeks DDC ini disebut indeks relative, karena relative indeks subjek yang disusun secara alfabetis dan disertai dengan notasi indek tidak menunjukkan langsung kepada urutan nomor kelas.
Contoh Indeks Relatif:
Arsitektur 720 Abad pertengahan 723 Dekorasi 729 Gambar 720.28 Konstruksi 721.3 Seni lukis 758.7 d. Tabel Pembantu
Selain memuat bagan dan indeks relative klasifikasi persepuluhan Dewey dilengkapi juga dengan table-tabel pembantu terdi atas:
1. Tabel Subdivisi Standar 2. Tabel Wilayah
3. Tabel Subdivisi Kesusasteraan 4. Tabel Subdivisi Bahasa
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
6 5. Tabel Subdivisi Ras, Etnik dan Kebangsaan
6. Tabel ras, etnik dan kebangsaan 7. Tabel Kelompok Orang
1. Tabel Subdivisi Standar:
Subdivisi standar tidak bisa digunakan sendiri. Penggunaan subdivisi standar harus mengkuti nomor klasifikasi. Adapun susunan tabel subdivisi standar sebagai berikut:
- 01 Filsafat dan teori - 02 Bunga Rampai
- 03 Kamus, ensiklopedi, konkordon - 04 Umum, khusus
- 05 Publikasi resial
- 06 Organisasi dan manajemen - 07 Studi dan Pengajaran - 08 Kumpulan koleksi - 09 Sejarah dan geografi
Contoh: - Sejarah Pendidikan 370.9
o Notasi untuk Pendidikan 370. o Sejarah dalam Subdivisi Standar - 09 - Kamus Bahasa Indonesia 499.2213
o Notasi Bahasa Indonesia 499.221 o Kamus dalam Subdivisi Standar - 03
2. Tabel Wilayah
- 1 Wilayah, daerah, tempat pada umumnya - 2 Manusia (tanpa disebutkan wilayahnya) - 3 Dunia purba
- 4 Eropa - 5 Asia
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010 7 - 6 Afrika - 7 Amerika Utara - 8 Amerika Selatan - 9 Bagian lain Asia 51 Cina 52 Jepang 53 Arab
54 Asia Selatan (India, Pakistan, Banglades, Sri Langka, Nepal dll. 55 Iran (Persia)
56 Timur Tengah (Turki, Irak, Siria, Libanon, Palestina, Israel, Jordania) 57 Siberia
58 Asia Tengah (Afganistan, Turkestan) 59 Asia Tenggara Asia Tenggara 591 Burma 592 - 593 Thailand (Siam) 594 Laos 595 Malaysia
596 Kamboja (Republik Khmer, Kampuchea) 597 Vietnam
598 Indonesia
Indonesia
5981 Sumatra
5982 Jawa dan Madura 5983 Jakarta
5984 Kalimantan
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010 8 5986 Sulawesi 5987 Maluku 5988 Irian Jaya Contoh:
- Situasi Politik di Indonesia • Politik 320
• Subdivisi Standar – 09 • Wilayah Indonesia 598
- Cara Penulisannya menjadi 320.9598 Kondisi Ekonomi di Burma
• Ekonomi 330
• Subdivisi Standar – 09 Cara penulisan 330.9591
3. Tabel Subdivisi Kesusasteraan
- 1 Puisi
- 2 Drama (drama baca, drama ditulis dalam bentuk puisi - 3 Fiksi (novel, novelette, cerita pendek
- 4 Esei (teks, kumpulan, diskusi, karya sastra)
- 5 Tuturan (speech), wacana. Pidato (teks, kumpulan, diskusi, karya sastra) - 6 Surat (teks, kumpulan, diskusi, karya sastra)
- 7 Satire, humor, parody - 8 Tulisan aneka warna
Contoh: Sastra Belanda
- Sastra Indonesia 899.221 • Fiksi -3
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
9
4. Subdivisi Bahasa
Notasi berikut ini tidak digunakan secara tersendiri yang artinya tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus digunakan sebagai subdivisi pada sebuah bahasa bersama dengan angka dasar (Base Number) untuk masing-masing bahasa Contoh :
Tata Bahasa Jawa angka dasarnya 499.222. Posisi titik harus dapat ditambahkan pada table 4 dan akan menghasilkan notasi 499.2225
D. PENGGUNAAN KLASIFIKASI PERSEPULUHAN DEWEY 1. Langkah-langkah Persiapan
Untuk menggunakan klasifikasi klasifikasi persepuluhan Dewey (DDC) bagi bagian klasifikasi diperlukan ketekunan dan ketelitian sebelum mengklasir buku. Adapun langkah yang perlu diperhatikan sebagai berikut:
- minimal seorang pengklasir harus mengenal kelas utama DDC, mulai dari kelas 0 sampai dengan kelas 9, selanjutnya pelajari ringkasan ke dua dan ke tiga pada bagan DDC.
- pelajari dari struktur dari masing-masing kelas, dengan mempelajari ini lama-lama pengklasir buku akan terbiasa.
- periksalah pada table-tabel pembantu dan pelajari cara penggunaannya.
2. Mengenal Indeks Relatif
Yang dimaksud mengenal indeks relative disini adalah, setiap pengkatalog harus mengetahu isi dan susunan dari indeks relative. Selanjutnya mencari
hubungannya dengan bagan yang berisikan subyek-subyek bahan pustaka yang dituangkan dalam bentuk notasi.
Dengan mengenal kandungan atau isi serta mengetahui susunan dari subyek yang ada di indek relative petugas perpustakaan bagian pengolahan akan terbantu cara penggunaannya.
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
10 Seperti disebutkan di atas, bahwa prinsip dari klasifikasi persepuluhan Dewey adalah mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan pokok bahasan atau subyeknya Petugas Perpustakaan dapat menentukan subyek bahan pustaka dengan cara:
menentukan terlebih dahulu disiplin ilmu dan cabang-cabang ilmunya dari dalam dokumen bahan pustaka. Kemudian tentukan fenomenanya atau pokok kajiannya,
Untuk menentukan subyek, terlebih dahulu harus memahami isi buku dan informasinya dapat diperoleh dari:
- halaman judul - kata pengantar - daftar isi - pendahuluan
- dibaca tiap-tiap bab - kesimpulan
Apabila di dalam suatu buku terdapat dua subjek atau lebih, terlebih dahulu yang diklasifikasi adalah subyek yang paling utama dibahas. Begitu juga bila dalam buku tidak terdapat subyek yang utama, koleksi tersebut diklasifikasi yang paling bermanfaat bagi pengguna perpustakaan.
Makalah Disampaikan Dalam Rangka Penguatan Pengelolaan Perpustakaan Sekolah Berbasis Teknologi Informasi di Lingkungan Sekolah Laboratorium Universitas Negeri Malang (UM) Untuk Menunjang Proses Pembelajaran Oktober 2010
11
DAFTAR PUSTAKA
Asrukhin, Mochammad. 2006. Klasifikasi Baahan Pustaka. Makalah
disampaikan pada Orientasi Pengelola Perpustakaan Bagi Santri Pondok Pesantren se Jawa Timur diselenggarakan oleh departemen Agama Kasntor Wilayah Propinsi Jawa Timur tanggal 20 s.d. 21.
Malang: Universitas Negeri Malang UPT Perpustakaan
Hamakonda, Towa P. dan J.N.B. Tarias. 2002. Pengantar Klasifikasi Persepuluhan Dewey. Jakarta: Gunung Mulia
Eryono, Muh. Kaliani. 1999. Pengolahan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas Terbuka
Rusiana Sjahrial-Pamuntjak. 2000. Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan. Jakarta: Jambatan
Sulistyo-Basuki. 2006. Dewey Decimal Classification 22 nd edition: edisi