Bahasan
Monitoring Kebijakan Universal
Coverage: Bagaimana Prospeknya
Direktorat Kesehatan dan Gizi
Masyarakat, Bappenas
2
Latar Belakang
•
Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga
negara berhak mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk
masyarakat miskin (UUD 1945 pasal 28H).
•
UU No.36/2009 ttg kesehatan dan UU No. 40/2004 ttg SJSN
mengamanatkan untuk memberikan perlindungan bagi fakir
miskin, anak dan orang terlantar serta orang tidak mampu
yang pembiayaan kesehatannya dijamin oleh Pemerintah.
•
Pembangunan kesehatan saat ini masih dihadapkan pada
masalah yaitu belum optimalnya akses, keterjangkauan dan
mutu pelayanan kesehatan, antara lain disebabkan oleh sarana
pelayanan kesehatan seperti RS, Puskesmas dan jaringannya
belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama
bagi penduduk miskin terkait dengan biaya dan jarak.
•
Pembiayaan kesehatan cenderung meningkat, tetapi belum
sepenuhnya dapat memberikan jaminan perlindungan
3
Lanjutan…
• Jaminan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin telah
mampu meningkatkan akses penduduk miskin terhadap
pelayanan kesehatan
,
namun belum sepenuhnya dapat
meningkatkan status kesehatan masyarakat miskin akibat
fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang masih belum memadai
terutama untuk daerah tertinggal, terpencil, perbatasan dan
kepulauan.
• Jumlah rumah sakit yang telah terlibat dalam pelayanan jaminan
kesehatan masyarakat miskin (jamkesmas) terus meningkat,
yaitu sampai dengan tahun 2011 telah mencapai 80% dari
jumlah rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun
rumah sakit swasta.
Perlindungan Finansial
•
Pengeluaran kesehatan yg tarlalu besar menyebabkan terjadinya
bencana finansial (
catasthropy
) dan pemiskinan (
impoverished
).
•
Perlindungan finansial ini mengalami perbaikan :
– Menurunnya pengeluaran katastropi 1,5 % (2005)
1,2 persen
(2006) (Susenas)
– Menurunnya RT miskin akibat pengeluaran biaya untuk
kesehatan 1,2 % (2005)
0,6 % (2006) (WB, 2008).
•
Partisipasi masyarakat pd asuransi kesehatan meningkat dari
dibawah 20 % (2000)
59,07% (2010)
•
Cakupan tersebut terdiri dari :
– asuransi kesehatan pegawai negeri sipil (PNS dan TNI POLRI) sebesar
7,32 persen,
– Jamsostek sebesar 2,08 persen,
– asuransi perusahaan sebesar 2,72 persen,
– asuransi swasta lainnya sebesar 1,21 persen,
– jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) 32,37 persen dan
– Jamkesda bagi penduduk miskin 13,37 persen.
Pencapaian Kepesertaan Jaminan Kesehatan
JAMKESDA telah ada di 250 Kab/Kota, dilaksanakan secara bervariasi, oleh:
-
PT Askes : 185 Kab/Kota
-
Kelola Sendiri: 65 Kab/Kot
4 Propinsi Universal Coverage:
Prop Sumatra Selatan, Prop Sulawesi Selatan, Prop Bali, NAD
Proporsi Penduduk yang memiliki Jaminan
Kesehatan (asuransi kesehatan)
7
• Pembiayaan kesehatan cenderung meningkat, tetapi belum
sepenuhnya dapat memberikan jaminan perlindungan
kesehatan masyarakat.
• Pengeluaran kesehatan total pada periode 2005-2011
mengalami peningkatan cukup signifikan. Anggaran
pemerintah pusat dan daerah naik 4 kali lipat dalam 6 tahun
terakhir.
• Cakupan sasaran Jamkesmas meningkat dari 36,4 juta
(2005) menjadi 76,4 juta (2011). Jamkesmas telah mampu
meningkatkan akses penduduk miskin terhadap pelayanan
kesehatan namun belum sepenuhnya dapat meningkatkan
status kesehatan masyarakat miskin di DTPK.
Tantangan : meningkatkan pembiayaan kesehatan yang diikuti oleh peningkatan
perlindungan finansial terhadap risiko kesehatan yang mencakup seluruh penduduk
Indonesia serta peningkatan efisiensi penggunaan anggaran.
Sejarah Program Jaminan Kesehatan bagi
Penduduk Miskin
JPSBK
(Jaring Pengaman Sosial Bid. Kesehatan)
PDPSE
(Penanggulangan Dampak Pemotongan Subsidi
Energi)
PKPS BBM
(Program Kompensasi Pengurangan Subsidi
BBM)
JPKMM Askes
Block Grant
Askeskin
Sasaran Jamkes Tahun 2005-2011
No.
Tahun
Sasaran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tahun 2005
- Semester I
- Semester II
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2008
Tahun 2009-2010
Tahun 2010-2011
36.1 juta jiwa
60.0 juta jiwa
60.0 juta jiwa
76.4 juta jiwa
76.4 juta jiwa
76.4 juta jiwa
76,4 juta jiwa ( 60,4 juta (
PPLS,2008) + 16 juta (sasaran
lainya*))
*)penghuni Rutan/Lapas, masyarakat miskin penghuni panti, anak dan orang terlantar tidak punya identitas,
miskin paska tanggap darurat bencana, penduduk Aceh dan Papua.
Kebijakan Menuju
Universal Coverage
1.
Mewujudkan masyarakat berakhlak
mulia, bermoral, beretika,
berbudaya, beradab
2.
Mewujudkan bangsa yang
berdaya saing
3. Mewujudkan masyarakat demokratis
berlandaskan hukum
4. Mewujudkan Indonesia aman, damai,
dan bersatu
5. Mewujudkan pemerataan
pembangunan dan berkeadilan
6. Mewujudkan Indonesia asri dan
lestari
7. Mewujudkan Indonesia menjadi
negara kepulauan yang mandiri,
maju, kuat, dan berbasiskan
kepentingan nasional
8. Mewujudkan Indonesia berperan
penting dalam pergaulan dunia
internasional
MISI 2005-2025
•
Melindungi
tumpah darah
•
Memajukan
kesejahteraan
umum
•
Mencerdaskan
kehidupan
bangsa
•
Ikut
melaksanakan
ketertiban dunia
MAJU
MANDIRI
ADIL
MAKMUR
VISI
2005-2025
Tujuan Negara
(UUD 45)
PEMBANGUNAN SDM
DALAM MISI RPJPN 2005-2025
(UU No. 17 Tahun 2007)
13
SASARAN POKOK
MISI 2: Mewujudkan bangsa yang berdaya saing
Kesehatan
-
Meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat
-
Pembangunan berwawasan kesehatan
Pemb. Perempuan & anak:
-
Peningkatan kualitas hidup perempuan,
kesejahteraan, perlindungan anak,
penurunan kekerasan, eksploitasi, &
diskriminasi
-
Penguatan kelembagaan dan jaringan PUG
Pemuda:
-
Pembangunan karakter bangsa & partispasi
pemuda
-
Budaya & prestasi olahraga
Kualitas SDM
•
IPM
•
IPG
•
Penduduk
tumbuh
seimbang
ARAH PEMBANGUNAN
Tahapan Pembangunan dalam
Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025
14
14
Struktur Penulisan
RPJMN 2010-2014 Kesehatan
SKN
1
5
3
4
6
Subsistem Upaya
Kesehatan
Subsistem
Pembiayaan
Kesehatan
2
Subsistem Sumber
Daya Manusia
Kesehatan
Subsistem Sediaan
Farmasi, Alkes, dan
Makanan
Subsistem
Manajemen dan
Informasi
Kesehatan
Subsistem
Pemberdayaan
Masyarakat
BERBASIS PADA SISTEM KESEHATAN NASIONAL (SKN)
SEBAGAI PENJABARAN KONSPESI TEORITIS DAN PRAKTIS PEMBANGUNAN KESEHATAN
Sasaran RPJMN 2010-2014
Sasaran
Status Awal
Target 2014
1. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat, yang ditandai dengan :
a.
Meningkatnya umur harapan hidup (tahun)
70,6
72,0
b.
Menurunnya angka kematian ibu melahirkan per 100.000
kelahiran hidup
228
118
c.
Menurunnya angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
34
24
d.
Menurunnya angka kematian neonatal per 1.000 kelahiran
hidup
19
15
e.
Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (terdiri dari
gizi-kurang dan gizi-buruk) pada anak balita (persen)
18,4
< 15,0
f.
Menurunnya prevalensi anak balita yang pendek/
stunting
(persen)
36,8
30,0
2. Menurunnya angka kesakitan akibat penyakit menular, yang ditandai dengan :
a. Menurunnya prevalensi
Tuberculosis
per 100.000 penduduk
235
221
b. Menurunnya kasus malaria (
Annual Parasite Index
-API) per
1.000 penduduk
2
1
c. Terkendalinya prevalensi HIV pada populasi dewasa (persen)
< 0,5
3. Menurunnya disparitas status kesehatan dan gizi masyarakat antarwilayah dan antartingkat sosial
ekonomi
4. Meningkatnya penyediaan anggaran publik untuk kesehatan dalam rangka
mengurangi risiko finansial akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk
terutama penduduk miskin.
Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN 2010-2014
Prioritas Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
difokuskan pada :
1.
Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita;
2.
Perbaikan status gizi masyarakat;
3.
Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti
penyehatan lingkungan;
4.
Pengembangan sumber daya manusia kesehatan;
5.
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu dan
penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;
6.
Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);
7.
Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan; dan
8.
Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
19
Pengembangan Sistem Jaminan Pembiayaan
Kesehatan Masyarakat, melalui:
a)
peningkatan efektivitas jaminan kesehatan
masyarakat yang menjamin akses dan kualitas
pelayanan serta tata kelola administrasi yang
akuntabel dan transparan;
b)
peningkatan cakupan jaminan kesehatan
semesta secara bertahap; dan
c)
peningkatan pembiayaan pelayanan kesehatan
bagi penduduk miskin dan golongan rentan
(bayi, balita, ibu hamil dan lansia).
20
Prioritas dalam RPJMN 2010-2014
•
Program nasional pada prioritas 3
Kesehatan, substansi inti ke-4 :
Asuransi Kesehatan Nasional
•
Penerapan Asuransi Kesehatan
Nasional untuk seluruh keluarga
miskin dengan cakupan 100% pada
tahun 2011 dan diperluas secara
bertahap untuk keluarga Indonesia
lainnya antara tahun 2012-2014
21
•
Kegiatan prioritas pada substansi inti
ke-4
1.
Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan
dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
2.
Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi
Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
3.
Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Rencana Pembangunan Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
DIDUKUNG OLEH: PEMBANGUNAN EKONOMI PEMBANGUNAN HUKUMDAN HAM PEMBANGUNAN SDA - LH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN IPTEK DLLPeningkatan
Kualitas
SDM
(HDI, GDI,
NRR) serta
Jati Diri dan
Karakter
Bangsa
1. Penguatan Akses dan Kualitas Pelayanan Program Keluarga Berencana (KB) 2. Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk
3. Peningkatan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kependudukan
Pengendalian
Kuantitas Penduduk
Pengendalian
pertumbuhan
penduduk
1. Peningkatan kapasitas kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan perlindungan anak
Peningkatan Kesetaraan Gender, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak
Peningkatan
kesejahteraan dan
kualitas hidup
perempuan dan anak
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin continuum of care
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,diikuti penyehatan lingkungan
4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan sistem jaminan pembiayaan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan 8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan Umur
Harapan Hidup
1. Peningkatan kualitas wajar pendidikan dasar 9 tahun yang merata 2. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan menengah 3. Peningkatan kualitas, relevansi, dan daya saing pendidikan tinggi 4. Peningkatan profesionalisme dan pemerataan distribusi guru dan tenaga
kependidikan
5. Peningkatan akses, kualitas, dan relevansi pendidikan anak usia dini, pendidikan non-formal dan informal
6. Pemantapan pelaksanaan sistem pendidikan nasional 7. Pemantapan pendidikan karakter bangsa
8. Peningkatan minat baca dan budaya gemar membaca masyarakat 9. Peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan
Peningkatan Akses, Kualitas, dan Relevansi
Pendidikan
Peningkatan rata-rata
lama sekolah dan
menurunnya angka
buta aksara
1. Peningkatan Kualitas Kerukunan Umat Beragama 2. Peningkatan Kualitas Penyelenggaraan Ibadah Haji
1. Peningkatan Partisipasi dan Peran Aktif Pemuda dalam Berbagai Bidang Pembangunan
2. Peningkatan Budaya dan Prestasi Olahraga
1. Penguatan jati diri dan karakter bangsa yang berbasis pada keragaman budaya
2. Peningkatan apresiasi terhadap keragaman serta kreativitas seni dan budaya
3. Peningkatan kualitas perlindungan, penyelamatan, pengembangan dan pemanfaatan warisan budaya
4. Pengembangan sumber daya kebudayaan
Peningkatan Kualitas Kehidupan Beragama Peningkatan Partisipasi
Pemuda, Budaya dan Prestasi Olahraga
Peningkatan
Jati Diri dan
Karakter Bangsa
Peningkatan
Kesejahteraan dan
Kualitas Hidup
Penyandang
Masalah
Kesejahteraan Sosial
(PMKS)
1. Peningkatan Program Keluarga Harapan (PKH) 2. Peningkatan pelayanan dan rehabilitasi sosial 3. Peningkatan Bantuan Sosial
4. Pemberdayaan fakir miskin dan komunitas adat terpencil (KAT)
Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial
Penguatan Jati Diri Bangsa dan Pelestarian Budaya
FOKUS PRIORITAS
PRIORITAS BIDANG DAMPAK SASARAN
Rencana Pembangunan Bidang Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama
DIDUKUNG OLEH: PEMBANGUNA N EKONOMI PEMBANGUN AN HUKUMDAN HAM PEMBANGUN AN SDA - LH PEMBANGUN AN INFRASTRUKT UR PENGEMBANG AN IPTEK DLLPeningkatan
Kualitas SDM
(HDI, GDI, NRR)
serta Jati Diri
dan Karakter
Bangsa
1.
Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
yang menjamin
continuum of care
2.
Perbaikan status gizi masyarakat
3.
Pengendalian penyakit menular serta
penyakit tidak menular,diikuti
penyehatan lingkungan
4.
Pengembangan sumber daya manusia
kesehatan
5.
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan,
pemerataan, keamanan, mutu dan
penggunaan obat serta pengawasan obat
dan makanan
6.
Pengembangan sistem jaminan pembiayaan
kesehatan
7.
Pemberdayaan masyarakat dan
penanggulangan bencana dan krisis
kesehatan
8.
Peningkatan upaya kesehatan yang
menjamin terintegrasinya pelayanan
kesehatan primer, sekunder dan tersier
Peningkatan
Akses dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Peningkatan
Umur
Harapan
Hidup
FOKUS PRIORITAS
PRIORITAS
BIDANG
DAMPAK
SASARAN
ARAH KEBIJAKAN RKP 2012
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita yang menjamin
continuum of care
2. Perbaikan status gizi masyarakat
3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular,
diikuti penyehatan lingkungan
4. Pengembangan sumber daya manusia kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, mutu
dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan
6. Pengembangan sistem pembiayaan jaminan kesehatan
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan
krisis kesehatan
8. Peningkatan upaya kesehatan yang menjamin terintegrasinya
pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
9. Peningkatan kualitas manajemen pembangunan kesehatan, sistem
informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kesehatan
26
Pengembangan
sistem
pembiayaan
jaminan
kesehatan, melalui:
1.
Peningkatan cakupan jaminan kesehatan
semesta secara bertahap; dan
2.
Peningkatan pembiayaan pelayanan
kesehatan bagi penduduk miskin dan
golongan rentan (bayi, balita, ibu hamil dan
lansia).
Fokus, Kegiatan dan Target
Fokus/ Kegiatan
Indikator
2011
2012
2013
2014
Pengembangan
sistem
pembiayaan
jaminan kesehatan
Persentase penduduk
(termasuk seluruh penduduk
miskin) yang memiliki jaminan
kesehatan
70,3
67,5
75,7
80,1
1
Pembinaan,
Pengembangan
Pembiayaan dan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan
Persentase penduduk (termasuk
seluruh penduduk miskin) yang
memiliki jaminan kesehatan
70,3
67,5
75,7
80,1
2
Pelayanan
Kesehatan Rujukan
Bagi Masyarakat
Miskin (Jamkesmas)
1. Persentase RS yang melayani
pasien penduduk miskin
peserta program Jamkesmas
80
85
90
95
2. Persentase tempat tidur (TT)
kelas III RS yang digunakan
untuk pelayanan Jaminan
kesehatan
Kegiatan
Indikator
2011
2012
2013
2014
3
Pelayanan
Kesehatan Dasar
Bagi Masyarakat
Miskin
(Jamkesmas)
Jumlah puskesmas yang
memberikan pelayanan
kesehatan dasar bagi
penduduk miskin
8.608
9.236
9.386
9.536
4
Pelayanan
Kesehatan bagi Ibu
bersalin
(Jampersal)
Jumlah fasilitas pelayanan
kesehatan yang telah
melayani program jampersal
Alokasi Anggaran
(dlm milyar rupiah)
Fokus/Kegiatan Prioritas
2011
2012
2013
2014
Pengembangan sistem pembiayaan
jaminan kesehatan
6,482.1
7,616.9 8,450.8 9,226.5
1 Pembinaan, Pengembangan
Pembiayaan dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan
133.5
122.1
140.5
152.7
2 Pelayanan Kesehatan Rujukan Bagi
Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
5,348.6
4,935.3 5,779.0 6,322.3
3 Pelayanan Kesehatan Dasar Bagi
Masyarakat Miskin (Jamkesmas)
1,000.0
1,000.0 1,123.5 1,221.2
4 Pelayanan Kesehatan bagi Ibu
bersalin (Jampersal)
Komputasi Anggaran
PENINGKATAN
JAMINAN KESEHATAN
31
Kebijakan
•
Peningkatan premi Jamkesmas dalam upaya perluasan
jaminan rawat inap kelas III RS.
Cakupan/
Sasaran
•
76,4 juta penduduk.
•
Diperluas bagi penduduk tidak mampu yang belum dicakup
dalam Jamkesmas, Jamkesda, dan jaminan kesehatan lainnya.
Dasar
Perhitungan
Peningkatan premi dari Rp 5.590 menjadi Rp 6.500
Kebutuhan
Anggaran
Kebutuhan anggaran 2012:
76,4 juta penduduk x Rp 6.500 x 12 bulan =
Rp. 5,9 T
Anggaran Jamkesmas 2011:
Rp. 5,1 T
Penambahan kebutuhan anggaran :
Rp. 5,9 T – Rp. 5,1 T =
Rp. 0,8 T
Provider RS
Dengan meningkatnya premi Jamkesmas akan meningkatkan
jumlah
provider
RS dari 1.045 RS (80%) menjadi 1.295 RS
(85%). Total jumlah RS Umum sebesar 1.523 RS.
Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Ibu Bersalin
(Jampersal)
32
•
Tujuan:
terjaminnya pelayanan kesehatan dan persalinan bagi seluruh ibu
melahirkan dan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
•
Pelaksanaan :
Sesuai dengan petunjuk teknis ( PerMenkes No.
631/Menkes/PER/III/2011)
•
Jenis pelayanan:
Antenatal Care
(ANC) sebanyak 4 kali, pertolongan persalinan, dan
Post-natal Care
(PNC) sebanyak 3 kali.
•
Sasaran:
dari total ibu hamil sebanyak 4,9 juta diasumsikan sebesar 40% telah dicakup
oleh Jamkesmas, Askes, dan asuransi lain. Jampersal ditujukan untuk dapat mencakup
60% ibu hamil
yang belum ter-
cover
jaminan kesehatan.
•