• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Wirausaha Dan Wiraswasta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Wirausaha Dan Wiraswasta"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

A.

A. Latar BelakangLatar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui  proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru da

 proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru da n berbeda.n berbeda.

Wiraswasta dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama Wiraswasta dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri artinya dalam bahasa Sansekerta, tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia atas tiga kata: wira, swa dan sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani pahlawan/pendekar unggul, teladan, berbudi luhur, berjiwa besar, berani pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; sta artinya berdiri. kemajuan, dan memiliki keagungan watak; swa artinya sendiri; sta artinya berdiri. Sedangkan Saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar Sedangkan Saudagar terdiri dari dua suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi, Saudagar berarti seribu akal.

artinya akal. Jadi, Saudagar berarti seribu akal.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui  pendidikan

 pendidikan formal formal maupun maupun pelatihan-pelatihan pelatihan-pelatihan di di segala segala lapisan lapisan masyarakatmasyarakat kewirausahaan menjadi berkembang.

(2)

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian, hakekat, perkembangan wirausaha dan wiraswasta dan sejarah  pengetahuan yang diperoleh manusia.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah pengertian wirausaha dan wiraswasta ?

2. Apakah perbedaan wirausaha dan wiraswasta ? 3. Apakah pengertian dan hakikat dari kewirausahaan ? 4. Bagaimana perkembangan wirausaha dan wiraswasta ?

5. Bagaimana sejarah pengetahuan yang diperoleh manusia mengenai wirausaha dan wiraswasta ?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk : 1. Menjelaskan pengertian wirausaha dan wiraswasta

2. Menguraikan perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta 3. Mendiskripsikan hakikat dari wirausaha dan wiraswasta

4. Mengetahui proses sejarah dan perkembangan wirausaha dan wiraswasta 5. Untuk dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari

(3)

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Wirausaha dan Wiraswasta 1. Pengertian Wirausaha

Pengertian Wirausaha secara Umum adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.

Secara Etimologis kewirausahaan berasal dari dua kata, yaitu “Wira” dan juga “Usaha”. Definisi dari Wira yaitu manusia yang unggul, berwatak yang agung, pahlawan, pejuang, memiliki budi yang luhur, dan juga gagah  berani. Dan Usaha adalah bekerja dan berbuat sesuatu. Usaha juga dapat

diartikan sebagai perbuatan untuk amal.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian wirausaha sama dengan wiraswasta, yaitu orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur mengatur  permodalan operasinya.

Selain itu beberapa pengertian wirausaha dapat diartikan sebagai pelaku utama dalam pembangunan ekonomi dan fungsinya untuk melakukan inovasi

(4)

sebuah proses yang disebut creative destruction (pengrusakan yang kreatif) untuk menghasilkan suatu nilai tambah (added value) guna menghasilkan nilai yang lebih tinggi, sehingga the core of entrepreneurial skill is creativity (inti dari ketrampilan wirausaha adalah kreativitas). Sehingga dapat katakan wirausaha adalah orang yang berani mengusahakan suatu pekerjaan baik untuk diri sendiri ataupun untuk orang lain.

Dan berikut Pengertian dan definisi wirausahaan menurut beberapa para Ahli ;

a. Peter F Drucker, kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan  berbeda (ability to create the new and different).

 b. Menurut Arif F. Hadipranata, wirausaha adalah sosok pengambil risiko yang diperlukan untuk mengatur dan mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.

c. Kathleen mengemukakan bahwa wirausaha adalah orang yang mengatur, menjalankan, dan menanggung risiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang dilakukannya dalam dunia usaha.

d. Andrew J Dubrin, seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).

e. Raymond, (1995), wirausaha adalah orang yang kreatif dan inovatif serta mampu mewujudkanya untuk meningkatkan kesejahteraan diri masyarakat dan lingkungan.

(5)

f. Kasmir (2006), wirausaha adalah orang yang berjiwa berani mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan.

2. Pengertian Wiraswasta

Istilah Wiraswasta sering kita dengar dalam dunia usaha, kerap kali di gunakan sebagai sebutan untuk salah satu profesi seseorang. Kata lainnya yang juga memiliki arti serupa sering kita dengar juga yakni Wirausaha, hanya dengan mendengarnya saja tentu kita sebetulnya sudah bisa menyimpulkan apa arti dari kedua istilah tersebut.

Jika di artikan Wiraswasta adalah hasil penggabungan dari dua kata "wira" dan "swasta". Wira artinya berani, sedangkan swasta berarti berdiri sendiri. Yang dalam dunia bisnis dapat kita simpulkan, mendirikan usaha sendiri. Pelaku wiraswasta inilah yang biasa di sebut dengan seorang  pengusaha atau enterpreneur.

Apapun jenis pekerjaannya serta tidak perduli dengan berapa modal yang di keluarkan untuk mendirikannya, asalkan berdiri sendiri maka layak di sebut wiraswasta.

Wiraswasta merupakan salah satu profesi yang banyak orang dambakan,  pasalnya pekerjaan yang satu ini relatif banyak memiliki kelebihan di  bandingkan profesi lain. Salah satunya dalam hal dapat lebih fleksibel mengatur waktu untuk menjalankannya. Tentu saja, karena kita sendirilah sebagai bos alias pemilik usahanya. Meski begitu hasil yang didapat pastinya

(6)

akan sangat bergantung kepada seberapa besar kerja keras seorang pengusaha itu sendiri.

Berwirswasta dapat menjadi salah satu solusi di tengah sangat terbatasnya lapangan pekerjaan saat ini. Justru dengan memilih profesi ini menjadi dapat membuka lapangan pekerjaan baru untuk orang lain yang membutuhkannya, maka tidak heran pemerintahan pun cukup mendukung untuk menumbuhkan pengusaha-pengusaha baru di berbagai wilayah sehingga bisa meningkatkan nilai perekonomian.

Meski begitu, tidak sedikit juga masyarakat yang masih memiliki keraguan untuk menjalankannya karena berbagai sebab. Diantaranya karena keterbatasan modal dan juga pengetahuan.

Padahal banyak pengusaha sukses mengatakan bahwa modal bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan berhasil tidaknya sebuah usaha. Sedangkan pengetahuan pun akan dapat dimiliki asalkan kita mau mengupayakannya.

Sebagian dari jenis pekerjaan wiraswasta diantaranya adalah berdagang dan jual beli. Contoh kecilnya seperti berdagang pulsa, warung, pakaian, gadget, kuliner dan lain sebagainya. Ada juga berwirausaha dalam bidang jasa seperti jasa service atau perbaikan, pengiriman barang atau ekspedisi dan masih banyak yang lainnya.

Beberapa faktor yang harus di miliki untuk menjalankan pekerjaan ini diantaranya pelaku harus memiliki ide kreatif dalam menyusun perencanaan

(7)

 bisnisnya, yang selebihnya dapat mengupayakan dengan memanfaatkan sumberdaya orang lain untuk menjalankannya.

Selain itu berwiraswasta juga membutuhkan pribadi dan mental yang kuat untuk menghadapi berbagai resiko yang mungkin di alami. Disiplin serta mau bekerja keras secara konsisten juga dapat mendatangkan kesuksesan kepada bidang wirausaha yang dipilihnya.

Di bawah ini beberapa pengertian wiraswasta menurut para ahli, diantaranya seperti menurut:

1. Sumahawijaya (1980), wiraswasta memuat sifat keberanian, keutamaan, keteladanan, dan semangat yang bersumber dari kekuatan sendiri.

2. Suryo (1986), mengatakan bahwa secara definitif wiraswastawan adalah orang yang memiliki sifat mandiri, berpandangan jauh, kreatif, inovatif, tangguh dan berani menanggung resiko dalam pengelolaan usaha dan kegiatan yang mendatangkan keberhasilan.

3. Suhadi (1985), mengemukakan bahwa wiraswasta memuat sejumlah karakteristik seperti percaya pada kemampuan diri sendiri, berpandangan luas jauh ke depan, mempunyai keuletan mental, lincah dalam berusaha.

B. Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta

Definisi wirausaha antaralain adalah seseorang yang dapat mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.

(8)

Orang yang berani menanggung resiko atas bisnis yang ia tekuni. Orang tersebut  juga melihat bahwa terdapat suatu peluang luar biasa dalam suatu bidang. Seseorang yang mengorganisir dan menanggung resiko sebuah bisnis atau usaha.

Sedangkan pengertian wiraswasta adalah orang yang berani bersikap,  berfikir dan bertindak menurut kemampuan dan keberanian untuk menciptakan  pekerjaan sendiri, mencari nafkah dan berkarir dengan sikap mandiri. Seseorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan resiko, serta menerima  balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi atas usahanya tersebut.

Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas  bahwa wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang  berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.

Ketika seseorang bekerja (berusaha) sendiri, tidak menjadi pegawai baik negeri maupun swasta, baik pada usaha produksi, perdagangan ataupun jasa maka dia akan disebut sebagai wiraswasta. Itu terjadi di Indonesia sekitar sepuluh tahun yang lalu atau sebelumnya. Tetapi sepuluh tahun terakhir maka orang-orang seperti itu akan disebut sebagai wirausahawan atau istilah kerennya adalah entrepreneur.

(9)

Menurut kamus Bahasa Indonesia, wiraswasta berarti “jenis usaha berdikari atas dasar percaya pada diri sendiri (tanpa mengharapkan belas kasihan orang lain)”. Sedangkan wirausaha berarti, “usaha yang digerakkan oleh semangat keberanian dan kejujuran”. Dari definisi diatas jelaslah bahwa keduanya memang  berbeda. Akan tetapi dalam pemaknaan sehari-hari tentu saja agak sulit untuk

membedakan secara hitam dan putih.

Walaupun kalau kita berbicara asal katanya dari Bahasa Inggris yaitu entrepreneur, tidak ada bedanya dengan capitalist, industrialist, businessman,  businesswoman, atau factory owner. Kembali kepada definisi menurut kamus Bahasa Indonesia diatas, sekarang ini orang lebih merasa “keren” dan percaya diri dengan menyandang sebutan wirausaha, bahkan ada juga orang yang menyebut wirausaha mandiri daripada disebut sebagai wiraswasta.

Tentu saja bukan tanpa alasan kalau saat ini orang yang mempunyai usaha lebih merasa nyaman disebut sebagai wirausaha daripada wiraswasta, selain karena tren yang berlaku global di seluruh belahan dunia ini. Ada satu gerakan (atau budaya) baru dalam dunia usaha yang mulai mengarah kepada spiritualisasi usaha. Hal ini terkait dengan kecenderungan secara umum manusia dewasa ini yang sudah mulai jenuh dengan segala sesuatu yang hanya bersifat materialistis, dan terbukti tidak mampu memberikan ketenangan kepada jiwa mereka.

 Nilai-nilai agama (spiritual) menjadi semangat baru dalam dunia usaha, sehingga kejujuran menurut pakar marketing Indonesia dari MarkPlus and Co,

(10)

yang menghalalkan segala macam cara. Jadi keberanian dan kejujuran lebih tepat menjadi semangat baru dunia usaha selain tentu saja kreativitas, yang akhir-akhir ini pun banyak disebut orang. Apalagi berkaitan dengan isu pembangunan  berkelanjutan (sustainable development).

Selama ini pelaku usaha konvensional yang sering disebut wiraswasta atau  pengusaha biasa, di dalam operasinya melakukan berbagai tindakan yang seringkali tidak mengindahkan keberlanjutan, kelestarian lingkungan, kejujuran, dan persaingan sehat berbasis kreativitas apalagi keadilan. Mereka lebih banyak mencari keuntungan dengan menghalalkan berbagai cara dan menindas yang lemah, walaupun pada akhirnya mereka akan sampai pada suatu titik di mana keuntungan materi berupa uang dan barang berharga tidak mampu memenuhi  batinnya.

Sehingga sangat wajar jika pelaku usaha (apalagi usaha kecil menengah) lebih suka disebut wirausaha daripada wiraswasta. Tentu saja bagi yang mengetahui definisi diatas, dan mungkin saja karena pengaruh tren yang sedang  berkembang. Akan tetapi yang lebih penting bagi kita semua adalah mengembangkan segala bentuk usaha kecil dan menengah di negeri ini untuk membangkitkan perekonomian nasional yang memang sedang terpuruk ini. Tetapi ingatlah satu hal, apa pun nama, istilah, atau sebutannya, tetapi semangat keberanian, kejujuran dan kreativitas harus menjadi dasarnya. Dan tidak cukup hanya sekadar percaya pada diri sendiri.

(11)

Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang  berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.

Sebagian ahli mambedakan kedua istilah wirausaha dengan wiraswasta, tetapi perbedaan itu dinilai tidaklah terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta dan wirausaha sering berganti tempat alias artinya dianggap sama. Bahkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua istilah tersebut tidak dibedakan artinya atau dianggap sama. Perbedaan lain yang hampir mirip dengan contoh diatas adalah kewirausahaan, wirausahawan,  pengusaha dan swasta.

Perbedaan Wirausaha dan Wiraswasta

Wirausaha Wiraswasta

 Orientasi jangka panjang  Orientasi pasar 

 Apa yang seharusnya  Lebih maju dan mandiri  Kreatif dan inovatif 

 Ada perkembangan atau kemajuan

 Orientasi jangka pendek   Orientasi produk 

 Apa adanya  Dapur ngebul

 Kurang kreatif dan inovatif 

 Tidak ada perkembangan atau kemajuan

Jadi perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta adalah orang yang  berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan

(12)

wiraswasta bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja di orang lain atau  bagi yang memiliki bisnis sendiri.

Walaupun demikian perbedaan wirausaha dan wiraswasta dinilai oleh para ahli tidak terlalu signifikan, sehingga dalam banyak literatur kedua istilah ini dianggap sama. Contohnya dalah kamus besar Bahasa Indonesia kedua istilah tersebut tidak dibedakan artinya atau diangga sama. Istilah lain yang memiliki makna yang hampir mirip ialah pengusaha, swasta, kewirausahaan dan wirausahawan.

C. Pengertian dan Hakikat Kewirausahaan 1. Pengertian Kewirausahaan

Menurut Steinhoff dan John F. Burgess (1993:35) wirausaha adalah orang yang mengorganisir, mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan peluang berusaha. Secara esensi pengertian entrepreneurship adalah suatu sikap mental, pandangan, wawasan serta pola  pikir dan pola tindak seseorang terhadap tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

Adapun kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu

(13)

kewirausahan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan  berbeda (create new and different) melaui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Pada hakekatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri, dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif.

2. Hakikat Kewirausahaan

Dari beberapa konsep yang ada ada 6 hakekat penting kewirausahaan sebagai berikut ( Suryana, 2003 : 13), yaitu :

a. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat,  proses, dan hasil bisnis (Acmad Sanusi, 1994).

 b. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) (Drucker, 1959).

c. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (Zimmerer. 1996).

(14)

d. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth) (Soeharto Prawiro, 1997).

e. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

f. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melaui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan  baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang  baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Berdasarkan keenam konsep diatas, secara ringkas kewirausahaan dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Dari segi karakteristik perilaku, Wirausaha (entepreneur) adalah mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan  perusahaan miliknya sendiri. Wirausaha adalah mereka yang bisa

(15)

menciptakan kerja bagi orang lain dengan berswadaya. Definisi ini mengandung asumsi bahwa setiap orang yang mempunyai kemampuan normal, bisa menjadi wirausaha asal mau dan mempunyai kesempatan untuk  belajar dan berusaha. Berwirausaha melibatkan dua unsur pokok (1) peluang dan, (2) kemampuan menanggapi peluang, Berdasarkan hal tersebut maka definisi kewirausahaan adalah “tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap dalam seperangkat tindakan serta membuahkan hasil berupa organisasi usaha yang melembaga, produktif dan inovatif.” (Pekerti, 1997) D. Perkembangan dan Sejarah Wirausaha dan Wiraswasta

Istilah “entrepreneur” lahir di dunia Barat, yang menurut sejarah awalnya dipergunakan oleh Richard Cantillontahun 1755. Entrepreneur diartikan sebagai membeli jasa-jasa faktor produksi dengan harga tertentu, dengan suatu pengertian untuk menjual hasilnya tersebut dengan harga-harga yang tidak pasti di masa yang akan datang. Oleh karena itu, entrepreneur dinyatakan dengan suatu fungsi  pokok yang unik : penanggung risiko tanpa jaminan. Beberapa tahun kemudian, Jean Babtiste Say menggambarkan fungsi entrepreneur dalam arti yang lebih luas, menekankan pada fungsi penggabungan dari factor-faktor produksi dan  perlengkapan manajemen yang kontinu, dan selain itu juga sebagai penanggung

risiko.

Di Indonesia setelah seminar Strategi Pembangunan Pengusaha Swasta  Nasional dalam tahun 1975, maka istilah wiraswasta untuk pertama kalinya

(16)

dengan adanya Lokakarya Sistem Pendidikan dan Pengembangan Kewiraswastaan, maka istilah wiraswasta (entrepreneur ) atau kewirswastaan (entrepreneurship) semakin luas beredar. Hal ini setelah melalui perjalanan yang cukup panjang sejak tahun 1967 masih digunakan istilah entrepreneur.

Pada dasarnya di alam pembangunan sekarang ini, semua orang warga Indonesia dituntut untuk memiliki jiwa kewirausahaan. Sebenarnya kita semua merupakan wirausaha yang baik dalam arti mampu berdiri sendiri dalam menjalankan usahanya, pekerjaannya guna mencapai tujuan pribadinya, keluarganya, masyarakat, bangsa dan negara. Oleh karena itu, seorang wirausaha yang berhasil harus memiliki jiwa semangat kewirausahaan berdasarkan norma-norma yang sudah ditentukan.

Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, cirri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang dimaksud dengan seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih sukses atau meningkatkan pendapatan.

Pada intinya, seorang wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki  jiwa wirausaha dan mengaplikasikan hakekat kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya.

(17)

Secara epistimologis, sebenarnya kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-renacana dalam pikirannya ke dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola piker tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.

Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya, kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan (Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber daya untuk menemukan  peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup (Prawirokusumo, 1997).

(18)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang,  pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam

kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah: 1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.

2. Menentukan cara produksi baru.

3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.

4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap,  perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan yang lebih besar.

Kata inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang  berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja  pasar, kebijakan dan sistem baru.

(19)

B. Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya  penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung  jawabkan. Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami juga mengharapkan adanya saran dari semua pihak baik dosen maupun seluruh mahasiswa yang membaca makalah kewirausahaan ini terhadap kekurangan yang terdapat pada makalah ini.

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan menurut Suryana (2011:2) “Wirausaha adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumbar daya untuk mencari peluang menuju sukses”.. definisi di

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create.. new and different) melalui berfikir kreatif

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk

“Inti dari Kewirausahaan adalah menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda ( create new and diferent ) melalui berpikir kreatif dan

Secara epistimologis, sebenarnya pada hakikatnya kewirausahaan adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku inovatif yang dijadikan dasar,

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak