• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Manajemen Layanan Jasa Teknologi Dan Kerjasama Di Lembaga Def

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Manajemen Layanan Jasa Teknologi Dan Kerjasama Di Lembaga Def"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

97

Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir Sutami No. 36A, Surakarta, Indonesia 57126

E-mail: desthajoanda@student.uns.ac.id Abstract

Layanan jasa seksi ABC information system is a system used by ABC lembaga DEF staff

for process of saving and processing data of customer and FXVWRPHU¶s product. This system

facilitated by lembaga DEF to support making a document for testing. Previously seksi ABC lembaga DEF staff still use Microsoft Access and manual record. Therefore seksi ABC lembaga DEF staff require a new information system that quickly and efficiently so that improve customer services. In making this new information system the author uses Microsoft Visual Basic and MySql. The design of information system using prototyping method and using the database design with the concept of context diagram, Data flow Diagram (DFD), flowchart and Entity Relationship Diagram (ERD). The new application system is based on desktop applications and integration with SMS gateway.

Keywords: Informatic Management Systems, Seksi ABC LEMBAGA DEF, prototyping, sms gateway

Abstrak

Sistem informasi layanan Jasa ABC lembaga DEF adalah sistem yang digunakan oleh seksi ABC lembaga DEF untuk memproses, menyimpan dan mengolah data pelanggan dan benda uji yang akan diuji. Sistem ini difasilitasi lembaga DEF untuk mendukung dalam pembuatan laporan pengujian. Seksi ABC lembaga DEF saat ini masih melakukan pencatatan dengan Microsoft Access dan secara manual sehinggga memperlambat pekerjaan. Oleh karena itu seksi ABC lembaga DEF membutuhkan sistem informasi baru yang cepat dan efisien serta meningkatkan pelayan kepada konsumen. Dalam membuat sistem informasi yang baru menggunakan pemprograman Microsoft Visual Basic 2005 dan Mysql. Pemrograman tersebut perlu dilakukan perancangan sistem informasi dengan menggunakan metode prototyping serta menggunakan perancangan basis data dengan konsep diagram konteks, DFD (Data Flow Diagram), flowchart dan ERD (Entity Relationship Diagram). Aplikasi system baru ini menghasilkan aplikasi berbasis desktop yang juga diinterintegrasi dengan sms gateway.

Kata Kunci: sistem informasi manajemen, seksi ABC lembaga DEF, prototyping, sms gateway

1. Latar Belakang

Perkembangan manajemen di dalam suatu organisasi yang didukung oleh sistem informasi manajemen berbasis komputer merupakan salah satu kebutuhan utama pada era globalisasi [1]. Adapun berdasarkan surat edaran nomor 5 tahun 2013, seluruh instansi atau organisasi pemerintah dihimbau menggunakan TIK sebagai pendukung dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi

organisasi [2]. Hampir semua organisasi

pemerintahan saat ini membutuhan dukungan

sistem informasi untuk membantu dalam

pengambilan keputusan, menyimpan dan

memproses kebutuhan data.

Kebutuhan akan hal yang sama juga dialami oleh manajemen dan keorganisasian di lingkungan lembaga DEF khususnya seksi ABC. Seksi ABC lembaga DEF adalah unit yang bertanggung jawab hubungan antara konsumen dengan pihak lembaga DEF atas permintaan layanan pengujian dari konsumen di fasilitas lembaga DEF [3].

Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan, seksi ABC lembaga DEF sudah menggunakan sistem informasi manajemen berbasis komputer sebagai alat untuk mendukung proses bisnis pelayanan permintaan pengujian dari konsumen. Mulai dari membuat surat penawaran harga pengujian, surat kontrak,

(2)

surat penunjukan pegiat yang melakukan serangkaian pengujian dan surat permintaan pekerjaan. Namun seksi ABC lembaga DEF menilai bahwa sistem informasi manajemen perlu dilakukan pengembangan sistem informasi seiring

dengan melonjaknya permintaan layanan

pengujian dari konsumen.

Permasalahan yang dialami seksi ABC

lembaga DEF adalah sistem informasi

manajemen seksi ABC lembaga DEF yang digunakan saat ini tidak dapat diakses oleh beberapa pengguna sekaligus. Tentu saja hal tersebut dapat menyita banyak waktu dan tenaga pada saat menginput data ke dalam database tersebut karena hanya satu pengguna. Selain itu seksi ABC membutuhkan aplikasi yang memiliki

tingkat keamanan tinggi. Dokumen yang diolah oleh seksi ABC bersifat rahasia sehingga hanya

beberapa komputer saja yang boleh

menggunakanya dan hanya digunakan di kantor lembaga tersebut, tidak boleh dikerjakan di tempat

lain. Melihat kendala tersebut, lembaga DEF

menyadari bahwa seksi ABC lembaga DEF membutuhkan sistem informasi yang baru guna membantu pekerjaan seksi ABC lembaga DEF yang lebih efisien dan cepat. Sehingga tidak timbul permasalahan baru kedepannya. Maka dari itu lembaga DEF mengusulkan untuk dilakukan pengembangkan sistem informasi manajemen di lingkungan lembaga DEF khususnya seksi ABC lembaga DEF dengan menggunakan aplikasi

berbasis desktop. Selain itu keunggulan aplikasi

berbasis desktop memiliki performance yang

unggul karena disesuaikan dengan spesifikasi hardware.

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan, yaitu ³%DJDLPDQD PHUDQFDQJ GDQ PHPEXDW VLVWHP informasi manajemen layanan seksi ABC,

lembaga DEF ´ Tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini, yaitu membuat sistem informasi manajemen yang baru untuk mengakomodir layanan yang diberikan seksi ABC, lembaga DEF. Agar pembahasan lebih terarah, penelitian dilakukan dengan pembatasan masalah yaitu tahap-tahap pengembangan aplikasi yang dikaji

terdiri dari tahap analisa, perancangan,

pemrograman dan evaluasi sedangkan tahap operasi dan pemeliharaan sistem tidak masuk kedalam kajian.

2. Tinjauan Pustaka

Pada metode ini menggunakan metode

prototyping. Metode prototyping adalah

pengembangan yang cepat dan pengujian terhadap model kerja (prototipe) dari aplikasi baru melalui

proses interaksi dan berulang-ulang yang biasa digunakan ahli sistem informasi dan ahli bisnis.

Sebagian user kesulitan mengungkapkan

keinginannya untuk mendapatkan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Kesulitan ini yang perlu diselesaikan oleh analis dengan memahami kebutuhan user dan menerjemahkannya ke dalam bentuk model (prototipe). Model ini selanjutnya diperbaiki secara terus menerus sampai sesuai dengan kebutuhan user.

Bahasa pemrograman dalam perancangan sistem informasi ini menggunakan Microsoft Visual Basic. Microsoft Visual Basic adalah aplikasi yang dijalankan dengan menggunakan system operasi windows yang juga merupakan hasil karya dari perusahaan Microsoft corporation [4].

Database yang digunakan dalam

perancangan sistem ini adalah MySQL. MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan mengirimkan datanya

dengan sangat cepat, multi user, serta

menggunakan perintah standar SQL [5]. Dengan berbagai keunggulan yang dimiliki, membuat software database ini banyak digunakan oleh

praktisi untuk membangun suatu project.

Kelebihan MySQL yaitu sintaksnya lebih mudah dipahami dan tidak rumit, mendukung Open Database Connectivity (ODBC) untuk sistem operasi Windows, dan dapat diintegrasikan dengan berbagai bahasa pemprograman, seperti php dan Visual Basic [6]. MySQL merupakan software RDBMS (atau server database) yang dapat mengelola database dengan sangat cepat, dapat menampung data dalam jumlah sangat besar, dapat diakses oleh banyak user (multi-user), dan dapat melakukan suatu proses secara sinkron atau berbarengan (multi-threaded)[7].

3. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan

bersifat kualitatif deskriptif dengan metode pengembangan sistem prototyping serta teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi.

Membuat sistem informasi manajemen ABC lembaga DEF dilakukan melalui beberapa tahapan kerja seperti yang dijelaskan di bagian berikut ini.

4. Pengumpulan data

Perancangan sistem informasi layanan jasa

teknologi lembaga DEF diawali dengan

pengambilan identifikasi sistem layanan seksi ABC. Identifikasi dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui apa saja yang dibutuhkan dalam

(3)

perancangan sistem informasi yang akan dirancang. Mulai Pembuatan Program Aplikasi Evaluasi/Testing Sesuai Kebutuhan?

Analisis dan Intepretasi Hasil Perancangan

Kesimpulan dan Saran Selesai

tidak

Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Tahap Analisis dan Intepretasi Hasil

Studi Lapangan Studi Pustaka

Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Tahap Pendahuluan Tahap Kesimpulan dan Saran Penentuan Metodologi Pengembangan Sistem

Perancangan basis data/

Database

Identifikasi sistem layanan JTK

Analisa kebutuhan sistem

Perancangan Antarmuka/

Design Interface

Gambar 1.Tahapan Penelitian

Setelah mengetahui semua masalah yang ada pada sistem layanan seksi ABC lembaga DEF selanjutya dilakukan analisa untuk mengetahui kekurangan yang ada pada sistem layanan seksi ABC. Dari analisa tersebut dicari alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada di seksi ABC lembaga DEF.

Perancangan Sistem

Peancangan sistem informasi manajemen layanan ABC terdiri dari beberapa tahap yaitu

Pembuatan sistem informasi manajemen layanan ABC DEF. Sedangkan perancangan sistem informasi manajemen layanan ABC terdiri dari beberapa tahap yaitu diagram konteks, hierarchy chart, diagram konteks DFD level 0, DFD level 1, dan DFD level 2

a. Diagram Konteks

Diagram konteks dari usulan sistem informasi manajemen layanan JTK dapat dilihat pada gambar 4.10 berikut ini

0 Sistem Informasi Layanan JTK Staff ABC Kepala ABC Pegiat Laporan Bulanan Surat Penawaran Harga

Kontrak

Pesanan Pekerjaan

Surat Penunjukan Penangung Jawab Kegiatan (Pegiat) Surat Tanad Jalan

Tabel Angket Layanan Jasa Teknologi

Surat Jalan Surat Tanda Terima

Pelanggan

Form Pesanan Pekerjaan

Gambar 2. Diagram Konteks

b. Hierarchy Chart

Model hierarki menggambarkan semua proses yang terjadi pada sistem. Model ini terdiri dari tiga level yaitu level 0, level 1 dan level 2.

0 Sistem Informasi Layanan DEF 2 Permintaan Layanan Pengujian 3 Proses Negosiasi Harga 4 Proses Pengelolaan Dokumen Layanan DEF 5 Laporan 1.2 Pengaturan Staff 3.1 Perhitungan/ Penawaran Harga 4.1 Penerimaan Benda Uji 3.2 Kontrak 4.2 Proses Dokumen Pekerjaan Top Level Level 0 1.1 Pengaturan Kop Surat 1 Pengaturan Sistem 1.4 Pengelolaan Tarif Layanan 1.3 Pengeloaan Akun Pengguna 4.3 Penomoran Sertifikat 4.4 Penyerahan Benda Uji 4.2.1 Form Pesanan Pekerjaan 4.2.2 Form Penunjukan Pegiat Level 1 Level 2

Gambar 3. Hierarchy Chart Sistem Layanan ABC

c. Data Flow Diagram

Setelah membuat Hierarchy Chart, langkah selanjutnya adalah membuat DFD level 0

Gambar 4. Data Flow Diagram Level 0 Sistem Layanan ABC DEF Pelanggan Jasa Teknologi dan Kerjasama Pimpinan Laboratorium 1.0 Registerasi Pelanggan 2.0 Registerasi Alat 3.0 Penawaran 5.0 Hasil Pengujian 6.0 Laporan Data Pelanggan Data Alat Data Pembayaran Data penerimaan/ penolakan pengujian Data Status Pengujian Alat

Formulir Registrasi Pelanggan Data Pelanggan Id Pelanggan

Data Alat Id Alat, jenis kalibrasi

4.0 Pembayaran

Surat penerimaan/penolakan pesanan pengujian

Biaya Pelaksanaan/Operasional

Status Pengujian Alat Bukti Pembayaran

Kontrak Pesanan

Sertifikat Pengujian Alat Lampiran Sertifikat Pengujian

Surat Jalan

Laporan Bulanan Laporan

Pengirim

Surat Penawaran Harga (Client Base Service) Surat Permohonan Pelayanan Surat keputusan pegiat

Service Order

(4)

Dari DFD level 0 seperti yang digambarkan diatas, kemudian dibuat DFD level 1 untuk proses pegaturan sistem. DFD level 1 untuk proses pengaturan sistem. 1.1 Pengaturan Format Surat 1.2 Pengaturan Staff 1.3 Pengaturan Akun Pengguna 1.4 Pengelolaan Tarif Layanan Kepala DEF Data Format Laporan Data Akun Pengguna Data Staff Data Tarif Pengujian Data Format Dokumen

Data Staff

Data Akun Pengguna

Data Tarif Pengujian

Gambar 5. Data Flow Diagram Level 1 Pengaturan Sistem

Selanjutnya DFD level 1 untuk proses negosiasi data. 3.1 Perhitungan Biaya 3.2 Kontrak Data Penawaran Harga Data Kontrak Data Tarif Pengujian Data Pelanggan Data Benda Uji

Staff DEF

Kepala DEF

Kepala BTMP

Surat Penawaran Harga Data Penawaran Harga

Kontrak Data Penawaran Harga Data Penawaran Harga Kontrak

Gambar 6. Data Flow Diagram Level 1 Proses Negosiasi Harga

Selanjutnya DFD level 1 untuk proses negosiasi

dataPengelolaan Dokumen Layanan.

4.2 Proses Dokumen Pekerjaan 4.3 Penomoran Sertifikat 4.4 Penyerahan Benda Uji 4.1 Penerimaan Benda Uji Staff ABC Kepala DEF Data Pegiat Data Pesanan Pekerjaan Data Sertifikat Data Pelanggan Data Benda Uji Data Kontrak

Tanda Terima Benda Uji

Formulir Pesanan Pekerjaan Data Pesanan Pekerjaan

SK Pegiat (PJT.07)

Data Sertifikat

Tanda Serah Benda Uji Nomor Sertifikat Data Pegiat Data Penerimaan Benda Uji Data Penyerahan Benda Uji

Gambar 7. Data Flow Diagram Level 1 Proses Pengelolaan Dokumen Layanan

Lalu pada dfd Level 1 Proses Pengelolaan Dokumen Layanan di perjelas dengan dfd level 2 proses dokumen pekerjaan.

4.2.1 Pembuatan Form Pesanan Pekerjaan 4.2.2 Pembuatan Form Penunjukan Pegiat Data Pesanan Pekerjaan Data Pegiat

Staff ABC Kepala

ABC

Data Pelanggan

Data Benda Uji

Formulir Pesanan Pekerjaan Data Pesanan Pekerjaan

SK Pegiat Data Pegiat

Gambar 8. Data Flow Diagram Level 2 Proses Dokumen Pekerjaan 5. Perancangan Antarmuka Splash Screen

Splash Screen merupakan suatu kondisi yang digunakan untuk menggambarkan image atau gambar yang muncul pada saat sebuah aplikasi atau program dalam proses loading. Splash screen ini digunakan sebagai feedback bahwa aplikasi tersebut masih dalam proses loading.Fungsi Splash Screen digunakan untuk menampilkan informasi yang bersifat sekilas pada user. Selain informasi, Splash Screen juga bisa digunakan sebagai pemanis aplikasi.

Form Login

Form login merupakan form yang harus diakses oleh setiap pengguna untuk dapat menggunakan aplikasi. Aplikasi akan mendeteksi siapa user yang menggunakan serta mengatur hak akses dari user yang bersangkutan. Melalui form ini, pengguna harus memasukkan username dan password.

Form Interface User

Interface user adalah halaman utama setelah user melakukan login dengan hak akses Staff ABC pada aplikasi. Dalam antarmuka user ini, user dapat. Antarmuka pemakai dapat menerima informasi dari pengguna dan memberikan informasi kepada pengguna untuk membantu mengarahkan alur penelusuran masalah sampai ditemukan suatu solusi.

(5)

Gambar 9. Entity Relationship Diagram memiliki (1,1) memiliki (1,n) memliki (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki memiliki (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,n) (1,1) (1,n) (1,n) (1,1) (1,1) (1,n) (1,1) (1,1) (1,1) (1,1) (1,n) (1,n) (1,1) (1,1) (1,n)

(6)

Gambar 10. Form Interface User Antarmuka Kepala Pimpinan

Antarmuka kepala pimpinan adalah halaman utama setelah user dengan status kepala lembaga DEF melakukan login pada aplikasi.Dalam

antarmuka user dapat langsung melihat

rekapitulasi layanan pengujian dalam suatu periode terterntu.

Gambar 11. Antarmuka Kepala Pimpinan Manajemen User

Form manajemen user adalah mekanisme

untuk mengelola user yang akan login ke dalam

sistem database. Pengelolaan user tersebut bisa berupa penambahan user baru, penghapusan user

yang sudah ada serta perubahan atribut

user.Atribut user atau data pengguna mencakup

NIP, username, password dan status untuk dapat

mengakses aplikasi.

Terdapat beberapa form dalam Manajemen User, diantaranya adalah ; Form Manajemen Benda Uji, Form Manajemen Perusahaan, Form Daftar Harga Pengujian, Form Surat Penawaran Harga, dan Form Antarmuka Pesanan Pekerjaan.

Gambar 12. Manajemen User

Form manajemen benda uji digunakan untukmemasukkan data benda uji yang meliputi id alat, nama alat, nama pemilik, merek pabrik, model/tipe, nomor seri, tanggal masuk, tanggal pengujian dan lokasi pengujian. Form ini dilengkapi fasilitas pencarian berdasarkan id alat, nama alat atau nama pemilik.

Gambar 13. Form Manajemen Perusahaan

Form manajemen perusahaan digunakan

untuk memasukkan data perusahaan yang meliputi id perusahaan, nama perusahaan, alamat, telepon,

faximiledan nama pemesanan. Form ini

dilengkapi fasilitas pencarian berdasarkan id perusahaan, nama perusahaan, alamat dan telepon.

(7)

Form daftar harga pengujian digunakan untuk memasukkan dataharga pengujian. Dalam memasukkan data ini dapat melalui detail data pengujian yang terdiri dari id pengujian, kategori uji, sub kategori, nama uji, keterangan uji, satuan

dan harga. Form ini dilengkapi fasilitas pencarian

berdasarkanid pengujian, kategori uji, sub kategori dan nama uji.

Gambar 15. Form Daftar Harga Pengujian

Form surat penawaran harga digunakan

memasukkan data yang meliputi nama pelanggan, nama pemesan, telpon pemesan, fax pemesan, tanggal dibuat, subjek pengujian, dan detail uraian pekerjaan. Lalu user memilih kategori uji, sub kategori uj dan nama pengujiannya. Selanjutny user menekan tombol cetak untuk mencetak surat penawaran harga.

Gambar 16. Antarmuka Surat Penawaran Harga Form pesanan pekerjaan digunakan memasukkan data yang meliputi nomor pesanan pekerjaan, nama pelanggan, sifat peanan, jenis pesanan, kepada lab, detail alat dan catatan teknis.Selanjutny user menekan tombol cetak untuk mencetak formulir pesanan pekerjaan.

Gambar 17. Antarmuka Pesanan Pekerjaan SMS Gateway

Setiap kali staff ABC lembaga DEF selesai menginput form kontrak dan pengujian benda selesai sistem secara otomatis mengirimkan sms kepada pelanggan yang memberi notifikasi bahwa kontrak dan pengujian telah selesai.

Gambar 18. Sms setelah kontrak

Gambar 19. Sms setelah pengujian selesai 6. Evaluasi

Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari perancangan sistem informasi layanan DEF. Pada tahap ini dilakukan uji coba apakah fitur dan fungsi yang ada pada aplikasi layanan DEFdapat berjalan dengan baik. Berikut salah satu form yang diuji (gambar 15).

Tabel 1 Form Daftar Harga Pengujian

No Fungsi Hasil

Pengujian Keterangan 1 Menmpilkan data

pada tabel OK -

2 Input data textbox OK - 3 Tombol Pencarian OK -

4 Tombol Simpan OK -

5 Tombol Hapus OK -

(8)

7. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1.Perancangan sistem informasi manajemen

layanan ABC lembaga DEF yang baru dapat mengakomodir kebutuhan seksi ABC lembaga DEF mulai dari membuat surat penawaran harga, kontrak pesanan pekerjaan, surat jalan, surat keputusan pegiat, surat terima dan angket layanan pekerjaan.

2.Sistem informasi layanan ABC lembaga DEF

yang dirancang dalam penelitian ini berupa sistem informasi berbasis komputer dengan integrasi sms gateway. Data data dokumen disimpan dalam basis data dan dapat diakses melalui aplikasi ABC lembaga DEF. Aplikasi dirancang dengan menggunakan basis data server sehingga dapat digunakan lebih dari satu komputer. Sistem SMS Gateway mengguakan engine gammu (open source) yang digunakan untuk mendukung aplikasi ABC lembaga DEF.

Saran

Saran yang dapat diberikan untuk langkah

pengembangan atau penelitian selanjutnya,

sebagai berikut:

1.Dilakukan pengembangan sistem dengan

menggabungkan unit-unit yag ada di lembaga DEF sehingga sistem lebih sempurna dan efisien.

2.Pengembangan aplikasi sistem layanan ABC

lembaga DEF ke arah website untuk pelanggan yang diintegrasikan dengan database yang sama sehingga terkoneksi data antara aplikasi berbasis desktop dengan aplikasi berbasis website.

Referensi

[1] Maulana, Miftahul dan Sensuse, Dana Indra.

2011. Perancangan Strategis Sistem

Informasi:Studi Kasus Direktorat Jenderal

Penyelenggaraan Haji dan Umrah

Departemen Agama RI. Journal Of

Information Systems. Volume 7. 1 April 2011. Tesis. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Indonesia. Jakarta.

[2] Surat Keputusan No. 25/SK/LEMBAGA

DEF/XYZ/05/2014 Tentang Perubahan

Organisasi Pendukung Internal di

Lingkungan Balai Termodinamika, Motor dan Propulsi.

[3] Menristek. 1979. Surat keputusan Menristek.

[4] Nursal, S. Kom. 2009. Visual Basic I. Jakarta:

Dinamika Ilmu

[5] Nugroho, Bunafit. 2009. Database Relational

dengan MySQL. Yogyakarta: Andi Offset..

[6] Komputer, Wahana. 2010. Panduan Brlajar

MySQL Database Server. Jakarta: Media Kita.

[7] Raharjo, Budi. 2011. Membuat Database

Gambar

Diagram  konteks  dari  usulan  sistem  informasi  manajemen  layanan  JTK  dapat  dilihat  pada  gambar 4.10 berikut ini
Gambar 8. Data Flow Diagram Level 2  Proses Dokumen Pekerjaan
Gambar 9. Entity Relationship Diagrammemiliki(1,1) memiliki(1,n)memliki(1,1)(1,1) (1,1)(1,1)memilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemilikimemiliki(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,1)(1,n)(1,1)(1,n)
Gambar 10. Form Interface User
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian menggunakan 60 ekor ayam pedaging, dua puluh ekor ayam di awal penelitian diambil darahnya untuk pengamatan titer antibodi asal induk terhadap infeksi virus

Dekanat Fakultas Psikologi Univeristas Katolik Widya Mandala Surabaya, terima kasih atas semua kesempatan yang telah diberikan selama saya berkuliah di Fakultas

Para PNS lingkungan Kecamatan dan Kelurahan wajib apel pagi setiap hari senin di Halaman Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, dan akan diberikan teguran kepada yang tidak ikut apel

Penanganan Cerebral Palsy Spastik Diplegi salah satunya dengan metode NDT atau Bobath yaitu metode latihan untuk mengatasi masalah yang timbul pada kelumpuhan otak

• Tidak sadar selama sekitar 10 menit sesaat setelah kejadian, kemudian bangun kembali.. • Respon lambat tetapi tidak ada

2 Wakil Dekan Bidang I SALINAN TERKENDALI 02 3 Wakil Dekan Bidang II SALINAN TERKENDALI 03 4 Manajer Pendidikan SALINAN TERKENDALI 04 5 Manajer Riset dan Pengabdian

Pengawasan kualitas merupakan alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila dipergunakan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan

Sejauh pengamatan peneliti, penelitian mengenai perbedaan adversity quotient pada mahasiswa yang mengikuti Objective Structured Clinical Skills (OSCE) berdasarkan motivasi