• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN IBU HAMIL BERESIKO DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN IBU HAMIL BERESIKO DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN SEMARANG TAHUN 2015"

Copied!
144
0
0

Teks penuh

(1)

i

PEMANTAUAN IBU HAMIL BERESIKO DI

PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN

SEMARANG TAHUN 2015

SKRIPSI

Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan peminatan Manajemen

Informasi Kesehatan

ULFAH FACHRUN NISA

NIM. D11.2011.01337

PROGAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

SEMARANG

(2)

ii © 2015

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ALHAMDULILLAH

Ucapan Syukur yang tiada henti kepada ALLAH SWT atas segalah Rakhmat Dan Hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan, serta

kemudahan dalam proses mengerjakan skripsi ini

Aku persembahkan skripsi ini untuk Kedua Orang Tua ku yang Tercinta Mugiyono,SH dan Sri Wahyu Hariyanti yang selalu mendukung, member semangat, memenuhi semua keinginan, serta doa yang tak pernah putus dari

keduanya untukku.

Terimakasih kepada Kakakku tersayang Muhammad Rifqi Zamroni,S.Pd yang selalu menanyakan kabar skripsi, menasehati, menuruti kemauan adiknya agar

tetap semangat.

Terimakasih kepada Sahabat Anggurku yang tak pernah meninggalkan, memberik kebahagian, dan tak pernah basa basi teruntuk Tiwik Nur Handayani, Tri Indah Setyorini, Herzegovina Amarta, Astranesia Ikha Pratiwi, Destianan Dwi Puspitasari, Vidya Hayu Fitrasari, dan Novi Fadli

Ainurrofiq. Salam Babu

Terimakasih kepada member Avatar yang selalu ku rindukan teruntuk Ummu Tazkiyatunnafsi, Nur Sofia Hestuningtyas, dan Dewi Endah Setyaningrum.

Terimakasih kepada seluruh anggota 5B1H+ yang selalu ada disampingku teruntuk Aprilia Puji Lestari, Tiyas Desinta, Bangkit Arisanto, Aghil Dwi Jati

Kusuma, Puput Nur Fajri, dan Taufiq Zulfikar.

Terimakasih kepada Aninda, Desty, Flora, Sadida, Ardani, Anang, Ekhtiar, Yanuar, Donardo, Ryan, Putra, Dharma, Diky, Fatchur, Lubabul, Hamam, Armand dan semua teman-teman seangkatan yang sering nongkrong bersama

(7)

vii

Nama : Ulfah Fachrun Nisa

Tempat, tanggal lahir : Semarang, 22 Juli 1993 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Trembesi no 1344 Plamongan Indah Semarang

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Gayamsari 02-05 Semarang, tahun 1998-2005 2. SMPN 09 Semarang, tahun 2005-2008

3. SMAN 11 Semarang, tahun 2008-2011

4. Diterima di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro Semarang tahun 2011

(8)

viii

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan Judul “Pengembangan Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil Beresiko Di Puskesmas Ngemplak Simongan Kota Semarang Tahun 2015”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan baik dari segi materi maupun teknis penulisan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, oleh karena itu harapan penulis untuk mendapatkan koreksi dan telaah yang bersifat konstruktif agar skripsi ini dapat diterima.

Penulis juga menyadari bahwa Skripsi ini, banyak memperoleh bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom Selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

2. Dr. dr. Sri Andarini Indreswari, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

3. Suharyo, M.Kes selaku Ketua Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

4. Arif Kurniadi, M.Kom selaku pembimbing yang telah membimbing, memudahkan serta mendukung baik dalam perkuliahan maupun penyelesaian skripsi ini.

(9)

ix Simongan Semarang.

7. Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang yang telah membantu dalam proses penelitian skripsi ini.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis sendiri dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan studi di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro.

Semarang, 5 November 2015

(10)

x

SEMARANG 2015

ABSTRAK ULFAH FACHRUN NISA

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN IBU HAMIL BERESIKO DI PUSKESMAS NGEMPLAK SIMONGAN KOTA SEMARANG TAHUN 2015

XVII + 110 hal + 10 tabel + 25 Gambar + 5 Lampiran

Pemantauan ibu hamil berisiko di puskesmas memberikan informasi tentang faktor risiko ibu hamil, faktor risiko tinggi ibu hamil, penanganan selama kehamilan serta persalinannya. Penanganan ibu hamil saat masa kehamilan, melahirkan maupun pasca melahirkan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko yang dapat terjadi pada saat kehamilan, melahirkan, maupun pasca melahirkan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yaitu tujuan ke lima meningkatkan kesehatan ibu. Di Puskesmas Ngemplak Simongan masih banyak kendala pada sistem pemantauan ibu hamil berisiko yang belum dapat dilaksanakan dengan maksimal, dan dapat mempengaruhi perencanaan yang ada.Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan pengembangan sistem informasi untuk pemantauan ibu hamil berisiko di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode siklus hidup pengembangan sistem dengan pendekatan metode Cross Sectional. Subyek penelitian ini meliputi Petugas KIA. Kepala KIA, serta Kepala Puskesmas dan obyek pada penelitian ini adalah Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil Berisiko di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Ngemplak Simongan. Berdasarkan metode daur hidup pengembangan sistem informasi atau SDLC yang terdiri dari beberapa tahapan proses dengan melakukan observasi lapangan serta wawancara dengan subyek – subyek sistem mulai dari perencanaan, analisis, hingga desain sistem yang rancang. Dengan adanya pembuatan rancangan pengembangan Sistem Infomasi Pemantauan Bumil Beresiko diharapkan dapat mempermudah proses penginputan data hingga proses pengiriman laporan ke DKK, serta pemanfaatan sistem yang dapat membantu dalam proses pemantauan bumil beresiko agar dapat berjalan maksimal untuk menekan angka bumil beresiko khususnya di wilayah kerja Puskesmas Ngemplak Simongan.

(11)

xi

FACULTY OF HEALTH SCIENCES DIAN NUSWANTORO UNIVERSITY SEMARANG 2015

ABSTRACT ULFAH FACHRUN NISA

DEVELOPMENT OF INFORMATION SYSTEM OF MONITORING AT RISK MATERNAL IN PUBLIC HEALTH CARE OF NGEMPLAK SIMONGAN IN SEMARANG 2015

XVII+ 110 pages+ 10 Tables+ 25 Figures+ 5 Appendices

Monitoring of at risks maternal in PHC is to provide information about risk factors for maternal, high risk factors for maternal, treatment during pregnancy and child birth. Treatment of pregnant women during pregnancy, childbirth and postpartum is needed to reduce risks that can occur during pregnancy, childbirth, and postpartum. Maternal mortality is also one of the targets set in the development goals of the Millennium Development Goals (MDGs), namely five goals to improve maternal health. In PHC of Ngemplak Simongan still many obstacles on the monitoring system of pregnant women at risk which cannot be implemented to the maximum and it can affect existing planning. The purpose of this study was to design the development of the information system for monitoring at risk maternal in PHC Ngemplak Simongan Semarang.

This type of study was qualitative descriptive study applying the method of system development life cycle approach cross sectional method. The subjects of this study included Officer of health mother and child. The head of health mother and child, as well as the head of the health center and the object of this study was the Monitoring Information System of at risk maternal in Health Center Simongan Ngemplak SemarangResults of research conducted at the health center Ngemplak Simongan.

Results showed based methods of information systems development life cycle or SDLC which consists of several stages of the process by conducting field observations and interviews with the subjects ranging system of planning, analysis design to system design. With the creation of the design development of Information System Monitoring at risk maternal was expected to simplify the process of inputting the data to the process of sending a report to city health department, as well as the use of systems that can aid in the monitoring of pregnant women at risk in order to run up to reduce the number of pregnant women at risk, especially in PHC of Ngemplak Simongan

(12)

xii DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HAK CIPTA ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

DAFTAR SINGKATAN ... xix

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

(13)

xiii BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas ... 11

B. Pemantauan Ibu Hamil Berisiko ... 12

C. Konsep Dasar Data ... 16

D. Konsep Dasar Informasi ... 18

E. Konsep Dasar Sistem ... 20

F. Konsep Dasar Sistem Informasi ... 24

G. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen ... 27

H. DBMS ... 31

I. Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 32

J. Analisis Sistem ... 35

K. Alat Bantu dalam Analisis Sistem... 36

L. Alat Bantu dalam Desain Sistem ... 39

M. Jaringan Komputer ... 42

N. Internet ... 43

O. World Wide Web (WWW) ... 43

P. PHP ... 43

Q. Desain Input ... 44

R. Desain Output ... 44

S. Kerangka Teori ... 45

BAB III. METODE PENELITIAN A. Kerangka Konsep ... 46

(14)

xiv

E. Alat dan Cara Pengumpulan Data ... 50

F. Pengolahan Data dan Analisis Data ... 51

G. Tahapan SDLC ... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Puskesmas Ngemplak Simongan ... 55

B. Gambaran Khusus Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil Beresiko di Puskesmas Ngemplak Simongan ... 59

C. Hasil Penelitian ... 59

BAB V. PEMBAHASAN A. Gambaran Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil yang sedang berjalan ... 101

B. Gambaran Sistem Informasi yag dirancang ... 102

C. Peluang Pengembangan Sistem Informasi ... 104

D. Perawatan Sistem ... 104

E. Kebutuhan Sistem ... 105

F. Keterbatasan Penelitian ... 106

BAB VI. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 107

B. Saran ... 108

DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN

(15)

xv

Halaman

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian... 8

Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir ... 37

Tabel 2.2 Simbol DFD ... 40

Tabel 2.3 Simbol ERD ... 41

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 47

Tabel 4.1 Tabel User ... 89

Tabel 4.2 Tabel Bumil ... 90

Tabel 4.3 Tabel Pemeriksaan ... 91

Tabel 4.4 Tabel Diagnosa ... 92

(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Pemrosesan Data ... 17

Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem ... 24

Gambar 2.3 Tingkatan Manajemen ... 28

Gambar 2.4 Pola perputaran dari sistem siklus hidup ... 35

Gambar 2.5 Kerangka Teori ... 45

Gambar 3.1 Kerangka Konsep... 46

Gambar 4.1 Flow of document Laporan BB ... 65

Gambar 4.2 CD Sisfo yang saat ini berjalan ... 67

Gambar 4.3 CD Sisfo yang akan dikembangkan ... 68

Gambar 4.4 Dekomposisi ... 70

Gambar 4.5 DFD Level 0 ... 71

Gambar 4.6 DFD Level 1 proses 1 ... 73

Gambar 4.7 DFD Level 1 proses 2 ... 74

Gambar 4.8 DFD Level 1 proses 3 ... 75

Gambar 4.9 ERD Pemantauan BB ... 77

Gambar 4.10 Relationship Diagram Pemantauan BB ... 88

(17)

xvii

Gambar 4.14 Berhasil Login ... 97

Gambar 4.15 Home user ... 97

Gambar 4.16 Halaman penginputan ... 98

Gambar 4.17 Manage Data BB ... 99

Gambar 4.18 Grafik BB... 100

(18)

xviii 1. Pedoman Wawancara

2. Pedoman Observasi 3. Struktur Organisasi 4. Surat Ijin Penelitian 5. Dokumentasi

(19)

xix KIA : Kesehatan Ibu dan Anak Bumil : Ibu Hamil

GPA : Gravida, Para, Abortus ANC : Ante Natal Care

SIM : Sistem Informasi Manajemen BB : Bumil Beresiko

FOD : Flow of Document

CD : Context Diagram

DFD : Data Flow Diagram

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu keadaan yang sehat dan utuh secara fisik, mental dan sosial serta bukan hanya bebas dari penyakit. Kesehatan ibu dan bayi merupakan masalah Nasional yang perlu mendapat prioritas utama, karena sangat menentukan kualitas sumber daya manusia generasi yang akan datang. Saat ini status kesehatan ibu dan bayi di Indonesia masih rendah, ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu dan bayi. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals (MDGs) yang ke lima yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Sekitar 20 % dari ibu melahirkan, perlu penanganan khusus karena mengalami perdarahan sehingga dibutuhkan kerja keras untuk mewujudkan tercapainya target AKI yang ditetapkan dalam Millenium Development Goals (MDGs) yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup di Indonesia untuk tahun 2015.1

Angka Kematian Ibu (AKI) di berbagai wilayah di Indonesia cukup beragam. Ada kabupaten yang sudah bagus tetapi ada yang jauh dari harapan, tergantung kondisi geografis, tingkat kemiskinan dan sebagainya.2

(21)

Menurut Kemenkes RI 2012. Sesuai target MDGs 2015, AKI harus diturunkan sampai 102 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Sehingga untuk dapat mencapai target MDGs, diperlukan terobosan dan upaya keras dari seluruh pihak, baik Pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat.3

Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sedikit menurun meskipun tidak signifikan jika dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup. Mengacu pada kondisi ini, potensi untuk mencapai target MDGs ke-5 untuk menurunkan AKI adalah off track, artinya diperlukan kerja keras dan sungguh-sungguh untuk mencapainya.4

AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar 10,75/1.000 kelahiran hidup, meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 10,34/1.000 kelahiran hidup. Dibandingkan dengan target Millenium Development Goals (MDGs) ke-4 tahun 2015 tentang menurunkan angka kematian anak sebesar 17/1.000 kelahiran hidup maka AKB di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sudah cukup baik karena telah melampaui target. Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup.5

(22)

Penanganan ibu hamil saat masa kehamilan, melahirkan maupun pasca melahirkan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko yang dapat terjadi pada saat kehamilan, melahirkan, maupun pasca melahirkan.6Pendataan data mulai dari penanganan kehamilan ibu, pengelolaan data tenaga kesehatan, pengelolaan informasi risiko kehamilan oleh masyarakat, persalinan tenaga medis maupun kunjungan neonatal perlu dikelola dengan baik agar dapat menghasilkan informasi tentang penanganan ibu hamil, sehingga risiko kehamilan ibu dapat dikurangi dengan cara melakukan tindakan-tindakan yang tepat untuk menangani ibu hamil dan neonatal berdasarkan data informasi yang dihasilkan.7Upaya peningkatan kesehatan masyarakat pada kenyataannya tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan saja, karena masalah ini sangatlah kompleks. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkan kematian ibu, bayi lahir, bayi dan balita. Antara lain melalui penempatan bidan desa, pemberdayaan keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas. Selain itu, upaya terobosan lain yaitu dengan program Jaminan Persalinan (Jampersal) yang digulirkan sejak 2011.

(23)

Menurut undang undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan pasal 126 tentang upaya kesehatan ibu harus ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta mengurangi angka kematian ibu. Upaya kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.8 Pembangunan di bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk, yaitu dengan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal. Untuk mencapainya, pemerintah telah melakukan berbagai upaya pembangunan di bidang kesehatan dengan prioritas pada perbaikan tingkat kesehatan ibu dan anak.9

Menurut Permenkes No 75 tahun 2014, Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yan setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Fungsi Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama ada 3 yaitu sebagai Pusat Penggerak Pembangunan berwawasan kesehatan, Pusat Pemberdayaan Masyarakat, dan Pusat Kesehatan Pertama di mata masyarakat.10Puskesmas Ngemplak Simongan merupakan salah satu unit pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat. Dalam melaksanakan tugasnya Puskesmas Ngemplak Simongan memiliki fungsi-fungsi. Fungsi puskesmas adalah mengembangkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh seiring dengan misinya.

(24)

KIA di puskesmas memiliki 5 pelayanan program pokok, salah satunya adalah peningkatan deteksi dini risiko tinggi atau komplikasi kebidanan baik oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat oleh kader maupun dukun bayi serta penanganan dan pengamatannya secara terus menerus.Pemantauan ibu hamil berisiko di puskesmas memberikan informasi tentang faktor risiko ibu hamil, faktor risiko tinggi ibu hamil, penanganan selama kehamilan serta persalinannya. Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas dibutuhkan sistem yang disebut sistem informasi. Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis 11 adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.12

Dari studi pendahuluan dan wawancara seksi KIA di Puskesmas Ngemplak Simongan, sistem informasi untuk pemantauan ibu hamil berisiko saat ini masih manual. Kendala tersebut diantaranya :

1. Tidak digunakannya lagi aplikasi pemantauan ibu hamil dari DKK oleh petugas. Dikarenakan program tersebut tidak dapat menyimpan riwayat ibu hamil sebelumnya, serta aplikasi tersebut terlalu sulit di akses.

2. Laporan deteksi ibu hamil beresiko tinggi yang ada belum lengkap, sehingga seksi KIA tidak dapat melakukan pemantauan lebih lanjut

(25)

3. Belum tersedianya informasi tentang resiko persalinan ibu hamil yang ada.

Dengan adanya kendala-kendala tersebut pemantauan ibu hamil berisiko belum dapat dilaksanakan dengan maksimal, dan dapat mempengaruhi perencanaan yang ada. Untuk itu peneliti tertarik melakukan penelitian pemantauan ibu hamil berisiko di Puskesmas Ngemplak Simongan.

B. Rumusan Masalah

Sistem Informasi di poli KIA yang masih manual dan belum adanya aplikasi pemantauan Ibu Hamil Berisio Tinggi, sehinga sulit dalam pemanfaatan laporan serta tidak tanggap dalam tindakan pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi. Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Pengembangan Sistem Informasi Untuk Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang ?” C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Membuat Rancangan Pengembangan Sistem Informasi Untuk Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang

(26)

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui prosedur pengelolaan sistem informasi pemantauan ibu hamil berisiko di Puskesmas Ngemplak Simongan

b. Mengetahui kendala-kendala pemantauan ibu hamil berisiko yang dapat diselesaikan dengan komputerisasi

c. Mengidentifikasi kebutuhan data dan informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam mendukung evaluasi

d. Mengetahui harapan kepala, petugas dan pihak terkait tentang peluang pengembangan pemantauan ibu hamil berisiko

e. Mengetahui database, informasi, pelaku dalam sistem pemantauan ibu hamil berisiko

f. Menghasilkan rancangan pemantauan ibu hamil berisiko D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Instansi

a. Memudahkan petugas dalam pemberian informasi b. Mendukung program dan manajemen yang ada c. Memudahkan petugas saat pengolahan data 2. Bagi Akademik

Sebagai referensi dan salah satu literature bagi mahasiswa lain untuk bahan penyelesain pada masalah yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi

3. Bagi Penulis

Menambahkan pengetahuan, pengalaman, dan sebagai bahan pelaatihan dasar penulis tantang analisis dan rancangan pengembangan pemantauan ibu hamil berisik.

(27)

E. Keaslian Penelitian Tabel 1.1 Keaslian Penelitian Nama Peneliti Judul Penelitian dan Tahun

Metode Penelitian Hasil Penelitian

Zakaria Pengembanga n Sistem Informasi Audit Maternal dan Perinatal Berbasis Jaringan Untuk Mendukung Pemantauan Kematian Ibu dan Bayi Di Dinas Kesehatan Kabupaten Buton 2005 Sasaran : Ibu Hamil dan Bayi

Rancangan Penelitian : Praeksperimental

perlakuan ulang (one group pre and

post test)

Sistem informasi yang dikembangkan dapat menghasilkan

informasi yang relevan, akurat, dan

tepat waktu, sehingga dapat mendukung pengambilan keputusan dan perencanaan. Siti Nurhayat i Pengembanga n Sistem Informasi Pemantauan Suplementasi Tablet Besi Ibu

Hamil Berbasis Sistem Informasi Geografis Di Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes 2005 Sasaran : IbuHamil RancanganPenelitia n : Pre eksperimental (one group post test

only/the one short case study)

Nilai rata-rata tertimbangkeseluruha

n = 4,05, hal ini berarti secara umum

disetujui dan dinilai baik oleh pengguna.

Nilai RRT aksesibilitas, kelengkapaninformas i, relevan, kecepatan 4, dan nilai RRT kemudahan dan manajemen basis data 4,25 dan 4,08

(28)

Tabel 1.1

Keaslian Penelitian (lanjutan) Nama Peneliti Judul Penelitian

danTahun

Metode

Penelitian Hasil Penelitian Hal ini berarti secara umum disetujui dan dinilai baik oleh

responden. Carwoto, Bambang Wijayanto Pengembangan dan Implementasi Sistem Informasi Rujukan Kegawatdaruratan Maternal-Neonatal Berbasis Web dan

SMS 2013 Sasaran : Ibu Hamil Rancangan Penelitian : Pra eksperimental perlakuan ulang (one group pre and

post test) SIJARI EMAS terbukti dapat mencegah terjadinya penolakan permintaan rujukan oleh semua rumah sakit, meningkatkan kesiapan pihak rumah sakit untuk

menerima rujukan, serta mengurangi keterlambatan penanganan rujukan dalam jejaring pelayanan rujukan kegawatdaruratan maternal dan neonatal.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu pada judul, tempat, waktu, dan tahun penelitian. Penelitian ini berfokus pada Pengembangan Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil Berisiko di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang.

(29)

F. Lingkup Penelitian 1. Lingkup Keilmuan

Penelitian ini merupakan penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat tentang pengembangan sistem informasi yang menekankan pada manajemen informasi kesehatan.

2. Lingkup Materi

Penelitian ini dibatasi pada pembahasan pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk pemantauan ibu hamil berisiko. 3. Lingkup Lokasi

Sistem yang dikembangan adalah sistem informasi di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang.

4. Lingkup Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Observasi dan Wawancara.

5. Lingkup Objek

Lingkup bagian Puskesmas Ngemplak Simongan. 6. Lingkup Waktu

(30)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas

Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan di atas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan.

Kegiatan-kegiatan pokok Puskesmas diselenggarakan oleh Puskesmas sejak berdirinya semakin berkembang yang dilaksanakan Puskesmas sesuai kemampuan yang ada dari tiap-tiap Puskesmas. Kegiatan pokok Puskesmas antara lain :

1. Upaya KIA 2. Upaya KB

3. Upaya peningkatan gizi 4. Upaya kesehatan lingkungan

(31)

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit 6. Upaya pengobatan

7. Upaya penyuluhan kesehatan 8. Upaya kesehatan sekolah 9. Upaya kesehatan olahraga

10. Upaya perawatan kesehatan masyarakat 11. Upaya kesehatan kerja

12. Upaya kesehatan gigi dan mulut 13. Upaya kesehatan jiwa

14. Upaya kesehatan mata

15. Upaya laboratorium sederhana 16. Upaya pencatatan dan pelaporan 17. Upaya kesehatan usia lanjut

18. Upaya pembinaan pengobatan tradisional 19. Upaya kesehatan remaja

20. Dana sehat

B. Pemantauan Ibu Hamil Berisiko

Pemantauan Ibu Hamil Berisiko merupakan salah satu unsur kegiatan manajerial program KIA, dimana dalam pemantauan tersebut dapat diartikan sebagai proses pengamatan yang terus menerus terhadap ibu hamil yang berisiko. Dengan adanya kegiatan pemantauan ibu hamil berisiko, faktor risiko ibu hamil dapat diawasi sehingga dapat ditangani sedini mungkin dan intensif selama kehamilan, persalinan dan masa nifas.13

(32)

Adapun faktor risiko pada ibu hamil diantaranya adalah : 1. Primivagida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun 2. Anak lebih dari 4

3. Jarak persalinan terakhir dari kehamilan kurang dari 2 tahun 4. Tinggi badan kurang dari 145 cm

5. Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm

6. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang atau panggul

7. Riwayat keluarga menderita penyakit kencing manis, hipertensi dan riwayat cacat congenital

Resiko tinggi pada kehamilan meliputi :

1. Hb kurang dari 8 gr% 2. Hipertensi lebih dari 160/95 3. Pre eklamsia berat dan eklamsia 4. Pendarahan per vaginam

5. Letak lintang usia kehamilan lebih dari 32 minggu 6. Letak sungsang pada primigravida

7. Kehamilan ganda 8. Penyakit jantung 9. Ketuban pecah dini 10. Infeksi berat / sepsis 11. Riwayat obstetric buruk

(33)

Dari beberapa faktor resiko di atas, menentukan kriteria ibu hamil berisiko dan berisiko tinggi dengan melihat jumlah masing-masing risiko yang ada, seperti ibu hamil yang memiliki 2 ciri faktor risiko diatas sudah termasuk golongan ibu hamil berisiko dan jika ibu hamil memiliki lebih dari 2 ciri dari faktor risiko diatas termasuk golongan ibu hamil berisiko tinggi.

Pencatatan dan pelaporan ibu hamil berisiko dengan menggunakan Sistem Pemantauan Wilayah Setempat KIA (PWS-KIA). Pemantauan Wilayah Setempat KIA adalah alat manajemen program KIA untuk mamantau cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah secara terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat dan tepat terhadap wilayah yang cakupan pelayanan KIA masih rendah. Kegiatan pokok PWS-KIA adalah pengumpulan dan pengelolaan data yang dicatat, kemudian dikumpulkan di tingkat Puskesmas yang selanjutnya dilaporkan sesuai dengan jenjang administrasinya.

Pengelolaan program KIA bertujuan memantapkan dan meningkatkan jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara efektif dan efisien. Pemantapan pelayanan KIA dewasa ini diutamakan pada kegiatan pokok sebagai berikut :

1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan.

2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas kesehatan

(34)

3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonates sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat

6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan pengamatan terus-menerus oleh tenaga kesehatan

7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan

8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas kesehatan 9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar

Dalam pemantauan ibu hamil berisiko data yang diperlukan adalah jumlah ibu hamil yang mempunyai faktor resiko dan resiko tinggi yang terdeteksi oleh masyarakat, tenaga kesehatan dan sasaran ibu hamil. Data tersebut diperlukan untuk mengetahui cakupan ibu hamil yang terdeteksi berisiko yang merupakan salah satu indikator pemantauan program KIA.

Adapun sumber data yang diperlukan dalam pemantaun ibu hamil berisiko adalah buku KIA yeng berisi tentang hal-hal penting yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Buku KIA juga merupakan alat untuk pencatatan keadaan kesehatan ibu

(35)

dan anak sejak ibu hamil sampai masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 5 tahun. Buku KIA ini diberikan kepada semua ibu hamil untuk dibawa ke tempat pelayanan kesehatan. Buku KIA berisi antara lain: (25)

a. Identitas dan latar belakang keluarga

b. Pemantauan dan penyuluhan kesehatan ibu dan bayi baru lahir

c. Penjelasan umum tentang kesehatan anak d. Catatan kesehatan ibu dan anak

C. Konsep Dasar Data 1) Pengertian Data

Menurut Mc Leod(1995) data terdiri dari fakta-fakta dan angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakai.14

Menurut Gordon B Davis(1999) data akan mempunyai nilai sepanjang data itu bisa dicari kembali, diolah dan disediakan untuk orang yang membutuhkannya dalam batas waktu tertentu guna pembuatan keputusan atau tindakan.15

Data adalah bahan mentah yang diproses untuk menyajikan informasi. Berikut adalah gambar pemrosesan data.

(36)

Gambar 2.1 Pemrosesan Data

2) Nilai Data

Dr. Marseto Donosepoetra dalam bukunya yang berjudul ”Data sebagai Penghubung Manusia dengan Lingkungan Hidupnya” menyatakan bahwa suatu data yang bernilai harus memenuhi 3 ketentuan, antara lain :

a) Ketelitian Data

Ketelitian suatu data ditentukan oleh kecilnya perbedaan, apabila observasi yang menghasilkan data itu diulangi. b) Komparabilitas Data

Suatu pengukuran pada hakekatnya dilakukan dengan cara membandingkan sesuatu terhadap suatu standar. c) Validitas Data

Suatu data dapat saja mempunyai kualitas yang baik, tetapi belum tentu valid atau berguna, jika tidak menunjang tercapainya tujuan si pemakai.

(37)

D. Konsep Dasar Informasi 1. Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto HM (1995) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.16

Menurut Azhar Susanto (2004) informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.17

Informasi adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.18

2. Nilai dan Kualitas Informasi

Nilai informasi ditentukan oleh 2 hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungakan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi didasrkan atas 10 sifat, antara lain :

a) Mudah Diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

b) Luas dan Lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. c) Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan keluaran informasi.

(38)

d) Kecocokan

Sifat ini menunjukkan betapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan pemintaan para pemakai .

e) Ketepatan Waktu

Sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui yang lebih pendek dari pada siklus untuk mendapatka informasi.

f) Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

g) Keluwesan

Sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

h) Dapat Dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakai informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada kesimpulan yang sama.

i) Tidak Ada Prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertimbangakan sebelumnya.

j) Dapat Diukur

Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

(39)

Kualitas informasi tergantung dari 3 hal antara lain: 1) Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga bebarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2) Tepat Waktu

Informasi yang dating pada si penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.

3) Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk orang satu dengan yang lain berbeda.

E. Konsep Dasar Sistem 1. Pengertian Sistem

Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang merupakan bagian terpadu dari sistem yang bersangkutan, unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem, serta suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.

Setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin terjadi. Pendekatan sistem merupakan suatu filsafat atau persepsi tentang struktur yang mengkoordinasi kegiatan-kegiatan dan operasi-operasi dalam suatu organisasi dengan cara yang efisien dan yang paling baik.

(40)

Suatu sistem dapat dirumuskan sebagai setiap kumpulan komponen atau subsistem yang dirancang untuk mencapai suatu tujuan.

Gordon B.Davis dalam bukunya menyatakan, sistem bias berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau konsepsi yang saling bergantungan. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsure yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.18

2. Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, output. Sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat yang mencirikan bahwa hal tersebut bias dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud antara lain18 :

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk subsistem.

b. Batasan Sistem

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

(41)

c. Lingkungan Luar Sistem

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi sistem tersebut. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.

d. Penghubung Sistem

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.

e. Masukan Sistem

Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan dan sinyal.

f. Keluaran Sistem

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasi menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain.

g. Pengolahan Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan

(42)

3. Daur Hidup Sistem

Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer. Berikut tahapan dari daur hidup suatu sistem :

a) Mengenali Adanya Kebutuhan

Kebutuhan dapat terjadi sebagai hasil perkembangan dari organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang ada.

b) Pembangunan Sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

c) Pemasangan Sistem

Peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya, yang merupakan langkah akhir suatu pembangunan sistem.

d) Pengoperasian Sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang membentuk suatu sistem informasi semuanya bersifat statis, sedangkan organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi.

e) Sistem Menjadi Usang

Secara ekonomis dan teknis sistem yang ada sudah tidak layak lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk menggantikannya.

(43)

Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem

F. Konsep Dasar Sistem Infomasi 1. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.18

Menurut Robert A Leitch/K. Roscoe Davis (1983) Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.16

(44)

Sistem Informasi adalah suatu kumpulan fungsi-fungsi yang bergabung secara formal dan secara sistematis :

a. Melaksanakan pengolahan data transaksi operasional

b. Menghasilkan informasi untuk mendukung manajemen dalam melaksanakan aktivitas perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan

c. Menghasilkan berbagai laporan bagi kepentingan eksternal organisasi

Sistem informasi mempunyai fungsi utama sebagai berikut :

a. Mengambil data sebagai input atau merupakan data capturing

artinya perekaman data dari suatu peristiwa atau kejadian, di dalam beberapa formulir seperti slip penjualan, daftar isian data pribadi, pesanan pelanggan dan sebagainya.

b. Mengolah, mentransformasikan dan mengkonverensikan data menjadi informasi.

c. Mendistribusikan informasi (reporting/disseminating) kepada para pemakai

Siklus hidup sistem informasi dimulai dari perencanaan, pengembangan (survey, analisa, desain, pembuatan, implementasi, pemeliharaan), dan dievaluasi secara terus menerus untuk menetapkan apakah sistem informasi tersebut masih layak diaplikasikan, jika tidak sistem informasi tersebut akan diganti dengan yang baru dan dimulai dari perencanaan kembali.

(45)

2. Komponen Sistem Informasi

Menurut John Burch dan Gary Grudnitski, Sistem Informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block) dan blok kendali (controls block).16

a) Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpandi basis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c) Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d) Blok Teknologi

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Teknisi

(46)

(brainware), Perangkat lunak (software), dan Perangkat keras (hardware).

e) Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan diperangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.

f) Blok Kendali

Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

G. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen 1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Menurut Barry E. Cushing (1974), Suatu SIM adalah kumpulan dari manusia dan sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.16

Menurut Frederick H. Wu(1984) ,SIM adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.16

Manajer terdapat pada semua tingkatan dan semua area fungsional perusahaan, berikut table yang menggambarkan

(47)

bagaimana para manajer dapat dikelompokkan menurut tingkatan dan area fungsional dalam suatu perusahaan manufaktur.

.

Gambar 2.3 Tingkatan Manajemen 2. Karakteristik Sistem Informasi Manajemen

Berikut dijelaskan karakteristik SIM guna mendapatkan sinyal yang lebih dini tentang keberadaan dan kondisi SIM di organisasi. a) SIM membantu manajer secara terstruktur pada tingkat

operasional dan tingkat control saja.

b) SIM didesain untuk memberikan laporan operasional sehari-hari.

c) SIM sangat bergantung pada keberadaan data organisasi secara keseluruhan.

d) SIM biasanya tidak memiliki kemampuan untuk menganalisis masalah.

(48)

f) SIM juga berorientasi pada data-data di dalam organisasi dibanding data-data dari luar organisasi.

g) SIM biasanya tidak fleksibel karena bentuk laporan-laporan yang dihasilkan banyak yang sudah dipersiapkan sebelumnya. h) Sebagaimana problematika yang telah disebutkan di atas, SIM membutuhkan perencanaan yang sangat matang dan panjang. 3. Komponen Fisik Sistem Informasi Manajemen

Unsur ini adalah penting dalam memahami suatu sistem

pengolahan dan karenanya akan diselidiki sebelum kerangkat atau strukturnya diuraikan. Berikut dijelaskan komponen fisik SIM, antara lain:

a) Perangkat Keras

Perangkat keras bagi suatu sistem informasi terdiri atas komputer, peralatan penyiapan data, dan terminal masukan/keluaran

b) Perangkat Lunak

Perangkat lunak dapat dibagi dalam 3 jenis utama yaitu sistem perangkat lunak umum, aplikasi perangkat lunak umum, dan aplikasi perangkat lunak yang terdiri atas program yang secara spesifik dibuat untuk setiap aplikasi.

c) Database

File yang berisi program dan data dibuktikan dengan adanya media penyimpanan secara fisik.

(49)

d) Prosedur

Terdapat 3 jenis prosedur yang dibutuhkan yaitu, instruksi untuk pemakai, instruksi untuk penyiapan masukan, dan instruksi pengoperasian untuk karyawan pusat komputer. e) Personil

Operator komputer, analisis sistem, programmer, personil data entry, dan manajer sistem informasi/EDP.

4. Sistem Informasi Manajemen Berbasis Komputer

SIM berbasis komputer adalah suatu SIM yang menempatkan perkakas pengolahan data berbasis komputer dalam kedudukan yang penting. SIM yang modern adalah SIM yang terkomputerisasi sehingga gagasan-gagasan tentang komputerisasi di dalam organisasi swasta maupun publik sesungguhnya berkenaan dengan tujuan penyempurnaan sistem informasi itu sendiri. Ada beberapa alasan mengapa komputer merupakan perkakas yang sangat penting di dalam SIM modern. Alasan pertama berkenaan dengan kemampuan komputer mengolah data. Alasan yang kedua tentang pentingnya pemakaian komputer dalam SIM adalah bahwa teknologi otomasi melalui komputerisasi sudah terseedia di mana-mana dan dapat diperoleh dengan mudah dan murah.Secara garis besar SIM berbasis komputer mengandung unsur-unsur, antara lain manusia, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan prosedur.

(50)

H. Data Base Manajemen System (DBMS) 1. DBMS

DBMS merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam disk. Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak. Perangkat lunak inilah disebut DBMS, yang akan menentukan bagaiman data diorganisasi, disimpan, diubah, dan diambil kembali.21

2. Pengertian Basis Data

Basis Data dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :

a) Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.

b) Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

c) Kumpulan file/table/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

3. Objektif Basis Data

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dapat dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut :

a) Kecepatan dan Kemudahan b) Efisiensi Ruang Penyimpanan

(51)

c) Keakuratan d) Ketersediaan e) Kelengkapan f) Keamanan g) Kebersamaan Pemakaian 4. My SQL

Structured Query Language (SQL) adalah salah satu dari sekian banyak bahasa pemrograman database yang paling popular. SQL merupakan bahasa pemrograman yang gratis dan mudah digunakan. My SQL adalah sebuah program database

server yang mampu menerima dan mengirim data dengan cepat dengan menggunakan perintah-perintah SQL. My SQL memiliki 2 bentuk lisensi yaitu freesoftware dan freeware. Di dalam MySQL terdapat 3 sub bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL),

Data Manipulation Language (DML), Data Control Language

(DCL). DDL digunakan untuk membangun objek-objek dalam database. DML digunakan untuk menambah, mencari, mengubah, dan menghapus baris dalam tabel. Sedangkan DCL digunakan untuk manangani masalah keamanan dalam database.22

I. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.11

(52)

Siklus hidup sistem adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informasi berbasis komputer.23

Tahap-tahap Siklus Hidup Sistem antara lain: 1. Tahap Perencanaan

a. Menyadari Masalah

b. Mendefinisikan Masalah Menentukan Tujuan Sistem c. Mengidentifikasi Kendala-Kendala Sistem

d. Membuat Studi Kelayakan

e. Mempersiapkan Usulan Penelitian Sistem f. Menyetujui atau Menolak Penelitian Proyek g. Menetapkan Meklanisme Pengendalian 2. Tahap Analisis

a. Mengorganisasikan Tim Proyek b. Mendefinisikan Kebutuhan Informasi c. Mendefinisikan Kriteria Kinerja Sistem d. Menyiapkan Usulan Rancangan

e. Menyetujui atau Menolak Rancangan Proyek 3. Tahap Rancangan

a. Menyiapkan Rancangan Sistem yang Terinci

b. Mengidentifikasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem c. Mengevaluasi Berbagai Alternatif Konfigurasi Sistem d. Memilih Konfigurasi Terbaik

e. Menyiapkan Usulan Penerapan

(53)

4. Tahap Penerapan

a. Mengumumkan Penerapan

b. Mendapatkan Sumberdaya Perangkat Keras c. Mendapatkan Sumberdaya Perangkat Lunak d. Menyajikan Database

e. Menyiapkan Fasilitas Fisik f. Mendidik Peserta dan Pemakai g. Menyiapkan Usulan Cutover

h. Menyetujui atau Menolak Masuk ke Sistem Baru i. Masuk ke Sistem Baru

5. Tahap Penggunaan a. Menggunakan Sistem b. Audit Sistem

c. Memelihara Sistem

d. Menyiapkan Usulan Rekayasa Ulang

(54)

Gambar 2.4 Pola Perputaran dari Sistem Siklus Hidup

J. Analisis Sistem

Analisis Sistem dapat didefinisikan sebagai pengurai dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahn-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya.

(55)

Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh analis sistem yaitu :

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah

2. Understand, yaitu memahamai kerja dari sistem yang ada

3. Analyze, yaitu menganalisis sistem

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis

K. Alat Bantu dalam Analisis Sistem

Bagan Alir (flowchart) adalah bagan yang menunjukkan alir di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Ada lima macam bagan alir, antara lain.11

a. Bagan alir sistem (system flowchart)

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem.Bagan alir sistem digambarkan dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut :

(56)

Tabel 2.1 Simbol Bagan Alir

Simbol Keterangan

Simbol Dokumen :

Dokumen input dan output, proses manual, mekanik atau komputer

Simbol Kegiatan Manual : Menunjukkan pekerjaan manual Simbol Kartu Plong :

Menunjukkan input/output yang menggunakan kartu plong

Simbol Proses :

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program komputer Simbol Operasi Luar :

Menunjukkan operasi yang dilakukan di luar proses operasikomputer

Simbol Pengurut Offline :

Menunjukkan proses pengurutan data di luar proses komputer Simbol Pita Magnetik :

Menunjukkan input / output

(57)

a. B a g a n a l i r B b B Simbol Keterangan

Simbol Hard Disk :

Menunjukkan input / output

menggunakan hard disk

Simbol Diskette :

Menunjukkan input / output

menggunakan diskette

Simbol Drum Magnetik :

Menunjukkan input / output

menggunakan drum magnetik Simbol Pita Kertas Berlubang : Menunjukkan input / output

menggunakan pita kertas berlubang

Simbol Keyboard :

Menunjukkan input yang menggunakan on-line keyboard

Simbol Display :

Menunjukkan output yang ditampilkan di monitor

Simbol Hubungan Komunikasi : Menunjukkan proses transmisi data melalui channel komunikasi Simbol Garis Alir :

(58)

b. Bagan alir dokumen (document flowchart)

Bagan alir dokumen disebut juga bagan alir formulir, merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem

c. Bagan alir program (program flowchart)

Bagan alir program merupakan bagan yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir.

L. Alat Bantu dalam Desain Sistem 1. Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD menggambarkan penyimpanan data dan proses yang mentransformasikan data. DFD menunjukkan hubungan antara data pada sistem dan proses pada sistem. Ada beberapa symbol DFD yang dipakai untuk menggambarkan data beserta proses transformasi data, antara lain :19

(59)

Tabel 2.2 Simbol DFD

Simbol Keterangan

Entity Luar : sumber atau tujuan dari aliran data dari atau ke sistem. Entity luar merupakan lingkungan luar sistem

Aliran Data : menggambarkan aliran data dari satu proses ke proses lainnya

Proses : fungsi yang mentransformasikan data secara umum digambarkan dengan lingkaran

Berkas : komponen yang berfungsi untuk menyimpan data atau file

2. Context Diagram

Context Diagram adalah kasus khusus DFD (bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model lingkungan), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.20

3. Daftar Kejadian (Event List)

Daftar kejadian digambarkan dalam bentuk kalimat sederhana dan berfungsi untuk memodelkan kejadian yang terjadi dalam lingkungan sehari-hari dan membutuhkan tanggapan atau respon dari sistem.19

(60)

4. Kamus Data

Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.19

5. Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah model konseptual yang mendeskripsikan hubungan anta penyimapanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.20

Tabel 2.3 Simbol ERD

Simbol Keterangan

Entiti : suatu obyek yang dapat diidentifikasi dalam lingkungan pemakai

Atribut : mendiskripsikankarakterentiti

Relasi : entity dapat berhubungan satu sama lain

Garis : penghubung antara entitas dan himpunan entitas dengan atribut

(61)

M. Jaringan Komputer

Jaringan komputer atau sering disingkat jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan komputer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan berbagai kekuatan pemrosesan. Macam-macam jaringan komputer dibedakan menjadi beberapa macam :11

1. Local Area Network (LAN)

Jaringan komputer yang mencakup area dalam satu ruang, satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau sebuah lokasi perusahaan.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Jaringan yang mencakup area satu kota atau dengan rentang sekitar 10-45 km. Jaringan yang menghubungkan beberapa bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam beberapa lokasi.

3. Wide Area Network (WAN)

Jaringan yang mencakup antarkota, antarprovinsi, antarnegara, dan bahkan antarbenua. Jaringan yang menghubungkan ATM, Internet.

(62)

N. Internet

Internet merupakan jaringan terbesar yang menghbungkan jutaan komputer yang tersebar diseluruh penjuru dunia dan tak terikat pada satu organisasipun. Dengan menggunakan jaringan ini, sebuah organisasi dapat melakukan pertukaran informasi secara internal maupun eksternal dengan organisasi-otganisasi lain.11

O. World Wide Web (WWW)

Sistem pengaksesan informasi dalam internet yang paling terkenal atau biasa dikenal dalam istilah web. Web menggunakan protocol yang diebut HTTP yang berjalan pada TCP/IP. Adapun dokumen web ditulis dalam format HTML. Dokumen ini diletakkan dalam Web server melalui perangkat lunak yang disebut Web browser.11 P. PHP

PHP merupakan script untuk pemrograman script web server side, script yang membuat dokumen HTML, secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat dengan menggunakan editor teks atau editor HTML. Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.24

(63)

Q. Desain Input

Terdapat dua jenis input yang ada pada sistem berbasis komputer yaitu :19

1. Batch Input

Metode pengumpulan data dan transaksi tradisional untuk pengolahan data dengan komputer. Pendekatan ini terdiri dari penyimpanan data transaksi pada dokumen-dokumen sumber dari transaksi yang sama, kemudian dikumpulkan, validasi input lalu dipindahkan ke media yang dibaca komputer.

2. On-Line

Pengumpulan data secara langsung dihubungkan dngan komputer. Data dimasukkan melalui beberapa jenis peralatan pengumpulan data, langsung terhubung secara on-line untuk diproses oleh komputer.

R. Desain Output

Selama tahap desain, isi yang terperinci dan format output sistem harus ditetapkan. Perlu dibicarakan antara desainer database dengan user mengenai jenis data spesifik atau informasi yang diperlukan, bagaimana cara user memakai data/informasi tersebut dan format apa yang seharusnya digunakan paling sesuai dengan kebutuhan mereka.19

(64)

S. Kerangka Teori

Gambar 2.5 Kerangka Teori

BAB III

Sistem Informasi Pengolahan Data Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi Input : 1. Jumlah Bumil

2. Faktor Risiko Tinggi Bumil 3. Rujukan Kehamilan 4. Persalinan Bumil Risti

Database : 1. Data Bumil 2. Data Anamnesa 3. Data Pemeriksaa n 4. Data Bidan Output : 1. Cakupan Bumil Risti 2. Faktor Risiko Tinggi Bumil 3. Rujukan Kehamilan 4. Persalinan Bumil Risti 5. Pemantaua n Bumil Risti Pendekatan sistem dengan SDLC:

1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisa 3. Tahap Desain 4. Implementasi Data Pelayanan KIA Ibu Maternal Pemantauan : 1. Pelayanan antenatal 2. Pertolongan persalinan 3. Deteksi dini faktor risiko

(65)

METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

B. Jenis dan Rancangan Penelitian

Sistem Informasi Pengolahan Data Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi Input : 1. Jumlah Bumil

2. Faktor Risiko Tinggi Bumil 3. Rujukan Kehamilan 4. Persalinan Bumil Risti

Database : 1. Data Bumil 2. Data Anamnesa 3. Data Pemeriksaa n 4. Data Bidan Output : 1. Cakupan Bumil Risti 2. Faktor Risiko Tinggi Bumil 3. Rujukan Kehamilan 4. Persalinan Bumil Risti 5. Pemantaua n Bumil Risti Pendekatan sistem dengan SDLC

: 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Analisa 3. Tahap Desain Data Pelayanan KIA Ibu Maternal

(66)

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menerapkan metode siklus hidup pengembangan sistem. Menggunakan pendekatan kualitatif dikarenakan penelitian ini merupakan rangkaian kegiatan untuk menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya / alamiah mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek / bidang kehidupan yang tertentu obyeknya. Teknik yang digunakan adalah observasi dan wawancara untuk menggali kubutuhan pengguna untuk mendapatkan model sistem yang sesuai kebutuhan.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan metode Cross Sectional (belah lintang) yaitu penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan pada satu waktu atau satu kali.

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Tabel 3.1 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional

1. Data Bumil Data ibu hamil pada puskesmas yang terdiri dari nama, TTL, agama, golongan darah, dan pekerjaan,

2. Data Anamnesa Data yang berisi HPHT, HTP, LLA, TB, penggunaan kontrasepsi, riwayat penyakit, riwayat alergi, hamil ke, jumlah persalinan, jumlah keguguran, jumlah anak, jarak kehamilan, status imunisasi, penolong persalinan, dan cara persalinan terakhir

3. Data

Pemeriksaan

Data yang berisi tanggal, tekanan darah, BB, umur kehamilan, tinggi fundus, letak janin, denyut jantung, kaki bengkak, hasil pemeriksaan laboratorium, tindakan, nasihat yang disampaikan, keterangan,dan kapan harus kembali.

Tabel 3.1

(67)

No. Variabel Definisi Operasional

4. Data Bidan Data bidan yang memeriksa ibu hamil di puskesmas yang meliputi nama, TTL, dan alamat 5. Bumil Berisiko Data risiko ibu hamil yang meliputi Primivagida,

jumlah anak, jarak persalinan, TB, BB dan LLA, kelainan bentuk tubuh serta riwayat keluarga 6. Bumil Risti Data risiko tinggi ibu hamil yang meliputi Hb,

Hipertensi, Pre eklamsia berat dan eklamsia, pendarahan per vaginam, letak lintang usia kehamilan, letak sungsang, kehamilan ganda, penyakit jantung, ketuban pecah dini, nfeksi berat / sepsis, serta riwayat obstetric buruk

7. Faktor Risiko Ciri atau keadaan seseorang yang mempunyai hubungan dengan adanya kenaikan risiko untuk menjadi atau mengalami keadaan kurang baik, yang mempunyai kecenderungan kepada proses kematian

8. Rujukan Kehamilan

Ibu hamil yang perlu dirujuk karena memiliki tanda bahaya seperti perdarahan, bengkak kaki, demam, air ketuban pecah, pergerakan bayi kurang, muntah , serta tidak mau makan

9. Persalinan Bumil Berisiko

Masalah yang dapat terjadi pada bumil saat persalinan seperti perdarahan, tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir, tidak kuat mengejan, kejang, air ketuban keruh dan berbau, gelisah, dan sakit yang hebat.

10. Cakupan Bumil Risti

Jangkauan pelayanan Puskesmas pada ibu hamil yang memiliki kriteria berisiko tinggi dalam bentuk presentasi

11. Pemantauan Ibu Hamil

Hasil laporan dari data ibu hamil yang memiliki kriteria bumil berisiko tinggi

Tabel 3.1

(68)

No. Variabel Definisi Operasional 12. SDLC :

a. Perencanaan b. Analisis c. Desain

a. Suatu rangkaian kegiatan semenjak ide pertama yang melatar belakangi pelaksanaan proyek ini di dapat, pendefinisian awal terhadap kebutuhan detail atau target yang harus dicapai oleh proyek tersebut, penyusunan proposal, penentuan metodologi, dan sistem manajemen proyek yang digunakan, sampai dengan penunjukan tim dan instruksi untuk mengeksekusi proyek yang

bersangkutan.

b. Analisis aspek manajemen dimulai dengan cara mempelajari

karakteristik perusahaan yang bersangkutan, mulai dari aspek isteoris, struktur kepemilikan, visi, misi, kunci kunci keberhasilan usaha, ukuran kinerja, strategi, program-program, dan hal-hal terkait lainnya.

c. Tim teknologi bekerjasama dengan tim bisnis atau manajemen

melakukan perencanaan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi akan melakukan peranancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun seperti basis data, jaringan komputer, dan

sebagainya.

(69)

1. Sesuai dengan konsep Sistem Informasi Manajemen maka yang menjadi subyek penelitian adalah :

a. Kepala Puskesmas Ngemplak Simongan sebagai manajer tingkat strategis merangkap manajer tingkat taktis untuk perencanaan jangka panjang dan menengah dalam penanganan.

b. Kepala Seksi KIA Puskesmas Ngemplak Simongan sebagai manajer tingkat operasional untuk pemantauan dan perencanaan penanganan.

c. Petugas Pengolahan Data KIA sebagai pelaksana transaksi data yang berjumlah 1 orang.

2. Obyek penelitian adalah Sistem Informasi Pemantauan Ibu Hamil Berisiko Tinggi di Puskesmas Ngemplak Simongan Semarang

E. Alat dan Cara Pengumpulan Data 1. Jenis Data

a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari hasil wawancara kepada kepala puskesmas, petugas dan observasi data yang meliputi deskripsi keadaan sistem informasi pemantauan ibu hamil berisiko yang sedang berjalan, kendala-kendala yang terjadi dalam kegiatan pengolahan data serta harapan terkait sistem informasi pemantauan ibu hamil berisiko.

Gambar

Gambar 2.1 Pemrosesan Data
Gambar 2.2 Daur Hidup Sistem
Gambar 2.3 Tingkatan Manajemen  2.  Karakteristik Sistem Informasi Manajemen
Gambar 2.4 Pola Perputaran dari Sistem Siklus Hidup
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Polresta Surakarta menggunakan sistem pencatatan manual, dalam proses. pendaftaran pasien, petugas masih kesulitan dalam proses

Sehingga hal ini dilakukan penelitian karena laporan W2 digunakan untuk mendukung Sistem Kewaspadaan Dini yang berguna sebagai peringatan kewaspadaan dan

Berdasarkan hasil dari tingginya nilai tingkat usability dari aplikasi yang dibuat, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi sistem informasi pelayana ibu hamil (SIPMIL)

Pengaruh Pelatihan dan Penerapan Sistem Informasi terpadu Program KIA- GIZI berbasis komputer terhadap kualitas Informasi di Dinas Kesehatan Kabupaten AGAM Penerapan Sistem

Pada dasarnya pengolahan data dan penyajian informasi yang dilakukan secara manual dengan menggunakan spreadsheet yaitu Microsoft Office Excel akan mengakibatkan kebutuhan

(7) Dengan kata lain dapat dikatakan secara umum kota semarang sudah mencapai target dalam pelayanan Antenatal care, namun secara khusus pada wilayah kerja

Berdasarkan hasil penilitian pada Tabel 3.2 di peroleh hasil penilitian bahwa dari 54 responden bersikap negatif dengan sistem pencatatan dan pelaporan PWS- KIA sebagian

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistemnya adalah metode waterfall.[7] Selanjutnya, Muhammad Bunyamin dan Rezki Pratama dalam artikelnya yang berjudul “Perancangan Sistem