MAKALAH
MAKALAH
AGILE MENUFACTURING
AGILE MENUFACTURING
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manufaktur
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manufaktur
Dosen Pembimbing Ibu Sri Widyawati, ST., MT.
Dosen Pembimbing Ibu Sri Widyawati, ST., MT.
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Sara Yunira Sari (!"#$#%###!&
Sara Yunira Sari (!"#$#%###!&
'ditya Wisnu P (!"#$#%###)&
'ditya Wisnu P (!"#$#%###)&
*ari+ka Dwi Putri ' (!"#$#%###"&
*ari+ka Dwi Putri ' (!"#$#%###"&
erhart Mario
erhart Mario Patar DS
Patar DS (!"#$#%##
(!"#$#%##
#$$&
#$$&
-itriyanti ur
-itriyanti ur / (!"#$#%##
/ (!"#$#%###$%&
#$%&
Inas Salma Yusdiar (!"#$#%###%!&
Inas Salma Yusdiar (!"#$#%###%!&
0angga 'gryan W (!"#$#%###%"&
0angga 'gryan W (!"#$#%###%"&
M. *afu+ Setyasnomo (!"#$#%###%%&
M. *afu+ Setyasnomo (!"#$#%###%%&
Se1hira 'tsila (!"#$#%##2)&
Se1hira 'tsila (!"#$#%##2)&
3idya Maryantika (!"#$#%##!$&
3idya Maryantika (!"#$#%##!$&
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
MALANG
2015
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar B!a"a#$
Saat ini 1erubahan selera kebutuhan konsumen berlangsung begitu 4e1at. 5onsumen
semakin menyadari kebutuhan yang mereka 1erlukan dan menuntut 1erusahaan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut. Perusahaan yang lamban meres1on kebutuhan konsumen
akan tersisih dari 1ersaingan dan tidak bisa bertahan menghada1i 1ersaingan dunia usaha
yang semakin ketat. 'kibatnya 1erusahaan dituntut untuk da1at meres1on kebutuhan dan
1ermintaan konsumen dengan 4e1at atau yang disebut dengan konse1
agile manufacturing
.
Agile manufacturing
meru1akan suatu model mana6emen dari sistem bisnis yang
mengintegrasikan mana6emen dan teknologi dan tenaga ker6a untuk membuat suatu sistem
yang fleksibel sehingga memam1ukan manufaktur untuk merubah dari satu kom1onen
yang sudah di1roduksi men6adi kom1onen lain yang diinginkan dengan biaya yang
rasional, dan dalam waktu yang relatif 1endek (/howdiah, ))$&. 5onse1 dasar
agile
manufacturing
menekankan 1ada 1eran4angan dan 1engembangan sistem manufaktur yang
memam1ukan 1erusahaan untuk da1at meres1on 1erubahan 1ermintaan 1asar tan1a
mengorbankan margin 1rofit (*ormo+i, 2##&.
Agility
selan6utnya membantu 1erusahaan
dalam menyediakan 1roduk yang te1at, 1ada waktu yang te1at dan 1ada saat yang te1at.
Dalam kondisi market yang tidak stabil dan tidak da1at di1rediksi di1erlukan suatu 4ara
untuk menentukan langkah7langkah yang harus diambil dengan 4e1at dalam meres1on
1asar.
8ingkungan bisnis 1ada abad 2 sekarang men6adi semakin global dan kom1etitif. *al
ini da1at dilihat melalui 1roduk yang 6umlahnya banyak teta1i memiliki daur hidu1 yang
1endek dan tidak menentu, 1roses teknologi yang ino9atif, serta konsumen yang
menghendaki res1on yang 4e1at, biaya yang lebih rendah dan 4ustomi+ation yang lebih
besar atas 1roduk yang ditawarkan ke1ada mereka. 5eunggulan kom1etitif akan terletak
1ada 1erusahaan yang da1at meres1on setia1 1erubahan dalam kebutuhan dan keinginan
konsumen serta berusaha memenuhinya se4ara te1at. :leh karena itu sistem manufaktur
harus memiliki ka1abilitas yang luar biasa yang bersinergi melebihi sistem yang selama ini
ada baik
flexible manufacturing system
,
lean production
mau1un 1erusahaan dengan
strategi
mass customization
. Di sinilah dibutuhkan 1aradigma baru dalam sistem
manufaktur yang dikenal dengan nama
agile manufacturing
. Di masa de1an dihara1kan
agile manufacturing
da1at men6adi salah satu ka1abilitas strategik 1erusahaan yang
mendukung 1osisi bersaing di era global, karena 1ada dasarnya meru1akan suatu 1roses
manufaktur yang melibatkan semua kom1onen organisasi baik
hardware mau1un software
dan hanya bisa terlaksana melalui 1roses organisasional yang terkordinasi dengan baik.
Menurut Day dan Wensley ();;& ka1abilitas strategik yang dimiliki 1aling tidak harus
memenuhi tiga syarat yaitu memberikan nilai ke1ada konsumen yang lebih baik
dibandingkan 1esaing, sulit untuk ditiru dan da1at dimanfaatkan untuk berbagai a1likasi.
'gile manufa4turing da1at memenuhi kriteria tersebut. :leh karena itu, disini 1enyusun
akan membahas bagaimana sistem manufaktur yang menggunakan mana6emen
agile
manufacturing
.
1.2 T%&%a#
. Da1at mengetahui dan memahami
agile manufacturing.
2. Da1at mengetahui ka1an
agile manufacturing
ditera1kan di dalam sistem manufaktur
sebuah 1roduksi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 K'#() Da(ar Agility
Agility
1ertama kali di1erkenalkan oleh sekelom1ok ahli dari Ia4o44a Institute di
<ni9ersitas 8ehigh di 'merika Serikat 1ada tahun )). Mereka mengamati bahwa
lingkungan bisnis mengalami 1erubahan dengan sangat 4e1at, melebihi kemam1uan
berada1tasi yang dimiliki oleh organisasi manufaktur tradisional. Dengan demikian
di1andang 1erlu dikembangkan suatu sistem manufaktur baru, yang da1at mendorong
1erusahaan terus berkembang dan memiliki keunggulan kom1etitif dalam menghada1i
1ersaingan lokal mau1un global. 'da bebera1a definisi yang dikemukakan oleh 1ara ahli
mengenai
agility
. *ormo+i (2##& menyebutkan
agility
sebagai kemam1uan untuk
melakukan konfigurasi ulang terhada1 o1erasi, 1roses dan hubungan bisnis se4ara efisien
1ada saat yang bersamaan sehingga mam1u ber6alan dengan baik di lingkungan yang terus7
menerus mengalami 1erubahan.
Agility
6uga berarti adanya eks1lorasi dari dasar7dasar
kom1etitif (ke4e1atan, fleksibilitas, ino9asi, ke1roaktifan, kualitas dan 1rofitabilitas&
melalui integrasi sumber7sumber daya yang disusun ulang dan 1raktik71raktik bisnis
terbaik (Yusuf et al., )))&. 'da dua as1ek yang terkandung dalam
agility
, yang sifatnya
interde1enden (Meredith = -ran4is, 2###& yaitu as1ek strategik dan o1erasional.
Pada le9el strategik dibutuhkan 1endekatan yang berorientasi ke luar 1erusahaan
dengan akti9itas utamanya adalah mengamati lingkungan dan menilai 1engaruh dari trend
industri, teknologi, kekuatan kom1etitif, 1erubahan selera 1elanggan, dan dinamika
segmen 1asar. 'tas dasar itulah kemudian 1erusahaan harus mengambil suatu 1osisi
bersaing tertentu dan membuat komitmen untuk men6alankan strategi yang di1ilihnya guna
menghada1i 1ersaingan. Sedangkan as1ek o1erasional menyangkut segala sesuatu yang
ter6adi dalam organisasi, terutama 1roses 1roduksi, 1emeliharaan dan 1roses ino9asi.
Mengado1si strategi
agility
berarti 1erusahaan harus selalu sia1 beker6a dengan 4ara dan
mekanisme baru sekaligus mentransformasi berbagai o1erasi internalnya sehingga selalu
da1at memberikan layanan yang memuaskan konsumen.
2.2 P#*'r'#$ M%#+%!#,a Agility
5ekuatan utama yang mendorong
agility
adalah 1erubahan. Pesatnya 1erubahan yang
ter6adi di 1asar memaksa 1erusahaan melakukan 1enyesuaian se4ara bertaha1 terhada1
sistem manufaktur yang dimilikinya. >ebera1a 1erubahan kebutuhan manufaktur yang
ter6adi tersebut adalah?
. Pertimbangan otomatisasi dan harga@biaya.
!. Prioritas kom1etitif.
. Integrasi dan sifat 1roaktif.
". Men4a1ai adanya sinergi kebutuhan
manufacturing
.
2.- Pr$(ra# Para*$/a *a!a/ K'#() Pr'*%"(
Makin berkembangnya 1erekonomian global menuntut 1erusahaan da1at berada1tasi
sehingga terus da1at men6adi 1emenang dalam 1ersaingan yang semakin kom1etitif. una
men4a1ai hal ini maka terus7menerus dilakukan u1aya 1erbaikan 1roduksi yang dilakukan
1erusahaan yang ter4ermin dalam 1ergeseran 1aradigma konse1 1roduksi. Terda1at tiga
fase utama 1roduksi industrial dalam dunia modern (Smith, ))2A Woma4k
et al
., ))&,
yaitu?
&
Craft production
. Pada fase ini 1eker6a dikontrak dan menyelesaikan 1royek indi9idual
se4ara
job-by-job.
Permintaan konsumen biasanya bersifat unik dan hanya sedikit
ber9ariasi dibandingkan 1roduk sebelumnya.
2&
ass production
. Dalam taha1 ini 1roduk yang dihasilkan ber6umlah besar, 9ariasi bersifat
minimal, dan mengalami 1eningkatan seiring dengan 1erkembangan waktu.
!&
!ean"#$% production
. Taha1 1roduksi ini men4oba menggunakan keunggulan dari konse1
1roduksi massa dengan 1rinsi1 dari BIT dan mengha1us biaya 1emesanan guna
meminimalkan biaya total dalam mem1roduksi suatu 1roduk tertentu.
-ase berikutnya dalam 1ermanufakturan adalah
agile manufacturing
(agel, ))!&.
Menurut Do9e ())"& dalam
agility
ter4aku1 1erubahan fundamental dalam 1endekatan
organisasi dengan tu6uan
cycle-time reduction
.
Selain itu 6uga terda1at
robustness
yaitu kemam1uan tinggi dalam mengantisi1asi
1erubahan dan memberikan waktu 1enyelesaian 1eker6aan yang lebih singkat
. Agile
manufacturing
berbeda dengan
lean" #$% manufacturing
karena dalam sistem ini
1erusahaan berusaha mengendalikan lingkungan eksternal yang selama ini tidak terkontrol
(Maskell, 2##&. Dihara1kan 1erusahaan yang mem1ela6ari dan mengim1lementasikan
agile manufacturing
dalam skala luas memiliki keunggulan
dari segi ekonomis dan
mendominasi industri dunia. Dalam tabel 2. berikut ditun6ukkan tingkat 1erbandingan
tu6uan industry 1ada
craft& mass& lean
dan
agile manufacturing
.
Terlihat bahwa
agile manufacturing
berusaha se4ara o1timal menghilangkan
1emborosan akibat kegiatan 1roduksi yang tidak efektif dan melakukan efisiensi le9el
1roduksi serta menekankan sensiti9itas terhada1 1elanggan, sementara teknik lain tidak
da1at men4a1ai hal seru1a.
Sedangkan dalam tabel 2.2 akan ditun6ukkan im1likasi bisnis dari 1roses 1ermanufakturan yang di1akai. Di sini terlihat bahwa agile manufa4turing melebihi 1roses manufaktur lain dalam semua as1ek bisnis.
Tabel 2.2 Im1likasi >isnis dari Proses Pemanufakturan
Definisi kom1rehensif agile manufacturing da1at dikaitkan dengan agile enterprise, 1roduk, tenaga ker6a, ka1abilitas dan lingkungan yang meru1akan 1enggerak 1aradigma agile. >ebera1a 1oin utama yang terkandung dalam definisi agile manufacturing adalah?
. Produk dengan kualitas dan kustom yang tinggi.
2. Produk dan 6asa dengan kandungan informasi dan nilai yang tinggi. !. Mobilisasi dari berbagai kom1etensi inti.
. Tangga1 terhada1 isu7isu lingkungan dan sosial. ". Sintesis dari berbagai teknologi yang berbeda7beda. $. 0eaksi terhada1 1erubahan dan ketidak1astian.
'. Integrasi antara intra-enterprisedan inter-enterprise.
Sedangkan ahli di Ia4o44a Institute mendefinsikan agile manufacturing sebagai Csistem manufaktur dengan ka1abilitas luar biasa (ka1abilitas internal yang terdiri dari teknologi, SDM, mana6emen dan informasi& untuk menghada1i 1erubahan kebutuhan 1asar (ke4e1atan, fleksibilitas, 1elanggan, 1emasok, infrastruktur, dan tangga1an&. Ini meru1akan sebuah sistem yang berubah
(ke4e1atan dan ke4ekatan& di antara model7model 1roduk atau antara lini 1roduk (fleksibilitas&, idealnya sebagai res1on atas 1ermintaan konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen&.
2.5 M'*! Agile Manufacturing
Perubahan yang dihada1i oleh agile manufacturing bersifat tidak terantisi1asi. Benis 1erubahan yang harus dires1on mungkin timbul dalam berbagai area berbeda. 0amasesh et al. (2##& menggolongkan 1erubahan itu men6adi tiga yaitu?
& (roduct-mar)et or output-related change. Wu6udnya beru1a 1erubahan dalam 1ermintaan 1roduk, mun4ulnya 1roduk dan konsumen baru, hilangnya 1roduk dan 1elanggan yang telah adaA
2& *actor-mar)et or input-related change, yaitu adanya sumber bahan mentah baru yang menawarkan keuntungan signifikan, rusaknya keberadaan sumber bahan mentah yang telah adaA
!& %ransformation process- related change, yang beru1a adanya 1roses teknologi baru yang radikal, 1enera1an 1eraturan baru mengenai lingkungan.
Setelah itu 1erusahaan harus menyediakan dan mengembangkan berbagai ka1abilitas internal. Menurut 0amasesh et al. (2##&, ka1abilitas ini meru1akan 1otensi atau kesia1an sistem manufaktur untuk meres1on 1erubahan. Se4ara umum ka1abilitas ini meli1uti teknologi informasi, mana6emen risiko dan 1erubahan, ker6a tim, 1emberdayaan, karyawan yang fleksibel dan terlatih, 1rototi1e yang 4e1at, 1erusahaan 9irtual, concurrent engineering dan fokus 1ada kom1etensi inti.
Dari sinergi antara berbagai ka1abilitas ini 1erusahaan dihara1kan da1at memberikan res1on yang 4e1at, melakukan customization sekaligus meningkatkan 1rodukti9itas dan kualitas. '1abila semua telah ter1enuhi maka 1erusahaan sia1 untuk mengim1lementasikan agile manufacturing. <ntuk mendukung 1elaksanaan manufakturing ber6alan sukses dibutuhkan adanya suatu sistem 1engendalian dan 1engawasan yang menyeluruh. *oo1er et al . (2##& menyebutkan tiga
& Control.Sistem harus 1roaktif mengurangi biaya dari usaha 1enyediaan solusi total bagi konsumen, dan sesuai dengan lingkungan o1erasional 1erusahaanA
2& *orward loo)ing . Sistem harus memungkinkan dibuatnya 1enilaian terhada1 kemungkinan 1enyediaan solusi bagi konsumen di masa de1an, memberikan 1otensi 1engembangan tan1a
harus tergantung strategi 1erusahaan dimasa de1anA
!& Outward loo)ing . Sistem berhubungan dengan lingkungan eksternal 1erusahaan ter masuk intra dan inter enterprise dan mam1u menyediakan informasi berharga yang membantu 1engembangan returnyang layak bagi 1erusahaanA dan
& Dynamic. Sistem berfokus 1ada im1likasi sumber daya 6angka 1an6ang dan mendukung 1engembangan 1engetahuan dan keahlian dalam 1erusahaan.
2.5 K'#() I#t Agile Manufacturing
Yusuf ()))& mengemukakan suatu kerangka ker6a untuk membantu 1erusahaan dalam u1aya men4a1ai kondisiagility. Menurutnya untuk men4a1ai kondisi agility maka 1aling tidak 1erusahaan harus memiliki dasar7dasar kom1etitif beru1a ke4e1atan, fleksibilitas, 1roses ino9asi, kualitas dan 1rofitabilitas. Eks1lorasi dasar7dasar kom1etitif tersebut da1at di4a1ai melalui integrasi sumber
daya, dan 1raktek yang didukung lingkungan kaya informasi. 8ebih lan6ut, 1ada dasarnya ada bebera1a konse1 inti yang terkandung dalam 1engertian agile manufacturingyaitu?
+, Core competence management.
5om1etensi inti ini beru1a 1roduk dan tenaga ker6a dan dikenal dalam dua le9el yang berbeda yang saling berhubungan yaitu indi9idu dan 1erusahaan. 5om1etensi 1ada tingkat indi9idu antara lain adalah ketram1ilan, 1engetahuan, sika1 dan keahlian. -aktor ini umumnya dikembangkan dan di1erbaharui melalui 1rogram 1endidikan dan latihan. Sedangkan kom1etensi 1ada tingkat 1erusahaan meru6uk 1ada 1roses organisasional yang berlangsung dan meru1akan keter1aduan dari
as1ek hardwaremau1un softwareyang dimiliki. 2& irtual enterprise.
5emitraan yang sifatnya 9irtual ini memiliki keunggulan karena tidak terikat oleh keberadaan waktu dan tem1at serta se4ara simultan da1at dilakukan dengan banyak 1ihak. Di sini faktor yang terutama di1erlukan adalah adanya ke1er4ayaan dan ker6asama yang baik, karena komunikasi antar 1ihak umumnya tidak dilakukan se4ara langsung dengan tata1 muka teta1i lebih sering hanya
di6alankan melalui bantuan teknologi informasi. 'da tiga le9el dalam ker6asama antara 1erusahaan untuk membentuk irtual partnership.Taha1 1ertama adalah enterprise as isolated island , di mana belum terda1at ker6asama dalam fungsimau1un 1erusahaan se4ara keseluruhan. Masing7masing 1erusahaan berdiri sendiri. Taha1 kedua adalah enterprise leel co-operation& dimana terda1at interaksi antar dua 1erusahaan teta1i belum menyentuh ker6asama se4ara o1erasional. 5emudian yang ketiga dan terbaik adalah cooperation at enterprise and functional leels. Di sini telah terda1at ker6asama 1erusahaan 9irtual yang sesungguhnya, 1ada le9el 1erusahaan mau1un o1erasional.
!& Capability for configuration.
Agile enterprise da1at dengan mudah melakukan 1ergeseran fokus, mendi9ersifikasi, melakukan konfigurasi dan menyesuaikan bisnis mereka untuk mengeks1loitasi suatu kesem1atan. & /nowledge-drien enterprise
:rganisasi yang berkeinginan men6adi agile harus memasukkan 1engembangan dari karyawannya yang terlatih bersama7sama dengan serangkaian keahlian, ketram1ilan dan 1engetahuan sebagai sebuah elemen 1enting dalam strategi. 5eberadaan )nowledge dan informasi adalah faktor kun4i dalam bisnis, dimana kesuksesan organisasi tergantung dari kemam1uannya menter6emahkan 1engetahuan dan keahlian kolektif dari sumber dayanya yang 1aling utama yaitu SDM men6adi 1roduk bernilai yang da1at ditawarkan ke1ada konsumen. >entuk knowledge ini da1at bersifat nyata (eks1lisit& mau1un abstrak (im1lisit&.
Pengetahuan yang sifatnya abstrak disebut dengan tacit )nowledge& biasanya sulit diartikulasikan se4ara 9erbal dan terbentuk dari 1engalaman indi9idu. Ta4it knowledge ini da1at di6adikan kom1etensi inti bagi organisasi dengan tiga 4ara yaitu & melakukan ker6asama dengan ahli dan 1elatih dalam 1eker6aanA 2&membangun 6aringan dan beker6asama berdasarkan tim@ kelom1okA dan !&melakukan 1en4atatan terhada1 tacit )nowledge yang telah ter6adi 1ada masa sebelumnya (8ubit, 2##&.
Agile anufacturing 0esearch 1roup 2A01, telah mengembangkan suatu reference model untuk 1enera1an agile manufacturing. Model ini menyediakan suatu alat bagi 1erusahaan untuk mengaudit 1erusahaannya sehingga da1at diketahui le9el agility dan memberikan definisi integratif dari kom1onen agilityyang da1at di1akai oleh mana6er sebaagai 1anduan. '1abila salah satu dari keenambelas kom1onen ini under-deeloped maka ka1abilitas 1erusahaan men6adi agile akan berkurang (Merdith = -ran4is, 2##&. Dalam model ini terda1at em1at kuadran yang memiliki
karakteristik berbeda yaitu? K%a*ra# Iagile strategy
5uadran 1ertama berfokus 1ada as1ek strategik dari agility. 'da em1at kebi6akan yang digunakan yaitu & 3ide-deep scanning meru1akan 1rosedur 1erusahaan untuk mengum1ulkan inteli6en dari lingkungan eksternalnyaA 2& 4trategic commitment meru6uk 1ada kesediaan mana6emen 1un4ak dalam 1erusahaan untuk mengado1si kebi6akan yang sifatnya 6uga agile. Mereka harus membiasakan diri untuk memformulasikan ke1utusan strategis se4ara 4e1at, tidak lagi berdasar ren4ana bisnis tahunan teta1i bahkan harianA !& *ull deployment menun6ukkan se6auh mana kebi6akan dan 1raktek yang mendukung agilitydiado1si oleh setia1 de1artemen, kelom1ok, dan project-team dalam organisasi. Agility lebih efektif a1abila hubungan antar satu bidang fungsional, tim, de1artemen dan indi9idu dengan lainnya lebih terintegrasiA & Agile scoreboard menun6ukkan se6auh mana sistem mana6emen kiner6a organisasi mendukung kebi6akan dan 1raktek agility.
'danya sistem 1engukuran dan 1engawasan agility baik dalam 1roses mau1un kiner6a ber1eran untuk menentukan target kema6uan yang ingin di4a1ai (5idd, ))&. <kuran utamanya
men4aku1 antara lain beru1a fixed asset utilization& time-to-mar)et dan order-to-deliery time (Proo1s, ))%&.
K%a*ra# IIagile process
5udran kedua memfokuskan 1ada 1roses71roses organisasional yang mendukung agility. Em1at kebi6akan dan 1raktek yang da1at dilakukan 1erusahaan adalah & Meran4ang sistem dan asset yang fleksibel meru6uk 1ada ter4i1tanya fasilitas, sistem dan software termasuk bangunan, layout 1roduksi, teknologi, 1eralatan dan sistem 1engawasan yang bersifat lean&memiliki tingkat 1emborosan minimal dan da1at didesain untuk meningkatkan efekti9itas o1erasi (5idd, ))&A 2&
'kuisisi 1roduk baru dengan 4e1at yang meru1akan 4ara74ara 1erusahaan untuk meningkatkan kualitas 1roduk yang ditawarkan termasuk as1ek 1elayanan. Penekanannya tidak hanya terletak 1ada 1engembangan 1roduk internal sa6a teta1i 6uga melalui kolaborasi eksternal beru1a aliansi strategik, 1embentukan joint enture& dan networ)ing5 !& Desain sistem 1engambilan ke1utusan yang 4e1at. Perusahaan harus da1at mengindentifikasi ge6ala mun4ulnya masalah dengan 4e1at dan mengalokasikan sumber daya dengan te1at untuk mem1eroleh solusi yang efektif dan da1at diim1lementasikan dengan segeraA & 'danya sistem informasi yang kaya sehingga setia1 saat da1at memberikan data yang berguna membantu 1engambilan ke1utusan ber6alan lebih efektif. K%a*ra# IIIagile linkages
5uadran ketiga berkaitan dengan 6aringan eksternal yang 1erlu dibangun organisasi untuk se4ara 1enuh da1at bersifat agile. Pada dasarnya 1erusahaan tidak da1at melakukan 1roses 1roduksi tan1a adanya bantuan 1ihak di luar organisasi, oleh karena itu maka keberadaan sistem
eksternal yang kom1atibel 1erlu di1erhatikan. <1aya ini da1at ter4a1ai dengan menera1kan em1at kebi6akan dan 1raktek berikut?
& Agility benchmar)ing , yang bermanfaat untuk memberikan masukan kom1aratif bagi 1eneta1an tu6uan, menyediakan sumber ide dan 4ontoh bagi organisasi, dan meneta1kan standar 1en4a1aian hasilA
2& Deep customer insight beru1aya men6alin hubungan erat dengan 1elanggan mau1un 4alon 1elanggan sehingga da1at mengetahui 1ergeseran 1referensi 1elanggan untuk di6adikan dasar
dalam men4i1takan 1roduk bernilai yang memberikan ke1uasanA
!& Aligned suppliers, dilakukan dengan menghilangkan hambatan dalam membangun hubungan 6angka 1an6ang yang sifatnya timbal7balik antara 1erusahaan dengan 1emasok. *al ini akan men6amin kontinuitas 1asokan bahan baku dan material lain yang di1erlukan. Salah satu u1aya yang da1at dilakukan adalak melalui sistem kanbanA
& (artnerships. Men6alankan kemitraan dengan organisasi lain sehingga membantu 1erusahaan memaksimalkan ka1abilitasnya.
K%a*ra# IVagile people
Sedangkan kuadran keem1at memfokuskan 1ada mana6emen sumber daya manusia dalam organisasi yang meru1akan 1elaksana dari semua sistem. SDM meru1akan salah satu faktor krusial 1enun6ang kesuksesan im1lementasi agile manufa4turing sebagai sumber keunggulan bersaing
karena suatu sistem hubungan antar indi9idu mau1un antar indi9idu dengan organisasi sukar untuk ditiru. 'da1un kebi6akan dan 1raktek yang da1at diado1si adalah & Adaptable structure menun6ukkan bentuk struktur organisasi yang bersifat fleksibel yang ditandai antara lain dengan semakin berkurangnya hirarki dan kaburnya batasan organisasional baik batasan 9ertikal, hori+ontal mau1un eksternal. 2& SDM yang memiliki keahlian beragam ( multi s)illed, sehingga da1at beker6a melintasi batasan fungsional dengan mudahA !& Sistem 1engambilan ke1utusan yang 4e1at. -aktor ini tekait erat dengan dua 1oin sebelumnya, di mana ke1utusan da1at diambil segera a1abila le9el mana6emen lebih ram1ing dan fleksibel serta SDM da1at melakukan 1ergerakan ide, informasi mau1un tindakan sesuai dengan kebutuhan se4ara 4e1at 1ula.A & 'danya 1embela6aran yang berkelan6utan.
Melalui 1roses 1embela6aran ini maka organisasi akan ber1otensi untuk selalu mengembangkan 1engetahuan baru yang akan menun6ang 1erilaku yang berorientasi 1ada 1eningkatan kiner6a. una mendukung im1lementasi agile manufacturing maka model 1embela6aran yang dilakukan tidak hanya bersifat ada1tif ( single-loop learning & mau1un 6uga generatif (double loop learning &. Di sini 1erusahaan tidak hanya sekedar men4ari 6awaban atas 1ermasalahan yang timbul teta1i 6uga berusaha mengetahui alasan atau motif yang mendasari
ambar 2. Modelagile manufacturing dalam em1at kuadran
2. Fa"t'r K%#+ K(%"(((a# Agile Manufacturing
<ntuk da1at mengim1lementasikan agile manufacturing dengan sukses ada bebera1a faktor 1enting yang harus di1erhatikan oleh 1erusahaan (0amasesh et al ., 2##A Yusuf et al.& )))& yaitu?
1. Prat%ra# )/r#ta3
Pelaksanaan agile manufacturing membutuhkan adanya interaksi dengan berbagai 1erusahaan lain dan bahkan 1embentukan 1erusahaan 9irtual. :leh karena itu 1eraturan 1emerintah yang selama ini banyak membatasi ker6asama organisasional dan komunikasi haruslah diubah. 2. Customer prosperity
Tu6uan utama dari 1erusahaan tidak hanya menawarkan 1roduk teta1i Csolusi yang lengka1 atas masalah dan kebutuhan konsumen. Selain 1roduk se4ara fisik di1erlukan serice dan technical support.
-. P')! a#* #'r/at'#
Dalam sistem agile manufacturingorang dan informasi dalam organisasi memegang 1eranan 1enting dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen se4ara indi9idual. Informasi ini da1at berkaitan dengan 1roduk, 1erusahaan, s1esifikasi, manual, product upgradesdan sebagainya.
4ales representaties& selaku wakil 1erusahaan dalam melayani konsumen harus memiliki 1engetahuan yang 4uku1 mengenai kebutuhan, 1ola 1emesanan, 1embayaran, 1enggunaan
mereka mengenali dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik sehingga da1at menawarkan solusi yang terbaik 1ula.
4. Co-operation
Sebuah 1erusahaan tidak da1at memiliki seluruh keahlian, keteram1ilan mau1un 1engetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan customized products bagi konsumen. Selain itu 1erkembangan teknologi 6uga semakin 1esat. 'danya kema6uan teknologi informasi
memungkinkan 1erusahaan untuk saling berkomunikasi dan beker6a sama dari 6arak 6auh dan menyediakan 1roduk yang tersebar se4ara geografis. Dalam rangka mengo1timalkan agility
dan terwu6udnya ker6asama 1erusahaan 9irtual yang berkesinambungan maka 1erlu di4i1takan suatu lingkungan bisnis yang menun6ang ker6asama, baik dalam tingkat lokal, regional mau1un nasional, agar selalu tersedia dukungan infrastruktur, logistik dan institusional yang memadai bagi 1erusahaan.
5. Fitness for change
Perusahaan yang ingin menera1kan agile manufacturing 1erlu menekankan adanya kemauan dan fleksibilitas di antara seluruh anggota organisasi untuk selalu berubah dengan 4e1at mengikuti tuntutan lingkungan.
. Reengineering
<saha ini dilakukan untuk meningkatkan efekti9itas dan efisiensi 1erusahaan dalam im1lementasi agile manufacturing . 0eengineering didefinisikan sebagai 1emikiran dan 1endesainan ulang yang radikal dari 1roses71roses bisnis 1erusahaan untuk men4a1ai 1eningkatan kiner6a organisasi. Tu6uannya agar dalam agile enterprise semua 1roses
organisasional da1at bersifat lintas fungsional dan berorientasi 1ada outcome.
2.4 K!3a# *a# K"%ra#$a# Agile Manufacturing