• Tidak ada hasil yang ditemukan

Blok Diagram Hemodialisa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Blok Diagram Hemodialisa"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BLOK DIAGRAM HEMODIALISA

Penjelasan BLOK DIAGRAM

• Darah dari pasien dialirkan ke selang.besar tekanan aliran diatur dengan blood pump,darah yang mengalir ke selang dideteksi oleh arteri line lamp dan arteri pressure sensor kemudian dialirkan ke proses dialyzer.dialyzer memisahkan darah yang bersih dengan kotoran didalam darah.kemudian darah yang bersih kembali menuju pasien sebelumnya darah dideteksi oleh Venous presure tranducer dan venous line clamp.dan kotoran darah diproses ke dalam alat haemodalisa

ECT.

(2)
(3)

Macam – macam Probe pada ECT

(4)

Blok Diagram

Aplikasi medis

Infra Red Theraphy

Sebelum melakukan proses terapi harus dilakukan pengetesan rasa kulit terhadap derajat panas, karena bisa jadi kulit pasien kurang sensitif atau bahkan jaringan kulitnya kebal (dikarenakan adanya jaringan kulit yang rusak atau mati) sehingga nantinya hasil terapi tidak akan sempurna karena panas tidak terbawa dengan cepat dan proses vasodilatasi (pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan peningkatan aliran darah) akan lambat. Namun hasil terapi yang kurang sempurna juga didapat oleh pasien jika vasomotor respon pasien lebih lemah dari keadaan normalnya. Proses pengetesan ini berlangsung kira-kira lima menit, kemudian dilanjutkan pada proses terapinya.

Efek-efek yang ditimbulkan akibat dari penggunaan infra red theraphy dalam pengobatan penyakit antara lain sebagai berikut :

1. Efek fisiologis :

1. Meningkatkan proses metabolisme.

Proses metabolisme tarjadi pada lapisan superficial kulit akan meningkat sehingga pemberian oxigen dan nutrisi kepada jaringan kulit lebih diperbaiki.

2. Vasodilatasi pembuluh darah.

Dilatasi pembuluh darah kapiler dan arteriolae akan terjadi segera setelah penyinaran, sehingga kulit tampak kemerah-merahan.

3. Pigmentasi

Penyinaran yang berulang-ulang dengan sinar infra red dapat menimbulkan

pigmentasi pada tempat yang disinari.

(5)

Pemanasan yang ringan mempunyai pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung urat saraf sensorik, sedangkan pemanasan yang keras jurtru dapat menyebabkan iritasi.

5. Pengaruh terhadap jaringan otot.

Kenaikan temperatur disamping membantu terjadinya relaksasi juga bisa meningkatkan kemampuan oto untuk berkontraksi.

6. Destruksi jaringan.

Destruksi jaringan ini bisa terjadi apabila penyinaran yang diberikan menimbulkan kenaikan temperatur yang cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama.

7. Menaikan temperatur tubuh.

Hal ini dapat terjadi oleh karena penyinaran akan memanasi darah dan jaringan yang berada di daerah superficial kulit yang kemudian diteruskan keseluruh tubuh.

8. Mengaktifkan kerja kelenjar keringat.

Pengaruh rangsangan panas yang dibawa ujung-ujung saraf sensorik dapat mengaktifkan kerja kelenjar keringat, bagian daerah yang disinari

2. Efek teraputik :

1. Mengurangi rasa sakit.

Penyinaran sinar infra red merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi rasa sakit.

2. Reaksasi otot.

Relaksasi akan mudah dicapai bila jaringan otot tersebut dalam keadaan hangat.

3. Meningkatkan suplay darah.

Adanya kenaikan temperatur akan menimbulkan vasodilatasi, yang akan menyebabkan peningkatan darah kejaringan setempat.

(6)

Penyinaran di daerahyang luas akan mengaktifkan kelenjar keringat di seluruh tubuh.

Penghentian ataupun peninjauan kembali proses penyinaran dapat dilakukan apabila ditemukan efek samping dari terapi sinar infra red tersebut, seperti dehidrasi tingkat pulsa jantung menjadi tidak stabil, sakit kepala (kelainan pada kulit) dan sebagainya. Untuk menstabilkan tekanan darah yang jatuh akibat proses penyinaran, maka seorang pasien harus beristirahat sekitar ± 20 - 40 menit.

SOP

 Hubungkan Alat dengan catu daya

 Hidupkan alat dengan menekan tombol ON/OFF ke posisi ON

 Set Waktu Timer kebutuhan

 Atur Jarak pasien dengan Infra Red Theraphy

 Lakukan tindakan teraphydengan menekan tombol start sesuai dengan waktu yang diinginkan

(7)

NEBULIZER

Cara Kerja Blok Diagram

 Setelah Alat di hubungkan dengan jala-jala PLN (switch ON) maka indicator power ON akan menyala, maka masing-masing blok rangkaian lain siap bekerja, sedangkan kompressor langsung mendapat supply (220V ac).kemudian setting timer diatur dengan waktu yang diinginkan.antara 0 sampai 60 menit, caranya yaitu dengan menekan tombol Up untuk menaikkan dan tombol Down untuk menurunkan waktu setting.

Setelah setting timer 60 menit maka alat dapat dioperasikan dengan menekan tombol Start, bersamaan dengan menekan tombol Start maka Optocoupler bekerja membaca intensitas uap yang dihasilkan dan akan terdengar suara bazer berbunyi menandakan alat sedang bekerja dan rangkaian delay akan menghitung mundur, jika hitungan delay sudah sampai 0 (nol), maka buzzer akan bekerja seiring dengan sinyal masukan dari osilator timer yang akan menghitung mundur, kompresor akan bekerja dan rangkaian timer akan menghitung mundur selama waktu yang telah diatur pada rangkaian timer. Jika hitungan timer sudah sampai 00 (nol-nol), maka kompresor akan mati dan output dari rangkaian timer akan masuk ke rangkaian buzzer yang akan menandakan bahwa proses Nebulisa sudah selesai. untuk mematikan rangkaian Buzzer dengan menekan tombol Stop

pada push Button Start/Stop

 Persiapan Penggunaan.

 Letakan alat pada mobile stand

 Masukan air ke dalam wadah air hingga batas ketinggian air

(8)

 Pasang tabung berulir pd out put nebulizer dan masker nebulizer

 Tuangkan obat secukupnya pd tempat obat

Untuk penggunaan dlm waktu lama, siapkan botol suplemen obat, tuangkan cairan obat ke dlm

 Cara Pengoperasian Nebulizer

 Hubungkan steker kesumber listrik  Atur waktu untuk penguapan

 Tekan tombol on/off pada posisi’on’

 Atur tombol untuk menentukan intensitas nebula  Pastikan pasien telah terpasang masker nebulizer

 Setelah proses terapy selesai,tekan tombol off untuk mematikan alat

(9)

5 5 5 a l t G N D 1 T R I G G E R 2 O U T P U T 3 R E S E T 4 C O N T R O L 5 T H R E S H O L D 6 D I S C H A R G E 7 V C C 8 D 1 1 k v R 1 0 k 0 V C C 5 v 1 k V C C 5 v 5 5 5 a l t G N D 1 T R I G G E R 2 O U T P U T 3 R E S E T 4 C O N T R O L 5 T H R E S H O L D 6 D I S C H A R G E 7 V C C 8 1 k 1 k C C 0 v R 1 0 k C C 0 v R 1 0 k V C C 5 v 5 5 5 a l t G N D 1 T R I G G E R 2 O U T P U T 3 R E S E T 4 C O N T R O L 5 T H R E S H O L D 6 D I S C H A R G E 7 V C C 8 1 k C C 0 v R 1 0 k 5 5 5 a l t G N D 1 T R I G G E R 2 O U T P U T 3 R E S E T 4 C O N T R O L 5 T H R E S H O L D 6 D I S C H A R G E 7 V C C 8 V C C 5 v 1 k C U 8 7 4 4 7 A I N A 7 I N B 1 I N C 2 I N D 6 R B I 5 L T 3 O U T A 1 3 O U T B 1 2 O U T C 1 1 O U T D 1 0 O U T E 9 O U T F 1 5 O U T G 1 4 B I / R B O 4 C 0 v R 1 0 k D 1 Q 1 T I P 2 9 U 1 1 L M 7 4 1 + 3 -2 V + 7 V -4 O U T 6 7 4 0 2 b u z z e r V C C 5 v 5 5 5 a l t G N D 1 T R I G G E R 2 O U T P U T 3 R E S E T 4 C O N T R O L 5 T H R E S H O L D 6 D I S C H A R G E 7 V C C 8 V C C 5 v 1 k C C 0 v R 1 0 k C D 1 1 2 U 5 A 1 2 3 U 4 A 7 4 0 4 1 2 1 k 7 4 0 4 1 2 D 1 7 4 0 4 1 2 1 k 0 U 5 A 1 2 3 U 8 7 4 4 7 A I N A 7 I N B 1 I N C 2 I N D 6 R B I 5 L T 3 O U T A 1 3 O U T B 1 2 O U T C 1 1 O U T D 1 0 O U T E 9 O U T F 1 5 O U T G 1 4 B I / R B O 4 M O C 1 0 0 5 7 4 0 2 1 k 1 k V C C 5 v 1 k 1 k 0 D 1 1 k 1 k X 1 2 N 5 5 6 7 1 k 1 k 1 k 1 k V C C 5 v 1 k 1 k 1 k 1 k 1 k 1 k 1 k 1 k MTR U 1 5 . 4 . 1 0 PLN 7 4 0 2 7 s e g m e n D 1 V C C 5 v 7 s e g m e n V C C 5 v U 1 1 L M 7 4 1 + 3 -2 V + 7 V -4 O U T 6 Q 2 o p t o c o u p l e r V C C 5 v U 7 7 4 1 9 2 U P 5 D O W N 4 C L R 1 4 L O A D 1 1 A 1 5 B 1 C 1 0 D 9 Q A 3 Q B 2 Q C 6 Q D 7 B O 1 3 C O 1 2 D 0 U 6 A 7 4 7 3 J 1 4 C L K 1 K 3 Q 1 2 Q 1 3 V C C 5 v 7 4 0 4 1 7 4 0 42 1 2 0 0 V C C 5 v V C C + 5 v 0 U 7 7 4 1 9 2 U P 5 D O W N 4 C L R 1 4 L O A D 1 1 A 1 5 B 1 C 1 0 D 9 Q A 3 Q B 2 Q C 6 Q D 7 B O 1 3 C O 1 2 1 k 0 V C C - 5 v U 5 A 1 2 3 V C C 5 v 1 k Rangkaian Pengendali

(10)

Rangakaian Pewaktu

Rangkaian pengendali berfungsi

sebagai pengendalian system

kerja seluruh rangkaian sehingga

rangkaian dapat bekerja sesuai

dengan settingan dari rangkaian

pengendali kapan saat rangkain

berhenti bekerja atau pun saat

rangkaian mulai bekerja

Agar lamanya proses Nebulisa dapat diatur

maka dirancanglah rangkaian pewaktu yang

menggunakan IC 555 yang berfungsi sebagai

Astabil Multivibrator yang dapat menghasilkan

sinyal detak (clock) dengan frekuensi yang

dibutuhkan 1 Hz guna pengaturan UP dan Down

Selain itu juga berfungsi untuk menghitung

waktu naik turun atau menghitung berapa

waktu yang diinginkan dan menghitung waktu

mundur untuk menghitung mundur waktu yang

telah diatur sebelumnya.

(11)

Rangkaian Pengontrol Kompresor

 Rangkaian ini digunakan untuk mengaktifkan kompresor pada kondisi awal

 Mematikan kompresor jika timer sudah habis atau tidak bekerja lagi

Rangakaian Buzzer 5 V 2 2 0 V O L T P O M P A N P N 2 , 2 K o h m T R I A C M O C 3 0 2 0 2 2 0 o h m 1 5 k /5 w a tt

Rangkaian buzzer berfungsi sebagai

indicator suara

Menandakan bahwa proses nebuliza

sedang dalam proses

Menandakan Uap cairan obat habis atau

tidak terlihat sehingga tidak terdeteksi

oleh rangkaian Optocoupler,

Menandakan waktu Nebulisa telah

selesai sehingga alat Nebulizer berhenti

bekerja.

Referensi

Dokumen terkait

Tekan tombol start dan tunggu beberapa menit hingga hasil pengukuran terlihat pada monitor alat.. Catat hasil pengukuran berupa densitas dan specific gravity