• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan Pers Presiden RI - Tentang BPJS Kesehatan..., Jakarta, 10 Maret 2016 Kamis, 10 Maret 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keterangan Pers Presiden RI - Tentang BPJS Kesehatan..., Jakarta, 10 Maret 2016 Kamis, 10 Maret 2016"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

BPJS KESEHATAN, KARTU INDONESIA SEHAT,

DAN

KARTU INDONESIA PINTAR

ISTANA MERDEKA, JAKARTA

10 MARET 2016

Â

Â

Â

Presiden:

Ya sore hari ini saya

hanya ingin mengklarifikasi beberapa persoalan yang berkaitan dengan BPJS,

termasuk didalamnya ada distribusi Kartu Indonesia Sehat dan juga—beberapatadi saya sampaikan—mengenai Kartu Indonesia Pintar. Tetapi, untuk lebih jelasnya, nanti biar dijelaskan

oleh Bu Menko, sama Bu Menteri, dan Pak Dirut BPJS. Saya persilakan.

Â

(2)

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan:

Ya terima kasih,Rekan-rekan media.

Â

Seperti yang tadi

disampaikan oleh Bapak Presiden bahwa,

berkaitan dengan kartu sakti, kartu perlindungan sosial, yang baru-baru ini muncul beritanya bahwa itu tidak bisa tersalurkan atau kemudian ada manfaat

yang belum bisa dilakukan karena ada beberapa masyarakat yang mengeluhkan belum

menerima kartu-kartu atau Kartu Indonesia Sehat dan Indonesia pintar, bisa saya jelaskan bahwa memang, berkaitan dengan Kartu Indonesia Sehat,kami sedang melakukan hal teknis yang masih

harus dilakukan bulan Maret sampai bulan April. Namun, insya Allah, pendistribusian Kartu Indonesia Sehat sudah 90% terlaksana, dan insya Allah, sampai nanti Maret-April ini, semua selesai.

Â

Dan bahkan

verifikasi, validasi data juga kami update

terus sehingga memang hanya penerima yang berhak yang akan mendapatkan Kartu Indonesia Sehat.Dan tahun ini yang akan menerima Kartu Indonesia Sehat

bertambah menjadi 92 juta.

Â

Kemudian, berkaitan dengan Kartu Indonesia Pintar,

memang Kartu Indonesia Pintar hanya diberikan setahun sekali, setiap kenaikan kelas atau tahun ajaran baru pada bulan Juni atau Juli. Dan kami juga,

pemerintah berharap bahwa bulan April semua distribusi Kartu Indonesia Pintar memang sudah bisa diterima oleh semua

anak Indonesia yang berhak menerima Kartu Indonesia Pintar sebelum pemanfaatan itu bisa mereka ambil pada bulan Juni dan Juli.

(3)

atau program lain, ada Program Keluarga

Harapan yang akan diberikan oleh Mensos atau

Ibu Khofifah, dimana pelaksanaannya itu nanti akan dilakukan oleh Bapak

Presiden pada akhir bulan Maret ini di tempat yang sedang kita cari, yang sesuai dengan pelaksanaan Program Keluarga Harapan, dimana semua Keluarga Harapan yang memang berhak menerima insya

Allah, dengan data yang baru,memang tidak akan terlewatkan.Dansemua keluarga yang kemudian kemarin mendapatkan,

mohon maaf,

kalau kemudian ternyata tidak berhak untuk menerima,akan kami tarik dan kami ganti kepada keluarga-keluarga yang akan mendapatkan.

Â

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan.Untuk teknisnya,

nanti Kepala BPJS dan Ibu Mensos akan menjelaskan lebih lanjut. Silakan, Bu Mensos.

Â

Menteri Sosial:

Terima kasih, Ibu Menko.

Â

Jadi hal-hal yang terkait

dengan berbagai program perlindungan sosial, apakah KKS, KIS, KIP, dan sekarang PKH, ini sekarang sedang terus kita lakukan maksimalisasi untuk bisa melakukan

ketelitian presisi dari seluruh data yang kita punya karena BPJS misalnya, sebagai pelaksana Kartu Indonesia Sehat, itu pada saat ini sebenarnya sudah bisa memberikan pelayanan bagi 92,4 juta. 92 jutanya untuk masyarakat dan 400 ribunya

untuk bayi baru lahir dari keluarga kurang mampu.Pada posisi ini, sesungguhnya pemerintah sudah bisa

menyiapkan sekitar 35 persen dari 40 persen data untuk keluarga kurang mampu.SementaraKKS itu mensasar 25 persen keluarga

kurang mampu.

Â

(4)

Sekarang ada PKH (Program Keluarga Harapan) yang sering dikenal dengan conditional cash transfer.DariAPBN yang ada,

sekarang kita bisa mensasar 11 persen dari keluarga tidak mampu.

Â

Jadi format seperti

inilah jikalau misalnya kita melihat kenapa ini belum, ini belum, ini belum, karena memang ada prosentase tertentu yang belum terpenuhi dari budget APBN

kita. Seandainya kita bisa memenuhi 40 persen dari keluarga kurang mampu, semuanya mendapatkan KIS, seandainya kita

bisa memenuhi 40 persen keluarga kurang mampu mendapatkan KKS atau mendapatkan PKH, mungkin kita sudah tidak lagi menemukan ini belum tersisir, ini belum tersisir, dan seterusnya.

Â

Oleh karena itu,

dengan membaiknya kondisi ekonomi kita,tentu harapan kita bersama bahwa,dari

40persen masyarakat dengan status ekonomi terendah—jadi 40 persen terendah, itu kita sudah melakukan pe-rangking-an—harapannya

adalah 40 persen ini seluruhnya bisa

mendapatkan berbagai program perlindungan sosial, apakah KKS, KIP, KIS,maupun

PKH.

Â

Terima kasih.

Â

(5)

Â

Yang pertama sudah

disampaikan Ibu Menko dan Ibu Mensos,

yaitu tentang distribusi Kartu Indonesia Sehat. Yang kedua tentang ramai dipemberitaan konon kabarnya BPJScollapsed.

Dua hal ini yang menjadi atensi Presiden.

Â

Untuk yang pertama, tentang distribusi Kartu Indonesia Sehat,

per 31 Desember 2015 sesuai dengan target yang ditetapkan, mencetak semua kartu yang terdapat di master fileBPJSKesehatan, itu tercetak 87 juta 6 ribuan kartu.Semuanyasudah 100 persen terdistribusi ke

pihak ketiga.Dalam hal ini PT Pos, dan Tiki-JNE, dan

juga mitra BPJS aparat Pemda setempat.

Â

Presiden sangat concerned, bahwa kartu ini harus diterima oleh end-user, oleh

rakyat, oleh mereka yang berhak. Untuk itulah, kami membuat posko pemantauan dan penanganan pengaduan distribusi KIS.Sampai hari ini, posko ini terus memantau apakah PT

Pos sudah menyampaikan ini ke end-user,apakah Tiki-JNE sudah menyampaikan sampaiend-user.

Â

Setiap hari kami entry datanya.Perhari ini sudah 90 persen lebih sudah diterima olehend-user.Target

kami, akhir Maret ini harus ada kepastian apakah distributor ini dapat mengirimkan sampai ke end-user atau

tidak.Kalau kemudian katakanlah ada perubahan alamat peserta, kemudian karena berjalannya waktu sudah meninggal, kita harus catat, harus kita rapikan.Biladiperlukan—atas izin

Ibu Mensos—nanti

tentu akan kita perbarui data pengganti. Itu terkait distribusi KIS.

(6)

Â

Yang kedua, konon

kabarnya BPJS collapsed.Bapak Presiden sangat memberikan

perhatian karena ini harus menjadi opini yang jangan sampai membuat gelisah baik itu rumah sakit kemudian tenaga kesehatan. Kami ingin tegaskan,balance sheet kita,

antara pemasukan dan pengeluaran,itu balanced, no problem.

Â

Nah tentu pemasukan ada dua:

iuran dan sumber dana lainnya. Kalau kita bicara iuran dan pengeluaran, memang mismatched karena iuran pada dasarnya hitungannya masih dibawah rekomendasi dari Dewan Jaminan Sosial

Nasional.Kalaudalam bahasanya,

kurang lebih “under pricing― dari iuran diharapkan.

Â

Nah melihat ini, tentu pengalaman BPJS, sejak Askes 48 tahun,

sudah mengalkulasi.Agarprogram ini tetap berjalan,

tentu ada sumber pemasukan lain. Nah dalam hal ini pilihannya tiga.

Â

Pertama, apakah manfaatnya dikurangi.

Tentu kita tidak akan mengambil pilihan itu karena akan terjadi social cost

yang besar. Masak orang cuci darah,

(7)

Pilihan kedua, apakah menaikkan iuran sehingga matches dengan pengeluaran.Bapak Presiden menyampaikan, itu nanti setelah program ini dirasakan semakin baik. Nah untuk itu, disiapkan alokasi dana untuk mengatasi

masalah tersebut.

Â

Jadi clear, untuk diketahui publicbahwa isu BPJS collapsed itu tidak benar adanya karena balance sheet-nya sudah kita

hitung, antara pemasukan dan pengeluaran di tahun 2016, ini

mendekati dengan apa yang kita perkirakan.

Â

Saya kira itu.

Â

Wartawan:

(Audio tidak jelas)

Â

Dirut BPJS Kesehatan:

Baik, tentu disetiap

program pemerintah itu kanada rencana kerja anggaran tahunan.Kamisudah menyusun ini enam bulan sebelumnyaberdasarkan jumlah

pemanfaatan,utilization ratepeserta

(8)

jaminan kesehatan nasional, kemudian perhitungan kemungkinan penyesuaian

kenaikan tarif pelayanan, jadi kami menghitung bahwa, antara iuran dan pengeluaran, itu ada mismatch. Nah untuk menutup mismatchitulah, dialokasikanlah anggaran untuk mempersiapkan

kalau itu memang terjadi. Nah untuk itu sudah dialokasikan didalam Undang-Undang APBN, dan sudah dialokasikan

melalui perpres yang mencantumkan

cadangan jaminan kesehatan nasional sehingga

masyarakat tidak usah khawatir tentang isu defisit ini karena pada dasarnya balance sheet-nya sudah kita persiapkan sejak enam bulan yang lalu.

Â

Wartawan:

Pak, ada beberapa pengamat yang mengatakan bahwa isu defisit lebih berpengaruh pada

rumah sakit yang bekerja sama. Ada beberapa rumah sakit di

Jakarta sudah tidak mau bekerja sama dengan BPJS. Itu kan apakah lebih santer lagi ini?

Â

Terus yang kedua, apakah pemantauan terkait dengan obat yang digunakan untuk pasien BPJS itu ...?

Â

Terima kasih.

(9)

Â

Jadi kami membutuhkan

data rumah sakit mana yang tidak ingin lagi bekerjasamakarena sampai hari ini trend pertumbuhan

rumah sakit yang bekerja sama dengan kami sangat positif. Malah rumah sakit swasta

semakin lama semakin meningkat dan cukup banyak.Jadi kami ingin informasi lebih nanti, rumah sakit mana yang kekhawatiran itu

terjadi.

Â

Kemudian yang kedua, terkait

dengan obat, sistem kita adalah sistem paket pengobatan sampai sembuh, yang kita kenal dengan INA-CGBs. Disitu dijelaskan, obat merupakan bagian dari sistem pembayaran

itu. Tentu pilihan obat, kemudian jenis regiment therapy-nya,

dan lain-lain itu sangat tergantung indikasi medik yang diberikan oleh dokter atau rumah sakit yang bersangkutan.

Â

Jadiotoritas penuh, dan kami percaya penuh dengan

profesionalisme dokter untuk meresepkan sesuai dengan, kalau patokannya, itu ada e-catalog, ada formula nasional yang ada sekarang ini.

*****

Biro

Pers, Media dan Informasi

Sekretariat Presiden

Referensi

Dokumen terkait

Panitia tugas akhir adalah staf pengajar Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta yang ditugaskan oleh Ketua Jurusan.. Panitia tugas akhir mempunyai tugas yaitu

RS ROYAL TARUMA Nama Dokter yang tidak kerjasama dengan Allianz dalam pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap

naik satu satuan, maka akan mengakibatkan peningkatan Perkembangan Wilayah pada Kabupaten Bangkalan sebesar 0,845 dan diasumsikan untuk variabel Kepadatan Penduduk,

Semua praktek pembuangan harus mematuhi seluruh undang- undang dan peraturan yang berlaku, baik nasional maupun propinsi/daerah Peraturan perundangan mungkin berbeda

• (aaya mataa!i akan ditan&kap ole klo!o#il dalam #otosistem II sein&&a elekt!on di pusat #otosistem naik ke tin&kat ene!&i yan& lebi

Pelaksanaan Sumber Daya Manusia dalam promosi K3 yaitu pada safety morning sudah disampaikan oleh petugas K3 dan kepala bagian produksi dengan bahasa yang mudah

Pajak penghasilan terkait pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi 0 PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH

Dengan demikian dapat terbukti bahwa dengan tingginya nilai dimensi delivery system dibandingkan dengan dimensi-dimensi yang lain pada penerapan metode supply chain