Palestina
Pekan
E d i s i : 0 3 0
Edisi : 030/ 2016 | Kamis, 14 Januari 2016
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
BERITA UTAmA
Palestina Hadapi musim Dingin Setelah Israel Kurangi Pasokan Gas
Gaza – Israel telah secara drastis mengurangi pasokan gas alam ke Kota Gaza, Palestina. Kondisi ini membuat Gaza menghadapi kondisi cuaca dingin yang memburuk.
Masyarakat Palestina mengatakan, Israel telah sangat membatasi pasokan gas ke Jalur Gaza selama musim dingin ini. Ini memicu gangguan besar untuk kehidupan biasa bagi sebagian besar keluarga dan memperburuk akibat dampak cuaca dingin.
Anggota dari Front Populer untuk Pembebasan komite Palestina di Gaza, Tholfkar Swairjo mengatakan, jumlah gas yang memasuki Gaza telah menurun setidaknya 50 persen sejak awal Desember 2015.
“Orang-orang yang menderita kekurangan (gas), terutama karena banyak mobil telah dikonversi untuk menggunakan gas sebagai pengganti bensin karena tingginya harga premium,” katanya kepada Al Jazirah seperti dikutip, Kamis (14/1). (Swedia Tuntut Penyelidikan Serangan Israel ke Palestina).
Sweirjo menuduh pemerintah Israel melakukan pengurangan gas ini untuk mengintensifkan tekanan terhadap Gaza. Ini dalam upaya untuk menekan orang-orang terhadap kelompok pejuang Hamas yang mengatur jalur Gaza.
Pernyataan itu muncul sepekan setelah International Middle East Media Center mengutip Mohamed al-Abadaleh, juru bicara dari asosiasi pemilik bahan bakar dan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Gaza, mengatakan ini adalah pekan keempat sejak pemerintah Israel secara drastis mengurangi pasokan gas masak di Jalur Gaza. ‘’Jumlah gas diizinkan masuk ke wilayah Palestina hanya 15 persen dari yang biasanya dibutuhkan,’’ katanya.
Direktur pemantauan Hak Asasi Manusia (HAM) Euro-Mediterranean yang berbasis di Gaza, Ramy Abdu mengatakan kepada Al Jazirah, lebih dari 20 persen rumah tangga di jalur Gaza tidak memiliki gas, termasuk rumah sakit dan sekolah.
“Biasanya kami menunggu beberapa hari untuk mendapatkan jatah gas kita, tapi kini membutuhkan berminggu-minggu. Kita berbicara tentang kekurangan permanen selama musim dingin,” katanya.
Karena kurangnya pasokan, beberapa restoran telah terpaksa tutup. Abdu mengatakan, kekurangan listrik telah memperparah krisis, karena penduduk mengandalkan gas. Dia juga mengatakan, sektor pertanian Gaza yang sangat bergantung pada gas untuk mengaliri rumah kaca, terutama karena Israel menyemprot herbisida untuk menghancurkan tanaman.
Dengan sulitnya pasokan gas, ini membuat sektor pertanian di Gaza semakin terluka. “Selama 10 tahun terakhir, Israel telah memberlakukan blokade yang telah membuat hidup sengsara di Gaza,” kata Abdu.
Republika.co.id, (14/1/2016)
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
AL-QUDS
Israel Serbu dan Tangkap Warga Tepi Barat dan Al-Quds
Al-Quds - Tentara israel tadi pagi melancarkan penyerbuan dan penangkapan terhadap sejumlah kota di Hebron, Jenin, Nablus, Thulkarem dan Al-Quds. Tercatat sejumlah pemuda dan para pemimpin lokal ditangkap dalam aksi mereka ini, terutama dari kelompok Hamas.
Dari Hebron, mereka menangkap Syaikh Zawadi Sya’ban pemimpin gerakan Hamas, Hakim Syalaladah dan Yasir Syusuf Syalaladah. Mereka menyerbu sistrik Saer pada dini hari tadi dan menyerbu rumah ketiga tawanan tadi serta merampas komputer, buku lalu dibawa ke tempat yang tidak diketahui. Dari Hebron juga mereka menangkap dua pemuda, Muhammad Mursyid Zaaiq dan Utsman Abu Isnaenah
Sementara itu, para pemuda berusaha melakukan perlawanan dengan melemparkan bom molotov dan alat peledak lainya ke pos militer yang terletak di gerbang Kamp Arub. Hingga sssa ini belum ada pengumuman dari pihak Zionis terkait korban di kalangan mereka. Cuma pihak tentara mentup wilayah tersebut secara total serta mencari para pelaku.
Sejumlah kendaraan militer menyerbu wilayah Abu Kaitlah serta merusak rumah dan peralatan litrik infra setruktur wilayah tersebut.
Infopalestina.com, (14/1/2016)
GAZA
Astagfirullah! Nelayan Gaza Diberondong Peluru AL Israel di Perairan Palestina
Gaza - Beberapa perahu nelayan warga Gaza Palestina diberondong peluru dari senjata tentara Angkatan Laut (AL) Israel, pada Sabtu (9/1). Para nelayan ini ditembaki
saat berlayar dalam zona perikanan yang diizinkan di lepas pantai Gaza.
Dilaporkan koresponden berita Wafa, kapal AL Israel menembak tiga kapal nelayan Paletina yang menyebabkan kerusakan parah pada perahu. Beruntung nelayan Palestina mampu menyelamatkan diri karena takut terbunuh dan tertangkap.
Israel terus memperpendek zona perikanan Palestina di Gaza secara drastis, setelah sebelumnya dari 20 mil laut hasil kesepakatan di Oslo 1993, kini menjadi hanya enam mil laut. Padahal AL dan tentara israel hampir setiap tahun secara terang terangan melanggar batas wilayah pada agresi berdarah Agustus 2014 di jalur Gaza. Pusat Hak Asasi Manusia untuk Palestina (PCHR) melaporkan serangan tentara AL Israel kepada nelayan Palestina terjadi dalam jarak kurang dari enam mil laut.
“Ini membuktikan kebijakan pasukan Israel memang bertujuan memperkecil pembatasan nelayan Gaza di zona laut yang hak mereka,” dalam laporan PCHR dilansir dari International Middle East Media Center, Ahad (10/1). Organisasi kemanusiaan Oxfam melaporkan sebagian besar ikan di wilayah perairan Palestina berada di area sembilan Nelayan Palestina
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
mil laut, dengan berkurangnya zona pencarian ikan hanya dibolehkan enam mil laut nelayan Palestina semakin sulit mencari nafkah.
Saat ini 90 persen nelayan Palestina tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya mengandalkan bantuan dari dunia internasional.
Republika.co.id, (10/1/2016)
Hamas Kecam Bom Jakarta dan Anggap Pelakunya Sebagai Teroris
Doha - Gerakan perlawanan Islam Hamas mengecam bom yang mengguncang pagi tadi di ibu kota Indonesia, Jakarta. Ledakan tersebut sebagai aksi teroris.
Melalui juru bicaranya yang juga anggota biro politik gerakan, Ezat Rasyiq Dengan ini Hamas mengungkapkan bela sungkawa yang sebesar-bsaranya atas nama rakyat pemerintahan Palestina. Semoga para korban cepat pulih dan kembali kembali aman dan tentram.
Terjadi beberapa kali ledakan di Jakarta, tepatnya di jalan Tamrin pusat kota Jakarta. Sejumlah orang terluka sementara tiga lainya tewas. Pihak keamanan menyebutkan, satu ledakan merupakan akibat dari bom bunuh diri. Televisi Indoenasia malaporkan, terjadi enam ledakan. Satu ledakan terjadi di kopi Starbuck, dekat dengan kantor PBB di Jakarta.
Infopalestina.com, (14/1/2016)
TEPI BARAT
Jumat ke-15 Intifadhah, Bentrokan merata di Tepi Barat
Ramallah – Sejumlah pemuda dan warga Palestina siang kemarin Jumat (8/1) terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di sejumlah titik di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ini adalah jumat ke-15 sejak meletusnya Intifadhah Al-Quds awal Oktober tahun lalu.
Di Bethlemen, sejumlah pemuda terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel. Pasukan Israel menembaki para pemuda dan rumah warga dengan peluru karet dan bom gas air mata. Dua pemuda terkena tembakan di bagian kepala.
Bentrokan terjadi di pinggiran kamp pengungsi Izzah dekat masjid Bilal bin Rabbah. Para pemuda melempari pasukan Israel dengan bom molotov dan botol kaca.
Bulan sabit merah Palestina menegaskan, sebanyak 4 pemuda luka, 19 lainnya tersedak gas air mata dan sesak nafas. Sementara itu seorang serdadu Israel terluka dengan bom molotov.
Di Hebron, bentrokan terjadi dengan pasukan Israel di simpang Beth Ainun dan jalan menuju baldah Sa’ir. Pasukan Israel menembaki para pemuda dan rumah warga dengan peluru karet dan bom gas air mata. Sementara warga di baldah Sa’ir murka setelah empat warga desa tersebut dibantai Israel kemarin Kamis.
Di Ramallah, puluhan pemuda terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel. Pasukan Israel menembaki para pemuda dan rumah warga dengan peluru karet dan bom gas air mata yang berunjuk rasa secara rutin pekanan di Balain yang menentang pembangunan tembok.
Di Qalqiliah, puluhan pemuda dan kelompok relawan asing terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel. Pasukan Israel menembaki para pemuda dan rumah warga dengan peluru karet dan bom gas air mata yang longmarch pekanan di Kafr Qadum menentang pembangunan tembok dan pembangunan pemukiman Israel. Mereka menuntut gerbang desa dibuka setelah 13 tahun ditutup.
Sementara itu, 4 pemuda terluka oleh tembakan pasukan Israel dalam bentrokan di timur wilayah Jalur Gaza. Pasukan Israel menembaki para pemuda dan rumah warga dengan peluru karet dan bom gas air. Tiga pemuda terluka.
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
ENTITAS ZIONIS
media Israel Sebut Netanyahu Gagal membungkam Intifadhah Al-Quds
Tel Aviv – Berbagai media di Israel memberitakan perlawanan Intifadhah yang dilancarkan rakyat Palestina masih berlanjut, bahkan intensitasnya dinilai semakin meningkat di beberapa bulan terakhir.
Melihat kondisi ini media-media Israel menyimpulkan pemerintah Netanyahu telah gagal dalam memberi rasa aman terhadap rakyat Israel.
Reporter laman berita berbahasa Ibrani, Walaa melaporkan penikaman yang dilakukan warga Palestina terhadap warga Israel jumlahnya terus mengalami peningkatan, termasuk serangan ke arah tentara Israel.
Pihak Israel mengira perlawanan Intifadhah akan mereda usai penyerahan dua jasad pelaku penikaman ke keluarganya di Tepi Barat, namun prediksi ini ternyata meleset.
Sampai saat ini Intifadhah Al-Quds masih terus berlanjut dan menyebabkan tewasnya 150 syuhada Palestina dan tewasnya 30 orang penjajah Israel.
Alresalah.ps, (11/1/2016)
Ribuan Orang Yahudi Berbondong-bondong Tinggalkan “Israel”
Tepi Barat – Berdasarkan hasil kajiannya, sebuah Lembaga kajian Palestina melaporkan lemahnya sistem pengamanan menjadi penyebab utama eksodusnya orang-orang Yahudi dari tanah yang diduduki Israel.
Peneliti George Karzam dari Pusat Studi Carmel di Haifa mengatakan, banyaknya Yahudi yang eksodus memberikan dampak negatif terhadap keberadaan Zionis Israel di Palestina. Ia kemudian menambahkan, tantangan terbesar bagi Israel adalah mempertahankan keberadaan warganya agar tidak keluar di Israel.
Sumber Israel melaporkan jumlah warganya yang melakukan eksodus keluar Israel sepanjang tahun (2000-2011) sebanyak 148.000 orang atau sebanyak 13.000 orang pertahun. Namun data tersebut dipertanyakan oleh lembaga Kajian Palestina, karena mereka meyakini faktanya jauh lebih besar dari itu tetapi dirahasiakan oleh pihak Israel.
Islammemo.cc, (12/1/2016)
TAWANAN
Tawanan Al-Qiq masuki Tahap Kritis Dalam Aksi mogok makanya
Hebron – Praktisi media, Faiha Slalash, suami dari tawanan Muhammad Al-Qiq yang juga wartawan mengungkapkan, suaminya yang sudah 48 hari melakukan aksi mogok makanya sejak 24/11 tahun lalu kini memasuki tahap kritis. Ia memprotes penahanan terhadap dirinya tanpa proses hukum dan sebab maupun dakwaan.
Dalam pernyatanya kepada koresponden Infopalestina, Shalsha menjelaskan, suaminya telah kehilangan 22 kg dari berat badanya, hingga tak mampu lagi berdiri dan bergerak. Ia ke kamar mandi dengan menggunakan kursi roda. Saat ini suaminya masih mengkonsumsi salah satu suplemen dan menolak diperiksa dokter, tak mau bekerja sama dengan para sipir. Shalsha menegaskan, pihak penjara Eksodus warga Israel
Palestina
Pekan
Berita Utama Al-Quds Gaza Tepi Barat Zionis Tawanan Pengungsi Internasional
Penanggung Jawab: Dr. H. Saiful Bahri, MA. (Ketua ASPAC for Palestine). Pemimpin Umum: Muhammad Ilham. Pemimpin Redaksi: Muhammad
Syarief. Keuangan: Dewi Muliawati. Redaksi: Ahmad Yani, Salman Alfarisy, Dina Fitria. Bagian Sirkulasi & Distribusi: Iskandar Samaullah, Djoko. Design dan Tata Letak: Ardy. Donasi: Rekening Bank Syariah Mandiri Cab. Saharjo 704 575 2121 atas nama ASPAC FOR PALESTINE.
sengaja ingin membunuhnya secara perlahan dan tidak mau menghentikan aksi mogok makanya.
Dalam kaitan ini, Shalsha meminta semua lambaha hukum dan HAM, termasuk media dan internasional melakukan intervensi untuk membebaskanya.
Infopalestina.com, (10/1/2016)
INTERNASIONAL
Swedia desak Israel diselidiki terkait penembakan warga Palestina
Stockholm - Israel mestinya diselidiki untuk mengetahui apakah mereka melakukan pembunuhan sewenang-wenang terhadap warga Palestina, kata Menteri Luar Negeri Swedia, Margot Wallstrom.
Tak kurang dari 130 orang Palestina tewas ditembak oleh aparat keamanan Israel dalam beberapa bulan belakangan dan Wallstrom menyerukan penyelidikan menyeluruh agar ada kejelasan dan pertanggungjawaban dari pemerintah Israel. “Harus ada penyelidikan yang komprehensif atas meninggalnya orang-orang Palestina ini ... agar tindakan
Israel bisa dipertanggungjawabkan,” kata Wallstrom, hari Selasa (12/01), seperti dikutip kantor berita Swedia, TT. Banyak di antaranya yang tewas ketika melancarkan serangan terhadap warga Israel, yang sejauh ini memakan korban meninggal 24 orang.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia menuduh Israel menggunakan kekuatan yang berlebihan untuk mengatasi aksi orang-orang Palestina.
Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB juga mengeluarkan kekhawatiran serupa, dengan mengatakan bahwa Israel harus bijak dan menahan diri meski pada waktu yang sama punya hak untuk membela diri.
Bukan sekali ini Wallstrom mengeluarkan pernyataan yang diperkirakan membuat Israel marah.
Hubungan kedua negara memburuk sejak Swedia mengakui Palestina sebagai negara, tidak lama setelah partai Wallstrom, Demokrat Sosial yang berhaluan kiri tengah, menang dalam pemilihan umum.