• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT PADA AYAM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT PADA AYAM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

45 |

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA JENIS PENYAKIT PADA

AYAM MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Resdi Hadi Prayoga

Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Informatika Universitas Yudharta Pasuruan

ABSTRACT

Diagnosis Expert System Development in the Chicken is disease type of representing knowledge with this line of reasoning. The sytem is able to provide treatment of the disease in chickens by asking the symptoms of the disease at the time of consultation. Based on the above symptoms are selected, the system will provide result in the form of treatment. This application program faster provides information to users who need information about the disease in chickens compared to seeking information by reading a book. With the restriction of access rights applied to the system, the process for managing the knowledge base and rule base only by expert. This application can be used as an initial step for chicken breeders to pay attention to the health of the chicken in the maintenance period. Inference process would lead to the conclusion, although the list is not exhaustive selected symptoms. This expert system application using PHP programming and to it is database using MySQL. Result are given is a type of disease that is found accompanied by acertain factor against the disease were found, and its treatment.

Keywords: chicken disease, forward chaining

1. PENDAHULUAN

Penyakit ayam merupakan hal yang sangat penting yang harus diketahui oleh para peternak ayam untuk kelangsungan usahanya. Selain itu, para peternak ayam juga harus memperhatikan kebersihan kandang, serta mengontrol makan dan minuman. Karena jika salah satu ayam sudah terserang penyakit maka akan berdampak langsung pada kesehatan ayam lainnya. Sulitnya peternak mendapat informasi tentang jenis-jenis penyakit pada ayam yang akan menghambat dan merupakan ancaman besar bagi para peternak. Hal itu akan merugikan para peternak ayam dengan berkurangnya populasi jumlah ternaknya

jika tidak dilakukan tindakan awal. Begitu juga dengan ayam lainnya bisa tertular penyakit yang disebabkan oleh ayam yang sudah terinfeksi sebelumnya. Penyakit pada ayam dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, parasit cacing, dan jamur

Dari latar belakang permasalahan diatas, agar tidak ada kesalahan diagnosa dan untuk mempermudah peternak pemula atau orang awam mengetahui sejak dini jenis penyakit pada ayam, agar tidak terlambat mendapatkan pengobatan dikarenakan seorang dokter atau pakar memiliki keterbatasan waktu. Penulis bermaksud untuk merancang program aplikasi sistem pakar dengan

(2)

46 |

menggunaka metode forward chaining, yang sebelumnya telah ada. Dan lingkupnya yang lebih spesifik mendiagnosa jenis penyakit pada ayam yang disebabkan oleh bakteri. Adapun perumusan masalah berdasarkan identifikasi permasalahan diatas yaitu, bagaimana mempermudah peternak pemula untuk mendiagnosa penyakit ayam serta pencegahan dan pengobatannya.

Untuk mempermudah peternak pemula atau orang awam untuk diagnosa penyakit ayam beserta cara pencegahan dan pengobatannya.

Dapat mendiagnosa penyakit ayam secara cepat berdasarkan gejala yang tampak, dan member informasi pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit ayam, khususnya bagi peternak pemula atau orang awam untuk meminimalisir penyakit ayam dan mengurangi angka kematian, mengingat penyakit akibat virus sangat berbahaya sehingga kerugian peternak tidak terlalu tinggi.

II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

“Diagnosis Penyakit Unggas Dengan Metode Certainty Factors” oleh Siti Rohajawati, Rina Supriyati. Metode certainty factors dapat memberikan hasil yang akurat dari perhitungan bobot untuk kesimpulan diagnosis yang dihasilkan. Penggunaan metode CFs ini sangatlah mudah dengan penentuan bobot yang diberikan, dan dikalkulasi berdasarkan fakta-fakta yang muncul sebagai gejala. Kekurangan dari penelitian ini adalah perlu dilakukan beberapa kali pengolahan data untuk data yang lebih dari 2 buah.

Sistem Pakar Sistem pakar adalah sebuah sistem yang dibuat sebagai seorang konsultan atau seorang pakar pada bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan saran yang dibutuhkan. [7]

Sistem pakar (expert system) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi). Tujuan Sistem Pakar adalah untuk mentransfer kepakaran dari seorang pakar ke komputer, kemudian ke orang lain (yang bukan pakar).

Metode Inferensi

Metode inferensi adalah mekanisme berfikir dan pola-pola penalaran yang digunakan oleh sistem untuk mencapai suatu kesimpulan. Metode ini akan menganalisa masalah tertentu dan selanjutnya akan mencari jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Penalaran dimulai dengan mencocokkan kaidah-kaidah dalam basis pengetahuan dengan fakta-fakta yang ada dalam basis data.

Metode Forward Chaining

Metode Forward Chaining adalah metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan. Pelacakan maju ini sangat baik jika bekerja dengan permasalahan yang dimulai dengan rekaman informasi awal dan ingin di capai penyelesaian akhir, karena seluruh proses akan dikerjakan secara berurutan maju. Forward Chaining merupakan metode inferensi yang melakukan penalaran dari suatu maslah kepada solusinya. Jika klausa premis

(3)

47 |

sesuai dengan situasi (bernilai TRUE), maka proses akan menyatakan konklusi / kesimpulan. Forward Chaining adalah data-driven karena inferensi dimulai dengan informasi yang tersedia dan baru kesimpulan diperoleh. Jika suatu aplikasi menghasilkan tree yang lebar dan tidak dalam, maka gunakan Forward Chaining. Tipe-tipe sistem yang dapat dicari dengan Forward Chaining :

1. Sistem yang dipresentasikan dengan satu atau beberapa kondisi. 2. Untuk setiap kondisi, sistem

mencari rule-rule yang

berkorespondensi ( komunikasi tulis) dengan kondisi dalam bagian IF.

3. Setiap rule dapat menghasilkan kondisi baru dari konklusi yang diminta pada bagian THEN. Kondisi baru ini ditambahkan ke kondisi lain yang sudah ada.

4. Setiap kondisi yang ditambahkan ke sistem akan dip proses. Jika ditemui suatu kondisi baru dari konklusi yang diminta, sistem akan kembali ke langkah 2 dan mencari rule-rule dalam knowledge base kembali. Jika tidak ada konklusi baru, sesi ini berakhir.

Landasan teori

Penyakit virus mudah sekali menular. Baik secara kontak langsung maupun lewat perantara benda-benda lain. Misalnya udara, air minum, makanan, dan alat-alat peternakan yang tercemar. Di antara berbagai jenis penyakit akibat virus yang sering merugikan peternakan ayam antara lain adalah tetelo alias ND (New Cattle Desease), Gumboro alias infectious bursal disease, cacar unggas alias Fowl Pox, IB (Infectious Bronchitis), dan kini flu burung, dll.

Berbagai jenis penyakit virus mudah sekali menular, dan banyak diantaranya sangat ditakuti peternak karena keganasannya. Sampai saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhan penyakit yang disebabkan oleh virus.

Penyakit Ayam yang disebabkan oleh Virus :

1. Tetelo Newcastle Disease (ND) Penyakit ini biasanya menyerang ayam akibat adanya perubahan musim.

• Gejala yang nampak pada ayam yang menderita penyakit ini yaitu : 1. Nafas tersendat-sendat 2. Kepala terpelintir 3. Kematian mendadak 4. Ngorok 5. Kotoran encer

6. Kotoran agak kehijauan 7. Kotoran berdarah 8. Kepala kebiruan 9. Kornea mata keruh 10. Tubuh gemetar

• Cara pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh peternak adalah : memelihara kebersihan kandang dan sekitarnyadan di beri vaksin ND Lasota. Vaksinasi ND yang pertama, lakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari ke 2. Untuk berikutnya pemberian vaksin dilakukan dengan cara suntikan di otot dada atau dengan cara di campurkan di air minumnya.

(4)

48 |

Berak kapur sering ditemukan pada anak ayam umur 14-40 hari: • Gejala yang nampak pada ayam yang menderita penyakit ini yaitu:

1. Ayam menggigil 2. Bulu kusam

3. Ayam bergerombol (diwaktu musim hujan)

4. Angka kematian tinggi 5. Diare berlendir

6. Diare mengotori bulu pantat

7. Ayam mematoko

duburnya sendiri 8. Bengkak pada paha

9. Pendarahan pada otot paha dan dada

10. Pendarahan pada mukosa • Cara pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh peternak adalah sanitasi atau penyemprotan kandang secara teratur dan vaksinasi gumboro, dengan cara di suntikkan di bagian sayap atau di campur di air minumnya.

3. IB (Infectious Bronchitis)

Biasanya menyerang ayam pada musim hujan.

• Gejala yang nampak pada ayam yang menderita penyakit ini yaitu:

1. Kuning dan putih telur encer

2. Kerabang telur tipis 3. Keluar lendir dari hidung 4. Kelihatan ngantuk 5. Bulu berlendir 6. Kedinginan 7. Tampak membiru

• Cara pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh peternak adalah menjaga sanitasi, mulai dari mesin penetasan hingga sanitasi kandanng dan vaksinasi IB, dengan cara di suntikkan di bagian sayap atau di campur di air minumnya.

4. Avian Influenza (Flu Burung) Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis.

• Gejala yang nampak pada ayam yang menderita penyakit ini yaitu:

1. Berwarna merah di bagian belakang kaki

2. Pendarahan di bagian saluran reproduksi

3. Pendarahan di kuning telur

4. Pendarahan di otak besar 5. Kematian mendadak 6. Keluar cairan berbusa dari mata

7. Kepala bengkak 8. Keluar ingus

• Cara pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh peternak adalah menjaga sanitasi kandang, dan memisahkan ayam yang mati. Jika ayam yang terserang mengalami kematian, lebih baik ayam tersebut di bakar agar virus tersebut ikut mati dan tidak menular kea yam yang lain. Vaksinasi flu burung dilakukan secara rutin dan berkala tiga bulan sekali. Dengan vaksinasi maka unggas akan kebal terhadap virus flu burung. Syarat ayam yang di

(5)

49 |

vaksin adalah ayamnya harus sehat.

5. Fowl Pox (Cacar Unggas)

Cacar unggas adalah penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus familia poxviridae dan genus Avipoxvirus.

• Gejala yang nampak pada ayam yang menderita penyakit ini yaitu:

1. Cacar di seluru tubuh 2. Kakinya memborok atau kuning

3. Bungkul bungkul kecil pada kulit yang tidak berbulu • Cara pencegahan dan pengobatan yang harus dilakukan oleh peternak adalah kandang dan peralatan yang tercemar dibersihkan dan disuci hamakan dengan desinfektan atau disemprot dengan insektisida untuk mengurangi populasi lalat, vaksinasi cacar khusus ayam.

UML

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang telah menjadi standar dalam industri software untuk visualisasi, merancang, dan mendokumentasikan sistem perangkat lunak. Bahasa pemodelan UML lebih cocok untuk pembuatan perangkat lunak dalam bahasa pemrograman berorientasi objek (C+ , Java, VB.NET), namun demikian tetap dapat digunakan pada bahasa pemrograman prosedural. [11]

UML merupakan salah satu alat bantu yang sangat handal dalam bidang

pengembangan sistem berorientasi objek karena UML menyediakan bahasa pemodelan visual yang memungkinkan pengembang sistem membuat blue print atas visinya dalam bentuk yang baku. UML berfungsi sebagai jembatan dalam mengkomunikasikan beberapa aspek dalam sistem melalui sejumlah elemen grafis yang bisa dikombinasikan menjadi diagram. UML mempunyai banyak diagram yang dapat mengakomodasi berbagai sudut pandang dari suatu perangkat lunak yang akan dibangun. Metode Pengembangan Waterfall Metode Waterfall adalah suatu proses pengembangan perangkat lunak berurutan, di mana kemajuan dipandang sebagai terus mengalir ke bawah (seperti air terjun) melewati fase-fase perencanaan, pemodelan, implementasi (konstruksi), dan pengujian. Berikut adalah gambar pengembangan perangkat lunak berurutan/ linear.

- Karakteristik dari metodologi waterfall ini meliputi beberapa bagian, yaitu : Aktivitas mengalir dari satu fase ke fase lainnya secara berurutan. Setiap fase dikerjakan terlebih dahulu sampai selesai, jika sudah selesai baru mulai menuju fase berikutnya.

-

(6)

50 |

Kerangka Pemikiran

2.4 Kerangka teori dan hipotesis a. Rekayasa sistem b. Analisis c. Perancangan d. Penulisan Kode e. Pengujian f. Pemeliharaan

III . METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data

Studi Pustaka

Pada studi pustaka ini yang dilakukan adalah mengumpulkan atau mencari data literature tambahan dari buku acuan mengenai sistem pakar informasi tentang jenis penyakit ayam khususnya penyakit ayam yang disebabkan oleh Virus.

Wawancara

Pada tahapan wawancara ini, wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan mewawancarai pakar ayam secara langsung. Dari hasil wawancara tersebut dapat diperoleh penjelasan tentang jenis dan gejala penyakit ayam serta bagaimana pencegahan dan pengobatannya.

3.2 Analisis (Analisys) Penentuan Sistem Pakar

Dalam tahap ini sistem pakar menggunakan metode forward chaining yaitu metode pencarian atau teknik pelacakan ke depan, yang dimulai dengan informasi yang ada dan penggabungan rule untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau tujuan.

Studi Kasus

Metode pengumpulan data yang bersifat integrative dan komprehensif. Integrative artinya menggunakan berbagai teknik pendekatan, dan bersifat komprehensif yaitu data yang dikumpulkan meliputi seluruh aspek pribadi individu secara lengkap.

Perancangan (Design)

Tahap perancangan desain ini terdiri dari tiga perancangan yaitu sebagai berikut: 1 .Perancangan Aplikasi

Tahap ini penulis melakukan beberapa kegiatan yaitu:

1.Merancang Usecase diagramyang digunakan untuk menspesifikasikan dan mendokumentasikan kebutuhan perilaku sistem.

2 . Merancang activity diagram yang digunakan untuk menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang

2 .Perancangan Basis Data

Pada tahap ini penulis melakukan kegiatan pembuatan basis data.

Perancangan Tampilan

Pada tahap ini, penulis melakukan perancangan terhadap tampilan layout antarmuka (interface) dari aplikasi sistem pakar ini. Perancangan yang dilakukan meliputi perancangan layout halaman-halaman yang ada di dalam aplikasi.

3.3 Coding

(7)

51 |

Setelah perancangan dan pengumpulan bahan selesai, desain database dan aplikasi diimplementasikan langsung. Untuk database, penulis mengimplementasikan ke dalam bentuk database MySQL dengan interface phpMyAdmin. pada implementasi aplikasi, penulis melakukan pengembangan aplikasi dengan mengacu pada desain aplikasi ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan dalam hal ini PHP.

3.4 Pengujian (Testing) 1. Pengujian Mandiri

Tahap ini adalah tahap pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat oleh pakar ( dalam hal ini dokter) dan juga pihak yang menjadi sasaran penelitian yaitu pasien atau orang awam. Pengujian dilakukan dengan merujuk pada data diagnosa yang telah disusun dalam tahap planning.

2. Pengujian Black Box

Tahap pengujian terhadap aplikasi yang telah dibuat oleh penulis, pengujian dilakukan menggunakan metode Black box testing. Pengujian black box berfokus pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu program.

2.5 Pemeliharaan (Maintenance)

Tahapan maintenance adalah tahapan pengembangan, karena software yang dibuat tidak selamanya haya seperti itu. Ketika dijalankan mungkin saja masih ada error kecil yang tidak ditemukan sebelumnya, atau ada penambahan fitur-fitur yang belum ada pada software tersebut. Pengembangan diperlukan ketika

adanya perubahan dari eksternal perusahaan seperti ketika ada pergantian sistem operasi, atau perangkat lainnya.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini menggunakan software PHP versi 2.11.1 sebagai bahasa pemrograman, MySQL versi 5.0.45 sebagai database dan keduanya terdapat dalam satu paket localhost XAMPP versi 1.6.4, sementara design aplikasi ini menggunakan dreamweaver CS3. Sistem operasi yang digunakan penulis adalah Windows7.

Pada perancangan sistem pakar ini proses forward chaining diawali dengan proses observasi melalui pengumpulan data dan fakta diagnosa, faktor penyebab dan penanganannya, pada umumnya memuat sebuah kondisi JIKA dan MAKA.

Setiap penyakit yang menyerang ayam dapat diidentifikasi dengan melihat gejala-gejala yang dialami oleh ayam tersebut, berikut adalah tabel hubungan dari setiap gejala penyebab penyakit pada ayam :

Tabel 4.3 Daftar Hubungan Gejala Dan Penyakit Kode Gejala P01 P02 P03 P04 P05 G01 G02 G03 G04 G05 G06

(8)

52 | G07 G08 G09 G10 G11 G12 G13 G14 G15 G16 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G30 G31 G32 G33 G34 G35 G36 G37 G38

Tanda ceklist (√) pada jenis penyakit dalam tabel 4.3 menunjukkan ayam mengalami penyakit tersebut diatas

Tabel 4.5 Daftar Aturan Diagnosa

No Aturan

1 IF R1 AND G02 AND G03 AND G04 THEN P01

2 IF R1 AND G03 AND G04 AND G06 THEN P01

3 IF R1 AND G04 AND G06 AND G07 THEN P01

4 IF R1 AND G06 AND G07 AND G08 THEN P01

5 IF R1 AND G07 AND G08 AND G09 THEN P01

6 IF R1 AND G08 AND G09 AND G10 THEN P01

7 IF R1 AND R2 THEN P01

8 IF R2 AND G07 AND G10 THEN P01

9 IF R2 AND G02 AND G03 AND G09 THEN

P01

10 IF R2 AND G05 AND G07 AND G08 THEN P01

11 IF R2 AND G03 AND G05 AND G10 THEN P01

12 IF R2 AND G08 AND G10 THEN P01

13 IF R3 AND G11 THEN P02

14 IF R3 AND G12 AND G15 THEN P02

15 IF R3 AND G16 AND G18 THEN P02

16 IF R3 AND G17 AND G19 AND G20 THEN P02

17 IF R3 AND G15 AND G18 AND G20 THEN P02

18 IFR3 AND G12 AND G19 AND G20 THEN P02

(9)

53 |

20 IF R4 AND G14 AND G15 THEN P02

21 IF R4 AND G17 AND G19 THEN P02

22 IF R4 AND G16 AND G17 THEN P02

23 IF R4 AND G12 AND G13 AND G15 THEN

P02

24 IF R5 AND G23 AND G24 THEN P03

25 IF R5 AND G24 AND G25 AND G26 THEN P03

26 IF R5 AND G25 AND G26 AND G27 THEN P03

27 IFR5 AND G26 AND G23 THEN P03

28 IF R5 AND G27 AND G24 THEN P03

29 IF R6 AND G29 AND G30 THEN P04

30 IF R6 AND G31 THEN P01

31 IF R6 AND G30 AND G33 THEN P04

32 IF R6 AND G33 AND G34 THEN P04

33 IF R6 AND G34 AND G35 THEN P04

34 IF R7 AND G36 THEN P05

35 IFR7 AND G38 THEN P05

36 IF R1 THEN G01 AND G05 37 IF R2 THEN G04 AND G06 38 IF R3 THEN G13 AND G14 39 IF R4 THEN G16 AND G18 40 IF R5 THEN G21 AND G22 41 IF R6 THEN G28 AND G32 42 IF R7 THEN G37 Implementasi Sistem

Implementasi sistem berfungsi untuk menampilkan form atau antarmuka dalam aplikasi sistem pakar. Dengan implementasi sistem ini, maka pengaplikasian sistem pakar akan lebih mudah dan lebih baik hasilnya.

Hasil implementasi dapat dilihat pada bagian ini dan menjelaskan bahwa sistem ini bisa dibuka dan difungsikan sebagaimana mestinya. Berikut ini beberapa tampilan dari sistem program tersebut :

4.1 Implementasi Halaman Utama Halaman pada menu home ini merupakan tampilan awal saat progam dijalankan. Tampilan menu home ini merupakan tampilan bagi pemakai untuk mendapatkan informasi yang di cari.

4.2 Implementasi Halaman Menu Awal Konsultasi

Tampilan menu awal konsultasi ini merupakan implementasi dari rancangan tampilan menu awal konsultasi digunakan untuk melakukan klik pada link “klik untuk memulai diagnosa” terlebih dahulu seblum melakukan menjawab pertanyaan.

(10)

54 |

4.3 Implementasi Halaman Masuk Konsultasi

Tampilan masuk konsultasi ini merupakan implementasi dari rancangan tampilan masuk konsultasi digunakan untuk melakukan konsultasi penyakit yang dialami, user menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan gejala yang dialami dan akan mendapatkan jawaban dari gejala-gejala tersebut.

4.4 Implementasi Halaman Solusi Tampilan solusi ini merupakan implementasi dari rancangan tampilan solusi yaitu setalah pemakai menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan gejala yang dialami maka akan mendapat solusi pencegahan dan pengobatan dari gejala-gejala yang dialami ayam tersebut.

4.5 Implementasi Halaman Daftar Penyakit

Tampilan daftar penyakit ini merupakan implementasi dari rancangan halaman daftar penyakit. Tampilan menu daftar penyakit ini merupakan tampilan bagi user untuk mendapatkan informasi tentang penyakit yang ada dalam sistem pakar ini.

4.6 Implementasi Halaman Tentang Kami

Tampilan halaman tentang kami ini merupakan implementasi dari rancangan menu tentang kami. Tampilan menu tentang kami ini merupakan tampilan bagi pemakai untuk informasi pembuat program sistem pakar ini.

(11)

55 |

V . KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

1. Dengan adanya aplikasi sistem pakar ini dapat menjadi pengetahuan mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan gejala dan diagnosa jenis penyakit pada ayam beserta saran pencegahan dan pengobatannya.

2. Sistem ini di rancang beserta keluarannya yang berupa diagnosa beserta pencegahan dan pengobatan dari penyakit yang di derita ayam.

3. Berdasarkan pengujian mandiri, nilai precision dan recall dalam melakukan diagnosa dinilai cukup baik, yaitu penyakit Tetelo Newcastle Disease (ND) mencapai 91,30%, penyakit Gumboro mencapai 87,64%, penyakit Infectious Bronchitis mencapai 88,88%, penyakit Avian Influenza (flu burung) mencapai 95,83% dan penyakit Fowl Pox mencapai 100%. Dari data tersebut untuk rata-rata pengujian jenis penyakit pada ayam yang diakibatkan oleh virus mencapai 92,73%.

5.2 Saran

1. Kumpulan data gejala

untuk penyakit ayam pada sistem pakar diagnosa penyakit pada ayam ini lebih diperbanyak lagi, tidak hanya gejala yang khusus nampak saja agar pemanfaatannya dapat lebih maksimal.

2. Sistem pakar diagnosa

penyakit pada ayam ini

hendaknya dapat diperluas ke panyakit-penyakit ayam lainnya

tidak hanya terbatas pada penyakit ayam yang disebabkan oleh virus saja.

3. Sistem yang dibuat dapat

dikembangkan lagi dengan

menggunakan Metode Fuzzy

Mamdani untuk menanggulangi permasalahan gejala yang tidak pasti dan tidak hanya sekadar jawaban “ya” dan “tidak” saja.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Dudung Abdul Muslim and Sanjaya, Ayam Dan Ciri Cirinya. Yogyakarta, Indonesia: Kanisius, March 2012. [2] Dr. Ir. Muhammad Rasyaf, Ancaman

Penyakit Pada Ayam. Jakarta, Indonesia: Penebar Swadaya, 2009. [3] Siti Rohajawati and Rina Spriyati,

"Diagnosa Penyakit Unggas Dengan Metode Certain Factors," Universitas Pakuan, Bogor, vol. 4, pp. 41-46, 1 Mei 2010.

[4] Dwi Arwindiyanto, "Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Ayam Petelur Menggunakan Metode Backward Chaining," Jurnal EECCIS, vol. 7, pp. 21-27, Jakarta, March 2012.

[5] Titik Lusiana, "Sistem Berbasis Aturan Untuk Mendiagnosa Penyakit Flu Burung," Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2006, vol. 06-026, p. Bali, November 2006.

[6] Wang Ming-lei and YU Wei-yi, "Knowledge expressing and reasoning mechanism of an expert system for chicken disease diagnosis," Farming and Aquiculture

(12)

56 |

College of AAUHefei 230036 China, 2001.

[7] Sri Kusumadewi, "Merancang dan Membuat Sistem Pakar," Jurnal Teknologi Informasi DINAMIK , vol. XIII, No.2, pp. 115-124 , Juli 2008. [8] Muhammad Dahria, "Pengembangan

Sistem Pakar Dalam Membangun Suatu Aplikasi," Jurnal SAINTIKOM, vol. 10 No. 3, pp. 199-205, September 2011.

[9] Muhammad Arhami, "Metode Inferensi (Konsep Dasar Sistem Pakar)," Seminar Nasional Teknologi Informasi & Komunikasi Terapan (Semantik), pp. 50-62, Gunadharma 2006.

[10] Yunny Damayanti, "Evaluasi Penyakit Virus pada ayam Broiler ," Indonesia Medicus Veterinus.

Fakultas Kedokteran Hewan,

Universitas Udayana , pp. 417 – 427, Mei 2012.

[11] Haviluddin, "Pengenalan Unifed Modeling Language," Jurnal Informatika Mulawarman, vol. 6 No. 1, pp. 1-15, Februari 2011.

[12] Maman Abdurrohman,

"PERANCANGAN ATURAN TRANSFORMASI UML," Jurnal Ilmi

Komputer Dan Informasi, vol. 3, Nomor 2, pp. 17-23, 2013.

Haviluddin, "Penerapan Pengembangan Sistem Informasi," Jurnal Informatika Mulawarman, vol. 6 No. 1, pp. 1-15, 1 Februari 2011.

Gambar

Gambar 2.12 Pemodelan Waterfall
Tabel 4.3 Daftar Hubungan Gejala Dan  Penyakit  Kode  Gejala  P01   P02  P03  P04  P05  G01  G02  G03  G04  G05  G06
Tabel 4.5 Daftar Aturan Diagnosa

Referensi

Dokumen terkait

Agar penelitian tidak keluar dari pembahasan, serta agar analisis menjadi terarah dan sesuai dengan masalah yang ada, maka penulis membatasi ruang lingkup

1. Mengasumsikan kerapatan bahan, jumlah jari-jari, radius-dalam hub, radius-luar hub dan radius-luar rim benda putar. Mengasumsikan radius-dalam rim. Menghitung panjang pendekatan

Berdasarkan koefisien determinasi bahwa Experiential Marketing pada promosi buy 1 get 1 memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Loyalitas Konsumen pengguna TIX ID dengan

sebagai hasil uji faktor berpengaruh secara simultan maupun secara parsial terhadap nilai perusahaan serta kepemilikan manajerial sebagai variabel moderating mempengaruhi

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis dengan menggunakan pendekatan statistika, penulis dapat menyimpulkan hasil penelitian sebagai berikut : “Model

dipersyaratkan oleh Kantor Dinas Pendidikan Kota Padang tempat yayasan yang bersangkutan berdiri, kalau lembaga pendidikan yang akan didirikan, yayasannya terlebih

Metode transformasi Brovey dan metode PCA sama-sama menggunakan kombinasi linear dari pasangan citra awal untuk mendapatkan citra multispektral baru dengan resolusi spasial

Perancangan Video Company Profile Sebagai Media Pemasaran Produk (Studi Kasus Di PT. Propan Raya ICC Semarang) merupakan sebuah media informasi yang mengangkat