• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lilin Aromaterapi Ekstrak Lemongrass Oil dengan Metode Destilasi Di Kelurahan Patemon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lilin Aromaterapi Ekstrak Lemongrass Oil dengan Metode Destilasi Di Kelurahan Patemon"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

2

Lilin Aromaterapi Ekstrak Lemongrass Oil dengan Metode Destilasi Di

Kelurahan Patemon

Ferrina Nurul Andriani, Farradina Shaula Agustina, dan Iqbal Rizki

Universitas Negeri Semarang, Sekaran Kec. Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah 50229 Email: ferrinanurul@gmail.com

Abstract

Patemon Urban Village is known as a family of medicinal plants commonly referred to as TOGA plants. One of the family medicinal plants grown in Patemon village is lemongrasss. Lemongrass plants have not been utilized maximally, for that reason, training in aromatherapy candle making with lemongrass extract has many benefits and has a high selling value. In general, candles only function as a substitute for lamps and are physically unattractive. However, aromatherapy candles in its manufacture use several ingredients and one of them uses essential oils that have aromatherapy fragrance. Aromatherapy extracts used using lemongraas were obtained by distillation. The benefits of aromatherapy candles with natural ingredients namely lemongrass extract have benefits as mosquito repellent, fly repellent, insect repellent, anti-inflammatory, stress reliever, can eliminate negative ions. The target of this activity is PKK RW RWs in Patemon Kelurahan. The impact of aromatherapy candle making training from lemongrass extract is that the community understands the theory and method of making aromatherapy candles, in addition the community can innovate to create diverse shapes and scents of candles. The training was attended by the Patemon community with enthusiasm. In addition, there are many benefits that can be further developed with this training. With this training the community will be able to develop its creative industry in a bigger direction so that it can play an important role in the progress of the Patemon sub-district in particular.

Keywords: aromatherapy candles, lemongrass, distillation, and Patemon village.

Abstrak

Kelurahan Patemon dikenal dengan tanaman obat keluarga yang biasa disebut dengan tanaman TOGA. Salah satu tanaman obat keluarga yang ditanam di desa Patemon yaitu lemongrasss. Tanaman lemongrass belum dimanfaatkan secara maksimal, untuk itu diadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dengan ekstrak lemongrass yang memiliki banyak manfaat serta memiliki nilai jual yang tinggi. Pada umumnya lilin hanya berfungsi sebagai pengganti lampu dan secara fisik tidak menarik. Namun lilin aromaterapi dalam pembuatannya menggunakan beberapa bahan dan salah satunya menggunakan minyak atsiri yang memiliki wangi aromaterapi. Ekstrak aromaterapi yang digunakan menggunakan lemongraas didapatkan dengan cara destilasi. Manfaat lilin aromaterapi dengan berbahan alami yakni ekstrak lemongrass memiliki manfaat sebagai pengusir nyamuk, pengusir lalat, pengusir serangga, anti inflamasi, penghilang stress, dapat menghilangkan ion-ion negatif. Sasaran pada kegiatan ini adalah ibu-ibu PKK RW Kelurahan Patemon. Dampak dari pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass adalah masyarakat paham dengan teori dan cara pembuatan lilin aromaterapi, selain itu masyarakat bisa berinovasi untuk membuat bentuk dan aroma lilin yang beragam. Pelatihan diikuti oleh masyarakat Patemon dengan antusias. Di samping itu, banyak

(3)

3 sekali manfaat yang bisa dikembangkan lebih jauh lagi dengan adanya pelatihan ini.

Dengan adanya pelatihan ini masyarakat akan mampu mengembangkan industri kreatifnya ke arah yang lebih besar sehingga dapat berperan penting dalam kemajuan kelurahan Patemon khususnya.

Kata Kunci: lilin aromaterapi, lemongrass, destilasi, dan kelurahan Patemon.

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang dijuluki sebagai negara agraris karena kaya akan sumber daya alam hayatinya. Namun, sampai saat ini Indonesia masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayatinya secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri, dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi (Faidliyah, 29: 2017). Tanaman tersebut tentunya sangat mudah ditemukan dan dibudidayakan di Indonesia, salah satunya di Kelurahan Patemon.

Kelurahan Patemon dikenal akan tanaman obat keluarga yang biasa disebut dengan taman TOGA. Banyak warga membuat taman obat keluarga disekitar rumah. Masyarakat Patemon sedikit banyak juga sudah memanfaatkan tanaman TOGA yang mereka tanam, baik itu diambil sayurannya untuk dikonsumsi sehari-hari atau diambil khasiatnya obatnya untuk menyembuhkan penyakit. Tetapi, belum banyak pengembangan dari tanaman obat keluarga untuk dijadikan sebuah produk yang bernilai ekonomis. Salah satu tanaman obat keluarga yang ditanam di desa Patemon yaitu lemongrasss. Tanaman lemongrass belum dimanfaatkan secara maksimal, untuk itu diadakan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dengan ekstrak lemongrass yang memiliki banyak manfaat serta memiliki nilai jual yang tinggi.

Lemongrass atau serai (Cymbopogon

nodus L.) merupakan tanaman obat keluarga

yang memiliki kandungan dari serai terutama

minyak atsiri dengan komponen sitronelal 32-45%, geraniol 12-18%, sitronelol 11-15%, geranil asetat 3-8%, sitronelil asetat 2-4%, sitral, kavikol, eugenol, elemol, kadinol, kadinen, vanilin, limonen, kamfen. Minyak serai mengandung 3 komponen utama yaitu sitronelal, sitronelol dan geraniol (Sastrohamidjojo, 2004). Hasil penyulingan dari Andropogon nardus L dapat diperoleh minyak atsiri yang disebut Oleum citronellae, terutama terdiri atas geraniol dan sitronelal yang dapat digunakan untuk menghalau nyamuk (Tjitrosoepomo, 2005). Abu dari daun dan tangkai serai mengandung 45 % silika yang merupakan penyebab desikasi (keluarnya cairan tubuh secara terus menerus) pada kulit serangga sehingga serangga akan mati kekeringan. Sitronelol dan geraniol merupakan bahan aktif yang tidak disukai dan sangat dihindari serangga, termasuk nyamuk sehingga penggunaan bahan-bahan ini sangat bermanfaat sebagai bahan pengusir nyamuk (Yunus, 2008).

Ekstrak aromaterapi yang digunakan menggunakan lemongraas didapatkan dengan cara destilasi. Destilasi adalah suatu metode pemisahan Hukum Raoult berdasarkan perbedaan titik didih. Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat. Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada destilasi biasa, tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer

(4)

4

yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat (Sahidin, 2008).

Pada umumnya lilin hanya berfungsi sebagai pengganti lampu dan secara fisik tidak menarik. Namun lilin aromaterapi dalam pembuatannya menggunakan beberapa bahan dan salah satunya menggunakan minyak atsiri yang memiliki wangi aromaterapi. Dalam pelatihan ini juga lilin dibuat bewarna-warni agar lebih menarik dan memiliki lebih banyak manfaat dengan penambahan ekstrak lemongrass.

Manfaat lilin aromaterapi dengan berbahan alami yakni ekstrak lemongrass memiliki manfaat sebagai pengusir nyamuk, pengusir lalat, pengusir serangga, anti inflamasi, penghilang stress, dapat menghilangkan ion-ion negatif. Jika lilin dibakar, lilin melepaskan partikel-pertikel kecil air yang tersebar keseluruh ruangan. Ion negatif akan mengimbangi ion yang beradadi atmosfer karena kita mempunyai ion positif yang dipancarkan oleh gelombang elektromagnetik, mengatasi insomnia, serta merupakan pengembangan tanaman toga menjadi sebuah produk yang bernilai ekonomis.

TARGET DAN LUARAN TARGET

Pelatihan pembuatan lilin aroma terapi mempunyai tujuan untuk menciptakan produk rumahan yang bernilai jual ekonomis. Selain itu, untuk mengurangi jumlah penyebaran penyakit melalui nyamuk, melawan infeksi pernafasan, dan sebagai relaksasi untuk tubuh, serta membantu warga untuk menciptakan alternatif usaha rumahan (home industry). Sasarannya yaitu masyarakat Kelurahan Patemon. Manfaat kegiatan ini yaitu agar dapat dijadikan salah satu peluang usaha baru dalam pembuatan produk dari lilin aromaterapi yang tidak hanya untuk mengharumkan ruangan saja tetapi terdapat berbagai manfaat lainnya. Dengan adanya pelatihan pembuatan lilin aromaterapi diharapakan masyarakat setempat menjadi lebih kreatif untuk memajukan sektor

kerajinan yang lainnya agar dapat menambah penghasilan dan meningkatkan perekonomian LUARAN

1. Masyarakat dapat menghasilkan produk dari lilin aromaterapi dengan ekstrak lemongrass.

2. Masyarakat dapat memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada lingkungan Patemon. 3. Masyarakat dapat mengetahui manfaat dari

tanaman lemongrass yang tidak hanya sebagai aromaterapi atau sebagai relaksasi juga dapat mengurangi jumlah penyebaran penyakit melalui nyamuk, dan melawan infeksi pernafasan.

4. Masyarakat mengetahui proses pengambilan ekstrak dari lemongrass menggunakan metode destilasi sederhana. B. PELAKSANAAN DAN METODE

Lingkup kegiatan pengabdian kepada masyarakat meliputi penyuluhan tentang cara pembuatan lilin aromaterapi dan mengajarkan kepada masyarakat cara membuat produk lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa produk lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kelurahan Patemon tepatnya di RW 5 yang diikuti oleh 15 mahasiswa dan 15 ibu-ibu PKK desa Patemon. Kegiatan dilaksanakan pukul 16.00 yang bertempat di rumah salah satu ibu PKK.

Metode yang digunakan dalam pengabdian ini menggunakan pendekatan :

1. Metode Ceramah yaitu dengan menjelaskan metode kerja atau cara-cara pembuatan ekstrasi atau ektrak essensial dari tumbuh-tumbuhan secara sederhana atau masterasi dan cara mengaplikasikannya menjadi lilin aroma terapi. Dan juga menjelaskan tumbuh-tumbuhan yang bisa digunakan atau dipilih untuk membuatnya.

2. Metode Demonstrasi yaitu dengan memberikan contoh/demo cara membuat ekstrak sampai menjadi lilin aroma terapi.

(5)

5 3. Metode Praktik langsung yaitu

mempraktekkan dengan bahan-bahan yang ada di lapangan dan memilih bahan-bahan yang ada di lapangan yang bisa digunakan untuk ektrasi atau dijadikan ekstrak essensial dan mencampurnya dengan lilin sehingga bisa menghasilkan lilin aroma terapi dengan bahan dan warna alami.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kaleng, baskom, selang, kompor, gelas kimia, panci, dan batang pengaduk. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu 1 ikat serai wangi, es batu, parafin 25 gram, asam stearat 2,5 gram, dan pewarna oil.

Pembuatan Ekstrak Lemongrass

Pembuatan ekstrak lemongrass oil dengan menggunakan destilasi sederhana dengan cara menumbuk serai/lemongrass sampai ada wanginya lalu dimasukkan serai di dalam kaleng yang berisi air. Langkah selanjutnya yaitu melubangi kanan dan kiri baskom, masukkan selang di baskom yang sudah dilubangi. Setelah itu mengisi baskom dengan es batu dan memasukkan selang di tutup kaleng yang sudah di lubangi. Nyalakan kompor dan menunggu beberapa menit sampai keluar uap (kira-kira 10 menit). Dan terdapat minyak serai wangi di gelas

Pembuatan Lilin Aromaterapi

Lilin aromaterapi dibuat dengan mencairkan parafin lalu dimasukkan asam stearat dan diaduk selagi dipanaskan dengan api sedang. Langkah selanjutnya yaitu dimasukkan pewarna oil dan ditambahkan ekstrak lemongrass oil. Tuang cairan ke dalam cetakan Tunggu sampai mengeras dan lilin aromaterapi siap digunakan

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di RW 5 Desa Patemon bersama ibu-ibu PKK, yang mana salah satu kegiatan dari ibu-ibu di rumah adalah menanam tanaman obat keluarga. Salah satu tanaman obat kelurga yang ditanam adalah lemongrass. Pelatihan ini berguna untuk menambah

wawasan serta memberikan pengetahuan baru tentang proses pembuatan lilin aromaterapi dengan skala rumah tangga dan juga memanfaatkan salah satu tanaman obat keluarga yaitu lemongrass.

Tahap pelatihan pembuatan lilin aromaterapi diawali dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang pemanfaatan lemongrass dan cara pembuatan lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass. Dan juga ditayangkan beberapa video cara pembuatan lilin aromaterapi disertai cara mengekstrak lemongrass menggunakan destilasi sederhana dan juga video tentang manfaat dari lemongrass. Manfaat dari lemongrass antara lain sebagai pengusir nyamuk, pengusir lalat, pengusir serangga, anti inflamasi, penghilang stress, dapat menghilangkan ion-ion negatif.

Tahapan berikutnya adalah praktik langsung pembuaatan lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass. Alat untuk praktik pembuatan lilin telah disiapkan dan dibantu oleh masyarakat sedangkan bahan baku pembuatannya sudah disiapkan oleh mahasiswa.

Berikut ini merupakan antusias masyarakat Desa Patemon dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi tersebut yang tersaji pada gambar dibawah ini:

Gambar 1. Penyuluhan pemanfaatan lemongrass.

Gambar 2. Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi ekstrak lemongrass.

(6)

6

Gambar 3. Lilin aromaterapi yang dihasilkan.

Kegiatan pengabdian ini mengajarkan langsung kepada masyarakat tentang pembuatan lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass. Masyarakat juga diajarkan tentang cara mengekstrak lemongrass menjadi oil menggunakan metode destilasi sederhana. Penambahan lemongraas dalam lilin aromaterapi tidak hanya sebagai pewangi saja tetapi juga terdapat manfaat yang ada dalam lemongrass. Manfaat lemongrass antara lain sebagai pengusir nyamuk, pengusir lalat, pengusir serangga, anti inflamasi, penghilang stress, dapat menghilangkan ion-ion negatif.

Lilin atau dikenal juga dengan sebutan wax merupakan golongan lipid (lemak) yang berwujud padat pada suhu ruang. Ketika dilakukan pemanasan, maka lilin akan mencair dan terpisah dengan bagian bukan lilin dari sarang lebah.Metode pengambilan lilin ini beraneka ragam. Cara pemanasan langsung maupun menggunakan media air untuk pemanasan. Pemisahan antara lilin dan bagian lilin dapat dilakukan dengan penyaringan. Jika menggunakan media air, maka lilin akan mengapung diatas air. Jika air mulai agak dingin, maka lilin berubah menjadi padatan, setelah itu dapat langsung diambil bagian lilinnya. Lilin aromaterapi merupakan produk olahan dari lilin lebah

dicampurkan dengan minyak

aromaterapi/atsiri (Fatimah,2016).

Penggunaan lemongrass sebagai ekstrak untuk lilin aromaterapi juga sebagai pemanfaatan tanaman yang terdapat di desa Patemon. Masyarakat menanam lemongrass di sekitar pekarangan rumah tetapi belum memanfaatkan dan menggunakannya secara maksimal. Dari kegiatan ini masyarakat bisa memanfaatkan tanaman lemongrass salah

satunya sebagai ekstrak untuk dibuat lilin aromaterapi.

Hasil dari penyuluhan juga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan tanaman lain dan memilih tanaman yang jumlahnya berlebihan. Sehingga tidak hanya lemongrass saja, tetapi menciptakan inovasi-inovasi baru.

Dampak dari pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari ekstrak lemongrass adalah masyarakat paham dengan teori dan cara pembuatan lilin aromaterapi, selain itu masyarakat bisa berinovasi untuk membuat bentuk dan aroma lilin yang beragam. Pelatihan diikuti oleh masyarakat Patemon dengan antusias. Di samping itu, banyak sekali manfaat yang bisa dikembangkan lebih jauh lagi dengan adanya pelatihan ini. Masyarakat setidaknya bisa bersaing di era industri 4.0 seperti sekarang ini. Di era ini tentunya masyarakat dituntut untuk dapat mengembangkan pengetahuannya agar pelatihan seperti ini dapat memunculkan gairah dalam berwirausaha dan menompang perekonomian.

D. PENUTUP Simpulan

Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi telah berjalan dengan baik. Masyarakat Patemon mengikuti pelatihan dengan antusias dan responsif. masyarakat juga dapat memahami teori dan dapat mempraktikan pembuatan lilin dengan baik. Masyarakat juga menjadi tahu pemanfaatan tanaman lemongrass dan ekstraksi yang selanjutnya dibuat lilin aromaterapi.

Dengan adanya pelatihan ini masyarakat akan mampu mengembangkan industri kreatifnya ke arah yang lebih besar sehingga dapat berperan penting dalam kemajuan kelurahan Patemon khususnya. Saran

Masyarakat bisa lebih

mengembangkan dan memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada lingkungan Patemon untuk dijadikan produk yang memeiliki nilai jual, sehingga menambah penghasilan atau kewirausahaan dari pengetahuan yang didapat saaat pengabdian masyarakat.

(7)

7 Ucapan Terima Kasih

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh masyarakat Patemon atas segala dukungan dan partisipasinya dalam terselenggaranya kegiatan dan program-program KKN UNNES ini dapat berjalan dengan lancar.

E. DAFTAR PUSTAKA

Faidliyah.(2017). Pembuatan Lilin Aroma Terapi Berbasis Bahan Alami. Jurnal Prodi Teknik Kimia Intitut Teknologi Malang.

Yunus, 2008. Malaria Epidemilogi Global –

Plasmodium Anopheles Penata laksanaan Penderita Malaria. Sugeng

Seto. Jakarta.

Sahidin, 2008. Penuntun Praktikum Kimia

Organik I. Kendari : Unhalu.

Fatimah, Sandri D., Nuryati. 2016. Pembuatan Sabun Madu bagi Masyarakat Petani Lebah Madu. Jurnal Pengabdian kepada

Gambar

Gambar 3. Lilin aromaterapi yang  dihasilkan.

Referensi

Dokumen terkait

Nilai positif pada hasil analisis biaya hidup aset PATS menunjukkan bahwa infrastruktur PATS Banyumeneng menguntungkan secara ekonomi untuk dibangun dan

pantai selatan. Kawasan wisata pantai tersebut meliputi Parangtritis, Parangku- sumo, Pelangi, Depok, Samas, Patehan, Goa Cemara, Kuwaru, dan Pantai Baru. Kawasan

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Peraturan Walikota Padang Nomor 34.A Tahun 2014 tentang Pedoman Standar Biaya Penyusunan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun 2015

Penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam meningkatkan pelayanan pada Puskesmas Baringeng Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng berada pada kategori Baik dari

Bank tercampakkan ini dikhawatirkan justru akan menjadi kendala bagi perbankan nasional karena dengan tidak terikutkannya dalam penggabungan bank tersebut, mereka akan tidak

Hakim tingkat pertama dengan sengaja mengesampingkan dan tidak pernah mempertimbangkan fakta hukum bahwa 53 surat sub bond telah dilunasi termohon pailit (pemohon

field length Panjang landas pacu minimum yang diperlukan untuk lepas landas pada (maksimum massa lepas landas tersertifikasi) MTOW, permukaan laut, kondisi atmosfir standar,

Pada tegakan campuran akasia dan kayu putih di blok A simpanan karbonnya 32,19% dari biomassa, akan tetapi nilai lebih besar ditunjukkan oleh blok B yaitu 36,68%