• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI, MISI DAN KOMITMEN KEPALA DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VISI, MISI DAN KOMITMEN KEPALA DAERAH"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

VISI, MISI DAN

KOMITMEN KEPALA DAERAH

I. VISI, MISI DAN KOMITMEN KEPALA DAERAH

A. VISI DAN MISI 1. Visi

Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 mengamanatkan bahwa visi dalam RPJMD harus menggambarkan arah yang jelas tentang kondisi masa depan yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of

direction).Sesuai dengan amanat ini, maka visi pembangunan Kabupaten

Donggala adalah gambaran kondisi Kabupaten Donggala yang ingin dicapai pada akhir periode 2014-2019.Mengacu pada permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang perlu diselesaikan dalam jangka menengah dan sejalan dengan tahapan pembangunan dalam RPJP Kabupaten Donggala, RPJMD Provinsi Sulawesi Tengah, serta prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN, maka visi Kabupaten Donggala adalah :

“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Donggala Yang Maju Dan Sejahtera

Berbasis Sumber Daya Manusia Dan Pembangunan Berkelanjutan”

Visi di atas mengandung beberapa kata kunci (keywords) yang perlu dijabarkan kedalam misi dan diterjemahkan kedalam tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Donggala.Selanjutnya, tujuan dan sasaran tersebut harus diikuti dengan strategi dan kebijakan, serta program dan kegiatan yang jelas, terarah, dan terukur untuk mewujudkan visi tersebut.Kata kunci atau pokok-pokok dari visi yang dimaksud adalah maju, sejahtera, sumber daya

manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Pokok-pokok visi dijelaskan

(2)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Tabel 5.1.

Perumusan Penjelasan Visi

Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi

TERWUJUDNYA MASYARAKAT

KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN

SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

1. Maju dan sejahtera (Progress and

Prosper)

Maju berarti bahwa ada

perubahan ke kondisi yang lebih baik dari periode sebelumnya. Keadaan maju ditandai dengan kualitas hidup yang lebih baik. Dengan demikian, kondisi maju lebih identik dengan

perkembangan dan kemajuan kondisi infrastruktur fisik (antara lain gedung, fasilitas publik, jalan, jembatan, dan

pelabuhan), sehingga perlu dibarengi dengan kondisi

masyarakat yang sejahtera, yang penekanannya lebih ke arah perkembangan yang bersifat non fisik.

Makna kata sejahtera ditandai dengan 3 (tiga) hal berikut: 1. Meningkatnya pendapatan

masyarakat

2. Terbukanya banyak kesempatan kerja dan bertambahnya lapangan berusaha

3. Meningkatnya daya saing daerah Kabupaten Donggala 2. Sumber Daya

Manusia (SDM) (Human Resouce)

Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Kabupaten Donggala perlu terus ditingkatkan dengan cara meningkatkan beberapa indikator yang diamanatkan dalam Permendagri 54/2010, yaitu:

(3)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Visi Pokok-Pokok Visi Penjelasan Visi

1. Meningkatnya Indeks

Pembangunan Manusia (IPM) 2. Bertambahnya Usia Harapan

Hidup (UHH)

3. Beberapa indikator lain bidang pendidikan: a. Rata-rata lama sekolah b. Angka Partisipasi Kasar

(APK)

c. Angka Partisipasi Murni (APM)

d. Angka melek huruf e. Angka Putus Sekolah 4. Beberapa indikator lain

bidang kesehatan: a. Prevalensi gizi buruk b. Angka Kematian Bayi dan

Angka Kematian Anak (AKB dan AKBA)

c. Angka Kematian Ibu (AKI) 3. Pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development) Pembangunan yang dilaksanakan di Kabupaten Donggala harus menganut prinsip “berkelanjutan” sehingga tidak hanya berorientasi untuk kepentingan jangka pendek, tetapi untuk jangka panjang. Artinya bahwa pembangunan yang dilakukan harus

memelihara integritas tatanan lingkungan agar sistem

penunjang kehidupan tetap terjamin, sehingga sistem produktivitas, adaptabilitas, dan pemulihan tanah, air, udara dan seluruh kehidupan dapat terus berkelanjutan.

(4)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

2. Misi

Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Sehingga, rumusan misi membantu lebih jelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang harus dilakukan. Secara spesifik, misi adalah penetapan tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Donggala yang akan dilakukan dalam upaya mencapai visi yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Meningkatkan daya saing daerah berbasis desa dan kecamatan sebagai lokomotif pemerintahan dan pembangunan;

b. Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kepemimpinan amanah (good governance);

c. Mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta beriman dan bertaqwa (IMTAQ) melalui layanan pendidikan dan kesehatan;

d. Meningkatkan infrastruktur daerah yang maju dan merata;

e. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan; f. Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan.

Penjelasan tentang misi dan keterkaitan enam misi tersebut dalam mendukung visi dirangkum pada Tabel5.2.

Tabel 5.2.

Keterkaitan Pokok-Pokok Visi, Misi dan Penjelasan Misi

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi

1. Maju dan sejahtera (Progress and Prosper) Didukung oleh: - Misi 1 - Misi 4 - Misi 5 Meningkatkan daya saing daerah berbasis desa dan kecamatan sebagai lokomotif pemerintahan dan pembangunan (Misi 1)

Meningkatkan daya saing Kabupaten Donggala mengandung makna bahwa Kabupaten Donggala memiliki kemampuan untuk meningkatkan pendapatan yang tinggi dan penghidupan masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. Guna mewujudkan hal ini, desa dan kecamatan menjadi basis program dan kegiatan dalam pembangunan searah dengan tujuan pembangunan desa yang termaktub dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa. Selain

(5)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi

itu, daya saing daerah Kabupaten Donggala akan dipercepat

dengan pengembangan

pariwisata terpadu (integrated

tourism development).

Untuk program prioritas lintas bidang dan lintas sektor dilakukan melalui program unggulan yang dianggap dapat memberikan efek atau dampak signifikan bagi pencapaian Misi peningkatan daya saing kabupaten Donggala melalui pengembangan pariwisata dengan konsep pengembangan kota donggala sebagai kota wisata (program lintas sektor) yang diberi nama “Nasana Ngata’ta”.

Meningkatkan infrastruktur daerah yang maju dan merata (Misi 4)

Guna mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera, perlu difasilitasi dengan infrastruktur yang memadai. Pembangunan infrastruktur seperti jalan, jembatan, sarana prasarana pariwisata, pertanian,

perhubungan dan fasilitas publik lainnya akan dibangun dengan mementingkan aspek

pemerataan.Khusus terkait percepatan pembangunan di Kabupaten Donggala, maka pemerintah daerah menyiapkan cetak biru program lintas SKPD (lintas sektoral) yang

memperhatikan potensi dan kearifan lokal dengan berbasis

(6)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi

pada pengembangan pariwisata. Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan (Misi 5) Pengentasan kemiskinan di Kabupaten Donggala dilakukan dengan cara meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang berdampak pada perluasan kesempatan kerja dan lapangan berusaha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Untuk program prioritas lintas bidang dan lintas sektor didalam percepatan penanggulangan kemiskinan yang dianggap dapat memberikan efek atau dampak signifikan bagi pencapaian Misi Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinandengan konsep pengembangan Konsep

Percepatan Penanggulangan

Kemiskinan Daerah Yang Diberi Nama “Isemapa Maipiapa”.

2. Sumber Daya Manusia (Human Resource) Didukung oleh: - Misi 2 - Misi 3 Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui kepemimpinan amanah (good governance) (Misi 2)

Penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Donggala harus menganut prinsip demokratis, adil, transparan, rule of law, partisipatif dan kemitraan melalui kepemimpinan yang amanah. Good governance yang sehat akan berkembang secara sehat dibawah kepemimpinan yang berwibawa dan memiliki visi yang jelas. Pada tataran

implementasi, good governance menerapkan kebijakan yang jelas, penempatan

(7)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi

personil/aparatur yang kredibel, dan kehidupan politik yang berorientasi pada kepentingan bangsa dan negara.

Mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta beriman dan bertaqwa (IMTAQ) melalui

layanan pendidikan dan kesehatan

(Misi 3)

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan sumber daya yang berperan penting dalam

menggerakkan pembangunan di Kabupaten Donggala. Untuk membangun kualitas

sumberdaya manusia yang berdaya saing, harus didukung dengan pendidikan, dan kesehatan yang dilandasi oleh ilmu pengetahun, teknologi, keimanan dan ketakwaan. Olehnya itu, peningkatan mutu pendidikan, layanan kesehatan dan peningkatan IPTEK dan IMTAQ masyarakat merupakan hal yang diprioritaskan dalam mewujudkan SDM yang berdaya saing. 3. Pembangunan berkelanjutan (Sustainability Development) Didukung oleh: -Misi 6 Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan (Misi 6)

Misi ini mengandung makna bahwa proses pembangunan di Kabupaten Donggala berprinsip “memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan

pemenuhan kebutuhan generasi mendatang”. Tiga aspek yang harus diperhatikan untuk memelihara integritas tatanan lingkungan adalah: daya dukung, daya asimilatif dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya. Termasuk dalam pengelolaan dan pelestarian SDA ini adalah

dengan cara mengurangi tingkat kerusakan hutan, mencegah

(8)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

No. Pokok-Pokok Visi Misi Penjelasan Misi

illegal logging, illegal fishing, dan illegal mining, meningkatkan luas

kawasan tertutup pepohonan (ruang terbuka hijau/RTH), akses sanitasi layak serta air minum layak.

3. Prioritas Pembangunan Daerah

Visi dan misi menjadi sumber inspirasi dan memotivasi sekaligus menjadi acuan utama pembangunan daerah selama 5 (lima) tahun mendatang. Visi dan Misi pemerintah Daerah Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 ini perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional ke dalam sejumlah prioritas pembangunan daerah sehingga lebih mudah diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Prioritas Pembangunan Daerah bertujuan untuk memberikan arah dan fokus pembagunan pada lima tahun mendatang, juga menjawab sejumlah tantangan yang dihadapi oleh Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Donggala saat ini dan di masa mendatang sekaligus menjadi agenda utama menuju pada perwujudan “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Donggala Yang Maju Dan Sejahtera Berbasis Sumber Daya Manusia Dan Pembangunan Berkelanjutan”

Sebagian besar sumber daya dan kebijakan akan diprioritaskan untuk menjamin implementasi dari prioritas pembangunan daerah berdasarkan Misi Pemerintah Kabupaten Donggala yaitu:

Misi 1 : Meningkatkan daya saing daerah berbasis desa dan kecamatan sebagai lokomotif pemerintahan dan pembangunan, yang diprioritaskan pada :

 Penguatan Kelembagaan desa dan kelurahan berdaya saing Misi 2 : Menyelenggarakan tata kelola pemerintahan yang baik melalui

kepemimpinan amanah (good governance), yang diprioritaskan pada :

(9)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Misi 3 : Mengoptimalkan kualitas sumberdaya manusia berlandaskan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta beriman dan bertaqwa (IMTAQ) melalui layanan pendidikan dan kesehatan, yang diprioritaskan pada:

 Pendidikan Dasar (Dikdas 9 Tahun dan Pengembangan Wajib Belajar 12 Tahun bagi anak usia sekolah).

 Layanan Kesehatan Dasar dan Rujukan.

Misi 4 : Meningkatkan infrastruktur daerah yang maju dan merata, yang diprioritaskan pada :

 Peningkatan Infrastruktur dan Energi

Misi 5 : Mengembangkan ekonomi kerakyatan dan pengentasan kemiskinan, yang diprioritaskan pada :

 Pengentasan Kemiskinan

 Revitalisasi Pertanian, kehutanan, Perikanan dan Kelautan  Iklim Investasi dan Iklim Usaha.

Misi 6 : Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, yang diprioritaskan pada :

 Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana

B. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana pemerintah Kabupaten Donggala mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Rumusan strategi merupakan pernyataan yang menjelaskan bagaimana sasaran akan dicapai. Ia merupakan langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi tersebut selanjutnya diperjelas dengan serangkaian arah kebijakan. Penetapan strategi dilakukan untuk menjawab cara pencapaian sasaran pembangunan dan jangka waktu pencapaian sasaran-sasaran tersebut. Selain itu, strategi juga berguna sebagai sarana untuk melakukan transformasi, reformasi dan perbaikan kinerja birokrasi Kabupaten Donggala secara berkelanjutan.

Strategi dan arah kebijakan yang disusun dalam RPJMD Kabupaten Donggala Tahun 2014-2019 ini merupakan penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Donggala Tahun 2005-2025 yang merupakan

(10)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

satu kesatuan perencanaan yang tidak dapat dipisahkan (tidak parsial), sehingga berkesinambungan dan berkelanjutan dari tahun ke tahun.

Gambar 6.1

Tahapan Utama RPJPD Kabupaten Donggala Tahun 2005-2025

Mengacu pada RPJPD Kabupaten Donggala Tahun 2005-2025 sebagaimana disajikan pada Gambar 6.1., Kabupaten Donggalasudah memasuki periode RPJMD tahap ke-3 dengan fokus pembangunan pada isu utama sebagai berikut:

 Kualitas pendidikan dan kesehatan  Ekonomi kerakyatan

 Pemerataan pembangunan

 Percepatan pembangunan ekonomi perdesaan  Daya dukung lingkungan

 Peningkatan fungsi kelembagaan, sumber daya aparatur pemerintah  Peningkatan sarana dan prasarana

Isu penting dalam RPJP tersebut di atas akan dijabarkan kedalam strategi dan kebijakan pembangunan yang mendukung ke-6 (enam) misi yang telah dirumuskan.

1. Strategi

Strategi pencapaian visi dan misi pembangunan Kabupaten Donggala dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mendatang dijabarkan sebagai berikut : Misi 6 : Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan

(11)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Strategi yang akan dilakukan dalam mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan adalah:

a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hutan bagi kehidupan

b. Meningkatkan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat desa disekitar hutan

c. Meningkatkan ketrampilan dan pegetahuan nelayan d. Melakukan penataan ruang terbuka hijau dengan baik e. Melakukan penataan taman kota

f. Meningkatkan kualitas SDM terkait tata guna lahan pertambangan

g. Menyediakan sarana dan prasarana air bersih, khususnya di daerah yang sulit mengakses air bersih

h. Menyediakan sarana dan prasarana sanitasi dasar yang memadai i. Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam

j. Mengoptimalkan hutan tanaman

k. Mengoptimalkan hutan kemasyarakatan

l. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan hutan m. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan n. Meningkatkan pemahaman investor dan masyarakat dalam penerapan

sistem dan model pertambangan yang memperhatikan aspek lingkungan dan berkelanjutan

o. Melakukan penertiban pertambangan tanpa ijin

p. Meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada masa pra bencana, tanggap darurat dan paska bencana

q. Meningkatkan kesesuaian tata ruang wilayah, tata ruang kota dan pemanfaatan tata ruang secara terkontrol dan terkendali

r. Mempertahankan khasanah arsitektur lokal

s. Menjaga dan memperhatikan aspek lingkungan sesuai dengan perkembangan pembangunan wilayah Kabupaten Donggala

2. Arah Kebijakan

Dalam menyusun arah kebijakan, maka pembangunan Kabupaten Donggala harus sejalan dengan arah kebijakan sasaran RPJM Nasional Tahun 2015-2019 sebagai berikut:

a. Politik hukum dan keamanan

Menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh melalui konsolidasi demokrasi dan penurunan praktek korupsi serta peningkatan kualitas pelayanan publik.

b. Ekonomi

Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan

c. Sosial

Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan kesejahteraan rakyat ra yang kerkeadilan

(12)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 d. Sumberdaya alam dan lingkungan hidup

Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan dengan memperhatikan keseimbangan antara pemanfaatan dan pelestarian (green economy)

e. Daerah

Pengembangan dan pemerataan pembangunan daerah dengan mendorong peran kawasan Timur dengan mempertahankan momentum pertumbuhan Jawa-Bali

f. Infrastruktur

Mempercepat pembangunan infrastruktur untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan

Kebijakan guna mewujudkan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Donggala pada periode 2014 hingga 2019 akan dijabarkan sebagai berikut: Misi 6 : Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan

berkelanjutan,

Kebijakan yang akan dilakukan dalam mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan adalah:

a. Pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan

b. Penerapan regulasi dalam mempertahankan hutan lestari c. Pengembangan ekonomi masyarakat melalui hutan hak d. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (nelayan)

e. Peningkatan pengelolaan, pengawasan dan perlindungan terhadap kawasan konservasi sumberdaya laut

f. Peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir tentang pentingnya a. kelestarian terumbu karang dan sumberdaya perikanan sebagai

penyangga kehidupan mereka secara berkelanjutan g. Penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau h. Pembangunan dan pemeliharaan taman kota

i. Pengendalian dan pemanfaatan potensi pertambangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kearifan tradisional j. Pembangunan sarana dan prasaran air bersih; Peningkatan kesadaran

masyarakat untuk menggunakan air bersih

k. Pengelolaan sumberdaya alam secara profesional dan berkelanjutan dengan ditopang oleh kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang handal l. Pengembangan peraturan-peraturan yang mendukung untuk terciptanya

pengelolaan hutan lestari dan pemanfaatan sumberdaya hutan yang efesien

m. Implementasi yang baik dan benar Tata Ruang/Wilayah Donggala, terutama daerah kawasan hutan

n. Penegakan peraturan perlindungan kawasan hutan

(13)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

p. Penerapan regulasi yang melindungi asset tambang q. Penegakan hukum yang terkait dengan ijin pertambangan

r. Pengurangan resiko bencana yang berdasarkan analisa resiko yang tepat s. Pengembangan sistem informasi penanggulangan bencana

t. Peningkatan kesiapsiagaan bencana

u. Penyediaan dan pengembangan infrastruktur dan logistik penanganan bencana

v. Pemulihan sosial ekonomi masyarakat dan sarana prasarana akibat bencana

w. Melaksanakan tepat waktu sesuai dengan masa tanggap darurat

x. Mengimplementasikan secara konsisten Perda Rencana Tata Ruang Wilayah

y. Penguatan regulasi yang bertujuan untuk mempertahankan khasanah arsitektur lokal dan mempertahankan aspek lingkungan

Sebagai langkah sekuen (sequence) yang menunjukkan keterkaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan arah kebijakan dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut.

Tabel 6.1

Strategi dan Arah Kebijakan VISI:

“TERWUJUDNYA MASYARAKAT KABUPATEN DONGGALA YANG MAJU DAN SEJAHTERA BERBASIS SUMBER DAYA MANUSIA DAN PEMBANGUNAN

BERKELANJUTAN” Misi 6:

Mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

1. Mewujudkan kelestarian lingkungan dan alam Sasaran 80: Menurunnya tingkat kerusakan hutan (deforestation) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya hutan bagi kehidupan Meningkatkan produksi hasil hutan non kayu untuk kesejahteraan masyarakat desa di sekitar hutan Pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan Penerapan regulasi dalam mempertahankan hutan lestari Pengembangan ekonomi masyarakat melalui hutan hak

(14)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 Sasaran 81: Menurunnya kasus illegal fishing Meningkatkan ketrampilan dan pegetahuan nelayan Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (nelayan) Peningkatan pengelolaan, pengawasan dan perlindungan terhadap kawasan konservasi sumberdaya laut Peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir tentang pentingnya kelestarian terumbu karang dan sumberdaya perikanan sebagai penyangga kehidupan mereka secara berkelanjutan Sasaran 82: Meningkatnya Kualitas Lingkungan Perkotaan Melakukan koordinasi seluruh sector terkait dengan perbaikan Lingkungan perkotaan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan perkotaan Sasaran 83: Meningkatnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) Melakukan penataan ruang terbuka hijau dengan baik Penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau Sasaran 84: Meningkatnya luas taman kota

Melakukan penataan taman kota Pembangunan dan pemeliharaan taman kota

(15)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 Sasaran 85: Meningkatnya intensifikasi, ekstensifikasi, eksplorasi dan tata guna lahan (land use) pertambangan secara bijaksana dan lestari Meningkatkan kualitas SDM terkait tata guna lahan pertambangan Pengendalian dan pemanfaatan potensi pertambangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kearifan tradisional

Sasaran 86:

Meningkatnya akses air bersih

Menyediakan sarana dan prasarana air bersih, khususnya di daerah yang sulit mengakses air bersih

Pembangunan sarana dan prasaran air bersih; Peningkatan kesadaran masyarakat untuk menggunakan air bersih Sasaran 87: Meningkatnya sanitasi layak Menyediakan sarana dan prasarana sanitasi dasar yang memadai Pembangunan sarana dan prasaran sanitasi; Peningkatan

kesadaran masyarakat untuk menggunakan sanitasi yang layak

Sasaran 88: Meningkatnya pengelolaan SDA yang menerapkan prinsip pembangunan berkelanjutan Rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumberdaya alam Pengelolaan sumberdaya alam secara profesional dan berkelanjutan dengan ditopang oleh kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang handal Sasaran 89: Meningkatnya peran sub sektor kehutanan dalam perekonomian Mengoptimalkan hutan tanaman Mengoptimalkan hutan kemasyarakatan Pengembangan peraturan-peraturan yang mendukung untuk terciptanya pengelolaan hutan lestari dan pemanfaatan sumberdaya hutan yang efesien

(16)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Sasaran 90:

Meningkatnya luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan hutan Implementasi yang baik dan benar Tata Ruang/Wilayah

Donggala, terutama daerah kawasan hutan

Sasaran 91: Menurunnya kasus illegal loging Meningkatkan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan hutan Penegakan peraturan perlindungan kawasan hutan Sasaran 92: Menurunnya bencana dan kerusakan lingkungan akibat kegiatan reklamasi dan pertambangan Meningkatkan pemahaman investor dan masyarakat dalam penerapan sistem dan model pertambangan yang memperhatikan aspek lingkungan dan berkelanjutan Kerjasama semua stakeholders (pemerintah, swasta dan masyarakat) untuk mengawasi dan mengontrol kegiatan reklamasi dan operasi tambang

Penerapan regulasi yang melindungi asset tambang Sasaran 93: Meningkatnya jumlah PETI yang ditertibkan Melakukan penertiban pertambangan tanpa ijin Penegakan hukum yang terkait dengan ijin pertambangan

(17)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 2. Mewujudkan masyarakat yang tanggap dan tangguh terhadap bencana untuk kemandirian diri Sasaran 94: Meningkatnya kewaspadaan dan mitigasi terhadap bencana Meningkatkan penyelenggaraan penanggulangan bencana pada masa pra bencana, tanggap darurat dan paska bencana

Pengurangan resiko bencana yang berdasarkan analisa resiko yang tepat Pengembangan sistem informasi penanggulangan bencana Peningkatan kesiapsiagaan bencana Penyediaan dan pengembangan infrastruktur dan logistik penanganan bencana Pemulihan sosial ekonomi masyarakat dan sarana prasarana akibat bencana Melaksanakan tepat waktu sesuai dengan masa tanggap darurat

(18)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 3. Meningkatkan kesesuaian dan kepatuhan pada Tata Ruang Wilayah di Kabupaten Donggala Sasaran 95: Meningkatnya pemanfaatan ruang sesuai dengan peruntukannya Sasaran 96: Meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam pemanfaatan ruang untuk pendirian bangunan (permukiman) Meningkatkan kesesuaian tata ruang wilayah, tata ruang kota dan pemanfaatan tata ruang secara terkontrol dan terkendali Mempertahankan khasanah arsitektur lokal Menjaga dan memperhatikan aspek lingkungan sesuai dengan perkembangan pembangunan wilayah Kabupaten Donggala Mengimplementasikan secara konsisten Perda Rencana Tata Ruang Wilayah

Penguatan regulasi yang bertujuan untuk mempertahankan khasanah arsitektur lokal dan mempertahankan aspek lingkungan C. PROGRAM KEGIATAN

Berdasarkan Kondisi Umum Daerah, Visi dan Misi, Strategi dan Arah Kebijakan Keuangan dan Arah Kebijakan Umum yang telah diuraikan di atas dengan memperhatikan Rancangan Renstra masing-masing SKPD, serta guna mencapai sinergitas dan sinkronisasi Kebijakan program dan kegiatan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Propinsi dengan Pemerintah Kabupaten, maka rumusan program dan kegiatan telah diformulasikan menurut urusan pemerintahan, wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan daerah. Kemudian disesuaikan dan dikembangkan guna menjawab tantangan dan kebutuhan daerah yang akan dicapai selang lima tahun ke depan yaitu sebagai berikut :

1. Urusan Wajib

XI. URUSAN LINGKUNGAN HIDUP Umum

Pemanasan global (global warning) merupakan isu sentral saat ini yang merupakan dampak nyata dari penanganan lingkungan yang keliru dan bersumber dari perbuatan manusia (Anthropique) yang pada akhirnya mengancam kelangsungan produktivitas. Karena itu, lingkungan menjadi

(19)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

salah satu elemen penting sekaligus sasaran pembangunan yang mesti dikelola.

Pembangunan yang hanya menghasilkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan belum cukup untuk menjamin terciptanya pembangunan yang berkelanjutan. Pembangunan dapat berkelanjutan (Sustainable Development) jika memenuhi tiga kriteria, yaitu pada pertumbuhan ekonomi yang stabil (Economic growth with Stability), terjadi pemerataan dengan berpartisipasi yang luas (Equity through wider participation) dan lingkungan terjaga/lestari (protecting the environment). Seyogyanya di dalam proses pembangunan selalu mengedepankan aspek-aspek lingkungan. Eksplotasi terhadap sumberdaya alam yang berlebihan terutama penambangan terhadap galian C disejumlah wilayah telah berada pada titik yang menghawatirkan.

Bagi Kabupaten Donggala, pengelolaan lingkungan merupakan suatu keharusan mengingat posisi geografis dan potensi sumberdaya alamnya yang cukup menjadikan terdepan di Propinsi Sulawesi Tengah, maka kerusakan lingkungan akan menjadi kendala utama dalam pencapaian visi tersebut.

Dengan Kebijakan sebagai berikut :

a. Pengendalian pencemaran lingkungan memenuhi baku mutu dan standar serta peningkatan kapasitas daerah dalam pengendalian pencemaran b. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dalam membangun

kemitraan penaaan lingkungan hidup

c. Membangun komitmen dalam rangka penegakan hukum secara konsisten terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan

d. Pemulihan kondisi lingkungan yang rusak melalui konservasi sumber daya alam

e. Pembinaan, pendidikan dan penguatan kelembagaan serta penyebarluasan informasi dalam pelestarian lingkungan.

Kebijakan ini akan ditempuh melalui Program:

1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan Hidup

Tujuan : Melestarikan urusan dan kemampuan sumber alam hayati, non hayati dan lingkungan hidup, dan meningkatkan penanganan lahan kritis dan Meningkatkan pelestarian urusan ekosistem dan mengendalikan kerusakan lingkungan serta meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

pengelolaan hutan, pantai dan laut.

Sasaran : Terlindunginya kawasan-kawasan sumber daya alam dari kerusakan lingkungan dan tercapainya pemulihan urusan lingkungan.

2. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Tujuan : Meningkatkan perlindungan dan konservasi sumberdaya alam untuk lestarinya urusan lingkungan hidup

Sasaran : Terlindunginya sumberdaya alam dari kerusakan dan terkelolanya kawasan konservasi yang sudah ada untuk menjamin kualitas ekosistem.

(20)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 3. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Tujuan : Mengurangi kemerosotan mutu dan urusan lingkungan hidup yang disebabkan oleh makin meningkatnya aktivitas

pembangunan.

Sasaran : Termanfaaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif berdasarkan prinsip keberlanjutan dan lestari.

4. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Tujuan : Meningkatkan sistem informasi sumber daya alam serta mengembangkan tataguna sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Sasaran : Meningkatnya akses masyarakat terhadap informasi sumber daya alam, serta terciptanya tataguna sumber daya alam dan lingkungan hidup.

5. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

Tujuan : Meningkatkan kualitas lingkungan fisik dan berkurangnya polusi akibat pencemaran udara

Sasaran : Meningkatnya kualitas lingkungan fisik dan berkurangnya polusi akibat pencemaran udara

6. Program Pengembangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan konservasi laut dan hutan

Tujuan : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan Sasaran : Meningkatnya kualitas ruang permukiman perkotaan

7. Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut

Tujuan : Meningkatkan kualitas ekosistem pesisir dan laut Sasaran : Terkendalinya ekosistem pesisir dan laut dari kerusakan.

8. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Tujuan : Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman perkotaan Sasaran : Meningkatnya kualitas ruang permukiman perkotaan

9. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Tujuan : Meningkatkan kuantitas dan kualitas layanan dan akses pengelola persampahan.

Sasaran : Meningkatnya kuantitas dan kualitas layanan dan akses pengelola persampahan.

2. Urusan pilihan

II. URUSAN KEHUTANAN

Dengan Kebijakan sebagai berikut :

a. Peningkatan produksi hutan untuk kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

b. Peningkatan pemeliharaan hutan sebagai salah satu fungsi daya dukung keseimbangan alam

c. Peningkatan partisipatif masyarakat dalam pengembangan sumber daya hutan

d. Pencegahan dan penanggulangan masalah pengelolaan hutan dan hasil hutan

(21)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

e. Pengembangan usaha perhutanan rakyat. Kebijakan ini akan ditempuh melalui Program:

1. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Tujuan : Meningkatkan dan menjaga keseimbangan pemanfaatan dan kelestarian sumber daya hutan.

Sasaran : Meningkatnya peran serta masyarakat/petani dalam pembangunan kehutanan; tertatanya batas kawasan hutan; dan meningkatnya usaha kehutanan

2. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

Tujuan : Memulihkan kondisi biofisik lahan kritis.

Sasaran : Meningkatnya fungsi ekologis hutan dan lahan, terpeliharanya sumber air bersih bagi masyarakat dan tersedianya bibit tanaman kehutanan.

3. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Tujuan : Meningkatkan pembinaan, pengawasan, perlindungan dan pengamanan hutan.

Sasaran : Meningkatnya perlindungan dan pengamanan hutan dan hasil hutan.

4. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

Tujuan : Meningkatkan profesionalisme dan pemberdayaan sumberdaya manusia.

Sasaran : Tertatanya sistim administrasi perencanaan dan ketatausahaan; tersedianya sarana dan prasarana teknis dinas.

5. Program Pembinaan dan Penertiban Industri Hasil Hutan

Tujuan : Meningkatkan pengendalian pemanfaatan industri hasil hutan.

Sasaran : Terkendalinya pemanfaatan industria hasil hutan .

6. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam

Tujuan : Mengembalikan fungsi cadangan sumber daya alam secara terkendali dan berkelanjutan.

(22)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

DAFTAR ISIAN DAN PERTANYAAN

II. DAFTAR ISIAN DAN PERTANYAAN

A. DATA UMUM KABUPATEN

1. Nama kabupaten : Donggala

2. Nama ibukota : Kecamatan Banawa

3. Provinsi : Sulawesi Tengah

4. Luas wilayah administrasi : 5.275,69 km2

5. Pendapatan/kapita : Rp. 17.676.000,- (Draft RPJMD Kab. Donggala 2014-2019)

6. Jumlah penduduk : 284.113 jiwa (BPS 2013) 7. Angka pertumbuhan penduduk : 0,48 % (BPS 2013) 8. Kepadatan penduduk : 54 jiwa/km2 (BPS 2013)

9. Sektor unggulan : -

Sektor unggulan didasarkan pada teknik pengukuran (Location Quotient) dari model basis ekonomi dalam menentukan sektor basis dan non basis

Tanaman Pangan Komoditas Produksi (ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah Padi 111.686 953.396 1,06 Basis

Jagung 6.300 164.282 0,35 Non Basis

Kedelai 100 4.722 0,19 Non Basis

Kacang tanah 513 10.225 0,45 Non Basis

Kacang hijau 106 1.014 0,95 Non Basis

Ubi kayu 14.167 82.294 1,56 Basis

Ubi jalar 4.613 29.821 1,40 Basis

Jumlah 137.485 1.245.754 - - Peternakan Komoditas Populasi (ekor) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah

Kerbau 54 4.277 0,34 Non Basis

Sapi 28.685 210.536 3,63 Basis

Kuda 84 4.233 0,53 Non Basis

Kambing 19.742 359.916 1,46 Basis

(23)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Babi 4.780 203.653 0,63 Non Basis

Ayam broiler 135.006 609.855 5,90 Basis

Ayam buras 37.417 5.784.821 0,17 Non Basis

Ayam ras 165.374 3.183.432 1,38 Basis

Itik 6.447 217.333 0,79 Non Basis

Jumlah 397.755 10.603.177 - - Perkebunan Komoditas Produksi (ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah Kelapa 27.842 225.570 1,44 Basis

Kelapa sawit 115 134.292 0,01 Non Basis

Kakao 22.161 212.073 1,22 Basis

Cengkeh 904 14.996 0,71 Non Basis

Kopi 330 6.542 0,59 Non Basis

Lada 119 593 2,35 Basis

Jambu mente 90 2.977 0,36 Non Basis

Pala 1 50 0,33 Non Basis

Vanili 4 365 0,13 Non Basis

Kapuk 9 289 0,39 Non Basis

Karet - 3.981 - - Kemiri - 1.463 - - Jumlah 51.578 603.191 - - Kehutanan Komoditas Produksi (ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah

Kayu bulat 9.835 41.376 1,28 Basis

Kayu gergajian 2.093 17.851 0,63 Non Basis

Rotan 1.581 11.121 0,76 Non Basis

Jumlah 13.510 72.538 - - Perikanan Komoditas Produksi (ton) LQ Keterangan Donggala Sulawesi Tengah Perikanan Tangkap

Perikanan laut 52.970 776.332 1,54 Basis

Perikanan umum 1.045 3.934 6,00 Basis

Budidaya

Tambak 489 7.981 1,39 Basis

Budidaya laut 1.293 529.914 0,06 Non Basis

(24)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Karamba - 41 - -

Apung dan sawah - 184 - -

Jumlah 137.485 1.245.754 - -

Keterangan : -

Sumber : Kajian Potensi Sumberdaya yang terkait dengan Potensi di Kab. Donggala, 2011 10. Topografi di wilayah kabupaten :

Topografi Ketinggian Luas (ha) %

Dataran 0 – 150 mdpl Perbukitan 150 – 1.500 mdpl Pegunungan Lebih dari 1.500 mdpl Total

Keterangan : - Sumber : -

11. Kelerengan lahan di wilayah kabupaten :

Kelas Lereng Kondisi Luas (ha) %

0 – 3 % Datar 123.094 23,33

3 - 15 % Landai sampai berombak 12.506 2,37

15 - 40 % Berombak sampai bergelombang 95.075 18,02 Lebih dari 40 % Bergelombang sampai berbukit 296.894 56,28

Jumlah 527.596 100,00

Keterangan : -

(25)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

12. Rata-rata curah hujan bulanan (mm) tahun 2012 dan 2013 :

Tahun Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags Sept Okt Nov Des Rata-rata

2012 108,4 23,6 46,4 98,6 15,9 53,0 166,0 84,7 15,0 42,0 28,0 79,0 63,4

2013 - - - -

Keterangan : -

(26)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

13. Jumlah sungai yang berada di wilayah kabupaten :

No. Kecamatan Nama Sungai Panjang (m)

1 Kec. Rio Pakava S. Minti 8,7

S. Pasangkayu -

2 Kec. Pinembani - -

3 Kec. Banawa S. Lolioge -

S. Lolitasiburi 8,6

S. Lolilotto -

S. Donggala 9,5

4 Kec. Banawa Tengah S. Lumbudolo -

S. Salubomba 8,5

S. Powelua -

S. Tosale -

5 Kec. Banawa Selatan S.Salungkaenu -

S.Lumbumamara - S. Bambarimi - S. Salumpaku - S. Panaa - S. Wera - S. Tasilaha - S. Tanamea - S. Surumana - S. Mbuwu -

6 Kec. Labuan S. Labuan -

7 Kec. Tanantovea - -

8 Kec. Sindue S. Lero I -

S. Lero II 12,0

S. Toaya 25,0

S. Masaingi 12,5

9 Kec. Sindue Tombusabora S. Tibo 15,25

S. Kaliburu 5,50

S. Batusuya 15,00

10 Kec. Sindue Tobata S. Sikara 1,00

S. Alindau 23,75

11 Kec. Sirenja S. Ombo -

S. Tondo -

S. Tompe 4,5

S. Lende -

12 Kec. Balaesang S. Labean 2,75

S. Tambu 8,5

S. Siweli -

S. Balebai -

13 Kec. Balaesang Tanjung S. Walandano -

S. Torotonji -

(27)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

S. Ketong 5,0

14 Kec. Damsol S. Pinomo -

S. Bayang - S. Rerang 16,50 S. Malonas - S. Rodo - S. Panii Pinomo 12,00 S. Sioyong 1,70 S. Sibayu -

15 Kec. Sojol S. Kombo -

S. Pelado - S. Siambo - S. Labulang 4,6 S. Tandaiyo 17,00 S. Lenju 16,50 S. Olopiso - S. Sampaga - S. Silambau - S. Siale - S. Siwalempu 7,50 S. Siboang 17,50 S. Babatonang 7,50 S. Tonggolobibi - S. Panggalasiang -

16 Kec. Sojol Utara - -

Keterangan : Jumlah sungai 65 buah dari 13 Kecamatan Sumber : Laporan SLHD Kab. Donggala Thn 2013

14. Jumlah danau/waduk/situ/embung yang berda di wilayah kabupaten :

Danau No. Kecamatan Nama Danau/Waduk/Situ/ Embung Luas (ha) 1 Rio Pakava - - 2 Pinembani - - 3 Banawa - - 4 Banawa Selatan - - 5 Banawa Tengah - - 6 Labuan - - 7 Tanantovea - - 8 Sindue - - 9 Sindue Tombusabora - - 10 Sinduae Tobata - - 11 Sirenja - - 12 Balaesang - -

(28)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

14 Damsol Danau Talaga 29,20

15 Sojol - -

16 Sojol Utara - -

Keterangan : Jumlah danau 2 buah dari 2 Kecamatan Sumber : Laporan SLHD Kab. Donggala Thn 2013

Waduk No. Kecamatan Nama Danau/Waduk/Situ/ Embung Luas (ha) 1 Rio Pakava - - 2 Pinembani - - 3 Banawa - - 4 Banawa Selatan - - 5 Banawa Tengah - - 6 Labuan - - 7 Tanantovea - - 8 Sindue - - 9 Sindue Tombusabora - - 10 Sinduae Tobata - - 11 Sirenja - - 12 Balaesang - - 13 Balaesang Tanjung - - 14 Damsol - -

15 Sojol Waduk Tonggolobibi 13.000

Waduk Siboang 7.700

Waduk Siwalempu 4.900 Waduk Balukang 12.000

16 Sojol Utara Waduk Lenju 2.700

Waduk Ogoamas I 4.000 Waduk Ogoamas II 14.800 Keterangan : Jumlah waduk 7 buah dari 2 Kecamatan

Sumber : Laporan SLHD Kab. Donggala Thn 2013

15. Jumlah mata air yang berada di wilayah kabupaten :

No. Kecamatan Jumlah Mata

Air 1 Rio Pakava 2 Pinembani 3 Banawa 4 Banawa Selatan 5 Banawa Tengah 6 Labuan 7 Tanantovea 8 Sindue 9 Sindue Tombusabora 10 Sinduae Tobata

(29)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 11 Sirenja 12 Balaesang 13 Balaesang Tanjung 14 Damsol 15 Sojol 16 Sojol Utara Keterangan : - Sumber : -

16. Bagi kabupaten yang memiliki wilayah pesisir dan laut, sebutkan : a. Panjang garis pantai 414 km

b. Luas hutan mangrove 1.344,50 ha

Panjang Garis Pantai

No. Kecamatan Letak Panjang Garis Pantai (Km) Pesisir Non Pesisir 1 Rio Pakava - √ - 2 Pinembani - √ - 3 Banawa √ - - 4 Banawa Selatan √ - - 5 Banawa Tengah √ - - 6 Labuan √ - - 7 Tanantovea √ - - 8 Sindue √ - - 9 Sindue Tombusabora √ - - 10 Sinduae Tobata √ - - 11 Sirenja √ - - 12 Balaesang √ - - 13 Balaesang Tanjung √ - - 14 Damsol √ - - 15 Sojol √ - - 16 Sojol Utara √ - - Total 414 Keterangan : -

Sumber : Draft RPJMD Kab. Donggala Thn 2014-2019

Luas Hutan Mangrove

No. Kecamatan Lokasi

Luas (Ha) Jumlah (Ha) Tidak Rusak Rusak Rusak Berat 1 Rio Pakava - - - - - 2 Pinembani - - - - - 3 Banawa Kabonga Besar - 3,5 12,5 16,0 4 Banawa Selatan Surumana - 16,0 6,0 22,0

(30)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 Tolongano 10,0 50,0 220,0 280,0 Tosale 1,5 - - 1,5 5 Banawa Tengah - - - - - 6 Labuan - - - - - 7 Tanantovea - - - - - 8 Sindue - - - - - 9 Sindue Tombusabora - - - - - 10 Sinduae Tobata - - - - - 11 Sirenja - - - - - 12 Balaesang Malino 22 - - 22,0 Labean 15 - - 15,0

13 Balaesang Tanjung Kamonji - 550,0 150,0 700,0

14 Damsol Kambayang - 50,0 50,0 100,0 Sioyong 15 3,0 5,0 23,0 Rerang - 10,0 10,0 20,0 15 Sojol Tg. Bou - - 7,0 7,0 Siboang - 5,0 70,0 75,0 Tonggolobibi 10 - 15,0 25,0 Siraru - 10,0 30,0 40,0 Panggalasiang 10 2,0 10,0 22,0

16 Sojol Utara Ogoamas II - - 15,0 15,0

Total 81,5 729,5 595,5 1.426,5

Keterangan : -

Sumber : Laporan SLHD Kab. Donggala Thn 2013

17. Penghargaan tingkat nasional untuk Pemerintah Daerah dalam bidang penghijauan yang pernah diperoleh :

No. Jenis Penghargaan Lembaga Yang memberikan Tahun

1 Sertifikat Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2007 2 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2009 3 Piagam Agro Inovasi

(Dukungan Kerjasama Bidang Penelitian, Inovasi dan Pengembangan Pertanian)*

Menteri Pertanian 2009

4 Agro Inovasi Pertanian (Pemanfaatan Lahan Marginal)**

Menteri Pertanian 2009

5 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2010 6 Piagam Kabupaten Peduli

Kehutanan*

Kementrian Kehutanan 2010 7 Wana Bhakti

Lingkungan**

Menteri Kehutanan 2010 8 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2011 9 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2012

(31)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

10 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2013 11 Piala Adipura* Menteri Lingkungan Hidup 2014

12 - - -

Keterangan : -

Sumber : * Data Non Fisik Program Adipura Kab. Donggala, 2013/2014 ** Profil Kabupaten Donggala, 2011

18. Keberadaan ekosistem karst :

Apabila di wilayah kabupaten saudara terdapat ekosistem karst, sebutkan! Tidak ada

Keterangan : - Sumber : -

19. Keberadaan ekosistem gambut :

Apabila di wilayah kabupaten saudara terdapat ekosistem gambut, sebutkan!

Tidak ada

Keterangan : - Sumber : -

B. KELEMBAGAAN DAN PENDANAAN 1. Kelembagaan

a. Pengelolaan lingkungan hidup

Sebutkan lembaga yang menangani pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten saudara

Badan Lingkungan Hidup Daerah Keterangan : -

Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat daerah, 2014

b. Rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung (kelerengan >40%, sempadan sungai, sempadan pantai, sekitar danau/waduk/situ/embung)

1) Sebutkan lembaga/unit pelaksana rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung di Kabupaten saudara

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Keterangan : -

Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sekretariat Daerah, 2014

2) Apakah dalam pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung di Kabupaten saudara melibatkan pihak ketiga?

a) Ya, sebutkan pihak ketiga yang terlibat Ya, kegiatan GERHAN tersebut melibatkan :

 Pemerintah, pusat dan provinsi (instansi terkait)  Perguruan Tinggi, Universitas Tadulako

(32)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

 ABRI, sebagai pengawas Keterangan : -

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Donggala, 2014 b) Tidak

(33)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

2. Pendanaan

a. Anggaran untuk pengendalian kerusakan lingkungan

Badan Lingkungan Hidup Daerah

No. Jumlah Anggaran

Jumlah Anggaran Persentase

(Tahun terakhir) Terhadap

APBD Total

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 APBD Total 644.929.793.000,- 644.180.005.000,- 791.899.045.700,- -

2 APBD lembaga pengelola lingkungan hidup 3.601.900.000,- 5.825.170.000,- 6.245.152.000,- 0,79 3 APBD SKPD lain yang terkait* 120.000.000,- 3.682.610.000,- 7.695.749.000,- 0,97

Dinas Pekerjaan Umum

Pengelolaan persampahan - - 974.386.000,-

Penataan RTH - - 1.363.812.900,-

Pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana air limbah (DAK)

- - 1.714.159.000,-

Pengelolaan dan pengembangan sarana dan prasarana air limbah (pendamping)

- - 897.690.000,-

Pengendalian sungai dan pantai serta penanggulangan bencana alam banjir

- - 1.748.000.000,-

Penyuluhan dan pengawasan kualitas lingkungan sehat perumahan

- - 40.420.000,-

Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Pemantauan dini dan penyebarluasan informasi potensi bencana

- - 356.540.000,-

Dinas Kelautan dan Perikanan

Pengembangan sumberdaya pesisir, laut dan pulau-pulau kecil

(34)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumber daya kelautan

- - 417.891.100,-

Keterangan : * Jumlah gabungan dari beberapa SKPD

Sumber : Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah Kab. Donggala, 2014 b. Anggaran untuk rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung

Dinas Kehutanan Dan Perkebunan

No. Jumlah Anggaran

Jumlah Anggaran Persentase (Tahun

terakhir) Terhadap

APBD Total

Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013

1 APBD Total 644.929.793.000,- 644.180.005.000,- 791.899.045.700,- -

2 APBD lembaga pelaksana rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung

120.000.000,- 12.031.418.000,- 12.845.650.000,- 1,62 3 APBD SKPD lain yang terkait* 120.000.000,- 199.011.000,- 3.100.049.400,- 0,39

Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Rehabilitasi hutan dan lahan - - 1.899.308.300,-

Perlindungan dan konservasi sumber daya hutan

- - 450.000.000,-

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Koordinasi program penanganan lahan kritis sumberdaya air berbasis masyarakat

- - 150.000.000,-

Keterangan : * Jumlah gabungan dari beberapa SKPD

(35)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

C. PERENCANAAN

1. Perencanaan Pengendalian Kerusakan

a. Apakah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) terdapat komitmen Pemerintah Kabupaten dalam menangani lingkungan hidup, khususnya pengendalian kerusakan lingkungan? 1) Ya, sebutkan

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sudah diuraikan :

Bab IV. Analisis Isu-isu Strategis

Menjelaskan tentang beberapa isu strategis yang penting untuk diantisipasi di Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut :

1. Penguatan kelembagaan desa dan kelurahan berdaya saing yang belum optimal.

2. Reformasi nirokrasi dan tata kelola pemerintahan belum optimal

3. Masalah pendidikan dasar (dikdas 9 tahun dan pengembangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah)

4. Layanan kesehatan dasar dan rujukan yang belum optimal. 5. Pembangunan infrastrukturdan energi yang belum memadai. 6. Pengentasan kemiskinan.

7. Revitalisasi pertanian, kehutanan, perikanan dan kelautan. 8. Iklim investisi dan iklim usaha belum mendukung.

9. Pembangunan berwawasan lingkungan dan pengelolaan bencana belum optimal.

Bab VI. Strategi dan Arah Kebijakan

Menjelaskan strategi dan arah kebijakan pemerintah dalam arah pembangunan yang sejalan dengan RPJM Nasional sebagai berikut :

1. Politik, hukum dan kemanan 2. Ekonomi.

3. Sosial.

4. Sumberdaya lalam dan lingkungan hidup 5. Daerah

6. Infrastruktur.

Kebijakan guna mewujudkan visi dan misi pembangunan di Kabupaten Donggala pada periode 2014 hingga 2019 akan dijabarkan sebagai berikut:

Misi 6 : Melaksanakan pengelolaan, penataan dan pelestarian sumberdaya alam yang berwawasan lingkungan

Kebijakan yang akan dilakukan dalam mengedepankan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan adalah:

a. Pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan

b. Penerapan regulasi dalam mempertahankan hutan lestari c. Pengembangan ekonomi masyarakat melalui hutan hak d. Pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir (nelayan)

(36)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

kawasan konservasi sumberdaya laut

f. Peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah pesisir tentang pentingnya g. kelestarian terumbu karang dan sumberdaya perikanan sebagai penyangga

kehidupan mereka secara berkelanjutan

h. Penyediaan dan pemeliharaan ruang terbuka hijau i. Pembangunan dan pemeliharaan taman kota

j. Pengendalian dan pemanfaatan potensi pertambangan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kearifan tradisional k. Pembangunan sarana dan prasaran air bersih, peningkatan kesadaran

masyarakat untuk menggunakan air bersih

l. Pengelolaan sumberdaya alam secara profesional dan berkelanjutan dengan ditopang oleh kualitas sumberdaya manusia (SDM) yang handal m. Pengembangan peraturan-peraturan yang mendukung untuk terciptanya

pengelolaan hutan lestari dan pemanfaatan sumberdaya hutan yang efesien

n. Implementasi yang baik dan benar Tata Ruang/Wilayah Donggala, terutama daerah kawasan hutan

o. Penegakan peraturan perlindungan kawasan hutan

p. Kerjasama semua stakeholders, kerjasama semua stakeholders q. Penerapan regulasi yang melindungi asset tambang

r. Penegakan hukum yang terkait dengan ijin pertambangan

s. Pengurangan resiko bencana yang berdasarkan analisa resiko yang tepat t. Pengembangan sistem informasi penanggulangan bencana

u. Peningkatan kesiapsiagaan bencana

v. Penyediaan dan pengembangan infrastruktur dan logistik penanganan bencana

w. Pemulihan sosial ekonomi masyarakat dan sarana prasarana akibat bencana

x. Melaksanakan tepat waktu sesuai dengan masa tanggap darurat

y. Mengimplementasikan secara konsisten Perda Rencana Tata Ruang Wilayah

z. Penguatan regulasi yang bertujuan untuk mempertahankan khasanah arsitektur lokal dan mempertahankan aspek lingkungan

Bab VII. Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Menjelaskan kebijakan umum dan program pembangunan daerah yang tertuang dalam program kegiatan setiap SKPD guna menunjang visi dan misi melaui kebijakan

1. Pengendalian pencemaran lingkungan memenuhi baku mutu dan standar serta peningkatan kapasitas daerah dalam pengendalian pencemaran 2. Penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan dalam membangun kemitraan

penaaan lingkungan hidup

3. Membangun komitmen dalam rangka penegakan hukum secara konsisten terhadap pencemaran dan perusakan lingkungan

4. Pemulihan kondisi lingkungan yang rusak melalui konservasi sumber daya alam

(37)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

penyebarluasan informasi dalam pelestarian lingkungan Keterangan : -

Sumber : Draft RPJMD Kab. Donggala 2014 - 2019 2) Tidak

b. Apakah dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) terdapat rencana kerja terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup, khususnya pengendalian kerusakan lingkungan?

1) Ya, sebutkan

Dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RPJMD) sudah diuraikan :

Bab II. Evaluasi Hasil Pelaksanaan RKPD Tahun Lalu

Menjelaskan hasil eavaluasi pencapaian kinerja indikator makro pembangunan daerah termasuk

1. isu analisa sumber daya alam, nilai tambah dan daya daya saing daerah yang sudah dilakukan (sektor perikanan dan kelautan, perkebunan, kehutanan, peternakan dan sumber daya mineral dan energi)

2. isu pelestarian lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana

Bab IV. Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah

Menjelaskan prioritas dan sasaran pembangunan daerah berdasarkan identifikasi keterkaitan isu dan permasalahan yang mendesak dalam pembangunan daerah, yakni sebagai berikut

1. Prioritas V : Peningkatan daya dukung lingkungan terhadap pembangunan dengan titik berat kepada pengawasan, pengendalian dan rehabilitasi lingkungan hidup

2. Sasaran :

 Terwujudnya perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup dengan mengarusutsamakan prinsip – prinsip tata kepemerintahan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

 Terwujudnya keserasian pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang dalam suatu sistem wilayah pembangunan yang berkelanjutan.  Terwujdnya sistem pengelolaan sumber daya tanah yang efisien,

efektif, serta terlaksananya penegakan hukum terhadap hak atas tanah masyarakat dengan menerapkan prinsip – prinsip keadilan, transparansi dan semokratis

Dari hasil analisa prioritas dan sasarana tersebut dituangkan dalam program kegiatan untuk setiap SKPD

Keterangan : -

Sumber : RKPD Kab. Donggala Thn 2011 2) Tidak

(38)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

c. Apakah Pemerintah Kabupaten memiliki Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) khususnya pengendalian kerusakan lingkungan?

1) Ya, sebutkan

Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD, khususnya lembaga yang menangani pengelolaan lingkungan hidup di daerah sudah diuraikan :

Program Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan Hidup Kegiatan :

1. Pengawasan pelaksanaan kebijakan Bidang LH 2. Pengawasan dan pengendalian LH wilayah

3. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang SDA dan LH (DAK)

4. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang SDA dan LH (Pendamping DAK)

Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-kawasan konservasi hutan dan laut

Kegiatan :

1. Peningkatan kapasitas kelembagaan melalui institusi multipihak jasa lingkungan

Keterangan : -

Sumber : RKA Badan Lingkungan Hidup Daerah Thn 2013 2) Tidak

d. Apakah Pemerintah Kabupaten memiliki Rencana Strategis (RENSTRA) khususnya pengendalian kerusakan lingkungan?

1) Ya, sebutkan

Dalam Rencana Strategis (Renstra 2009 - 2013) SKPD, khususnya lembaga yang menangani pengelolaan lingkungan hidup di daerah sudah diuraikan :

Bab II. Tugas dan Fungsi

Menjelaskan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup daerah berdasarkan Perda No. 11 tahun 2008 tentang pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Donggala, sampai menghasilkan Isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi

Bab IV. Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Kebijakan

Sehubungan dengan mandat organisasi, atau selaku pembantu bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan di Bidang Lingkungan Hidup telah merumuskan visi dan misi, tujuan dan strategi serta kebijakan internal dan eksternal (termasuk pengendalian keusakan lingkungan) yang mengacu pada RPJMD yang ada

Bab V. Program dan Kegiatan

(39)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Hidup Daerah maka untuk tahun 2009-2013 memiliki program dan kegiatan prioritas bidang lingkungan hidup yaitu :

1. Program dan kegiatan lokalitas kewenangan SKPD 2. Program dan kegiatan lintas SKPD

3. Program dan kegiatan kewilayahan

Dimana ke 3 (tiga) kelompok tufoksi tadi sudah termasuk didalamnya program pengendalian pencemaran dan kerusakan LH, program perlindungan dan konservasi SDA, program rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA dan Program pengembvangan ekowisata dan jasa lingkungan dikawasan-kawasan konservasi hutan dan laut

Keterangan : -

Sumber : Renstra SKPD, Badan Lingungan Hidup Daerah Kab. Donggala 2009 - 2013 2) Tidak

e. Apakah Pemerintah Kabupaten memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ?

1) Ya, sebutkan

Perda Kab. Donggala No. 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Donggala 2011 - 2031

Keterangan : -

Sumber : Bagian Hukum, Sekretariat Daerah Kab. Donggala 2014 2) Tidak

2. Perencanaan Rehabilitasi Lahan Kritis dan Kawasan Berfungsi Lindung a. Apakah ada penetapan target luasan penanaman di lahan kritis dan

kawasan berfungsi lindung ? 1) Ya, sebutkan

No. Lokasi Nama

Kecamatan Luas (Ha) (%) Jumlah Anggaran Tahun 2012 Tahun 2013 1 Lahan kritis Kec. Rio Pakava 363,6 4,89

Kec. Pinembani 892,1 11,99 Kec. Banawa 349,6 4,70 Kec. Banawa Selatan 537,1 7,22 Kec. Labuan 39,3 0,53 Kec. Tanantovea 412,6 5,54 Kec. Sindue 1.034,7 13,90 Kec. Sirenja 313,5 4,21 Kec. Balaesang 1.058,2 4,21 Kec. Damsol 555,4 7,46 Kec. Sojol 1.886,2 25,34 2 Kelerengan

(40)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014 >40% 3 Sempadan sungai 4 Sekitar danau/waduk 5 Sempadan pantai Jumlah 11 Kecamatan 7.442,1 100 Keterangan : -

Sumber : Laporan Sasaran RPRHL 2010 - 2015

Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Donggala, 2013 2) Tidak

D. PELAKSANAAN

1. Realisasi Penanaman

Berapa persentase (%) realisasi rencana penanaman di lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung tahun 2012 terhadap output/hasil?

No. Lokasi Desa Nama

Kecamatan Target luasan (ha) Jumlah Pohon Realisasi (%) 1 Lahan kritis Kola-kola Kec.

Banawa Tengah 40 16.000 100 Labuan Kungguma Kec. Labuan 40 16.000 100 Amal Kec. Sindue 40 16.000 100

Sipi Kec. Sirenja 40 16.000 100 Pani’i Kec. Damsol 40 16.000 100 Panggalasiang Kec. Sojol 55 16.000 100 Tonggolobibi Kec. Sojol 40 16.000 100 2 Kelerengan >40% 3 Sempadan sungai 4 Sekitar danau/waduk 5 Sempadan pantai Jumlah 7 Desa 6 Kecamatan 295 Ha 112.000 100 Keterangan : - Sumber : Laporan RHL 2012

(41)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

2. Pembinaan SKPD, Masyarakat dan Dunia Usaha

a. Apakah ada koordinasi dengan SKPD lainnya dalam pelaksanaan pengendalian kerusakan lingkungan ?

1) Ya, jelaskan mekanisme koordinasinya

Ya, mekanisme koordinasi melalui rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi dengan UPTD Kementerian Kehutanan BP-DAS Palu Poso dengan Dinas kehutanan dan Perkebunan di daerah

Keterangan : - Sumber : -

2) Tidak

b. Apakah Pemerintah Kabupaten melakukan inventarisasi kearifan lokal yang diterapkan masyarakat ?

1) Ya, sebutkan

No. Jenis Kearifan

Lokal Nama Kearifan Lokal Kampung/ Desa Status (diterapkan atau tidak) 1 Pelestarian mata air a. b. c. 2 Perlindungan sungai/danau/ waduk/situ a. Forum Masyarakat Hulu Sungai (FMHS) Desa Powelua Ya b. c. 3 Perlindungan

pesisir dan laut

a. b. c. Keterangan : - Sumber : - 2) Tidak

c. Apakah Pemerintah Kabupaten mengintegrasikan penerapan kearifan lokal dalam kebijakan pelestarian kawasan berfungsi lindung, pengendalian kerusakan lingkungan dan penanganan perubahan iklim ?

1) Ya, sebutkan

Ya, pemerintah masih mengintegrasikan penerapan kearifan lokal. Contoh : larangan menebang pohon di daerah bantaran sungai Powelua sejauh 50 m, sehingga kesinambungan ketersediaan air dapat tetap terjaga sebagai bahan baku air bersih masyarakat Kota Donggala.

Keterangan : - Sumber : -

(42)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

2) Tidak

d. Apakah Pemerintah Kabupaten melibatkan masyarakat dalam rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung ?

1) Ya, sebutkan jumlah kelompok masyarakat binaan

No. Nama Kelompok Anggota Jumlah Desa /

Kecamatan

Luasan (ha)

1 Padaidi 26 org Tonggolobibi

Kec. Sojol

30

2 Sintuvu malompe 30 org Amal

Kec. Sindue

30

3 Tolosisi maju 30 org Sipi

Kec. Sirenja

30

4 Mekar sari 33 org Tovia tambu

Kec. Balaesang

30

5 TPK Reboisasi 15 org Lumbulama

Kec. Banawa selatan 40 Keterangan : - Sumber : - 2) Tidak

e. Apakah Pemerintah Kabupaten memberikan bantuan bibit, biaya penanaman dan pemeliharaan ?

1) Ya, sebutkan

1. Desa tonggolobibi Kec. Sojol, 30 ha 2. Desa sipi Kec. Sirenja, 30 ha

3. Desa tovia tambu Kec. Balaesang, 30 ha 4. Desa amal Kec. Sindue, 30 ha

5. Desa Lumbulama Kec. Banawa selatan, 40 ha Keterangan : -

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Donggala, 2013 2) Tidak

f. Apakah ada produk-produk hasil hutan non kayu yang dikembangkan oleh kelompok masyarakat sebagai bentuk alternatif pendapatan atas upaya pelestarian kawasan berfungsi lindung ?

1) Ya, sebutkan

No. Nama Kelompok Produk Yang

Dikembangkan

Pendapatan Dari Hasil Penjualan

1 CV. Multi Lauro Pengolahan

Rotan

(43)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

2 PT. Sumber Utama Lestari Pengolahan Sabut Kelapa

- 3 UD. Tri Tunggal Perkasa Pengawtan

dan Pengolahan Rotan - 4 5 Keterangan : - Sumber : - 2) Tidak

g. Apakah Pemerintah Kabupaten melibatkan kegiatan usaha dalam rehabilitasi lahan kritis dan kawasan berfungsi lindung ?

1) Ya, sebutkan jumlah kegiatan usaha, lokasi dan luasan

No. Nama Kelompok Produk Yang

Dikembangkan

Pendapatan Dari Hasil Penjualan

1 Labuan Jaya Kayu-akyuan

dan MPTS (Nantu, palapi, kemiri dan pala) Masih dibudidayakan

2 Sipatuo Jaya Kayu-akyuan

dan MPTS (Nantu, palapi, kemiri dan pala) Masih dibudidayakan 3 4 5 Keterangan : - Sumber : - 2) Tidak

h. Apakah ada pemanfaatan jasa lingkungan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten ?

1) Ya, uraikan

Ya, dasar hukum pengembangan Jasa Lingkungan adalah Perda No. 5 tahun 2010 tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Dalam regulasi tersebut sudah diuraiakan yang menjadi obyek pembayaran jasa lingkungan adalah : 1). sumber daya air (water resource), 2). Keindahan alam (scenie beauty), 3). Keanekaragaman hayati (biodiversity), dan 4). Daya rosot karbon (carbon

(44)

Program Menuju Indonesia Hijau (MIH) 2014

Namun, yang baru dikembangkan saat ini baru pengelolaan sumber daya air DAS Powelua yang dikelola oleh masyarakat (penyedia jasa) sebagai bahan baku sumber air bersih/air minum untuk warga Kota Donggala (pemanfaat jasa).

Kelompok masyarakat pengelola jasa lingkungan tersebut sudah dikukuhkan dengan SK Bupati No. 188.45/0377/BLHD/2011 tanggal 20 Oktober 2011 tentang Pembentukan Forum Masyarakat Hulu Sungai (FMHS) DAS Powelua Kec. Banawa Tengah, dimana kompensasi/pembayaran jasa lingkungan dimulai awal tahun 2013 melalui retribusi yang dipungut oleh Pihak PDAM Kota Donggala yang dibebankan kepada semua pelanggan PDAM Kota Donggala dengan nilai bervariasi (Rp. 1.000,- s.d Rp. 10.000,-) disesuaikan dengan klasifikasi golongan jenis pelanggan. Nilai kompensasi secara keseluruhan ditransfer ke rekening kelompok FMHS dan dipergunakan sepenuhnya untuk pengelolaan DAS Powelua dengan tujuan pelestarian sumber daya air.

Saat ini sedang dikembangkan kemungkinan pengembangan jasa lingkungan untuk obyek wisata Tanjung Karang (keindahan alam) yang dikelola oleh masyarakat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dalam mengelola dan menjaga pesisir pantai Tanjung Karang.

Keterangan : -

Sumber : Olah Data BLHD Kab. Donggala Thn 2013 2) Tidak

3. Pengawasan

a. Sebutkan Produk Hukum yang dimiliki Kabupaten Saudara :

No. K o m p o n e n Bentuk Peraturan Daerah atau Pedoman Teknis

No. dan Tanggal

Pengesahan Tentang 1 Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Daerah No. 4 Tahun 2010 Pengelolaan Panas Bumi Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2010 Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup Peraturan Daerah No. 6 Tahun 2011 Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Peraturan Daerah No. 7 Tahun 2011 Pengelolaan Sampah Peraturan Bupati No. 5 Tahun 2005 Pedoman Penyusunan UKL/UPL di Kabupaten

Referensi

Dokumen terkait