• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS JUMLAH PETUGAS OPTIMUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI ANTRIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS JUMLAH PETUGAS OPTIMUM DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI ANTRIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS JUMLAH PETUGAS OPTIMUM

DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMULASI ANTRIAN

Tri Hernawati

Program Srudi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Islam Sumatera Utara Medan Email : [email protected]

Abstract

Improving the quality of public services involving many absolutely necessary. Similiarly, in PT.PLN(Persero) Branch South Medan Rayon providing services costumers in the payment of electricity of bills. Although the service is quite good ad fast, the queses still common. Therefore, this study tries to provide alternative solutions to address the queue by applaying simulation method . Simulation analysis begin with collecting the data rate and the rate of arrival costumers service and continued analyzing the characterisrics of the service rate and the rate of arrival of acquired characterisrics of costumers. From created a simulation model that approaches the accrual conditions and proceed with the vaiduty test . Based on research conducted can be determined characteristics of queing models, namely random costumer arrivel patterns, time waitress exponential , service discipline FCFS (First Come First Served). To determine optimal number of officers carried out and optimal simulation. Optimal conditions obtained 6 (six) officers and six lines with cisideration of time in the most minimal system. By ontaining optimal conditions , we can made the allocation of officers eachtime interval in proportion to the number costumer arrivals.

Key words : quality, service, queueing, simulation

Abstrak

Peningkatan kualitas pelayanan yang menyangkut masyarakat banyak mutlak dilakukan. Demikian halnya pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan Rayon Medan Selatan yang memberikan pelayanan pada pelanggan dalam pembayaran rekening listrik. Meskipun pelayanan sudah cukup baik dan cepat , antrian masih sering terjadi. Oleh karena itu penelitian ini mencoba memberikan solusi alternatif untuk mengatasi antrian dengan menerapkan metode simulasi. Analisa simulasi diawali dengan mengumpulkan data laju pelayanan dan laju kedatangan pelanggan dan dilanjutkan dengan menganalisa karakteristik laju pelayanan dan laju kedatangan pelanggan.Dari karekteristik yang diperoleh dibuat model simulasi yang mendekati kondisi sebenarnya dan dilanjutkan dengan uji validitas. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditentukan karakteristik model antrian, yaitu pola kedatangan pelanggan acak, waktu pelayan eksponensial, disiplin pelayanan FCFS (lebih dahulu tiba lebih dahulu dilayani). Untuk menentukan jumlah petugas optimal dilakukan simulasi.Kondisi optimal diperoleh 6 (enam ) petugas dan 6 (enam) baris dengan pertimbangan waktu dalam sistem yang paling minimal. Dengan diperolehnya kondisi optimal, maka selanjutnya dibuat pengalokasian petugas tiap interval waktu sesuai dengan proporsi jumlah kedatangan pelanggan.

Kata-kata kunci : Kualitas, pelayanan, antrian , simulasi 1.Pendahuluan

Salah satu kegiatan PT PLN. (Persero) Cabang Medan Rayon Medan Selatan adalah melayani

pelanggan dalam pembayaran rekening listrik. Seiring dengan meningkatnya pelanggan yang harus dilayani, maka saat ini dengan jumlah 3(tiga) petugas pelayanan masih sering terjadi 257

(2)

Al Ulum Seri Saintek, Volume II No.2, Tahun 2014 antrian. Antrian timbul karena laju kedatangan

pelanggan tidak seimbang dengan laju pelayanan yang ada. Antrian dapat berakibat pada kejenuhan para pelanggan yang pada akhirnya menurunkan kualitas pelayanan. Untuk mengatasi masalah antrian tersebut peneliti mencoba menggunakan metode simulasi. Berdasarkan penelitian awal yang dilakukan dapat dotentukan karakteristik model antrian antara lain kedatangan pelanggan acak, disiplin pelayanan FCFS , First Come First served (yang lebih dahulu tiba yang lebih dahulu dilayani), waktu pelayanan eksponensial. Dari karakteristik model antrian dibuat model simulasi dan dilanjutkan dengan uji validitas .

2. Tujuan

Tujuan penelitian ini terutama memberikan informasi bagin pihak PLN yang berguna dalam pengambilan keputusan untuk menentukan model pelayanan dan jumlah petugas pelayanan yang optimal sesuai dengan kondisi antrian yang ada. Prosedur Pembayaran Rekening Listrik - Pelanggan datang dengan membawa kwitansi bukti pembayaran listrik bulan sebelumnya. - Pelanggan meletakkan kwitansi pada tempat yang telah disediakan.

- Setelah dipanggil pelanggan datang membayar sesuai dengan jumlah pemakaian .

- Petugas loket memproses dan memberikan kwitansi baru.

- Pembayaran selesai , pelanggan meninggalkan tempat.

4. Metose Penelitian

Metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 2

Data yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah dalam penelitian ini adalah data laju kedatangan pelanggan persatuan waktu (tabel 1) dan laju pelayanan petugas terhadap pelanggan

(tabel 2). Dilanjutkan dengan uji kecukupan data Data dikatakan cukup bila pengukuran yang diperlukan (N’) sudah dilampaui oleh jumlah pengukuran yang dilakukan (N). Dengan tingkat kepercayaan 95% dan ketelitian 10% dihitung dengan rumus (Sutalaksana, 1980).

Untuk menentukan N’ digunakan rumus 1.

Setelah data dinyatakan cukup, maka dilakukan uji kecocokan distribusi dengan menggunakan uji “

Chi- kuadrat” dengan melakukan perhitungan X2 yang tercantum pada rumus 2

tidak ya

Gambar 2. Langkah-langkah Penelitian Untuk menentukan N’ digunakan rumus 1. Setelah data dinyatakan cukup, maka dilakukan uji kecocokan distribusi dengan menggunakan uji “ Chi- kuadrat” dengan melakukan perhitungan X2 yang tercantum pada rumus 2

Rumus untuk menentukan kecukupan data sbb :                      

   n i i n i i n i i

X

X

X

N 1 1 1 2 " 20 ...(1)

Dimana : Xi = data pengamatan ∑ (Oi - Ei) 2 X2 = i=1 ...(2) Ei Dimana : Mulai Identifikasi Variabel Analisa & Interpretasi Uji distribusi Simulasi Pengumpulan data Data cukup ? Selesai Penentuan parameter Pengujian data 2 2

(3)

Oi = frekwensi pengamatan kelas ke-i Ei = frekwensi yang diharapkan kelas ke i Selanjutnya ditentukan parameter kecepatan kedatangan pelanggan dan kecepatan pelayanan pelanggan persatuan waktu dengan formula: ∑ OiXi / ∑ Xi ... (3) dimana

Oi = frekwensi pengamatan pada kelas ke i Xi = sampel yang diambil.

Langkah terakhir adalah simulasi beberapa alternatif jumlah petugas selain kondisi sekarang dengan 3 (tiga) petugas dengan cara mengubah jumlah petugas pelayanan. Proses simulasi dilanjutkan dengan uji validitas untuk mengetahui apakah hasil simulasi dapat dipercaya sebagai gambaran dari sistem aktual

Hasil simulasi dari setiap alternatif dibandingkan satu sama lain, kondisi optimal dipilih dengan pertimbangan waktu yang paling minimal.

3. Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dalam penyelesaian masalah antrian pada PT.PLN (Persero) Cabang Medan, Rayon Medan Selatan adalah :

- Laju kedatangan pelanggan persatuan waktu (tabel 1) , hal ini diperoleh dengan pengamatan langsung

- Laju pelayanan petugas terhadap pelanggan (tabel 2), yaitu lamanya rata-rata seorang pelanggan dilayani hingga selesai transaksi 4. Hasil dan Pembahasan

Pembuatan Model Antrian

Dalam pembuatan model simulasi hal yang perlu diperhatikan, antaralain :

- Elemen-elemen yang terdapat dalam ruangan pelayanan, yaitu pelanggan yang rekeni,g, petugas yang melayani pelanggan dan disiplin antrian . - Mekanisme kerja yang terdapat pada sistem yang menggambarkan hubungan antara masing-masing elemen dan tingkah laku dari sistem tersebut. - Variabel out put dari sistem merupakan variabel yang akan dihasilkan oleh sistem pelayanan pelanggan yaitu banyak pelanggan yang datangdalam suatu sistem., lamanya waktu pelayanan pelanggan dan utilitas dari masing-masing petugas.

Karakteristik Model Antrian

Karakteristik model antrian yang terdapat pada pembayaran rekening listrik di PT. PLN (Persero) Cabang Medan, Rayon Medan Selatan adalah sbb:

- Pelanggan dalam pembayaran rekening listrik akan dilayani berdasarkan terlebihdahulu yang datang (FCFS First Come First Served) - Setiap pelanggan diasumsi hanya melakukan pembayaran untuk satu rekening, tidak dibatasi jumlah besar kecilnya pembayaran.

- Waktu antar kedatangan dan lamanya waktu pelayanan pelanggan dapat dinyatakan sebagai peristiwa random

- Setiap petugas diasumsi memiliki kemampuan yang sama dalam melayani pelanggan.

- Model sistem antriannya adalah dengan satu saluran pelayanan satu tingkat dengan 3 (tiga ) petugas..

Penentuan Kondisi Optimal

Penentuan kondisi optimal dilakukan penganalisaan terhadap beberapa variabel dari sistem yang dibuat dalam model simulasi, yaitu:

- Waktu rata-rata dalam sistem antrian - Panjang antrian pada tiap barisan antrian - Jumlah baris antrian yang mempengaruhi lay out ruangan .

Untuk melakukan analisa terhadap jumlah petugas yang optimal, dibuat beberapa alternatif selain model antrian yang ada sekarang dengan cara mengubah jumlah petugas pada bagian pelayanan. . Optimal diartikan bila seluruh pelanggan yang datang semuanya dilayani dengan waktu mengantri yang dapat ditoleransi. Toleransi waktu mengantri yang diharapkan tidak lebih dari 10 (sepuluh)menit Hasil simulasi dari setiap alternatif dibandingkan satu samalain.Pilihan ditentukankan dengan pertimbangan waktu dalam sistem yang paling minimal. Hasil simulasi antrian tiap alternatif dapat dilihat pada tabel 3.Dari tabel 3 dapat dilihat dengan peningkatan jumlah petugas maka waktu dalam sistem semakin kecil. Dan diusahakan baris antrian yang sedikit agar tidak membutuhkan ruangan yang luas. Kondisi optimal diperoleh dari usulan 4 dengan 6 (enam) petugas dan 6 (enam ) baris dan waktu dalam sistem rata-rata yang paling minimal, 259

(4)

Al Ulum Seri Saintek, Volume II No.2, Tahun 2014 yaitu 33,30 menit. Karena kedatangan pelanggan

tidak sama, maka untuk membuat jadwal yang sebenarnya dilakukan dengan melibatkan proporsi jumlah pelanggan pada tiap interval waktu, yaitu dengan membagikan proporsi interval waktu tertentu dengan proporsi maksimum pada hari yang sama dan dikalikan dengan jumlah petugas optimum yaitu 6 (enam) petugas.

5. Kesimpulan

- Berdasarkan penilitian yang dilakukan diperoleh bahwa sistem antrian yang dibentuk para pelanggan pada pembayaran rekening listrik di PT. PLN (Persero) Cabang Medan Rayon Medan Selatan mempunyai ciri-ciri kedatangan pelanggan acak, waktu pelayanan eksponensial, disiplin pelayanan FCFS (First Come First Served, lebih dahulu datang lebih dahulu dilayani) dan satu saluran pelayanan dengan 3 (tiga) petugas.

- Dari hasil simulasi diperoleh jumlah petugas yang optimal. Dalam hal ini optimal diartikan bila seluruh pelanggan yang datang semuanyadapat dilayani dengan waktu mengantri yang dapat ditoleransi. Toleransi waktu mengantri yang diharapkan tidak lebih dari 10 (sepuluh) menit.

Hasil optimal diperoleh dengan 6 (enam) petugas dan 6 (enam) baris, ini dilakukan dengan pertimbangan waktu dalam sistem paling minimal. Untuk membuat jadwal yang sebenarnya dilakukan dengan melibatkan proporsi jumlah pelanggan pada tiap interval waktu, yaitu dengan membagi proporsi interval waktu tertentu dengan proporsi maksimum pada hari yang sama dan dikalikan dengan jumlah petugas optimal.Dengan diperolehnya kondisi optimal maka diharapkan kualitas pelayanan dapat ditingkatkatkan.

Daftar Pustaka

[1].Hiller ,Frederick S, Gerald J . Lieberman., 1994. Pengantar Riset Operasi, Erlangga, Jakarta. [2].Kakiay,ThomasJ.,2004.Dasar TeoriAntria, Untuk Kehidupan nyata. Andi Offser .Jakarta

[3].Pangestu Subagyo,.,M Asri , dan T.H. Handoko. Dasar-dasar Operation Research.,Edisi Kedua Revisi. Yogyakarta : BPFE, 2000

[4] Sudjana , 2001. Metode Statistika. Edisi ke enam Tarsito Bandung

[5]SiagianP.,1987.PenelitianOperasionalTeori dan Praktek,Universitas Indonesia Press, Jakarta

[6].Schroeder, Roger G. 1997. Operations Management. McGrawHill,Inc. NewJersey [7]Sutalaksana, Anggawisastra, Tjakra Atmaja., 1980. Teknik Tata Cara Kerja Edisi Pertama ITB,Bandung.

[8].Taha Hamdy A.,1992.,OperationResearch an Introduction Third Edition , MacMillan., Inc, New York, USA

(5)

Pelayanan pelayanan

Gambar 1. Sistem Dasar Antrian ( Lieberman, 1994)

Tabel 1. Jumlah Kedatangan Pelanggan (orang) Tiap Interval Waktu

Interval Minggu ke-

Waktu II III IV Sen Sel Rabu Kam Jum Sab Sen Sel Rab Kam Jum Sab Sen Sel Tgl. 5 6 7 8 9 10 12 13 14 15 16 17 19 20 8- 9 10 12 20 18 16 15 19 20 18 25 48 67 62 91 9- 10 21 19 23 32 18 22 21 23 31 32 51 94 84 124 10-11 30 32 25 39 24 34 24 42 45 49 45 90 132 152 11-12 21 39 26 20 15 25 35 36 39 54 55 91 142 143 12-13 14 25 30 24 12 - 16 29 27 43 69 - 132 139 13-14 17 12 16 16 18 - 24 28 24 53 64 - 115 84 14-15 19 24 18 19 18 - 28 29 45 55 53 - 87 121 15-16 19 15 12 11 10 - 17 22 20 41 31 - 67 95

Tabel 2.Waktu Pelayanan Tiap Pelanggan (detik) No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu No Waktu 1 266,03 11 287,65 21 201,43 31 298,65 41 298,23 51 296,45 61 285,54 71 284,26 2 278,34 12 298,89 22 276,92 32 276,90 42 279,35 52 288,46 62 287,94 72 298,67 3 265,76 13 275,58 23 287,84 33 298,54 43 282,37 53 276,98 63 278,56 73 288,54 4 289,43 14 278,98 24 269,98 34 287,56 44 277,87 54 279,33 64 278,50 74 270,93 5 275,34 15 288,98 25 298,54 35 299,52 45 287,91 55 280,87 65 298,45 75 286,34 6 302,32 16 292,35 26 279,90 36 279,56 46 290,75 56 279,54 66 295,38 76 294,76 7 298,67 17 289,50 27 288,67 37 298,45 47 290,95 57 301,20 67 289,44 77 278,98 8 287,98 18 298,33 28 310,22 38 289,90 48 298,21 58 287,90 68 304,21 78 298,09 9 279,32 19 289,03 29 287,98 39 302,67 49 287,56 59 301,65 69 278,98 79 289,98 10 297,56 20 301,76 30 298,50 40 287,34 50 285,50 60 293,45 70 291,23 80 295,76 Tabel 3. Hasil Simulasi Antrian Untuk tiap Alternatif Kondisi Jumlah Petugas Lay out Waktu dalam Rata-rata Panjang (orang) (Baris) Sistem (menit ) Antrian (Orang) Sekarang 3 3 78,32 18 Usulan 1 4 3 65,50 14 Usulan 2 4 4 63,30 12 Usulan 3 5 5 49,50 8 Usulan 4 6 6 33,30 6 Pelayanan

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Persentase penerapan sarana penyelamatan jiwa di gedung unit produksi plywood diperoleh sebagai berikut: jalan keluar persentasenya sebesar 100% sehingga termasuk dalam

Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh senioritas dan loyalitas dengan variabel senioritas karyawan dan loyalitas karyawan baik secara simultan maupun parsial

Schlegel), ular irus ( Naja sputatrix F. Boie), ular siloro ( Boiga dendrophylla Boie), ular lajing ( Chrysopelea paradise Boie), ular jali ( Bungarus candidus Linnaeus),

Keterkaitan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama melihat pada pengelolaan budaya organisasi, sedangkan perbedaannya adalah peneliti

Kegiatan sosial yang telah diikuti dapat anda tulis lalu di publikasikan dengan mengirimkan tulisan anda ke redaksi, dari hasil tulisan anda tersebut apabila bisa

aliran udara semakin besar, hal ini karena pengaruh faktor gedung serta penghalang yang menyebabkan terjadinya pembelokan arah aliran udara yang awalnya lurus

Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 6 Tahun 2004 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Wonosobo Nomor 13 Tahun 1999 tentang Retribusi Tempat

Style yang ingin diterapkan pada desain yang baru adalah peranakan yang secara lebih spesifik merupakan style peranakan “Pasuruan Chinese” dimana style tersebut utamanya