Kajian Implementasi
Pra-kualifikasi CSMS
Jakarta, 14 April 2015
LATAR BELAKANG & TUJUAN KAJIAN
PRAKUALIFIKASI CSMS
LATAR BELAKANG
• Variasi dalam Prakualifikasi (PQ) CSMS diantara KKKS
• Perbedaan metode dalam menentukan tingkat risiko yang berkaitan dengan suatu
kegiatan di KKKS dan mitra kerjanya
• Variasi tingkat pemahaman akan PQ CSMS dan kompetensi HSE dari mitra kerja
TUJUAN KAJIAN
• Sinkronisasi terhadap kriteria prakualifikasi CSMS, menetapkan batas atas/bawah juga
faktor koreksi yang memperhitungkan jenis pekerjaan, risiko dan ruang lingkup
pekerjaan
• Perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) yang sesuai dengan risiko maupun
kondisi lingkup kegiatan KKKS dan kontraktornya.
• Meningkatkan partisipasi, kemampuan dan pemberdayaan mitra kerja lokal dalam
penyediaan jasa di KKKS
Kerangka
Kajian
Penentuan Matriks Risiko
Process Flow
PTK 35 vs
OGP 2010
• PTK 35, Matriks
Resiko 5x5, Definisi
sangat general
• OGP 2010, Matriks
Risiko 5x5
• Cross Reference
ISO 1776
PTK 35 vs
CSMS KKKS
• Pemetaan
Matriks Risiko
CSMS
Pen-definisian
ulang
likelihood
dan
severity
dari
mapping
KKKS dan
Referensi
OUTPUT
Matrik Risiko 5X5
Usulan definisi
likelihood
dan
severity
dari Tim Ahli
Rekomendasi proses
Penilaian Risiko dan
kompetensi
assessor
SEVERITY
LEVEL
KRITERIA (USULAN )
PEOPLE
ENVIRONMENT
ASSET
REPUTATION
HEALTH
SAFETY
0
no health effect/illness no injury no enviromental effect No disruption on the operation,and/or no damage.
no impact
1
1. Single or multipleover-exposures causing noticeable irritation/allergent but no actual
health effects
2. slight health effect/illness
first aid ( masukan keterangan first aid menurut batasan OSHA
dan ANZI )
insignificant impact, localised and short term environmental or community impact
minor disruption on the process or slight asset damage, with financial loss. ……. (US $ <
100K ) (to be discussed with KKKS)
slight impact ( penjelasan di PTK 35)
2
a. minor health effect/illness(mild to moderate reversible effects (e.g. aching limbs, nausea, temporary hearing loss,
etc)
terdapat recordable case (medical treatment , restricted activity, lost
time)
Future impact with localized area damage to a non-sensitive environment or immediate area
damage to a sensitive environment or minor community impact – readily dealt with tier 1
response (no assistance needed)
moderate disruption on the process or asset damage, with financial loss. ……. (US$ 100 K - 500 K ) (to be disscused
with KKKS)
limited effect ( penjelasan di PTK 35)
3
a. Moderate irreversible effect (e.g. moderate hearing loss, low
back pain)
1. Several non-permanent/ temporary disabilities 2. terdapat kasus cacat
(Permanent partial disability(ies)
environmental impact with localized area damage to a sensitive environment or moderate
community impact – readily dealt with tier 2 response (regional assistance)
moderate disruption on the process or asset damage, with financial loss. ……. (US $
>500K -5M ) (to be disscused with KKKS)
considerable/local effect ( penjelasan di PTK 35)
4
a. Severe life threatening irreversible effects (e.g. cancer,
harm to the unborn, heavy hearing loss)
1. single fatality 2. several Permanent
partial disability(ies)
environmental impact with extensive area damage to a sensitive environment or moderate
community impact – readily dealt with tier 2 response (national assistance)
major disruption on the process operations and bussiness or
asset damage,
with financial loss. (US$ >5M -50M ) (to be disscused with
KKKS)
national impact ( penjelasan di PTK 35)
5
a. several Severe life threatening irreversible effects (e.g. cancer,
harm to the unborn, heavy hearing loss)
multiple fatalities massive environmental impact, readily dealt
with tier 3 response (international assistance)
extensive disruption on the process operations and bussiness or asset damage, with financial loss. (US$ >50 M)
(to be disscused with KKKS)
international impact ( penjelasan di PTK 35)
LEVEL
PTK 35
OGP 2010
Resume Pelaksanaan di
KKKS dll (ada di file Excel)
(USULAN)
KRITERIA
A
Tidak pernah terjadi di industri
hulu migas internasional
never heard of in E&P
industry
Never happen in E&P Industry
B
pernah terjadi di industri hulu
migas internasional
heard of in E&P industry
Happen in E&P Industry (International)
1x dlm 1 thn
C
pernah terjadi di industri hulu
migas di Indonesia
incident has occurred in
similar E&P operations
Happen in E&P in Indonesia
1x dlm 1 thn
D
Terjadi beberapa kali pertahun
di sebuah Industri migas di
Indonesia
happens several times a year
in similar E& P operations
Happen several times a year in E&P in
Indonesia
> 1x pertahun
E
terjadi beberapa kali di tempat
kerja di salah satu kontraktor
KKS/JOB
happens several times a
month in similar E& P
operations
Happen several time a month in E&P in
Indonesia
> 1x perbulan
Pengelompokkan Jenis Pekerjaan &
Tingkat Risiko
PTK 35 vs OGP
•
PTK 35, 17 Jenis
Pekerjaan
•
OGP 2010, 12 Jenis
Pekerjaan
PTK 35 vs CSMS
KKKS
•
Pengelompokkan
ulang dan penjabaran
jenis pekerjaan
•
Menambahkan jenis
pekerjaan berdasarkan
pengkayaan dari CSMS
KKKS dan pekerjaan
dengan risiko tinggi
Penentuan Tingkat
Risiko Jenis
Pekerjaan
Berdasarkan
•
OGP Safety
Performance Statistik
2011-2013
•
Life Saving Rules OGP
Mapping dan Analisa
Statistik Tingkat
Risiko terhadap
Sub-Kategori Jenis
Pekerjaan
Mapping Jenis
Pekerjaan terhadap
PTK 007
OUTPUT
Tabel jenis pekerjaan dan tingkat risikonya berdasarkan PTK35, pengkayaan CSMS KKKS dan diskusi dengan team kerja
Kajian PQ CSMS
15/04/2015
#7
Pembersihan bejana dan
separator (TINGGI)
PTK 35/2006
Dalam usulan terdapat detail jenis pekerjaan dan tingkat risikonya
Bagi jenis pekerjaan dengan rentang tingkat risiko (contoh S/T*), perlu melakukan
penilaian risiko lebih lanjut berdasarkan 10 faktor penilaian risiko (merujuk pada PTK 35)
Contoh Pengelompokkan Jenis Pekerjaan
#7
Pemeliharaan Fasilitas
Produksi
Usulan
1. Process Facilities Maintenance Service (Sedang*)
2. Heat Exchanger Rental Services with operator (Tinggi)
3. Chemical Cleaning Contract (Field) (Tinggi)
4. Chemical Cleaning Contract (Office) (Sedang)
5. Tangki Timbun (Tinggi)
6. Metering (Sedang)
10 Faktor Penentu Tingkat Risiko
1. Nature of Work
8. Potential Exposure to Work
7. Potential Incidence
Consequences
6. Material & Equipment Used
4. Work Duration
3. Work Location
2. Simultaneous Work By
Different Contractors
9. Exposure to Negative Publicity
Rekomendasi Pengelompokkan Jenis
Pekerjaan
1
Penentuan tingkat risiko
dilakukan berdasarkan
Matriks Risiko & Tabel Pengelompokkan Jenis Pekerjaan
2
Bagi jenis pekerjaan yang tercantum dalam Tabel maka tingkat risikonya
harus
mengikuti tabel tersebut.
Jika ada
deviasi
dari table risiko harus jelas justifikasinya dengan mempertimbangkan
10 faktor penilaian
risiko (merujuk pada PTK 35) dan harus disetujui oleh SKK MIGAS
3
Bagi jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam Tabel maka harus melakukan penilaian risiko dengan
matriks risiko dengan mempertimbangkan 10 faktor penilaian risiko.
Bagi jenis pekerjaan dengan rentang tingkat risiko
(contoh S/T*), perlu melakukan penilaian risiko lebih
lanjut berdasarkan
10 faktor penilaian risiko.
4
Komposisi & Kompetensi Tim Penilaian Risiko
- Terdiri dari pemilik kontrak dan HSE (bila diperlukan)
Kajian Pra-Kualifikasi (Process
Flow)
Pra-Kualifikasi
PTK 35
PTK 35 vs
CSMS KKKS
• Pemetaan
rinci struktur
dan kuesioner
Pra-Kualifikasi
KKKS
Pemetaan kriteria,
penilaian dan
minimum skor
kelulusan
Pengkayaan dari
referensi OGP 2010
Pekayaan Best
Practice KKKS
OUTPUT
Kuesioner Pra-Kualifikasi
berdasarkan
best practice
Mandatory Element (Elemen
Wajib)
Kriteria, penilaian dan
passing
score
Edukasi bagi Mitra Kerja
Rekomendasi proses PQ dan
kompetensi evaluator
15/04/2015
Penentuan Passing Grade
Passin
g
Grade
PTK 35
56 %
Jumlah KKKS =22
Average (Mean) = 62.4%
Median = 60%
Nilai Batas Kelulusan untuk
Risiko Tinggi = 60%
Rekomendasi Untuk Prakualifikasi
Ketentuan
Pra-kualifikasi
Pra-kualifikasi harus dilakukan untuk pekerjaan risiko
hanya membutuhkan Risk Assessment.
Tinggi
dan
Sedang
, untuk risiko rendah
Struktur
Kuesioner
Struktur kuesioner akan merujuk pada
pemetaan KKKS.
OGP 2010
dengan pengkayaan kuesioner berdasarkan
Kuesioner perlu dilengkapi dengan
petunjuk (hints)
mengenai data pendukung yang harus
dilampirkan oleh kontraktor.
Specific
Requirement
Jika ada
dalam
evaluasi teknis.
requirement HSE yang lebih spesifik
, dikeluarkan dari evaluasi PQ dan dimasukkan
Masa Berlaku
Database kontraktor yang lulus Pra-kualifikasi harus dikelola oleh KKKS dan masa validitas
maksimal 2 tahun, kecuali ada kasus kematian
(fatality).
Rekomendasi Untuk Prakualifikasi
Nilai minimum
kelulusan
Nilai minimum kelulusan
1. Risiko tinggi adalah
60%
untuk pekerjaan:
(berdasarkan statistik niai kelulusan KKKS dan referensi OGP 2010)
dengan catatan
Elemen Wajib
harus memiliki
nilai 6.
2. Risiko sedang adalah
54.80%
Elemen Wajib
dalam PQ
Adapun
1.1. Commitment to HSE through leadership
Elemen Wajib dalam PQ
adalah sebagai berikut (berdasarkan OGP 2010)
2. Policy and Strategic Objectives
4.1 Risk assessment and control
5.1. HSE operations manuals
Ketentuan
PQ
•
Jika nilai dibawah 6 untuk
elemen wajib
, maka
tidak akan
diteruskan ke tahap berikutnya
(fail).
•
Elemen lain yang memiliki nilai 0 harus mendapatkan pembinaan agar mitra kerja tersebut
Rekomendasi Untuk Prakualifikasi
Pembinaan
Mitra Kerja
Pembinaan kepada Mitra Kerja
perbaikan
perlu ditingkatkan untuk memberikan kesempatan untuk
1. Memberikan penjelasan dan bimbingan mengenai PQ secara regular kepada
mitra kerja dan calon mitra kerja
2. Melakukan pertemuan khusus untuk berdiskusi mengenai aspek-aspek yang perlu
diperbaiki oleh mitra kerja
3. Menetapkan
indikator kinerja kunci
(KPIs) dalam aspek HSE didalam kontrak
Komposisi &
Kompetensi
Komposisi & Kompetensi dari Tim PQ
1. Terdiri dari pemilik kontrak, HSE dan PSCM
2. Telah mendapatkan pelatihan yang mencakup: CSMS secara keseluruhan termasuk
persyaratan HSE Pra-kualifikasi dan sistem manajemen HSE.
Tindak
Lanjut
1. Melakukan revisi CSMS (PTK 35) dan memberikan sosialisasi kepada KKKS dan mitra kerja
2. Melakukan PQ CSMS secara bersamaan oleh beberapa KKKS sepanjang memungkinkan,
TERIMA KASIH
DAFTAR REFERENSI :
1. KPTS -13/BP00000/2006-S8, Pengelolaan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan Kontraktor , 2006. 2. PTK-007/SKKO0000/2015/S0, Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Kontraktor Kontrak Kerja Sama, 2015.
3. OGP 1999 No. 6.64/291, HSE Management Guidelines For Working Together In A Contract Environment , 1999. 4. OGP 2010 No. 423, HSE Management Guidelines For Working Together In A Contract Environment, 2010.
5. S EN ISO 1776:2002 Petroleum and Natural Gas Industries- Offshore Production Installations- Guidelines on Tools and Techniques for Hazard Identification and Risk Assessment, 2002.
6. OGP Safety Performance Indicators 2011-2013
7. Risk Management Guidelines (companion to. AS/NZS 4360:2004), 2004. 8. ISO 31010, Risk Management, 2009.
9. ISO 31000, Risk management – Principles and Guidelines, 2009.
10. UU no 24 tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan 11. CSMS Procedure KKKS dan Industri Pembanding