RAKOR RISBANG
BANDUNG, 23 DAN 24 JANUARI 2018
KOPERTIS WILAYAH 4
Penguatan Inovasi
• Paradigma Tridharma Perguruan
dengan era industri 4.0.
Tinggi harus diselaraskan
• Perguruan
Tinggi
dan
Lembaga
Litbang
wajib
mengharmonisasikan hasil–hasil riset pengembangan dan
penerapan teknologi
Inovasi.
melalui Lembaga Manajemen
• Perguruan Tinggi diwajibkan melaksanakan proses inovasi
produk melalui
industri.
inkubasi dan pembelajaran berbasis
6 RAKERNAS KEMENRISTEKDIKTI 2018
Dalam memasuki era industri 4.0 dan open science, kita harus tetap membangun Indonesia (mbangun deso) dengan penuh adab dan etik, melalui penekanan program risbang.
1. Riset ke depan harus berorientasi pemanfaatan teknologi dijital, sharing & kolaborasi antar peneliti global;
2. Riset teknologi tinggi dan riset frontier harus mendapatkan prioritas di PT;
Para Rektor/Direktur/Pimpinan PT/LPNK agar:
1. Memfasilitasi program Indonesia menulis (manfaatkan teknologi dijital, publikasi cepat & problem solving);
2. Memfasilitasi program mbangun deso dengan TTG (Hi-touch Dev., tanpa tinggalkan riset hitech dan frontier);
3. Mendorong Science and Technology Index menjadi Pemeringkat Global;
4. Memperbanyak riset grup dan sinergitas riset kolaborasi dg peneliti dunia untuk tema2 Industri 4.0;
dan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Kekayaan Intelektual.
Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti fokus untuk :
1. Mengembangkan program yang meningkatkan relevansi dan produktifitas riset untuk mendukung program strategis nasional, daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan pemanfaatan SDA; 2. Penyelesaian regulasi riset dan pengabdian masyarakat yang berorientasi Open Sience;
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
PUBLIKASI, TRL
DAN
KI
PUBLIKASI KEKAYAANINTELEKTUAL TRL 0 10000 5000 15000 20000 25000 30000 35000 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017TREND PUBLIKASI INTERNASIONAL TAHUN 2006-2017
MALAYSIA SINGAPOR THAILAND INDONESIA VIETNAM
TARGET 12.000
CAPAIAN 16.360
136% 2015 2016 2017
Trend KI/Paten terdaftar 4,303 3,184 1,877 210% Status 31/12/2017 Sumber: Scopus, 2017
PUBLIKASI INTERNASIONAL SCOPUS 2015-2017
NO
NEGARA
TAHUN
2015
2016
2017
1. MALAYSIA
27.141
29.692
28.527
2. SINGAPURA
20.253
20.836
19.584
3. INDONESIA
8.108
12.085
17.283
4. THAILAND
12.978
14.517
14.896
5. FILIPINA
2.640
2.977
2.880
Aktor utama: praktisi teknologi yang mengintegrasikan teknologi kunci
Peneliti: menemukan teknologi kunci
Lembaga Riset/PT: menyediakan lingkungan yg ramah invensi/inovasi fasilitasi inno-preneur masa depan
Produsen: menyediakan komponen dan alat produksi Praktisi teknologi merupakan midle man antara inventor
dan investor (kita lemah disini)
Masalah utama: perubahan perilaku dan proses bisnis
Menuntut interaksi yang semakin intens antara industri dan akfititas riset (saling menguntungkan dan saling tergantung) Transisi dari ekosistem pengembangan produk, yaitu kurang
padat modal menjadi padat otak (ekonomi kreatif didominasi teknologi kunci dan life time-nya semakin pendek)
TUGAS PARA PIHAK MASALAH UTAMA
INDUSTRI 4.0 ERA INOVASI DISRUPTIF
CIRI – CIRI ERA INOVASI DISRUPTIF
Hampir tidak ada yang strategis, terlalu banyak
teknologi pengungkit datang dan pergi!
Hampir tidak ada rahasia (untuk jangka waktu lama),
life- time teknologi semakin pendek.
Hampir tidak ada yang bisa diprediksi dalam konteks pengembangan produk.
Kita harus fokus pada:
1) Membangun kapasitas untuk mengembangkan produk, meski belum tentu perlu dibangun saat ini.
2) Menciptakan lingkungan yang ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda. 3) Inovasi utama, tidak terjebak megembangkan sistem secara keseluruhan untuk mengurangi
resiko selama masih bisa memiliki posisi produk yang bagus dan kompetitif 4) Kemitraan dengan rekan potensial berbasis hubungan saling menguntungkan. Artinya... (sebagai contoh):
Impor barang tidak selalu buruk, selama dilakukan dengan cerdas dan bijaksana (memiliki posisi tawar, memasukkan pengembangan SDM, pelibatan riset, ...)
Mendirikan manufaktur bagus selama kompetitif untuk jangka waktu yang selayaknya.
Open Science represents a new approach to the scientific process based on cooperative work and new ways of diffusing knowledge by using digital technologies
and new collaborative tools (European Commission, 2016b:33). The OECD defines Open Science as: “to make the primary outputs of publicly funded research results –
publications and the research data – publicly accessible in digital format with no or minimal restriction” (OECD, 2015:7), but it is more than that. Aiming to remove the
barriersfor sharing any kind of output, resources, methods or tools, at any stage of the research process. As such, open access to publications, open research data,
open source software, open collaboration, open peer review, open notebooks, open educational resources, open monographs, citizen science, or research crowdfunding, fall into the boundaries of OpenScience.
OPEN SCIENCE
Sumber: OECD and EC Web, 2017
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
DIJITAL TEKNOLOGI
KOLABORASI SHARING DATA,
FUNDING
TERKONEK SI GLOBAL HILANGKAN KENDALA
INDONESIA MENULIS
Kegiatan Pendukung 2018
•
Pendampingan (klinik) penulisan dg teknik digital online;•
Fasilitasi Riset Klaster, Riset Flagship, Riset Grup; ISO/IEC 17024: 2012);(Berbagai Aplikasi Meeting);
•
Fasilitasi Capacity building Peneliti (Reviewer SNI•
Seminar (Konferensi) Internasional Jarak Jauh•
Fasilitasi Fast Track Publications (Publikasi cepat dan bermutu);•
Fasilitasi Online Grup Research; dan•
Mendorong Riset Teknologi Tinggi dan Research Frontier.ANGGARAN Convert PUBLIKASI
Dari Rp. 24,9 T
Sebesar Rp. 10,9 T untuk Riset
Rp. 2,41 T 16.360 Rp. 8,49 ?????? POTENSI 151.055 PENULIS SETIAP TAHUN
16.360
PUBLIKASI GLOBAL134.695
TULISAN KEMANA???TRANSFORMASI
Technoware Infoware Humanware
Orgaware
Sumber Pengguna
Iptek dan Iptek dan
Inovasi Inovasi
Penetapan target
rioritas, klaster, strat
PERUBAHAN PARADIGMA:
PENGUASAAN IPTEK DAN INOVASI OLEH SDM INDONESIA
SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN DAYA SAING BANGSA
Transformasi
mengandalkan produk hasil inovasi
SISTEM INOVASI
2. Terbangun jaringan dan sinergitas antara
sebagai basis pengembangan dan
2
Bangsa INOVATIF yang menguasai IPTEK, mandiri dan berdaya saing global
1. Ekonomi berbasis inovasi yang
(innovation-driven economy) anak bangsa dan alih teknologi;
penghasil dan pengguna Iptek;
3. Insentif bagi Litbang Iptek dan INOVASI dirancang sebagai sistemik instrumen yang terintegtrasi;
4. Ditetapkannya kebijakan Sistem Inovasi, penguatan daya saing bangsa;
Bangsa dengan “keterbatasan pengelolaan” potensi IPTEK dan INOVASI
1. Ekonomi berbasis efisiensi (efficiency-driven economy) yang sangat
bergantung pada sumber daya asing; 2. Keterlepaskaitan antara penghasil
Iptek dengan pengguna Iptek; 3. Berbagai insentif Litbang Iptek
dilaksanakan secara terfragmentasi; 4. Tidak ada ketajaman arah
pengembangan Iptek dan inovasi yang terintegrasi secara nasional;
(p egi)
k
K
ia
n
DISAIN KONSEPTUAL KEBIJAKAN
SISTEM INOVASI NASIONAL
Daya saing dan kemandirian nasional omersil Ekonomi Sosial-Budaya Akademik
• Sinergitas Triple Helix mendorong terbangunnya ekosistem inovasi yang bekerja secara berkelanjutan, untuk menghasilkannilai tambah akademik, sosial-budaya, ekonomi dan komersial. Pada akhirnya diharapkan dapat secara langsung mendukung peningkatan daya saing dan kemandirian nasional.
•
3
Kebijakan yang Holisti
Pendorong Inovasi
Pengembangan Prioritas Unggulan
Pengembangan Sumber Daya Manus
Infrastruktur
Sinergi dan Kolaborasi
Evaluasi dan Kemajua yang Berkelanjutan
UPAYA KOPERTIS
PENGUATAN
SDM RISBANG
SEMINAR
HASIL
PENELITIAN
PENERBITAN
JURNAL
UPAYA PTS?
SINERGI MBANGUN DESO DENGAN HASIL RISET TTG
•
Fasilitasi pemanfaatan hasil2 risethitech dan frontier (satelit, teknologi rekayasa genetik,
•
Fasilitasi riset2 TTG bermanfaatlangsung bagi masyarakat (skema
Kemitraan Wilayah, Kewirausahaan, Produk Unggulan Daerah dan
Desa);
•
Diseminnasi TTG ke masyarakat Blibli,•
MOU dengan KemendesDT dan Kemenkop;•
Mendorong kinerja PT untuk abdimas .MARsipature huTA na BE,
tanpa meninggalkan hasil riset hitech
PRODUK APLIKASI BALI SYNWOOD - UNDIKSHA
Gigi Tiruan – USU
ngolah Rumput Laut -MODEM PENGUAT SINYAL - LIPI
DRONE- BPPT APS MITRA DESA-STIKOM BALI
UMKM BUMDES
13
Mengembangkan informasi Daftar Buku dan Paten;
Meningkatkan infrastruktur & Kelembagaan SINTA; dan 01
02
03
04
05 06
MENDORONG SINTA JADI SISTEM
PENGINDEKS GLOBAL Statistik Negara
1. Asia
2. Uni Eropa 3. North America
Rata2 HIT per hari di Desember
PER DAY = 209.768 HIT oleh 83.700 user
SANGAT FLUKTUATIF
Pengakses Sinta = +
157.849.272
(30 Januari-15 Desember 2017)Tampilan Sinta, Tahun 2018
BOOKS IPR/KI No Jenjang Jabatan J u m la h P e n d af ta r 1 Professor 4.299 2 LektorKepala 17.133 3 Lektor 18.982 4 AsistenAhli 16.211 5 Pengajar &Peneliti 15.829 Total 72.454 Professor 1.551 Lektor Kepala 2.517
Statistik Dokumen dan Author
Lebih dari 833.674 dokumen,
lebih 74.900 Penulis, dan sekitar 1.061 Jurnal diakreditasi Sinta;
Baru sekitar 30% Dosen dan