• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPSUS Kolik Renal

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPSUS Kolik Renal"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA

A.

A. DeDeffininisisii  Kolik

 Kolik didefinisikan sebagai nyeri tajam yang disebabkan oleh sumbatan,didefinisikan sebagai nyeri tajam yang disebabkan oleh sumbatan, spasme spasme otototot  polos, atau terputarnya organ berongg

 polos, atau terputarnya organ berongga. Kolik renal berarti nyeri tajam yang disebabkana. Kolik renal berarti nyeri tajam yang disebabkan sumbatan atau spasme otot polos pada saluran ginjal atau saluran kencing (

sumbatan atau spasme otot polos pada saluran ginjal atau saluran kencing (ureter ureter ).). Ko

Kolilik k giginnjajal l adadalalah ah jejennis is rarasa sa sasakikit t yyanang g ddapapat at seseriring ng ddisisebebababkakan n ololeheh  pengembangan batu ginjal. Rasa sakit biasanya dimulai sekitar daerah ginjal atau disuatu  pengembangan batu ginjal. Rasa sakit biasanya dimulai sekitar daerah ginjal atau disuatu

tem

tempat pat di di bawbawahnahnya ya dan dan bisbisa a memmemancancarkarkan an melmelalualui i saysayap ap sampsampai ai nyenyeri ri menmencapcapaiai kandung kemih. Rasa sakit bisa kolik di dalam yang berarti bahwa itu bisa datang dalam kandung kemih. Rasa sakit bisa kolik di dalam yang berarti bahwa itu bisa datang dalam gelom

gelombang yang bang yang tidak tidak teratuteratur r atau interval atau interval sebagasebagai i lawan menjadi perasaan nyeri lawan menjadi perasaan nyeri stabilstabil terus menerus.

terus menerus.

Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (

Istilah kolik sebetulnya mengacu kepada sifat nyeri yang hilang timbul (intermittent intermittent )) dan bergelo

dan bergelombang seperti pada kolik mbang seperti pada kolik bilier dan kolik bilier dan kolik intestiintestinal namun pada nal namun pada kolik renalkolik renal nyeri biasanya konstan. yeri dirasakan di

nyeri biasanya konstan. yeri dirasakan di flank area flank area yaitu daerah sudut yaitu daerah sudut kostokostovertebvertebrara kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemudian dapat menjalar ke dinding depan abdomen, ke regio inguinal, hingga ke daerah kemaluan. yeri muncul mendadak bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyer  kemaluan. yeri muncul mendadak bisa sangat berat sehingga digambarkan sebagai nyer  terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan terberat yang dirasakan manusia seumur hidup. Kolik renal sering disertai mual dan muntah,hematuria, dan demam, bila disertai infeksi.

muntah,hematuria, dan demam, bila disertai infeksi. !o

!ola la nynyereri i bebergrganantutung ng papada da amambabang ng ranrangsgsanang g nynyereri i seseseoseorarangng, , pepersersepspsi, i, sersertata kecepatan maupun derajat perubahan tekanan hidrostatik di dalam ureter dan pelvis renal kecepatan maupun derajat perubahan tekanan hidrostatik di dalam ureter dan pelvis renal  proksimal.

 proksimal. !eristaltik !eristaltik ureter ureter dan perpindahan dan perpindahan batu ginjal batu ginjal dapat dapat memicu eksasermemicu eksaserbasi abasi akutkut rasa nyeri. !asien seringkali dapat menunjuk pada lokasi nyeri, yang kemungkinan besar  rasa nyeri. !asien seringkali dapat menunjuk pada lokasi nyeri, yang kemungkinan besar  adalah situs obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan pada daerah tubuh yang adalah situs obstruksi ureteral. Kolik renal dapat pula dirasakan pada daerah tubuh yang tidak patologis (referred pain)

tidak patologis (referred pain) B.

B. EpEpididememioiolologigi

"atu dari #$ orang menderita batu ginjal. !ria%wanita & '%. !uncak kejadian di usia "atu dari #$ orang menderita batu ginjal. !ria%wanita & '%. !uncak kejadian di usia '$*$ tahunatau #$+ tahun. !revalensi di

'$*$ tahunatau #$+ tahun. !revalensi di -" sekitar #/ untuk pria dan0/ untuk-" sekitar #/ untuk pria dan0/ untuk wanita. 1atu struvite lebihsering ditemukan pada wanita daripada pria.

wanita. 1atu struvite lebihsering ditemukan pada wanita daripada pria. C.

C. EEtitioolologgii 2tiol

2tiologi ogi palinpaling g umum adalah umum adalah melinmelintasnya batu tasnya batu ginjalginjal. . 1ertam1ertambah bah parahparahnya nya nyerinyeri  bergantung

 bergantung padaderajat padaderajat dan dan tempat tempat terjadinya terjadinya obstruksi3 obstruksi3 bukan bukan pada pada keras, keras, ukuran, ukuran, atauatau sifat abrasi batu ginjal. 1ekuan darah atau fragmen jaringan juga dapat menyebabkan hal sifat abrasi batu ginjal. 1ekuan darah atau fragmen jaringan juga dapat menyebabkan hal ya

yang ng sasamama. . KoKolilik k kakarenrena a bebekukuan an dadarah rah seserinring g diditetemumui i papada da pepenynyakakit it gagangngguguanan  pembekuan

 pembekuan darah darah herediter herediter atau atau didapat, didapat, trauma, trauma, neoplasma neoplasma dari dari ginjal ginjal dan dan traktustraktus 

(2)

urinarius, perdarahan setelah biopsi renal perkutan, kista renal,malformasi vaskular renal, nekrosis papilar, tuberkulosis, dan infark pada ginjal. Kolik sesungguhnya terjadi karena refluks vesikoureteral.

1atu ginjal yang bergerak sepanjang ureter dan hanya menyebabkan obstruksi intermiten sebenarnya menyebabkan rasa nyeri yang lebih hebat daripada batu yang tidak   bergerak. "uatu obstruksikonstan akan memicu berbagai mekanisme autoregulasi dan

refleks yang akan membantu meredakan nyeri. 4ua puluh empat jam setelah obstruksi ureteral total, tekanan hidrostatik akan menurun karena () penurunan peristalsis ureteral, (#) penurunan aliran darah arteri renal, yang menyebabkanpenurunan produksi urin, dan (') edema interstitial yang menyebabkan peningkatan lymphaticdrainage. 5aktorfaktor  ini menyebabkan kolik renal yang berintensitas tinggi berdurasi kurang dari #+ jam. Kalau obstruksi bersifat parsial, perubahanperubahan yang sama terjadi, namun pada derajatyang lebih ringan dan waktu yang lebih lama.

"erabut saraf nyeri pada renal umumnya saraf simpatis preganglion yang mencapai korda spinal 6sampai 7# melalui dorsal nerve roots. 6ransmisi sinyal nyeri terjadi melalui traktus spinotalamikus asenden. !ada ureter bagian bawah, sinyal nyeri  juga didistribusikan melalui saraf genitofemoral dann. ilioinguinal. . 2rigentes, yang mempersarafi ureter intramural dan kandung kemih, bertanggung jawab untuk beberapa gejala kandung kemih.

-reter bagian atas dan pelvis renal% yeri dari batu ureter bagian atas condong untuk  menjalar kearea pinggang dan area lumbar. 4i sisi kanan, hal ini bisa disalahartikan dengan kolelitiasis atau kolesistisis. 4i sisi kiri, diagnosis banding meliputi pankreatitis akut, ulkus peptikum dan gastritis.

-reter bagian tengah% yeri pada daerah ini menjalar ke bagian kaudo anterior. yeri ini bisa menyerupai apendicitis jika berada di kanan ataupun divertikulitis akut pada sisi kiri.

-reter distal% yeri pada daerah ini menjalar ke lipat paha, testikel pada pria maupun labia mayorpada wanita karena nyeri ini dialihkan melalui n. ilioinguinal atau n. genitofemoral. 8ika batu berada di ureter intramural, gejala yang muncul mirip dengan sistitis atau uretritis. 9ejala ini meliputi nyeri suprapubis, urgensi, disuria, nyeri pada ujung penis, dan terkadang berbagai gejala 9I seperti diaredan tenesmus. 9ejala ini bisa disalahartikan dengan penyakit inflamasi pelvis, ruptur kista ovarium.

Kebanyakan reseptor nyeri di traktus urinarius atas yang bertanggung jawab atas  persepsi kolik renal berada di submukosa dari pelvis renal, kali: dan ureter bagian atas. 4i ureter, peningkatan peristaltikproksimal melalui aktivasi intrinsic ureteral pacemakers  berperan penting pada persepsi nyeri. "pasme otot, peningkatan peristaltik proksimal,

(3)

inflamasi lokal, iritasi, dan edema di tempat obstruksiberperan terhadap perkembangan nyeri melalui aktivasi kemoreseptor dan peregangan ujung saraf bebas submukosa. ;ual dan muntah sering dikaitkan dengan kolik renal akut dan terjadi setidaknya pada <$/  pasien. ;ual disebabkan oleh jalur persarafan yang umum dari pelvis renal, lambung,

ususmelalui serabut saraf aferen vagal dan sumbu celiac.

=al ini sering diperkuat lagi melalui efek analgesik narkotik yang menginduksi mual dan muntah melalui efek langsung terhadap motilitas 9I dan efek tidak langsung pada chemoreceptor trigger >one (?6@) di medulla oblongata. onsteroidal antiinflammatory drugs ("I4s) seringkali dapatmenyebabkan iritasi lambung dan masalah 9I. Kolik   biasanya mengikuti pola yang khas yang mudahuntuk dikenali, tetapi bentuk yang atipikal

dapat menimbulkan kesulitan diagnostik. D. Manifestasi Klinis

1isa tanpa keluhan sama sekali. yeri kolik, yang terasa di satu sisi pinggang atau  perut, dapatmenjalar ke alat kelamin (buah pelir, penis, vulva), muncul mendadak, hilang

timbul, dan intensitasnya kuat. yeri ginjal (renal colic), yang terasa di pinggang, tidak  menjalar, terjadi akibat regangan kapsul ginjal, sering berhubungan dengan mual dan muntah. yeri kandung kemih (bulibuli), terasa di bawah pusat. -rgensi, yaitu rasa ingin kencing sehingga terasa sakit. 4isuria, yaitu rasa nyeri saat kencing atau sulit kencing. !olakisuria, yaitu frekuensi kencing yang lebih sering daribiasanya. =ematuria, yaitu terdapat darah atau sel darah merah (eritrosit) di air seni. nuria yaitu jika produksi air seni A #$$ ccBhari. Cliguria yaitu jika jika produksi air seni A *$$ ccBhari.

9ambaran umum kolik renal dibagi menjadi # tipe % . Kolik renal tipikal

5asefase serangan kolik kenal akut yeri ini terjadi di sekitar dermatom 6$ sampai "+. Keseluruhan proses ini terjadi selama 'D jam. da ' fase%

. 5ase akut B onset

"erangannya secara tipikal terjadi pada pagi atau malam hari sehingga membangunkan pasien dari tidurnya. 8ika terjadi pagi hari, pasien umumnya mendeskripsikan serangan tersebut sebagai serangan yang mulanya perlahan sehingga tidak dirasakan. "ensasi dimulai dari pinggang, unilateral, menyebar ke sisi bawah, menyilang perut ke lipat paha (groin). yerinya biasanya tetap, progresif, dan kontinu3 beberapa pasien mengalami serangan intermiten yang paroksismal dan sangat  parah. 4erajat nyeri bisa meningkat ke intensitas maksimum setelah '$ menit sampai

* jam atau lebih lama lagi. !asien umumnya mencapai nyeri puncak pada # jam setelah onset

#. 5ase konstan B plateau

(4)

"aat nyeri telah mencapai intensitas maksimum, nyeri akan menetap sampai  pasien diobati atau hilang dengan sendirinya. !eriode dimana nyeri maksimal ini dinamakan fase konstan. 5ase ini biasanya berlangsung + jam tetapi dapat bertahan lebih lama lebih dari # jam pada beberapa kasus. Kebanyakan pasien datang ke -94 selama fase ini. !asien yang menderita kolik biasanya banyak bergerak, di atas tempat tidur atau saat berjalan, untuk mencari posisi yang nyaman dan mengurangi nyeri. Ealaupun ginjal dan traktus urinarius terletak retroperitoneal, mual dan muntah disertai bising usus menurun B hipoaktif adalah tanda yang dominan3 sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis intraperitoneal. ?ontohnya terutama adalah obstruksi ureteropelvis junction pada ginjal kanan.

'. 5ase hilangnya nyeri (Relieve)

!ada fase terakhir ini, nyeri hilang dengan tibatiba, cepat, dan pasien merasakan kelegaan. Kelegaan ini bisa terjadi secara spontan kapanpun setelah onset. !asien kemudian dapat tidur, terutama jika diberikan analgesik. 5ase ini berlangsung ,< F '  jam.

1. Kolik renal atipikal

2tiologi kolik tipikal bisa juga menyebabkan kolik atipikal. Cbstruksi pada caly: dapat menyebabkan nyeri pinggang yang lebih ringan tapi episodik. =ematuria dapat  juga terjadi. 7esi obstruktif pada ureterovesical junction (hubungan ureter dan kandung

kemih) ataupun segmen intramural dari ureter dapat menyebabkan disuria, keinginan  buang air kecil yang mendadak dan sering, serta nyeri yang menjalar ke atas atau bawah. Kolik renal dapat disertai muntahmuntah hebat, mual, diare, ataupun nyeri ringan yang tidak biasa sehingga memungkinkan kesalahan diagnosis.

E. Diagnosis

=asil pemeriksaan fisik antara lain %

a. Kadangkadang teraba ginjal yang mengalami hidronefrosisBobstruktif.  b. yeri tekanBketok pada pinggang.

c. 1atu uretra anterior bisa di raba.

d. !ada keadaan akut paling sering ditemukan adalah kelembutan di daerah pinggul (flank tenderness), ini disebabkan oleh hidronefrosis akibat obstruksi sementara yaitu saat batu melewati ureter menuju kandung kemih.

!asien dengan kolik renal harus menjalani filtrasi urin untuk menemukan batu,  bekuan darah, atau jaringan lainnya, sebagai penentu diagnosis. 1ila perlu, ini dilakukan bermingguminggu karena batu atau jaringan bisa menetap di kandung kemih tanpa menimbulkan gejala. !ada urin biasanya dijumpai hematuria dan kadang kadang kristaluria.

5. !emeriksaan !enunjang

(5)

 7aboratorium

=ematuria biasanya terlihat secara mikroskopis, dan derajat hematuria bukan merupakan ukuran untuk memperkirakan besar batu atau kemungkinan lewatnya suatu batu. 6idak adanya hematuria dapat menyokong adanya suatu obstruksi komplit, dan ketiadaan ini juga biasanya berhubungan dengan penyakit batu yang tidak aktif. !ada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat memberi petunjuk   jenis batu. !emeriksaan p= urin A < menyokong suatu batu asam urat, sedangkan bila

terjadi peningkatan p= (G0) menyokong adanya organisme pemecah urea seperti !roteus sp, Klebsiella sp, !seudomonas sp dan batu struvit.

 Radiologis

da beberapa jenis pemeriksaan radiologis yaitu % a. 5oto polos abdomen

5oto polos abdomen dapat menentukan besar, macam dan lokasi batu radiopaHue. 1atubatu jenis kalsium oksalat dan kalsium fosfat bersifat radiopaHue dan paling sering dijumpai diantara batu jenis lain, sedangkan batu asam urat  bersifat radiolusen. 9ambaran radioopak paling sering ditemukan pada area pelvis renal sepanjang ureter ataupun ureterovesical junction. 9ambaran radioopak ini disebabkan karena adanya batu kalsium oksalat dan batu struvit (;g='!C+).  b. Intravenous !yelogram (I!)

!ielografi intravena untuk menilai obstruksi urinaria dan mencari etiologi kolik (pielografi adalah radiografi pelvis renalis dan ureter setelah penyuntikan  bahan kontras). "eringkali batu atau benda obstruktif lainnya sudah dikeluarkan ketika pielografi, sehingga hanya ditemukan dilatasi unilateral ureter, pelvis renalis, ataupun caly:. I! dapat menentukan dengan tepat letak batu, terutama  batubatu yang radiolusen dan untuk melihat fungsi ginjal. "elain itu I! dapat mendeteksi adanya batu semi opaHue ataupun batu non opaHue yang tidak dapat terlihat oleh foto polos abdomen. !ielografi retrograde (melalui ureter) dilakukan  pada kasuskasus di mana I! tidak jelas, alergi >at kontras, dan I! tidak 

mungkin dilakukan., walaupun prosedur ini tidak menyenangkan dan  berkemungkinan kecil menyebabkan infeksi atau kerusakan ureteral.

c. ?6 "can

?6 "can (?omputeri>ed 6omography) adalah tipe diagnosis sinar J yang dapat membedakan batu dari tulang atau bahan radiopaHue lain.

d. -ltrasonografi (-"9)

-"9 dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan I!, yaitu  pada keadaankeadaan % alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil. -"9 ginjal merupakan pencitraan yang lebih

(6)

 peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen daripada foto polos abdomen. ?ara terbaik untuk mendeteksi 1"K (1atu "aluran Kemih) ialah dengan kombinasi -"9 dan foto polos abdomen. -"9 dapat melihat bayangan batu baik  di ginjal maupun di dalam kandung kemih dan adanya tandatanda obstruksi urin. e. Radioisotop

-ntuk mengetahui fungsi ginjal secara satu persatu, sekaligus adanya sumbatan pada gagal ginjal.

G. Diagnosis Banding Kolik enal

Kecuali kolik renal atipikal, umumnya gejala kolik renal sangat khas dan tidak seperti nyeri karena penyakit intra abdominal atau retroperitoneal lainnya. 4iagnosis dapat ditegakkan dengan anamnesis pasien.

) Kolik bilier

 yeri pada kuadran kanan atas abdomen, mual dan muntah yang menetap, abdominal tenderness adalah gejala kolik bilier. 8ika terdapat infeksi ginjal, kolik  ini juga dapat disertai demam, leukositosis, dan ikterus ringan. Kolesistitis akut dapat menyebabkan nyeri ke bahu kanan atau subskapula.

#) pendisitis

 yeri setelah +* jam di periumbilikus, nyeri terlokalisasi di titik ;c 1urney. !asien biasanya berbaring tenang, berbeda dengan pasien kolik renal.

') 4ivertikulitis dan irritable colon syndrome

4ivertikulitis yaitu nyeri pada sisi kiri dekat ureter bagian bawah, jauh lebih ringan dari kolik renal dan seringkali ada abdominal tenderness. Ini disertai konstipasi dan darah samar di tinja, yang tidak la>im pada kolik renal. Irritable colon syndrome disertai distensi abdomen dan nyeri hebat yang berhubungan dengan nyeri punggung bawah. ang paling membedakan dengan kolik renal adalah diare hebat dan bising usus hiperaktif.

+) yeri musculoskeletal

!rotrusi diskus intervertebral lumbalis dapat menyebabkan nyeri punggung unilateral yang menjalar ke pinggul, paha, atau lipat paha (paling sering 7+< dan 7<"). !embedanya dari kolik renal adalah nyeri tersebut bergantung dengan  posisi tubuh, yang dapat hilang dengan imobilitas. yeri pada pelvis dapat terjadi

karena lesi obstruktif dan berciri khas unilateral yang menjalar ke bagian sakral. <) !enyakit "krotal, !enis, atau 7abial

Kolik ini terjadi karena obstruksi ureterovesical junction. 6andanya adalah keinginan untuk buang air kecil yang sering, disuria, dan nyeri sakral atau lumbal  bawah.

!. Penatalaksanaan

(7)

1erhasilnya penatalaksanaan medis ditentukan oleh lima faktor yaitu % ketepatan diagnosis, lokasi batu, adanya infeksi dan derajat beratnya, derajat kerusakan fungsi ginjal, serta tata laksana yang tepat. 6erapi dinyatakan berhasil bila% keluhan menghilang, kekambuhan batu dapat dicegah, infeksi telah dapat dieradikasi dan fungsi ginjal dapat dipertahankan

6erapi Konservatif 6anpa Cperasi . ;edikamentosa

6erapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya kurang dari < mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan. 6erapi yang diberikan bertujuan untuk  mengurangi nyeri, memperlancar aliran urin dengan minum banyak supaya dapat mendorong batu keluar dari saluran kemih. "elain itu juga dilakukan pembatasan diet kalsium, oksalat, natrium, fosfat dan protein tergantung pada penyebab batu. 1eberapa jenis obat yang diberikan antara lain spasmolitika yang dicampur dengan analgesik untuk mengatasi nyeri, kalium sitrat untuk meningkatkan p= urin, antibiotika untuk mencegah infeksi dan sebagainya.

Cbat penghilang nyeri, seperti% golongan narkotik (meperidine, morfin sulfat, kombinasi parasetamol dan kodein, atau injeksi morfin), golongan analgesik opioid (morphine sulfate, o:ycodone dan acetaminophen, hydrocodone dan acetaminophen), golongan analgesik narkotik (butorphanol), golongan antiinflamasi non steroid (ketorolac, diclofenac, celeco:ib, ibuprofen). ntiemetic (metoclopramide) jika mual atau muntah. ntibiotik jika ada infeksi saluran kemih, misalnya% ampicillin plus gentamicin, ticarcillin dan clavulanic acid, ciproflo:acin, levoflo:acin, oflo:acin. -ntuk mengeluarkan batu ginjal dapat juga dengan obat golongan calcium channel  blockers atau penghambat kalsium (nifedipine), golongan alphaadrenergic blockers

(tamsulosin, tera>osin), golongan corticosteroids atau glukokortikoid, seperti%  prednisone, prednisolone. Cbat pilihan lainnya% agen uricosuric (allopurinol), agen

alkalini>ing oral (potassium citrate).

1atas lama terapi konservatif adalah * minggu. 4i samping ukuran batu syarat lain untuk observasi adalah berat ringannya keluhan pasien, ada tidaknya infeksi dan obstruksi. danya kolik berulang atau I"K ( Infeksi "aluran Kemih ) menyebabkan observasi bukan merupakan pilihan. 1egitu juga dengan adanya obstruksi, apalagi  pada pasienpasien tertentu (misalnya ginjal tunggal, ginjal trasplan dan penurunan

fungsi ginjal ) tidak ada toleransi terhadap obstruksi. !asien seperti ini harus segera dilakukan intervensi.

#. 2:tracorporeal "hock Eave 7ithotripsy (2"E7)

(8)

lat 2"E7 adalah pemecah batu yang diperkenalkan pertama kali oleh ?aussy  pada tahun D$. lat ini dapat memecah batu ginjal, batu ureter proksimal atau batu kandung kemih tanpa melalui tindakan invasif dan tanpa pembiusan. 1atu dipecah menjadi fragmenfragmen kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih. 6idak jarang pecahanpecahan batu yang sedang keluar menimbulkan perasaan nyeri kolik dan menyebabkan hematuria.

!ersyaratan 1"K yang dapat ditangani dengan 2"E7 % a. 1atu ginjal berukuran mulai dari < mm hingga #$ mm.  b. 1atu ureter berukuran < mm hingga $ mm.

c. 5ungsi ginjal masih baik.

d. 6idak ada sumbatan distal dari batu. '. 2ndourologi

6indakan endourologi adalah tindakan invasif minimal untuk mengeluarkan 1"K  yang terdiri atas memecah batu, dan mengeluarkannya dari saluran kemih melalui alat yang dimasukkan langsung ke dalam saluran kemih. lat itu dimasukkan melalui uretra atau melalui insisi kecil pada kulit (perkutan). !roses pemecahan batu dapat dilakukan secara mekanik, dengan memakai energi hidroulik, energi gelombang suara atau energi laser.

6indakan Cperasi . 1edah 7aparoskopi

!embedahan laparoskopi untuk mengambil 1"K saat ini sedang berkembang. ?ara ini banyak dipakai untuk mengambil batu ureter.

#. 1edah 6erbuka

4i klinikklinik yang belum mempunyai fasilitas yang memadai untuk tindakan tindakan endourologi, laparoskopi maupun 2"E7, pengambilan batu masih dilakukan melalui pembedahan terbuka. !embedahan terbuka itu antara lain adalah % pielolitomi atau nefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal, dan ureterolitotomi untuk batu di ureter. 6idak jarang pasien harus menjalani tindakan nefrektomi atau  pengambilan ginjal karena ginjalnya sudah tidak berfungsi dan berisi nanah

(pionefrosis), korteksnya sudah sangat tipis atau mengalami pengkerutan akibat 1"K  yang menimbulkan obstruks dan infeksi yang menahun.

I. Pen"ega#an

. !encegahan !rimer 

6ujuan pencegahan primer adalah untuk mencegah agar penyakit tidak terjadi, dengan mengendalikan faktor penyebab suatu penyakit. Kegiatan yang dilakukan meliputi  promosi kesehatan, pendidikan kesehatan dan perlindungan kesehatan. !encegahan  primer penyakit 1"K seperti minum air putih yang banyak. Konsumsi air putih minimal #

(9)

liter per hari akan meningkatkan produksi urin. Konsumsi air putih juga akan mencegah  pembentukan kristal urin yang dapat menyebabkan terjadinya batu.

"elain itu, dilakukan pengaturan pola makan yang dapat meningkatkan risiko  pembentukan 1"K seperti, membatasi konsumsi daging, garam dan makanan tinggi oksalat (sayuran berwarna hijau, kacang, coklat), dan sebagainya. ktivitas fisik seperti olahraga juga sangat dianjurkan, terutama bagi yang pekerjaannya lebih banyak duduk. #. !encegahan "ekunder

!encegahan sekunder bertujuan untuk mengurangi keparahan penyakit dengan melakukan diagnosis dan pengobatan dini. -ntuk jenis penyakit yang sulit diketahui kapan penyakit timbul, diperlukan pemeriksaan teratur yang dikenal dengan pemeriksaan L?heckupM. !emeriksaan urin dan darah dilakukan secara berkala, bagi yang pernah menderita 1"K sebaiknya dilakukan setiap tiga bulan atau minimal setahun sekali. 6indakan ini juga untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi pembentukan 1"K yang  baru. -ntuk pengobatan, pemberian obatobatan oral dapat diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolik dan jenis batu. !engobatan lain yang dilakukan yaitu melakukan kemoterapi dan tindakan bedah (operasi).

'. !encegahan 6ersier 

!encegahan tersier mencakup pembatasan terhadap segala ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi saat penyakit, cedera atau ketidakmampuan sudah terjadi dan menimbulkan kerusakan. Kegiatan yang dilakukan meliputi rehabilitasi (seperti konseling kesehatan) agar orang tersebut lebih berdaya guna, produktif dan memberikan kualitas hidup yang sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya.

BAB II

$AP%AN KASUS &.& Identitas Pasien

 ama % 6n. 4

-mur % +< tahun

(10)

8enis Kelamin % 7aki  7aki

gama % Islam

lamat % 8alan 1engawan "olo 'B', Kota !robolinggo F 8awa 6imur   !ekerjaan % "opir 6ruk  

6anggal ;R" % < Cktober #$+ 8am #$.+*  o Reg R; % +$0

&.' Anamnesa

Kel(#an Utama ) yeri !inggang Kiri dan dada kiri i*a+at Pen+akit Seka,ang

 yeri pinggang kiri dan dada kiri. !ost terjatuh dari truk saat akan menutup bak belakang dengan terpal. # hari yang lalu. yeri hilang timbul. "ejak # hari yll. yeri seperti di tusuk F  tusuk. ;ual (), ;untah (). 1K lancar, tidak pernah nyeri, tidak pernah sulit kencing, tidak   pernah tersendat, tidak pernah kencing berdarah.

i*a+at Pen+akit Da#(l(

!asien tidak pernah seperti ini sebelumnya. !asien menyatakan tidak memiliki hipertensi dan diabetes mellitus.

i*a+at Pen+akit Kel(a,ga

Keluarga pasien tidak ada yang seperti ini, riwayat 4; dan =6 keluarga tidak ada. i*a+at Pengo-atan

"ebelum ke rumah sakit, sempat dibawa ke R" dr. Karyadi "emarang, lalu di foto roentgen dada dan perut dikatakan hasil normal.

i*a+at Ale,gi

!asien tidak mempunyai riwayat alergi obatobatan maupun makanan. i*a+at Ke-iasaan

;erokok (N)

&. Peme,iksaan /isik 

Keadaan Um(m ) ?ukup

Kesada,an ) ?ompos ;entis

GCS )+<*

Ai,*a+ ) 8alan nafas bebas dan paten B,eat#ing ) "imetris

RR % '$ :Bmenit

"esak % (N), takipnea

sthma % ()

"uara afas 6ambahan% () Ci,"(lation )6ensi % 0BD mm=g

adi % # :B menit !erfusi % merah, hangat

S(#( )'0,$? G,ima"e )(N) Makan0Min(m )(N) M(al0M(nta# ) () Stat(s Gene,alis  Kepalaleher % $

(11)

o Kepala % bentuk simetris

o ;ata %Konjunctiva anemi (N), icterus (), sianosis (), dyspnea () o 7eher % !embesaran K91 ()

 6hora: % o 8antung

 Inspeksi % bentuk dada simetri, gerakan dada simetris

 !alpasi % iktus kordis (N)

 !erkusi % batas jantung kesan normal

 uskultasi % " dan "# tunggal, regular , murmur () o !aru

 Inspeksi % bentuk dada simetri, retraksi (), gerakan dada simetri

 !alpasi % fremitus vocal tidak simetris

 !erkusi % Kanan "onor, Kiri redup

 uskultasi % suara nafas vesikuler (N), whee>ing (), ronchi () !enurunan suara pada paru sinistra.

 -rogenital % 4alam 1atas ormal

 2kstremitas % kral =angat 2dema

N N  

N N  

Stat(s $okalis Regio bdomen

 Inspeksi % 4istensi (), tidak ada tanda trauma, supel, simetri

 !alpasi % yeri tekan ringan pada lumbal kiri, 5lank test (). =epar tidak teraba, 7ien tidak teraba. 1uli F buli dbn.

 !erkusi % ;eteorismus ()

 uskultasi % bising usus #:Bmenit (ormal) &.1 Peme,iksaan Pen(n2ang

!emeriksaan 7aboratorium

No Peme,iksaan !asil !a,ga No,mal

Da,a# $engkap  =b ,< 7%'D, !% #* gBdl # 7eukosit D.*$$ +$$$.$$$Bcm ' 4iff ?ount BBB'B+B' $#B$B'B+<0$B'<<$B$#/ + =ematokrit #D 7% +$<+/. !%'<+0/ < 6rombosit #D*.$$$ <$.$$$+<$.$$$Bcmm * 2ritrosit '.$$$.$$$ +,< jt F <,' jutaBu7 !emostasis  !6 #.$$  F ' menit # !66 D.$$ < F < menit Kimia Klinik   lbumin +, ',<F <,' / &.3 Diagnosa 4UGD5

Kolik Renal "inistra "uspek 6rauma Renal &.6 Diagnosa Banding

. ?ontusio renal

(12)

#. efrolitiasis &.7 Planning 4UGD5

 Infus R7 #$ tpm  asal C# + lpm

 Inj. ?eftria:on  gr I

 Inj. Ranitidin  amp (<$ mg B # ml) I  Inj. Ketorolac  amp ('$ mg B  ml) I

 Konsul dr. ;. li usni "p.1  cc ;R" di 1ougenville, 6:. 7anjut. 5oto 6hora: ! dan -"9 bdomen besok pagi.

&.8 Pe,a*atan INA Beda# 4Bo(gen9ille5

!asien dari I94 dikirim ke Ruang 1ougenville kelas '. 6erapi lanjut, menunggu hasil -"9 dan foto thora:.

=asil 5oto 6hora:  6erdapat konsolidasi menyeluruh pada pulmo sinistra. 1entuk dan ukuran 8antung tidak dapat di evaluasi, jantung terdorong ke arah dekstra. "udut costo  phrenicus sinistra tertutup konsolidasi. 6rakea terdorong ke arah dekstra. Kesimpulan

=ematothora: massif pulmo sinistra, suspek 5raktur costa sinistra.

=asil -"9 bdomen  6erdapat gambaran batu radiopaHue multiple pada Ren sinistra. Kontur dan ukuran ginjal dbn. Kesimpulan% efrolitiasis multiple renal sinistra. =ydronefrosis ()

Konsul dr. ; 

dvice%

 KI2 keluarga.

 Informed consent pemasangan E"4  !indah

I?- !asien di konsulkan nastesi untuk ?ito Cp. !emasangan E"4

BAB III PEMBA!ASAN

!asien datang dengan keluhan nyeri pinggang kiri dan dada kiri setelah jatuh dari truk  saat memasang terpal bak # hari yll. yeri pinggang kiri seperti ditusuk F tusuk, hilang timbul. 6idak terdapat mual ataupun muntah. 6idak terdapat keluhan panas. !asien merasa sedikit sesak. !asien tida mengeluh sulit 1K dan tidak mengalami kencing berdarah. !ada  pasien ini diagnosa awal adalah kecurigaan trauma renal. 6rauma renal merupakan salah satu diagnosa yang harus di pikirkan ketika ada keluhan nyeri pinggang setelah trauma dan terdapat memar di area pinggang. Ealaupun pada pasien ini tidak didapatkan kencing  berdarah ataupun kesulitan saat kencing.

(13)

"aat di I94 pasien mengeluhkan nyeri hilang timbul seperti ditusuk F tusuk pada  pinggang kiri. !ada inspeksi terdapat jejas pada pinggang kiri dengan ekskoriasi akibat trauma. !ada pemeriksaan fisik lain didapatkan adanya flank test (N). !asien menyatakan sebelumnya sudah berobat di R" dr. Karyadi "emarang lalu di foto roentgen dada dan dinyatakan tidak terdapat cedera dalam, sehingga pasien di pulangkan.

!ada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umumnya cukup, kesadaran compos mentis, pasien merasa nyeri di pinggang kiri dan dada kiri. ital sign didapatkan 64 0BD mm=g, nadi # : Bmenit, RR '$ :Bmenit, dan suhu '0,O?. !ada inspeksi dada simetris kanan F kiri, perkusi pada dada kiri redup, dan auskultasi dada kiri suara vesikuler menurun. !ada inspeksi abdomen terdapat jejas di region lumbal sinistra dengan eksoriasi. !alpas hepat dan lien dalam batas normal, sedangkan pada ginjal terdapat nyeri tekan dan flank test negatif  (pemeriksaan ruangan). Keluhan lain pada pasien mengarah pada suatu kolik renal dengan suspek trauma renal akibat adanya jejas pada pinggang kiri dan ekskoriasi pada pinggang kiri. !asien di usulkan untuk roentgen dada dan usg abdomen. !ada pemeriksaan foto roentgen dada didapatkan konsolidasi menyeluruh pada pulmo sinistra. 1entuk dan ukuran 8antung tidak dapat di evaluasi, jantung terdorong ke arah dekstra. "udut costo phrenicus sinistra tertutup konsolidasi. 6rakea terdorong ke arah dekstra sehingga disimpulkan adanya hematothora: massif pulmo sinistra dengan suspek 5raktur costa sinistra. "erta dari hasil -"9 abdomen didapatkan hasil adanya gambaran batu radiopaHue multiple pada Ren sinistra. Kontur dan ukuran ginjal dbn sehingga disimpulkan sebagai nefrolitiasis multiple renal sinistra dengan tanpa adanya gambaran hidronefrosis.

!enanganan selanjutnya pada pasien ini lebih mengarah pada kondisi gawat darurat yaitu hematothorac massif. !asien di rencanakan untuk operasi cito pemasangan E"4 pada  pulmo sinistra. !asien langsung di alih rawatkan ke I?- dan dikonsulkan ke dokter anastesi

untuk perencanaan operasi.

(14)

DA/TA PUSTAKA

. !earle ;d, 7otan . -rinary lithiasis% etiology, epidemiology and pathogenesis, In% Eein 8, Kavoussi,  ovick ?, !artin E, !eters ?, eds. ?ampbellEalsh -rology. $th

 ed. 2lsevier "aunders, #$#. #. ?urhan 9?. 2pidemiology of stone disease. -rol ?lin  m #$$03'+%#D0'.

'. 2uropean ssociation of -rology 9uaidelines on -rolithiasis. #$#.www.uroweb.orgBglsBpdfB#  P-rolithiasisP7R/#$march/#$'/#$#$#.pdf 

+. =eidenreich , 4esgrandchamps 5, 6errier 5. ;odern proach Cf 4iagnosis and ;anagement of cute 5lank !ain% Review Cf ll Imaging ;odalities. 2ur -rol #$$#3+%'**#.

<. 2isner 1h, Reese , "heth ", "toller ;7. -reteral stone location at emergency room presentasion with colic. 8 -rol #$$3D#%*<D.

*. 6seng 6, !reminger 9;. Kidney "tones. ?lin 2vid #$3%#$$'.

0. =anafi.#$$.suhan Keperawatan -rolitihasis.(online), (http%BBoketips.comB'*Bskep -rulitihasisB, #< ;aret #$').

D. !rice, "ylvia , dkk. #$$*. !atofisiologi olume .8akarta%29? "ofyan, Rohyan.#$$ . ;akalah -rolitihasis.(online), (http%BBathultocm.wordpress.comBkhusus

akbidB!atofisiologi-rolitihasisB, diakses + pril #$')

Referensi

Dokumen terkait