• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Agile Manufacturing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Agile Manufacturing"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

AGILE MENUFACTURING

AGILE MENUFACTURING

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manufaktur 

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manufaktur 

Dosen Pembimbing Ibu Sri Widyawati, ST., MT.

Dosen Pembimbing Ibu Sri Widyawati, ST., MT.

 Disusun Oleh:

 Disusun Oleh:

Sara Yunira Sari (!"#$#%###!&

Sara Yunira Sari (!"#$#%###!&

'ditya Wisnu P (!"#$#%###)&

'ditya Wisnu P (!"#$#%###)&

*ari+ka Dwi Putri ' (!"#$#%###"&

*ari+ka Dwi Putri ' (!"#$#%###"&

erhart Mario

erhart Mario Patar DS

Patar DS (!"#$#%##

(!"#$#%##

#$$&

#$$&

-itriyanti ur

-itriyanti ur / (!"#$#%##

/ (!"#$#%###$%&

#$%&

Inas Salma Yusdiar (!"#$#%###%!&

Inas Salma Yusdiar (!"#$#%###%!&

0angga 'gryan W (!"#$#%###%"&

0angga 'gryan W (!"#$#%###%"&

M. *afu+ Setyasnomo (!"#$#%###%%&

M. *afu+ Setyasnomo (!"#$#%###%%&

Se1hira 'tsila (!"#$#%##2)&

Se1hira 'tsila (!"#$#%##2)&

3idya Maryantika (!"#$#%##!$&

3idya Maryantika (!"#$#%##!$&

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK 

FAKULTAS TEKNIK 

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

MALANG

2015

2015

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar B!a"a#$

Saat ini 1erubahan selera kebutuhan konsumen berlangsung begitu 4e1at. 5onsumen

semakin menyadari kebutuhan yang mereka 1erlukan dan menuntut 1erusahaan untuk 

memenuhi kebutuhan tersebut. Perusahaan yang lamban meres1on kebutuhan konsumen

akan tersisih dari 1ersaingan dan tidak bisa bertahan menghada1i 1ersaingan dunia usaha

yang semakin ketat. 'kibatnya 1erusahaan dituntut untuk da1at meres1on kebutuhan dan

 1ermintaan konsumen dengan 4e1at atau yang disebut dengan konse1

agile manufacturing 

.

 Agile manufacturing

meru1akan suatu model mana6emen dari sistem bisnis yang

mengintegrasikan mana6emen dan teknologi dan tenaga ker6a untuk membuat suatu sistem

yang fleksibel sehingga memam1ukan manufaktur untuk merubah dari satu kom1onen

yang sudah di1roduksi men6adi kom1onen lain yang diinginkan dengan biaya yang

rasional, dan dalam waktu yang relatif 1endek (/howdiah, ))$&. 5onse1 dasar

agile

manufacturing

menekankan 1ada 1eran4angan dan 1engembangan sistem manufaktur yang

memam1ukan 1erusahaan untuk da1at meres1on 1erubahan 1ermintaan 1asar tan1a

mengorbankan margin 1rofit (*ormo+i, 2##&.

 Agility

selan6utnya membantu 1erusahaan

dalam menyediakan 1roduk yang te1at, 1ada waktu yang te1at dan 1ada saat yang te1at.

Dalam kondisi market yang tidak stabil dan tidak da1at di1rediksi di1erlukan suatu 4ara

untuk menentukan langkah7langkah yang harus diambil dengan 4e1at dalam meres1on

 1asar.

8ingkungan bisnis 1ada abad 2 sekarang men6adi semakin global dan kom1etitif. *al

ini da1at dilihat melalui 1roduk yang 6umlahnya banyak teta1i memiliki daur hidu1 yang

 1endek dan tidak menentu, 1roses teknologi yang ino9atif, serta konsumen yang

menghendaki res1on yang 4e1at, biaya yang lebih rendah dan 4ustomi+ation yang lebih

 besar atas 1roduk yang ditawarkan ke1ada mereka. 5eunggulan kom1etitif akan terletak 

 1ada 1erusahaan yang da1at meres1on setia1 1erubahan dalam kebutuhan dan keinginan

konsumen serta berusaha memenuhinya se4ara te1at. :leh karena itu sistem manufaktur 

harus memiliki ka1abilitas yang luar biasa yang bersinergi melebihi sistem yang selama ini

ada baik

 flexible manufacturing system

,

lean production

mau1un 1erusahaan dengan

strategi

mass customization

. Di sinilah dibutuhkan 1aradigma baru dalam sistem

manufaktur yang dikenal dengan nama

agile manufacturing 

. Di masa de1an dihara1kan

agile manufacturing 

da1at men6adi salah satu ka1abilitas strategik 1erusahaan yang

(3)

mendukung 1osisi bersaing di era global, karena 1ada dasarnya meru1akan suatu 1roses

manufaktur yang melibatkan semua kom1onen organisasi baik

hardware mau1un software

dan hanya bisa terlaksana melalui 1roses organisasional yang terkordinasi dengan baik.

Menurut Day dan Wensley ();;& ka1abilitas strategik yang dimiliki 1aling tidak harus

memenuhi tiga syarat yaitu memberikan nilai ke1ada konsumen yang lebih baik 

dibandingkan 1esaing, sulit untuk ditiru dan da1at dimanfaatkan untuk berbagai a1likasi.

'gile manufa4turing da1at memenuhi kriteria tersebut. :leh karena itu, disini 1enyusun

akan membahas bagaimana sistem manufaktur yang menggunakan mana6emen

agile

manufacturing 

.

1.2 T%&%a#

. Da1at mengetahui dan memahami

agile manufacturing.

2. Da1at mengetahui ka1an

agile manufacturing 

 ditera1kan di dalam sistem manufaktur

sebuah 1roduksi.

(4)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 K'#() Da(ar Agility

 Agility

  1ertama kali di1erkenalkan oleh sekelom1ok ahli dari Ia4o44a Institute di

<ni9ersitas 8ehigh di 'merika Serikat 1ada tahun )). Mereka mengamati bahwa

lingkungan bisnis mengalami 1erubahan dengan sangat 4e1at, melebihi kemam1uan

 berada1tasi yang dimiliki oleh organisasi manufaktur tradisional. Dengan demikian

di1andang 1erlu dikembangkan suatu sistem manufaktur baru, yang da1at mendorong

 1erusahaan terus berkembang dan memiliki keunggulan kom1etitif dalam menghada1i

 1ersaingan lokal mau1un global. 'da bebera1a definisi yang dikemukakan oleh 1ara ahli

mengenai

agility

. *ormo+i (2##& menyebutkan

agility

sebagai kemam1uan untuk 

melakukan konfigurasi ulang terhada1 o1erasi, 1roses dan hubungan bisnis se4ara efisien

 1ada saat yang bersamaan sehingga mam1u ber6alan dengan baik di lingkungan yang terus7

menerus mengalami 1erubahan.

 Agility

  6uga berarti adanya eks1lorasi dari dasar7dasar 

kom1etitif (ke4e1atan, fleksibilitas, ino9asi, ke1roaktifan, kualitas dan 1rofitabilitas&

melalui integrasi sumber7sumber daya yang disusun ulang dan 1raktik71raktik bisnis

terbaik (Yusuf et al., )))&. 'da dua as1ek yang terkandung dalam

agility

, yang sifatnya

interde1enden (Meredith = -ran4is, 2###& yaitu as1ek strategik dan o1erasional.

Pada le9el strategik dibutuhkan 1endekatan yang berorientasi ke luar 1erusahaan

dengan akti9itas utamanya adalah mengamati lingkungan dan menilai 1engaruh dari trend

industri, teknologi, kekuatan kom1etitif, 1erubahan selera 1elanggan, dan dinamika

segmen 1asar. 'tas dasar itulah kemudian 1erusahaan harus mengambil suatu 1osisi

 bersaing tertentu dan membuat komitmen untuk men6alankan strategi yang di1ilihnya guna

menghada1i 1ersaingan. Sedangkan as1ek o1erasional menyangkut segala sesuatu yang

ter6adi dalam organisasi, terutama 1roses 1roduksi, 1emeliharaan dan 1roses ino9asi.

Mengado1si strategi

agility

 berarti 1erusahaan harus selalu sia1 beker6a dengan 4ara dan

mekanisme baru sekaligus mentransformasi berbagai o1erasi internalnya sehingga selalu

da1at memberikan layanan yang memuaskan konsumen.

2.2 P#*'r'#$ M%#+%!#,a Agility

5ekuatan utama yang mendorong

agility

 adalah 1erubahan. Pesatnya 1erubahan yang

ter6adi di 1asar memaksa 1erusahaan melakukan 1enyesuaian se4ara bertaha1 terhada1

sistem manufaktur yang dimilikinya. >ebera1a 1erubahan kebutuhan manufaktur yang

ter6adi tersebut adalah?

. Pertimbangan otomatisasi dan harga@biaya.

(5)

!. Prioritas kom1etitif.

. Integrasi dan sifat 1roaktif.

". Men4a1ai adanya sinergi kebutuhan

manufacturing 

.

2.- Pr$(ra# Para*$/a *a!a/ K'#() Pr'*%"(

Makin berkembangnya 1erekonomian global menuntut 1erusahaan da1at berada1tasi

sehingga terus da1at men6adi 1emenang dalam 1ersaingan yang semakin kom1etitif. una

men4a1ai hal ini maka terus7menerus dilakukan u1aya 1erbaikan 1roduksi yang dilakukan

 1erusahaan yang ter4ermin dalam 1ergeseran 1aradigma konse1 1roduksi. Terda1at tiga

fase utama 1roduksi industrial dalam dunia modern (Smith, ))2A Woma4k

et al 

., ))&,

yaitu?

&

Craft production

. Pada fase ini 1eker6a dikontrak dan menyelesaikan 1royek indi9idual

se4ara

 job-by-job.

Permintaan konsumen biasanya bersifat unik dan hanya sedikit

 ber9ariasi dibandingkan 1roduk sebelumnya.

2&

 ass production

. Dalam taha1 ini 1roduk yang dihasilkan ber6umlah besar, 9ariasi bersifat

minimal, dan mengalami 1eningkatan seiring dengan 1erkembangan waktu.

!&

 !ean"#$% production

. Taha1 1roduksi ini men4oba menggunakan keunggulan dari konse1

 1roduksi massa dengan 1rinsi1 dari BIT dan mengha1us biaya 1emesanan guna

meminimalkan biaya total dalam mem1roduksi suatu 1roduk tertentu.

-ase berikutnya dalam 1ermanufakturan adalah

agile manufacturing

(agel, ))!&.

Menurut Do9e ())"& dalam

agility

ter4aku1 1erubahan fundamental dalam 1endekatan

organisasi dengan tu6uan

cycle-time reduction

.

Selain itu 6uga terda1at

robustness

yaitu kemam1uan tinggi dalam mengantisi1asi

 1erubahan dan memberikan waktu 1enyelesaian 1eker6aan yang lebih singkat

. Agile

manufacturing

 berbeda dengan

lean" #$% manufacturing

karena dalam sistem ini

 1erusahaan berusaha mengendalikan lingkungan eksternal yang selama ini tidak  terkontrol

(Maskell, 2##&. Dihara1kan 1erusahaan yang mem1ela6ari dan mengim1lementasikan

agile manufacturing

dalam skala luas memiliki keunggulan

dari segi ekonomis dan

mendominasi industri dunia. Dalam tabel 2. berikut ditun6ukkan tingkat 1erbandingan

tu6uan industry 1ada

craft& mass& lean

dan

agile manufacturing 

.

(6)

Terlihat bahwa

agile manufacturing

 berusaha se4ara o1timal menghilangkan

 1emborosan akibat kegiatan 1roduksi yang tidak efektif dan melakukan efisiensi le9el

 1roduksi serta menekankan sensiti9itas terhada1 1elanggan, sementara teknik lain tidak 

da1at men4a1ai hal seru1a.

Sedangkan dalam tabel 2.2 akan ditun6ukkan im1likasi bisnis dari 1roses 1ermanufakturan yang di1akai. Di sini terlihat bahwa agile manufa4turing melebihi 1roses manufaktur lain dalam semua as1ek bisnis.

Tabel 2.2 Im1likasi >isnis dari Proses Pemanufakturan

(7)

Definisi kom1rehensif agile manufacturing da1at dikaitkan dengan agile enterprise, 1roduk, tenaga ker6a, ka1abilitas dan lingkungan yang meru1akan  1enggerak 1aradigma agile. >ebera1a  1oin utama yang terkandung dalam definisi agile manufacturing adalah?

. Produk dengan kualitas dan kustom yang tinggi.

2. Produk dan 6asa dengan kandungan informasi dan nilai yang tinggi. !. Mobilisasi dari berbagai kom1etensi inti.

. Tangga1 terhada1 isu7isu lingkungan dan sosial. ". Sintesis dari berbagai teknologi yang berbeda7beda. $. 0eaksi terhada1 1erubahan dan ketidak1astian.

'. Integrasi antara intra-enterprisedan inter-enterprise.

Sedangkan ahli di Ia4o44a Institute mendefinsikan agile manufacturing sebagai Csistem manufaktur dengan ka1abilitas luar biasa (ka1abilitas internal yang terdiri dari teknologi, SDM, mana6emen dan informasi& untuk menghada1i  1erubahan kebutuhan 1asar (ke4e1atan, fleksibilitas,  1elanggan, 1emasok, infrastruktur, dan tangga1an&. Ini meru1akan sebuah sistem yang berubah

(ke4e1atan dan ke4ekatan& di antara model7model 1roduk atau antara lini 1roduk  (fleksibilitas&, idealnya sebagai res1on atas 1ermintaan konsumen (kebutuhan dan keinginan konsumen&.

2.5 M'*! Agile Manufacturing 

Perubahan yang dihada1i oleh agile manufacturing bersifat tidak terantisi1asi. Benis 1erubahan yang harus dires1on mungkin timbul dalam berbagai area berbeda. 0amasesh et al. (2##& menggolongkan 1erubahan itu men6adi tiga yaitu?

& (roduct-mar)et or output-related change. Wu6udnya beru1a 1erubahan dalam 1ermintaan 1roduk, mun4ulnya 1roduk dan konsumen baru, hilangnya 1roduk dan 1elanggan yang telah adaA

2& *actor-mar)et or input-related change, yaitu adanya sumber bahan mentah baru yang menawarkan keuntungan signifikan, rusaknya keberadaan sumber bahan mentah yang telah adaA

!& %ransformation process- related change, yang beru1a adanya 1roses teknologi baru yang radikal,  1enera1an 1eraturan baru mengenai lingkungan.

Setelah itu 1erusahaan harus menyediakan dan mengembangkan berbagai ka1abilitas internal. Menurut 0amasesh et al. (2##&, ka1abilitas ini meru1akan 1otensi atau kesia1an sistem manufaktur untuk meres1on 1erubahan. Se4ara umum ka1abilitas ini meli1uti teknologi informasi, mana6emen risiko dan 1erubahan, ker6a tim, 1emberdayaan, karyawan yang fleksibel dan terlatih,  1rototi1e yang 4e1at, 1erusahaan 9irtual, concurrent engineering dan fokus 1ada kom1etensi inti.

Dari sinergi antara berbagai ka1abilitas ini 1erusahaan dihara1kan da1at memberikan res1on yang 4e1at, melakukan customization sekaligus meningkatkan 1rodukti9itas dan kualitas. '1abila semua telah ter1enuhi maka 1erusahaan sia1 untuk mengim1lementasikan agile manufacturing.  <ntuk  mendukung 1elaksanaan manufakturing ber6alan sukses dibutuhkan adanya suatu sistem  1engendalian dan 1engawasan yang menyeluruh. *oo1er et al . (2##& menyebutkan tiga

(8)

& Control.Sistem harus 1roaktif mengurangi biaya dari usaha 1enyediaan solusi total bagi konsumen, dan sesuai dengan lingkungan o1erasional 1erusahaanA

2&  *orward loo)ing . Sistem harus memungkinkan dibuatnya 1enilaian terhada1 kemungkinan  1enyediaan solusi bagi konsumen di masa de1an, memberikan 1otensi 1engembangan tan1a

harus tergantung strategi 1erusahaan dimasa de1anA

!& Outward loo)ing . Sistem berhubungan dengan lingkungan eksternal 1erusahaan ter masuk intra dan inter enterprise dan mam1u menyediakan informasi berharga yang membantu 1engembangan returnyang layak bagi 1erusahaanA dan

&  Dynamic. Sistem berfokus 1ada im1likasi sumber daya 6angka 1an6ang dan mendukung  1engembangan 1engetahuan dan keahlian dalam 1erusahaan.

2.5 K'#() I#t Agile Manufacturing 

Yusuf ()))& mengemukakan suatu kerangka ker6a untuk membantu 1erusahaan dalam u1aya men4a1ai kondisiagility. Menurutnya untuk men4a1ai kondisi agility maka 1aling tidak 1erusahaan harus memiliki dasar7dasar kom1etitif beru1a ke4e1atan, fleksibilitas, 1roses ino9asi, kualitas dan  1rofitabilitas. Eks1lorasi dasar7dasar kom1etitif tersebut da1at di4a1ai melalui integrasi sumber 

daya, dan 1raktek yang didukung lingkungan kaya informasi. 8ebih lan6ut, 1ada dasarnya ada  bebera1a konse1 inti yang terkandung dalam 1engertian agile manufacturingyaitu?

+, Core competence management.

5om1etensi inti ini beru1a 1roduk dan tenaga ker6a dan dikenal dalam dua le9el yang berbeda yang saling berhubungan yaitu indi9idu dan 1erusahaan. 5om1etensi 1ada tingkat indi9idu antara lain adalah ketram1ilan, 1engetahuan, sika1 dan keahlian. -aktor ini umumnya dikembangkan dan di1erbaharui melalui 1rogram 1endidikan dan latihan. Sedangkan kom1etensi 1ada tingkat  1erusahaan meru6uk 1ada 1roses organisasional yang berlangsung dan meru1akan keter1aduan dari

as1ek hardwaremau1un softwareyang dimiliki. 2& irtual enterprise.

5emitraan yang sifatnya 9irtual ini memiliki keunggulan karena tidak terikat oleh keberadaan waktu dan tem1at serta se4ara simultan da1at dilakukan dengan banyak 1ihak. Di sini faktor yang terutama di1erlukan adalah adanya ke1er4ayaan dan ker6asama yang baik, karena komunikasi antar   1ihak umumnya tidak dilakukan se4ara langsung dengan tata1 muka teta1i lebih sering hanya

di6alankan melalui bantuan teknologi informasi. 'da tiga le9el dalam ker6asama antara 1erusahaan untuk membentuk irtual partnership.Taha1 1ertama adalah enterprise as isolated island , di mana  belum terda1at ker6asama dalam fungsimau1un 1erusahaan se4ara keseluruhan. Masing7masing  1erusahaan berdiri sendiri. Taha1 kedua adalah enterprise leel co-operation& dimana terda1at interaksi antar dua 1erusahaan teta1i belum menyentuh ker6asama se4ara o1erasional. 5emudian yang ketiga dan terbaik adalah cooperation at enterprise and functional leels. Di sini telah terda1at ker6asama 1erusahaan 9irtual yang sesungguhnya, 1ada le9el 1erusahaan mau1un o1erasional.

(9)

!& Capability for configuration.

 Agile enterprise da1at dengan mudah melakukan 1ergeseran fokus, mendi9ersifikasi, melakukan konfigurasi dan menyesuaikan bisnis mereka untuk mengeks1loitasi suatu kesem1atan. & /nowledge-drien enterprise

:rganisasi yang berkeinginan men6adi agile harus memasukkan 1engembangan dari karyawannya yang terlatih bersama7sama dengan serangkaian keahlian, ketram1ilan dan  1engetahuan sebagai sebuah elemen 1enting dalam strategi. 5eberadaan )nowledge dan informasi adalah faktor kun4i dalam bisnis, dimana kesuksesan organisasi tergantung dari kemam1uannya menter6emahkan 1engetahuan dan keahlian kolektif dari sumber dayanya yang 1aling utama yaitu SDM men6adi 1roduk bernilai yang da1at ditawarkan ke1ada konsumen. >entuk knowledge ini da1at bersifat nyata (eks1lisit& mau1un abstrak (im1lisit&.

Pengetahuan yang sifatnya abstrak disebut dengan tacit )nowledge&  biasanya sulit diartikulasikan se4ara 9erbal dan terbentuk dari 1engalaman indi9idu. Ta4it knowledge ini da1at di6adikan kom1etensi inti bagi organisasi dengan tiga 4ara yaitu & melakukan ker6asama dengan ahli dan 1elatih dalam 1eker6aanA 2&membangun 6aringan dan beker6asama berdasarkan tim@ kelom1okA dan !&melakukan 1en4atatan terhada1 tacit )nowledge yang telah ter6adi 1ada masa sebelumnya (8ubit, 2##&.

 Agile anufacturing 0esearch 1roup 2A01, telah mengembangkan suatu reference model  untuk 1enera1an agile manufacturing. Model ini menyediakan suatu alat bagi 1erusahaan untuk  mengaudit 1erusahaannya sehingga da1at diketahui le9el agility dan memberikan definisi integratif  dari kom1onen agilityyang da1at di1akai oleh mana6er sebaagai 1anduan. '1abila salah satu dari keenambelas kom1onen ini under-deeloped maka ka1abilitas 1erusahaan men6adi agile akan  berkurang (Merdith = -ran4is, 2##&. Dalam model ini terda1at em1at kuadran yang memiliki

karakteristik berbeda yaitu? K%a*ra# Iagile strategy

(10)

5uadran 1ertama berfokus 1ada as1ek strategik dari agility. 'da em1at kebi6akan yang digunakan yaitu & 3ide-deep scanning meru1akan 1rosedur 1erusahaan untuk mengum1ulkan inteli6en dari lingkungan eksternalnyaA 2& 4trategic commitment meru6uk 1ada kesediaan mana6emen 1un4ak dalam 1erusahaan untuk mengado1si kebi6akan yang sifatnya 6uga agile. Mereka harus membiasakan diri untuk memformulasikan ke1utusan strategis se4ara 4e1at, tidak  lagi berdasar ren4ana bisnis tahunan teta1i bahkan harianA !& *ull deployment  menun6ukkan se6auh mana kebi6akan dan 1raktek yang mendukung agilitydiado1si oleh setia1 de1artemen, kelom1ok, dan  project-team dalam organisasi.  Agility lebih efektif a1abila hubungan antar satu bidang fungsional, tim, de1artemen dan indi9idu dengan lainnya lebih terintegrasiA &  Agile scoreboard  menun6ukkan se6auh mana sistem mana6emen kiner6a organisasi mendukung kebi6akan dan 1raktek  agility.

'danya sistem 1engukuran dan 1engawasan agility  baik dalam 1roses mau1un kiner6a  ber1eran untuk menentukan target kema6uan yang ingin di4a1ai (5idd, ))&. <kuran utamanya

men4aku1 antara lain beru1a  fixed asset  utilization& time-to-mar)et dan order-to-deliery time (Proo1s, ))%&.

K%a*ra# IIagile process

5udran kedua memfokuskan 1ada 1roses71roses organisasional yang mendukung agility. Em1at kebi6akan dan 1raktek yang da1at dilakukan 1erusahaan adalah & Meran4ang sistem dan asset yang fleksibel meru6uk 1ada ter4i1tanya fasilitas, sistem dan software termasuk bangunan, layout 1roduksi, teknologi, 1eralatan dan sistem 1engawasan yang bersifat lean&memiliki tingkat  1emborosan minimal dan da1at didesain untuk meningkatkan efekti9itas o1erasi (5idd, ))&A 2&

'kuisisi 1roduk baru dengan 4e1at yang meru1akan 4ara74ara 1erusahaan untuk meningkatkan kualitas 1roduk yang ditawarkan termasuk as1ek 1elayanan. Penekanannya tidak hanya terletak   1ada 1engembangan 1roduk internal sa6a teta1i 6uga melalui kolaborasi eksternal beru1a aliansi strategik, 1embentukan joint  enture& dan networ)ing5 !& Desain sistem 1engambilan ke1utusan yang 4e1at. Perusahaan harus da1at mengindentifikasi ge6ala mun4ulnya masalah dengan 4e1at dan mengalokasikan sumber daya dengan te1at untuk mem1eroleh solusi yang efektif dan da1at diim1lementasikan dengan segeraA & 'danya sistem informasi yang kaya sehingga setia1 saat da1at memberikan data yang berguna membantu 1engambilan ke1utusan ber6alan lebih efektif. K%a*ra# IIIagile linkages

5uadran ketiga berkaitan dengan 6aringan eksternal yang 1erlu dibangun organisasi untuk  se4ara 1enuh da1at bersifat agile. Pada dasarnya 1erusahaan tidak da1at melakukan 1roses  1roduksi tan1a adanya bantuan 1ihak di luar organisasi, oleh karena itu maka keberadaan sistem

eksternal yang kom1atibel 1erlu di1erhatikan. <1aya ini da1at ter4a1ai dengan menera1kan em1at kebi6akan dan 1raktek berikut?

(11)

& Agility benchmar)ing , yang bermanfaat untuk memberikan masukan kom1aratif bagi 1eneta1an tu6uan, menyediakan sumber ide dan 4ontoh bagi organisasi, dan meneta1kan standar   1en4a1aian hasilA

2& Deep customer  insight  beru1aya men6alin hubungan erat dengan 1elanggan mau1un 4alon  1elanggan sehingga da1at mengetahui 1ergeseran 1referensi 1elanggan untuk di6adikan dasar 

dalam men4i1takan 1roduk bernilai yang memberikan ke1uasanA

!& Aligned suppliers, dilakukan dengan menghilangkan hambatan dalam membangun hubungan  6angka 1an6ang yang sifatnya timbal7balik antara 1erusahaan dengan 1emasok. *al ini akan men6amin kontinuitas 1asokan bahan baku dan material lain yang di1erlukan. Salah satu u1aya yang da1at dilakukan adalak melalui sistem kanbanA

& (artnerships. Men6alankan kemitraan dengan organisasi lain sehingga membantu 1erusahaan memaksimalkan ka1abilitasnya.

K%a*ra# IVagile people

Sedangkan kuadran keem1at memfokuskan 1ada mana6emen sumber daya manusia dalam organisasi yang meru1akan 1elaksana dari semua sistem. SDM meru1akan salah satu faktor krusial  1enun6ang kesuksesan im1lementasi agile manufa4turing sebagai sumber keunggulan bersaing

karena suatu sistem hubungan antar indi9idu mau1un antar indi9idu dengan organisasi sukar untuk  ditiru. 'da1un kebi6akan dan 1raktek yang da1at diado1si adalah &  Adaptable structure menun6ukkan bentuk struktur organisasi yang bersifat fleksibel yang ditandai antara lain dengan semakin berkurangnya hirarki dan kaburnya batasan organisasional baik batasan 9ertikal, hori+ontal mau1un eksternal. 2& SDM yang memiliki keahlian beragam ( multi s)illed, sehingga da1at beker6a melintasi batasan fungsional dengan mudahA !& Sistem 1engambilan ke1utusan yang 4e1at. -aktor ini tekait erat dengan dua 1oin sebelumnya, di mana ke1utusan da1at diambil segera a1abila le9el mana6emen lebih ram1ing dan fleksibel serta SDM da1at melakukan 1ergerakan ide, informasi mau1un tindakan sesuai dengan kebutuhan se4ara 4e1at 1ula.A & 'danya 1embela6aran yang berkelan6utan.

Melalui 1roses 1embela6aran ini maka organisasi akan ber1otensi untuk selalu mengembangkan 1engetahuan baru yang akan menun6ang 1erilaku yang berorientasi 1ada  1eningkatan kiner6a. una mendukung im1lementasi agile manufacturing maka model  1embela6aran yang dilakukan tidak hanya bersifat ada1tif ( single-loop learning & mau1un 6uga generatif (double loop learning &. Di sini 1erusahaan tidak hanya sekedar men4ari 6awaban atas  1ermasalahan yang timbul teta1i 6uga berusaha mengetahui alasan atau motif yang mendasari

(12)

ambar 2. Modelagile manufacturing  dalam em1at kuadran

2. Fa"t'r K%#+ K(%"(((a# Agile Manufacturing 

<ntuk da1at mengim1lementasikan agile manufacturing dengan sukses ada bebera1a faktor   1enting yang harus di1erhatikan oleh 1erusahaan (0amasesh et al ., 2##A Yusuf et al.& )))& yaitu?

1. Prat%ra# )/r#ta3

Pelaksanaan agile manufacturing membutuhkan adanya interaksi dengan berbagai 1erusahaan lain dan bahkan 1embentukan 1erusahaan 9irtual. :leh karena itu 1eraturan 1emerintah yang selama ini banyak membatasi ker6asama organisasional dan komunikasi haruslah diubah. 2. Customer prosperity

Tu6uan utama dari 1erusahaan tidak hanya menawarkan 1roduk teta1i Csolusi yang lengka1 atas masalah dan kebutuhan konsumen. Selain 1roduk se4ara fisik di1erlukan  serice dan technical support.

-. P')! a#* #'r/at'#

Dalam sistem agile manufacturingorang dan informasi dalam organisasi memegang 1eranan  1enting dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen se4ara indi9idual. Informasi ini da1at  berkaitan dengan 1roduk, 1erusahaan, s1esifikasi, manual, product upgradesdan sebagainya.

4ales representaties& selaku wakil 1erusahaan dalam melayani konsumen harus memiliki  1engetahuan yang 4uku1 mengenai kebutuhan, 1ola 1emesanan, 1embayaran, 1enggunaan

(13)

mereka mengenali dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih baik sehingga da1at menawarkan solusi yang terbaik 1ula.

4. Co-operation

Sebuah 1erusahaan tidak da1at memiliki seluruh keahlian, keteram1ilan mau1un 1engetahuan yang dibutuhkan untuk menghasilkan customized products bagi konsumen. Selain itu  1erkembangan teknologi 6uga semakin 1esat. 'danya kema6uan teknologi informasi

memungkinkan 1erusahaan untuk saling berkomunikasi dan beker6a sama dari 6arak 6auh dan menyediakan 1roduk yang tersebar se4ara geografis. Dalam rangka mengo1timalkan agility

dan terwu6udnya ker6asama 1erusahaan 9irtual yang berkesinambungan maka 1erlu di4i1takan suatu lingkungan bisnis yang menun6ang ker6asama, baik dalam tingkat lokal, regional mau1un nasional, agar selalu tersedia dukungan infrastruktur, logistik dan institusional yang memadai bagi 1erusahaan.

5. Fitness for change

Perusahaan yang ingin menera1kan agile manufacturing 1erlu menekankan adanya kemauan dan fleksibilitas di antara seluruh anggota organisasi untuk selalu berubah dengan 4e1at mengikuti tuntutan lingkungan.

.  Reengineering 

<saha ini dilakukan untuk meningkatkan efekti9itas dan efisiensi 1erusahaan dalam im1lementasi agile manufacturing .  0eengineering didefinisikan sebagai 1emikiran dan  1endesainan ulang yang radikal dari 1roses71roses bisnis 1erusahaan untuk men4a1ai  1eningkatan kiner6a organisasi. Tu6uannya agar dalam agile enterprise semua 1roses

organisasional da1at bersifat lintas fungsional dan berorientasi 1ada outcome.

2.4 K!3a# *a# K"%ra#$a# Agile Manufacturing 

5elebihan

agile manufacturing 

 antara lain?

. Meningkatkan rasio ke1uasan 1elanggan

2. Perusahaan diberikan keunggulan kom1etitif karena terus mengubah 1endekatan untuk 

memuaskan 1elanggannya.

!. Desain ino9atif berdasarkan 1ermintaan 1elanggan disediakan. *al ini memberikan

 1elanggan kesem1atan yang luas untuk memesan sesuai kebutuhan mereka.

. Meres1on dengan 4e1at untuk krisis yang mun4ul.

". Meski1un 1roduksi bisa berubah dengan 4e1at, 1roduksi massal masih bisa di4a1ai

sementara fleksibilitas masih mungkin.

(14)

. Peningkatan tiba7tiba dalam 1ermintaan akan menyebabkan shortage@kekurangan.

Sementara itu 6ika 1ermintaan suatu 1roduk dengan tingkat 1roduksi tinggi drasti4

ini mengakibatkan terda1at 1roduk yang tidak da1at di6ual.

2. <ntuk menera1kan agile manufa4turer 1erusahaan harus mengin9estasikan

trained@1elatihan dan 1eker6a dengan keteram1ilan tinggi yang berkom1etensi di

 bidang agile.

!. Perubahan dalam 1ermesianan untuk mem1roduksi 1roduk baru membutuhkan

 biaya yang tinggi.

. 5om1leksitas dari 1ermesinan yang baru da1at menyebabkan 1eningkatan tinggi

 1ada breakdown dari bebera1a 1ermesinan, dimana ter6adi 1eningkatan 1roduksi

down time.

". Maintenan4e untuk men6aga kondisi 1eker6aan teta1 baik akan meningkatkan

harga@biaya dari 1arts.

$. Peren4anaan intensif dan mana6emen dari sistem seru1a di1erlukan, se6ak 

dimun4ulkan dari ideologi 1roduksi massal 1ada agile manufa4turing.

(15)

BAB III

PENUTUP

-.1 K(/)%!a#

Perubahan lingkungan bisnis sekarang ter6adi sangat 4e1at dan dinamis, yang ditandai

dengan meningkatnya kom1etisi global, 1ergeseran

mass mar)et 

  men6adi

niche mar)et 

,

meningkatnya kebutuhan ker6asama antar 1erusahaan, dan 1erubahan konsumen yang

menginginkan 1roduk dalam 6umlah sedikit, berkualitas tinggi dan

customized.

5esemuanya ini menuntut 1erusahaan bisnis di era untuk da1at mengembangkan suatu

 bentuk sistem 1ermanufakturan baru yang da1at men6adi sumber keunggulan kom1etitif.

Sistem manufaktur baru ini disebut dengan

agile manufacturing.

-okus utama dari

 1enera1an

agile manufacturing

adalah mengembangkan 1roses 1roduksi untuk 

menghasilkan 1roduk yang da1at memberikan ke1uasan bagi konsumen se4ara 4e1at dan

4o4ok dengan kebutuhan konsumen indi9idual. Pengembangan ka1abilitas

agile

dalam

 1erusahaan membutuhkan adanya integrasi berbagai sumber daya dan kom1etensi inti.

Selain itu 1erusahaan 6uga harus mem1erhatikan berbagai faktor kun4i 1enun6ang

kesuksesan

agile manufacturing baik dari dalam atau luar 1erusahaan.

Gambar

Tabel 2.2 Im1likasi &gt;isnis dari Proses Pemanufakturan

Referensi

Dokumen terkait

Organisasi atau perusahaan perlu mengetahui berbagai kelemahan dan kelebihan pegawai sebagai landasan untuk memperbaiki kelemahan dan menguatkan kelebihan, dalam

diperlukan suatu penelitian untuk mengukur dan menganalisis rasio/perbandingan antara NPOP yang digunakan sebagai dasar pengenaan BPHTB terhadap nilai pasar properti,

Kajian kepemimpinan Prawoto Mangkusasmito dalam Yayasan Asrama Pelajar Islam menjadi hal yang sangat menarik, ketika pendirian YAPI yang dipelopori Prawoto

Formasi Oyo, dan Formasi Wonosari batulempung, napal tufan, batugamping terumbu, dan kalkarenit pegunungan struktural terbiku kuat S 4 andesit tua Formasi Bemmelen,

Avtur yang digunakan sebagai bahan bakar pesawat terbang bermesin turbine (jet) dengan resiko keselamatan yang tinggi, mempunyai persyaratan sangat ketat jika dibandingkan

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pda tanggal 03-05 Maret 2014 di Panti Werdha Mojopahit Mojokerto dengan menggunakan kuesioner terhadap 10 lansia diperoleh data

• Mendeskripsikan seperti apa sistem informasi yang diinginkan dari sisi 5W1H dimana dapat menggunakan What untuk menentukan Informasi yang dibutuhkan (database),

Kebijakan Quantitative Easing sangat rentan terhadap stabilitas harga di beberapa negara emerging markets tidak terkecuali di negara-negara yang menerapkan