• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM MAN PEMALANG DAN KEFASIHAN MEMBACA ALQURAN SISWA. 1. Latar Belakang Berdirinya MAN Pemalang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM MAN PEMALANG DAN KEFASIHAN MEMBACA ALQURAN SISWA. 1. Latar Belakang Berdirinya MAN Pemalang"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB III

GAMBARAN UMUM MAN PEMALANG DAN KEFASIHAN MEMBACA ALQURAN SISWA A. Profil MAN Pemalang

1. Latar Belakang Berdirinya MAN Pemalang

a. Bahwa Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan kepada

kita Untuk berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa;

b. GBHN demi GBHN memacu kita untuk terus berperan aktif dalam

melaksanakan pembangunan, termasuk didalamnya sektor pendidikan;

c. Melihat kenyataan makin banyaknya pertumbuhan sekolah/madrasah

setingkat MTs/SMP di Kabupaten Pemalang, sehingga masih banyak lulusan dari MTs dan SMP yang belum tertampung pada jenjang yang lebih tinggi ( SLTA) di wailayah Kabupaten Pemalang;

d. Belum adanya Madrasah Aliyah sebagai saluran lulusan MTs ke

jenjang pendidikan agama yang lebih tinggi di Kabupaten Pemalang.1

2. Uraian Singkat Berdirinya MAN Pemalang

Setelah memperhatikan hal-hal di atas, maka pada tanggal 1 Juli 1979 dewan Guru MTs Negeri Pemalang mengadakan musyawarah untuk mendirikan Madrasah Aliyah dan diputuskan dengan nama Madrasah Aliyah DIPONEGORO.

1

(2)

41

Musyawarah Dewan Guru saat itu dihadiri oleh :

a. Drs. Sanuri Rachmat Syah, BcHK sebagai Kepala Madrasah b. Mansur, BA sebagai Guru;

c. Dimyati, BA sebagai Guru;

d. Toyibu BA sebagai Guru;

e. Mohammad Nuh sebagai Guru;

f. Lukman Syarifudin sebagai Guru;

g. R.Zabidi sebagai Guru;

h. Suharto, Bsc sebagai Guru;

i. Hanafi, BA sebagai Guru;

j. Drs. Fatikhin Alfat sebagai Guru; k. Drs. Mudasir Mas’ud sebagai Guru; l. Maknun Haryanto sebagai Guru; m. Mudikartoatmojo sebagai Guru; n. Fatchuri, Bsc sebagai Guru; o. Nasirin Syamlawi sebagai Kepala TU

Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam nomor :KEP/PP.00.6/398/1983 tanggal 26 Desember 1983 MA di Ponegoro ditetapkan sebagai kelas jauh (Filial) MAN Pekalongan Kota Pekalongan dengan Pimpinan Madrasah dipercayakan kepada Bapak Mansur, BA (Alm), menempati tanah milik MTs Negeri Pemalang dengan 1 (satu) ruang kelas belajar dan 1 (satu) ruang Guru dan Kantor Tata Usaha. Semakin bertambah usia,

(3)

42

kepercayaan dan animo masyarakat untuk meyekolahkan/memasukkan putra/putrinya ke Madrasah Aliyah semakin meningkat. Seiring dengan itu pula Pimpinan Madrasah besama-sama dengan Pengurus BP3 berupaya menambah sarana dan fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan-kegiatan belajar mengajar dengan mengajukan usulan proyek pengadaan gedung kepada Pemda Tk. II Kabupaten Pemalang maupun jalur Kementerian Agama itu sendiri.

Pada tahun 1991, melalui Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor : 137 tahun 1991 tanggal 11 Juli 1991, MAN Pekalongan filial di Pemalang ditetapkan menjadi MAN Pemalang, sebagai Kepala Madrasah Aliyah dipercayakan kepada Bapak Drs. H. Dullatif (Alm). Perkembangan MAN Pemalang terus maju dengan pesat seiring kepercayaan masyarakat yang semakin meningkat dibarengi dengan upaya peningkatan jumlah tenaga Guru dan Pegawai serta penambahan sarana pasarananya. Setiap tahun penerimaan siswa baru semakin tidak tertampung yang menyebabkan pihak Pengurus BP3 dan Madrasah berusaha untuk memenuhi kebutuhannya.

Sejak tanggal 15 April 1999 tejadi pergantian Kepala Madrasah Aliyah Negeri Pemalang dari Drs. H. Dullatif kepada H. Sobirin, BA, upaya peningkatannya terus dilakukan.

Pada tanggal 04 Januari 2005 Bapak Drs. H. Mudasir Mas’ud, M.Ag ditetapkan sebagai Kepala MAN Pemalang menggantikan Bapak H. Sobirin, BA (alm) dan Bapak Drs. H. Mudasir Mas’ud, M.Ag menjabat

(4)

43

sebagai Kepala MAN Pemalang selama empat tahun berakhir pada tanggal 04 Pebruai 2008.

Kemudian pada tanggal 05 Pebruari 2008 dilantik dan ditetapkan sebagai Kepala MAN Pemalang yang baru yaitu Bapak Drs. H. Affifudin, M.Ag menggantikan Bapak Drs. H. Mudasir Mas’ud, M.Ag yang sekarang menjadi Kepala MAN 2 Pekalongan kota Pekalongan. Dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun lebih 6 bulan Bapak Drs. H. Affifudin, M.Ag dipanggil oleh Allah SWT (meninggal dunia) pada bulan agustus 2010, dan digantikan sebagai Plt. Bapak Drs. Najid, M.Ag selaku Kepala MAN 2 Pekalongan Kemudian pada pada tahun 2011 kepala MAN Pemalang di jabat oleh Bapak H. Lutfil Hakim, M.Pd, dan beliau ditugaskan sebagai kepala MAN Kota Tegal, sedangkan Kepala MAN Pemalang digantikan oleh Bapak H. Bukhori, S.Ag pada bulan Desember 2012 sampai sekarang.2

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) MAN Pemalang dimulai pada pukul 07.00 s.d. 13.45 Wib dan kegiatan pendukung yaitu ekstrakurikuler pada pukul 14.30 Wib s.d. 16.30 Wib Adapun daftar ekstrakurikuler/ketrampilan diantaranya :

a. Seni Baca Alqur’an b. Membaca Kitab Kuning c. Pramuka

d. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

2

(5)

44 e. PKS

f. Bahasa ( Arab, Inggris, dan Mandarin )

g. Kesenian ( Seni Tari, Seni Teater dan Seni Musik terdiri : Qosidah, Band)

h. Tata Boga dan Busana i. LKIR

j. Beladiri

k. Bulu Tangkis dan lain-lain3

Kelanjutan Lulusan Madrasah Aliyah Negeri Pemalang ke : 1.STAIN 2.STAIS 3.PTUN : a. UGM b. UI c. ITB d. IPB e. UNNES f. UNY g. UNDIP h. UNSOED i. DLL 3

(6)

45 4.PTUS a. UMS b. UII c. UNISSULA d. AMNI e. UMY f. DLL 5.KURSUS 6.BEKERJA 7.GURU MADIN /TPQ 8.DAN LAIN-LAIN

Sedangkan prospek ke depan untuk MAN Pemalang cukup baik ditandai dengan selalu meningkatnya pendaftaran peserta didik dan desakan masyarakat untuk lebih menampung calon siswa baru/peserta didik. Dan sekarang MAN Pemalang mulai tahun pelajaran 2012/2013 telah membuka kelas unggulan sebanyak dua kelas dengan fasilitas ruang belajar yang cukup memadai dan mendapat pelajaran tambahan pada pukul 14.00 Wib s.d. 16.00 Wib

Demikian selayang pandang tentang profil MAN Pemalang, mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dimanfaatkan secaa positif dalam melangkah dimasa depan yang belih baik dan sukses. Amin.

(7)

46

3. VISI, MISI DAN TUJUAN V I S I:

Terwujudnya peserta didik yang berilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dilandasi dengan iman dan taqwa (IMTAQ) yang tangguh.

M I S I:

1. Meningkatkan dan mengembangkan potensi sumber daya peseta didik sehingga mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilandasi dengan iman dan taqwa yang sangat kokoh.

2. Mengupayakan penngkatan kwalitas Sumber Daya Manusia di

madrasah dalam pengelolaa madrasah

TUJUAN:

1. Meningkatkan pengetahuan siswa untu melanjutkan Pendidikan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian yang dijiwai ajaran agama Islam;

3. Meningkatkan kemampuan siswa sebagai anggota Masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan sosial, budaya dan alam Sekitar yang dijiwai ajaran agama Islam (KMA :370/1993 Bab II Pasal 2 ) Meningkatkan kwalitas Sumber Daya Manusia dalam Pengelolaan madrasah (Misi madrasah poin ke 2 )

(8)

47

4. IDENTITAS MADRASAH

Nama Madrasah : Madrasah Aliyah Negeri ( MAN ) Pemalang

Nomor statistik Madrasah : 311332708238

Alamat Madrasah : Jl. Tentara Pelajar No. 12

Telp. (0284) – 321819 Pemalang

Tahun Berdiri : 1991

SK Pendirian : No. 137/1991 tanggal 11 Juli 1991 Status Akreditasi : A ( Sangat Baik ) berdasarkan SK

Piagam Akreditasi Ma.000521 tanggal 7 November 2008 5. KEADAAN GURU No Guru Mapel Jml PNS MAN GTT PNS DPK GT NON PNS GTT PNS 1 Fisika 4 3 1 - - 2 Kimia 4 4 - - - 3 Bahasa Indonesia 7 2 - 4 1 4 PKn 3 3 - - - 5 Ekonomi Akuntansi 4 3 - 1 - 6 Pendidikan Seni 3 1 - 1 1

(9)

48 7 BP 4 3 - 1 - 8 Biologi 4 3 1 - - 9 Matematika 6 4 1 1 - 10 Sejarah 2 2 - - - 11 Sosiologi 3 3 - - - 12 Geografi 2 2 - - - 13 Bahasa Arab 3 3 - - - 14 Bahasa Inggris 7 5 - 2 - 15 Penjassorkes 3 1 - 2 - 16 Ketrampilan - - - - - 17 Laboran - - - - - 18 Pustakawan - - - - - 19 Pengembangan Kurikulum - - - - - 20 Fiqih 5 5 - - - 21 AlQur'an Hadis 2 2 - - - 22 Aqidah Akhlak 2 2 - - - 23 SKI 2 1 - 1 - 24 Bahasa Daerah (jawa) 3 - - 3 - 25 TIK 3 1 - 2 -

(10)

49 26 TKJ 1 - - 1 - Jumlah 77 53 3 19 2 6. KEADAAN SISWA NO. KELAS L P L + P JUMLAH ROMB BELAJAR 1 2 3 4 5 6 7 X XI - IPA XI – IPS XI – AGAMA XII – IPA XII – IPS XII – AGAMA 163 46 65 20 46 66 19 275 149 101 22 142 95 21 438 195 166 42 188 161 40 10 5 4 1 5 4 1 JUMLAH 425 805 1230 30 7. SARANA PRASARANA NO. NAMA FASILITAS

JUMLAH LUAS m2 KEADAAN

1 2 3 4 5 Tanah Ruang Belajar Ruang Kepala Ruang Guru Ruang Tata Usaha

2 unit 30 1 1 1 13.160 1800 64 144 72 Baik Baik Baik Baik Baik

(11)

50 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Ruang BP/BK Ruang UKS Ruang Perpustakaan Ruang Laboratorium IPA Ruang Laboratorium Komputer Ruang Laboratorium Bahasa Ruang Pramuka Ruang OSIS Ruang Kesenian Ruang Serba Guna KM/CW Ruang Koperasi Madrasah Rumah Penjaga Kantin Madrasah Gudang 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 21 1 1 4 1 46 36 100 88 144 96 58 64 72 150 60 72 24 44 92 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik

(12)

51

B. Kefasihan Siswa dalam Membaca AlQuran

1. Kefasihan membaca Alquran

Adapun kefasihan membaca Alquran siswa

Sebagaimana wawancara dengan Bapak Ruslan. S.Ag selaku guru Alquran hadis di MAN Pemalang:

“Fasih adalah membaca dengan benar dan tartil sesuai makhorijul huruf dan tajwid, bahwa kefasihan siswa sudah cukup baik dibandingkan dengan pertama mereka masuk kelas 1 karena yang sekolah disini bukan hanya dari tsanawiyah (MTS) tetapi dari SMP juga makanya para guru memberikan pengajaran membaca Alquran agar siswanya lebih fasih dalam membaca Alquran, untuk saat ini pada kelas 2 sudah lebih baik karena mereka sudah bisa membaca dan mengetahui dasar-dasar dari tajwid dan bacaan mereka juga sudah cukup lancar.4

Kemudian wawancara dengan Bapak Eko Wardoyo, S.Ag. MSI selaku guru Alquran hadis di MAN Pemalang:

“Fasih adalah membaca secara hukum membaca Alquran dalam tajwid, panjang pendeknya dan makhrojnya sesuai hukum bacaan, kefasihan membaca Alquran siswa sudah ada yang cukup baik dan ada juga yang baik dalam membaca Alquran karena jaman sekarang yang serba canggih dengan teknologi yang bisa membantu mereka dengan bacaan-bacaan yang benar. Kefasihan siswa saya nilai dari pelafalan membaca ghorib, dengan cara pembacaan sesuai tajwid tidak, terus pembacaan huruf hijaiyah bagaimana benar apa tidak dalam pelafalannya kemudian dengan bacaan mereka lancar apa tidak.5

Dari penilaian kefasihan membaca Alquran bahwa bacaan tajwid nun mati atau tanwin bertemu huruf hijaiyah ada 5 yaitu idzar (jelas) idhom bighunah (berdengung), idhom bilaghunah (tidak berdengung), iklab ( menyuarakan nun sukun/tanwin menjadi suara mim), ikhfa

4

Bp Ruslan, Guru PAI MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 23 juni 2014. Pukul 09.30 WIB.

5 Bp Eko Wardoyo, Guru PAI MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 23 juni

(13)

52

(samar) dikatakan membaca fasih itu sesuai dengan tajwid contoh nun sukun bertemu dengan fa dibaca ikhfa cara membacanya samar, kalau anak membacanya sudah samar berarti dia sudah fasih dalam membaca tapi kalau ikhfa dibaca tidak samar bararti belum fasih.

Lain halnya dengan Ummi Khalimatussa’diyah siswi MAN Pemalang, ia mengatakan:

“Fasih adalah membaca dengan benar sesuai tajwid dan makhroj hurufnya, sehingga dalam membaca Alquran sesuai dengan bacaan. Sedangkan kefasihan membaca siswa sudah baik dengan kita membaca satu-satu untuk membaca Alquran”6

Sedangkan menurut Nurma Ulul Azmi mengatakan bahwa:

“Fasih adalah membaca dengan benar sesuai tajwid dan makhorijul hurufnya, selalu membaca dengan rutin dan belajar ilmu tajwid sehingga kita bisa belajar untuk mengetahui kesalahan yang kita baca, di rumah sering membaca untuk melancarkan membaca Alquran, usaha yang kita lakukan selalu membaca secara rutin di rumah dan menanyakan kepada orang yang lebih tahu apakah bacaan saya sudah benar apa belum. Selalu berusaha dan belajar membaca secara rutin”.7

Tinasih selaku siswi di MAN Pemalang mengatakan bahwa fasih membaca dengan lancar dan benar sesuai mahroj dan tajwidnya, selalu belajar dan membaca secara rutin agar bisa lancar dalam membaca, di rumah saya menyempatkan diri sehabis shalat untuk membaca Alquran agar bisa lancar dan benar dalam membaca, dengan membaca secara rutin bisa melancarkan bacaan dalam membaca.8

6 Ummi Khalimatussa’diyah, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi: 19 juni 2014.

Pukul 09.40 WIB.

7

Nurma Ulul Azmi, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni 2014. Pukul 09.40 WIB..

8 Tinasih, Siswi MAN Pemalang, wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni 2014 pukul

(14)

53

Ummi Khalimatussa’diyah selaku siswi MAN Pemalang juga mengatakan bahwa fasih adalah kemampuan seseorang dalam membaca Alquran dengan pelafalan mekhorijul huruf yang tepat, dengan membaca terus menerus dan rutin sehingga kita bisa lancar dalam membaca Alquran sehingga mudah dalam melafalkan ayat-ayat Alquran yang kita baca. Kefasihan membaca Alquran sudah cukup kalau membaca dengan sering setiap malam, dengan begitu kita akan bisa lebih tahu membaca agar bisa fasih, sedangkan di sekolah guru juga membantu kita agar bisa fasih dalam membaca, hal itu sangat membantu sekali jadi kita bisa tahu kesalahan bacaan kita.9

Sedangkan menurut Siti Nur Kholifah fasih adalah membaca Alquran dengan benar dan dengan ucapan yang jelas walaupun membacanya sedikit lebih cepat, dengan sering membaca kita bisa lancar dalam melafalkan bacaan Alquran sehingga tidak tersendak-sendak dalam membaca,10

C. Upaya Guru PAI dalam Meningkatkan Kefasihan Membaca Al Quran di MAN Pemalang

Membaca Alquran adalah salah satu hal yang sangat penting, kefasihan membaca menjadi prioritas utama untuk siswa-siswinya bisa fasih dalam membaca. Apalagi dengan fenomena pada zaman sekarang yang semakin maju para remaja lebih suka bermain daripada belajar membaca Alquran.

9

Ummi Khalimatussa’diyah, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni 2014. Pukul 09.40 WIB.

10 Siti Nur Kholifah, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang 19 juni

(15)

54

Akan tetapi dengan observasi penulis melihat para siswa cukup fasih dalam membaca Alquran dengan di damping oleh guru siswa membaca satu persatu dalam membaca Alquran secara bergantian dan kadang juga membaca bersama-sama membaca ayat Alquran, dalam mapel Alquran hadis guru sering memberi tugas kepada siswa dalam hal hafalan setiap seminggu sekali siswa diharapkan bisa menghafal, itu merupakan usaha guru dalam meningkatkan kefasihan membaca Alquran, apalagi ditambah dengan adanya kelas khusus bagi siswa yamg masih kurang dalam membaca Alquran, guru berupaya untuk semua siswa bisa dan fasih dalam membaca Alquran. Dengan pembelajaran Alquran hadis yang ada para guru mengisi untuk membaca surat-surat pendek Alquran terlebih dahulu sebelum memulai pembelajarannya. Di tambah lagi dengan adanya ekstrakurikuler seni baca Alquran yang dilakukan sehabis pulang sekolah yang bisa membuat siswa-siswinya bisa lebih fasih dalam membaca.11

Hasil wawancara dengan Ummi Khalimatussa’diyah siswi MAN Pemalang:

“Kefasihan membaca siswa tergantung dari cara mendidiknya dari kecil untuk membaca Alquran dengan baik, jika dari kecil sudah di ajarkan maka akan lebih mudah untuk membaca dengan benar. Sedangkan untuk kelas khusus tersebut yang di adakan oleh guru itu sebagai antisipasi siswa untuk bisa aktif dan fasih dalam membaca Alquran12

Bapak Ruslan, S.Ag selaku guru Alquran hadis menuturkan:

“Dengan kita mengajarkan secara rutin bacaan-bacaan dan cara membaca Alquran dengan benar kepada para siswa untuk bisa fasih

11

Observasi Kefasihan Membaca Al quran Siswa dan Usaha Guru PAI, 14-23 Agustus2014 pukul 09.00 WIB.

12Ummi Khalimatussa’diyah, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 23

(16)

55

membacanya, dalam seminggu dua jam dalam pembelajaran Alquran hadis disempatkan untuk para siswa membaca Alquran satu demi satu siswa membaca jika ada waktu luang tapi tapi jika tidak siswa di suruh untuk membaca bersama-sama untuk melancarkan membaca Alquran siswa agar bisa mengetahui sejauh mana kemampuan para siswa dalam membaca, kefasihan membaca Alquran sangatlah penting sehingga kami para guru di MAN memberi arahan dan mengajarkan untuk para siswanya agar fasih dalam membaca karena dengan begitu kita akan senang melihat generasi akan lebih baik, pembelajaran yang dilakukan dengan cara membaca satu-satu untuk membaca sehingga kita akan tahu sejauh mana kemampuan para siswa dalam membaca, kita mengharapkan agar bukan hanya saja di sekolah mereka membaca Alquran akan tetapi jika di rumah pun mereka harus menyempatkan agar membaca Alquran supaya bacaan mereka akan lebih lancar.13

Sedangkan hasil wawancara dengan bapak Eko Wardoyo terkait upaya guru PAI dalam meningkatkan kefasihan membaca Alquran siswa:

“Kefasihan membaca Alquran siswa cukup baik dengan membaca terus menerus secara rutin akan memperlancar membaca, pada pembelajaran mata pelajaran Alquran kita mengajarkan siswa untuk membaca dengan benar sesuai hukum tajwid, dengan begitu kita bisa mengetahui kemampuan siswa dalam membaca, karena kemampuan baca Alquran dengan fasih sangat penting makanya kita mengajarkan siswa agar bisa fasih dalam membaca, membaca dengan benar sesuai hukum bacaan kita ajarkan melalui membaca individu dengan begitu kita lebih tahu kemampuan para siswa. Usaha yang saya lakukan dengan membimbing siswa agar selalu giat dalam belajar dan melatih untuk bisa meningkatkan kemampuan baca tulis mereka agar bisa lebih baik lagi, terus kadang saya memberikan tugas hafalan kepada mereka supaya mereka mau membaca, belajar dan mengetahui isi kandungan yang ada pada ayat-ayat Alquran upaya yang lain selalu memberikan motivasi, dukungan untuk bisa membeuatmereka semangat dalam belajar.14

Sedangkan hasil wawancara dengan saudara Tinasih mengatakan bahwa:

“Kefasihan membaca Alquran dengan mempelajari ilmu tajwid dan membaca dengan rutin supaya lancar, guru mengajarkan siswa-siswinya supaya lancar membaca dalam seminggu dua kali guru memperioritaskan

13

Bp Ruslan, Guru MAN Oemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 23 juni 2014. Pukul 09.30 WIB.

14 Bp Eko Wardoyo, Guru MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 23 juni

(17)

56

agar membaca Alquran pada pelajaran Alquran hadis yang sudah ada jadwalnya.15

Menurut Siti Nur Kholifah selaku siswi MAN Pemalang, ia mengatakan membaca Alquran secara rutin setiap malam dan mempelajari ilmu tajwid, belajar dengan benar cara membacanya misalnya panjang pendeknya huruf dan jelas membaca setiap hukum bacaan. 16

Sedangkan menurut saudara Thubagus Fahmi , ia mengatakan bahwa:

“Setiap ada mapel Alquran hadis guru mengecek satu-satu siswa untuk membaca Alquran dengan begitu guru akan mengetahui kemampuan membaca Alquran siswa. Dengan adanya kegiatan tersebut sangat membantu siswa untuk bisa fasih dalam membaca karena mereka akan tahu kemampuan dan kesalahan dari bacaan yang mereka baca. Dengan begitu akan lebih bisa belajar dan lebih mengerti bagaimana cara membaca yang baik, dari panjang pendeknya, bacaan makhrojnya dan tajwidnya17.

Sedangkan menurut Guru Pendidikan Agama Islam, Eko Wardoyo. Mengatakan:

“Untuk meningkatkan kefasihan belajar siswa dalam membaca Alquran biasanya saya sering memberikan tugas kokurikuler (PR) berupa membaca surat-surat yang ada pada juz amma kemudian saya suruh membaca siswa tersebut dihadapan saya ketika pelajaran yang akan datang serta mengadakan ulangan harian pada setiap pokok bahasan atau bab dan terkadang saya juga menambah jam di luar pelajaran khusus untuk siswa yang mengalami kesulitan dalam membaca”.18

15 Tinasih, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 19 juni 2014 pukul

12.00 WIB..

16 Siti Nur Kholifah, Siswi MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni

2014.pukul 12.00 WIB.

17

Thubagus Fahmi, Siswa MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni 2014. Pukul 12.00 WIB.

18 Bp Eko Wardoyo, Guru MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang, 23 juni

(18)

57

Sedangkan menurut Thubagus Fahmi, mengemukakan:

“Jika ada murid yang kurang paham dengan penjelasan guru biasanya beliau menjelaskan kembali agar apa yang disampaikan bisa dikuasai oleh siswanya, akan tetapi kadang dijadikan tugas atau disuruh mencari terlebih dahulu terkadang di setiap akhir pelajaran guru tersebut memberikan motivasi semangat agar sungguh-sungguh dalam belajar”.19

Menurut penuturan bapak Eko wardoyo bahwa upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kefasihan membaca Alquran bahwa:

“Keadaan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda karena siswa ada yang dari SMP juga ada yang dari MTS upaya yang dilakukan dengan mengecek satu persatu siswa untuk membaca Alquran dengan begitu akan lebih mudah kita membimbing dan mengajarkan anak yang kurang mengerti, Alokasi waktu yang minim upaya yang dilakukan dengan membagi-bagi siswa untuk membaca jika waktu yang ada kurang maka kita gunakan waktu dari pertemuan yang lain untuk siswa yang belum maju untuk membaca.”

D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Guru PAI dalam Meningkatkan Kefasihan Membaca Al Quran

1. Faktor-faktor yang mendukung

Bapak Ruslan mengatakan Adapun faktor yang mendukung meningkatkan kefasihan membaca Alquran siswa,

“pertama kemampuan atau kompetensi guru dalam meningkatkan kefasifan membaca Alquran, seorang guru harus memiliki kemampuan atau kompetensi yang dimiliki sebagai pendidik, yaitu kompetensi mengelola emotional quotient (EQ) dalam berinteraksi dengan anak di antaranya: kesadaran diri, motivasi, empati, keterampilan sosial. Kedua Pengalaman guru dalam meningkatkan kefasihan membaca Alquran siswa guru harus mempunyai pengalaman yang cukup agar bisa membimbing siswanya untuk bisa lebih baik dalam membaca. Ketiga dukungan dari segenap pengurus sekolah, lingkungan sekitar sekolah harus bekerjasama

19 Thubagus Fahmi, Siswa MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang: 19 juni

(19)

58

untuk bisa meningkatkan kefasihan membaca Alquran. Keempat dukungan dari peserta didik, antusias dari siswa untuk selalu membaca dan mempelajari dengan membaca secara rutin semata-mata mengharap ridho dari Allah.”

“kemampuan anak yang berbeda, kemapuan yang dimiliki antara siswa dengan siswa yang lain berbeda-beda jadi membuat penghambat untuk bisa meningkatkan siswa agar bisa lebih baik dalam membaca, dari faktor latar belakang siswa dari lingkungan sosial yang berbeda-beda pula dengan kesabaran yang ditekuni insya Allah akan bisa meningkatkan hasil yang lebih baik.20

Adapun menurut guru PAI, Bapak Eko Wardoyo faktor penghambat yang lain adalah sebagaimana diungkap beliau sebagai berikut:

“Sedangkan menjadi penghambat dalam membaca Alquran adalah alokasi waktu pembelajaran yang sangat sedikit yaitu untuk materi Alquran terdapat dua jam pelajaran atau satu kali tatap muka dalam satu minggu, sedangkan penghambat yang lainnya yaitu keaadan siswa di lingkungannya, biasanya siswa tersebut terpengaruh lingkungan masyarakat dalam hal ini pergaulan dengan teman-temannya untuk melakukan hal-hal yang negative seperti bermain Play Station, menonton TV yang menampilkan hiburan yang sama sekali tidak bermanfaat” Menurut bapak Eko wardoyo mengenai mempelajari kefasihan membaca Alquran, beliau menuturkan bahwa:

“Alquran termasuk kitab yang paling mulia, kefasihan membaca sangat penting kita pelajari dengan begitu kita bisa fasih dalam membaca. Belajar tajwid sangat di perlukan oleh setiap muslim, karena membaca dengan baik dan benar adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Dengan mempelajari dan memahami ilmu tajwid diharapkan agar kita bisa membaca Alquran dengan baik dan benar”.

“kondisi yang ada anak-anak kendala untuk bisa meningkatkan kefasihan membaca Alquran adalah masalah fisik yaitu lidah yang membuat kendala untuk bisa fasih dalam membaca Alquran kendala anak untuk fasih pada lidah. anak lebih cenderung susah membaca pada huruf-huruf tertentu yang menyebabkan susah dalam membaca dan kendala lain juga

20 Wawancara dengan Bp Ruslan, guru MAN Pemalang, Wawancara Pribadi, Pemalang

(20)

59

di sebabkan jarang membaca secara rutin di rumah. Dengan mengajarkan secara rutin dan terus menerus melatih di harapkan bisa untuk membaca dengan fasih”. 21

21 Bp Eko Wardoyo, guru MAN Pemalang, wawancara Pribadi, Pemalang, 23 juni

Referensi

Dokumen terkait

Pengukuran dilakukan pada akhir peneltian, berat basah akar dihitung dengan cara menimbang akar yang telah dipisahkan dari batang dan daun bibit yang telah

Gerakan statis adalah sesuatu hal yang sangat berat, karena segmen pada setiap manusia memiliki kemampuan dan derajat kebebasan gerak sangat berbeda- beda pada

Kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa pelatihan pengajaran matematika dan sains bagi guru-guru Sekolah Kategori Mandiri Menuju RSBI di SMPN 10 Denpasar, sangat perlu

Dalam kurun waktu lima tahun terakhir (2009-2013), subsektor holtikultura telah tumbuh menjadi salah satu sumber pertumbuhan kekuatan ekonomi baru sebagai penggerak

Sesuai dengan data yang sudah dipaparkan dan dipadukan dengan prinsip-prinsip maqashid mu’amalah maka kami berkesimpulan bahwa akad pembiayaan al-ijarah al-muntahiya

Maka dengan demikian bagi guru yang menguasai berbagai kemampuan mengajar dan menerapkan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, maka siswa akan belajar dengan mudah

Pemahaman tentang konstruksi sosial realitas berangkat dari sebuah realitas sosial yang terdapat di masyarakat, baik realitas tersebut merupakan realitas objektif,

Dalam konteks Muarajambi, aset budaya untuk pengembangan heritage tourism adalah fisik bangunan candi yang sudah dipugar maupun sisa candi yang belum dipugar (disebut