• Tidak ada hasil yang ditemukan

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 6 TAHUN 2008 SERI C

PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 6 TAHUN 2008

TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON,

Menimbang : a. bahwa retribusi pelayanan kesehatan telah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001;

b. bahwa untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, diperlukan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai sehingga perlu mengatur kembali

retribusi pelayanan kesehatan yang

dituangkan dalam Peraturan Daerah dengan mengubah Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Jogyakarta sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950

(Republik Indonesia dahulu) tentang

Pembentukan kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 551);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981

tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992

tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 3495);

4. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3685), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4048);

(2)

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004

tentang Pembentukan Peraturan

Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

6. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004

tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4431);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004

tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983

tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 36,

Tambahan Lembaran Negara Republik

10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996

tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001

tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 119,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4129);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005

tentang Pedoman Pembinaan dan

Pengawasan Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,

Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4593);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007

tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia

(3)

15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah, sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

359/Menkes/SK/IV/ 2002 tentang Pedoman Perhitungan Tarif Laboratorium Kesehatan;

17. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

1267/Menkes/SK/XII/ 2004 tentang Standar Pelayanan Laboratorium Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota;

18. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 1985

tentang Penunjukan Penyidik Pegawai

Negeri Sipil yang Melakukan Penyidikan terhadap Pelanggaran Peraturan Daerah yang Memuat Ketentuan Pidana (Lembaran

Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II

Cirebon Tahun 1986 Nomor 4);

19. Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2001 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 4);

20. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2004

tentang Rincian Kewenangan yang

Dilaksanakan Pemerintah Kota Cirebon

(Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2004 Nomor 33, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 6);

21. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2004 tentang Pembentukan Dinas-dinas Daerah pada Pemerintah Kota Cirebon (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2004 Nomor 35, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 8);

22. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembuatan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2007 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 9 Seri E);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA CIREBON dan

WALIKOTA CIREBON MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 4 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN.

(4)

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2001 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Kota Cirebon Tahun 2001 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kota Cirebon Nomor 4) diubah sebagai berikut :

1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1

1. Kota adalah Kota Cirebon.

2. Pemerintah Kota adalah Pemerintah Kota Cirebon.

3. Walikota adalah Walikota Cirebon.

4. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya

disingkat SKPD adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota yang melaksanakan kewenangan otonomi daerah kota dalam rangka pelaksanaan tugas desentralisasi bidang kesehatan di lingkungan Pemerintah Kota Cirebon.

5. Pejabat adalah Pegawai Negeri yang diberi tugas

tertentu di bidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi

Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, Perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga, dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk badan usaha lainnya.

7. Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya dapat disingkat Puskesmas adalah instansi kesehatan Daerah yang mempunyai kunjungan rawat jalan.

8. Pusat Kesehatan Masyarakat Pembantu, yang

selanjutnya dapat disingkat Puskesmas Pembantu adalah Instansi kesehatan Daerah yang membantu tugas-tugas Puskesmas di wilayah kerjanya dengan tugas memberikan pelayanan secara sederhana baik pengobatan maupun kebidanan.

9. Puskesmas Keliling adalah pelayanan kesehatan oleh Puskesmas dengan mempergunakan kendaraan roda 4 (empat), kendaraan roda 2 (dua) atau transportasi lainnya di lokasi yang jauh dan sarana pelayanan yang ada.

10. Pelayanan kesehatan adalah segala kegiatan

pelayanan kesehatan yang diberikan kepada

seseorang dalam rangka observasi, diagnosis,

pengobatan, atau pelayanan kesehatan lainnya.

11. Pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa rawat inap.

12. Pelayanan gawat darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat. 13. Retribusi Jasa Umum adalah retribusi atas jasa yang

disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.

(5)

14. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya dapat disebut retribusi adalah pembayaran atas pelayanan

kesehatan di SKPD, Puskesmas, Puskesmas

Pembantu, dan Puskesmas Keliling, tidak termasuk pelayanan pendaftaran.

15. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Kota Cirebon pada PT. Bank Jawa Barat Banten Cabang Cirebon.

16. Wajib Retribusi adalah orang pribadi atau badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi. 17. Surat Pendaftaran Obyek Retribusi Daerah, yang

selanjutnya dapat disingkat SPdORD adalah surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut peraturan perundang-undangan Retribusi Daerah.

18. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat SKRD adalah Surat Keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang. 19. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar

Tambahan, yang selanjutnya dapat disingkat

SKRDKBT, adalah Surat Keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan. 20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang

selanjutnya dapat disingkat SKRDLB, adalah Surat

Keputusan yang menentukan jumlah kelebihan

pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau tidak seharusnya terutang.

21. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

22. Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi.

23. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengelola data dan atau

keterangan lainnya dalam rangka pengawasan

kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan Retribusi Daerah. 24. Penyidikan tindak pidana di bidang Retribusi Daerah

adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya dapat disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangka.

(6)

2. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga Pasal 6 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 6

(1) Struktur retribusi digolongkan berdasarkan jenis

pelayanan kesehatan.

(2) Besarnya retribusi ditetapkan sebagai berikut :

NO JENIS PELAYANAN TARIF

I. PELAYANAN UPTD PUSKESMAS TERDIRI ATAS :

1. Rawat Jalan ( tiap kunjungan) Rp 4.000,00

2. Rawat Inap (per hari per pasien) Rp 30.000,00

3. Rawat Kunjungan (per kunjungan) Rp 10.000,00

4. Pengawasan Medik / Visite (per visite) Rp 10.000,00

5. Pemeriksaan EKG, USG Harga pembelian bahan

dan alat ditambah jasa 50% dari harga bahan dan alat.

6. Jasa Tindakan Medik Umum

a. Perawatan luka tanpa jahitan

- Luka Ringan Rp 5.000,00

- Luka Sedang Rp 10.000,00

- Luka Berat Rp 15.000,00

b. Perawatan luka dengan jahitan s/d 5 jahitan Rp 15.000,00

c. Perawatan luka dengan lebih dari 5 jahitan Rp 5.000,00 / jahitan

d. Khitanan Rp 100.000,00

e. Insisi Abses Rp 20.000,00

f. Jasa Tindakan Medis Rawat Inap (paramedic,

kebersihan, penjaga malam)

Rp 15.000,00 / hari

7. Pelayanan Dokter Spesialis Rp 15.000,00

8. Jasa tindakan kebidanan dan KB

a. Pertolongan persalinan normal (tanpa jahitan) Rp 350.000,00

b. Pertolongan persalinan dengan penyulit Rp 500.000,00

c. Kuretase (PONED) Rp 100.000,00

d. Tindik daun telinga Rp 10.000,00

e. Pemasangan atau Pencabutan IUD Rp 50.000,00

f. Pemasangan atau Pencabutan Implant Rp 75.000,00

g. Vasektomi Rp 250.000,00

h. Jasa KB Suntik 50% dari pembelian

BHP

i. Pengambilan PAP SMEAR Rp 15.000,00

9. Jasa Tindakan Medik Gigi

a. Pembersihan karang gigi per rahang atas / Rp 10.000,00

rawang bawah

b. Pencabutan gigi tanpa suntikan Rp 5.000,00

c. Pencabutan gigi dengan suntikan Rp 8.000,00

d. Pencabutan gigi dengan komplikasi Rp 10.000,00

e. Incisi dan drainage abses Rp 20.000,00

f. Koretase Soket Rp 10.000,00

g. Jahitan, perjahitan Rp 3.000 ,00

h. Penambalan Sementara Rp 5.000,00

i. Penambalan Permanen Rp 10.000,00

10. Jasa Pelayanan Ambulance (Pulang Pergi)

a. Jarak sampai dengan 10 km Rp 30.000,00

b. Jarak penambahan diatas 10 km Rp 5.000,00/per km

11. Pemeriksaan Kesehatan (Keuring) :

a. Tenaga Kerja, untuk persyaratan kesehatan

kerja

Rp 20.000,00

b. Bepergian ke luar negeri Rp 50.000,00

(7)

d. Keperluan persyaratan melamar pekerjaan Rp 5.000,00

e. Keperluan ibadah haji dasar Rp 15.000,00

f. Keperluan ibadah haji lanjutan Rp 30.000,00

g. Calon mempelai laki-laki Rp 10.000,00

h. Calon mempelai perempuan Rp 10.000,00

12. Konseling Psikolog Rp 10.000,00

II. PELAYANAN UPTD LABKESDA TERDIRI DARI :

1. URINALISA a. Urine Rutin Rp 12.000,00 b. Urine Reduksi Rp 3.000,00 c. Urine Protein Rp 3.500,00 2. TINJA a. Faeces Rutin Rp 15.000,00 b. Darah Samar Rp 10.000,00 3. HEMATOLOGI a. Hemoglobin Rp 4.000,00 b. Hematokrit Rp 5.000,00 c. Lekosit Rp 4.000,00 d. Eritrosit Rp 5.500,00 e. Eosinofil Rp 20.000,00

f. Daya Tahan Osmotik Eritrosit Rp 40.000,00

g. Diff Count / Hitung Jenis Rp 5.000,00

h. Laju Endap Darah Rp 5.000,00

i. Retikulosit Rp 6.000,00

j. Morfologi Sel Darah Rp 70.000,00

k. Trombosit Rp 6.000,00

l. Darah Rutin (Hematologi Analyzer) Rp 45.000,00

4. HEMOSTASIS a. Waktu Perdarahan Rp 4.000,00 b. Waktu Pembekuan Rp 4.000,00 c. Golongan Darah Rp 6.000,00 d. Uji Silang Rp 32.000,00 5. KIMIA KLINIK a. Protein Total Rp 20.000,00 b. Albumin / Glubulin Rp 18.000,00

c. Bilirubin Total / Dir / In Dir Rp 31.000,00

d. SGOT Rp 17.000,00 e. SGPT Rp 17.000,00 f. Alkali Pospatase Rp 27.000,00 g. Asam Pospatase Rp 130.000,00 h. Ureum Rp 15.000,00 i. Kreatinin Rp 16.000,00 j. Asam Urat Rp 21.000,00 k. Trigliserid Rp 25.000,00 l. Kholesterol Total Rp 18.000,00 m. LDL / HDL Kholesterol Rp 30.000,00 n. Glucosa Rp 13.000,00 o. Natrium Rp 40.000,00 p. Kalium Rp 40.000,00 q. LDH Rp 65.000,00 r. √GT Rp 36.000,00 s. Cholinesterase Rp 78.000,00 t. CKMB Rp 81.000,00 u. CK / CPK Rp 70.000,00 v. Amylase Rp 111.000,00 w. Lipase Rp 111.000,00 x. AFP Rp 135.000,00 y. CEA Rp 135.000,00 z. T3 Rp 110.000,00 aa. T4 Rp 110.000,00

(8)

6. IMUNOLOGI / SEROLOGI a. Widal Rp 45.000,00 b. VDRL Rp 18.000,00 c. TPHA Rp 50.000,00 d. Tes Kehamilan Rp 13.000,00 e. ASTO Rp 35.000,00 f. HbsAg Rp 30.000,00 g. Anti HbsAg Rp 30.000,00 h. HbsAg (Elisa) Rp 68.000,00

i. Anti HbsAg (Elisa) Rp 79.000,00

j. CRP Rp 46.000,00

k. RF Rp 38.000,00

l. Anti HCV (Elisa) Rp 225.000,00

m. Anti HIV Rp 70.000,00

n. Anti HIV (Elisa) Rp 160.000,00

o. Anti HAV Rp 210.000,00 p. Anti HCV Rp 180.000,00 q. Ig M + Ig G (Dengue Blood) Rp 140.000,00 r. Tes Mantaux Rp 50.000,00 7. RONTGEN / X - RAY Rp 47.000,00 a. Thorax Dewasa Rp 45.000,00 b. Thorax Anak-anak

8. ELEKTRO KARDIOGRAM / USG

a. EKG Dewasa Harga pembelian bahan

dan alat ditambah jasa 50% dari harga bahan dan alat.

b. EKG Anak-anak Harga pembelian bahan

dan alat ditambah jasa 50% dari harga bahan dan alat.

c. USG Harga pembelian bahan

dan alat ditambah jasa 50% dari harga bahan dan alat. 9. TOKSIOKOLOGI KLINIK a. Narkoba Amphetamine Rp 40.000,00 b. Narkoba THC Rp 40.000,00 c. Narkoba Morphin Rp 40.000,00

10. MIKRO BIOLOGI KLINIK

a. Malaria Rp 10.000,00 b. Filaria Rp 20.000,00 c. Jamur Rp 10.000,00 d. C. Diftheria Rp 20.000,00 e. Tuberculosa Rp 15.000,00 f. Leprae Rp 20.000,00 g. Gonorhoe Rp 20.000,00 11. FISIKA AIR a. Bau Rp 5.000,00 b. Benda Terapung Rp 5.000,00

c. Jumlah Zat Terlarut Rp 10.000,00

d. Kejernihan Rp 10.000,00

e. Kekeruhan (Turbidity) Rp 10.000,00

f. Rasa Rp 5.000,00

g. Suhu Rp 5.000,00

h. Warna Rp 10.000,00

i. TSS (Total Suspended Solids) Rp 10.000,00

j. Salinity Rp 10.000,00

k. DHL / Conductivity Rp 10.000,00

12. KIMIA ANORGANIK AIR

(9)

c. Ammonia (NH3) Rp 30.000,00 d. Arsenic (As) Rp 60.000,00 e. Barium (Ba) Rp 60.000,00 f. Besi (Fe) Rp 50.000,00 g. BOD Rp 45.000,00 h. Boron (B) Rp 60.000,00 i. Chloride (Cl) Rp 15.000,00 j. Cobalt (Co) Rp 60.000,00 k. COD Rp 100.000,00 l. Cyanide (CN) Rp 35.000,00

m. Dissolved Oxygen (DO) Rp 20.000,00

n. Fluoride (F) Rp 15.000,00

o. Free Chlorine (CL2) Rp 10.000,00

p. Hydrazine Rp 30.000,00

q. Kadmium (Cd) Rp 60.000,00

r. Kesadahan Total (CaCO3) Rp 40.000,00

s. Kromium (Cr) Rp 60.000,00 t. Mangan (Mn) Rp 35.000,00 u. Mercury (Hg) Rp 60.000,00 v. Nickel (N1) Rp 60.000,00 w. Nitrate (NO3N) Rp 30.000,00 x. Nitrite (NO2N) Rp 30.000,00 y. Perak (Ag) Rp 60.000,00 z. pH Rp 10.000,00

aa. Phosphat (PO4) Rp 25.000,00

bb. Selenium (Se) Rp 60.000,00 cc. Seng (Zn) Rp 60.000,00 dd. Silika (Si) Rp 50.000,00 ee. Sulfate (S04) Rp 30.000,00 ff. Sulfida (H2S) Rp 30.000,00 gg. Tembaga (Cu) Rp 60.000,00 hh. Timbal (Pb) Rp 60.000,00 13. KIMIA ORGANIK

a. Zat Organik (KmnO4) Rp 30.000,00

b. Minyak & Lemak Rp 150.000,00

c. Detergen (MBAS) Rp 150.000,00 d. Phenol Rp 150.000,00 14. MIKROBIOLOGI a. Angka Kuman Rp 20.000,00 b. MPN Total Coliform Rp 20.000,00

c. MPN Faecal Coli (E.coli) Rp 20.000,00

d. Salmonella Rp 30.000,00

e. Shigella Rp 30.000,00

f. Vibrio Rp 30.000,00

g. Usap Dubur Rp 100.000,00

h. Usap Alat Rp 100.000,00

15. KIMIA MAKANAN & MINUMAN

a. Boraks Rp 50.000,00 b. Sakarin Rp 125.000,00 c. Siklamat Rp 50.000,00 d. Benzoat Rp 125.000,00 e. Formalain Rp 50.000,00 f. Kadar Alkohol Rp 75.000,00 g. Kadar Air Rp 30.000,00

h. Pewarna (per warna) Rp 35.000,00

(10)

3. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga Pasal 21 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 21

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 2 dan Pasal 13 ayat (1) Peraturan Daerah ini dikenakan pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan dan atau denda paling tinggi Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Cirebon.

Disahkan di Cirebon

pada tanggal 15 September 2008 WALIKOTA CIREBON,

ttd SUBARDI

Diundangkan di Cirebon

pada tanggal 17 September 2008

Referensi

Dokumen terkait

Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah, yang selanjutnya dapat disingkat SPdORD, adalah Surat yang dipergunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data objek

Hasil penelitian menunjukkan hubungan faktor karakteristik peternak yakni variabel umur peternak, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, lama beternak, tujuan

Berdasarkan konsep di atas dapat disintesiskan Organizational Citizenship Behavior (OCB) adalah perilaku yang melampaui tugas formal yang dilakukan secara sukarela,

Berdasarkan pemberian nilai bagi setiap jawaban masing-masing responden memiliki peluang memperoleh skor jawaban untuk pemahaman terhadap Adipura minimal 6 (memilih

Sementara itu, untuk pengujian kekerasan diperoleh rancangan usulanyang memberikan hasil optimal terhadap kekerasan bahan komposit epoxy-serbuk kemiri dengan komposisi

[r]

Informasi dalam dokumen ini didasarkan pada pengetahuan terkini kami dan berlaku untuk produk yang berkaitan dengan tindakan pencegahan dan keselamatan. Itu tidak mewakili

Dari Tabel 2 terlihat bahwa isolat VTEC O157:H7 dari kabupaten Bogor resisten terhadap Basitrasin dan Tetrasiklin, sedangkan dari kabupaten Sukabumi resisten terhadap