• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN PETA 3 DIMENSI KAMPUS ITS I.G.N.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN PETA 3 DIMENSI KAMPUS ITS I.G.N."

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMBUATAN PETA 3 DIMENSI KAMPUS ITS

I.G.N. Willy, D.G. Pratomo, A.B. Cahyono

Program Studi Teknik Geomatika FTSP-ITS Sukolilo, Surabaya

Email : will_march21@yahoo.com Abstrak

Peta merupakan gambaran wilayah geografis bagian permukaan bumi yang disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer. Selama ini bentuk visualisasi dalam kartografi dari data spasial cenderung hanya dalam pemodelan peta 2 dimensi (2D) saja, oleh karena itu agar lebih menarik dan informatif maka dibuat peta yang menyerupai keadaan real (sebenarnya)

berupa peta 3 dimensi (3D).

Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembuatan peta 3 dimensi (3D) kampus ITS ini yaitu pengumpulan data, penggambaran bentuk dengan menggunakan software Autocad Land Desktop 2009, pemberian aspek kartografi pada peta menggunakan software Google SketchUp 7, meliputi pengaturan warna, penentuan simbol, ukuran, muka peta dan aspek kartografis lainnya, kemudian pencetakan hasil peta. Pembuatan Peta 3D Kampus ITS menggunakan hasil akusisi data dari peta planimetris Kampus ITS hasil Field Camp 2003, Master Plan ITS Tahun 2008

dan Data Tinggi Bangunan Fisik ITS oleh BAPSI. Penggambaran objek 3D dilakukan dengan menggunakan software AutoCAD Land Desktop. Layout yang dipakai adalah gambar peta Field Camp 2003, sedangkan untuk

bangunan-bangunan baru yang belum tergambar, di-overlay dengan Master Plan ITS 2008.

Penggambaran objek 3D bangunan fisik mengacu pada layout kemudian diberikan unsur ketinggiannya yang datanya diperoleh dari data bangunan fisik ITS.

Dari pembuatan peta 3 dimensi diperoleh hasil peta 3 dimensi (3D) kampus ITS yang sesuai dengan keadaan real (nyata) dipermukaan bumi. Peta 3 dimensi (3D) yang dibuat sudah dapat menghasilkan data dan informasi geografis yang up to date (terbaru) mengenai kondisi bangunan fisik (gedung, jalan) maupun bangunan-bangunan terbaru lainnya serta media yang menarik, mudah interpretasi (dimengerti) oleh penggunanya dan dapat dijadikan

referensi peta kampus yang efektif dan user friendly.

Kata Kunci : Peta 3 Dimensi (3D), kampus ITS, AutoCAD Land Desktop,Google SketchUp 7

I. PENDAHULUAN

Peta adalah penggambaran dari sebagian atau keseluruhan permukaan bumi yang dilihat dari atas, kemudian diperbesar atau diperkecil dengan perbandingan tertentu. Peta yang umumnya digunakan adalah peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama menjadi bentuk garis kontur. Fungsi peta secara umum dikelompokkan

menjadi empat bagian utama yaitu

memperlihatkan posisi (baik horisontal maupun posisi vertikal dari suatu objek di permukan bumi), memperlihatkan ukuran, bentuk serta

menghimpun dan menseleksi objek-objek

tersebut.

Selama ini bidang aplikasi kartografi adalah visualisasi dalam bentuk 2 dimensi. Untuk memperbaiki kualitas bentuk dalam kartografi maka dapat dibuat peta dalam bentuk visualisasi yang menyerupai dunia nyata yakni peta dalam bentuk 3 dimensi. Peta 3 dimensi (3D), yaitu peta yang dapat memvisualisasikan secara 3 dimensi

bentuk keruangan suatu wilayah tertentu sehingga dapat mewakili keadaan real wilayah tersebut.

Berbagai perkembangan teknologi komputer telah mampu menampilkan bentuk visual 3 dimensi yaitu dengan menggunakan perangkat

lunak (software).`

Kampus Institut Teknologi Sepuluh

Nopember Surabaya merupakan wilayah yang memiliki bangunan fisik (gedung, jalan) yang berjumlah banyak dan bervariatif. Namun saat ini data bangunan fisik tersebut belum memiliki

suatu peta terbaru (up to date). Dalam bentuk

visualnya kampus ITS hanya memiliki peta bentuk 2 dimensi dari berbagai macam pengukuran yang dilakukan seperti dari hasil pengukuran Field Camp tahun 2003. Oleh karena itu diperlukan

adanya suatu pengukuran dan update data

khususnya untuk bangunan-bangunan yang baru. Dengan adanya peta 3D kampus ITS akan memberikan informasi geografis serta visualisasi keadaan kampus dengan perspektif secara 3

(2)

2

dimensi, sebagai media yang menarik, mudah dimengerti oleh penggunanya bahkan dapat dijadikan referensi peta kampus yang efektif dan

user friendly, serta dapat menampilkan bentuk dan luasan secara real (nyata) dari data spatial dengan memperlihatkan variasi tinggi pada kampus ITS.

Batasan permasalahan dari Tugas Akhir ini adalah :

1. Pengumpulan data wilayah kampus ITS

yang dibagi menjadi 5 zona yakni zona pusat kampus, zona akademik, zona olahraga, zona hunian, zona fasilitas umum.

2. Pembuatan peta 3 dimensi pada wilayah

kampus ITS pada 5 zona tersebut.

3. Proses pengolahan data menggunakan

software AutoCAD Land Desktop 2009

untuk penggambaran posisi 3 dimensi dan

Google SketchUp 7 untuk memberikan aspek kartografis.

4. Data yang digunakan berupa data Peta

planimetris kampus ITS hasil Field Camp 2003, master Plan ITS Tahun 2008, data tinggi bangunan kampus ITS dari Buku Induk Bangunan Fisik Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS, dan foto-foto bangunan ITS.

Tujuan dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah untuk:

1. Memetakan kampus ITS dalam bentuk 3

dimensi.

2. Menghasilkan peta 3 dimensi yang bisa

dijadikan referensi peta kampus.

3. Menghasilkan data dan informasi yang up

to date mengenai bangunan-bangunan fisik kampus ITS.

4. Memahami pembuatan peta 3 dimensi

dengan menggunakan berbagai perangkat

lunak (software) seperti AutoCAD Land

Desktop 2009 dan Google SketchUp 7.

5. Mengumpulkan dan menyeleksi data dari

wilayah yang diperlukan dan menyajikan dalam bentuk peta 3 dimensi.

Manfaat dari kegiatan tugas akhir ini antara lain :

1. Memberikan informasi tentang keadaan

wilayah kampus ITS khususnya gedung secara 3D

2. Referensi peta kampus yang efektif dan

user friendly.

3. Dapat membantu dalam hal pendesainan

peta yang informatif.

Permasalahan yang diangkat dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah proses pembuatan peta 3 dimensi wilayah kampus ITS, mulai dari mengumpulkan data dan mengolah data tersebut secara kartografis serta menampilkannya secara 3 dimensi.

II. METODOLOGI PENELITIAN 2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini mengambil daerah studi wilayah kampus ITS yang terletak di wilayah Surabaya bagian timur dengan posisi geografis terbentang dari 7°16'32’’LS hingga 7°17' 15’’LS, dan dari 112°47'23,4’’ BT hingga 112°47'57’’BT.

Gambar 2. 1 Lokasi Penelitian

(sumber : Google Maps)

2.2 Data dan Peralatan

2.2.1 Data

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

1. Peta planimetris kampus ITS

hasil Field Camp 2003

(3)

3 Gambar 2. 2 Peta Planimetris Kampus ITS

Tahun 2003

(Sumber : Field Camp 2003)

2. Master Plan ITS Tahun 2008

3.

Data bangunan kampus ITS dari Buku Induk Bangunan Fisik Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS

Buku ini berisi tentang data-data gambar bangunan ITS baik

Commont Support (Gedung

Pendidikan), Laboratorium,

Workshop dan lain-lain.

Tujuannya adalah untuk backup

data dasar bangunan fisik yang ada di ITS.

4. Foto-foto bangunan ITS

Foto bangunan ITS

digunakan untuk mempermudah visualisasi peta 3D terutama dalam hal pengaturan warna.

Gambar 2. 4 Foto Bangunan ITS

2.2.2 Peralatan

Alat yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Graphic Studio

Hardware

Notebook Acer Aspire 5584 Intel Centrino Core 2 Duo 1,83 GHz, Intel Graphic Media Accelerator 950, 120 GB Harddisk, 2 GB DDR2

Printer Canon PIXMA iP 1880 Software

AutoCAD Land Desktop 2009

untuk penggambaran posisi 3 dimensi

Google SketchUp 7 untuk

memberikan aspek kartografis

Microsoft Office 2007 untuk penulisan laporan

2. Pengukuran di Lapangan

Theodolit Nikon NT3D Leica Disto

2.3 Tahapan Penelitian

Secara garis besar tahapan dari penelitian yang direncanakan adalah seperti pada diagram alir sebagai berikut:

(4)

4 Tahap Persiapan Tahap Pengumpulan Data Tahap Pengolahan Data Tahap Analisa Tahap Kartografi Tahap Pencetakan

Gambar 2. 5 Tahapan Penelitian

Adapun penjelasan diagram alir di atas adalah sebagai berikut:

1. Tahap persiapan

Pada tahapan ini dilakukan perencanaan dan penentuan daerah yang akan dipetakan. Terdapat daerah yang telah dipetakan oleh hasil Field Camp 2003 dan daerah yang belum terpetakan yakni beberapa gedung baru. Data gedung-gedung baru ini diambil dari data Master Plan ITS 2008. Pada tahap ini juga

dilakukan instalasi software yang akan dipakai

dalam pembuatan peta 3 dimensi kampus ITS,

meliputi AutoCAD Land Desktop 2009 dan

Google SketchUp 7.

2. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data adalah

mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dalam pembuatan Peta 3D ITS ini, yakni Peta Planimetris ITS, Master Plan ITS 2008, Data Bangunan Fisik ITS dan foto-foto bangunan ITS. Data yang akan dibuat peta 3 dimensi memiliki beberapa zona yakni zona pusat kampus, zona akademik, zona olahraga, zona hunian, dan zona fasilitas umum.

3. Tahap pengolahan data

Tahapan ini adalah menggambarkan data-data yang telah dikumpulkan ke dalam

software AutoCAD Land Desktop 2009. Pada tahapan ini dilakukan input data 2D dan

visualisasi data 3D dengan software AutoCAD

Land Desktop2009.

4. Tahap analisa data

Tahap analisa meliputi editing data digital

menggunakan AutoCAD Land Desktop 2009

yakni memperbaiki unsur-unsur spasial yang tidak mewakili data di lapangan. Untuk mengetahui perbedaan tinggi di lapangan dan di peta 3D maka dilakukan pengukuran tinggi gedung menggunakan Theodolit, kemudian membandingkan hasilnya dengan tinggi di AutoCAD.

Tahapan ini juga dilakukan export data ke

Google SketchUp7.

5. Tahap kartografi

Tahapan ini adalah pemberian aspek

kartografi pada peta menggunakan Google

SketchUp 7, meliputi pengaturan warna,

penentuan simbol, ukuran dan aspek

kartografis lainnya.

6. Tahap pencetakan

Format peta 3 dimensi yang dihasilkan adalah berupa peta analog yaitu dicetak

menggunakan plotter pada media kertas.

Setelah melalui tahapan-tahapan di atas maka dilakukan pencetakan dengan menggunakan skala yang sesuai.

2.4 Tahap Pengolahan Data

Tahap pengolahan data dalam

penelitian ini dapat dijelaskan dalam diagram alir berikut:

(5)

5 Peta 3D Kampus ITS Sesuai Kondisi Real Tidak Ya Data Bangunan Fisik ITS Peta Field Camp 2003 Overlay Data 2D Proses TIN List Points x,y,z Model 3D Permukaan Model 3D Objek Editing Pembuatan Dinding

Bangunan Pembuatan Atap Bangunan

Objek Solid Dinding Bangunan Objek Solid Atap Bangunan Master Plan ITS 2008 Penggabungan Visualisasi Objek 3D Pemberian Aspek Kartografi Pencetakan Pembuatan Terrain Model

Penjelasan dari tahapan pengolahan data adalah sebagai berikut:

1. Data

Data-data posisi horisontal kampus ITS sebagian besar telah diperoleh dari hasil Field Camp 2003. Sedangkan untuk data-data bangunan yang baru diambil dari data Master Plan ITS 2008.

Layout peta yang digunakan dalam pembuatan Peta 3D ini adalah dari hasil Kemah kerja (Field Camp) yakni Peta Field tahun 2003 yang mengambil tempat di wilayah Kampus ITS. Master plan kampus ITS digunakan untuk melengkapi data-data yang kurang pada

layout peta Field Camp, karena pada Master Plan ini sudah tersedia data-data

terbaru mengenai bangunan kampus ITS.

Data tinggi bangunan diperoleh dari Buku Induk Bangunan Fisik ITS yang diterbitkan oleh Badan Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS.

2. Proses Pembuatan Model 3D Permukaan

Titik-titik tinggi pada Peta Field Camp selanjutnya digunakan untuk

membuat terrain model dalam software

AutoCAD Land Desktop. Titik-titik ini

dikeluarkan list points-nya dengan tools

modify project, hal ini dibutuhkan agar

bisa melakukan terrain model explorer.

Setelah terrain dibuat, selanjutnya

adalah melakukan banding 3D face

untuk memunculkan 3D face, hal ini

disebut juga proses TIN (Triangular

Irregullar Network). TIN merupakan model yang sering digunakan untuk rekonstruksi permukaan suatu objek (Amhar, 2000).

Gambar 2. 7 Hasil Pembuatan TIN

3. Proses Pembuatan Objek 3D

Pada tahapan ini dilakukan

penggambaran objek 3D dengan

menggunakan software AutoCAD Land

Desktop. Layout yang dipakai adalah

gambar peta Field Camp 2003,

sedangkan untuk bangunan-bangunan

baru yang belum tergambar, di-overlay

dengan Master Plan ITS 2008.

Penggambaran objek 3D bangunan

fisik mengacu pada layout kemudian

diberikan unsur ketinggiannya yang datanya diperoleh dari data bangunan fisik ITS.

(6)

6

Pembuatan objek 3D bangunan dilakukan dengan dua tahapan yaitu pembuatan objek 3D dinding dan objek atap bangunan. Dinding bangunan diasumsikan sebagai bidang datar yang

berdiri tegak, sedangkan atap

diasumsikan tidak menggantung (Amhar,

2000). Dengan asumsi ini maka

permukaan dinding dapat dibangun

dengan cara extrude pada perimeter

atap bangunan, yaitu mengubah objek

menjadi objek solid dinding bangunan.

Objek solid atap bangunan diperoleh

dengan cara loft perimeter atap dengan

puncak bangunan.

Gambar 2. 8 Garis Perimeter bangunan tampak atas

Gambar 2. 9 Extrude permukaan dinding dan

loft atap

Kedua objek solid ini kemudian dilakukan penggabungan dengan teknik 3D boolean. Boolean union digunakan

untuk menggabungkan objek 3D solid

sedangkan substract digunakan untuk

mengurangi objek 3D solid. Dengan

menggambar, memotong dan

menggabung objek

komponen-komponen bangunan seperti pilar, lantai, atap dan lainnya menggunakan

3D boolean dihasilkan objek bangunan seperti berikut.

Gambar 2. 10 Penggambaran dan Modify

Objek Pilar, Dinding dan Lantai

Gambar 2. 11 Penggabungan Objek Bangunan

Sampai tahapan ini diperoleh gambar objek-objek 3D berupa objek

solid 3D. Objek solid 3D merupakan objek gambar yang mempunyai volume dan dapat memiliki bentuk yang

kompleks. Objek 3D dibuat

menggunakan objek-objek standar yang

kemudian dilakukan teknik extrude dan

loft. Objek solid 3D diubah menjadi

objek yang lebih rumit menggunakan

teknik 3D boolean yaitu union, substract,

dan intersect. Objek ini diberi warna

untuk memperlihatkan perbedaan

komponen-komponen bangunannya.

(7)

7

4. Visualisasi objek 3 dimensi

Visualisasi peta 3D dilakukan pada

software Google SketchUp 7. Pada tahapan ini dilakukan pemberian warna,

dan tekstur pada objek sesuai

kebutuhan serta memasukkan aspek

kartografis lainnya. Dengan

menggunakan SketchUp juga bisa

ditambahkan komponen-komponen

objek 3D yang telah disediakan yakni seperti objek 3D solid mobil, pagar,

motor, parking area, unsur alam seperti

pohon dan lain-lain. Hasil dari proses ini

kemudian disimpan dalam file extension

.skp. Hasil dari pemberian aspek

kartografi objek 3D bangunan terlihat pada gambar 3.12.

Gambar 2. 13 Visualisasi Peta 3D Menggunakan Google SketchUp

5. Pencetakan

Peta yang telah jadi kemudian dicetak menghasilkan Peta Kampus 3 Dimensi Kampus ITS dengan skala yang sesuai.

III. HASIL DAN ANALISA

3.1 Hasil Penggambaran menggunakan Software AutoCAD Land Desktop 2009

Wilayah Kampus ITS terbagi dalam 5 zona berdasarkan data Buku Induk Bangunan Fisik oleh BAPSI ITS, yaitu terdiri zona pusat kampus, zona akademik, zona olah raga, zona hunian, dan zona fasilitas umum.

A. Zona pusat kampus terdiri dari :

1. Gedung Rektorat

2. Gedung Kantor Pusat Administrasi

(KPA)

3. Gedung BAUK

4. Gedung Perpustakaan Pusat

5. Gedung TPB 6. Gedung Pascasarjana 7. Asrama Mahasiswa 8. Kantin ITS 9. SAC 10. Internet Centre

11. Gedung Pusat Komputer

B. Zona Akademik terdiri dari 5 Sub zona:

1. Zona Akademik 1 (D3 dan Politeknik)

2. Zona Akademik 2 (FTSP)

3. Zona Akademik 3 (Pengembangan

FTSP dan FMIPA)

4. Zona Akademik 4 (FTI, FMIPA, FTK

dan Gedung Theatre)

5. Zona Akademik 5 (Pengembangan

FTI, FTK dan FTIF)

C. Zona Olah Raga

1. GOR 2. Stadion 3. Lapangan Basket 4. Lapangan Futsal 5. Lapangan Tennis D. Zona Hunian 1. Perumahan dosen 2. Perumahan karyawan

E. Zona Fasilitas Umum

1. Graha 10 Nopember

2. Medical Center

3. Student Community Center

Dalam penyajiannya, penulis membagi wilayah kampus ITS menjadi 4 zona berdasarkan letak objek 3D kampus yang

berdekatan. Hal ini bertujuan untuk

mempermudah dalam hal penyajian

informasi peta. Pembagian zona kampus ITS menjadi Zona 1, Zona 2, Zona 3 dan Zona 4.

1. Zona 1 terdiri dari :

- Graha 10 Nopember

- Sebagian Gedung FTI yakni Teknik

Industri dan D3 Teknik Mesin

- Gedung FTSP yang terdiri dari Teknik

Sipil, Teknik Arsitektur, Desain

Produk, Teknik Lingkungan, Teknik Geomatika dan Planologi

- Gedung Teknik Informatika

- Gedung Politeknik

2. Zona 2 terdiri dari :

- Gedung Rektorat

- Gedung Pascasarjana

- Gedung TPB

(8)

8 - Gedung BAUK - Gedung FTK - Masjid - Perpustakaan Pusat - Kantin ITS - SCC - Internet Center - Lab Bahasa - Gedung Theatre - LPPI – BPPT

3. Zona 3 terdiri dari :

- Gedung FMIPA

- Gedung FTI

- Fasilitas Olah Raga

- Asrama Mahasiswa

4. Zona 4 terdiri dari

- Perumahan dosen dan karyawan

- Medical Center

Hasil penggambaran peta 3D kampus ITS

menggunakan software AutoCAD Land

Desktop adalah sebagai berikut.

Gambar 4. 1 Hasil penggambaran peta 3D menggunakan AutoCAD Land Desktop

4.2 Pemberian Aspek Kartografi Menggunakan

Software Google SketchUp

Pada software ini dilakukan pemberian

warna, tekstur, shade dan unsur kartografi

lainnya sehingga objek pada media digital

tersebut dapat mewakili keadaan real

(keadaan sebenarnya).

Gambar 3. 2 Hasil penggambaran peta 3D menggunakan Google SketchUp

3.3 Analisa

Pada Tugas Akhir ini terdapat 5 analisa yang meliputi hal sebagai berikut :

1. Proses akusisi data

2. Pembuatan objek 3D

3. Visualisasi objek 3D

4. Analisa panjang dan lebar

bangunan

5. Analisa tinggi bangunan

3.3.1 Proses akusisi data

Pembuatan Peta 3D Kampus ITS menggunakan hasil akusisi data dari peta planimetris Kampus ITS hasil Field Camp 2003, Master Plan ITS Tahun 2008 dan Data Tinggi Bangunan Fisik ITS oleh BAPSI. Dari data-data tersebut

diperoleh hasil yang sudah

mencerminkan keadaan saat ini.

Layout yang dipakai adalah peta planimetris Kampus ITS hasil Field Camp 2003. Dari peta ini terdapat

beberapa objek yang belum

tergambarkan, oleh sebab itu

digunakan Master Plan ITS tahun 2008 untuk melengkapi data-data objek baru pada kampus yang belum tergambarkan. Untuk tinggi objek

bangunan diperoleh dari data

bangunan fisik oleh BAPSI.

3.3.2 Pembuatan Objek 3D

Pembuatan objek 3D pada Tugas Akhir ini dibagi ke dalam 2 macam objek yaitu sebagai berikut :

1. Pembuatan model 3D

permukaan

2. Pembuatan model 3D objek

(9)

9

Model 3D permukaan

dibuat pada software AutoCAD

Land Desktop 2009 dengan cara proses TIN mengacu pada titik-titik tinggi pada Peta Field Camp 2003. Namun langkah ini tidak menghasilkan objek 3D permukaan yang baik, hal ini dapat terlihat pada objek permukaan yang cenderung rata pada beberapa daerah. Hal ini disebabkan karena kurangnya titik-titik tinggi yang tersebar di wilayah kampus

ITS. Titik tinggi hanya

mengumpul pada satu daerah

sehingga variasi terrain yang

dihasilkan terdapat pada ada satu daerah saja.

3.3.2.2 Model 3D objek

Pada saat pengolahan model 3D objek menggunakan

AutoCAD Land Desktop 2009

terdapat beberapa hal yang

menjadi kendala, yaitu

software harus menampilkan

dan meng-edit objek 3D. Hal

ini berakibat semakin banyak data yang dimasukkan dan

membuat system semakin

berat dan lama untuk load

data.

Untuk memudahkan

pengolahan data harus

dilakukan pembagian daerah

penggambaran objek 3D.

Penulis membagi file

berdasarkan gedung-gedung

yang digambar, yang pada akhirnya digabung pada satu

file.

3.3.2 Visualisasi Objek 3D

Visualisasi objek 3D

dilaksanakan pada software Google

SketchUp 7. Software ini memiliki kemampuan untuk menampilkan dan mengedit objek 3D dengan baik dan

mudah. Namun, software ini memiliki

kekurangan yaitu tidak mampu

menampilkan objek yang berjumlah

banyak dengan baik. Hal ini

menyebabkan penggabungan dan edit

objek 3D dilakukan dalam waktu yang lama.

4.3.2 Analisa Panjang dan Lebar Bangunan

Pengukuran panjang dan lebar bangunan dilakukan untuk beberapa

sample gedung menggunakan pita ukur. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan selisih di lapangan

dan di AutoCAD.

Tabel 3. 1 Selisih Panjang dan Lebar Bangunan di Lapangan dan AutoCAD

No Gedung Panjang di Lapangan (m) Panjang di AutoCA D (m) Selisih Panjang (m) Lebar di Lapangan (m) Lebar di AutoCAD (m) Selisih Lebar (m) 1 Geomatika 35,910 38,40 -2,490 11,420 9,60 -1,820 2 Arsitek 31,011 34,00 -2,989 13,561 11,40 -2,161 3 Rektorat 106,858 110,00 -3,142 57,454 55,00 -2,454 4 BAAK 39,563 38,00 1,563 16,070 15,00 -1,070 5 Gedung FTK 75,516 77,50 -1,984 13,982 12,50 -1,482 6 Kimia FMIPA 50,079 52,50 -2,421 16,350 14,00 -2,350 Jumlah -11,463 Jumlah -11,337 Selisih Rata-Rata -1,911 Selisih Rata-Rata -1,890

Dari hasil perhitungan selisih panjang dan lebar bangunan di lapangan dibandingkan dengan ukuran di AutoCAD didapatkan selisih rata-rata panjang sebesar -1,911 m. Sedangkan untuk lebar bangunan didapatkan selisih rata-rata sebesar -1,890. Selisih ini disebabkan karena pada saat pengukuran pita ukur mempunyai tendensi panjang yang tidak sama, apalagi jika menariknya terlalu kuat. Selain itu sebab lain adalah penarikan garis pada saat pengukuran tidak benar-benar lurus atau melengkung,

sehingga panjang pita ukur

menunjukkan angka yang lebih atau kurang dari yang sebenarnya.

3.3.3 Analisa Tinggi Bangunan

Pengukuran tinggi bangunan

dilakukan untuk beberapa sample

gedung menggunakan alat Theodolit dan Disto. Dari hasil pengolahan data tersebut didapatkan selisih ketinggian

(10)

10

antara tinggi di lapangan dan

ketinggian di AutoCAD.

Tabel 3. 2 Selisih Tinggi Bangunan di Lapangan dan AutoCAD No Gedung Hasil Ukuran Di Lapangan (m) Hasil Ukuran Di AutoCAD (m) Selisih (m) 1 Geomatika 18.252 18.000 0.252 2 Arsitek 12.377 12.000 0.377 3 Rektorat 15.589 15.000 0.589 4 BAAK 14.716 15.00 -0.283 5 Gedung FTK 14.387 14.000 0.387 6 Kimia MIPA 17.647 18.000 -0.352 Jumlah 0,970 Selisih Rata-Rata 0,161

Dari hasil perhitungan selisih ketinggian tinggi bangunan di lapangan dan AutoCAD didapatkan selisih rata-rata sebesar 0.16175 m atau sama

dengan 16.175 cm. Selisih ini

disebabkan karena letak berdiri alat yang tidak tepat di atas tanah melainkan di atas paving atau tidak pada ketinggian nol. Sedangkan tinggi

yang dihasilkan AutoCAD dihitung dari

tanah.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat

disimpulkan:

1. Penggunaan berbagai perangkat lunak

(software) seperti AutoCAD Land Desktop 2009 dan Google SketchUp 7

sudah dapat menampilkan bentuk visual 3 dimensi yang interaktif, menarik dan akurat.

2. Peta 3 dimensi yang dihasilkan sudah

mewakili dan sesuai dengan keadaan real (nyata) baik posisi, bentuk, ukuran maupun kondisi lingkungannya.

3. Peta 3 dimensi yang dihasilkan sebagai

media yang menarik, mudah dimengerti

oleh penggunanya bahkan dapat

dijadikan referensi peta kampus yang

efektif dan user friendly.

4. Peta 3 dimensi yang dihasilkan sudah

dapat menghasilkan data dan informasi

yang up to date mengenai

bangunan-bangunan fisik saat ini dan hasilnya sudah dapat dianggap valid.

4.2 Saran

1. Peta yang dihasilkan harus di update

secara kontinu sesuai dengan kondisi yang ada agar info yang didapat adalah

yang terbaru, mengingat banyak

bangunan-bangunan fisik yang telah terbangun.

2. Diperlukan memory CPU dan Graphic

Card yang lebih baik mengingat

pengolahan gambar 3D memerlukan

memori yang besar.

V. DAFTAR PUSTAKA

Aziz, Lukman dan Rahman, Ridwan (1979). Pemetaan Tematik. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi ITB.

Aziz, Lukman. Semiologi. Jurusan Teknik Geodesi ITB Bandung

Frick, Heinz. (1996). Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta. Haeberling,Christian. (1999). Symbolization in

Topographic 3D-Maps: Conceptual Aspects

for User-Oriented Design. Ottawa :

Proceedings of the 19th International

Cartographic Congress Institute of

Cartography, Swiss Federal Institute of Technology (ETH).

Hikmat, Agus. Amhar, Fahmi. (2000). Algoritma Rekonstruksi Dinding dan Atap Bangunan untuk Pembuatan Model Bangunan Digital 3D. Bogor : Jurnal Surveying dan Geodesi Vol.X No.2 Mei 2000 Pusat Pemetaan Dasar Rupabumi dan Tata Ruang Bakosurtanal. Khomsin.(2004).Buku Ajar Pemetaan Digital.

Surabaya: Teknik Geodesi ITS.

Nurjati, Chatarina.(2000).Modul Ajar Ilmu Ukur Tanah 1. Surabaya:Teknik Geodesi ITS. Purworahardjo, Umaryono. U.(1986).Ilmu Ukur

Tanah Seri A-Pengukuran

Horizontal.Bandung:Teknik Geodesi ITB.

_____________.(1986).Ilmu Ukur Tanah Seri B-Pengukuran Tinggi.Bandung:Teknik Geodesi ITB.

Sentana, Nugraha. (2003). Tugas Akhir Pembuatan Model 3D Kampus ITB. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi ITB.

(11)

11

Suyantoro, Sigit.(2008).Desain Bangunan Rumah Dengan AutoCAD 2009. Yogyakarta : Wahana Komputer dan Penerbit Andi.

Terribilini, Andrea.(1999).Maps in transition: development of interactive vector-based topographic 3D-maps. Ottawa : Proceedings of the 19th International Cartographic Congress Institute of Cartography, Swiss Federal Institute of Technology (ETH).

Villanueva, K.J. (1984). Kartografi. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi ITB.

Wongsotjitro, Soetomo.(1980).Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta: Kanisius.

<URL: http://yosnex.blogsome.com/images>

dikunjungi pada tanggal 19 Juli 2009 Jam 10.30 WIB.

<URL:http://www.id.wikipedia.org/autocad.html> dikunjungi pada tanggal 18 Nopember 2008 Jam 10.15 WIB.

<URL:http://www.id.wikipedia.org/clinometer.ht ml> dikunjungi pada tanggal 19 Nopember 2008 Jam 08.35 WIB.

<URL:http://www.id.wikipedia.org/corel.html> dikunjungi pada tanggal 19 Nopember 2008 Jam 08.30 WIB.

Gambar

Gambar 2. 1 Lokasi Penelitian  (sumber : Google Maps)
Foto  bangunan  ITS  digunakan untuk mempermudah  visualisasi  peta  3D  terutama  dalam hal pengaturan warna
Gambar 2. 5 Tahapan Penelitian
Gambar 2. 7 Hasil Pembuatan TIN  3.  Proses Pembuatan Objek 3D
+5

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang diatas, penulis berharap dengan pembuatan permainan edukasi 3D (tiga dimensi) Anoman Obong ini budaya Indonesia khususnya cerita pewayangan

Dengan menggunakan standarisasi dari aplikasi INI3D yang sudah ada sebelumnya, pembuatan peta tiga dimensi dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan Unreal Development Kit

Tahapan ini merupakan bagian awal dari keseluruhan tahapan dalam pengerjaan Tugas Akhir ini, yaitu pembuatan aplikasi. Aset aplikasi meliputi pembentukan model tiga

Oleh karena itu, penulis memiliki ide untuk membuat game dengan topik dari proyek TI Yang berjudul &#34;Pembuatan Game 3 Dimensi &#34;Lost In The Jungle&#34; Menggunakan Unity 3D