Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei dengan tujuan deskriptif . Metode ini digunakan karena dalam penelitian hanya menggambarkan bagaimana analisis hubungan antarpribadi antara humas dan jurnalis dalam konteks media relations. Cara-cara yang ditempuh yaitu dengan mengumpulkan, menyusun, menganalisa serta menginterpretasi data yang diperoleh dan penelitian ini tidak dimaksudkan untuk mencari hubungan keterkaitan antar variabel-variabel di dalamnya.
Pendekatan kuantitatif digunakan, karena dalam penelitian ini menggunakan data-data yang bersifat numerik atau angka. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Ardianto (2010, hlm. 47), bahwa “penelitian kuantitatif adalah penelitian yang sarat dengan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan data di lapangan. Dalam analisis data, metode penelitian kuantitatif memerlukan
bantuan perhitungan ilmu statistik, baik statistik deskriptif maupun inferensial”.
Kemudian, penelitian ini menggunakan metode survei untuk mengetahui karakteristik suatu populasi tertentu, yaitu humas dan jurnalis yang melakukan hubungan antarpribadi. Ardianto (2011, hlm. 51-53) mengemukakan bahwa :
Ciri khas metode ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner. Dengan metode survei, peneliti hendak menggambarkan karakteristik tertentu dari suatu populasi, apakah berkenaan dengan sikap, tingkah laku, atau aspek sosial lainnya. Suatu survei bisa digunakan untuk tujuan-tujuan deskriptif juga eksplanasi korelasional. Kita tidak perlu memperhitungkan hubungan antara variabel-variabel, tujuan pokok kita adalah menggunakan data yang kita peroleh untuk memecahkan masalah, bukan untuk menguji hipotesis.
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
menghubungkan dengan variabel lain tetapi hanya menggambarkan saja”.
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fokus penelitian dari metode deskriptif adalah “perilaku yang sedang terjadi dan
terdiri dari satu variabel”.
Karena penelitian ini bertujuan menggambarkan atau deskriptif, maka untuk menganalisis data digunakan teknik analisis deskriptif, yaitu menganalisis data hasil penelitian yang diperoleh melalui kuesioner. Pengukurannya dilakukan melalui tabel frekuensi yang dihitung dengan presentase dari jumlah jawaban yang diberikan responden dalam kuesioner.
3.2Populasi dan Sampel 3.2.1Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah profesi humas dan jurnalis di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan humas dan jurnalis merupakan profesi yang melakukan kegiatan media relations, sehingga keduanya pasti berhubungan satu sama lain dan diperkirakan diantara mereka terjadi hubungan antarpribadi. Pengertian
populasi sendiri adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari; objek atau subjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penliti untuk dipelajari, dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya” (Sugiyono dalam Ruslan, 2013, hlm.133).
Dikarenakan populasi dalam penelitian ini terdiri dari dua profesi yang berbeda dan berasal dari berbagai instansi dan perusahaan yang berbeda pula, maka dapat dikatakan populasinya bersifat heterogen, menurut Riduwan (2010,
hlm. 56) menyatakan bahwa “populasi heterogen adalah sumber data yang
unsurnya memiliki sifat atau keadaan yang berbeda (bervariasi), sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif”. Peneliti melakukan pembatasan yaitu humas dan jurnalis yang berada di Indonesia.
3.2.2Sampel dan Teknik Sampling
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pertimbangan tertentu”. Teknik ini digunakan dalam penelitian dikarenakan
peneliti sudah menetapkan terlebih dahulu sampel yang ingin dicapai yaitu sebanyak 100 responden yang berasal dari 50 responden jurnalis dan 50 responden humas. Humas dan jurnalis tersebut berasal dari berbagai instansi seperti instansi pemerintah, perguruan tinggi, perusahaan BUMN, dan humas yang tidak ingin memberikan identitas asal instansinya juga dimasukan dikarenakan penyebaran kuesioner juga dilakukan melalui online dan tidak menutup kemungkinan bahwa responden ada yang tidak ingin memberitahukan identitas isntansinya. Begitupun dengan jurnalis, yang berasal dari jurnalis televisi dan jurnalis lain yang tidak memberikan identitas asal perusahannya.
Dengan teknik ini, maka populasi diberi kesempatan menjadi anggota sampel sehingga pengambilan sampel dapat respresentatif. Teknik ini dilakukan karena beberapa pertimbangan, yaitu keterbatasan waktu, tenaga dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar jumlahnya.
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.3Variabel Penelitian
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2012, hlm. 38).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu: “Hubungan antarpribadi antara humas dan jurnalis dalam konteks media relations”.
3.4Instrumen Penelitian dan Uji Instrumen 3.4.1 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang terdiri dari daftar pernyataan yang harus diisi oleh responden. Riduwan (2010, hlm. 71) mengemukakan bahwa “Instrumen penelitian menjelaskan semua alat pengambilan data yang digunakan, proses pengumpulan data dan teknik penentuan kualitas instrumen (validitas dan reliabilitas)”. Sedangkan, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012, hlm. 142). Jenis kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang telah memiliki alternatif jawaban dalam setiap soalnya.
Adapun langkah-langkah dalam membuat instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Membuat kisi-kisi
2. Menyusun item pernyataan berdasarkan kisi-kisi yang telah dibuat
3. Kisi-kisi dan item pernyataan yang telah dibuat kemudian dikonsultasikan dengan dosen pembimbing
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval atau numerik. Menurut Ruslan (2013, hlm. 199) “skala numerik merupakan metode yang terdiri dari 5 atau 7 alternatif nomor untuk pengukuran sikap responden
terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu”. Skala ini menggunakan dua kutub
penilaian yang berlawanan antara alternatif nomor skala.
Penilaian yang diberikan dalam penelitian ini adalah alternatif nomor dari 1
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Dimensi Aspek Indikator No. Item Skala
Hubungan
Tujuan Tugas 1. Melakukan hubungan antarpribadi dengan
tujuan tugas
1. Mengetahui cara kerja profesi masing-masing.
3
2. Mengetahui cara kerja dalam berhubungan dengan satu sama lain
4
3. Mengetahui cara kerja dalam media
relations
5
Nilai 4. Mempertimbangkan kode etik profesi 6
Peran 5. Memahami peran masing-masing profesi 7
Sikap 6. Sikap saling menghormati satu sama lain 8
Harapan 7. Harapan telah terpenuhi dengan melakukan
hubungan antarpribadi
9
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ketergantungan 2. Merasa tergantungan satu sama lain 11
Kepercayaan 3. Percaya terhadap satu sama lain 12
Respon
Kompetitif 1. Bersaing satu sama lain 13
Agresif 2. Menolak hubungan antarpribadi 14
Keseganan diri 3. Merasa segan menjalin hubungan
antarpribadi
15
Menonjolkan diri 4. Ingin menonjolkan profesinya 16
Umpan Balik Pembentukan
Hubungan
1. Saling terbuka dengan berbagi informasi pribadi
17
Peneguhan Hubungan 2. Mencoba lebih akrab satu sama lain 18
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4.3 Uji Instrumen Penelitian
Suatu instrumen dalam penelitian harus berkualitas dan telah teruji. Terdapat dua langkah dalam pengujian instrumen penelitian yaitu dengan menggunakan teknik pengujian validitas dan reliabilitas. Berikut penjabaran dari teknik tersebut:
3.4.3.1Uji Validitas
Menurut Ardianto (2011, hlm. 188) “Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur sesuatu”. Tes validitas dilakukan untuk mengetahui
sampai seberapa besar ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam suatu penelitian. Selanjutnya, menurut Riduwan (2010, hlm. 112) ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menguji validitas diantaranya :
1. Menghitung korelasi antara tiap-tiap pernyataan dan skor total dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment.
Dimana :
R = Koefisien korelasi antara x dan y N = Jumlah Responden
X = Skor butir kuesioner (item) yang dicari validitasnya Y = Skor total
2. Menghitung harga
t
hitungKeterangan : t = Nilai
t
hitungRia Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
n = Jumlah Responden
3. Mencari dengan menggunakan uji taraf signifikan (
α
) = 0,05 dan dk=(n-2)4. Membuat keputusan dengan membandingkan
t
hitung dengant
tabelt
hitung> t
tabel = item soal dinyatakan validt
hitung< t
tabel = item soal dinyatakan validApabila instrumen itu valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan pada kuesioner penelitian.
3.4.3.1.1 Hasil Uji Validitas
Teknik uji validitas yang digunakan yaitu Korelasi Product Moment dan perhitungannya menggunakan Microsoft Excel 2010. Dari lima dimensi yang diungkapkan dalam penelitian ini diuraikan menjadi sembilan belas item pernyataan kuesioner yang disebar kepada 30 orang responden terdiri dari 15 jurnalis dan 15 humas. Berikut hasil uji validitas dalam penelitian ini :
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas No.
Item r hitung r tabel t hitung t tabel Ket.
1 0,608 0,361 4,050 1,701 Valid
2 0,658 0,361 4,618 1,701 Valid
3 0,672 0,361 4,802 1,701 Valid
4 0,618 0,361 4,164 1,701 Valid
5 0,799 0,361 7,026 1,701 Valid
6 0,602 0,361 3,993 1,701 Valid
7 0,523 0,361 3,249 1,701 Valid
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 0,804 0,361 7,158 1,701 Valid
10 0,420 0,361 2,450 1,701 Valid
11 0,620 0,361 4,182 1,701 Valid
12 0,717 0,361 5,449 1,701 Valid
13 0,403 0,361 2,331 1,701 Valid
14 0,401 0,361 2,317 1,701 Valid
15 0,403 0,361 2,329 1,701 Valid
16 0,455 0,361 2,706 1,701 Valid
17 0,441 0,361 2,599 1,701 Valid
18 0,634 0,361 4,341 1,701 Valid
19 0,398 0,361 2,298 1,701 Valid
Sumber : hasil uji coba kuesioner
3.4.3.2Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini reliabel, maka dilakukan uji reliabilitas instrumen. Metode mencari reliabilitas instrumen yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali pengukuran, rumus yang digunakan adalah alpha. Langkah-langkah pengujian reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut (Riduwan, 2010, hlm. 125):
1. Menghitung varians skor tiap-tiap item dengan rumus :
Dimana :
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu (∑Xi)2 = Jumlah item Xi dikuadratkan
N = Jumlah responden
2. Menjumlahkan varians semua item dengan rumus :
SSi = S1 + S2……… Sn
Dimana :
SSi = Jumlah varians semua item
S1, S2, S3, …. n = Varians item ke 1,2,3…n
3. Menghitung harga varians total dengan rumus :
Dimana :
St = Varians total
∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total
(∑Xt )2 = Jumlah X total yang dikuadratkan
N = Jumlah responden
4. Memasukkan nilai Alpha dengan rumus :
Dimana :
r11 = Koefisien Reliabilitas
k = Jumlah item pertanyaan
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kriteria pengujian reliabilitas adalah jika harga rhitung > rtabel dengan tingkat kepercayaan 95% serta derajat kebebasan (n-2), maka item tersebut dikatakan reliebel. Uji reliabilitas angket pada penelitian ini menggunakan rumus
alpha. Taraf kesalahan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah 5% (taraf kepercayaan 95%).
3.4.3.2.1 Hasil Uji Reliabilitas
Berdasarkan hasil perhitungan uji reliabilitas menggunakan Microsoft Office Excel 2010, maka diperoleh perhitungan seperti yang tercantum dalam tabel di
Sumber : hasil uji coba kuesioner, 2016
Berdasarkan tabel di atas, hasil perhitungan dari kuesioner variabel hubungan antarpribadi antara humas dan jurnalis dinyatakan reliabel, karena mempunyai angka r hitung sebesar 0,861 yang berarti r hitung>r tabel (0,865>0,361). Dengan
demikian seluruh instrumen dalam penelitian ini merupakan instrumen yang dapat dipercaya.
3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1Sumber Data
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Data Primer, merupakan data yang di dapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti dari wawancara atau hasil pengisian kuesioner.
2. Data Sekunder, merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau oleh pihak-pihak lainnya.
3.5.2Prosedur Pengumpulan Data
Tahap-tahap pengumpulan data yang akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut :
1. Peneliti membuat dalam bentuk google form yang kemudian didistribusikan kepada sejumlah responden humas dan jurnalis melalui email yang telah didapat.
2. Dikarenakan, respon melalui pengiriman kuesioner online tidak dapat diperkirakan, maka peneliti mengajukan surat permohonan penelitian kepada beberapa instansi untuk menyebar kuesioner secara langsung. Instansi tersebut diantaranya yaitu Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Jawa Barat, kantor humas Universitas Pendidikan Indonesia, kantor humas Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung, kantor humas Universitas Pasundan, kantor humas Dinas Komunikasi dan Informasi kota Bandung dan kantor humas PT. Kereta Api Indonesia.
3. Peneliti mendatangi lokasi penelitian tersebut untuk memperkenalkan diri, menjelaskan maksud dan tujuan penelitian pada responden.
4. Membagikan kuesioner secara langsung kepada responden
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengolahan data adalah kegiatan lanjutan setelah pengumpulan data. Pada penelitian kuantitatif, pengolahan sata secara umum dilaksanakan melalui tahapan berikut ini (Ardianto, 2011, hlm. 201 – 208) :
1. Tahap Pemeriksaan (Editing)
Proses editing dimulai dengan memberikan identitas pada instrumen penelitian yang telah terjawab. Kemudian memeriksa satu per satu lembaran instrumen pengumpulan data, poin-poin serta jawaban yang tersedia. Apabila terjadi kejanggalan, beri identitas tertentu dan poin pada instrumen yang janggal tersebut. Pada akhir editing, peneliti harus mempertanyakan kembali beberapa hal, antara lain : apakah data yang diperlukan sudah benar-benar lengkap dan jelas untuk dimengerti serta dipahami; apakah data satu dengan lainnya sudah konsisten, seragam, dan memiliki respons yang sesuai.
2. Tahap pengodean (Coding)
Apabila semua data sudah terkumpul dan selesai diedit di lapangan, tahap berikutnya adalah mengode data. Terdapat dua tahapan dalam pengodean diantaranya :
a. Menempatkan kode
Pertama, menjadi satu kuesioner. Disini terdapat dua kemungkinan : (a) kode telah dicantumkan pada alternatif jawaban yang ada; dan (b) kode disiapkan pada tepi kanan lembaran kuesioner. Kedua, terpisah dari kuesioner. Disini hanya terdapat satu kemungkinan lain adalah data langsung dipindahkan dari kuesioner ke kartu tabulasi atau ke lembaran kode dengan berpedoman pada buku kode.
b. Cara memberi kode
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah jelas, pengode menuliskan kode tersebut dalam kolom tertentu pada lembaran kode atau kartu tabulasi; (f) apabila ada kesulitan dalam menentukan kode jawaban yang tepat, pengode menuliskan jawaban yang tepat, pengode menuliskan jawaban tersebut pada lembaran khusus
“jawaban belum dapat dikode.” Kemudian menanyakan kepada pengawas
(Tukiran, Handayani, Hagul dalam Ardianto, 2011, hlm. 205) 3. Tahap Pembeberan (Tabulasi)
Tabulasi adalah bagian terakhir dari pengolahan data, yaitu memasukkan data pada tabel-tabel tertentu dan mengatur angka-angka serta menghitungnya. Ada beberapa langkah yang perlu dikerjakan dalam tabulasi penelitian ini menurut Ardianto (2011, hlm. 206) yaitu :.
“Pertama, memasukkan data kedalam kartu atau berkas (file) data. Kedua,
membuat tabel frekuensi . Ketiga, mengedit atau mengoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemui setelah membuat tabel frekuensi”.
3.7Analisis Data
3.7.1 Klasifikasi Jawaban Responden
“Penelitian kuantitatif harus menggunakan analisis data. Dalam analisis data berkaitan dengan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah” (Riduwan,
2010, hlm. 129). Sedangkan menurut Ardianto (2011, hlm. 199) “Analisis data hasil penelitian adalah interpretasi atau penafsiran terhadap data yang sudah diperoleh di lapangan dengan menggunakan instrumen penelitian yang sudah teruji kesahihannya”.
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengukuran menggunakan skala numerik 1 sampai dengan 7. Setiap jawaban responden diklasifikasikan kedalam bentuk penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.4
3.7.2 Perhitungan Menggunakan Tabel Frekuensi
Data yang diperoleh dalam bentuk skala interval selanjutnya dimasukan kedalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan dalam menganalisa data. Ardianto (2011, hlm. 210) menerangkan mengenai tabel frekuensi sebagai berikut: Tabel frekuensi biasanya memuat dua kolom, yaitu jumlah frekuensi dan persentase untuk setiap kategori. Jika ada keterangan yang tidak berlaku untuk beberapa responden, dalam tabel frekuensi dapat disusun suatu kolom persentase lagi. Dalam tabel frekuensi, semua kategori tidak perlu selalu dicantumkan. Kategori-kategori yang frekuensinya cukup kecil dapat digabungkan ke dalam kelompok kategori yang frekuensinya lebih besar agar tabelnya mudah dimengerti dan dianalisis. Jika tidak ada urutan klasifikasi, tabel frekuensi dapat disusun menurut besarnya persentase setiap kategori.
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5
Tabel Frekuensi Penelitian
No Aspek Pernyataan Jawaban Responden Skor
1 2 3 4 5 6 7 1.
2.
Total Skor Persentase
Dalam tabel tabulasi frekuensi ditambahkan kolom total dan persentase, untuk menghitung total skor tiap pernyataan dilakukan perhitungan dengan cara mengalikan terlebih dahulu frekuensi jawaban responden dengan tiap bobot nilai (1-7), kemudian dijumlahkan.
Kemudian untuk menginterpretasi data, maka terlebih dahulu dicari skor ideal dan persentase skor total dari jawaban responden. Menurut Sugiyono (2013,
hlm. 246) menyatakan bahwa “skor ideal adalah skor yang ditetapkan dengan
asumsi bahwa responden pada setiap pernyataan memberi jawaban dengan skor
tertinggi.” Berikut perhitungannya :
Skor ideal = Bobot nilai maksimum x jumlah soal x jumlah responden
Persentase jawaban = Total skor yang muncul : skor ideal x 100%
Kemudian interpretasi data dibuat tabel kategori penilaian sebagai berikut :
Tabel 3.6 Kategori Penilaian
Rentang Nilai (%) Kategori
25% – 50% Kurang Tepat
50% – 75% Cukup Tepat
75% – 100% Tepat
Ria Rahayu Hatuljanah, 2016
ANALISIS HUBUNGAN ANTARPRIBADI ANTARA HUMAS DAN JURNALIS DALAM KONTEKS MEDIA RELATIONS
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu