• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAHULUAN BAB I 1.1.LATAR BELAKANG 1.2. LANDASAN HUKUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDAHULUAN BAB I 1.1.LATAR BELAKANG 1.2. LANDASAN HUKUM"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, bahwa penyusunan RAPBD berpedoman kepada Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

RKPD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan RAPBD dan dasar-dasar pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

RKPD merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memuat prioritas pembangunan daerah, rencana kerangka ekonomi makro yang mencakup gambaran perekonomian daerah secara menyeluruh termasuk arah kebijakan fiskal, serta program satuan perangkat daerah, kewilayahan dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RKPD kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD). Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) disusun dengan berpedoman kepada Rencana Strategis Perangkat Daerah (Renstra PD) dan mengacu kepada Rencana Kerja Kementrian/Lembaga (Renja K/L), memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Rancangan Renja PD disusun dengan mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra PD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat. Rancangan Renja PD memuat kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah daerah maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Program dan kegiatan sebagaimana dimaksud di atas meliputi program dan kegiatan yang sedang berjalan,kegiatan alternatif atau baru, indikator kinerja, dan kelompok sasaran yang menjadi bahan utama RKPD, serta menunjukkan prakiraan maju. Rancangan Renja PD dibahas dalam forum Organisasi Perangkat Daerah yang diselenggarakan bersama antar pemangku kepentingan untuk menentukan prioritas kegiatan pembangunan.

1.2. LANDASAN HUKUM

Kewajiban menyusun rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah (Renja PD) sebagai dasar dan acuan penyusunan rancangan RKPD diamanatkan melalui beberapa peraturan perundangan antara lain :

1) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

2) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

3) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ;

4) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 5) Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

6) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;

(2)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

2

Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota;

12) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan , Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

13) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 8 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Propinsi Jawa Timur Th 2006 – 2008;

14) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan Perangkat Daerah Kota Mojokerto;

15) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 2 Tahun 2009 tentang Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Mojokerto Tahun 2005 – 2025; 16) Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 10 Tahun 2019 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mojokerto Tahun 2018 – 2023;

17) Peraturan Walikota Mojokerto Nomor : 62 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota Mojokerto;

18) Peraturan Walikota Mojokerto Nomor Tahun 2019 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto tahun 2020.

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya Rencana Kerja Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 adalah untuk mewujudkan sasaran-sasaran dalam dokumen Renstra Inspektorat dan sebagai dasar/acuan untuk menjalankan program dan kegiatan pada tahun 2020.

Adapun tujuan disusunnya Rencana Kerja Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020, yaitu :

1) Menjadi masukan dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mojokerto, yang kemudian dapat diterjemahkan ke dalam KUA-PPAS; 2) Menjadi pedoman dalam penyusunan RKA-OPD;

3) Sebagai acuan dalam melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan kinerja Inspektorat tahun 2020.

1.4. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan Renja Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2020 terdiri dari 4 (empat) bab sebagai berikut :

Bab I:Pendahuluan

Berisi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.

Bab II: Hasil Evaluasi Renja Inspektorat Tahun Lalu

Menggambarkan evaluasi pelaksanaan Renja Inspektorat tahun lalu dan capaian Renstra; analisis kinerja pelayanan; isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi; review terhadap rancangan awal RKPD; dan penelaahan usulan program dan kegiatan masyarakat.

Bab III: Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan

Berisi telaahan terhadap Kebijakan Nasional; Tujuan dan Sasaran Renja Inspektorat; serta Program dan Kegiatan.

(3)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

3

Bab IV: Rencana Kerja dan Pendanaan Inspektorat

Berisi Tabel Rencana Kerja dan Pendanaan Inspektorat Tahun 2020 hasil entry data ke Aplikasi SI-RKPD.

Bab V: Penutup

Berisi catatan penting yang perlu mendapat perhatian; kaidah-kaidah pelaksanaan dan Rencana Tindak Lanjut.

(4)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

4

CAPAIAN RENSTRA INSPEKTORAT TAHUN 2014-2019

Berdasarkan pelaksanaan rencana kerja Inspektorat Tahun 2018, dapat dikemukakan bahwa capaian program/kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Adapun urusan, program, dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Mojokerto pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :

2.1.1 Urusan Wajib

Urusan yang dilaksanakan Inspektorat Kota adalah urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian.

2.1.2 Program

Program-program yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Mojokerto tahun 2018 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur;

4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan; 5. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH;

6. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur Pengawasan;

2.1.3 Kegiatan

Kegiatan di tahun 2018 yang dilaksanakan oleh Inspektorat Kota Mojokerto adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, terrealisasi Rp. 115.127.286,00 (91,37%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 126.000.000,00 dengan hasil kegiatan terbayarnya tagihan rekening listrik, telepon dan internet di Inspektorat Kota Mojokerto dengan tepat waktu.

b. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/ Operasional, terrealisasi Rp.40.581.415,00 (73,88%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.54.930.000,00 dengan hasil kegiatan berfungsinya 2 unit kendaraan dinas operasional Inspektorat Kota Mojokerto dengan baik.

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, terrealisasi Rp. 87.990.000,00 (99,43 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 88.490.000,00 dengan hasil kegiatan terbayarnya honor 8 orang pelaksana dan pengelola keuangan di Inspektorat Kota Mojokerto.

d. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, terrealisasi Rp. 155.664.800,00 (92,79 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 167.760.000,00 dengan hasil kegiatan terbayarnya honorarium tenaga kebersihan, keamanan dan sopir di Inspektorat Kota Mojokerto tepat waktu.

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, terrealisasi Rp. 6.890.000,00 (55,79%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 12.350.000,00 dengan hasil kegiatan terbayarnya jasa perbaikan dan peralatan kerja di Inspektorat Kota Mojokerto .

f. Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor, terrealisasi Rp.56.213.550,00 (99,29 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 56.613.150,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya 53 macam kebutuhan alat tulis kantor di Inspektorat Kota Mojokerto. g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, terrealisasi (71,63 %) atau

Rp.13.082.286,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 18.264.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan 12 macam barang cetakan dan penggandaan di Inspektorat Kota Mojokerto.

(5)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

5

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor, terrealisasi Rp.4.699.375,00 ( 89,78 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 5.234.250,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya 24 macam kebutuhan komponen dan penerangan listrik di Inspektorat Kota Mojokerto.

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, terrealisasi Rp.7.390.000,00 (68,05 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 10.860.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan di Inspektorat Kota Mojokerto sebanyak 2 macam. j. Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor, terrealisasi Rp.6.538.220,00 (85,2 %)

dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 7.674.275,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya 25 macam kebutuhan peralatan dan bahan kebersihan kantor Inspektorat Kota Mojokerto.

k. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman, terrealisasi Rp.7.570.500,00 (73 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 10.370.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan makan minum rapat di Inspektorat Kota Mojokerto selama 12 bulan.

l. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah, terrealisasi Rp. 180.338.713,00 (97,64%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 184.695.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan perjalanan dinas di Inspektorat Kota Mojokerto selama 12 bulan.

m. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, terrealisasi 95,23 % (sebesar Rp. 10.571.000,00) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 11.100.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan perlengkapan gedung kantor di Inspektorat Kota Mojokerto.

n. Kegiatan Pengadaan Peralatan Kerja, terrealisasi Rp. 44.079.000,00 (86,43 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 51.000.000,00 dengan hasil kegiatan terpenuhinya kebutuhan peralatan kerja di Inspektorat Kota Mojokerto

o. Pemeliharan rutin/berkala gedung kantor, terrealisasi Rp.136.645.000,00 (98,95 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 138.092.625,00 dengan hasil kegiatan terpeliharanya 1 gedung kantor Inspektorat Kota Mojokerto .

p. Kegiatan Pengadaan pakaian khusus hari-hari tertentu, terrealisasi Rp.27.672.526,00 (98,83 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 28.000.000,00 dengan hasil kegiatan terlaksananya kebutuhan seragam batik tahun 2018.

q. Kegiatan Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja OPD, terrealisasi Rp.0,00 (0 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.453.100,00 dengan hasil kegiatan 2 buah dokumen yaitu Lakip dan PK Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2018 ( realisasi anggaran Rp.0 ,karena efisiensi maka kebutuhan ATK untuk pembuatan laporan diambilkan kegiatan rutin.)

r. Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala, terrealisasi 88,83 % atau sebesar Rp. 777.352.500,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 875.080.000,00 dengan hasil kegiatan terlaksananya :

1. Pemeriksaan berkala pada 35 OPD dengan tingkat capaian 100 % .

2. Evaluasi SAKIP pada 36 OPD dengan tingkat capaian 100 % pada April 2018. 3. Evaluasi RTP dengan tingkat capaian 100 %

4. Reviu LKPD Tahun 2017 dengan tingkat capaian 100 % 5. Implementasi SPIP/Reviu RTP dengan tingkat capaian 100 % 6. Reviu PBJ dan Penyerapan Anggaran dengan tingkat capaian 100 % 7. Monitoring DBHCHT Tahun 2018 dengan tingkat capaian 100 % 8. Reviu LKjIP Pemda Tahun 2018 dengan tingkat capaian 100 % 9. Monitoring DAK Tahun 2018 dengan tingkat capaian 100 % 10. Reviu RKA Tahun 2019 dengan tingkat capaian 100 %

11. Reviu RKA Perubahan Tahun 2018 dengan tingkat capaian 100 % 12. Pemeriksaan BOS dengan tingkat capaian 100 %

13. Monitoring Pengarustamaan Gender dengan tingkat capaian 100 %

14. Reviu Laporan Keuangan Semester 1 Tahun 2018 dengan tingkat capaian 100 % 15. Penilai Angka Kredit dengan tingkat capaian 100 %

s. KegiatanPenanganan Kasus Pengaduan dilingkungan Pemerintah, terrealisasi 37,50 % atau sebesar Rp. 761.300,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 2.030.000,00 merupakan kegiatan pemeriksaan khusus terhadap 2 kasus pengaduan. t. Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH, terrealisasi Rp. 237.142.424,00 (76,80%) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp.

(6)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

6

dapat dikatakan tingkat capaian kinerjanya 63,33%.

v. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan, terrealisasi 78,15 % atau Rp. 20.517.600,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 26.254.000,00 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh Inspektorat Kota Mojokerto untuk mengetahui sejauh mana obyek pemeriksaan menindaklanjuti hasil temuan pemeriksaan dengan tujuan untuk memperbaiki, menyempurnakan kekurangan, kesalahan prosedur dan penyimpangan terhadap peraturan dan perundang-undangan. Dari 10 kasus yang harus ditindaklanjuti, dapat terselesaikan 9 kasus atau dapat dikatakan tingkat capaian kinerja 90 %.

w. Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif, terrealisasi 87,24 % atau Rp. 23.310.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 26.719.750,00. Kegiatan ini berupa Rapat Koordinasi Pengawasan yang dilakukan untuk mengevaluasi hasil-hasil pemeriksaan dengan tujuan mendorong penyelesaian tindak lanjut hasil temuan pemeriksaan sehingga mencapai kondisi telah selesai ditindaklanjuti dengan tingkat capaian kinerja 100 % pada tanggal 1 s/d 2 Nopember 2018.

x. Kegiatan Koordinasi Rencana Aksi Daerah Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (RAD-PPK), terrealisasi 80 % atau Rp.400.000,00 dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 500.000,00. Kegiatan ini berupa biaya perjalanan dinas menghadiri rapat koordinasi untuk merencanakan aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (PPK) .

y. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan, terrealisasi Rp.815.444.983,00 (97,07 %) dari anggaran yang ditetapkan sebesar Rp. 840.094.500,00. Kegiatan ini merupakan kegiatan bimbingan teknis dalam rangka menambah wawasan Aparatur Pengawasan atas pengetahuan, keahlian dan ketrampilan dalam melaksanakan tugasnya secara profesional. Adapun bintek yang telah dilaksanakan di tahun 2018 yaitu :

1. Diklat PLHA yang Efektif di Pusdiklat Pengawasan Denpasar Bali tanggal 21 s/d 27 Januari 2018.

2. Diklat Perhitungan Kerugian Keuangan Negara di Balai Diklat BPK RI Yogyakarta, tanggal 6 s/d 11 Mei 2018.

3. Diklat Teknis Analisis Pemecahan Masalah di Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tanggal 27 s/d 31 Agustus 2018.

4. Pelatihan Teknis Pengadaan Barang/Jasa Berdasarkan Perpres Nomor : 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Bagi APIP Inspektorat Kota Mojokerto Tahun 2018 di Trawas Kabupaten Mojokerto tanggal 5 s/d 6 Nopember 2018.

5. Diklat Audit Pendapatan diBalai Diklat BPK RI Yogyakarta, tanggal 12 s/d 17 Nopember 2018.

6. Bimbingan Teknis E-SPIP di Kantor Inspektorat Kota Mojokerto, tanggal 5 s/d 7 Desember 2018.

7. Bimbingan Teknis Reviu RPJMD, RENSTRA dan RKPD di Kantor Inspektorat Kota Mojokerto, tanggal 10 s/d 12 Desember 2018.

Untuk pelaksanaan Rencana Kerja Tahun 2018 pada umumnya realisasi program/kegiatan telah tercapai sesuai dengan target kinerja yang ditetapkan. Sedangkan untuk capaian kinerja pada tahun berjalan yaitu Tahun 2019 diperkirakan bahwa pelaksanaan program/kegiatannya akan sesuai dengan target yang direncanakan.

(7)

Tabel 1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Inspektorat dan Pencapaian Renstra Inspektorat s/d Tahun 2019

Kota Mojokerto

Nama OPD : INSPEKTORAT

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes)/ Kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra PD) Tahun 2014 s/d 2019

Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan tahun 2017

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2018)

Target program dan kegiatan (Renja PD Tahun 2019

s/d Maret)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra PD s/d tahun berjalan (2019) Target Renja PD tahun 2018 Realisasi Renja PD tahun 2018 Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun berjalan ( tahun 2019 ) Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra(%) 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) 1 Urusan Wajib

1 06 Bidang Perencanaan Pemb.

1 06 15 Program Pengembangan

Data/Informasi

1 06 15 05 Kegiatan Penyusunan Profil Daerah

Jumlah buku profil Inspektorat yang tersusun.

5 dokumen 2 dokumen 0 dokumen 0 dokumen 0 % 0 dokumen 2 dokumen 40 %

1 06 21 Program Perencanaan

Pembangunan Daerah

1 06 21 16

Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Strategis SKPD

Jumlah buku Restra Inspektorat yang tersusun

1 dokumen 0 dokumen 0 dokumen 0 dokumen 0 % 1 dokumen 1 dokumen 100 %

1 06 21 19 Kegiatan Penyusunan Dokumen Rencana Kerja

Jumlah buku Renja yang tersusun.

5 buku 3 buku 1 buku 1 buku 100 % 1 buku 5 buku 100 %

1 20 Bidang Pemerintahan Umum

1 20 01 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

1 20 01 01 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat

Jumlah aparat yang laksanakan lembur

(8)

1 20 01 02

KegiatanPenyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Jumlah bulan rekening telpon, listrik dan internet yang dibayarkan tepat waktu

60 bln 36 bln 12 bln 12 bln 100 % 3 bln 51 bln 85 %

1 20 01 06

Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Jumlah kendaraan dinas/operasional yang dirawat secara berkala

36 unit 20 unit 8 unit 8 unit 100 % 2 unit 30 unit 83,33 %

1 20 01 07

Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Jumlah pengelola keuangan yang honorariumnya dibayarkan tepat waktu

140 orang 49 orang 32 orang 32 orang 100 % 0 orang 81 orang 57,86 %

1 20 01 08 Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor

Jumlah petugas kebersihan yang honorariumnya dibayar tepat waktu.

60 bln 36 bln 12 bln 12 bln 100 % 2 bln 50 bln 83,33 %

1 20 01 09 Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Jumlah peralatan kerja kantor yang diperbaiki

280 unit 58 unit 36 unit 13 unit 36,11 % 0 unit 71 unit 25,36 %

1 20 01 10 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor

Jumlah ATK yang disediakan

1060 jenis 636 jenis 240 jenis 232 jenis 96,67 % 48 jenis 916 jenis 86,42 %

1 20 01 11 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Jumlah barang cetakan dan penggandaan yang disediakan

110 jenis 35 jenis 27 jenis 27 jenis 100 % 3 jenis 65 jenis 59,09 %

1 20 01 12 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor Jumlah komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor yang disediakan

(9)

Nama OPD : INSPEKTORAT

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes)/ Kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra PD) Tahun 2014 s/d 2019

Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan tahun 2017

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2018)

Target program dan kegiatan (Renja PD Tahun 2019

s/d Maret)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra PD s/d tahun berjalan (2019) Target Renja PD tahun 2018 Realisasi Renja PD tahun 2018 Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun berjalan ( tahun 2019 )

Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra(%)

1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4)

1 20 01 15 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Jumlah bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan

40 macam 24 macam 8 macam 6 macam 75 % 1 macam 31 macam 77,5 %

1 20 01 16 Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor

Jumlah bahan logistik kantor yang disediakan

250 jenis 48 jenis 90 jenis 87 jenis 96,67 % 21 jenis 156 jenis 62,4 %

1 20 01 17 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

Jumlah makanan dan minuman kantor yang disediakan

7.820 kotak 5.675 kotak 1.021 kotak 693 kotak 67,87 % 0 kotak 6.368 kotak 81,43 %

1 20 01 18 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Jumlah perjalanan dinas ke luar daerah

601 hari 150 hari 275 hari 274 hari 99,64 % 37 hari 461 hari 76,71 %

1 20 01 19 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah

Terbayarnya biaya perjalanan dinas

60 bln 36 bln 0 0 0 % 0 36 bln 60 %

1 20 02 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1 20 02 05 Kegiatan Pengadaan Kendaraan dinas/operasional

Jumlah kendaraan dinas/operasional yang disediakan

6 unit ( 1 unit roda 4, 5 unit roda 2)

7 unit (1 unit roda 4. 6 unit roda 2)

0 0 0 - 7 unit ( 1 unit roda 4,

6 unit roda 2 )

116,7 %

1 20 02 07 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor

Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor yang disediakan

20 macam 13 macam 1 macam 1 macam 100 % 0 14 macam 70 %

1 20 02 12 Kegiatan Pengadaan Peralatan Kerja

Jumlah peralatan kerja yang tersedia

21 macam 14 macam 2 macam 2 macam 100 % 0 16 macam 76,19 %

(10)

kantor gedung/kantor yang dipelihara (kali) .

1 20 02 29 Kegiatan Pemeliharaan Rutin/ Berkala Meubelair

Jumlah meubelair kantor yang dipelihara

15 unit

15 unit 0 0 0 % 0 unit 15 unit 100 %

1 20 03 Program Peningkatan Disiplin

Aparatur

1 20 03 05 Kegiatan Pengadaan Pakaian khusus hari-hari tertentu

Jumlah pakaian seragam yang disediakan

170 potong 105 potong 35 potong 35 potong 100 % 0 potong 140 potong 82,35 %

1 20 06 Program Peningkatan

Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1 20 06 01 KegiatanPenyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Jumlah laporan capaian kinerja berupa buku Lakip dan PK

10 buku/dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 100 % 2 dokumen 10 dokumen 100 %

1 20 06 09 Penyusunan RENJA dan RKA SKPD

Jumlah buku Renja dan RKA SKPD yang tersusun

10 buku/dokumen 6 dokumen 2 dokumen 2 dokumen 100 % 1 dokumen 9 dokumen 90 %

1 20 06 11 Penyusunan RENSTRA SKPD Jumlah buku Renstra SKPD yang tersusun

1 dokumen 0 dokumen 0 dokumen 0 dokumen 0 % 1 dokumen 1 dokumen 100 %

1 20 20 Program Peningkatan Sistem

Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan

(11)

Nama OPD : INSPEKTORAT

Kode

Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah Dan

Program/Kegiatan

Indikator Kinerja Program

(outcomes)/ Kegiatan (output)

Target Kinerja Capaian Program (Renstra PD) Tahun 2014 s/d 2019

Realisasi Target Kinerja Hasil Program dan Keluaran Kegiatan s/d dengan tahun 2017

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun Lalu (2018)

Target program dan kegiatan (Renja PD Tahun 2019

s/d Maret)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra PD s/d tahun berjalan (2019) Target Renja PD tahun 2018 Realisasi Renja PD tahun 2018 Tingkat Realisasi (%)

Realisasi Capaian Program dan Kegiatan s/d tahun berjalan ( tahun 2019 ) Tingkat Capaian Realisasi Target Renstra(%) 1 2 3 4 5 6 7 8=(7/6) 9 10=(5+7+9) 11=(10/4) Kebijakan KDH

1 20 20 01 Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala

Jumlah obyek pemeriksaan PKPT dan Jumlah SKPD yang dievaluasi (OPD)

720 OPD 432 OPD 144 OPD 144 OPD 100 % 36 OPD 612 OPD 85 %

1 20 20 02 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah Jumlah kasus pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti

15 kasus 10 kasus 5 kasus 2 kasus 40 % 0 kasus 12 kasus 80 %

1 20 20 03 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH Jumlah sasaran obyek pemeriksaan (OPD)

180 OPD 142 OPD 10 OPD 10 OPD 100 % 0 152 OPD 84,44 %

1 20 20 04 Kegiatan Penanganan Kasus Pada Wilayah Pemerintahan di Bawahnya

Jumlah

temuan/kasus TPKD yang diselesaikan

420 Rekomendasi 10 kasus 10 kasus 5 kasus 50 % 0 15 kasus 60 %

1 20 20 06 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Jumlah temuan hasil pemeriksaan yang ditindaklanjuti

50 kasus 31 kasus 10 kasus 9 kasus 90 % 0 40 kasus 80 %

20 20 07 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif

Jumlah OPD yang yang mengikuti Rakorwas

175 OPD 140 OPD 35 OPD 35 OPD 100 % 0 175 OPD 100 %

1 20 20 09 Kegiatan Koordinasi rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi

Jumlah OPD yang memenuhi kriteria keberhasilan dr KSP (OPD)

(12)

1 20 21 Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur Pengawasan

1 20 21 01 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Jumlah aparat pengawas yang mengikuti pelatihan (orang)

300 orang 135 orang 80 orang 80 orang 100 % 20 orang 235 orang 78,33 %

1 20 21 02 Kegiatan Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Jumlah aparat pengawas yang ikut pelatihan teknis

(13)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

13

2.2.ANALISIS KINERJA PELAYANAN INSPEKTORAT

Mengingat Inspektorat sampai dengan saat ini belum menetapkan Standar Pelayanan Minimum, sehingga belum memiliki Indikator Kinerja SPM maupun IKK sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007. Oleh karena itu, guna mengukur kinerja pelayanan, Inspektorat menentukan tolak ukur kinerja berdasarkan indikator kinerja utama sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat serta norma dan standar pelayanan Inspektorat lainnya yang relevan. Berikut tabel Pencapaian Kinerja Pelayanan Inspektorat.

Tabel 2

Pencapaian Kinerja Pelayanan PD Inspektorat Kota Mojokerto NO Indikator SPM/ standar nasional IKK

Target Renstra PD Realisasi Capaian Proyeksi

Catatan Analisis Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2018

Tahun 2019 (Jan-Peb 2019) Tahun 2020 Tahun 2021 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 1 Kualitas sarana dan prasarana - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 16,67 % 100 % 100 % 2 Besaran alokasi anggaran - - 1.280.592.300 1.762.788.200 2.067.577.450 4.815.830.250 3.061.454.650 223.405.226 4.750.024.600 4.930.150.000 3 Prosentase kasus pengaduan masyarakat yang tertangani - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 1,45 % 100 % 100 % 4 Jumlah/intensita s pemeriksaan rutin dan berkala

- - 54 OPD 63 OPD 68 OPD 68 OPD 35 OPD 8 OPD 35 OPD 35 OPD

5 Jumlah/intensi tas pemeriksaan insidentiil

- - 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 12 kali 1 kali 12 kali 12 kali

6 Prosentase pelanggaran disiplin yang tertangani - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 0 % 100 % 100 % 7 Jenis penyimpangan pengelolaan anggaran - - 2 2 2 2 2 2 2 2

8 Jumlah SOP dan SPM SKPD

- - 2 2 2 2 1 SOP - - -

9 Besaran TP- TGR

- - 3 milyard 3 milyard 3 milyard 4 milyard 4.042.984.956,56 - 2,5 milyard 2 milyard

10 Jumlah SPIP OPD terselesaikan

- - 4 OPD 4 OPD 4 OPD 4 OPD 36 OPD 36 36 OPD 36 OPD

11 Prosentase tindak lanjut LHP terselesaikan - - 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % - 85 % 90 % 12 Jumlah aparat pengawasan internal yang mengikuti Diklat Pengawasan

- - 4 org 4 org 4 org 4 org 20 org 20 org 30 org 30 org

13 Jumlah aparatur pengawasan internal yang mengikuti Bintek

(14)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

14

yang diikuti aparatur pengawasan 15 Jenis bintek yang diikuti aparatur pengawasan

- - 3 jenis 3 jenis 3 jenis 5 jenis 3 jenis 0 jenis 0 0

16 Kualitas peralatan kerja penunjang pemeriksaan

- - 70 % 70 % 70 % 70 % 70 % 70 % 75 % 80 %

2.3. ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI

INSPEKTORAT

Beberapa isu penting dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat adalah tingkat kinerja pelayanan, permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Inspektorat, Dampak Kinerja Pelayanan Inspektorat terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah dan terhadap capaian program nasional, tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Inspektorat.

a. Tingkat kinerja pelayanan Inspektorat

Bertitiktolak dari gambaran umum kinerja layanan Inspektorat Kota Mojokerto pada tahun anggaran 2017, teridentifikasi bahwa capaian program dan kegiatan Inspektorat Kota Mojokerto, hampir seluruhnya mencapai 100 %. Namun demikian, capaian ini didasarkan pada target sasaran perencanaan yang memang masih belum sesuai dengan kebutuhan yang ideal dari organisasi. Sebagai contoh, sarana dan prasarana kantor, meskipun rasio capaiannya 100 %, tetapi kondisi riil yang ada belum sepenuhnya mendukung kegiatan pengawasan yang menjadi tugas pokok dan fungsi Inspektorat secara optimal.

Pada aspek sumber daya aparatur dari jumlah 24 orang, Inspektur Pembantu ,Pemeriksa dan Sekretariat baru 15 orang yang sudah mengikuti Diklat Pengawasan dan sudah lulus sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor (JFA), namun demikian pada tahun 2017 yang lalu, sebagian personil Inspektorat tersebut, yaitu sebanyak 1 orang telah meninggal dunia sehingga jumlah aparatur saat ini 23 orang. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, aparatur Inspektorat sudah mendapat dukungan peralatan kerja yaitu peralatan pemeriksaan konstruksi bangunan, laptop, kendaraan dinas. Namun demikian, jumlah dan jenisnya masih kurang, kondisi ini sangat terkait dengan alokasi anggaran untuk bidang pengawasan yang belum mampu mengakomodasi seluruh kebutuhan organisasi.

Pada aspek manajemen pengawasan, juga belum mempunyai SPM pengawasan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, tahapan implementasinya baru sampai pada tahap sosialisasi, bimbingan teknis, pembentukan satgas SPIP dan pemetaan Lingkungan Pengendalian di 36 OPD . Langkah penyusunan diagnostic assesment dan langkah-langkah pengendalian resiko lingkungan organisasi belum dilakukan. Demikian pula, pelaksanaan koordinasi yang lebih komprehensif dengan aparat pengawasan fungsional dan OPD yang menjadi stakeholders Inspektorat perlu lebih dioptimalkan. Output dari berbagai kondisi ini, penyelesaian Laporan Hasil Pemeriksaan masih sering terlambat, pra pemutakhiran data dan pemutakhiran data juga mengalami keterlambatan. Demikian pula, reviu laporan keuangan serta penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan, baik hasil

(15)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

15

pemeriksaan internal maupun hasil pemeriksaan aparat pengawasan fungsional lainnya, juga mengalami keterlambatan.

Lebih lanjut, sistem pengelolaan keuangan masih belum berjalan secara optimal sebagai akibat belum adanya review dan pengendalian secara sistematis terhadap keselarasan antara usulan anggaran dengan rencana kinerja. Beberapa kegiatan masih terjadi realisasi anggaran lebih rendah dari rencananya. Akibatnya, kegiatan seringkali tertunda karena tidak tersedia anggaran untuk pelaksanaannya. Demikan pula, anggaran perubahan yang realisasi anggarannya sering tidak tepat waktu sehingga kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan tidak dapat direalisasikan karena keterbatasan waktu dalam pertanggungjawabannya.

Selain itu, terdapat beberapa catatan yang menunjukkan bahwa perencanaan anggaran bidang pengawasan masih terdapat kelemahan, antara lain misalnya kegiatan baru yaitu Unit Pengendalian Gratifikasi yang anggarannya ada setelah PAK dan untuk melaksanakan kegiatan tersebut memerlukan perencanaan yang baik. Karena sudah menjelang akhir tahun anggaran, maka kegiatan tersebut tidak dilaksanakan, sehingga anggaran tidak terserap.

b. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi Inspektorat

Sebagaimana diketahui, bahwa berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor : 5 Tahun 2008 tentang Organisasi Lembaga Teknis Kota, Inspektorat Kota Mojokerto menyelenggarakan fungsi :

a. Perencanaan Program Pengawasan

b. Perumusan Kebijakan dan Fasilitas Pengawasan

c. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya

Selain menjalankan fungsi di atas, Inspektorat melaksanakan tugas pengawasan penyelenggaraan Pemerintah Kota di bidang :

a. Administrasi Umum, dilakukan pengawasan terhadap kebijakan daerah, kelembagaan daerah, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah ; b. Urusan Pemerintahan, dilakukan pengawasan terhadap urusan wajib, urusan

pilihan, dana dekonsentrasi, tugas pembantuan dan kebijakan pinjaman hibah luar negeri.

Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di atas, terdapat permasalahan yang dihadapi dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Adapun permasalahan tersebut sebagai berikut :

1. Aspek Gambaran Pelayanan Inspektorat

Berdasarkan gambaran umum pelayanan Inspektorat saat ini, teridentifikasi permasalahan yang terjadi sebagai berikut :

a. Sarana dan prasarana pendukung tugas pengawasan kurang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya;

b. Keterbatasan jumlah maupun jenis peralatan yang digunakan APIP dalam melaksanakan pemeriksaan;

c. Belum optimalnya penyusunan program anggaran; d. Tidak ada standar dalam melakukan pemeriksaan; e. Belum optimalnya implementasi SPIP;

f. Kurangnya komunikasi dan kerjasama antar unit kerja;

g. Belum optimalnya kerjasama dengan lembaga pengawasan fungsional lainnya; h. Tidak tepat waktu dalam penyelesaian laporan hasil pemeriksaan ; dan

i. Keterbatasan kapasitas APIP pada umumnya dan secara khusus di bidang keahlian tertentu.

Munculnya beberapa permasalahan di atas, dipengaruhi oleh faktor - faktor internal maupun eksternal. Faktor - faktor tersebut meliputi : kurangnya pemeliharaan peralatan dan pengadaan peralatan baru, ditambah dengan terbatasnya alokasi anggaran pemeliharaan dan pengadaan peralatan, lemahnya penyusunan program anggaran, kurang memadainya alokasi anggaran penunjang kegiatan pengawasan dan pemeriksaan. Faktor berpengaruh lainnya adalah Satgas

(16)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

16

Berdasarkan kajian Renstra Inspektorat Propinsi Jawa Timur, bahwa sasaran strategis meningkatnya sistem pengendalian internal kiranya patut dikedepankan, ditengah upaya Pemerintah Kota mengimplementasikan Sistem Pengendalian Internal ini. Dimana, permasalahan yang muncul dalam aspek ini adalah belum optimalnya implementasi seluruh tahapan SPIP. Sebagaimana diketahui, bahwa implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan berdasarkan Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 23 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto serta Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 6 Tahun 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan atas Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 23 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Penerapan SPIP yang telah dilaksanakan meliputi kegiatan bintek dan evaluasi SPIP. Sedangkan tahap pembuatan Grand Design SPIP , Self Assessment sudah dilaksanaan. Selanjutnya untuk pemantauan tindak lanjut Grand Design SPIP akan dilaksanakan pada tahun mendatang. Diperlukan pula koordinasi dengan seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto agar implementasi SPI ini dapat berjalan optimal.

3. Aspek Kajian Renstra Kementerian

Pada aspek kajian Renstra Kementerian, khususnya Kementerian Dalam Negeri, salah satu sasaran strategis yang hendak diwujudkan adalah meningkatnya kepatuhan dan konsistensi Pemerintah Daerah dalam implementasi aturan, yang dipandang masih kurang. Bertitik tolak dari kajian ini dapat diidentifikasi permasalahan Inspektorat, bahwa Inspektorat belum berperan sebagai

qualityassurance (penjamin mutu) dalam proses penyelenggaraan pemerintahan

daerah serta kurangnya konsultasi dengan APIP lainnya. Adapun faktor internal yang mempengaruhi permasalahan Inspektorat adalah belum tersusunnya SPI dan sering berubahnya aturan dalam proses penyelenggaraan pemerintahan daerah. 4. Aspek Kajian terhadap RTRW

Pada aspek kajian ini, hal yang cukup menonjol bagi Kota Mojokerto adalah pengembangan tata ruang kota sebagai "smart city" yang berbasis pada teknologi informasi. Sehingga ketersediaan jaringan teknologi informasi dapat dikatakan sudah cukup memadai, tetapi belum termanfaatkan oleh Inspektorat secara optimal, karena perangkat teknologi yang ada belum cukup memadai. Kedua faktor ini memunculkan permasalahan Inspektorat hingga saat ini belum memiliki sistem informasi manajemen pengawasan yang handal.

5. Aspek Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Berdasarkan kajian ini, teriidentifikasi permasalahan yang dihadapi Inspektorat Kota Mojokerto, yaitu belum tersusunnya norma, standar dan prosedur pengawasan bidang pengelolaan lingkungan hidup strategis. Sebagaimana diketahui dengan terbatasnya daya dukung sumber daya alam, maka penataan lingkungan akan menjadi persoalan serius bagi Pemerintah Kota Mojokerto, tentunya juga bagi upaya pengendalian dan pengawasannya. Di sisi yang lain, Inspektorat mengalami keterbatasan aparatur, khususnya yang memiliki basis kompetensi di bidang lingkungan hidup.

c. Dampak Kinerja Pelayanan Inspektorat terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah dan terhadap capaian program nasional

Sebagaimana diketahui bahwa visi Walikota Mojokerto

adalah”Mewujudkan Kota Mojokerto sebagai Service City yang cerdas dan bermoral" dengan misi :

(17)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

17

1. Mewujudkan SDM yang berkualitas,

2. Mewujudkan pemerintahan dan swasta yang professional dan berdaya saing tinggi serta,

3. Pemerintahan dan jasa layanannya diselenggarakan dengan amanah, bersih dan baik (clean and good governance).

Namun, upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut terdapat beberapa faktor yang menjadi penghambat sebagai berikut :

1. Lemahnya penyusunan program anggaran

Sistem pengelolaan keuangan masih belum berjalan secara optimal, beberapa kegiatan masih terjadi realisasi anggaran lebih rendah dari rencananya. Kegiatan kadang-kadang tertunda karena tidak tersedia anggaran untuk pelaksanaannya. Sebaliknya ada kegiatan yang tidak dilaksanakan karena belum ada juknis yang jelas sehingga anggaran tidak terserap.

2. Satgas SPIP SKPD belum seluruhnya memahami SPIP

Dalam penyelenggaraan SPIP, perlu dibentuk Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan SPIP. Satgas ini bertugas untuk mengkoordinasikan pelaksanaan seluruh tahapan penyelenggaraan SPIP dan memfasilitasi seluruh kebutuhan atas pedoman dan materi yang diperlukan untuk melaksanakan SPIP. Dengan kata lain, satgas bertugas untuk mengawal seluruh tahapan penyelenggaraan SPIP di lingkungan Pemerintah Kota Mojokerto. Oleh karena itu, proses pemahaman/knowing yang merupakan tahap untuk membangun kesadaran (awareness) dan menyamakan persepsi, agar setiap individu mengerti dan memiliki persepsi yang sama tentang SPIP, menjadi faktor kunci keberhasilan implementasi SPIP. Dan sebaliknya, jika pemahaman Satgas SPIP belum terbangun, maka tentunya akan menjadi faktor penghambat yang serius bagi tercapainya tujuan SPIP.

3. Lemahnya komunikasi dan kerjasama antar unit kerja

Komunikasi berperan penting dalam mengarahkan kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawasan. Komunikasi juga bagian terpenting dalam upaya membangun persepsi aparat guna pelaksanaan tugasnya. Selain komunikasi, kerjasama antar unit kerja di lingkungan Inspektorat sangat berpengaruh terhadap kualitas kinerja pengawasan, agar diperoleh hasil pemeriksaan yang lebih bersifat integral dan komprehensif.

4. Kebijakan Mutasi Pegawai

Salah satu faktor penghambat terwujudnya aparatur pengawasan yang kompeten, berintegritas dan disiplin yang mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dengan baik adalah kebijakan mutasi pegawai. Sebagaimana diketahui, bahwa dari sejumlah pegawai Inspektorat yang telah mengikuti Diklat Pengawasan dan memperoleh sertifikat sebagai Pejabat Fungsional Auditor, sebanyak 12 orang . Selain itu jabatan Inspektur Pembantu II masih kosong karena pejabat yang bersangkutan meninggal dunia dan belum ada pejabat struktural penggantinya. Adanya permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Inspektorat Kota Mojokerto dan beberapa faktor yang menjadi penghambat pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya tentunya akan berdampak bagi upaya Inspektorat untuk membantu Walikota guna mewujudkan visi dan misinya. Bahkan, permasalahan dan faktor penghambat ini juga akan mengganggu bagi pencapaian tujuan dan sasaran program nasional untuk segera mewujudkan penyelenggaraan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih serta bebas KKN.

d. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Inspektorat

Berdasarkan kajian terhadap beberapa kondisi obyektif Inspektorat di atas, dapat ditarik kesimpulan mengenai peluang dan tantangan yang akan dihadapi oleh Inspektorat pada tahun-tahun yang akan datang sebagai berikut :

1. Bidang Kelembagaan/Organisasi.

Struktur organisasi Inspektorat belum secara optimal mampu mendukung upaya perwujudan visi, misi dan strategi pelaksanaan peran yang diharapkan oleh pemerintah Kota Mojokerto. Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana terdapat

(18)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

18

Oleh karena itu, kondisi yang diinginkan atau proyeksi ke depan adalah seluruh pejabat di Inspektorat Kota Mojokerto mempunyai kompetensi di bidang pengawasan.Sementara itu, kondisi obyektif yang ada sekarang Perencanaan pegawai belum disusun atas dasar kebutuhan unit kerja yang disesuaikan dengan beban kerja, kompetensi serta dikaitkan dengan upaya pencapaian target-target kinerja organsiasi. Inspektorat juga belum memiliki sistim penilaian kinerja yang berbasis pada kinerja pegawai, sebagaimana diamanatkan oleh PP No 46 Tahun 2011.

3. Bidang Sarana dan Prasarana

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas di bidang pengawasan, maka ke depan Inspektorat Kota Mojokerto perlu adanya sarana dan prasarana yang representatif serta didukung adanya teknologi informasi yang memadai.

4. Bidang Pelayanan atau Produk Inspektorat

Berdasarkan bidang layanan atau produk Inspektorat berupa Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) selama ini, maka kondisi yang diinginkan atau proyeksi ke depan mengenai Laporan Hasil Pemeriksaan agar lebih memberikan hasil/dampak yang lebih baik bagi sasaran pemeriksaan. Pada aspek ketatalaksanaan ini, Inspektorat sudah memiliki Standar Operasional Prosedur (SOP) , tetapi belum memiliki Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang pengawasan. Kemampuan menghasilkan pelayanan yang baik kepada stakeholders sangat tergantung pada kemampuan pihak unit pendukung internal untuk memberikan pelayanan kepada unit-unit kerja pelaksana tugas pokok dan fungsi yang menjadi Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kota Mojokerto. Peluang ini dapat dioptimalkan, mengingat kebijakan pengawasan yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri terhadap kompleksitas dan cakupan kerja pemerintah daerah, yaitu untuk mendorong kepatuhan dan konsistensi implementasi aturan, serta meningkatkan upaya pengendalian dan manajemen resiko. Peran APIP akan dikatakan maksimal apabila Sistem Pengendalian Internal (SPI) tersedia dengan baik, tujuan SPI dapat tercapai melalui quality assurance, serta efektivitas manajemen risiko melalui peran konsultasi. Oleh karena itu, belum adanya standar pengendalian internal tentunya menjadi salah satu penyebabnya belum terwujudnya tujuan SPI.

5. Bidang Manajemen Proses Pengawasan

Belum adanya review dan pengendalian secara sistematis terhadap keselarasan antara usulan anggaran dengan rencana kinerja. Sistem pengelolaan keuangan masih belum berjalan secara optimal, masih sering terjadi realisasi anggaran lebih rendah dari rencananya. Kegiatan seringkali tertunda karena tidak tersedia anggaran untuk pelaksanaan kegiatan, sehingga mengganggu proses pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta upaya pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan. Meskipun sudah memperoleh penilaian WTP dari BPK, namun upaya untuk mempertahankan penilaian tersebut harus secara terus menerus dilakukan melalui upaya-upaya pengelolaan keuangan yang baik.

e. Formulasi isu-isu penting

Menganalisis perkembangan situasi dan kondisi Inspektorat Kota Mojokerto dalam beberapa tahun ke belakang, maka guna penyusunan Rencana Kerja Inspektorat Kota Mojokerto tahun 2019 perlu rumusan isu-isu strategis yang patut mendapat perhatian khusus untuk ditindaklanjuti. Beberapa isu strategis atas pelaksanaan tugas adalah :

1. Keterbatasan jumlah maupun jenis Peralatan yang digunakan APIP yang disebabkan oleh kurang pengadaan peralatan baru dan akses internet yang kadang-kadang lemah;

(19)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

19

2. Belum optimalnya kerjasama dengan lembaga pengawasan fungsional lainnya yang disebabkan oleh belum optimalnya koordinasi dan sinergi perencanaan pengawasan;

3. Belum optimalnya penyusunan program anggaran yang menyebabkan terjadinya realisasi anggaran tidak sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan;

4. Tidak ada standar dalam melakukan pemeriksaan disebabkan oleh belum tersusunnya standar, norma dan prosedur pemeriksaan;

5. Ketepatan waktu penyelesaian laporan hasil pemeriksaan yang disebabkan oleh kurangnya komitmen dari SKPD terkait;

6. Belum optimalnya satgas SPIP yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman seluruh Satgas terhadap SPI dan belum adanya SOP dan SPM yang memadai; 7. Kurangnya komunikasi dan kerjasama antar unit yang disebabkan oleh belum

adanya harmonisasi dan sinkronisasi persepsi aparatur terhadap tugas-tugas pengawasan;

8. Keterbatasan kapasitas APIP pada umumnya dan secara khusus di bidang keahlian tertentu yang disebabkan oleh kebijakan mutasi pegawai, belum seluruh aparatur pengawasan mengikuti diklat pengawasan; dan

9. Kepatuhan dan konsistensi implementasi aturan masih kurang yang disebabkan oleh sering berubahnya aturan dan belum selesainya penyusunan SPI.

2.4. REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa Renja SKPD merupakan penjabaran lebih lanjut dari RKPD. Dalam konteks ini maka tahap awal penyusunan Renja SKPD didahului dengan review terhadap rancangan awal RKPD. Sebagai hasil review rancangan awal RKPD tersaji sebagai berikut :

(20)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Urusan Wajib Urusan Wajib

Bidang Perencanaan Pembangunan Bidang Perencanaan Pembangunan

Program Pengembangan Data/Informasi Program Pengembangan Data/Informasi

1 Kegiatan Penyusunan Profil Daerah Inspektorat 1 dokumen 0 0 Kegiatan Penyusunan Profil Daerah Inspektorat 1 dokumen 0 0

Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Daerah

2 Penyusunan Dokumen Rencana Kerja (Renja) dan

RKA SKPD Inspektorat 1 dokumen 0 0

Penyusunan Dokumen Rencana Kerja (Renja) dan

RKA SKPD Inspektorat 1 dokumen 0 0

Bidang Pemerintahan Umum Bidang Pemerintahan Umum

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

3 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Inspektorat 9 orang 100 % 33.000.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat Inspektorat 9 orang 100 % 28.395.000 4 KegiatanPenyediaan Jasa Komunikasi, Sumber

Daya Air dan Listrik

Inspektorat 12 bln 100 % 90.000.000 KegiatanPenyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Inspektorat 12 bln 100 % 63.600.000

5 Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Inspektorat 2 unit 100 % 90.000.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional

Inspektorat 1 unit 100 % 38.290.000

6 Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Inspektorat 7 orang 100 % 105.000.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Inspektorat 12 orang 100 % 107.017.500

7 Kegiatan Penyedian Jasa Kebersihan Kantor Inspektorat 4 orang 100 % 76.800.000 Kegiatan Penyedian Jasa Kebersihan Kantor Inspektorat 12 bln 100 % 105.000.000

8 Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

Inspektorat 31 unit 100 % 36.300.000 Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

(21)

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan Cata-tan Pen-ting No Program/ Kegiatan Lokasi Indikator

kinerja

Target capaian

Pagu indikatif

(Rp.000) Program/ Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian Kebutuhan Dana (Rp.000) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

9 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor Inspektorat 53 macam 100 % 70.000.000 Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor Inspektorat 51 macam 100 % 61.510.000

10 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Inspektorat 11 macam 100 % 30.000.000 Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

Inspektorat 14 macam 100 % 23.552.000

11 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

Inspektorat 24 macam 100 % 13.310.000 Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor

Inspektorat 10 macam 100 % 7.817.300

12 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Inspektorat 2 jenis 100 % 13.310.000 Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

Inspektorat 1 macam 100 % 6.400.000

13 Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Inspektorat 25 jenis 100 % 18.000.000 Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor Inspektorat 6 macam 100 % 12.739.900

14 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Inspektorat 800 kotak 100 % 42.350.000 Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman Inspektorat 1800 kotak 100 % 32.817.000

15 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Inspektorat 75 kali 100 % 150.000.000 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

Inspektorat 152 hari 100 % 126.800.000

16 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke

Dalam Daerah Inspektorat 230 kali 100 % 25.000.000

Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

ke Dalam Daerah Inspektorat 372 kali 100 % 35.150.000

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

17 Kegiatan Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Inspektorat 0 0 0 Kegiatan Pengadaan Kendaraan dinas/operasional Inspektorat 0 0 0

18 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Inspektorat 4 macam 100 % 325.000.000 Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Inspektorat 13 macam 100 % 396.700.000

19 Kegiatan Pengadaan Peralatan Kerja Inspektorat 4 macam 100 % 275.000.000 Kegiatan Pengadaan Peralatan Kerja Inspektorat 10 macam 100 % 325.951.000

20 Kegiatan Pemeliharan rutin/berkala gedung kantor Inspektorat 1 gedung 100 % 25.000.000 Kegiatan Pemeliharan rutin/berkala gedung kantor Inspektorat 1 gedung 100 % 138.650.000

(22)

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

23 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Inspektorat 2 dokumen 100 % 7.000.000 Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Inspektorat 2 dokumen 100 % 7.000.000

24 Penyusunan RENJA dan RKA SKPD Inspektorat 2 dokumen 100 % 10.000.000 Penyusunan RENJA dan RKA SKPD Inspektorat 2 dokumen 100 % 10.000.000

25 Penyusunan Profil SKPD Inspektorat 1 dokumen 100 % 7.000.000 Penyusunan Profil SKPD Inspektorat 0 dokumen 0 % 0

26 Penyusunan SOP SKPD Inspektorat 1 dokumen 100 % 15.000.000 Penyusunan SOP SKPD Inspektorat 1 dokumen 100 % 25.000.000

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

27 Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala

Inspektorat 35 SKPD 100 % 477.988.475 Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala

Inspektorat 35 OPD 100 % 294.358.000

28 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah

Inspektorat 22 kasus 100 % 55.000.000 Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah

Inspektorat 15 kasus 100 % 378.522.000

29 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH

Inspektorat 35 SKPD 100 % 440.550.000 Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH

Inspektorat 36 OPD 100 % 356.103.000

30 Kegiatan Penanganan Kasus Pada Wilayah Pemerintahan di Bawahnya

Inspektorat 75 kasus 100 % 114.950.000 Kegiatan Penanganan Kasus Pada Wilayah Pemerintahan di Bawahnya

Inspektorat 75 kasus 100 % 92.137.000

31 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Inspektorat 90 kasus 100 % 70.000.000 Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

Inspektorat 90 kasus 100 % 49.774.000

32 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif

Inspektorat 140 peserta 100 % 80.000.000 Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif

(23)

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan Cta-tan Pen-ting No Program/ Kegiatan Lokasi Indikator

kinerja

Target capaian

Pagu indikatif

(Rp.000) Program/ Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian Kebutuhan Dana (Rp.000) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

33 Kegiatan Koordinasi rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi

(RAD-PPK)

Inspektorat 4 laporan 100 % 125.000.000 Kegiatan Koordinasi rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi

(RAD-PPK)

Inspektorat 4 laporan 100 % 125.000.000 (12)

Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur Pengawasan

Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur Pengawasan

34 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Inspektorat 26 orang 100 % 700.000.000 Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Inspektorat 45 orang 100 % 517.400.000

35 Kegiatan Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Inspektorat 26 orang 100 % 300.000.000 Kegiatan Pelatihan Teknis Pengawasan dan Penilaian Akuntabilitas Kinerja

Inspektorat 32 peserta 100 % 275.740.000

(24)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

24

Inspektorat Kota Mojokerto.

Tabel 4

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2018 Kota Mojokerto

Nama PD : INSPEKTORAT

No Program/Kegiatan Lokasi Indikator Kinerja Besaran/

Volume Catatan

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

(25)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

25

BAB III

TUJUAN DAN SASARAN INSPEKTORAT

3.1. TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Kebijakan Nasional yang berkaitan dengan Tugas Pokok, dan Fungsi Inspektorat adalah INPRES 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 71 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016 oleh karena itu secara tidak langsung Program dan Kegiatan yang direncanakan oleh Inspektorat akan mendukung keberhasilan peraturan tersebut. Namun demikian sampai dengan saat ini belum ada lagi kebijakan-kebijakan nasional mengenai kepengawasan.

3.2. TUJUAN DAN SASARAN RENJA INSPEKTORAT

Sebelum merumuskan tujuan dan sasaran dalam Rencana Kerja ini, terlebih dahulu kami akan mengungkapkan kembali Tujuan dan Sasaran Inspektorat yang tercantum dalam Rencana Strategis Periode 2014-2019 sebagai berikut :

Tujuan Inspektorat Kota Mojokerto :

Meningkatkan manajemen pengawasan internal yang mampu mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan daerah yang bersih, transparan dan akuntabel.

Untuk mendapatkan hasil nyata yang lebih spesifik, dan terukur dalam waktu satu tahunan maka Inspektorat Kota Mojokerto menjabarkannya dalam suatu sasaran, yang mencakup :

Sasaran-1 : Terwujudnya Penyelenggaraan Pemerintahan yang Baik dan Bersih dari Unsur KKN

Sasaran-2 : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Sasaran-3

Sasaran-4 : :

Terciptanya Reformasi Birokrasi di Bidang Pengawasan Meningkatnya Kualitas Tugas Pokok dan Fungsi

3.3. PROGRAM DAN KEGIATAN

Inspektorat Kota Mojokerto dalam upaya pencapaian target kinerja pada Tahun 2018 menetapkan 6 Program dengan jumlah Kegiatan sebanyak 25 Kegiatan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

a. KegiatanPenyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik b. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan

Dinas/Operasional

c. Kegiatan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan d. Kegiatan Penyedian Jasa Kebersihan Kantor

e. Kegiatan Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja f. Kegiatan Penyediaan alat tulis kantor

g. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

h. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor

i. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan j. Kegiatan Penyediaan Bahan Logistik Kantor

k. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman

l . Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

a. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor b. Kegiatan Pengadaan Peralatan Kerja

(26)

Tim Penyusun Renja PD Inspektorat

26

SKPD

5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

a.Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala

b.Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan dilingkungan Pemerintah Daerah c.Kegiatan Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH

d.Kegiatan Penanganan Kasus Pada Wilayah Pemerintahan di Bawahnya e.Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan

f.Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif

g.Kegiatan Koordinasi rencana aksi daerah pencegahan dan pemberantasan korupsi (RAD-PPK)

6. Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur

Pengawasan

a. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Agar lebih memudahkan dalam menganalisis Program dan Kegiatan serta besaran perkiraan kebutuhan anggarannya, berikut disajikan tabel Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2020 Inspektorat Kota Mojokerto.

(27)

Tabel 5

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Inspektorat Tahun 2020 Dan Prakiraan Maju Tahun 2021 Kota Mojokerto

Nama Perangkat Daerah : Inspektorat Kota Mojokerto

Kode

Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan

Program/ Kegiatan Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Rencana Tahun 2020 Catatan Penting

Prakiraan Maju Rencana Tahun 2021 Lokasi Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif Sumber Dana Target Capaian Kinerja Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) Urusan Pengawasan Program Pelayanan Kesekretariatan Presentase Pekerjaan yang diselesaikan tepat waktu (%) Pelayanan Administrasi Perkantoran Jumlah rekening

telpon, listrik dan

internet yang

dibayarkan tepat

waktu (bulan)

Inspektorat 12 bulan 114.840.000,00 APBD Kota - 12 bulan

Jumlah kendaraan

dinas/operasional yang dirawat secara berkala (unit)

Inspektorat 8 unit 71.012.150,00 APBD Kota - 8 unit

Jumlah pengelola

keuangan yang

honorariumnya dibayarkan tepat Waktu (orang)

(28)

Jumlah ATK yang disediakan (macam)

Inspektorat 53 jenis 66.688.050,00 APBD Kota - 53 jenis

Jumlah barang

cetakan dan

penggandaan yang disediakan (macam)

Inspektorat 11 jenis 27.904.300,00 APBD Kota - 11 jenis

Jumlah komponen instalasi listrik / penerangan bangunan kantor yang disediakan (macam)

Inspektorat 24 jenis 5.748.400,00 APBD Kota - 24 jenis

Jumlah bahan bacaan dan Peraturan Perundang-undangan yang disediakan (macam)

Inspektorat 2 macam 21.120.000,00 APBD Kota - 2 macam

Jumlah bahan

logistik kantor yang disediakan (macam)

Inspektorat 25 jenis 11.207.000,00 APBD Kota - 25 jenis

Jumlah makanan

dan minuman

kantor yang

disediakan (kotak)

Inspektorat 1.227 kotak 21.479.800,00 APBD Kota - 1.230 kotak

Jumlah perjalanan dinas ke luar daerah

(29)

(hari) Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah pengadaan peralatan gedung kantor yang disediakan (macam)

Inspektorat ....macam 165.496.265,00 APBD Kota - ....macam

Jumlah peralatan

kerja yang tersedia (macam)

Inspektorat 2 macam 20.240.000,00 APBD Kota - 2 macam

Jumlah gedung /

kantor yang

dipelihara (gedung)

Inspektorat 1 gedung 132.353.800,00 APBD Kota - 1 gedung

Jumlah pakaian

khusus (potong

kain)

Inspektorat 70 potong 34.650.000,00 APBD Kota - 70 potong

Pengelolaan Administrasi

Keuangan

Jumlah buku Renja dan RKA SKPD

yang tersusun

(dokumen)

Inspektorat 2 dokumen 10,000,000,00 APBD Kota - 2 buku

Jumlah buku

Renstra SKPD yang tersusun (dokumen)

Inspektorat 1 dokumen 20,000,000,00 APBD Kota - 1 dokumen

URUSAN PRIORITAS

Program peningkatan sistem

pengawasan internal dan

pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH Presentase meningkatnya sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH

(30)

(kasus)

Kegiatan Pengendalian

manajemen pelaksanaan kebijakan KDH

Jumlah Sosialisasi

yg berhasil

diselenggarakan

Inspektorat 566.647.000,00 APBD Kota -

Kegiatan Penanganan kasus pada

wilayah pemerintahan di bawahnya Jumlah temuan/kasus TPKD yang diselesaikan (kasus)

Inspektorat 25 kasus 51.851.000,00 APBD Kota - 25 kasus

Kegiatan Tindak lanjut hasil temuan pengawasan

Jumlah temuan hasil

pemeriksaan yang

ditindaklanjuti (kasus)

Inspektorat 10 kasus 31.943.000,00 APBD Kota - 10 kasus

Kegiatan Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif

Jumlah OPD yang

sudah menindak

lanjuti temuan

(OPD)

Inspektorat 35 SKPD 33.568.000,00 APBD Kota - 35 SKPD

Kegiatan Koordinasi rencana aksi

daerah pencegahan dan

pemberantasan korupsi (RAD-PPK)

Jumlah rencana aksi

yang difasilitasi

(...)

Inspektorat ... 51.773.000,00 APBD Kota - ...

Kegiatan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

Jumlah aparat

pengawas yang

mengikuti pelatihan (orang)

(31)

BAB IV

RENCANA KERJA DAN PENDANAAN INSPEKTORAT

Sesuai Pedoman Penyempurnaan Rancangan Awal Renja Perangkat Daerah, usulan Program dan Kegiatan pada Rancangan Renja PD Tahun 2020 dientry melalui Aplikasi SIPPDA dengan hasil sebagai berikut: (terlampir)

(32)

Inspektorat serta berpedoman kepada Rancangan Awal RKPD dan Renstra Inspektorat, menjadi pedoman dalam penyusunan RKA Inspektorat Tahun 2020.

Untuk melaksanakan Rencana Kerja ini sangat diperlukan partisipasi, semangat dan komitmen dari seluruh aparatur Inspektorat karena akan menentukan keberhasilan program dan kegiatan yang telah disusun. Dengan demikian Rencana Kerja ini nantinya bukan hanya sebagai dokumen administrasi saja, karena secara substansial merupakan pencerminan tuntutan pembangunan yang memang dibutuhkan oleh stakeholders sesuai dengan visi dan misi daerah yang ingin dicapai.

Rencana Kerja Inspektorat ini selain sebagai pedoman dalam menyusun RKA, juga digunakan sebagai dasar dalam melakukan evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja Inspektorat untuk periode tahunan.

Akhir kata semoga Rencana Kerja Inspektorat ini dapat diimplementasikan dengan baik sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah ditetapkan secara konsisten dalam rangka mendukung terwujudnya good governance.

Mojokerto, 20 Maret 2019 INSPEKTUR KOTA MOJOKERTO

Drs. AKHNAN Pembina Utama Muda NIP. 19600320 198003 1 003

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali, yang penelitiannya meliputi wawancara pada Masyarakat Suku Bali di Desa Cipta Dharma atau

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Sebagai tambahan, Anda akan membuat sebuah ObjectDataSource yang berparameter sehingga dapat melewatkan item yang yang terpilih pada DropDownList ke data komponen untuk

Pendekatan dapat diartikan sebagai metode ilmiah yang memberikan tekanan utama pada penjelasan konsep dasar yang kemudian dipergunakan sebagai sarana

Audit, Bonus Audit, Pengalaman Audit, Kualitas Audit. Persaingan dalam bisnis jasa akuntan publik yang semakin ketat, keinginan menghimpun klien sebanyak mungkin dan harapan agar

Perbandingan distribusi severitas antara yang menggunakan KDE dengan yang menggunakan suatu model distribusi tertentu dilakukan untuk melihat secara visual, manakah dari

61 Dari pernyataan-pernyataan di atas, dapat dilihat bahwa dilema yang Jepang alami pada saat pengambilan keputusan untuk berkomitmen pada Protokol Kyoto adalah karena

2011 sangat memberi peluang optimalisasi diplomasi Indonesia dalam berperan memecahkan berbagai masalah yang ada baik di dalam negeri maupun di dalam kawasan