• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

i LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI

KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN

Oleh:

Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si ( NIDN 0023086005) Drs. I Made Sugiarta, M.Si (NIDN 0020106705) Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd (NIDN 0027086205)

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha dengan SPK Nomor: 75/UN48.15/LPM/2014 tanggal 13 Februari 2014

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Pendalaman Bidang Studi dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-guru SD di Kecamatan Tabanan

2. Ketua Pelaksana :

a. Nama : Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si b. NIP. : 196008231986012001

c. Pangkat/Golongan : Pembina Utama Madya/IVc

d. Jabatan : Lektor Kepala

e. Sedang melakukan pengabdian : tidak

f. Fakultas : Pendidikan MIPA

g. Jurusan : Pendidikan Matematika

h. Bidang Keahlian : Pendidikan Matematika dan Statistika 3. Jumlah anggota pelaksana : 3 orang

4. Lokasi kegiatan

a. Nama Desa : Tabanan

b. Kecamatan : Tabanan

c. Kabupaten/ Kota : Tabanan

d. Propinsi : Bali

(3)

iii Kata Pengantar

Puji dan syukur kami` panjatkan karena dengan berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa, maka laporan kegiatan pengabdian masyarakat dengan judul “Pendalaman Bidang studi dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru-guru SD di Kecamatan Tabanan” dapat diselesaikan tepat waktu. Di samping itu, keberhasilan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Ketua UPTD kecamatan Tabanan yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan fasilitas untuk lancarnya pelaksanaan kegiatan pengabdian ini.

2. Para Kepala Sekolah di kecamatan Tabanan yang tergabung dalam K3S yang telah membantu menugaskan guru untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini.

3. Nara sumber yang memberikan pembekalan pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

4. Teman-teman Jurusan Pendidikan Matematika yang telah banyak membantu sehingga kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat berjalan dengan lancar.

5. Semua pihak yang telah banyak memberikan masukan dan bantuan sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

Akhir kata, kami mengharapkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan khususnya, dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Singaraja, September 2014 Tim P2M

(4)

DAFTAR ISI

halaman

JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Analisis Situasi 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 4

1.3 Tujuan Kegiatan 4

1.4 Manfaat Kegiatan 4

BAB II METODA PELAKSANAAN 6

2.1 Khalayak Sasaran 6

2.2 Kerangka pemecahan Masalah 6

2.3 Rancangan Evaluasi 8

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 10

3.1 Hasil Pelaksanaan dan Kegiatan 10

3.2 Pembahasan 12

IV KESIMPULAN DAN SARAN 13

4.1 Kesimpulan 13

4.2 Saran-saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 ANALISIS SITUASI

Para pakar pendidikan seringkali menegaskan bahwa guru merupakan sumber daya manausia yang sangat menentukan keberhasilan program pendidikan. Apapun yang telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan tidak mungkin ada tanpa peningkatan kualitas performansi gurunya (Kemendikbud, 2012). Oleh karenanya dalam menjawab tantangan di zaman globalisasi, peningkatan kualitas performansi guru mutlak harus dilakukan secara terus menerus dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Hal ini mengisyaratkan betapa pentingnya keberadaan seorang guru yang mampu mengelola proses pembelajaran secara profesional di sekolah. Keberadaan guru di hadapan siswa atau ditengah-tengah masyarakat sangat diharapkan sebagai salah satu unsur yang tidak hanya dapat dijadikan teladan, tetapi juga dapat senantiasa mengikuti derap perkembangan zaman. Seorang guru dituntut senantiasa dapat memberi jawaban yang memuaskan atas pertanyaan yang diajukan siswanya dan memberikan jalan keluar. Oleh karena itu guru dituntut dapat menyesuaikan diri dengan segala proses perubahan yang terjadi pada saat dan kurun waktu, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat, hal ini sesuai dengan amanat UU No 14 tahun 2005 dan PP No. 74 Tahun 2008 yakni guru harus selalu meningkatkan ke empat kompetensinya agar menjadi guru yang professional.

Di samping itu, dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu Pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International student Assessment),studi yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bias menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset TIMSS (Trends in International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi komplek, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan

(6)

(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu adanya guru diberikan penyegaran maupun pendalaman materi bidang studi sesuai dengan tuntutan jaman (Kemendikbud, 2013).

Ditinjau dari tugas pokoknya, guru adalah konservatif. Dalam arti, sukar menerima perubahan dan pembaharuan dalam proses belajar mengajar. Setiap ada perubahan kurikulum, setiap ada pembaharuan system pembelajaran hampir semua guru mengeluh karena terpaksa harus mempelajari materi yang baru, mengganti satuan pelajaran, membuat soal-soal baru dan lain sebagainya (Anom, 1998).

Subagia (2006) menungkapkan bahwa, salah satu kemampuan yang dituntut harus dimiliki seorang guru adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran.

Pelaksanaan Undang-Undang guru dan Kurikulum 2013 merupakan tantangan tersendiri yang dihadapi oleh kalangan guru di kabupaten Tabanan. Undang- Undang Guru dan Kurikulum 2013 menuntut sejumlah perubahan pola pikir dan wawasan guru terkait bidang studi, dan pendekatan pembelajaran yang digunakan. Dalam kurikulum 2013 pelaksanaan pembelajarannya menggunakan pendekatan tematik terpadu Di sisi lain, para guru nampaknya belum dipersiapkan untuk menghadapi hal tersebut baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat. Di samping itu, para guru nampaknya sudah lama tidak memperoleh penyegaran materi ajar yang pendekatannya menggunakan pendekatan tematik terpadu, padahal pendalaman bidang studi nantinya sangat menentukan dalam sertifikasi guru maupun dalam membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dan menerapkannya untuk kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu guru harus dikembangkan dan difasilitasi agar mampu meningkatkan penguasaan bidang studi dan dalam melaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu. Salah satu caranya adalah memberikan pendalaman bidang studi yang pelaksanaannya menggunakan pendekatan tematik terpadu. Melalui pendalaman ini diharapkan guru lebih siap dalam melaksanakan kurikulum 2013.

(7)

3 Kabupaten Tabanan sebagai salah satu kabupaten dari 9 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Bali, memiliki visi dan misi pembangunan yang berorientasi pada sektor pertanian, pendidikan dan kesehatan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD dengan jumlah guru sebanyak 673 orang. Rata-rata kualifikasi guru SD yang ada adalah setingkat S1 dan ada 5 orang guru yang sudah S2. Dari 673 orang guru tersebut 65% sudah lulus sertifikasi dan hanya 20% guru yang sudah ditugaskan untuk mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013, sehingga masih banyak guru yang tidak faham terkait bagaimana implementasinya di kelas yakni bagaimana mengimplementasikan pendekatan tematik terpadu di kelas.

Dari tes UKG beberapa tahun terakhir diperoleh data bahwa ditinjau dari kelayakan mengajar ada 49,3 % guru SD yang tidak layak mengajar dan jika ditinjau dari tes permata uji diperoleh data bahwa dari 100 soal yang diujikan kepada guru SD, masih terdapat guru yang hanya mampu menjawab hanya 5 soal dan maksimal 77 soal.

Dalam rangka meningkatkan kualifikasi dan profesionalisme guru pemerintah kecamatan maupun kabupaten telah mengalokasikan dana untuk membantu guru melanjutkan studi baik reguler lewat UT, PT Negeri maupun PT Swasta. Di samping itu, untuk penyegaran wawasan dan pengetahuan para guru SD, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan telah memprogramkan secara periodik dan berkesinambungan untuk mengirimkan para guru untuk ikut penataran atau pelatihan dan mendatangkan pakar dan profesional dari luar kabupaten baik yang berasal dari LPTK maupun lembaga pendidikan lainnya yang terkait, tetapi hanya beberapa guru yang dikirim untuk mengikuti pelatihan tersebut karena terbatas anggaran.

Di samping itu kegiatan yang berkaitan dengan penataran ataupun pelatihan terkait pendalaman sangat jarang diadakan. Hal ini juga dikuatkan hasil angket yang disebarkan pada saat kegiatan P2M tahun 2013 dimana sekitar 80 % minta kegiatan P2M tersebut dilanjutkan terutama membahas materi matematika dan IPA khususnya topik-topik yang sulit diajarkan guru di kelas, hal di atas juga ditunjang oleh hasil

(8)

PLPG yang diselenggarakan oleh Undiksha menunjukkan banyak guru di kecamatan Tabanan yang tidak lulus ujian tulis, ini menunjukkan bahwa penguasaan guru pada materi bidang studi lemah, sehingga hal tersebut nampaknya layak dijadikan salah satu tema atau fokus kegiatan, karena sifatnya aktual-faktual dan prediktif perbaikan mutu pendidikan SD di kecamatan Tabanan.

Pada minggu ke 3 bulan Agustus kepala UPTD kecamatan Tabanan mengontak kami selaku tim P2M tahun sebelumnya via telpon, agar kami bersedia membantu Ketua UPTD dalam mensosialisasikan dan memberikan pelatihan terkait Kurikulum 2013 khususnya dalam pendalaman bidang studi dan implementasi pendekatan tematik terpadu, dan Ketua UPTD kecamatan Tabanan menyatakan kesanggupannya untuk menyediakan tempat maupun fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam pelatihan tersebut ( permohonan dan kesanggupan terlampir).

1.2 IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan analisis situasi di atas, maka permasalahan dalam dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah sebagai berikut.

1. Masih rendahnya pendalaman bidang studi dari guru-guru SD

2. Masih rendahnya kemampuan guru-guru SD dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu di Kecamatan Tabanan.

1.3 TUJUAN KEGIATAN

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan penguasan bidang studi dalam rangka implementasi kurikulum 2013 bagi guru SD di kecamatan Tabanan.

1.4 MANFAAT KEGIATAN

Hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini akan memberikan kontribusi positif terhadap usaha peningkatan kualitas pendidikan, di jenjang SD. Secara eksplisit kontribusi hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dijabarkan

(9)

5 sebagai berikut.

1. Para guru SD peserta pelatihan mendapatkan wawasan baru terkait pendalaman bidang studi, diharapkan pula bahwa pengalaman itu dapat ditularkan kepada guru sejawat.

2. Pemerintah kabupaten Tabanan, khususnya Dinas Pendidikan bahwa program ini dapat membantu merealisasikan salah satu program yang telah disusun dalam rencana pembangunan pendidikan di Tabanan, khususnya pada jenjang SD.

3. Undiksha, program ini sangat bermanfaat dalam menjalin kerjasama yang mutualistis antara LPTK dengan kalangan masyarakat luas, sehinnga tenaga dan bergagai potenssi yang ada dapat disumbangkan kepada kalayak luas khususnya yang berkenan dengan sektor pendidikan.

(10)

BAB II METODE PELAKSANAAN

2.1 KHALAYAK SASARAN STRATEGIS

Pada periode ini sasaran kegiatan ini adalah guru-guru SD di kecamatan Tabanan. Di kecamatan Tabanan terdapat 52 SD dan setiap sekolah akan diwakili oleh 1 orang guru, sehingga total peserta adalah 52 orang.

2.2 Kerangka Pemecahan Masalah

Belajar bermakna hanya dapat terjadi bila pengetahuan yang baru dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang sudah ada dalam struktur kognitif siswa (Dagher, 1989). Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan di lokasi rencana program ini dilaksanakan, diperoleh kesimpulan bahwa ada seperangkat permasalahan yang saat ini dihadapi olah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tabanan, menyangkut rendahnya kualitas proses dan produk pembelajaran pada jenjang SD. Hal ini diduga salah satu disebabkan oleh kurangnya penguasaan guru terhadap bidang studi. Di samping itu, untuk menjawab permohonan Ketua UPTD Tabanan, berkaitan dengan rendahnya penguasaan guru terhadap bidang studi dan dalam melaksanakan pembelajaran berpendekatan tematik terpadu maka adapun kerangka pemecahan masalah yang ditempuh adalah sebagai berikut.

(1) Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sekolah (2) Mengidentifikasi bidang studi yang kurang dipahami guru

(3) Membuat rperangkat pembelajaran berpendekatan tematik terpadu

(4) Tiga orang tim pelaksana P2M yaitu Dra. Gst Ayu Mahayukti, M.Si, Drs. I Made Sugiarta, M.Si dan Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd merupakan pakar matematika dan pendidikan matematika. Tim ini akan memberikan pelatihan bagi guru-guru SD

(5) Menentukan tempat dan jadwal kegiatan pelatihan. Pelatihan akan dilakukan selama dua hari dalam 5 sesi.

(11)

7 (6) Melaksanakan pelatihan sesuai jadwal yang ditentukan

(7) Guru-guru yang telah pelatihan akan mulai melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu.

(8) Tim P2M tetap melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pembelajaran di kelas.

(9) Di akhir program, diadakan evaluasi secara keseluruhan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program.

Secara ringkas kerangka pemecahan masalah ini digambarkan dalam bagan berikut.

ANALISIS KEBUTUHANAN  Mengidentifikasi masalah yang dihadapi  Mengidentifikasi materi bidang studi yang dibutuhkan  Mengidentifikasi

sarana dan sumber belajar yang terdapat di lingkungan EVALUASI PROGRAM  Evaluasi akhir program untuk mengetahui tingkat keberhasilan program secara keseluruhan PELATIHAN  Pretest  Sesi I adalah Pendalaman bidang studi

 Sesi III adalah Pelatihan Pendekatan Tematik Terpadu  Sesi IV adalah Perancangan dan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu  Sesi V adalah Simulasi Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu IMPLEMENTAS I  Penerapan hasil pendalaman di kelas  Monitoring dan evaluasi

(12)

b. Metode Pelaksanaan Kegiatan

Metode dan strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah sebagai berikut.

1. Informasi, tanya jawab, dan diskusi

Dalam pelatihan penguasaan materi ini diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan bidang studi dan pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2. Latihan individu/kelompok

Dalam merealisasikan pendalaman bidang studi para peserta diberikan tugas-tugas berupa soal-soal untuk diselesaikan.

3. Praktek

Dalam merealisasikan rancanagn pembelajaran yang dibuat, para peserta pelatihan melakukan praktek mengajar dibawah bimbingan instruktur pelatihan.

2.3. RANCANGAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dilaksanakan pada awal kegiatan, pada saat pelatihan, dan setelah pelatihan. Berikut diuraikan rancangan evaluasi pelatihan yang dilakukan.

Tabel 01. Rancangan evaluasi Pelatihan Pendalaman bidang studi dalam rangka implementasi kurikulum 2013 bagi guru-guru SD di Kecamatan Tabanan

NO KRETERIA INDIKATOR TOLOK

UKUR 1 Kesiapan materi pelatihan Semua materi pelatihan telah

tersedia

100%

2 Penguasaan terhadap matei ajar

Jumlah peserta mampu menjawab soal-soal latihan yang diberikan

80%

(13)

9

merancang dan

melaksanakan pembelajaran

merancang dan melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan tematik

(14)

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam waktu satu hari, yakni tanggal 19 Juli 2014 dari pukul 8.00 sampai dengan pukul 15.30 bertempat di gedung SD 3 Dajan Peken dengan susunan acara sebagi berikut.

Tabel 01. Susunan Acara Pendalaman bidang studi

Hari ke KEGIATAN WAKTU

I Pre test 08.00-9.00

Sesi I adalah Pendalaman bidang studi 09.00-10.45

ISTIRAHAT 10.45-11.00

Sesi II Latihan Soal-soal 11.00-12.45

ISTIRAHAT 12.45-13.30

Sesi III adalah Pelatihan Pendekatan Tematik Terpadu

13.30-15.15

II Sesi IV adalah Perancangan dan Pembuatan Perangkat Pembelajaran Berpendekatan Tematik Terpadu

08.00-10.45

ISTIRAHAT 10.45-11.00

Sesi V adalah Simulasi Pembelajaran menggunakan pendekatan tematik terpadu

11.00-13.00

Post test 13.00-14.00

Adapun rincian hasil pelaksanaan kegiatan dipaparkan sebagai berikut. 1) Registrasi

Banyak peserta yang hadir dalam pendalaman bidang studi ini adalah 46 orang dari target 52 orang guru. Hal ini dikarenakan ada 2 SD ada kegiatan di sekolahnya yakni lagi persiapan akreditasi sehingga tidak menugaskan guru untuk mengikuti pelatihan, dan ada 3 orang yang sudah ditugaskan oleh

(15)

11 sekolah tidak hadir karena sakit dan 4 oarng karena ada upacara adat.

2) Pembukaan

Acara ini dihadiri oleh para kepala sekolah yang tergabung dalam K3S dan dibuka oleh kepala UPTD kecamatan Tabanan yakni Drs. I Nyoman Budiarsa, M.Pd. dalam sambutannya beliau menyampaikan ucapan terima kasih atas kerjasama Tim P2M Undiksha yang sudah berlangsung hampir 4 tahun dan juga sangat salut kepada Undiksha sebagai lembaga perguruan tinggi yang sudah mau menyikapi permasalahan yang ada di lapangan dan berharap kerjasama seperti ini bisa dilanjutkan di masa yang akan datang, sehingga UPTD bisa sebagai jembatan dengan Undiksha dalam membantu para guru untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan guru terkait perkembanagan ilmu yang sedemikian cepat.

3) Sesi I adalah pendalaman materi ajar matematika disajikan oleh narasumber Dr. I Gde Suweken, M.Sc yang menyajikan materi olimpiade dan materi yang menjadi masalah bagi guru. Dilanjutkan dengan Tanya jawab dan latihan soal. 4) Sesi II adalah pemaparan materi pendekatan tematik terpadu dilanjutkan

pemberian contoh pembelajaran tematik terpadu oleh tim P2M

5) Sesi III adalah pelatihan perancangan dan pembuatan perangkat pembelajaran tematik terpadu oleh nara sumber Dr. I Gde Suweken, M.Sc dan dipandu oleh tim P2M.

6) Sesi IV Simulasi pembelajaran dengan pendekatan tematik terpadu oleh salah satu guru peserta pelatihan.

7) Penutupan

Penutupan kegiatan pengabdian dilakukan oleh salah satu kepala sekolah yakni Drs I Made Marya karena ketua UPTD ijin ada lain. Pada intinya beiau menyampaikan terima kasih karena Sd di gugus nay ditunjuk sebagi tempat melaksanakan kegiatan, sehingga apa yang didapatkan dari kegiatan P2M ini nantinya juga menular di sekolah tersebut dan lebih lanjut beliau berharap kegiatan seperti ini bisa dilanjutkan tahun berikutnya.

(16)

Dengan demikian pelaksanaan pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kegiatan ini telah berhasil terlihat dari antusias peserta mengikuti pelatihan, dan respon para kepala sekolah serta ketua UPTD.

3.2 Pembahasan

Pelaksanaan kegiatan pengabdian ini telah berjalan dengan baik dan mampu meningkatkan penguasaan bidang studi khususnya bidang studi matematika, hal ini terbukti dari perhatian dan antusiasme peserta mengikuti pelatihan sampai akhir kegiatan dan guru juga juga aktif bertanya saat diskusi, mengungkap permasalahan yang dihadapi, dan saat simulasi pembelajaran dengan pendekatan tematik.

Secara umum program pengabdian ini telah mampu memcahkan permasalahan yang dihadapi guru-guru di kecamatan Tabanan khusunya dalam hal bidang studi matematika dan pembelajaran dengan pendekatan tematik, mereka sudah bisa mengaitkan materi matematika dengan materi lain dengan baik.

Dari permasalahan-permasalahan yang diajukan peserta pelatihan, merupakan suatu bukti bahwa mereka sangat mengharapkan bantuan pemecahan masalah yang mereka hadapi di lapangan. Oleh karena itu pihak akademik sangat diharapkan untuk bisa menularkan teori-teori baru/konsep-konsep baru untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan oleh para guru di lapangan dewasa ini. Atas dasar itulah mereka berharap Universitas Pendidikan Ganesha sebagai salah satu LPTK tetap konsen membantu guru-guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

(17)

13 BAB IV

SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan

Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari hasil kegiatan P2M, sebagai berikut.

i. penguasaan guru terhadap materi bidang studi khususnya matematika telah dapat ditingkatkan.

ii. kemampuan guru-guru dalam merancang dan menyusun perangkat pembelajaran dengan pendekatan tematik telah dapat ditingkatkan dan guru-guru merespon positif terhadap pelaksanaan kegiatan.

4.2 Saran- saran

Beberapa hal yang dapat disartan dari hasil kegiatan P2M, sebagi berikut. i. Penguasaan bidang studi dalam pembelajaran sangat penting demikian juga dengan

pendekatan yang digunakan, karena itu upaya guru untuk mengembangkan diri sangat perlu.

ii. Kepada guru-guru peserta pelatihan, agar pemahaman dan pengetahuan yang didapat dalam pelatihan ada manfaatnya, disarankan agar pendekatan scientific dicobakan di kelas sehingga siswanya menjadi kreatif dan pengetahuanya ilmiah.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Anom, Ida Bagus, 1998. Upaya pengikatan Profesionalisme Guru IPA pada Era Globalisasi Suatu Tantangan Perubahan. Makalah. Disampaikan dalam Seminar Profil Guru MIPA dalam Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Berwawasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Iman dan Taqwa di MIPA STKIP Singaraja tanggal 19 Januari 1998. Bali: Depdikbud. Depdiknas. 2004. Standar Kompetensi Guru Pemula Sekolah Lanjutan

Pertama/Sekolah Mengengah Atas.

... 2005. Pengembanagn Sistem Assesmen Berbasis Kompetensi. Jakarta: Dikti.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Kebijakan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.2013. Materi Diklat Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Sekolah Dasar. Jakarta: Badan PSDMPK-PMP.

Rooijakkers, Ad. 1984. Mengajar yang Sukses. Jakarta : PT Gramedia.

Sumarna Surapranata. 2006. Kualifikasi, Kompetensi dan Sertifikasi Pendidik. Makalh. Disampaikan dalam Seminar Nasional pendidikan di IKIP Negeri Singaraja tanggal 1 Februari 2006. Jakarta: Dikti Depdiknas.

Subagia, I Wayan. 2006. Pengembangan Kompetensi Pedagogik dalam Kurikulum Pendidikan Guru Pemula. Makalah. Disampaikan pada Seminar Pengembanangan Kurikulum Pendidikan MIPA Menyongsong Sertifikasi Guru di FPMIPA IKIP Negeri Singaraja, 22 April 2006. Singaraja: FPMIPA IKIP Negeri Singaraja.

(19)

15

(20)
(21)

Gambar

Tabel  01. Rancangan  evaluasi  Pelatihan  Pendalaman  bidang  studi dalam  rangka  implementasi  kurikulum  2013  bagi  guru-guru  SD  di  Kecamatan  Tabanan
Tabel 01. Susunan Acara Pendalaman bidang studi

Referensi

Dokumen terkait

Hasil perhitungan Confirmatory Factor Analysis (CFA) menunjukkan seluruh variabel terkonfirmasi memberikan pengaruh terhadap pengembangan industri batik di Kabupaten

barat, sehingga mereka berusaha untuk merebut kemajuan iptek dari umat islam. 2) Orang barat yang pada umumnya beragama Nasrani, ingin menunjukan pula bahwa

Dari evaluasi program pengembangan masyarakat pada Praktek Lapangan II tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam

2) Dalam Penjelasan Pasal 4 dinyatakan bahwa penjaminan simpanan nasabah penyimpan meliputi pula penjaminan bentuk yang setara dengan simpanan bagi bank yang

Penulis dapat menyimpulkan bahwa literasi keuangan merupakan suatu cara dalam mengelola keuangan serta bagaimana dalam mengelola keuangan tersebut agar lebih

Menguji keakuratan hasil learning Metode Adaptive Neuro Fuzzy Inference System dengan parameter-parameter serta struktur yang telah dianalisa sebelumnya dan menarik

Nyeri uluhati, mual Bengkak pada kaki Mudah lelah 1996 2005 2011 Keluhan saat datang ke RS 1 bulan SMRS Hamil anak 1 Sesak berat Batuk Hamil anak 2 Sesak berat Batuk

[r]