Ketentuan UU KIP
dan Peraturan Turunannya
Abdulhamid Dipopramono
Ketua Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia
Disampaikan pada Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi Budaya Dokumentasi oleh Balitbang Kemenkominfo, Purwokerto, Jawa Tengah, 3 Maret 2015
• Perubahan Paradigma Pemerintahan
• Peraturan Perundangan terkait KIP
• Badan Publik dan PPID
• Jenis Informasi dan Perlakuannya
Perubahan
Paradigma Pemerintahan
.
Platform Pemerintahan
4
Sebelum Era 19800-an Era 1990-an Era 2000-an
o Pemerintahan yang kuat (Strong Government) o Pemerintahan yang baik (Good Government)
Pemerintahan yang terbuka (Open Goverment) o Pemerintahan yang membangun (Government and Development) o Pemerintahan yang bersih (Clean Government) Ciri:
1. Transparansi dalam birokrasi. 2. Partisipasi masyarakat dalam
bernegara. 3. Kolaborasi antarkomponen negara. o Pemerintahan yang demokratis (Democratic Government) o Tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
Prinsip-prinsip Good Government
(Yang Sejalan dengan Prinsip-prinsip KIP)
5
No Prinsip Pengertian
1 Partisipasi Warga memiliki hak (dan lalu mempergunakannya) untuk
menyampaikan pendapat dan bersuara dalam proses perumusan kebijakan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung. 2 Penegakan
Hukum
Hukum diberlakukan bagi siapa pun tanpa pengecualian, hak asasi manusia dilindungi, sambil tetap dipertahankan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.
3 Transparansi Penyediaan informasi tentang pemerintahan bagi publik dan
dijaminnya kemudahan dalam memperoleh informasi yang benar, akurat, dan memadai.
4 Kesetaraan Adanya peluang yang sama bagi setiap anggota masyarakat untuk beraktivitas, berusaha, dan dalam pemerintahan.
5 Daya Tanggap Kepekaan para pengelola Badan Publik terhadap aspirasi
Prinsip-prinsip Good Government
(Yang Sejalan dengan Prinsip-prinsip KIP)
6
No Prinsip Pengertian
6 Wawasan ke Depan
Pengelolaan masyarakat dimulai dengan visi, misi, dan strategi yang jelas.
7 Akuntabilitas Adanya laporan dari Badan Publik dan para penentu kebijakan kepada publik.
8 Pengawasan Publik
Terlibatnya publik dalam mengontrol kegiatatan Badan Publik (pemerintah, parlemen, dan aparat hukum)
9 Efektivitas dan Efisiensi
Terselenggaranya kegiatan Badan Publik dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab.
10 Profesionalisme Kemampuan dan moral penyelenggara pemerintahan/Badan Publik untuk mampu memberi pelayanan yang mudah, cepat, tepat kepada publik dengan biaya yang terjangkau.
Informasi Terbuka
1. MALE.
2. Akses yg murah, cepat, utuh, dan akurat.
3. Proaktif.
4. Ada Keseimbangan hak dan kewajiban antara BP dan Pemohon.
5. Penyelesaian sengketa yg cepat, kompeten, independen.
6. Sanksi bagi penghambat.
Situasi yang Ingin Dicapai UU KIP
Masyarakat/Sistem/ Tertutup
Masyarakat/Sistem/ Terbuka
Pengecualian bersifat ketat, terbatas, dan tidak mutlak. Informasi
Tertutup
Tujuan UU No.14/2008 (Pasal 3)
Menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan
pengambilan suatu keputusan publik;
Mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan kebijakan publik; Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan kebijakan publik dan pengelolaan Badan Publik yang baik;
Mewujudkan penyelenggaraan negara yang baik, yaitu yang transparan, efektif dan efisien, akuntabel, serta dapat dipertanggungjawabkan;
Mengetahui alasan kebijakan publik yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan mencerdaskan kehidupan bangsa; dan/atau Meningkatkan pengelolaan dan pelayanan informasi di lingkungan Badan Publik untuk menghasilkan layanan informasi yang berkualitas.
Peraturan Perundangan
terkait
Keterbukaan Informasi Publik
.
Peraturan Perundangan
Garis Besar Isi UU No. 14/2008
Bab I Ketentuan Umum. Bab II Asas dan Tujuan.
Bab III Hak dan Kewajiban Pemohon dan Pengguna Informasi Publik Publik serta Hak dan Kewajiban Badan Publik.
Bab IV Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan. Bab V Informasi yang Dikecualikan.
Bab VI Mekanisme Memperoleh Informasi. Bab VII Komisi Informasi.
Bab VIII Keberatan dan Penyelesaian Sengketa Melalui Komisi Informasi. Bab IX Hukum Acara Komisi Informasi.
Bab X Gugatan ke Pengadilan dan Kasasi. Bab XI Ketentuan Pidana.
Bab XII Ketentuan Lain-lain. Bab XIII Ketentuan Peralihan. Bab XIV Ketentuan Penutup.
Garis Besar Isi PP No.61/20
Bab I Ketentuan Umum.
Bab II Pertimbangan Tertulis Kebijakan Badan Publik. Bab III Pengklasifikasian Informasi dan Jangka Waktu
Pengecualian terhadap Informasi yang Dikecualikan. Bab IV Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi.
Bab V Tatacara Pembayaran Ganti Rugi oleh badan Publik Negara dan Pembebanan Pidana Denda.
Garis Besar Isi Perki No. 1/2010
Bab I Ketentuan Umum. Bab II Badan Publik.
Bab III Informasi yang Wajib Disediakan dan Diumumkan. Bab IV Informasi yang Dikecualikan.
Bab V Standar Layanan Informasi Publik. Bab VI Tatacara Pengelolaan Keberatan. Bab VII Laporan dan Evaluasi.
Bab VIII Penyusunan Standar Prosedur Operasional Layanan Informasi Publik. Bab IX Ketentuan Peralihan.
Bab X Ketentuan Penutup. Lampiran, Terdiri dari VIII Bagian.
Garis Besar Isi Perki No. 1/2013
Bab I Ketentuan Umum. Bab II Asas dan Tujuan. Bab III Permohonan. Bab IV Registrasi.
Bab V Penetapan dan Pemanggilan Para Pihak. Bab VI Proses Ajudikasi.
Bab VII Ketentuan Peralihan. Bab VIII Ketentuan Penutup. Lampiran, Terdiri dari V Bagian.
Badan Publik dan PPID
.
Kewajiban Badan Publik (Pasal 7)
(1) Badan Publik wajib menyediakan, memberikan, dan/atau
menerbitkan Informasi Publik yang berada di bawah
kewenangannya kepada Pemohon Informasi Publik, selain
informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan.
(2) Badan Publik wajib menyediakan Informasi Publik yang
akurat, benar, dan tidak menyesatkan.
(3) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Badan Publik harus membangun dan
mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk
mengelol Informasi Publik secara baik dan efisien sehingga dapat
diakses dengan mudah.
(4) Badan Publik wajib membuat pertimbangan secara tertulis
setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang
atas Informasi Publik.
Kewajiban Badan Publik (Pasal 7)
(5) pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
antara lain memuat pertimbangan politik, ekonomi, sosial,
budaya, dan/atau pertahanan dan keamanan negara.
(6) Dalam rangka memenuhi kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) Badan Publik
dapat memanfaatkan sarana dan/atau media elektronik dan
nonelektronik.
Pasal 13 UU KIP
(1) Untuk mewujudkan pelayanan cepat, tepat, dan
sederhana setiap Badan Publik:
a.
menunjuk
Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID); dan
b.
membuat dan mengembangkan
sistem penyediaan
layanan informasi secara cepat, mudah, dan wajar
sesuai
dengan petunjuk teknis standar layanan Informasi Publik
yang berlaku secara nasional.
(2) Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dibantu oleh
pejabat fungsional.
Apa Itu PPID?
20
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
ialah
pejabat yang bertanggung jawab di bidang
penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan,
Siapakah PPID?
21
Pejabat yang dapat ditunjuk sebagai PPID di lingkungan BP
negara di Pusat dan Daerah merupakan
pejabat yang
membidangi informasi publik.
(Pasal 12 Ayat 1 PP 61/2010).
PPID
ditunjuk oleh pimpinan BP
yang bersangkutan. (Pasal 12
Ayat 2 dan 3 PP 61/2010).
PPID dijabat oleh
seseorang yang memiliki kompetensi
di
bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi. (Pasal 13 Ayat
1 PP 61/2010).
Apa Tugas PPID?
22
1. Penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan
pengamanan informasi;
2. Pelayanan informasi yang cepat, tepat, dan sederhana;
3. Penetapan prosedur operasional penyebaran Informasi
Publik;
4. Pengklasifikasian informasi dan/atau perubahannya;
5. Penetapan informasi yang dikecualikan;
6. Pengujian konsekuensi;
7. Penetapan pertimbangan tertulis atas kebijakan yang
diambil.
Tanggung Jawab PPID
23
PPID bertanggung jawab mengkoordinasikan pengumpulan,
penyimpanan, dan pendokumentasian seluruh Informasi
Publik secara fisik dari setiap unit/satuan kerja di Badan
Publik yang meliputi:
a.
informasi yang wajib disediakan dan diumumkan
secara berkala;
b.
informasi yang wajib tersedia setiap saat;
c.
Informasi serta-merta;
d.
informasi terbuka lainnya yang diminta Pemohon
Informasi Publik.
Wewenang PPID
24 a. Mengkoordinasikan setiap unit dalam melaksanakan pelayanan Informasi Publik;
a. Memutuskan Informasi Publik dapat diakses/tidak berdasarkan uji konsekuensi;
b. Menolak permohonan Informasi Publik secara tertulis jika informasi tersebut
termasuk informasi yg dikecualikan dengan disertai alasan serta pemberitahuan ttg hak dan tata cara untuk mengajukan keberatan;
c. Menugaskan pejabat fungsional dan/atau petugas informasi di bawah wewenang dan koordinasinya untuk membuat, memelihara, dan memutakhirkan data Daftar Informasi Publik secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.
PPID Penting, Mengapa?
25
1. Memudahkan koordinasi dalam pengumpulan, penyimpanan, dan
pendokumentasian seluruh informasi;
2. Memudahkan pengembangan sistem penyediaan layanan informasi
secara cepat, mudah, dan wajar;
3. Menghindari pejabat BP yang tidak membidangi informasi dan
komunikasi disibukkan oleh urusan pelayanan informasi;
4. Pelayanan Informasi Publik satu pintu.
5. Mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengambilan
kebijakan publik;
Fungsi Strategis PPID
o Semua informasi dan dokumentasi di suatu Badan Puplik dikelola oleh PPID.
o PPID menjalankan semua fungsi manajemen (POAC) atas informasi dan dokumentasi: - Planning.
- Organizing.
- Actuating. - Controlling.
o PPID menjalankan fungsi pelayanan (Servicing).
o PPID menjalankan fungsi penanganan/pengelolaan sengketa (Dispute Management).
o PPID menjalankan fungsi “melindungi” pimpinan Badan Publik.
o Tapi PPID harus diberi kewenangan akses lintas-sektor (unit kerja) demi pengelolaan informasi dan dokumentasi secara baik harus dimiliki PPID.
Organisasi PPID (Generik)
. 27 P P I D BIDANG PELAYANAN INFORMASI BIDANG PENGELOLAAN INFORMASI BIDANG DOKUMENTASI DAN ARSIP BIDANG PENGADUAN DAN PSI PEJABAT FUNGSIONAL( ARSIPARIS, PRANATA HUMAS, PUSTAKAWAN, PRANATA KOMPUTER ) TIM
PERTIMBANGAN
Strategi Pelayanan Informasi Publik
1. Menunjuk PPID (bagi yang belum ada).
2. PPID mengelola informasi dan dokumentasi secara baik dan bekerja profesional
sesuai ketentuan, termasuk mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi.
3. Unit-unit kerja lain di Badan Publik ybs harus akomodatif dan menyokong kesuksesan PPID dengan cara memberikan akses seluas-luasnya demi pengintegrasian informasi dan dokumentasi.
4. Melayani permononan informasi dari Pemohon secara baik sesuai ketentuan peraturan perundangan.
5. Melakukan Uji Konsekuensi terhadap informasi-informasi yang dikecualikan. 6. Setiap ada sengketa maka harus dikelola dengan baik.
7. Membangun komunukasi dengan Pemohon informasi untuk “meredakan” ketegangan dan kalau bisa tidak usah jadi sengketa.
Pelayanan Informasi
o Pendayagunaan Portal/Website:
Jenis-jenis dan daftar Informasi Publik ditayangkan melalui
website Badan Publik.
o Aktivasi Helpdesk:
Melayani beragam permohonan informasi secara tatap
muka.
o Menjawab Pengaduan:
Dilakukan melalui beragam media seperti telepon, fax, SMS,
surat, surat elektronik (e-mail), dsb.
Transformasi dari Humas ke PPID
.
Mekanisme
Memperoleh Informasi
.
32
Mekanisme
Memperoleh
Informasi Publik
33
Mekanisme
Keberatan
ke Atasan PPID
Jenis Informasi
dan Perlakuannya
.
Jenis Informasi di Badan Publik
35 Informasi di Badan Publik Terbuka Dikecualikan (17) Berkala (9) Tersedia Setiap Saat (11) Serta Merta (10) Rahasia Negara Rahasia Pribadi Rahasia Bisnis - Akta otentik dan wasiat. - Informasi pribadi. - Persaingan usaha sehat. - HAKI - Penegakan hukum. - Hankam. - Kekayaan alam. - Ketahanan ekonomi. - Hubungan LN.- Surat antar-BP yang rahasia. - Lainnya yg diatutr UU
Perlakuan terhadap Klasifikasi Informasi
o Jika itu merupakan informasi
terbuka
(berkala, tersedia setiap saat, serta
merta) maka
harus dibuka
sesuai ketentuan undang-undang, baik itu UU, PP,
maupun Perki.
o Jika dinilai sebagai informasi yang
dikecualikan,
maka harus dilakukan
uji
konsekuensi.
o Siapa
yang menetapkan suatu informasi itu dikecualikan dan siapa
melakukan uji konsekuensi?
Pasal 19 UU KIP mengatakan, “
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
di setiap badan Publik wajib melakukan pengujian tentang konsekuensi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 dengan seksama dan penuh ketelitian
sebelum menyatakan Informasi Publik tertentu dikecualikan untuk diakses
oleh setiap orang.”
Asas Pengecualian
(1) Setiap Informasi Publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik.
(2) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat ketat dan terbatas.
(3) Setiap Informasi Publik harus dapat diperoleh setiap Pemohon Informasi Publik dengan cepat dan tepat waktu, biaya ringan, dan cara sederhana.
(4) Informasi Publik yang dikecualikan bersifat rahasia sesuai dengan undang-undang, kepatutan, dan kepentingan umum didasarkan pada pengujian tentang konsekuensi yang timbul apabila suatu informasi diberikan kepada masyarakat serta setelah dipertimbangkan dengan saksama bahwa menutup Informasi
Publik dapat melindungi kepentingan yang lebih besar daripada membukanya atau sebaliknya.
Uji Konsekuensi
(untuk Informasi yang Dikecualikan)
o Uji Konsekuensi dilakukan hanya terhadap ketentuan Pasal 17 UU KIP, harus dilakukan secara seksama dan penuh ketelitian sebelum dinyatakan informasi publik tertentu dikecualikan untuk diakses setiap orang, dengan analisis minimal yang memuat:
Konten informasi. Dasar hukum.
Alasan informasi harus dikecualikan. Batas waktu pengecualian.
Akibat jika informasi tersebut dibuka dan manfaat jika ditutup.
o Hasil Uji Konsekuensi sebelum adanya permohonan wajib dimasukkan dalam daftar informasi yang ditetapkan oleh PPID atas persetujuan atasan PPID.
Contoh-contoh Perkara di Beberapa BP
Termohon:
Polri – Rekening Gendut, BAP Puslabfor Bareskrim.
Kemendikbud – Kunci Jawaban UN SMP dan SMA.
Kemenaker dan BP lainnya – Transparansi Tender.
BPN – Tanah Warisan, Perizinan, Pemalsuan Serifikat.
Ditjen Pajak, Kemen Kumham, Perum PPD – Pemecatan Karyawan.
BPK - LHP Hambalang II.
TNI – Dokumen pemberhentian Letjen TNI Prabowo Subianto.
PSSI – Dana operasional, penjualan tiket, sponsorship, dll.
Berbagai Daerah – DPRD, Pemprov, Pemkot, Pemkab, Kantor/Dinas Pertanahan, Dinas PU, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Dinas Perkebunan dan Kehutanan, Bappeda umumnya informasi terbuka tapi ditutup oleh Badan Publik sehingga menjadi sengketa.
Lainnya.
Pemohon:
Individu, ormas, organisasi masasisawa, LSM, dll. Ada juga yang motifnya tidak baik dan
menjengkelkan BP seluruh Indonesia.
Kategori BP yang Disengketakan 2010 - 2014
40 0 50 100 150 200 250 300eksekutif Yudikatif Legislatif BUMN Badan Lain Partai Politik Lembaga/badan/
organisasi masyarakat
Jenis Informasi Disengketakan 2010 - 2014
41 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 2010 2011 2012 2013 2014Ketentuan Pidana
.