• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Penyimpanan Arsip Berdasarkan Sistem Tanggal Untuk Menunjang Efisiensi Kerja Pada Fraksi Partai Golkar Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Penyimpanan Arsip Berdasarkan Sistem Tanggal Untuk Menunjang Efisiensi Kerja Pada Fraksi Partai Golkar Di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini instansi pemerintah harus mendukung terwujudnya

penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih. Semakin majunya bisnis di sektor

pemerintah dan swasta menimbuklan persaingan untuk meningkatkan profesionalisme. Untuk

memajukan suatu instansi diperlukan dukungan manajemen yang tepat. Untuk mengelola

manajemen diperlukan informasi yang teliti, tepat, dan cepat. Informasi yang sangat penting

bagi suatu kantor atau instansi adalah catatan dari kegiatan bisnis instansi itu sendiri. Salah

satu bukti nyata dari kegiatan suatu instansi adalah arsip.

Menurut Pasal 1 angka 2

Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai

dengan perkembangan teknologi informasi dan

oleh

instansi kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Pada instansi pemerintah, instansi pemerintah harus menjalankan sistem kearsipan

nasional yang komperensif dan terpadu untuk meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

publik, meningkatkan penyelenggaraan kearsipan di lembaga negara, pemerintah daerah,

lembaga pendidikan, perusahaan organisasi politik, organisasi kemasyarakatan dan

perseorangan.

Kearsipan mempunyai peranan didalam administrasi, peranan kearsipan dalam

(2)

kegiatan perencanaan, penganalisaan, perumusan kebijaksanaan, pengambilan keputusan,

pembuatan laporan penilaian, pengendalian dan bukti pertanggungjawaban yang tepat.

Seorang sekretaris berperan penting dalam mengelola arsip disuatu instansi. Sekretaris

berperan dalam menyimpan dan memelihara asrsip, menggandakan arsip serta menyusun

arsip. Sistem yang efektif bagi seorang sekretaris dalam mengelola arsip adalah sistem

elektronik karena lebih efesien bagi suatu instansi, sehingga pencarian arsip dapat lebih muda

ditemuka n.

Menurut Sedarmayanti (2003:68) ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam

penyimpanan arsip, yaitu memisah-misahkan, meneliti arsip yang akan disimpan dan

kemudian menyimpan arsip. Faktor kerusakan arsip bisa berasal dari faktor eksternal dan

insternal. Seorang sekretaris yang mengelola arsip harus terampil, teliti, cerdas, cermat, rapi,

tekun dalam melaksanakan tugas, mampu memegang/menyimpan rahasia, dan memiliki

keahlian dalam bidang kearsipan.

Meskipun kearsipan berperan penting, sampai saat ini masih banyak instansi yang

belum melakukan penataan kearsipan dengan baik. Banyak dijumpain arsip yang hanya

menumpuk didalam gudang sehingga cepat rusak dan sulit untuk ditemukan kembali. Bahkan

banyak orang menganggap bahwa pekerjaan kearsipan hanya pekerjaan mudah dan remeh,

padahal jika ditinjau lebih dalam pekerjaan ini membutuhkan peanganan yang khusus untuk

menjamin kelangsungan organisasi.

Untuk dapat mengemban tugas seperti ini, pegawai yang bekerja pada unit kearsipan

bukan hanya ditunjang oleh faktor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga harus

dibekali keterampilan khusus mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang terlatih baik dan

mempunyai ilmu pengetahauan sangat dibutuhkan dalam suatu unit pengelolaan kearsipan.

Disamping itu tanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan harus dijalankan dengan

(3)

dalam melakukan pengelolaan arsip dan dana yang tersedia untuk pemeliharaan arsip

tersebut.

Pegawai yang bekerja pada unit kearsipan di Partai Fraksi Golkar DPRD Sumatera

Utara bukan hanya ditunjang oleh faktor kemauan terhadap pekerjaannya, melainkan juga

harus dibekali keterampilan khusus mengenai bidang kearsipan. Pegawai yang terlatih baik

dan mempunyai ilmu pengetahauan sangat dibutuhkan dalam suatu unit pengelolaan

kearsipan.

Adapun masalah yang terjadi pada bagian Fraksi Partai Golkar Kantor DPRD

Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Masih adanya folder yang dengan nama yang sama (data double) antara folder baru

dan folder lama.

2. Kurangnya fasilitas komputer sehingga meghambat pekerjaan untuk dapat

menyelesaikan tugas sesuai waktunya.

Dengan alasan terserbut maka Penulis memilih judul “Proses Penyimpanan Arsip

berdasarkan Sistem Tanggal dalam Menunjang Efisiensi Kerja pada Fraksi Partai Golkar di

DPRD Sumatera Utara” dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka penulis merumuskan masalah yang menjadi dasar

dalam penyusunan tugas akhir sebagai berikut “Bagaimana proses penyimpanan arsip dengan

(4)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana sistem Proses

Penyimpanan Arsip di Fraksi Partai Golkar Kantor DPRD Sumatera Utara.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Bagi instansi, sebagai bahan masukan yang dapat digunakan untuk

penyempurnaan penyimpanan, pengamanan dan pemeliharaan kearsipan

pada Fraksi Partai Golkar Kantor DPRD Sumatera Utara

b. Bagi penulis, menambah wawasan pengetahuan dan wawasan dibidang

penyimpanan, pengamanan, dan pemeliharaan kearsipan pada Fraksi Partai

Golkar Kantor DPRD Sumatera Utara

c. Bagi pihak lain, sebagai bahan acuan dan referensi terhadap objek yang

sama bagi penulis lainnya yang akan melakukan penelitian

D. Jadwal Kegiatan

Dalam penulisan Tugas Akhir, jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 untuk

pengumpulan data dan penyusunan laporan tugas akhir ini, peelitian di lakukan di Fraksi

Partai Golkar Kantor DPRD Sumatera Utara Jalan Imam Bonjol No.5 Medan-Sumatera

(5)

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

NO Kegiatan

Minggu Ke

I II III

1

Persiapan

2

Pengumpulan Data

3

Penulisan Laporan

E. Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini dibagi atas 4 (empat) bab dan tiap bab dibagi atas beberapa sub bab

antara lain :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang Masalah, Perumusan Permasalahan,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Jadwal Penelitian, dan

Sistematika Penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Bab ini berisikan Sejarah Instansi, Struktur Instansi, Job description,

(6)

BAB III : PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan tentang penelitian yang dilakukan

penulis pada Fraksi Partai Golkar Kantor DPRD Sumatera Utara yang

berkaitan dengan pemeliharaan dan proses penyimpanan arsip.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dan hasil

penelitian yang dilakukan di Fraksi Partai Golkar Kantor DPRD

(7)

BAB II

PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Ringkas Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara di bentuk pada tanggal 15 April 1948, berdasarkan Undang –

Undang No. 10 Tahun 1948. Daerah ini meliputi kresidenan Aceh, Sumatera Timur dan

Tapanuli. Berdasarkan surat penetapan Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( PPKI ), Sumatera

Utara menjadi sebuah Provinsi dan daerah administrasi. Seperti halnya pulau Jawa, berangsur

– angsur di bentuk Komite Nasional. Daerah yang kedudukannya di atur oleh maklumat

Gubernur Sumatera Utara tertanggal 12 April 1945. Dengan maklumat tersebut di tetapkan

bahwa komite nasional daerah yang dibentuk di Provinsi dan keresidenan tersebut menjadi

kota otonom. Daerah – daerah tersebut memiliki Dewan Perwakilan Rakyat dan berhak untuk

mengatur rumah tangganya sendiri. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah di Sumatera Utara

berjumlah 100 orang mewakili penduduk.

1. Sub Provinsi Sumatera Utara meliputi : Keresidenan Aceh, Sumatera Timur dan

Tapanuli.

2. Sub Provinsi Sumatera Selatan meliputi : Keresidenan Bangka, Belitung, Lampung

dan Palembang.

3. Sub Provinsi Sumatera Tengah meliputi : keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan

Riau. Setiap Provinsi diketuai oleh Gubernur Muda yang bertindak sebagai

coordinator keresidenan dan jabatan pemerintahan yang ada di wilayahnya.

Pemerintahan Sumatera Utara tanggal 30 Agustus 1946, yang mengatakan bahwa

(8)

Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Sumatera menjadi

daerah yang di delegalisasi oleh Pemerintah Pusat. Diciptakan melalui proses peraturan

Pemerintah No. 8 Tahun 1974 yang mengatakan dengan tegas bahwa Provinsi Sumatera

Utara di jalankan oleh Gubernur dan diserahkan kepada Dewan pertimbangan rakyat

dan badan eksekutif Pemerintah Daerah Sumatera Utara berhubungan dengan

Pemerintah Pusat dan dibawah Menteri – menteri dan selanjutnya dalam peraturan

Pemerintah No. 8 Tahun 1974 dinyatakan yang merupakan Daerah otonom di Sumatera

adalah keresidenan dan daerah – daerah yang ditunjukkan sebagai daerah otonom.

Dalam perundang – undangan Nomor 10 Tahun 1948 tentang pembagian

Sumatera menjadi 3 Provinsi yaitu :

1. Provinsi Sumatera Utara

2. Provinsi Sumatera Tengah

3. Provinsi Sumatera Selatan

Pada tanggal 13 Desember 1948 untuk pertama kalinya anggota Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Provinsi Sumatera Utara yang bertempat di Tapak

Tuan, yang anggotanya berasal dari masing – masing Sub Provinsi terdahulu.

Dengan Undang – undang Nomor 24 Tahun 1956 ditentukan Provinsi Aceh

dibekas keresidenan Aceh, dengan demikian Provinnsi Sumatera Utara otomatis

menjadi tersendiri dari keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli. Sebagai pelaksana

Undang – undang tanggal 15 April 1948 tentang penetapan Komisariat Pemerintah

Pusat di Sumatera yang kemudian diubah menjadi peraturan Pemerintah Nomor 24

(9)

– tugas tersebut diserahkan kepada pelaksanaannya. Komisariat Pusat di Sumatera Utara

yang berkedudukan di Bukit Tinggi yang di pimpin oleh Mr. Teuku Mohammad Hasan.

Gambaran umum DPRD Provinsi Sumatera Utara Tugas DPRD :

1. Menetapkan anggaran pendapatan dan belanja daerah bersama dengan

kepala daerah.

2. Membentuk peraturan daerah yang di bahas bersama dengan Kepala

Daerah untuk mencapai tujuan bersama.

3. Meminta laporan pertanggung jawaban Kepala Daerah dalam pelaksanaan

tugas desentralisasi.

4. Mengusulkan pendapatan dan pertimbangan Kepala Daerah terhadap

rencana perjanjian Internasional yang menyangkut kepentingan daerah.

5. Melaksanakan pengawasan terhadapt pelaksanaan peraturan daerah dan

peraturan perundang – undangan lainnya, Keputusan Kepala Daerah,

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Kebijakan pemerintah daerah

dalam melaksanakan program pembangunan Daerah dan kerjasama

Internasional di daerah.

6. Tugas – tugas lain yang diberikan oleh undang – undang.

7. Mengusulkan pengangkatan dan pemberentian Kepala Daerah atau wakil

Kepala Daerah Kepala Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia melalui

(10)

Fungsi DPRD :

a. Legislasi : Diwujudkan dalam membuat peraturan – peraturan daerah

bersama Kepala Daerah.

b. Anggaran : Diwujudkan dalam menyusun dan menetapkan APBD bersama

Pemerintah Daerah.

c. Pengawasan : Diwujudkan dalam bentuk pengawasan / controlling

terhadap pelaksana Peraturan daerah, Undang – undang dan kebijakan

yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah.

B. Logo Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara

Gambar 2.1

Logo Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara

(11)

Adapun arti dari logo tersebut adalah :

a. Kepala tangan yang diacungkan keatas dengan menggenggam rantai

beserta perisainya adalah lambing kebulatan tekad perjuangan rakyat

Provinsi Sumatera Utara melawan imperialism, Kolonialisme, Feodalisme

dan Komunisme.

b. Batang bersudut lima, perisai dan rantai melambangkan kesatuan

masyarakat didalam membela dan mempertahankan Pancasila.

c. Pabrik, pelabuhan, pohon karet, pohon sawit, daun tembakau, ikan, daun

padi, dan tulisan “SUMATERA UTARA”, melambangkan daerah yang

indah permai, mashur dengan kekayaan alamnya yang berlimpah – limpah.

d. Tujuh belas, kuntum kapas, delapan sudut sarang laba – laba dan empat

puluh lima butir padi menggambarkan tanggal, bulan dan tahun

kemerdekaan RI.

e. Tongkat dibawah kepala tangan, melambangkan watak kebudayaan yang

mencerminkan kebesaran bangsa, patriotism, pecinta dan pembela

keadilan.

f. Bukit barisan yang berpuncak lima, melambangkan tata kemasyarakatan

yang berkepribadian luhur, bersemangat persatuan, kegotong – royongan

yang dinamis.

(12)

C. Struktur Organisasi dan Deskripsi Tugas Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara

1. Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Sumatera Utara Organisasi adalah suatu badan terdiri dari sekelompok orang yang

bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah digariskan sebelumnya.

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran secara sistematis tentang

hubungan kerja sama dari orang – orang didalamnya serta tanggung jawab

personil.

Struktur organisasi Sekretariat DPRD-SU berbentuk bagan, bentuk ini

menunjukkan bahwa instansi tersebut bekerja sesuai dengan bagian –

bagiannya masing – masing, dimana di Sekretariat DPRD-SU terdapat 5

bagian yang di pimpin oleh seorang kepala bagian ( Kabag ) dan

(13)

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Kesekretariat DPRD

Provinsi Sumatera Utara

(14)

Uraian Tugas dari Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Sumatera Utara

Deskripsi jabatan dan pengerjaan sangat diperlukan dalam struktur

organisasi agar dapat mengindentifikasi pekerjaan – pekerjaan yang penting dan

jenis – jenis yang kegiatan di laksanakan oleh pimpinan dan lain sebagainya.

Adapun uraian tugas dan tanggung jawab masing – masing jabatan adalah sebagai

berikut :

Tugas Sekretariat

Sekretariat Dewan mempunyai tugas melaksanakan urusan umum,

administrasi, keuangan, persidangan dan risalah, informasi, keprotokolan serta

hokum dan perundang – undangan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasi tenaga ahli yang

diperlukan oleh DPRD sesuai Kebutuhan dan Kemampuan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Dewan menyelenggarakan

fungsi :

1. Penyelenggara administrasi kesekretariatan DPRD

2. Penyelenggara administrasi keuangan DPRD

3. Penyelenggara rapat – rapat DPRD

4. Penyedia dan pengkoordinasi Tenaga Ahli yang di perlukan oleh DPRD

Untuk tugas dan fungsi diatas, Sekretaris Dewan mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan penetapan pedoman tata tertib DPRD provinsi

(15)

3. Menyelenggarakan peresmian pengangkatan dan pemberhentian anggota

DPRD

4. Menyelenggarakan fasilitas penyusunan kedudukan protokoler dan

keuangan DPRD provinsi

Untuk melaksanakan Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas sebagaimana

dimaksud, Sekretariat Dewan dibantu oleh :

1. Bagian Keuangan

Untuk uraian Kepala Bagaian keuangan sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan penyusunan rencana anggaran DPRD dan Sekretariat

DPRD

b. Menyelenggarakan penyiapan bahan/data untuk penyempurnaan dan

penyusunan kebijakan dan standar pengelolaan anggaran

pemeriksaan/penelitian realisasi anggaran dan pembukaan

c. Menyelenggarakan evaluasi/analisa pelaksanaan anggaran berdasarkan

realisasi penerimaan maupun pengeluaran

d. Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsi

2. Bagian Umum

Untuk uraian dan fungsi Kepala Bagian Umum yaitu :

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan/data untuk penyempurnaan dan

penyusunan kebijakan, ketentuan dan standart penyelenggaraan Urusan

Tata Usaha, Rumah Tangga DPRD, Perlengkapan, Distribusi dan

perawatan inventaris

(16)

c. Menyelenggarakan system pengendalian intern

d. Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggung jawaban Kepada Sekretaris

Dewan sesuai standar yang ditetapkan

e. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah sesuai bidang tugas dan fungsinya

f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja/unit

organisasi terkait dalam rangka pembinaan ketatausahaan Sekretariat

DPRD-SU

g. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas Kepada Sekretaris Dewan

3. Bagian Persidangan dan Risalah

Untuk tugas dan fungsi Kepala Bagian Persidangan dan Risalah

mempunyai Uraian Tugas sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pengkajian bahan/data untuk penyempurnaan dan

penyusunan kebijakan, ketentuan dan standar persiapan persidangan

DPRD dan pembuatan risalah

b. Menyelenggarakan program kegiatan persidangan dan peninjauan DPRD

c. Menyelenggarakan persiapan persidangan DPRD

d. Menyelenggarakan pembuatan risalah

e. Menyelenggarakan dan memfasilitasi rapat Pimpinan Dewan

f. Mengelenggarakan dan memfasilitasi rapat pimpinan Dewan dengan

pimpinan Fraksi DPRD

g. Menyelenggarakan dan memfasilitasi Rapat Pimpinan Dewan dengan

(17)

h. Menyelenggarakan dan memfasilitasi rapat Pimpinan Dewan dengan alat

kelengkapan Dewan lainnya

i. Menyelenggarakan dan memfasilitasi Rapat Paripurna DPRD

j. Menyelenggarakan penyusunan surat laporan, penjelasan acara dan catatan

singkat/risalah rapat-rapat dan peninjauan DPRD yang diberikan oleh

Sekretaris Dewan

4. Bagian Hukum dan Perundang – undangan

Untuk tugas dan fungsi Kepala Bagian Hukum dan Perundangan –

undangan mempunyai Uraian Tugas :

a. Menyelenggarakan hokum dan perundang-undangan

b. Menyelenggarakan layanan kajian bahan bahasa rancangan produk hokum

c. Menyelenggarakan layanan bantuan hokum dan keduduka n hokum

Anggota DPRD

d. Menyelenggarakan fasilitas dan koordinasi tenaga ahli

e. Menyelenggarakan pemantauan dan evaluasi Bagian Hukum dan

Perundang – undangan

f. Menyelenggarakan telaahan staf bahan pertimbangan pengambilan

kebijakan

g. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

(18)

5. Bagian Informasi dan Protokol

Untuk tugas dan fungsi Kepala Bagian Informasi dan Protokol mempunyai

Uraian Tugas :

a. Menyelenggarakan koordinasi pengumpulan dan pengelolaan

bahan/informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan standar layanan

informasi, penyusunan urusan protocol/hubungan lembaga, perpustakaan

dan pelayanan aspirasi

b. Menyelenggarakan evaluasi dan menganalisa bahan/data/informasi yang

dibutuhkan untuk penyusunan dan pelayanan aspirasi

c. Menyelenggarakan persiapan pertemuan/tamu Pers secara terbuka

d. Menyelenggarakan pengkoordinasi,pembinaan/pengawasan pegawai

dalam bidang tugas sesuai standar yang ditetapkan

e. Menyelenggarakan penyusunan laporan pertanggung jawaban bulanan

kegiatan bidang layanan sesuai standar yang ditetapkan

f. Menyelenggarakan dan mengikuti kegiatan Pimpinan Dewan untuk

(19)

Gambar 2.3

Struktur Fraksi Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara

Sumber : Kesekretariatan DPRD Provinsi Sumatera Utara (2016) H. AJIB SYAH, S.Sos

Penasehat

INDRA ALAMSYAH, SH

Ketua

H. SYAMSUL BAHRI BATUBARA, SH

Wakil Ketua H. MUCHRID NASUTION,

SE

Wakil Ketua H. WAGIRIN ARMAN,

S.SOS Wakil Ketua

LEONARD S SAMOSIR, BA

Wakil Ketua

M. FAISAL, SE Wakil Sekretaris

AROTA LASE, AMD

Wakil Sekretaris

NOVITA SARI, SH Wakil Bendahara

JANTER SIRAIT, SE

Anggota

SAMPANG MALEM Anggota PUTRI SUSI MELANI

DAULAY, SE

SIMANJUNTAK, SH, MH

Anggota

Ir. H. CHAIDIR RITONGA, MM

Anggota

Staff Fraksi Partai Golkar :

Erni Megawati Rambe

Staff Pendukung Fraksi Partai Golkar :

1. Sumarno

2. Amelia Rezeki, SE

3. Rionaldo De Vickri, S.Kom

(20)

Job Description Struktur Organisasi Fraksi Partai Golkar 1. Penasehat Fraksi Partai Golkar

a. Membina dan membimbing pimpinan fraksi

b. Memberikan nasehat, petunjuk, bimbingan dan intervensi yang

dianggap perlu atas pengelolaan dan pelaksanaan fraksi

c. Melakukan pengawasan dan penilaian atas sitem pengendalian,

pengelolaan dan pelaksanaan pada seluruh kegiatan fraksi dan

memberikan saran-saran perbaikannya.

2. Ketua Fraksi Partai Golkar

a. Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan pelaksanaan

kegiatan fraksi

b. Memimpin rapat fraksi

c. Menentukan dan memegang kebijakan umum fraksi

d. Bersama sekretaris menandatangani semua surat keputusan dan

Peraturan fraksi

e. Selaku mandataris rapat anggota, ketua bertanggung jawab

melaksanakan amanah rapat anggota dan

mempertanggungjawabkannya di hadapan rapat anggota

3. Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar a. Membantu tugas-tugas Ketua

b. Membantu tugas dan kedudukan Ketua apabila berhalangan

(21)

d. Bersama Sekretaris atau wakil sekretaris menandatangani surat-surat

keluar dan ke dalam yang berkaitan dengan bidangnya

e. Wakil ketua dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya

bertanggung jawab kepada ketua

4. Sekretaris Fraksi Partai Golkar

a. Membantu Ketua dan Wakil Ketua dalam mengendalikan kegiatan

fraksi

b. Bersama wakil sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara

mengusahakan dan melengkapi perangkat yang dibutuhkan fraksi

c. Menyusun rumusan dan rancangan keputusan fraksi

d. Bersama wakil sekretaris, Bendahara, dan Wakil Bendahara membuat

rancangan anggaran pendapatan dan anggaran belanja rutin serta

anggaran insidental fraksi

e. Bersama Ketua menandatangani surat-surat keputusan dan peraturan

fraksi

f. Bertanggung jawab terhadap kelancaran dan keteraturan fraksi dan

mempertanggungjawabkannya kepada Ketua

5. Wakil Sekretaris Fraksi Partai Golkar a. Membantu tugas-tugas Sekretaris

b. Mewakili tugas Sekretaris apabila berhalangan

c. Melakukan wewenang sekretaris apabila berhalangan

(22)

6. Bendahara Fraksi Partai Golkar

a. Mengatur, mengendalikan dan mencatat penerimaan, penyimpanan,

dan pengeluaran uang, dan surat-surat berharga serta segala inventaris

fraksi

b. Membuat petunjuk teknis mekanisme pengajuan, pembayaran dan

pengeluaran uang serta pendayagunaan inventaris fraksi

c. Melaporkan neraca keuangan secara berkala setiap bulan sekali

d. Menentukan kebijakan pengalihan dana dan pengalokasiannya

bersama Ketua dan Sekretaris

e. Mengadakan penghimpunan dana dari berbagai sumber dengan cara

yang halal dan tidak mengikat

f. Bersama Sekretaris, Wakil Sekretaris, Wakil Bendahara dan

Koordinator Bidang menyusun anggaran biaya kegiatan fraksi

g. Bersama Ketua dan Sekretaris mendisposisi usulan pengeluaran

keuangan sesuai dengan kebutuhan

h. Bertanggung jawab kepada pengurus harian

7. Wakil Bendahara Fraksi Partai Golkar a. Membantu tugas-tugas bendahara

b. Melakukan wewenang Bendahara apabila berhalangan

(23)

Tugas dan Wewenang dari Struktur Fraksi Partai Golkar

Fraksi Dewan Perwakilan Rakyat adalah suatu kelompok dalam Dewan

Perwakilan Rakyat (DPR) yang sepaham atas beberapa anggota yang sepaham

dan sependirian, biasanya satu partai.

Fraksi dibentuk dari pengelompokkan anggota berdasarkan konfigurasi

partai politik hasil pemilihan umum. Fraksi bukanlah merupakan alat kelengkapan

DPR seperti layaknya Pimpinan DPR, Badan Musyawarah (Bamus), komisi,

Panitia Anggaran, maupun Panitia Khusus (Pansus). Berdasarkan Tatib DPR,

pembentukan fraksi bertujuan mengoptimalkan dan membuat efektif pelaksanaan

tugas, wewenang, dan hak DPR.

Dalam menselaraskan kepentingan Anggota Dewan yang beragam, perlu

dibentuk fraksi atau kelompok Anggota DPR yang memiliki pandangan politik

yang sejalan. Dengan adanya fraksi memungkinkan Anggota Dewan untuk dapat

menjalankan tugas dan wewenangnya secara maksimal. Setiap Anggota Dewan

wajib menjadi anggota salah satu fraksi.

Fraksi bertugas mengkoordinasikan kegiatan anggotanya demi

mengoptimalkan efektivitas dan efisiensi kerja Anggota Dewan. Fraksi juga

bertanggungjawab untuk mengevaluasi kinerja anggotanya dan melaporkan hasil

evaluasi tersebut kepada publik.

Pimpinan dari Fraksi Partai Golkar adalah Penasehat Fraksi, Ketua Fraksi,

Wakil Ketua, dan Sekretaris Fraksi. Dalam hal ini tugas setiap Anggota Fraksi

sama, tugas Fraksi tidak dapat disamakan dengan perusahaan tertentu yang

(24)

Anggota DPRD memiliki wewenang yang sama untuk bertanggung jawab ditiap

daerah masing-masing dapil mereka, jadi tugas dan fungsi tiap Pimpinan Anggota

DPRD bukan hanya berfokus pada Fraksi akan tetapi mengawasi dan menindak

lanjuti suatu masalah yang terjadi di masing-masing daerah dan juga mengawasi

tiap-tiap instansi terkait.

Fraksi mempunyai tugas:

1. Menyalurkan dan memperjuangkan aspirasi anggota masing-masing

fraksinya

2. Menentukan dan mengatur segala sesuatu yang menyangkut urusan fraksi

3. Meningkatkan kualitas, kemampuan, efisiensi, dan efektifiras kerja para

Anggota

4. Memberikan pertimbangan kepada pimpinan DPRD mengenai hal-hal

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3

Referensi

Dokumen terkait

Cuci alat penyaring yang akan dipakai dengan pelarut, keringkan dalam oven pada suhu 103°C selama 30 menit, dinginkan dalam desikator selama 15 menit, timbang.. Tambahkan 50 ml

11 Rino Adi Nugroho (2010) Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) dengan metode Stochastic Frontier Analysis periode

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas semua berkat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini walaupun dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji efek dua formula ransum yang berbeda kandungan gizi (lisin dan energi) terhadap konsumsi dan efisiensi ransum dari

Disarankan kepada ibu hamil tentang kehamilan, perubahan yang berkaitan dengan kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim, perawatan diri selama hamil

Satir adalah suatu gaya/aliran dalam penulisan (yang juga ditemukan di bidang lain seperti musik, film, politik, dan lain-lain) yang menertawakan, mengolok-olok,

Menurut Rahman, mereka menemukan (i) bahwa sebagian besar kandungan sunnah merupakan tindak lanjut dari kebiasaan dan adat istiadat pra Islam; (ii) bahwa sebagian besar

Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa secara konseptual yang yang dimaksud dengan Upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam Program Pendisiplinan Shalat Lima Waktu