Salu
Saluran
ran Tran
Transmisi
smisi,
, Subt
Subtransm
ransmisi,
isi, &
&
ga
Sistem
Sistem
T
T
enaga
enaga
Listrik
Listrik
Umumnya jaringan
Umumnya jaringan
transmisi dengan type
transmisi dengan type
radial/ loop radial/ loop Umumnya jaringan Umumnya jaringan subtransmisi dengan subtransmisi dengan
type loop/ network
type loop/ network
Umumnya jaringan
Umumnya jaringan
distribusi primer
distribusi primer
dengan type radial
dengan type radial
Umumnya jaringan
Umumnya jaringan
distribusi sekunder
distribusi sekunder
dengan type radial
Sistem distribusi tenaga listrik
Sistem distribusi tenaga listrik
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga
Sistem Distribusi merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yanglistrik yang berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya
berguna untuk menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listriklistrik besar (
besar (BulBulk Powek Powerr SouSourcerce) sampai ke konsumen) sampai ke konsumen
T
Tenaga listrik yaenaga listrik yang dihasilkng dihasilkan oleh pembaan oleh pembangkit tenaga listrngkit tenaga listrik denganik dengan tegangan dari 1
tegangan dari 11 kV 1 kV sampai 24 kV sampai 24 kV dikirimkan ke saluran transmisidikirimkan ke saluran transmisi tegangan tinggi 150 kV atau tegangan ekstra tinggi 500 kV
tegangan tinggi 150 kV atau tegangan ekstra tinggi 500 kV melaluimelalui step up transformer.
step up transformer.
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi
Dari saluran transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi saluransaluran 1. 1. 2. 2. 3. 3. subtransmisi tegangan t
subtransmisi tegangan tinggi 70 kV/ inggi 70 kV/ 150 kV atau 150 kV atau langsung kelangsung ke tegangan menengah 20 kV
tegangan menengah 20 kV dengan transformator penurun tegangandengan transformator penurun tegangan pada gardu induk distribusi, kemudian pada
pada gardu induk distribusi, kemudian pada sistem tegangansistem tegangan menengah 20 kV tersebut penyaluran tenaga listrik
menengah 20 kV tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan olehdilakukan oleh saluran distribusi primer.
saluran distribusi primer.
Dari saluran distribusi primer
Dari saluran distribusi primer inilah gardu-gardu distribusi mengambilinilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
tegangan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi menjadi sistem
menjadi sistem tegangan rendah, yaitu tegangan rendah, yaitu 220/380V220/380Volt. Selanjutnyaolt. Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke
disalurkan oleh saluran distribusi sekunder ke konsumen-konsumkonsumen-konsumen.en. 4.
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, perlu diadakan
Untuk kemudahan dan penyederhanaan, perlu diadakan pembagianpembagian serta pembatasan-pembat
serta pembatasan-pembatasan pada sistem tenaga asan pada sistem tenaga listrik :listrik :
• • • • • • • • Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah Daerah I
I : Bagian pembangkitan: Bagian pembangkitan
II : Bagian penyaluran/ transmisi, bertegangan tinggi (HV,EHV) II : Bagian penyaluran/ transmisi, bertegangan tinggi (HV,EHV) III
III : Bagian Distribusi Primer: Bagian Distribusi Primer, bertegangan , bertegangan menengah (20kV).menengah (20kV). IV
IV : Bagian distribusi sekunder : Bagian distribusi sekunder serta Instalas pada pelanggan,serta Instalas pada pelanggan, berte
bertegangagangann rendarendah (220/ 380 V)h (220/ 380 V)
Berdasarkan pembatasan-pemba
Berdasarkan pembatasan-pembatasan tersebut, yang tasan tersebut, yang merupakan porsimerupakan porsi Sistem Distribusi adalah Daerah III
Sistem Distribusi adalah Daerah III dan IVdan IV. . Dengan demikian ruangDengan demikian ruang lingkup Sistem Distribusi adalah:
lingkup Sistem Distribusi adalah: 1.
1. 2. 2.
Gardu Induk Distribusi Gardu Induk Distribusi
Feeder (penyulang) yang dapat berbentuk SUTM (Saluran Udara Feeder (penyulang) yang dapat berbentuk SUTM (Saluran Udara T
Tegangan Menengaegangan Menengah), h), atau SKTM (Salatau SKTM (Saluran Kabel Turan Kabel Teganganegangan Menengah)
Menengah) yang terdiri dari yang terdiri dari beberapa jenbeberapa jenis konfigurasi penghantis konfigurasi penghantarar dan konfigurasi rangkaian
dan konfigurasi rangkaian Gardu distribusi,
Gardu distribusi,
SUTR (Saluran Udara
SUTR (Saluran Udara TTegangan Rendah) atau SKTR (Saluran Kabelegangan Rendah) atau SKTR (Saluran Kabel T
Teganegangan Regan Rendahndah)) 3.
3. 4. 4.
Pengelompokan tegangan Pengelompokan tegangan Pada sistem tenaga listrik Pada sistem tenaga listrik
Saluran Subtransmisi dan Gardu Induk Distribusi
Secara umum sistem distribusi adalah bagian dari sistem tenaga listrik
antara sumber daya listrik besar dan sakelar pelayanan konsumen. Sistem distribusi terdiri dari komponen berikut :
1. Saluran Subtransmisi 2. Gardu induk distribusi
3. Saluran primer atau jaringan tegangan menengah (JTM)
4. Gardu/ Transformator distribusi
5. Saluran sekunder atau jaringan tegangan rendah (JTR) 6. Sambungan konsumen (service drops)
SALURAN SUBTRANSMISI 1. Sistem Radial
2. Sistem Radial yang Diperbaiki 3. Sistem Loop
4. Sistem Grid
Sumber daya besar Saluran subtransmisi Transformator daya gardu induk Transformator distribusi Saluran primer Saluran sekunder
Gambar 1. Diagram satu garis dari sistem distribusi tipik
K o n s u m e n
BAGIAN-BAGIAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
1
.
Jaringan Subtransmisi
Jaringan subtransmisi berfungsi menyalurkan daya listrik dari suatu gardu induk transmisi dengan kapasitas daya besar menuju pusat beban dimana terdapat gardu induk distribusi. jaringan subtransmisi biasanya memakai tegangan tinggi (70-150 kV), dengan konfigurasi radial, loop atau grid.
Gardu Induk Distribusi
Dibagi menjadi dua bagian yaitu Gardu Induk dan Gardu Hubung : a. Gardu Induk (GI)
2
Gardu induk berfungsi menerima daya listrik dari jaringan subtransmisi dan menurunkan tegangannya menjadi tegangan jaringan distribusi primer
(Jaringan Tegangan Menengah/ JTM). Jadi pada bagian ini terjadi
penurunan tegangan dari tegangan tinggi ataupun tegangan extra tinggi ke tegangan menengah 20 kV.
b. Gardu Hubung (GH)
Gardu hubung berfungsi menerima daya listrik dari gardu induk yang telah diturunkan menjadi tegangan menengah dan menyalurkan atau membagi daya listrik tanpa merubah tegangannya melalui jaringan distribusi primer (JTM) menuju gardu atau transformator distribusi.
Rel sumber daya besar
Saluran subtransmisi
Transformator daya gardu induk
Transformator daya gardu induk
3 Jaringan Distribusi Primer / Jaringan Tegangan
Menengah (JTM)
Jaringan distribusi primer (JTM) bertegangan 20 kV berfungsi menyalurkan daya listrik dari Gardu Induk Distribusi, menuju ke gardu / transformator distribusi. Jaringan distribusi primer dilayani oleh gardu hubung atau langsung dari gardu induk dan atau dari pusat pembangkit.
4 Gardu Distribusi (GD)
Gardu distribusi berfungsi untuk menurunkan tegangan primer (tegangan menengah) menjadi tegangan sekunder (tegangan rendah) yang biasanya 220/ 380 Volt.
5 Jaringan Distribusi Sekunder/ Jaringan Tegangan
Rendah (JTR)
• Jaringan distribusi sekunder berfungsi untuk menyalurkan/
menghubungkan sisi tegangan rendah transformator distribusi ke konsumen mengunakan jaringan hantaran udara 3 fasa 4 kawat dengan tegangan distribusi sekunder 220/ 380 Volt.
• Kecuali untuk daerah-daerah khusus dengan pertimbangan
keindahan, keselamatan dan keandalan yang tinggi dipergunakan sistem kabel bawah tanah.
6 Sambungan Konsumen
Sambungan rumah, adalah hantaran udara pada tegangan 220 380 Volt, 1 fasa atau 3 fasa dari tiang menuju instalasi alat
pembatas dan pengukur (APP) di konsumen, untuk selanjutnya tenaga listrik di bagikan pada seluruh instalasi dalam bangunan konsumen melalui panel hubung bagi.
PENGERTIAN DAN FUNGSI GARDU INDUK
Gardu Induk merupakan sub sistem dari sistem penyaluran tenaga listrik, atau merupakan satu kesatuan dari sistem penyaluran.
Mentransformasikan daya listrik : Dari Dari Dari tegangan tegangan tegangan
ekstra tinggi ke tegangan tinggi (500 KV/150 KV).
tinggi ke tegangan yang lebih rendah (150 KV/ 70 KV).
tinggi ke tegangan menengah (150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV).
Untuk pengukuran, tenaga listrik.
pengawasan operasi serta pengamanan dari sistem
Pengaturan pelayanan beban ke gardu induk-gardu induk lain melalui melalui tegangan tinggi dan ke gardu distribusi-gardu distribusi, setelah
proses penurunan tegangan melalui penyulang-penyulang tegangan menengah yang ada di gardu induk.
(feeder- feeder)
Untuk sarana telekomunikasi (pada umumnya untuk internal PLN), kenal dengan istilah SCADA.
Klasifikasi Gardu
Berdasarkan tegangannya:- GI Transmisi - GI Distribusi
Berdasarkan penempatan peralatannya
Induk
-GI GI GI GIpasangan dalam (in door substation) pasangan luar (out door substation)
sebagian pasangan luar (combined outdoor indoor substation) pasangan bawah tanah (under ground substation)
-GI GI
sebagian pasangan bawah tanah (semi under mobil (mobile substation)
ground substation)
Berdasarkan isolasi yang dipakai - GI isolasi udara
- GI isolasi gas (GIS = Gas Insulated Berdasarkan fungsinya : Switchgear) -GI GI GI GI Penaik Tegangan Penurun Tegangan Pengatur Tegangan Pengatur Beban
Peralatan utama GI
Trafo:trafo daya, trafo
CB/PMT
PMS/DS
Busbar (rel daya)
instrumen, CT, PT
O O O OIsolator
LA
Reaktor
Static capacitor
Peralatan sistem pentanahan
Peralatan komunikasi
O O O O O OBusbar
O
Dalam bidang STL, digunakan untuk
menyebut pertemuan antar jaringan
O
Memiliki fungsi utama sebagai
penghubung antar jaringan
O
Pemilihan bahan Busbar :
•
Tahanan elektrik rendah.
•
Kekuatan mekanik tinggi.
•
Tahan terhadap cuaca.
Double Bus, Single Breaker
O
Keuntungan
•
Lebih fleksibel dengan adanya 2 bus
•
Dapat dilakukan maintenance pada masing-masing
•Dapat dilakukan pemindahan secara mudah
menggunakan switch bus tie
bus
O
Kekurangan
•
Diperlukan breaker ekstra untuk bus tie
•Diperlukan 4 switch untuk satu jaringan
Double Bus, Double Breaker
Keuntungan
•
Setiap jaringan disokong oleh 2
circuit breaker
Fleksibel untuk menentukan
sambungan antara feeder dengan
busbar
Mudah untuk melakukan
•
•
maintenance circuit breaker
Memiliki keandalan tinggi
•
Kekurangan
•
•
Memiliki biaya paling tinggi
Ketika terjadi kerusakan pada circuit
breaker, maka jaringan akan
kekurangan daya setengah dari
seharusnya
Main and Transfer Bus
Keuntungan
•
•
Biaya cukup rendah
Mudah untuk melakukan
maintenance circuit breaker
Kekurangan
•
Memerlukan circuit breaker
ekstra untuk bus tie
Switching untuk
maintenance circuit breaker
cukup rumit
Kegagalan pada bus dapat
berakibat dipadamkannya
seluruh gardu induk
•
Ring Bus
O
Keuntungan
• Biaya cukup rendah
• Pemeliharaan breaker cukup fleksibel
• Pemeliharaan dapat berlangsung tanpa interupsi jaringan • Hanya memerlukan 1 breaker setiap jaringan
• Setiap jaringan disokong oleh 2 circuit breaker
O
Kekurangan
• Apabila terjadi gagal pada saat pemeliharaan breaker, maka
jaringan akan terbagi menjadi 2
• Saat terjadi gagal, maka jumlah circuit breaker yang
Breaker and A Half
Keuntungan
• Operasi paling fleksibel • Memiliki keandalan tinggi • Mudah untuk melakukan
maintenance bus
• Kegagalan pada bus tidak
mengakibatkan putusnya jaringan
Kekurangan
• Setiap jaringan disokong oleh 3/2
breaker
Circuit breaker yang berada di tengah menyokong 2 buah jaringan
Gardu Distribusi
Gardu distribusi pada dasarnya adalah rangkaian dari suatu
perlengkapan hubung bagi (PHB) yang terdiri dari a) PHB tegangan menengah; b) PHB tegangan rendah. Masing-masing dilengkapi alat kontrol dengan komponen proteksinya.
Jenis-jenis gardu distribusi didesain berdasarkan maksud penggunaannya, yaitu: dan tujuan 1) Gardu Hubung 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Gardu Trafo
Open Type (Gardu Sel)
Closed Type (gardu Kubikel) Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi Distribusi
konstruksi beton (Gardu Beton); konstruksi metal clad (Gardu besi); tipe tiang portal,
tipe tiang cantol (Gardu Tiang); mobil tipe kios
Gardu Distribusi
1) Gardu Hubung
Gardu hubung adalah gardu yang berfungsi untuk
membagi beban pada sejumlah gardu atau untuk
menghubungkan satu feeder TM dengan feeder TM yang lain.
Dengan demikian pada gardu ini hanya dilengkapi peralatan
hubung Dan bila perlu misalnya untuk melayani konsumen TM
dilengkapi dengan alat pembatas dan pengukur.
2) Gardu Trafo
Gardu Trafo adalah gardu yang akan berfungsi untuk
membagikan energi listrik pada konsumen yang memerlukan
tegangan rendah. Dengan demikian pada gardu trafo
dipasang/ditempatkan satu atau dua Trafo distribusi yang
dipergunakan untuk merubah tegangan menengah menjadi
tegangan rendah selain dari peralatan hubungnya untuk
melayani konsumen tegangan rendah.
Gardu Distribusi
3) Gardu Open Type (Gardu Sel)
Gardu open type adalah gardu distribusi yang mempunyai
peralatan hubung terbuka. Dimana dalam bekerjanya
pisau-pisau dalam peralatan hubung, dapat dengan mudah
dilihat mata biasa (dapat diawasi) baik pada saat masuk
(menutup) atau saat keluar (membuka). Biasanya tempat
pemasangan peralatan hubung semacam ini diberi sekat
antara satu dengan yang lainnya yang terbuat dari tembok
dan karena hal ini, gardu tembok open type sering disebut
gardu sel
4) Gardu Beton
Gardu tembok adalah gardu trafo /hubung yang secara
keseluruhan konstruksinya tersebut dari tembok/beton.
Gardu Distribusi
5) Gardu Closed Type (Gardu Kubikel)
Gardu closed type adalah gardu distribusi baik gardu
trafo atau gardu hubung yang memiliki peralatan hubung
tertutup. Dimana peralatan hubung baik untuk incoming, out
going, pengamatan trafo dan sebagainnya ditempatkan
dalam suatu lemari khusus yang tertutup sehingga
bekerjanya pisau-pisau peralatan hubung tidak dapat
dilihat yang disebut kubikel, untuk ini gardu dengan type
ini sering disebut sebagai gardu kubikel.
6) Gardu Kios
Gardu
terbuat
kios adalah gardu yang bangunan keseluruhannya
dari plat besi dengan konstruksi seperti kios.
Gardu Distribusi
7) Gardu Portal
Gardu portal adalah gardu trafo yang secara keseluruhan
instalasinya dipasang pada 2 buah tiang atau lebih.
8) Gardu Cantol
Gardu kontrol adalah gardu trafo yang secara keseluruhan
instalasinya dipasang pada satu tiang.
Gardu Portal dan gardu Cantol biasa juga disebut
Trafo (GTT).
Gardu Tiang
Gardu Tiang Trafo(GTT) berlokasi dekat dengan konsumen, trafo dipasang pada tiang listrik dan menyatu dengan jaringan listrik. Untuk mengamankan trafo dan sistemnya, GTT dilengkapi dengan unit-unit pengaman yang ditempatkan pada Perangkat Hubung Bagi Tegangan Rendah (PHB-TR).
Gardu Tiang Trafo
Gardu Distribusi
Gardu tipe cantol Gardu tipe portal
20 kV Fuse CO LA 200 kVA 20 kV Dyn 5 380 V 3 f
Pengaman pada gardu distribusi
NH FuseJurusan 1 Jurusan 2 Jurusan 3 NH Fuse
asa
Pemilihan lokasi gardu induk yang ideal,
beberapa aturan yang harus diperhatikan:
1. Lokasi gardu induk sedekat mungkin dengan pusat beban dari daerah pelayanan.
Lokasi gardu induk dimana regulasi tegangannya dapat diperoleh 2.
tanpa pengukuran yang berlebihan.
3. Pemilihan lokasi gardu induk memiliki jalan masuk sendiri untuk saluran subtransmisi dan saluran keluar primer dan juga untuk pertumbuhan mendatang.
Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya mempunyai daerah yang cukup untuk perluasan gardu induk mendatang.
Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya tidak bertentangan
dengan peraturan penggunaan tanah, peraturan daerah dan tetangga. Lokasi gardu induk yang dipilih hendaknya membantu untuk
mengurangi jumlah konsumen yang terpengaruh akibat gangguan Pertimbangan lain, seperti adaptasi, darurat dll.
4.
5.
6.