• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA PERFORMANSI CDMA 2000 IX PADA ARAH REVERSE DENGAN USER TERLETAK DI BEBERAPA SEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISA PERFORMANSI CDMA 2000 IX PADA ARAH REVERSE DENGAN USER TERLETAK DI BEBERAPA SEL"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA PERFORMANSI CDMA 2000 IX PADA ARAH REVERSE DENGAN USER TERLETAK DI BEBERAPA SEL

Dedy Suprasetyo Efendi¹, -²

¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom Abstrak

Teknologi dalam sistem komunikasi seluler terus berkembang seiring dengan. Kebutuhan MS. Perkembangan teknologi ini dimulai dari teknologi AMPS dan kemudian GSM, namun ternyata kedua teknologi ini tidak mampu mengakomodasi jumlah user yang besar karena teknik akses jamaknya masih konvensional. Dengan penggunaan teknologi CDMA yang berbasis pada komunikasi spectral tersebar permasalahan tersebut dapat teratasi.

Dalam tugas akhir ini, akan disimulasikan pengaruh penggunaan power control uplink dengan metode closed loop didalam sistem komunikasi seluler CDMA pada beberapa sel dan akan terjadi perpindahan MS antar sel. Proses simulasi meliputi simulasi perpindahan user dari sel yang satu terhadap sel yang lain, simulasi penggunaan power control dalam mengatasi near-far problem, pengaruh power control terhadap kapasitas, dan perubahan posisi user terhadap nilai Eb/Io. Pada metode reverse link closed loop power control, BTS akan mengatur daya pancar setiap MS yang berada di masing-masing sel. Sehingga daya yang diterima oleh BTS dari seluruh MS yang berada dimasingmasing sel adalah daya yang sama. Hal tersebut terjadi apabila Eb/Io MS dibawah nilai Eb/Io threshold (7 dB), maka BTS akan memerintahkan MS untuk menaikan daya pancarnya. Dan berlaku sebaliknya, jika MS memiliki Eb/Io yang lebih besar nilainya dibandingkan dengan Eb/Io threshold (7 dB), maka BTS akan memerintahkan MS untuk menurunkan daya pancarnya. Sehingga akan didapatkan bahwa kapasitas sel tanpa menggunakan power control tidak dapat diprediksi, sedangkan kapasitas 3 sel dengan menggunakan power control akan mencapai 150 user aktif. Perpindahan user dari satu sel ke sel yang lain pada kondisi menggunakan power control menyebabkan nilai Eb/Io dari user akan selalu berada diatas nilai ambang dengan kondisi user yang disebar sebanyak 150 user. Sedangkan pada kondisi tanpa menggunakan power control user yang berpindah dari satu sel ke sel yang lain akan mengalami drop call karena setiap user memiliki daya pancar yang sama, sehingga sinyal yang diterima base station dari sebuah mobile station yang dekat dengan base station akan jauh lebih kuat daripada sinyal yang diterima base station dari mobile station yang berada diperbatasan sel. Sehingga daya dari mobil station yang jauh akan didominasi oleh daya dari mobile station yang dekat dengan base station.

Kata Kunci :

(2)

Abstract

Technology in system of celluler communications kept on to expand along with requirement MS. This Technology growth started from technology AMPS and later then GSM, but technology second in the reality is unable to accommodate a lot of amount MS because technique multiple access still be conventional. With use of CDMA technology being based on spectral

communications gone the round of a the problems can be overcome.

In this final project,simulation use influence of power control uplink with the method of closed loop in system cellular communications CDMA at several cell and MS will be move on to inter cell. Process the simulation include the simulation of user shift from one cell to another cells, the simulation use power control in overcoming near-far problem, the simulation of power control against the system capacity, and user alteration potition againts Eb/Io value. At method of reverse link closed loop power control, BTS will arrange the emittance of each MS residing in each cell. until that power accepted by BTS from all MS residing in each cell is same power. That is mention happened if Eb / Io MS of under value Eb / Io threshold ( 7 dB), hence BTS will command the MS for the increase its emittance. And go into effect on the other way, if MS own the Eb / io larger ones its value [is] compared to Eb / Io threshold ( 7 dB), hence BTS will command the MS to degrade its emittance.

Cell capacity without power control is unpredictable, while 3 cell capacity with power control is up to 150 active user. User movement from a cell to another cell on the condition with power control is causing the value of Eb/Io from a user is above threshold with the condition is 150 user. While on the condition without power control, user who move from a cell to another cell is

causing drop call because every user have same emittance, so that the receive signal on the base station from a mobile station which is near from base station is stronger than receive signal on base station from mobile station which is on the frontier cell. Power from far mobile station is dominated by power from mobile station which is near from base station.

(3)

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Teknologi dalam system komunikasi seluler terus berkembang seiring dengan. Kebutuhan user. Perkembangan teknologi ini dimulai dari teknologi AMPS dan kemudian GSM, namun ternyata kedua teknologi ini tidak mampu mengakomodasi jumlah user yang besar karena teknik akses jamaknya masih konvensional. Dengan penggunaan teknologi CDMA yang berbasis pada komunikasi spectral tersebar permasalahan tersebut dapat teratasi.

CDMA2000 1x merupakan generasi pertama dari teknologi CDMA2000. Teknologi CDMA2000 1x ini mampu mempunyai kapasitas dua kali kapasistas dari pendahulunya CDMA-One (IS-95A) atau sekitar 35 kanal trafik/sector/RF, dan juga dapat digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan maksimum sebesar 153 kbps untuk spectrum frekuensi dengan lebar pita1,25 MHz.

Proses pengiriman dan penerimaan informasi dalam system CDMA2000 dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut. Informasi yang akan dikirim (misalkan, suara) akan diubah menjadi sinyal digital melalui encoder dan kemudian disebar sepanjang lebar pita dari kanal CDMA2000 dengan menggunakan walsh code. Hal ii bertujuan agar informasi yang dikirim masih dapat dikenali apabila sebagian dari sinyal tersebut ada yang rusak, misalnya karena redaman gedung bertingkat, multipath, dan jamming.

Berbeda dengan teknik akses jamak konvensional FDMA dan TDMA dimana kapasitas sistem dibatasi oleh bandwidth, pada CDMA kapasitas sistem dibatasi oleh interferensi. Setiap penambahan user ke dalam sistem CDMA akan mengakibatkan bertambahnya interferensi dan menurunkan kinerja sistem, sehingga jumlah user yang melakukan akses ke dalam sistem harus dibatasi. Karena sifat sistem sangat dibatasi oleh interferensi, maka setiap pengurangan interferensi secara langsung akan meningkatkan kapasitas. Untuk meningkatkan kapasitas, beberapa teknik tambahan diaplikasikan pada sistem CDMA antara lain, deteksi aktivasi suara, isolasi spasial dengan menggunakan multibeam antenna, sektorisasi dan penggunaan power control.

(4)

BAB I Pendahuluan 2

Analisa Performansi CDMA2000 1x Pada Arah Reverse dengan Kondisi User Terletak Dibeberapa Sel

Dalam penerapan sistem CDMA perlu dipertimbangkan penerapan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem. Faktor utama yang menentukan dalam perancangan sistem CDMA adalah Eb/Io, yaitu perbandingan energi bit terhadap total interferensi.

Nilai. Eb/Io ini erat kaitannya dengan probabilitas error bit (BER) yang merupakan

parameter layanan kualitas (Quality of Service). Dengan memberikan batas ambang (threshold) nilai BER sistem yang harus dipenuhi, maka dapat ditentukan kapasitas kanal.

1.2 Perumusan Masalah

Kapasitas sistem CDMA yang menggunakan kode-kode yang unik dan tidak berkorelasi satu sama lain untuk setiap kanal, secara teoritis dapat tidak terbatas. Dalam realiasinya, sistem ini sangat dipengaruhi oleh interferensi, yang akan menyebabkan kapasitasnya menjadi terbatas. Kapasitas didefinisikan sebagai jumlah maksimum pengguna atau user yang aktif secara bersamaan yang memenuhi standar kualitas layanan tertentu. Standar yang biasanya digunakan untuk menyatakan unjuk kerja sistem adalah probabilitas error bit atau BER sistem.

Pada kapasitas maksimum, sistem CDMA harus mampu menjaga harga BER diatas level threshold yang telah ditentukan agar kualitas layanan tiap user memuaskan.Untuk mendapatkan kapasitas kanal yang maksimal maka sistem CDMA harus mampu mengatasi permasalahan near-far problem yang timbul karena penggunaan kanal secara bersama, dimana user atau MS (Mobile Station) yang terletak dekat dengan BTS (Base Tranciever Station) akan mendominasi daya interferensi terhadap user yang jauh dari BTS. Untuk mencapai hal tersebut maka sistem harus menjamin bahwa rata-rata level daya terima dari tiap user yang melakukan komunikasi di BTS adalah sama. Sebagai konsekuensinya akurasi power control adalah hal yang sangat penting dalam sistem CDMA

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

Melakukan analisa melalui proses simulasi, sejauh mana pengaruh penggunaan reverse link closed power control dan tanpa power control terhadap kinerja sistem akibat penggunaan kanal secara bersamaan didalam sistem CDMA dan pengaruh interferensi yang berasal dari sel tetangga.

(5)

BAB I Pendahuluan 3

Analisa Performansi CDMA2000 1x Pada Arah Reverse dengan Kondisi User Terletak Dibeberapa Sel

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk lebih terfokus dalam proses analisa tugas akhir ini maka ada beberapa hal yang dijadikan sebagai batasan masalah yaitu :

1. Menggunakan frekuensi carrier 800 MHz.

2. Sistem CDMA dalam proses simulasi terdiri dari 3 sel dengan 3 BTS ditengah masing-masing sel dan sejumlah MS yang bergerak secara acak didalam cakupan (coverage area) 3 sel.

3. Terjadi proses perpindahan MS dari sel yang satu ke sel yang lain.

4. Algoritma power control yang akan digunakan adalah reverse link closed loop power control dengan mekanisme strength-based dengan asumsi power control sempurna.

1.4 Metoda Penelitian

Metoda penelitian yag akan digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah : 1. Studi literature dari buku, jurnal dan bahan referensi lain yang relevan. 2. Membuat system yang akan diteliti dengan beberapa asumsi

3. Analisa hasil simulasi untuk menghasilkan suatu kesimpulan.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan tugas skhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Berisi latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penelitian dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi pembahasan beberapa teori yang mendukung penelitian dari tugas akhir ini yaitu tentang sistem komunikasi CDMA2000

BAB III PEMODELAN SISTEM DAN SIMULASI

Berisi tentang pemodelan sistem dan proses simulasi sistem yang diteliti. .BAB IV ANALISA PERFORMANSI SISTEM KOMUNIKASI CDMA2000

(6)

BAB I Pendahuluan 4

Analisa Performansi CDMA2000 1x Pada Arah Reverse dengan Kondisi User Terletak Dibeberapa Sel

Berisi data-data hasil simulasi dan analisa terhadap data-data hasil simulasi..

BAB V KESIMPULAN dan SARAN

Berisi tentang kesimpula dari keseluruhan pelaksanaan tugas akhir dan saran yang berkaitan dengan pengembangan tugas akhir ini untuk selanjutnya

(7)

Bab V Kesimpulan dan Saran 49

Analisa Performansi CDMA2000 1x Pada Arah Reverse dengan Kondisi User Terletak Dibeberapa Sel

Bab V

Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan :

Berdasarkan hasil penelitian simulasi pengaruh penggunaan power control pada sistem seluler CDMA dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanpa penggunaan power control kapasitas maksimum dari sel tidak dapat diprediksi, hal tersebut tergantung dari persebaran user yang ada pada sel tersebut. Semakin banyak user yang ada makin banyak pula yang akan mengalami drop call. Semakin dekat user ke BTS akan semakin besar level interferensi yang dihasilkan bagi user yang berada di tepi sel.

2. Perpindahan yang dialami oleh user dari sel yang satu ke sel yang lain akan meningkatkan interferensi dalam sel itu sendiri. Pada simulasi yang menggunakan power control, user yang mengalami perpindahan akan selalu terjaga nilai Eb/Io nya. Tetapi pada simulasi yang tidak menggunakan power control, user yang mengalami perpindahan nilai Eb/Io nya terletak dibawah nilai Eb/Io threshold. 3. Kapasitas dari tiga sel mencapai 150 user, apabila melebihi dari 150 user yang

tersebar didalam tiga sel maka akan mengakibatkan terjadinya drop call.

4. Pada penggunaan power control user yang berada ditepi sel akan menaikkan daya pancarnya hingga 23 dBm, apabila daya pancarnya sudah mencapai 23 dBm tetapi nilai Eb/Io belum mencapai 7 dB maka user tersebut akan mengalami drop call.

5.2 Saran :

1. Perlu dilakukan simulasi untuk penggunaan sektor pada setiap sel, agar meningkatkan kapasitasnya dan mengurangi interferensi.

2. Perlu dilakukan simulasi untuk penggunaan forward link, agar simulasi yang dibuat menjadi lebih baik.

(8)

Bab V Kesimpulan dan Saran 50

Analisa Performansi CDMA2000 1x Pada Arah Reverse dengan Kondisi User Terletak Dibeberapa Sel

3. Penggunaan sel yang lebih banyak dan memiliki jarak saling berdekatan, kapasitas user bertambah.

(9)

Daftar Pustaka

[1] Agilent Application Note 1358 Designing and Testing CDMA2000 Mobile Stations.

[2] H.Gharavi, F.Chin, K.Ban, R.Wyatt-Millington.”A Link-Level Simulator of the CDMA2000 Reverse Link Physical Layer: A Journal of Research of the National Institute of Standards and Technology Volume 108, Number 4, July-August 2003. [3] TIA-EIA-IS-2000-2-C

[4] Rappaport, Theodore S. “Wireless Communication Principles and Practices”. Prentice Hall PTR. USA. 1996.

[5] Agilent Techonologies Application Note. “Characterizing Digitally Modulated Signals with CCDF curve”. USA. 2000.

[6] Prengki, Luther Pasca. “Analisis Kelayakan CDMA sebagai Pilihan Komunikasi Wireless untuk Mentransmisikan Sinyal ECG (Electrocardiogram) pada Sistem Telemedika”. STTTELKOM.Bandung.2005.

[7] Hidayat, Lukman. “Simulasi Pengaruh Penggunaan Closed Loop Power Control Arah Uplink Pada Sistem Komunikasi Seluler CDMA” STTTelkom Bandung 2006.

[8] Haykin, Simon. Communication Systems 4th Edition. John Wiley & Sons, Inc.USA.2000.

[9] Rhee, Man Young. CDMA Cellular Mobile Communication Network & Security. Prentice Hall PTR. Upper Saddle River-New Jersey.1998.

[10] Smith, Clint, Collins, Daniel. 3G Wireless Networks. McGrawHill. USA.2002.

[11] Mobile Communication Laboratory, Modul short course RF planning CDMA 2000 1x. 2003

[12] Santoso, Gatot, CDMA sistem seluler,Graha Ilmu,2004 [13] PT.Telkom, Divisi Pelatihan, konsep CDMA, 2004

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan, bahwa IHK SB dapat diaplikasikan untuk peneguhan diagnosis AIV dan NDV dan terbukti, bahwa pada ayam petelur komersial dengan

Volume molal parsial dari komponen- komponen dalam larutan merupakan salah satu sifat termodinamik molal parsial utama yang dapat ditentukan dengan bantuan metode

6. Pengaruh Metode Belajar Kelompok terhadap Peningkatan Hasil Belajar Fisika Siswa SMU Kelas II pada Mata Pelajaran Medan Magnet.. Selanjutnya menentukan komponen apa yang

1. Meningkatkan tata kelola sumber daya organisasi bidang pekerjaan umum dan tata ruang yang meliputi sumber daya manusia, pengendalian dan pengawasan serta kesekertariatan untuk

Kondisi kemiskinan yang menahun di desa seperti makin sempitnya lahan pertanian, tidak tersedianya banyak variasi pekerjaan, keinginan untuk mendapatkan kehidupan

Tekniknya: Misalnya, pada saat pembacaan berlangsung, ada kata atau frase yang melekat dalam pikiran kita, “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan

Cerai gugat dengan alasan taklik talak harus dibuat sejak awal diajukan gugatan, agar selaras dengan formal laporan perkara (Buku II, Edisi Revisi 2010, Pedoman

Tetapi generator yang menggunakan rotor dengan magnet berukuran yang lebih besar (5 x 12 cm) memiliki tegangan output yang paling rendah, karena magnet yang dimensinya